Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN

MANAJEMEN FASILITAS KESELAMATAN


RUMAH SAKIT PINNA
TAHUN 2022

RUMAH SAKIT PINNA


JL. RAYA KARANG SATRIA NO. 4–5 BEKASI
021-8827554/0813 82083754
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PINNA


NO : 05/PERDIR/RSP/VII/2022
Tentang
PEDOMAN MANAJEMEN FASILITAS KESELAMATAN (MFK)
DI RUMAH SAKIT PINNA

DIREKTUR RUMAH SAKIT PINNA

Menimbang :
a. Bahwa untuk menghindari terjadinya gangguan terkait Manajemen Fasilitas
Keselamatan dan untuk memelihara fasilitas fisik dan produktivitas kerja,
perlu penerapan manajemen Fasilitas Keselamatan (MFK) di Rumah Sakit
Pinna;
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, Rumah Sakit Pinna perlu
membuat panduan manajemen fasilitas keselamatan (MFK) sebagai
panduan kerja di Rumah Sakit Pinna ;
c. Bahwa sehubungan dengan butir a dan b diatas, dipandang perlu
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.

Mengingat :
1. Undang Undang No . 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
2. Undang Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
3. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang - Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 tentang Kesehatan


Keselamatan Kerja Rumah Sakit
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 56 Tahun 2014
Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1191 Tahun 2010
Tentang Penyaluran Alat Kesehatan
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.1 Tahun 1980
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 852/MenKes/SK/X/93 tentang
Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Departemen Kesehatan RI;

MEMUTUSKAN

KESATU : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PINNA


TENTANG PANDUAN MANAJEMEN FASILITAS
KESELAMATAN (MFK) DI RUMAH SAKIT PINNA.
KEDUA : Panduan Manajemen Fasilitas Keselamatan (MFK) Rumah Sakit
Pinna sebagaimana yang dimaksud dalam keputusan ini,
tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 01 Juli 2022
Direktur Rumah Sakit Pinna

Drg. Dina Anggri S

Tembusan :
1. Ketua Komite K3RS
2. Arsip
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


BAB II RUANG LINGKUP ............................................................................. 2
BAB III TATA LAKSANA .............................................................................. 3
BAB IV DOKUMENTAS ................................................................................. 9
RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

PERATURAN DIREKTUR RS PINNA


NOMOR : 05/PERDIR/RSP/VII/2022
TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN
FASILITAS KESELAMATAN (MFK)

PEDOMAN MANAJEMEN FASILITAS KESELAMATAN (MFK)

BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) adalah suatu kegiatan


perencanaan dan pemantauan terhadap keselamatan dan keamanan lingkungan fisik
rumah sakit, pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, manajemen kedaruratan dan
kesiapan menghadapi bencana, sistem pengamanan kebakaran, pemeliharaan
peralatan medis, monitoring sistem utility/sistem pendukung (listrik, limbah, ventilasi
dan kunci) serta pendidikan dan pelatihan bagi seluruh staf tentang peran mereka
dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman dan efektif. Bertujuan untuk
menyediakan fasilitas yang aman dan berfungsi suportif bagi pasien dan keluarga, staf
dan pengunjung.

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 1


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) terdiri dari


keselamatan dan keamanan, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbahnya,
penanggulangan bencana (emergensi), proteksi kebakaran (fire safety), peralatan
medis, dan sistem penunjang (utilitas) yang dikelola Instalasi Penyediaan Sarana
Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Kesehatan Lingkungan serta seluruh instalasi di
Rumah Sakit Pinna.

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 2


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

BAB III
TATA LAKSANA

A. Paduan peninjauan dan pembaharuan program-program manajemen fasilitas dan


keselamatan secara berkala atau bila terjadi perubahan lingkungan rumah sakit,
terjadi insiden baru atau sekurang-kurangnya setahun sekali.
B. Paduan tentang tenant/penyewa lahan mematuhi semua aspek program
manajemen fasilitas dan lingkungan yang teridentifikasi pada maksud dan tujuan
keselamatan dan keamanan, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbahnya,
penanggulangan bencana (emergensi), proteksi kebakaran (fire safety), peralatan
medis, dan sistem penunjang (utilitas).
C. Kepemimpinan dan Perencanaan
1. Rumah sakit menyusun Surat Keputusan (SK) dan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku terhadap fasilitas rumah sakit.
2. Rumah sakit membuat rencana tertulis (mencakup keselamatan dan
keamanan, bahan berbahaya dan beracun, manajemen emergensi,
pengamanan terhadap bencana dan kebakaran, peralatan medis dan system
utilitas) yang terkini dan dilaksanakan sepenuhnya serta dievaluasi secara
periodik.
3. Rumah sakit membuat surat tugas kepada seorang staf atau lebih untuk
melaksanakan program pengawasan dan pengarahan berdasarkan kompetensi,
pengalaman atau pelatihan dengan indicator :
a. Terdapat program untuk memonitor semua aspek dari program
manajemen resiko fasilitas/lingkungan.
b. Data monitoring tersebut digunakan untuk mengembangkan atau
meningkatkan program.
D. Keselamatan dan Keamanan
1. Rumah sakit membuat program dan melaksanakan program keselamatan dan
keamanan fasilitas fisik termasuk memonitor dan mengamankan area yang
diidentifikasi sebagai resiko.
a. Rumah sakit mempunyai dokumentasi hasil pemeriksaan fasilitas fisik
yang terkini dan akurat.

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 3


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

b. Rumah sakit mempunyai rencana mengurangi resiko yang nyata


berdasarkan pemeriksaan tersebut.
c. Rumah sakit memperhatikan kemajuan dalam melaksanakan rencananya.
2. Area yang beresiko dimonitor dan dijaga agar pasien dan keluarga, staf serta
pengunjung terjaga keselamatan dan keamanannya.
a. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran yang memenuhi peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lainnya.
b. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran untuk meningkatkan atau
mengganti sistem, bangunan atau komponen yang diperlukan agar
fasilitas tetap dapat beroperasi secara aman dan efektif.
3. Pelaksanaan program dilakukan secara efektif dan efisien untuk mencegah
cedera dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien dan keluarga, staf dan
pengunjung.
4. Bila ada pihak independen dalam pelaksanaannya maka dilakukan survey
untuk memastikan keselamatan pasien.
5. Rumah sakit memiliki data/dokumen yang nyata atas kondisi fisik bangunan
rumah sakit saat ini.
6. Rumah sakit mendokumentasikan rencana tindak lanjut dari hasil kondisi saat
ini.
7. Rumah sakit mendokumentasikan kegiatan tindak lanjut tersebut untuk
mengetahui kemajuannya.
E. Bahan Berbahaya dan Beracun
1. Rumah sakit mengidentifikasi dan mempunyai daftar terbaru limbah
berbahaya dan beracun.
2. Membuat rencana kegiatan penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya dan beracun serta tata cara pembuangannya.
3. Menyusun rencana system pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan
(exposure) dan insiden lainnya.
4. Menyusun dan menetapkan rencana untuk penanganan limbah yang benar di
dalam rumah sakit dan pembuangan limbah berbahaya dan beracun secara
aman dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
5. Menyusun dan menetapkan rencana untuk alat dan perlindungan yang benar
dalam penggunaan ada tumpahan dan paparan.

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 4


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

6. Menyusun dan menetapkan rencana untuk mendokumentasikan persyaratan


(izin, lisensi dan ketentuan persyaratan lainnya).
7. Menyusun dan menetapkan rencana pemasangan label pada limbah bahan
berbahaya dan beracun.
8. Rumah sakit melakukan survey dan didokumentasikan bila menggunakan jasa
independen.
F. Kesiapan Menghadapi Bencana
1. Rumah sakit mengidentifikasi bencana internal dan eksternal yang besar
seperti keadaan darurat di masyarakat, wabah dan bencana alam atau bencana
lainnya serta kejadian wabah besar yang menyebabkan terjadinya resiko yang
signifikan
a. Seluruh rencana diuji coba secara tahunan atau sekurang-kurangnya
elemen kritis:
1) Strategi komunikasi pada kejadian
2) Pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian termasuk sumber daya
alternative
3) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian termasuk alternative
tempat pelayanan
4) Identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada waktu
kejadian.
5) Proses untuk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi
pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dengan
tanggung jawab rumah sakit dalam hal penugasan staf untuk
pelayanan pasien.
b. Dilakukan tanya jawab pada setiap akhir uji coba.
c. Rumah sakit memastikan badan independen yang ada dalam fasilitas
pelayanan mematuhi rencana kesiapan menghadapi bencana.
2. Rumah sakit merencanakan untuk menanggapi kemungkinan terjadinya
bencana.
3. Rumah sakit mempunyai proses system ultilitas terhadap keadaan darurat
yang meliputi :
a. Mengidentifikasi peralatan, sistem, serta area yang memiliki risiko paling
tinggi terhadap pasien dan staf.

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 5


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

b. Menyediakan air bersih dan listrik 24 jam setiap hari dan 7 (tujuh) hari
seminggu.
c. Menguji ketersediaan serta kehandalan sumber tenaga listrik dan air
bersih darurat/pengganti/back-up.
d. Mendokumentasi hasil-hasil pengujian.
e. Memastikan bahwa pengujian sumber cadangan atau alternatif air bersih
dan listrik dilakukan setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering jika
dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan di daerah,
rekomendasi produsen, atau kondisi sumber listrik dan air.
G. Pengamanan Kebakaran
1. Rumah sakit merencanakan program untuk memastikan seluruh penghuni
rumah sakit aman dari kebakaran dan asap
a. Program pengurangan resiko kebakaran
b. Program asesmen resiko kebakaran saat ada pembangunan di atau
berdekatan dengan fasilitas.
c. Program deteksi dini kebakaran dan pengendalian asap
d. Program evakuasi bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran
2. Program dilaksanakan secara terus menerus dan komprehensif
a. Rumah sakit membuat sistem deteksi kebakaran dan pemadaman.
b. Rumah sakit melatih staf untuk berpartisipasi dalam perencanaan
pengamanan kebakaran.
c. Semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya setahun sekali dalam
rencana pengamanan dana sap.
d. Staf dapat memperagakan cara membawa pasien ketempat aman di rumah
sakit, menguji coba dan memelihara peralatan
3. Rumah sakit memastikan badan independen mematuhi rencana pengamanan
kebakaran.
4. Rumah sakit membuat kebijakan untuk pelarangan merokok berlaku bagi
pasien dan keluarga, pengunjung dan staf.
H. Peralatan Medis
1. Rumah sakit membuat rencana pengelolaan peralatan medis
a. Rumah sakit mengumpulkan hasil monitoring dan didokumentasikan
untuk program manajemen peralatan medis.

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 6


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

b. Hasil monitoring digunakan untuk keperluan perencanaan dan perbaikan


2. Rumah Sakit menetapkan penanggung jawab yang kompeten dalam
pengelolaan dan pengawasan peralatan medik di rumah sakit.
3. Rumah sakit melakukan pengkajian risiko peralatan medik secara proaktif
setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar risiko / Risk Register
4. Rumah Sakit melaporkan insiden keselamatan pasien terkait peralatan medis
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
I. Sistem Utiliti (Sistem Pendukung)
1. Rumah Sakit telah menerapkan proses pengelolaan sistem utilitas yang
meliputi :
a. Ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu 7 hari
dalam seminggu
b. Daftar inventaris sistem utilitas
c. Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan sistem utilitas
d. Jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan semua sistem utilitas
2. Rumah Sakit telah melakukan pengkajian resiko sistem utilitas dan komponen
kritikalnya secara proaktif setiap tahun yang didokumentasikan dalam daftar
risiko / risk register
J. PCRA (Pre Contruction Risk Assesment)
1. Rumah Sakit menerapkan penilaian risiko prakonstruksi (PCRA) terkait
rencana konstruksi, renovasi, dan demolisi bila ada rencana konstruksi.
2. Rumah sakit melakukan tindakan berdasarkan hasil penilaian risiko untuk
meminimalkan risiko selama pembongkaran, konstruksi, renovasi.
3. Rumah Sakit memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau,
dilaksanakan, dan didokumentasikan.
K. Pelaporan
1. Monitoring program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan melalui
pengumpulan data dan analisisnya memberikan informasi yang dapat
membantu rumah sakit mencegah masalah, menurunkan resiko, membuat
keputusan tentang sistem perbaikannya, dan membuat rencana untuk
meningkatkan fungsi (upgrade) teknologi medik, peralatan dan system
utilitas. Data hasil monitoring dicatat di dokumen dan laporan setiap 3 bulan
serta disampaikan kepada direktur rumah sakit.

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 7


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

2. Pelaporan insiden / kejadian / kecelakaan dari setiap program manajemen


risiko fasilitas dan lingkungan. Setiap insiden yang terjadi dilaporkan oleh
penemu insiden kepada kepala atasannya melalui formulir pelaporan insiden
kemudian dilaporkan kepada komite K3.
L. Pendidikan dan Pelatihan Staf
1. Rumah sakit merencanakan pelatihan bagi staf yang sudah ditunjuk dalam hal
mengoperasikan peralatan medis dan sistem utility, keselamatan dan
keamanan, menghadapi bencana, kebakaran, penanganan limbah, gas medis,
emergensi air dan listrik.
2. Rumah sakit melakukan self assessment terhadap peran emergensi utility
dengan menanyakan, memperagakan dan hasilnya didokumentasikan.
3. Rumah sakit merencanakan pelatihan tentang pengelolaan fasilitas dan
program keselamatan mencangkup vendor, pekerja kontrak, relawan, pelajar,
peserta didik, peserta pelatihan dan lainnya. Sebagimana berlaku untuk peran
dan tanggung jawab individu dan sebagaimana ditentukan oleh Rumah Sakit.
M. Peninjauan dan pembaharuan program-program secara berkala bila terjadi
perubahan lingkungan rumah sakit, terjadi insiden baru sekurang-kurangnya
setahun sekali.
N. Setiap tenant/penyewa lahan harus mematuhi semua aspek program manajemen
fasilitas dan lingkungan yang teridentifikasi pada program keselamatan dan
keamanan, bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya, penanggulangan
bencana (emergensi), dan proteksi kebakaran (fire safety).

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 8


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

BAB IV
DOKUMENTASI
A. Kepemimpinan dan Perencanaan
1. Kebijakan tentang fasilitas rumah sakit
2. Program perencanaan keselamatan dan keamanan, bahan berbahaya dan
beracun, manajemen emergensi, pengamanan dan kebakaran, peralatan
medis dan sistem utilitas yang terkini dan dilaksanakan sepenuhnya serta
dievalusi secara periodic.
3. Pelaporan
4. Komite K3 Rumah Sakit
B. Keselamatan dan Keamanan
1. Program keselamatan dan keamanan fasilitas fisik yang diidentifikasi sebagai
resiko.
2. Dokumentasi hasil pemeriksaan fasilitas fisik yang terkini dan akurat.
3. Program rencana mengurangi resiko yang nyata berdasarkan pemeriskaan
tersebut.
4. Dokumen pelaksanaan mengurangi resiko
5. Program memonitor keselamatan dan keamanan
6. RAB (Rencana Anggaran Bisnis) tentang keselamatan dan keamanan pasien.
7. RAB untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan atau komponen
yang diperlukan agar fasilitas tetap dapat beroperasi secara aman dan efektif
8. Dokumen pelaksanaan untuk mencegah cedera dan mempertahankan kondisi
aman bagi pasien dan keluarga, staf dan pengunjung
9. SPO survey untuk keselamatan pasien bila pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan oleh pihak independen
10. Dokumen evaluasi tentang kondisi fisik bangunan rumah sakit saat ini.
11. Dokumentasi rencana tindak lanjut dari kondisi saat ini
C. Bahan Berbahaya dan Beracun
1. Dokumen atau identifikasi dan daftar terbaru limbah berbahaya dan beracun.
2. Program rencana kegiatan penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya dan beracun serta tata cara pembuangannya
3. Dokumen rencana system pelaporannya dan investigasi dari tumpahan,
paparan (exposure) dan insiden lainnya

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 9


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

4. SPO penanganan limbah yang benar di dalam rumah sakit dan pembuangan
limbah berbahaya dan beracun secara aman dan sesuai dengan ketentuan
hukum
5. SPO alat dan perlindungan yang benar dalam penggunaan bila ada tumpahan
dan paparan
6. Dokumen persyaratan (izin, lisensi dan ketentuan persyaratan lainnya)
7. Program dan pelaksanaan pemasangan label pada bahan limbah berbahaya
dan beracun
8. Dokumentasi hasil survey yang dilakukan oleh pihak independen
D. Kesiapan Menghadap Bencana
1. Dokumen hasil identifikasi bencana internal dan eksternal yang, seperti
keadaan darurat di masyarakat, wabah dan bencana alam atau bencana
lainnya serta kejadian wabah besar yang menyebabkan terjadinya resiko yang
signifikan.
2. Program uji coba menghadapi bencana, strategi komunikasi pada kejadian
pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian termasuk sumber daya
alternative, pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian termasuk
alternative tempat pelayanan, identifikasi dan penugasan peran dan tanggung
jawab staf pada waktu kejadian proses untuk mengelola keadaan
darurat/kedaruratan bila terjadi pertentangan antara tanggung jawab staf
secara pribadi dengan tangung jawab rumah sakit dalam hal penugasan staf
untuk pelayanan pasien.
3. Dokumentasi hasil evaluasi uji coba bencana
E. Pengaman Kebakaran
1. Program keamanan dari kebakaran meliputi :
a. Program pengurangan resiko kebakaran
b. Program assessment resiko kebakaran saat ada pembangunan atau
berdekatan dengan fasilitas
c. Program deteksi dini kebakaran dan asap
d. Program meredakan kebakaran dan pengendalian asap
e. Program evakuasi bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran
2. Dokumentasi hasil dari program keamanan dari kebakaran
3. SPO sistem deteksi kebakaran dan pemadaman
4. Program pelatihan staf dalam menanggulangi bencana kebakaran

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 10


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

5. Program pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan alat


6. MOU dengan pihak independen tentang penanganan rencana pengamanan
kebakaran
7. Kebijakan untuk pelarangan merokok berlaku bagi pasien dan keluarga, staf
dan pengunjung.
F. Peralatan Medis
1. Program rencana pengelolaan peralatan medis
2. Dokumen hasil monitoring terhadap peralatan medis meliputi :
a. Daftar inventarisasi alat medis
b. Inspeksi secara teratur
c. Uji coba perlatan medis sesuai rekomendasi pabrik
3. Program pemeliharaan preventif
4. Surat tugas tenaga yang kompeten untuk memberikan pelayanan ini.
G. Sistem Utiliti / Sistem Pendukung (Air, Listrik, Ventilasi, Gas Medis dan Sistem
Kunci)
1. Program penyediaan air minum dan air bersih yang meliputi :
a. Identifikasi area dan pelayanan yang beresiko paling tinggi bila terjadi
kontaminasi atau gangguan air minum dan air bersih.
b. Mengurangi resiko bila hal itu terjadi
c. Merencanakan sumber air minum alternative dalam keadaan darurat
2. Program penyediaan listrik yang meliputi :
a. Identifikasi area dan pelayanan yang berisiko paling tinggi bila terjadi
kegagalan listrik
b. Mengurangi resiko bila hal itu terjadi
c. Merencanakan sumber listrik alternative dalam keadaan darurat
3. Program penyediaan ventilasi, gas medis dan sistem kunci meliputi :
a. Dokumentasi hasil identifikasi gas medis, ventilasi dan system kunci
lainnya
b. Dokumentasi perencanaan pemeliharaan ventilasi, gas medis dan
system kunci lainnya
c. Dokumentasi hasil monitoring dan tindak lanjut dalam peningkatan
utility

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 11


RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

H. PCRA (Pre Contruction Risk Assesment)


1. Pencatatan penilaian kriteria risiko akibat dampak renovasi atau konstruksi
dengan menggunakan metode PCRA dilakukan oleh IPSRS (instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit) dan Komite K3 Rumah Sakit bila
terdapat proyek pemeliharaan, perbaikan, pembongkaran, konstruksi
maupun renovasi di Rumah Sakit.
2. Pelaporan pemantauan penilaian kriteria risiko akibat dampak renovasi atau
konstruksi dilakukan oleh komite K3 Rumah Sakit bekerjasama dengan
IPSRS dan dilaporkan ke Direktur Utama.
I. Pendidikan dan Pelatihan Staf
1. Program pelatihan bagi staf yang sudah ditunjuk dalam hal mengoperasikan
peralatan medis dan system utility, menghadapi bencana kebakaran,
penanganan limbah, gas medis, emergensi air dan listrik.
2. Dokumen self assessment terhadap peran emergensi utility dengan
menanyakan dan memperagakan hasil dan didokumentasikan untuk
peningkatan.
3. TOR, undangan materi pelatihan.

Mengetahui,

drg.Dina Anggri S
Direktur

Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 2022 12

Anda mungkin juga menyukai