KEGAWATDARURATAN
LUKA BAKAR
Disampaikan pada :
Pelatihan Basic Trauma &
Cardiac Life Support
Anatomi Fisiologi: DEFENISI
Luka bakar adalah luka yang
terjadi akibat sentuhan
permukaan tubuh dengan
benda-benda yang
menghasilkan panas/zat yg
bersifat membakar
(Purwadianto, 2000)
Anatomi Fisiologi:
A. KLASIFIKASI LUKA BAKAR :
Berdasarkan penyebab
Panas kering.
Panas basah.
Tersengat listrik.
Bahan kimia.
Radiasi.
Luka Bakar Listrik
Luka Bakar Kimiawi
Berdasarkan Derajat Luka bakar.
Luka bakar derajat I
nyeri
Sembuh spontan
Luka bakar derajat II
Keseluruhan epidermis,
sebagian dermis
Sedikit nyeri
Sembuhnya lama
LUAS AREA YANG TERBAKAR WALLACE
“ THE RULE OF NINE’S “
9%
9% 9%
18%
18%
LUAS AREA YANG TERBAKAR WALLACE
“ THE RULE OF NINE’S “
BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHAN
Keparahan Kriteria
Luka bakar Derajat II LPTT <15 % (dws) <10 (anak)
minor Derajat III <2 % tanpa komplikasi.
Mekanisme
injuri
Kriteria Luka Bakar yang harus
dirujuk/Rawat
1. Grade II dan III
2. 10% luas luka bakar untuk umur < 10 tahun atau > 50 tahun
3. > 20 % mengenai :- Perineum - Sendi mayor
- Muka - Mata - Kaki - Genital
- Lengan - Tangan
4. Luka Bakar Grade III > 5% PLTT
5. Luka Bakar listrik & kimia
6. Trauma Inhalasi
7.Penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan trauma.
8. Situasi yang khusus
PROSES PENYEMBUHAN LB
1. FASE AWAL/FASE SYOK:
Gangguan saluran pernapasan/edema
Gangguan cairan & elektrolit.
2. FASE SUB AKUT (DAY 2 – DAY 21)
- Kehilangan jaringan/ epitel:
penguapan cairan dan eletrolit protein
-Proses inflamasi dan infeksi
3. FASE LANJUT (>DAY 21)
- Hipertropi,kloid , ggn pigmentasi dan
kontraktur
- Gangguan pungsi penampilan
C.KOMPLIKASI YANG MUNGKIN TERJADI
1. DI IGD
Syok hipovolemik/neurogenik
Distres pernafasan
Gangguan kardiovaskuler: gangguan irama (pada luka
bakar listrik) dan gagal jantung
Gagal ginjal akut
Compartmen syndrome (pada LB derajat III daerah
ekstremitas)
2. RAWAT INAP
Kontraktur
Infeksi dan sepsis
Penanganan LB di tempat Kejadian
1. Jauhkan korban dari sumber panas
2. Buka pakaian dan perhiasan yang dikenakan korban
3. Kaji kelancaran jalan nafas korban, beri bantuan
pernafasan korban dan oksigen bila diperlukan
4. Beri pendinginan dengan merendam korban dalam
air bersih
5. Jika penyebab luka bakar adalah zat kimia, siram
korban dengan air sebanyak – banyaknya untuk
menghilangkan zat kimia dari tubuhnya
6. Kaji kesadaran, keadaan umum, luas dan kedalaman
luka bakar serta cedera lain yang menyertai luka
bakar
7. Segera bawa korban ke rumah sakit untuk
penanganan lebih lanjut
A. AIR WAY
Bila ditemukan keadaan seperti tesebut diatas , harus dicurigai
adanya trauma Inhalasi
Tanda-tanda vital
Jalan nafas pernafasan
AGD, kadar CO, foto thorax
Sirkulasi
Produksi Urin (1/2 – 1cc/kg BB/jam)
CVP
Pemasangan NGT