Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN


BERACUN SERTA LIMBAHNYA
TAHUN 2019-2020

RSUD SULTAN SURIANSYAH


KOTA BANJARMASIN

1
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan institusi yang menyediakan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat. Dalam menunjang kegiatan pelayanan
kesehatan tersebut banyak menggunakan bahan-bahan yang sifatnya
berbahaya dan beracun bagi pasien, keluarga, pengunjung dan petugas
rumah sakit serta lingkungan sekitar rumah sakit itu sendiri. Sehigga
sangat perlu dikelola dengan baik.
Program pengelolaan bahan berbahaya dan beracun serta
limbahnya adalah program untuk mengelola bahan maupun limbah
berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan kesehatan dan
lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung.
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan di rumah
sakit bermacam-macam karakteristiknya dimana bahan tersebut beresiko
menyebabkan kecelakaan dan bahaya bagi pengguna dan
lingkungannya. Untuk itu perlu dibuat program pengelolaan B3 agar
resiko-resiko tersebut dapat diminimalisasi. Dalam program tersebut
harus mencantumkan pemeberian penjelasan tentang ancaman/bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh bahan B3, cara penanganan /
penanggulangannya bila terjadi kecelakaan atau keracunan.

II. LATAR BELAKANG


Bahaya yang ditimbulkan dari pemakaian B3 sangat bervariasi dari
bahan yang bersifat mudah terbakar, korosif, beracun, karsinogenik dan
masih banyak lagi. Sehingga sangat perlu dikelola secara tepat agar agar
tidak membahayakan penghuni dan lingkungan RSUD Sultan Suriansyah
Banjarmasin. Selain itu, pemahaman petugas terhadap simbol atau label
bahan berbahaya dan beracun belum terpenuhi sehingga apabila terjadi
kontak atau terjadi tumpahan bahan dan limbah berbahaya, petugas
belum dapat dengan cepat menangani bahan berbahaya tersebut.

2
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Memberikan keamanan dan kenyamanan kepada Karyawan, Dokter,
Pasien, dan pengunjung rumah sakit, serta mencegah pencemaran
lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Meminimalisasi resiko penyakit dan kecelakaan kerja akibat B3.
b. Memberikan informasi kepada pengguna B3 tentang bahaya B3
yang digunakan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun serta
limbahnya di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin.
2. Rincian kegiatan
a. Inventarisasi lokasi penyimpanan, jenis dan jumlah Bahan
Berbahaya Beracun
b. Penanganan penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3
c. Perijinan B3
d. Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3 lain
e. Perlindungan terhadap paparan B3
f. Pemasangan label / simbol B3 ditempat penyimpanan /
penggunaan APD
g. Pendidikan dan pelatihan penanganan insiden/paparan B3

3
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Identifikasi lokasi penyimpanan dan jenis Bahan BerbahayaBeracun
a. Inventarisasi tempat penyimpanan B3
b. Inventarisasi jenis B3 dan MSDS
c. Penilaian risiko lokasi-lokasi penyimpanan B3 dan limbah B3
2. Penanganan penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3
a. Pemantauan pembuangan B3
b. Pembuatan lemari penyimpanan B3
c. Pembuatan lemari penyimpanan limbah B3.
3. Perijinan B3
a. Pengurusan MOU pemusnahan limbah B3
b. Pengurusan izin TPS LB3
4. Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3 lain
dengan melakukan monitoring data tumpahan, paparan dan insiden
B3 lain
5. Perlindungan terhadap paparan B3
a. Pembuatan standar Alat Pelindung Diri
b. Kalibrasi alat X Ray, dan USG
c. Pengukuran radiasi ruang radiologi
d. Pengukuran paparan radiasi petugas radiografer dan penggantian
badge.
e. Penambahan / pembelian Alat Pelindung Diri
f. Pengadaan spill kit B3
g. Pembuatan shower dekontaminasi
6. Pemasangan label/simbol B3 ditempat penyimpanan / penggunaan
APD
a. Pengadaan label / simbol B3
b. Pemantauan penggunaan label/simbol B3
7. Pendidikan dan pelatihan penanganan insiden/paparan B3

4
a. Pelatihan dan simulasi penanganan tumpahan B3
b. Pengelolaan Limbah B3 RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin

VI. SASARAN
1. Terlaksananya 100% inventarisasi tempat, jenis B3 serta MSDS nya.
2. Terlaksananya 100% penanganan penyimpanan, penggunaan dan
pembuangan B3 sesuai SPO.
3. Terlaksananya 100 % pencatatan timbulan sampah infeksius setiap
hari.
4. Tersedianya lemari penyimpanan B3 di Laboratorium, Farmasi dan
semua tempat yang tedapat B3.
5. Terdapat MoU pengelolaan limbah B3 dan izin TPS LB3.
6. Terlaksananya 100% Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan
dan insiden B3 lain.
7. Tersedianya data tumpahan, paparan dan insiden B3 lain setiap
triwulan.

5
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan
Kegiatan Tahun Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020
No Kegiatan 2019
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Inventarisasi tempat, jenis B3
√ √ √ √
dan MSDS
2. Penilaian risiko penyimpanan

B3
3. Penyiapan lemari penyimpanan

B3
4. Pengurusan MoU pengelola

limbah B3
5. Pengurusan izin TPS LB3 √
6. Monitoring data tumpahan,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
paparan dan insiden B3
7. Penambahan pembelian APD Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
8. Pengadaan spill kit √ √
9. Pengadaan label dan
√ √ √ √
penempelan simbol B3
10 Pelatihan dan penanganan √
√ √
. tumpahan B3

6
7
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Kegiatan pemantauan pembuangan limbah B3 dievaluasi oleh
petugas Kesling dan dilaporkan kepada tim MFK setiap bulan
2. Evaluasi pelaporan insiden/kontaminasi B3 dibuat oleh Tim K3RS
dan dilaporkan kepada tim MFK setiap triwulan
3. Kegiatan pemantauan dan pelaporan APD dan label B3 dilakukan
oleh Tim K3 RS setiap triwulan

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan kegiatan dilakukan setiap bulan
2. Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan dilakukan oleh tim MFK setiap 3
bulan sekali dan disampaikan kepada seluruh bidang dan unit terkait.
3. Laporan kegiatan tahunan kegiatan pengelolaan B3 dilaporkan
kepada direktur pada akhir program.

Anda mungkin juga menyukai