Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SENTOSA

NOMOR: 075/MAN/RSS/II/2022

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT
SENTOSA

DIREKTUR RUMAH SAKIT SENTOSA


Menimbang : a. Bahwa pelayanan di rumah sakit terdapat pelayanan medik
dan penunjang medik
b. Bahwa untuk memenuhi tercapainya proses pelayanan
terhadap pasien, diperlukan prosedur terapi makanan
pasien
c. Bahwa untuk memenuhi tercapainya proses pelayanan
terhadap pasien, diperlukan Panduan Asuhan Gizi
Terstandar

1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Mengingat : Sakit.
3. Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 tahun
2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 Tahun 2020
Tentang Standar Antropometri Anak
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan No 26 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019
tentang Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak
Akibat Penyakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012
tentang Bahan Tambahan Pangan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
11. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 24 tahun 2016
tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana
Rumah Sakit
12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
374/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi
Gizi.
14. Keputusan Menteri Kesehatan nomor
1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang persyaratan
Hygiene Sanitasi Jasa boga.
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1306/MENKES/SK/XII/2001 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Nutrisionis.
16. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara No. 23/KEP/ M.PAN/4/2001 tanggal 4 April
2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka
Kreditnya
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Kebijakan Pelayanan Gizi yang dilaksanakan di RS
Sentosa
Kesatu : Peraturan Direktur Rumah Sakit Sentosa Bogor Tentang
Kebijakan Pelayanan Gizi di Instalasi Gizi Rumah Sakit
Sentosa Bogor
Kedua : Kebijakan pelayanan gizi Rumah Sakit Sentosa
sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.
Ketiga : Pengawasan pelaksanaan pelayanan gizi Rumah Sakit
Sentosa Bogor dilaksanakan oleh Ahli Gizi Rumah Sakit
Sentosa Bogor.
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan peraturan
yang tertera pada SK sebelumnya tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 23 Juli 2022
DIREKTUR

drg. Margaretha Kurnia, MKM

Tembusan:
1. Direktur utama PT Pelita Medika Sentosa;
2. Satuan pengawas internal RS Sentosa;
3. Manajer RS Sentosa;
4. Yang bersangkutan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
5. Arsip.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RS SENTOSA
NOMOR 075/MAN/RSS/II/2022
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT SENTOSA

1. Kebijakan umum pelayanan gizi meliputi kebijakan umum di Rumah Sakit


Sentosa
2. Kebijakan khusus pelayanan gizi berada dibawah koordinasi Instalasi Gizi
meliputi: penyelenggaraan makanan, kegiatan pelayanan gizi rawat inap,
kegiatan pelayanan gizi rawat jalan.
3. Pelayanan Gizi ditunjang oleh sumber daya manusia yang benar-benar
kompeten dan berpengalaman melaksanakan pelayanan gizi sebagai
Perencanaan dan Pelaporan, Penanggung Jawab Produksi dan
Distribusi/Pengadaan, Pengolahan dan penyaluran Makanan, Penanggung
Jawab Pelayanan Gizi, Penyuluhan Gizi, dan Ahli Gizi/Dietisien,
penanggung jawab gudang basah dan kering, petugas pelaksana, petugas
juru masak pastry dan umum.
4. Ada proses menyeluruh untuk merencanakan, memberikan dan memonitor
terapi nutrisi.
5. Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit sentosa tersedia secara reguler. Jam
Pelayanan unit gizi mulai dari jam 05.00-20.00 dibagi menjadi 2 shift, shift
pagi pada petugas pelaksana dari jam 05.00-13.00, shift siang dari jam
13.00-20.00, untuk chef pastry dari jam 07.00-14.00, chef umum jam 09.00-
16.00, Shift Pagi Ahli Gizi jam 08.00-15.00 dan shift siang jam 13.00-20.00.
Shift middle Ahli Gizi dan Petugas Pelaksana jam 10.00-17.00
6. Respon pasien terhadap nutrisi dimonitor, dicatat perkembangannya dan di
tulis didalam rekam medis.
7. Semua karyawan yang bekerja di unit gizi wajib menjaga keamanan pangan
mulai dari diolah sampai disajikan ke pasien.
8. Makanan yang telah didistribusikan akan kembali ditarik alat makannya,
maksimal 1 jam setelah waktu makan.
9. Alat makan yang selesai dipakai wajib dicuci dengan air panas/air hangat
untuk membersihkan sisa makanan.
10. Makan pasien terdiri dari makan biasa (MB/Nasi Tim), makan lunak
(bubur/bubur sumsum), makan saring (Bubur Saring), makan cair (formula
enteral dan komersial) Formula 75 dan Formula 100 untuk anak Gizi Buruk.
11. Pasien yang dirawat dengan kelas rawat SVIP dan VIP diberikan 3 hari
menu pilihan yang ada di daftar menu yang sudah tersedia, makanan pada
menu pilihan hanya untuk sarapan, untuk menu makan siang dan sore
mengikuti menu yang sudah ditentukan.
12. Apabila makanan menu pilihan untuk SVIP dan VIP tidak diberikan pada
saat jam sarapan makan diberikan pada jam snack.
13. Pasien dengan kelas rawat I,II,III tidak dapat memilih makanan melainkan
akan diberikan makan sesuai siklus menu dan dietnya.
14. Produk nutrisi komersial akan disesuaikan dengan rekomendasi dari
produknya
15. Pendistribusian makanan menggunakan sistem terpusat atau sentralisasi dan
dilakukan secara tepat waktu
16. Setiap alat masak setelah digunakan wajib dibersihkan dengan pembersih
sesuai dengan SPO
17. Setiap ada kehilangan barang/pecah oleh anggota unit gizi maka anggota
unit gizi wajib melapor kepada kepala instalasi. Apabila pecah/hilang oleh
anggota maka wajib diganti dan atau dengan barang yang memiliki nilai
harga yang sama.
18. Kehilangan atau kerusakan yang tanpa diketahui penyebabnya wajib
dibuatkan kronologisnya dan dilaporkan ke manajer unit terkait
19. Unit dapur gizi wajib memberikan extra fooding kepada unit radiologi, dan
unit yang berjaga dan merawat di Poli Cemara
20. Selain menyediakan snack untuk pasien, unit gizi menyediakan snack untuk
dokter jaga IGD beserta makan (shift pagi dan siang), DPJP, dokter MPP,
dokter JKN serta unit Manajemen
21. Unit gizi wajib menyediakan makan untuk dokter anestesi dan penata
anestesi (shift pagi dan siang)
22. Perawat wajib melaporkan pasien yang baru masuk ke ruang rawat inap.
23. Jam pemberian makan pasien antara jam 06.00 – 17.30
24. Unit gizi memiliki batas pemberian makanan. Apabila pasien masuk diluar
jam pemberian makan, maka pasien diberikan snack dan air minum sesuai
dengan dietnya.
25. Pasien post operasi appendik selama 24 jam pertama diberi makan bubur
sumsum, dan jam selanjutnya diberi makan lunak
26. Pasien bayi dibawah 6 bulan diberikan diet untuk ibunya (MB/IBU)
27. Pasien usia 6-12 bulan diberikan diet berupa preskripsi diet bubur saring.
28. Setiap karyawan yang bekerja di unit gizi wajib melakukan pemeriksaan
kesehatan minimal setahun sekali, khusus untuk petugas masak (chef umum
dan pastry) wajib melakukan swab dubur minimal satu tahun sekali.
29. Perencanaan menu pasien sesuai dengan jenis diet, penyakit dan kebutuhan
pasien.
30. Perhitungan dan pemesanan kebutuhan bahan makanan sesuai dengan
jumlah pasien ruangan dan siklus menu 10 hari
31. Pasien yang memerlukan diet makanan khusus, direncanakan dietnya dan
dipesankan makanan khusus.
32. Setiap pasien dan keluarga mendapatkan edukasi gizi dari Ahli Gizi sesuai
dengan diet dan penyakitnya
33. Pasien dan keluarga yang membawa makanan dari luar wajib diedukasi oleh
Ahli Gizi mengenai kesesuaian dengan diet yang diberikan dan diedukasi
mengenai cara penyimpanannya
34. Pasien yang baru masuk ruang rawat inap melalui IGD/Poli wajib
dilaporkan oleh perawat melalui telepon dan dicatat sesuai dengan form
yang sudah diberikan
35. Seluruh pelayanan gizi wajib berorientasi pada kepuasan pasien
36. konsultasi pasien rawat inap dilakukan setiap hari pukul 09.00-13.00 kecuali
pada keadaan tertentu (rapat, pembersihan dapur menyeluruh, atau kegiatan
dapur lain yang memakan waktu lama).
37. Konsultasi pasien rawat jalan dilaksanakan pada hari senin-sabtu pukul
9.00-13.00 di Poli 13 / Poli Tindakan
38. Karyawan yang bertugas di Unit Gizi adalah karyawan yang legal masuk
melalui seleksi yang sudah ditetapkan pihak Rumah Sakit.
39. Setiap karyawan unit gizi wajib menjaga kebersihan diri sendiri, lingkungan
kerjanya serta bekerja menggunakan pakaian kerja.
40. Setiap pembelian Bahan Basah, Bahan Kering, Serta kebutuhan lain
dilakukan melalui pihak ketiga yang dibuktikan dengan surat perjanjian
yang ditanda-tangan diatas materai. Atau pembelian melalui e-commerce
dengan menyertakan bukti pembelian dan wajib direkap dalam laporan
bulanan.
41. Logistik Instalasi Gizi didalamnya yaitu penyelenggaraan makananan dan
sarana, peralatan dan perlengkapan, fasilitas ruangan.
42. Siklus menu pasien dan snack dokter dibuat setiap maksimal 6 bulan sekali.
43. Setiap tahun Unit Gizi wajib membuat anggaran untuk setahun kedepan
dengan melihat kebutuhan unit. Apabila anggaran yang disediakan melebihi
dari anggaran yang direncanakan wajib membuat laporan rekapan dan
analisa penyebab.
44. Keselamatan Pasien terdiri dari Higiene dan sanitasi makanan, pelaksanaan
sanitasi makanan dalam penyelenggaraan makanan dalam penyelenggaraan
makanan, prinsip penyehatan makanan dalam penyelenggaraan makanan,
pengawasan hiegene dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi karyawan Instalasi gizi
45. Setiap pasien rawat jalan yang berkonsultasi ke Ahli Gizi atas rujukan dari
DPJP/Dokter Jaga/Dokter IGD.
46. Pengkajian gizi dilakukan pada kunjungan awal pasien baru dalam waktu
2x24 jam setelah diskrining perawat sebagai dasar dalam menentukan
diagnosis gizi dan intervensi gizi.
47. Asesmen gizi ulang (re asesmen) dilakukan apabila masalah gizi pasien
belum terselesaikan atau ditemukan masalah baru.
48. Asuhan gizi diawali dengan mengasesmen pasien yang terdiri dari
pengumpulan data Antropometri, Biokimia, Klinis, Kebiasaan makan (food
taboo, food relief), Kebiasaan Gaya Hidup. Lalu nutrisionis menentukan
diagnosa, Intervensi yang akan dilakukan sebelumnya dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan DPJP, apabila memiliki kendala pada saat
berkonsultasi dapat disampaikan melalui petugas perawat yang berjaga
untuk disampaikan ke DPJP. Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan
melihat sign dan symptoms pasien.
49. Pasien dengan malnutrisi ringan dilakukan pengkajian ulang setelah 5 hari,
pasien dengan malnutrisi sedang dilakukan asesmen ulang setelah 3 hari
setelah re asesmen, malnutrisi berat dilakukan asesmen ulang 2 hari Pasien
dengan malnutrisi berat (Gizi Buruk) yang membutuhkan penanganan lebih
lama akan dilakukan rujukan atas persetujuan dari DPJP.
50. Hasil asuhan gizi pasien yang diberi konseling ditulis pada formulir Asuhan
Gizi untuk dimasukkan ke dalam dokumen medis dengan format ADIME
(Assesment, Diagnosa, Intervensi, Monitoring, Evaluasi)
51. Unit Gizi wajib memberikan pelayanan terhadap rawat inap, rawat jalan
serta melakukan penyuluhan di poli dengan jadwal yang sudah ditentukan
oleh HUMAS.

Anda mungkin juga menyukai