NOMOR : 255/SK/DIR/RSIA-PBH/XII/2018
TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK PURI BETIK HATI TENTANG KEBIJAKAN
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DI
RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
PURI BETIK HATI
Kedua : Memberlakukan kebijakan Manajemen Fasilatas Kesehatan
sebagaimana terlampir dalam keputusan ini
Ketiga : Keputusa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini.
V. Pengamatan Kebakaran
1. Rumah Sakit melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh
penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran, asap dan kedaruratan
lainnya
2. Rumah Sakit menjamin penghuni rumah sakit tetap aman sekalipun terjadi
kebakaran atau asap dengan melaksanakan program anatara lain :
a. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan, risiko kebakaran, seperti
penyimpanan dan penanagan secara aman bahan mudah terbakar
termasuk gas medik, seperti penyimpanan dan penganan secara aman
bahan mudah terbakar, termasuk gas medik, seperti oksigen
b. Bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan di dalam atau
berdekatan dengan bangunan yang dihuni pasien
c. Jalan keluar yang aman dan tidak terhalang bila terjadi kebakaran
d. Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti deteksi asap (smoke
destector), alarm kebakaran dan patroli kebakaran dan,
e. Mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang air,
sepresan kimia (chemical suppressants) atau sistem penyeburan
(sprinkkler)
3. Rumah Sakit secara teratur melakukan uji coba pengamanan kebakaran
dan asap, meliputi setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan
penghentian (suppression) dan mendokumentasikan hasilnya.
4. Rencana pengamanan kebakaran rumah sakit mengindentifikasi :
a. Frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan sistem perlindungan
dan pengamanan kebakaran, sesuai ketentuan
b. Rencana evakuasi yang aman dari fasilitas bila terjadi kebakaran atau
ada asap
c. Proses untuk melakukan uji coba semua bagian dari rencana, dalam
jangka waktu 12 bulan
d. Pendidikan yang perlu bagi staf untuk dapat melindungi secara efektif
dan mengevakuasi pasien bila terjadi kedaruratan dan
e. Partisipasi semua staf dalam uji coba pengamanan kebakaran
sekurang-kurangnya setahun sekali.
5. Seluruh pemeriksaan, uji coba dan pemeriksaan didokumentasikan
VI. Larangan Merokok
1. Rumah sakit membuat larangan merokok dengan menggunkan stiker-stiker
disetiap lantai dan membuat larangan merokok diperaturan Rumah Sakit
2. Rumah Sakit menyusun dan mengimplementasikan kebijakan larangan
merokok terhadap pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan
merokok di sekitar lingkungan Rumah Sakit. Lingkungan Rumah Sakit
adalah semua Ruang Unit Kerja yang ada di dalam batas Pagar Rumah
Sakit
3. Bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan merokok akan
diberikan pengarahan dan masukan oleh bagian security Rumah Sakit
4. Rumah Sakit Melindungi kesehatan masyarakat, sudah seharusnya bebas
dari asap rokok karena asap rokok dapat menimbulkan penyakit yang fatal
dan penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup akibat penggunakan
rokok
5. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk