TENTANG
MAKANAN DAN TERAPI GIZI
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI TENTANG KEBIJAKAN DAN
PANDUAN MAKANAN DAN TERAPI GIZI DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TUAPEIJAT – SIPORA UTARA
Jalan Raya Tuapeijat Km. 9 Sipora Utara – Kabupaten Kepulauan Mentawai Telp (0759) 320654 Kode Pos 25392 No.Kode RS. 1301010 Sumbar
Indonesia
Ditetapkan di Tuapejat
Pada Tanggal
Direktur
Lampiran
Nomor :
Tanggal :
1. Instalasi gizi merupakan satuan kerja fungsional yang menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan makanan dan terapi gizi Rumah Sakit termasuk Asuhan
Gizi
2. Semua pasien baru baik pasien dewasa maupun anak dilakukan skrining/penapisan gizi awal
oleh perawat ruangan dan penetapan order diet awal ( preskripsi diet awal ) oleh DPJP.
3. Pasien yang beresiko malnutrisi selanjutnya dilakukan skrining gizi lanjutan
4. Pasien dengan hasil skrining gizi lanjutan beresiko rendah, skrining gizinya diulangi setiap 7
hari
5. Pasien dengan hasil skring gizi lanjutan beresiko menengah, dilakukan monitoring asupan
selama 3 hari. Jika tidak ada peningkatan, lanjutkan pengkajian dan ulangi skrining setiap 7 hari
6. Pasien dengan hasil skring gizi lanjutan beresiko tinggi, bekerja sama dengan tim terapi gizi
dan mengupayakan peningkatan asupan gizi pasien serta memberikan makanan sesuai dengan
daya terima, monitoring asupan makanan setiap hari dan mengulangi skrining setiap 7 hari
7. Pasien yang tidak beresiko tetapi dengan kondisi khusus maka dilakukan proses asuhan gizi
terstandar (kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien dengan kelainan metabolik,
hemodialysis, anak, geriatrik, kanker dengan kemoterapi/radiasi, luka bakar, pasien dengan
penurunan imunitas, sakit kritis dan sebagainya)
8. Pasien yang tidak beresiko malnutrisi dan tidak dengan kondisi khusus dilakukan evaluasi oleh
dietesien
9. Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor dan dievaluasi serta dicatat dalam kolom
terintegrasi direkam medis
10. Pilihan variasi makanan disesuaikan dengan status gizi dan kondisi pasien
11. Jika keluarga menyediakan makanan dari luar Rumah Sakit, mereka diberikan edukasi mengenai
bahan makanan yang tidak boleh, dibatasi dan boleh dimakan sesuai diet pasien
12. Proses penyiapan, penyimpanan bahan makanan dan distribusu makanan mengacu pada
pencegahan dan pengendalikan infeksi untuk mengurangi resiko kontaminasi dan kerusakan
13. Makanan didistribusikan kepada pasien pada waktu yang telah ditetapkan, maka pagi pkl 06.30-
07.30 WIB, selingan pagi pkl 10.00 WIB, makan siang pkl 11.30-12.30 WIB, selingan sore pkl
15.00- 15.30 WIB, makan malam pkl 17.00-18.00 WIB
14. Pendidikan gizi pada pasien dan keluarga dilakukan secera perorangan/keluarga dengan
memberikan edukasi dan konsultasi gizi
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TUAPEIJAT – SIPORA UTARA
Jalan Raya Tuapeijat Km. 9 Sipora Utara – Kabupaten Kepulauan Mentawai Telp (0759) 320654 Kode Pos 25392 No.Kode RS. 1301010 Sumbar
Indonesia
15. Penanganan keluhan pasien yang dilaporkan secara langsung maupun tidak langsung kepada
Dokter, Perawat, petugas Gizi melalui telephone maupun pada saat pertemuan/rapat ditangani
secara professional dengan mengutamakan kepuasan pelanggan
16. Semua petugas gizi yang tepapar langsung dengan makanan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) yang meliputi: tutup kepala, celemek, sepatu, masker dan sarung tangan jika langsung
memegang makanan yang sudah matang atau siap saji
17. Pengontrolan mekanik terhadap peralatan, penggunaan peralatan, pencucian peralatan masak
dan peralatan makan serta kebersihan lingkungan kerja dilakukan sesuai ketentuan untuk
meminimalisasi resiko infeksi
18. Pemeriksaan air, makanan matang, usap alat makan dan usap tangan penjamah makanan
dilakukan tiga bulan dan rektal suap dilakukan setiap enam bulan
19. Pest control dan serangga dilakukan setiap 6 bulan sekali
20. Pencegahan dan pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengikuti prosedur
kerja dengan benar dan mengikuti rambu-rambu yang ada
21. Penyusunan anggaran belanja instalasi gizi dibuat berdasarkan jumlah pasien yang mendapat
makan, standar porsi, biaya makan berdasarkan kelas perawatan dan jumlah hari dalam setahun
22. Pengembangan karyawan instalasi gizi dilakukan dengan membuat perencanaan Pendidikan
dan pelatihan berkoordinasi dengan bagian sumber daya manusia (SDM) RSUD Kabupaten
Kepulauan Mentawai
23. Program mutu pelayanan gizi dilaksanakan dengan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap kegiatan instalasi gizi secara berkala
24. Tata hubungan kerja dengan unit kerja lain sesuai dengan kebutuhan
Ditetapkan di Tuapejat
Pada Tanggal
Direktur