TENTANG
1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit maka diperlukan Kebijakan
Pelayanan Gizi yang bermutu tingg.
2. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit dapat telaksana dengan baik perlu adanya Peraturan
Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Gizi sebagai landasan bagi penyelenggaraan seluruh
pelayanan.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka di pandang perlu di tetapkan dengan
keputusan direktur RS Umum Pinna.
Mengingat :
1. Undang – Undang No 7 Tahun 1996 Tentang Kualitas Pangan yang dikomsumsi harus
memenuhi beberapa kriteria diantaranya adalah Aman, Bergizi, Bermutu, dan dapat
terjangkau oleh daya beli masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 129/Menkes/SK/II/2008 Tanggal 6 Februari 2008,
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
3. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 129/Menkes/SK/II/2008 Tanggal 6 Februari 2008,
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
6. Permenkes Ri No 78 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Gizi Rumah sakit.
7. Peraturan Presiden No 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional Perbaikan Gizi.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
dilaksanakan dan di tanggung jawabkan oleh ahli gizi Rumah Sakit Pinna
Keempat : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal dtetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata.
Ditetapkan di Bekasi
Direktur
RS UMUM PINNA
Pelayanan Gizi adalah, Suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi
makanan, dietetic masyarakat, kelompok, individu merupakan suatu kegiatan
meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, anjuran untuk implementasi dan
evaluasi gizi makanan dan dietetic untuk mencapai status gizi yang optimal.
Tujuan Umum :
Tujuan umum pelayanan gizi rumah sakit adalah terciptanya sistem
pelayanan gizi rumah sakit dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan
penyakit, serta merupakan bagian kesehatan secara menyeluruh untuk
meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan gizi rumah sakit.
Tujuan Khusus :
Tujuan khusus yang ingin di capai adalah adanya peningkatkan pelayanan
gizi yang mencakup :
• Penegakkan diagnose gangguan gizi dan metabolism zat gizi
berdasarkan anamnesis, antropometri, gejala klinis, dan biokimia
tubuh (laboratorium)
• Penyelenggaraan pengkajian dietetic dan pola makan berdasrkan
anamnesis diet dan pola makan.
• Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan keadaan pasien
• Penentuan pemebelian makanan, pemilihan bahan makanan, jumlah
pemberian serta cara pengolahan bahan makanan
• Penyelenggaraan evalusi terhadap preskripsi diet yang diberikan
sesuai perubahan keadaan klinis, status gizi dan status laboratorium
• Peterjemahan preskripsi diet, penyediaan dan pengolahan sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan pasien
• Penyelenggaraan penelitian aplikasi dibidang gizi dan dietetic
• Tersedia standar diet khusus sesuai perkembangan IPTEK untuk
membantu penyembuhan penyakit
• Penyelenggaraan penyuluhan dan konseling tentang pentingnya diet
pada klien/pasien keluarganya
Kebijakan :