PENDAHULUAN
SDM yang professional dan memiliki kesehatan dan keselamatan kerja yang terjamin
merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan agar dapat bersaing
secara global. Masalah kesehatan kerja dapat terjadi bila adanya ketidakserasian antara kapasitas
kerja, beban kerja dan lingkungan kerja atau pada pekerja yang terpajan dengan bahaya potensi
di lingkungan kerjanya.
Kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapa bekerja secara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekitar agar dapat diperoleh produktifitas kerja yang
optimal sejalan denga program kerja.
BAB II
LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan merupakan industri yang terdiri dari banyak tenaga kerja dan padat
teknologi, bidang pekerjaan dengan tingkat keterlibatan manusia yang tinggi, terbukanya akses
bagi bukan pekerja secara leluasa serta kegiatan yang terus menerus setiap hari.
Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat maka
tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS)
semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit, pengunjung/pengantar
pasien, pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin mendapatkan perlindungan dari
gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian
pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak
memenuhi standar.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal 165 :
”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal di
atas maka pengelola tempat kerja di Rumah Sakit mempunyai kewajiban untuk menyehatkan
para tenaga kerjanya. Salah satunya adalah melalui upaya kesehatan kerja disamping
keselamatan kerja. Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap
pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya
di Rumah Sakit. Oleh karena itu, Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan Upaya Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga
risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di Rumah
Sakit dapat dihindari.
Rumah Sakit Permata Madina Panyabungan sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain dituntut mampu
memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu, Rumah Sakit juga dituntut harus
melaksanakan dan mengembangkan program K3 di Rumah Sakit (K3RS).
BAB III
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif sehingga proses
pelayanan Rumah Sakit berjalan baik dan lancer melalui program yang telah
direncanakan.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan jaminan kesehatan pegawai RS agar selalu terpantau dengan baik
sehingga jika terdapat penyakit yang berbahaya dapat dilakukan pengobatan sedini
mungkin.
b. Adanya pengelolaan limbah hasil pelayanan di RS, baik limbah medis padat, limbah
medis cair maupun botol-botol kaca
c. Menghasilkan system utilitas yang sesuai dengan standar, dengan cara melakukan
pemeriksaan berkala
d. Melindungi RS dari bencana kebakaran yang terjadi dengan melengkapi fasiltas
proteksi kebakaran dan melakukan pemeliharaan berkala terhadap fasilitas yang telah
tersedia
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
.
NAMA HASIL YANG INDIKATOR
N SASARAN KETERANGA
PROGRA RINCIAN KEGIATAN TUJUAN DIHARAPKA KEBERHASILA
O KEGIATAN N
M KERJA N N
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melakukan pengajuan
permohonan
pengadaan fasilitas
mesin pengahancur
kaca guna melakukan
pengelolaan limbah Sampah Botol
kaca Kaca
Pengadaan Manajemen RSU
2. Botol kaca tidakvtertumpuk
Mesin Permata Madina
dimasukkan ke dalam di IPAL dan
Penghancur Untuk Panyabungan
mesin penghancur sudah bisa
Kaca memusnahkan
kaca untuk diolah dimusnahkan
1 limbah botol secara mandiri Tersedianya Mesin
3. Hasil pengelolaan Penghancur kaca
kaca di RSU
limbah botol kaca
Permata Madina
dibuang ke dalam
Panyabungan
sumur yang telah
disediakan
Melakukan 1. Membuat pengajuan Agar Semua pegawai Seluruh pegawai Seluruh pegawai
pemeriksaan berupa proposal kesehatan RS RSU Permata RSU Permata
kesehatan Pemeriksaan MCU
berkala bagi pegawai RS mendapatkan Madina Madina
karyawan kepada selalu pemeriksaan Panyabungan Panyabungan
2 pegawai RS
Direktur RS
terpantau kesehatan mendapatkan
2. Setelah program di
dengan baik tersebut pemeriksaan
ACC, dilakukan
diskusi dengan sehingga jika sehingga tetap kesehatan
Direktur dan Kepala terdapat dapat bekerja
Bidang Operasional penyakit ysng dengan optimal
terkait mekanisme staff
yang akan di MCU
3. Hasil dari MCU berbahaya
karyawan akan dicek, dapat dikarenakan
agar dapat dilakukan memiliki
diketahui/dilakukan pengobatan kondisi tubuh
tindakan pencegahan sedini yang sehat
terhadap staff yang mungkin
memiliki penyakit
9 Pemanfaatan 1. Melakukan RS bisa Filter air Filter Air Minum - Air Minum dari
Mesin Filter pembersihan air menghasilkan minum yang Filter dapat
Air Minum bersih air minum telah dimiliki dimanfaatkan
Untuk menggunakan filter secara mandiri oleh RS dapat - Tersedia Galon
yang telah
Pasien yang dapat dimanfaatkan Air Minum 25
disediakan, agar
dikonsumsi dan buah
kejernihan dan
kualitas air tetap oleh individu distribusikan di
terjamin sebelum RS dan sekitar
dilakukan terjamin lingkungan RS
pendistribusian kualitasnya
2. Kemudian air
minum RO dapat
dimanfattakan
3. Menyediakan
galon air minum
untuk
didistribusikan
1. Mencari supplier
yang cocok untuk
Agar staff
memesan seragam
KPU KPU memiliki
Pengadaan Tersedianya
2. Mengajukan identitas Agar staff KPU
Seragam Seragam Kerja
permohonan sendiri yang memiliki
10 Petugas Petugas
pembelian seragan dapat dikenali identitas sendiri
Kebersihan Kebersihan yang
KPU dengan dan seragam
(KPU) baru
3. Seragam seragam yang
digunakan oleh digunakan
KPU saat berdinas
Petugas KPU
11 Pengadaan 1. Mendata terlebih Diharapkan Kebersihan Petugas KPU - Vacum Westafel
Peralatan dahulu peralatan memudahkan berjalan secara Mampet
Pendukung setiap anggota pekerjaan Staf optimal -
Kebersihan KPU KPU dan dikarenakan
2. Melakukan
kebersihan peralatan telah
pengajuan
berjalan secara tersedia
pembelian
peralatan KPU efektif
yang masih belum
lengkap
3. Mendistribusikan
peralatan yag telah
dibeli oleh unit
logisitk
4. Melakukan
pengecekan
inventaris KPU
setiap bulan
Program 1. Supervisi
Agar Kepatuhan Staff, Program
terkait identifikasi
13 penggunaan kartu keselamatan pengunaan pengunjung/penung keselamatan dan
keamanan
pengunjung/
dan keamanan kartu identitas gu pasien, vendor keamanan dapat
dan
penunggu pasien, diimplementasika
keselamatan di RSU di lingkungan dan tamu di
vendor, tamu dan Permata
staf RS. Madina RS, staff
2. Seluruh staff RS
mendapatkan Panyabungan mendapatkan
pelatihan terkait dapat terjamin pelatihan
keamanan dan dengan cara terkait n di RSU Permata
RS keselamatan supervisi dan keamanan dan Madina
3. Kerapian kabel-
beberapa keselamatan Panyabungan
kabel jaringan
instalalsi pelatihan dan juga risiko lingkungan RSU
terkait dari fasilitas Permata Madina
program yang ada di RS Panayabungan dan
tersebut dapat dicegah fasilitas berisiko
1. Pelatihan Code Agar seluruh
Red Pelatihan yang
staff dapat
14 2. Pelatihan Code diajukan
Blue memahami Seluruh staff
terlaksana dan
3. Pelatihan Code tugas dan cara RSU Permata
Pelatihan dapat dipahami
Pink kerja disaat Madina
4. Pelatihan oleh seluruh Staff
terjadinya Panyabungan
penanggulangan RSU Permata
bencana kondsii mendapatkan Seluruh staff RSU
Madina
(Kebakaran, berbahaya di pelatihan Permata Madina
Panyabungan
gempa, dsb) RS tersebut Panyabungan
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
BAB VI
SASARAN
1. Bangunan dan Fasilitas RS
2. Staff, pasien, pengunjung dan lingkungan RS
3. System utilitas RS
BAB VII
SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN
No Nama Skedul
Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengadaan √
Mesin
Penghancur
Kaca
2 Pemeriksaan √
Kesehatan
Pegawai RS
3 Pemeriksaan √ √ √ √
Baku Mutu
Air Limbah
4 Pemeriksaan √
Baku Mutu
Air Bersih
5 Pengadaaan √
Hydrant dan
Alarm
Kebakaran
6 Peremajaan √
IPAL Rumah
Sakit dan
TPS B3
7 Pemeliharaa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
n APAR
8 Pengelolaan √ √ √ √
Limbah Kaca
9 Pemanfaatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mesin Filter
Air Minum
Untuk Pasien
10 Pengadaan √
Seragam
Petugas
Kebersihan
(KPU)
11 Pengadaan √
Peralatan
Pendukung
Kebersihan
12 Peremajaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rambu-
rambu
dan/atau
penambahan
Marka
Rumah Sakit
13 Program √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
keamanan
dan
keselamatan
14 Pelatihan √ √ √ √
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelaksanaan evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan untuk melihat
apakah hasil kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Hasil evaluasi kegiatan dapat
dijadikan sebagai bahan untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya agar lebih baik lagi.
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan adalah pendokumentasian kegiatan K3 secara tertulis dari
masing-masing unit kerja Rumah Sakit dan kegiatan K3RS secara keseluruhan yang dilakukan
oleh penanggungjawab K3RS, yang dikumpulkan dan dilaporkan/diinformasikan oleh
penanggungjawab K3RS, ke Bidang Operasional dan kemudian dilaporkan Direktur Rumah
Sakit dan unit teknis terkait di wilayah Rumah Sakit.
Tujuan kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan K3 adalah menghimpun dan
menyediakan data dan informasi kegiatan K3, mendokumentasikan hasil-hasil pelaksanaan
kegiatan K3; mencatat dan melaporkan setiap kejadian/kasus K3, dan menyusun dan
melaksanakan pelaporan kegiatan K3.
Pencatatan dan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan K3 dilakukan setiap waktu,
sesuai dengan jadual pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan, dan atau pada saat terjadi
kejadian/kasus (tidak terjadual).
Pelaporan terdiri dari; pelaporan berkala (bulanan, semester, dan tahunan) dilakukan sesuai
dengan jadual yang telah ditetapkan dan pelaporan sesaat/insidentil, yaitu pelaporan yang
dilakukan sewaktu-waktu pada saat kejadian atau terjadi kasus yang berkaitan dengan K3
BAB XI
PENUTUP
K3 adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari
risiko ditempat kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat bayak berbagai peraturan perundang-undangan
yang dibuat untuk mengatur masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai K3, tetapi masih banyak faktor
dilapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan yang disebut sebagai bahaya kerja
dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan-perusahaan yang tidak memenuhi standar K3
sehingga banyak terjadi PAK dan KAK. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan system manajemen
K3 yang dapat ditingkatkan melalui program-program yang telah dan akan dilakukan.