Anda di halaman 1dari 6

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

RUMAH SAKIT PINNA BEKASI


PERATURAN DIREKTUR RS UMUM PINNA
NOMOR : 032/PERDIR/RSP/IX/2018

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

RUMAH SAKIT UMUM PINNA


Menimbang :

1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit maka diperlukan Kebijakan
Pelayanan Gizi yang bermutu tingg.
2. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit dapat telaksana dengan baik perlu adanya Peraturan
Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Gizi sebagai landasan bagi penyelenggaraan seluruh
pelayanan.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka di pandang perlu di tetapkan dengan
keputusan direktur RS Umum Pinna.

Mengingat :
1. Undang – Undang No 7 Tahun 1996 Tentang Kualitas Pangan yang dikomsumsi harus
memenuhi beberapa kriteria diantaranya adalah Aman, Bergizi, Bermutu, dan dapat
terjangkau oleh daya beli masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 129/Menkes/SK/II/2008 Tanggal 6 Februari 2008,
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
3. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 129/Menkes/SK/II/2008 Tanggal 6 Februari 2008,
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
6. Permenkes Ri No 78 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Gizi Rumah sakit.
7. Peraturan Presiden No 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional Perbaikan Gizi.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PINNA TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT UMUM PINNA

Kedua : Kebijakan Pelayanan Gizi di RS. Umum Pinna sebagaimana tercantum.

Ketiga : Pembinaan dan Pengawasan tentang kebijakan pelayanan gizi

dilaksanakan dan di tanggung jawabkan oleh ahli gizi Rumah Sakit Pinna

Keempat : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal dtetapkan dan apabila dikemudian hari

ternyata.

Ditetapkan di Bekasi

Pada tanggal 10 Maret 2022

Direktur

Drg. Dina Anggri S


Lampiran Peraturan Direktur RS.Umum Pinna

PerDir : Panduan Kebijakan Pelayanan Gizi


Nomor : 032/PERDIR/RSP/IX/2018
Tanggal : 16 September 2019

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

RS UMUM PINNA
Pelayanan Gizi adalah, Suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi
makanan, dietetic masyarakat, kelompok, individu merupakan suatu kegiatan
meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, anjuran untuk implementasi dan
evaluasi gizi makanan dan dietetic untuk mencapai status gizi yang optimal.
Tujuan Umum :
Tujuan umum pelayanan gizi rumah sakit adalah terciptanya sistem
pelayanan gizi rumah sakit dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan
penyakit, serta merupakan bagian kesehatan secara menyeluruh untuk
meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan gizi rumah sakit.
Tujuan Khusus :
Tujuan khusus yang ingin di capai adalah adanya peningkatkan pelayanan
gizi yang mencakup :
• Penegakkan diagnose gangguan gizi dan metabolism zat gizi
berdasarkan anamnesis, antropometri, gejala klinis, dan biokimia
tubuh (laboratorium)
• Penyelenggaraan pengkajian dietetic dan pola makan berdasrkan
anamnesis diet dan pola makan.
• Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan keadaan pasien
• Penentuan pemebelian makanan, pemilihan bahan makanan, jumlah
pemberian serta cara pengolahan bahan makanan
• Penyelenggaraan evalusi terhadap preskripsi diet yang diberikan
sesuai perubahan keadaan klinis, status gizi dan status laboratorium
• Peterjemahan preskripsi diet, penyediaan dan pengolahan sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan pasien
• Penyelenggaraan penelitian aplikasi dibidang gizi dan dietetic
• Tersedia standar diet khusus sesuai perkembangan IPTEK untuk
membantu penyembuhan penyakit
• Penyelenggaraan penyuluhan dan konseling tentang pentingnya diet
pada klien/pasien keluarganya

Kebijakan :

1. Pelayanan harus berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.


2. Petugas Ahli Gizi wajib memiliki ijin sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Setiap melakukan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan sesuai
dengan K3 ( Keselamatan dan kesehatan Kerja ).
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar operasional prosedur
yang berlaku, etika profesi, etiket dan menghormati hak pasien.
5. Pelayanan dilaksanakan dalam 2 shift, dengan ketentuan sbb :
• Pagi : 06:00 – 13:00
• Siang : 13:00 – 20:00
6. Penyediaan tenaga kerja harus mengacu pada pola ketenagaan yang ada.
7. Untuk melakukan koordinasi dan evaluasi wajib melakukan rapat rutin minimal
1 bulan sekali.
8. Melakukan monitoring mutu makanan dan minuman.
9. Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan.
10. Skrining Gizi
• Skrining gizi dilakukan pada setiap pasien.
• Skrining dilakukan oleh orang yang berkompeten.
• Skrining gizi dilakukan oleh perawat dalam waktu kurang dari 2 x 24
jam setelah pasien masuk dan akan dilaporkan kepada ahli gizi apabila
ada Pengkajian lebih lanjut.
• Skrining gizi dilakukan dengan MST (MalNutrition Screening Tools)
11. Asuhan Gizi
• Asuhan gizi dilakukan oleh orang yang berkompeten untuk melakukan
skrining gizi lebih lanjut, yaitu Ahli Gizi.
• Asuhan gizi dilakukan pada pasien yang mengalami malnutrisi yang di
dapatkan dari hasil skrining gizi.
• Asuhan gizi dilakukan mulai dari assessment pasien meliputi pengkajian
data antrpometri, biokimis, klinis fisik, dan dietary dikemudian
dilanjutkan dengan menegakan diagnosisi gizi, intervensi gizi, dan
monitoring evaluasi gizi.
12. Kegiatan pelayanan Konsultasi gizi dilaksanakan oleh petugas gizi yang
sertifikasi.
13. Petugas gizi harus melakukan identifikasi, komunikasi, dan penjekasan
mengenai makanan diit yang diberikan kepada pasien.
14. Tersedia berbagai menu pilihan dengan berbagai diet, serta standar diet, dan
menu dengan berbagai bentuk makanan
15. Pasien dengan resiko nutrisi menerima terapi gizi terintegrasi.
16. Pemberian terapi gizi terintegrasi pada pasien risiko nutrisi, mencakup rencana,
pemberian dan monitor terapi gizi, serta evaluasinya tercatat dalam rekam
medik.
17. Seluruh pelayanan gizi berorientasi kepada kepuasan pelanggan sehingga
tercipta pelayanan gizi yang prima
18. Standar pelayanan pasien merupakan panduan yang berlaku dalam pelayanan
makanan sehingga sama di seluruh rumah sakit
19. Standar pelayanan makanan pasien dibuat agar petugas dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan makanan dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang
menghasilkan pelayanan terstandar untuk keamanan makanan pasien, membantu
pasien dalam proses penyembuhan melalui diet yang tepat sehingga
memperpendek hari rawat dengan pedoman gizi seimbang
20. Lakukan penelitian dan penilaian dengan cita rasa makanan untuk perbaikan,
guna memberi kepuasan pada pasien dan keluarga.

Mengetahui, Dibuat Oleh,


Direktur Penanggung Jawab Gizi

Drg. Dina Anggri S Diana Sianipar, S.Gz, RD

Anda mungkin juga menyukai