Anda di halaman 1dari 63

MATERI INTI

Disampaikan pada :

Pelatihan Basic Trauma & Cardiac


Life Support
BIODATA
Nama : Ns. Mimi Febrianny, S.Kep
Tempat Tugas : RSUP DR. M. Djamil
No. Hp. 081363335760
Email :
• mimie.febie@gmail.com
TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM

Setelah mengikuti materi ini,


peserta mampu melakukan
penatalaksanaan pasien dengan
gangguan sirkulasi
TUJUAN KHUSUS

PESERTA MAMPU
Mengidentifikasi syok
Melakukan kontrol perdarahan
Melakukan penatalaksanaan
pemberian cairan
POKOK BAHASAN
1. SYOK
- Definisi syok
- Derajat syok
- Tahapan syok
- Macam-macam syok
- Tanda dan gejala syok
- Penanganan syok

2. KONTROL PERDARAHAN

3. PENATALAKSANAAN
PEMBERIAN CAIRAN
- Jenis dan jumlah
- indikator monitoring
DEFINISI

APA ITU
SYOK??
?
- SYOK ADALAH
GANGGUAN SISTEM
SIRKULASI YANG
MENYEBABKAN TIDAK
ADEKUATNYA PERFUSI DAN
OKSIGENASI JARINGAN.
LANJUTAN DEFINISI...
- Syok adalah kondisi mengancam jiwa
yang diakibatkan ketidakmampuan sistem
sirkulasi menyuplai oksigen dan nutrien
ke jaringan, ditandai dengan hipoksia dan
ketidakadekuatan fungsi sel yang
menyebabkan kegagalan organ dan
potensial kematian. (Kleinpell dalam
Garretson, 2007)
PENYEBAB SYOK
Terdapat tiga
komponen dari
sistem
kardiovaskuler
sebagai penyebab
terjadinya syok,
yaitu :
Mekanisme
penyebab syok

PRELOAD AFTERLOAD

KONTRAKTILITA
S
Preload : volume akhir diastolik atau beban
awal yaitu derajat ketegangan serabut otot
ventrikel jantung pada akhir diastolik
sesaat sebelum kontraksi ventrikel.
Lanjutan penyebab syok...
1. “Preload” atau volume sirkulasi darah.
LANJUTAN PENYEBAB SYOK...
1. “Preload” atau volume sirkulasi darah.

Terjadinya kehilangan darah atau cairan


tubuh lain sehingga tubuh tidak dapat
mempertahankan tekanan darah yang
diperlukan. Contohnya pada : perdarahan,
luka bakar yang parah, muntah dan diare
yang berkepanjangan.
Kontraktilitas adalah kemampuan sel-sel
otot jantung untuk memberikan reaksi
terhadap rangsang kontraksi atau kekuatan
serabut otot miokard untuk memendek
yang ditentukan oleh interaksi ion kalsium,
aktin, dan miosin.
Lanjutan penyebab syok...
2. “Kontraktilitas” atau pompa jantung.
Lanjutan penyebab syok...
2. “Kontraktilitas” atau pompa jantung.

Jantung gagal dalam memompa darah keluar


sehingga terjadi kekurangan darah di seluruh
tubuh. Contohnya pada :
MCI,kardiomiopati,hipertropi
ventrikel,bradiaritmia,takhiaritmia.
Afterload : beban akhir ventrikel yaitu besarnya
tahanan yang dikembangkan oleh ventrikel
selama sistolik untuk mampu membuka katub
aorta dan pulmonal serta untuk memompa darah
ke dalam arteri pulmonalis dan aorta, juga
kedalam pembuluh perifer.
Lanjutan penyebab syok...
3. “Afterload” atau tahanan pembuluh darah
perifer.
Lanjutan penyebab syok...
3. “Afterload” atau tahanan pembuluh darah
perifer.

Diameter pembuluh darah menjadi lebar shg


jumlah volume dlm pembuluh darah mjd
berkurang bila dibandingkan dgn kapasitas
pembuluh darah, walaupun jumlah darah tidak
berkurang. Contohnya pada : alergi, ketakutan,
kesakitan, kaget, pengaruh obat, infeksi berat.
DERAJAT SYOK
1. Syok ringan

-Penurunan perfusi hanya terjadi pada


jaringan dan organ non vital seperti kulit,
lemak, otot rangka dan tulang.

-Jaringan ini bisa bertahan hidup lebih lama


dengan perfusi rendah tanpa adanya
perubahan jaringan yang menetap.

- Kesadaran tidak terganggu, produksi urin


normal atau sedikit menurun, asidosis
metabolik tidak ada.
Lanjutan Derajat syok...
2. Syok Sedang

-Penurunan perfusi terjadi pada organ vital


selain jantung dan otak (hati, usus ginjal dll).

-Jaringan ini tidak bisa mentolelir hipoperfusi


lebih lama.

- Produksi urin menurun, terjadi asidosis


metabolik, namun kesadaran relatif masih
baik.
Lanjutan Derajat syok...
3. Syok Berat

-Perfusi ke organ jantung dan otak tidak


adekuat.

-Terjadi vasokontriksi hampir di semua


pembuluh darah lain.

- Terjadi oliguri dan asidosis metabolik berat,


terjadi gangguan kesadaran dan tanda
hipoksia jantung (EKG abnormal).
TAHAP SYOK (THE STAGES OF SHOCK)

Initial Confensatory Progressive Refractory

 Syaraf simpatis
 imbalans
menstimulasi
elektrolit
 Metabolisme pelepasan
 asidosis
aerob menjadi katekolamin dan
metabolik
anaerob kontraktilitas
 asidosis
jantung  Kerusakan
respiratorik
 Peningkatan  Respon irreversibel sel
 edema perifer
kadar asam neurohormonal : dan organ
 takiaritmia
laktat vasokontriksi &
irreguler
aliran darah  kematian
 hipotensi
 Perubahan prioritas ke organ
 pucat
tanda klinis vital.
 kulit dingin
belum tampak  Pelepasan
 penurunan
aldosteron ; urin
kesadaran
output menurun
PATOFISIOLOGI SYOK HIPOVOLEMIK
Penyebab haemoragik Penyebab Nonhaemoragik

Penurunan volume
intravaskuler

Pengisian ventrikel tidak


adekuat

Penurunan stroke volume

Penurunan curah jantung

Penurunan perfusi dan


oksigenasi jaringan
Modifikasi dari : Sole, et all
(2006),Introduction to
Critical Care Nursing, 4th
ed.St.Louis:Elsevier
Kerusakan metabolisme
sel
Patofisiologi syok kardiogenik
Gangguan
Disfungsi sistolik Disfungsi distolik Disritmia
struktur

Penurunan curah jantung


Kompensasi pelepasan Kompensasi aldosteron,
katekolamin ADH
Peningkatan
preload,stroke volume dan Volume darah
HR meningkat
Modifikasi dari : Sole, et all
(2006),Introduction to
Critical Care Nursing, 4th Peningkatan kebutuhan
ed.St.Louis:Elsevier o2 miokard

penurunan curah jantung

Penurunan perfusi dan


oksigenasi jaringan
iskemia
Disfungsi Kerusakan metabolisme
miokard sel
Patofisiologi syok distributif
Infeksi masif Cedera spinal Reaksi alergi

Pelepasan Kehilangan tonus


Pelepasan histamin
endotoksin simpatis

Dilatasi arteriol/venula

Penurunan TD

Penurunan venous return

Penurunan stroke volume

Penurunan curah jantung

Penurunan perfusi dan


Modifikasi dari : Sole, et all oksigenasi jaringan
(2006),Introduction to
Critical Care Nursing, 4th
ed.St.Louis:Elsevier Kerusakan metab. sel
Patofisiologi syok obstruktif

kompresi struktural

Penurunan alur balik Penurunan outflow


vena (aliran keluar)

Penurunan stroke volume

Penurunan curah jantung

Penurunan perfusi dan


oksigenasi jaringan
Sumber : Lewis, S.L.
Heitkemper, M.M.&
Dirksen, S. R. O Brien &
Bucher L. (2007), Medical Kerusakan metabolisme
Surgical nursing, Vol 2. 7nd sel
Ed. St.Louis:Elsevier
Tanda dan gejala syok
INTERVENSI KEPERAWATAN PADA SYOK
Penanganan gawat darurat di IGD :
Penanggulangan syok dimulai dengan tindakan umum yang bertujuan :
1. Memperbaiki perfusi jaringan.
2. Memperbaiki oksigenasi tubuh.
3. Mempertahankan suhu tubuh.

Tindakan ini tidak tergantung pada penyebab syok. Setelah pasien stabil,
diagnosis dan penyebab harus segera ditegakkan sehingga dapat diberikan
pengobatan kausal.
LANJUTAN PENANGANAN SYOK...
Segera berikan pertolongan dengan prinsip A, B, C :
-Airway : menjamin jalan nafas paten
-Breathing : memberikan oksigen dan pertahankan saturasi oksigen diatas 95%
-Circulation :
Hentikan perdarahan eksternal dengan penekanan langsung
Pasang akses IV dengan ukuran besar (No 14 atau 16)
Pemberian cairan hangat dengan tetesan cepat
Dosis awal 1-2 liter pada dewasa dan 20 ml/kg BB pada anak
Lanjutan penanganan syok...
Pada pasien trauma, tidak hanya ABC, tapi juga DEFG :
- Disability : periksa tk. Kesadaran, respon pupil serta
fungsi sensorik dan motorik.
- Exposure : periksa seluruh permukaan tubuh. Periksa
DOTS :
 D deformity (deformitas/perubahan bentuk)
 O open wounds (luka terbuka)
 T tenderness (nyeri tekan)
 S swelling (bengkak)
- Folley catheter : kateter urin utk menilai produksi urin
- Gastric tube : NGT utk dekompresi lambung
Lanjutan penanganan syok...
Penanganan lanjut:
- Pertahankan patensi airway
- Pertahankan oksigen sesuai kebutuhan
- Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik (jika perlu)
- Pertahankan kateter IV, akses vena sentral jika
memungkinkan
- Beri cairan sesuai order (kristaloid, koloid, produk darah)
- Monitor : status kardiopulmonal ; HR,TD,MAP,warna,
suhu dan kelembaban kulit,CRT ; status oksigenasi ;
oksimetri nadi, AGD; status cairan ; intake/output, BB;
status neurologis ; tk kesadaran; Nilai serum ; HB,ht,
APTT
KOLABORASI PENANGANAN SPESIFIK
1. Syok hipovolemik
Penanggulangan :

- Hentikan kehilangan cairan


- Kembalikan volume sirkulasi
- Resusitasi cairan dengan 3 : 1
Rule (3 ml kristaloid untuk tiap 1
ml estimasi kehilangan darah)
Lanjutan Kolaborasi penanganan
spesifik...
2. Syok kardiogenik
Perlu dinilai masalah utamanya:
volume, pompa atau irama?

- Masalah volume : beri cairan


dan nilai kecukupan cairan.
Lanjutan Kolaborasi penanganan
spesifik...
2. Syok kardiogenik
- Masalah pompa :
 bila TDS > 100 mmHg berikan vasodilator
(nitrogliserin)
 bila TDS 70-100 mmHg tanpa disertai gejala
syok berikan inotropik (dobutamin)
 bila TDS 70-100 mmHg disertai gejala syok
berikan vasopressor (dopamin)
 bila TDS < 70 mmHg disertai gejala syok
berikan vasopressor kuat (norepineprin)

- Masalah irama : disesuaikan apakah takiaritmia


atau bradiaritmia?
Lanjutan Kolaborasi penanganan
spesifik...
3. Syok sepsis
Penanggulangan :
 Optimalisasi volume intravaskuler
Terapi cairan harus segera setelah diagnosis
syok sepsis ditegakkan (1-2 liter selama 30-
60 menit).
 Dopamin dan vasopresor
Diberikan bila terapi cairan tidak mengatasi
syok.
 Pemberian antibiotik
Dosis lebih tinggi dari dosis biasa.
Kombinasi 2 antibiotik spektrum luas
sangat dianjurkan.
Lanjutan Kolaborasi penanganan
spesifik...
4. Syok anafilaksis
Penanggulangan :
 Epinephrine
Vasokontriksi perifer, bronkhodilatasi
dan menekan efek histamin.
 Dipenhydramine
Memblok pelepasan histamin akibat reaksi
alergi.
 Pertahankan keadekuatan Airway
- Bronkhodilator dengan nebulizer
lebih efektif.
- Intubasi endotrakeal bila perlu.
Lanjutan Kolaborasi penanganan
spesifik...
5. Syok neurogenik
Penanggulangan :
 Stabilisasi spinal utk mencegah bertambahnya
kerusakan spinal cord.
 Vasopresor (phenilephrine) utk mempertahankan
TD dan perfusi organ.
 Atropin utk mengatasi bradikardi.
 Hati-hati pemberian cairan karena hipotensi
bukan akibat kehilangan cairan.
 Pantau hipothermi akibat disfungsi hipotalamus.
 Methilprednisolone utk mencegah kerusakan
sekunder spinal cord akibat pelepasan mediator
kimia.
Lanjutan Kolaborasi penanganan
spesifik...
6. Syok obstruktif
Penanggulangan :

 Kenali sedini mungkin agar obstruksi dapat segera


diatasi.
 Atasi penyebab obstruksi :
- Tamponade jantung pericardiocentesis.
- Tension pneumothoraks needle
decompression atau chest tube insertion.
- Emboli paru terapi trombolitik utk
mengembalikan sirkulasi paru dan sisi kiri
jantung.
Needle Decompression

Pericardiocentesis
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN
Penatalaksanaan pemberianCAIRAN
cairan...
Cairan intravena yang bisa
digunakan

Cairan kristaloid: Produk darah :


Cairan koloid :
-Ringer Laktat (RL) -Whole Blood (WB)
- Normal saline -Gelofusine - Packed Red Cell
(NaCl 0,9%) - Haemaccel (PRC)
- Dextran 70 - dll.
- Hetastarch
- Plasma atau
Albumin
KEUNTUNGAN KRISTALOID
DAN KOLOID

Cairan kristaloid: Cairan Koloid :

 Murah  Bertahan lebih lama di


 Meningkatkan volume intravaskular
intravaskuler  Mempertahankan dan dapat
 Untuk penanganan awal meningkatkan tekanan onkotik
resusitasi cairan pada trauma plasma
atau perdarahan  Memerlukan volume yang lebih
 Mengisi volume intravaskular sedikit
dgn cepat  Edema perifer minimal
 Menurunkan TIK
KERUGIAN KRISTALOID
DAN KOLOID

Cairan kristaloid: Cairan Koloid :

 Menurunkan tekanan osmotik  Mahal


 Menimbulkan edema perifer  Dapat menimbulkan
 Kejadian edema pulmonal koagulopati
meningkat  Mengencerkan faktor
 Memerlukan volume yang pembekuan dan trombosit
lebih banyak  Bisa menimbulkan reaksi alergi
 Efeknya sementara  Dapat menyumbat tubulus renal
dan RES di hepar
Referensi
Cherkas, D. (2011), Traumatic hemorrhagic shock: Advances in fluid Management.
Emergency Medicine Practice, 13, 11, 1-20.
Garrtson, S & Malberti, S. (2007), Understanding hypovoleamic, cardiogenic and
septic shock. Nursing Standard, 50,21, 46-55.
Hand, H (2001), Shock. Nursing Standard, 15, 48, 45-52.
Jordan, K.S. (2000), Emergency Nursing Core Curriculum. USA: Emergency
Nurses Association.
Lewis, S. L., Heitkemper, M. M., & Dirksen, S. R., O’Brien, P. G., & Bucher, L.
(2007), Medical surgical nursing: Assesment and management of clinical Problems.
Vol. 2. 7th Ed. St.Louis: Mosby Elsevier.
McSwain & Frame (2003), PHTLS, Basic and advanced prehospital trauma life
support. 5th Ed. USA: Mosby.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2005), Brunner & suddarth’s textbook of medical
surgical nursing. Philadelphia: Lippincott.
Sole, et al (2006), Introduction to critical care nursing. 4th Ed. St. Louis: Elsevier
KASUS
Seorang laki-laki usia 25 tahun masuk IGD setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas. Tampak deformitas pada femur dextra. Pemeriksaan fisik didapatkan
frekuensi nadi 124 x/menit, nafas 32 x/menit, TD 90/65 mmHg, CRT > 2
detik, produksi urin 10 ml/jam, ekstremitas pucat, gelisah dan kesadaran
menurun, BB pasien 70 kg.

1. Berapa estimasi volume darah pasien?


2. Berapa perkiraan kehilangan darah yang dialami pasien?
3. Apa jenis cairan yang diberikan untuk resusitasi?
4. Berapa banyak cairan yang diberikan untuk resusitasi?
RESUSITASI CAIRAN...
1. Tentukan estimated blood volume (EBV)
EBV = 70 ml x BB (kg)

2. Tentukan kelas syok berdasarkan tanda dan


gejala. Lihat tabel untuk mengetahui
persentase kehilangan darah.

3. Tentukan estimated blood loss (EBL)


EBL = Persentase x EBV
KESIMPULAN
-Syok adalah kondisi mengancam jiwa yg tjd saat tubuh tidak mendapatkan aliran
darah yg adekuat.
-Secara klinis syok ditandai dgn pucat, dingin, nadi lemah, hipotensi, takikardi,
takipnea,oliguri dll.
-Syok dpt diklasifikasikan mjd syok hipovolemik, syok kardiogenik, syok
obstruktif dan syok distributif.
-Secara umum penanganan syok adalah dgn mengenal gejala secara cepat, mencari
penyebab, mengatasi penyebab, mengatasi komplikasi dan mempertimbangkan
terapi lanjutan.
-Terapi cairan pada syok bertujuan untuk memperbaiki aliran mikrovaskular dan
meningkatkan curah jantung dan merupakan bagian esensial dari terapi pada
semua jenis syok.

Anda mungkin juga menyukai