Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
Karunia, serta Taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan panduan B3 dan
Limbahnya ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami sangat berharap panduan ini dapat berguna untuk pelayanan di RSU Kasih Insani.
Harapan kami semoga panduan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi panduan agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam panduan ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan panduan
ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
SK KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN B3 DAN LIMBAHNYA
KATA PENGANTAR
BAB I DEFENISI ....................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP ........................................................................................ 3
2.1. Bahan Berbahaya dan Beracun ............................................................................... 3
2.2. Limbah Berbahaya dan Beracun ............................................................................. 10
BAB IV DOKUMENTASI........................................................................................... 24
4.1. Pencatatan Dan Pelaporan Limbah B3 .................................................................... 24
1. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlah, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat membahayakan kesehatan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup serta
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup sekitarnya.
2. Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3.
3. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut limbah B3 adalah sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
4. Pemanfaatan adalah suatu kegiatan perolehan kembali (recovery) dan atau penggunaan
kembali (reuse)dan atau daur ulang(recycle) yang bertujuan untuk mengubah limbah B3
menjadi suatu produk yang dapat digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan dan
kesehatan manusia
5. Pengangkutan adalah suatu kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil dan atau
pengumpul dan atau dari pemanfaat dan atau dari pengolahan ke pengumpul dan atau ke
pemanfaat dan atau ke pengolah dan atau ke penimbun
6. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3.
7. Pengelolaan limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah penanganan limbah
padat B3 (medis) yang dimulai dari pewadaahan dan pengumpulan hingga pengolahan
dan penimbunan atau pemusnahan.
8. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam
suatu wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya.
9. Pengolahan adalah proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 untuk
menghilangkan dan atau mengurangi sifat bahaya dan atau sifat racun
10. Pengumpulan adalah kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari penghasil limbah B3
dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pemanfaat dan atau
pengolah dan atau penimbun limbah B3
11. Pengurangan adalah kegiatan pada penghasil untuk mengurangi jumlah dan mengurangi
sifat bahaya dan racun limbah B3, sebelum dihasilkan dari suatu kegiatan
12. Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan
atau pengumpul dan atau pemanfaat dan atau pengolah dan atau penimbun limbah B3
dengan maksud menyimpan sementara
13. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan
kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya.
14. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3
15. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut limbah B3 adalah sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Sedangkan menurut PP No 74 tahun
2001, B3 adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau membhayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
16. Pengelolaan limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah penanganan limbah
padat B3 (medis) yang dimulai dari pewadaahan dan pengumpulan hingga pengolahan
dan penimbunan atau pemusnahan.
2.1.2 Simbol
2.1.2.1 Bentuk dasar, ukuran dan bahan
Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk belah ketupat
berwarna dasar putih dan garis tepi belah ketupat berwarna merah. Simbol yang dipasang
pada kemasan disesuaikan dengan ukuran kemasan. Simbol harus dibuat dari bahan yang
tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang akan mengenainya.
Simbol berupa
gambar silang
berwarna hitam
Simbol berupa
ganbar tabung
gas silinder
berwarna hitam
2.1.3 Label
Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain identifikasi dan
jenis B3. Penggunaan label B3 dilakukan dalam kegiatan pengemasan B3. Label berfungsi
untuk memberikan informasi tentang produsen B3, identitas B3 serta kuantitas B3. Label
harus mudah terbaca, jelas terlihat, tidak mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari
kemasannya.
2.1.3.1 Bentuk, warna, dan ukuran
Label B3 berbentuk persegi panjang dengan ukuran disesuaikan dengan kemasan yang
digunakan, warna dasar putih dan tulisan serta garis tepi berwarna hitam.
2.1.3.2 Pengisian label B3
Label B3 diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label dicantumkan informasi seperti nama B3,
komposisi, imformasi produsen, simbol, klasifikasi B3, tanggal kaaluarsa, jumlah dan isi
kemasan.
2.1.3.3 Pemasangan label B3
Label B3 dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus terlihat dengan
jelas.
B. Karakteristik limbah
Berikut ini adalah karakteristik limbah B3 berdasarkan peraturan pemerintah No.8 tahun
1999 limbah B3 antara lain:
1) Mudah Meledak : adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standart (25 derajat
celcius, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan sekitarnya.
2) Mudah Terbakar : limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut:
2. Pengumpulan
a. Limbah padat infeksius dan limbah benda tajam.
Limbah padat infeksius dan limbah padat benda tajam dari ruang perawatan dan
instalasi setelah penuh atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah
segera diangkat supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau binatang
pengganggu,sebelumnya kantong plastik kuning diikat kuat terlebih dahulu,tidak
boleh dibuka ikatannya sampai ketempat penyimpanan sementara (TPS B3). Alat
pengangkut limbah B3 menggunakan troly khusus tertutup, dan bertuliskan
INFEKSIUS.
b. Limbah padat non infeksius
Limbah padat non infeksius (sampah) indoor dan outdoor dikumpulkan dikantong
plastic hitam dan diikat setelah penuh,. Sampah segera diangkut agar tidak menjadi
perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu.
3.2.3 Penyimpanan Limbah B3
Penyimpanan limbah B3 adalah kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh
penghasil, pengumpul, pemanfaat, pengelolaan dan/atau penimbun limbah B3 dengan maksud
menyimpan sementara.
Limbah B3 harus disimpan secara tepat, bilamana ingin dicegah kemungkinan bahaya
- bahayanya. Penyimpanan limbah B3 harus dilakukan jika limbah B3 tersebut belum dapat
diolah dengan segera. Kegiatan penyimpanan limbah B3 dimaksudkan untuk mencegah
terlepasnya limbah B3 kelingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia dan
lingkungan dapat dihindarkan.untuk meningkatkan pengamanannya, maka sebelum
dilakukukan penyimpanan limbah B3 harus terlebih dahulu dikemas. Mengingat keragaman
karateristik limbah, maka dalam pengemasannya perlu pula diatur tata cara yang tepat
sehingga limbah dapat disimpan dengan aman.
Tempat Penyimpanan Limbah Sementara (TPS B3) di Rumah Sakit Umum Kasih
Insani yang dilengkapi dengan fasilitas seperti : Alat Pemadam Api Ringan (APAR), wastafel,
alat pelindung diri (APD), kotak P3K dan spill kit.
Limbah yang di simpan di TPS B3 kemudian diserahkan kepada pihak ketiga yang
disertai dokumen atau manifest limbah. Pengangkutan dilakukan dengan mobil khusus.
Pengangkut limbah B3 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengangkutan limbah
B3.
Prosedur:
A. Penangan Tumpahan B3 dan Limbahnya.
1. Petugas memasang rambu atau tanda di area tumpahan B3 & Limbanya
2. Petugas mengambil Spill Kit
3. Petugas menggunakan APD sesuai kebutuhan
4. Apabila tumpahan bahan kimia B3 dalam bentuk cair dan juga limbahnya dalam
bentu cair maka dapat menggunakan bahan inret atau absorben untuk menyerap
cairan.
5. Apabila tumpahan bahan kimia B3 dalam bentuk serbuk maka dapat menggunakan
kain flannel basah untuk mengikat tumpahan.
6. Petugas mengambil inret atau kain yang digunakan untuk menyerap atau mengikat
tumpahan dan kemudian dimasukkan dalam plastik kuning dan dimasukkan
kewadah limbah infeksius.
7. Petugas mengepel seluruh area yang terkena tumpahan dengan larutan desinfektan.
8. Petugas mengisi formulir tumpahan B3 & Limbahnya dan melapor ke Tim
PPI/K3RS
B. Penangan Paparan/Pajanan
1. Petugas yang tertusuk jarum suntik tidak boleh panik.
2. Petugas yang tertusuk jarum suntik segera membilas daerah tusukan dengan air
mengalir selama tiga menit tanpa melakukan pemijatan lalu beri cairan antiseptik
3. Petugas yang tertusuk jarum suntik melapor ke kepala unit masing – masing dan
mengisi formulir laporan insiden tertusuk jarum/ terpapar cairan tubuh
4. Petugas yang tertusuk jarum suntik segera memeriksakan diri ke IGD dengan
membawa formulir yang telah di isi.
5. Petugas yang tertusuk jarum suntik melapor ke Tim PPI/K3RS
6. Tim PPI dan K3RS menentukan status pasien untuk tindakan selanjutnya.