Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN SAMPAH INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


....................... 1/1

Tanggal terbit Ditetapkan oleh,


DIREKTUR RSUD SULTAN SURIANSYAH
BANJARMASIN,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. SUKOTJO HARTONO, Sp. THT-KL
Pembina
NIP. 19720417 200501 1 007
Sampah infeksius adalah sampah yang terkontaminasi organisme
pathogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan
PENGERTIAN
organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk
menularkan penyakit pada manusia rentan.
TUJUAN 1. Meminimalkan banyaknya sampah infeksius yang dihasilkan
2. Mencegah terjadinya HAIs
3. Mencegah pencemaran lingkungan sekitar rumah sakit
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin
Nomor: Tahun 2019 Tentang Panduan Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) Serta Limbahnya.
PROSEDUR 1. Pemilahan sampah infeksius dan non infeksius dilakukan pada
setiap ruangan yang menghasilkan sampah.
2. Pewadahan sampah infeksius menggunakan label ”sampah
infeksius”, simbol infeksius dan dilapisi kantong plastik warna
kuning. Untuk benda tajam menggunakan safety box.
3. Volume paling tinggi sampah infeksius dan benda tajam adalah
¾ wadah atau lebih dari 1 x 24 jam harus dilakukan
pengangkutan.
4. Pengangkutan sampah infeksius dilakukan petugas cleaning
service yang menggunakan APD lengkap (masker, sarung
tangan dan sepatu) ke TPS (Tempat Penampungan
Sementara)
5. Kantong sampah infeksius harus diikat membentuk kepang
tunggal. Dilarang mengikat dengan model ”telinga kelinci”.
6. Pemadatan sampah infeksius dan benda tajam dengan tangan
atau kaki dilarang.
7. Pemusnahan sampah infeksius dan benda tajam bekerja sama
dengan pihak III.
UNIT TERKAIT 1. Petugas Medis
2. Cleaning Service
3. Sanitarian

Anda mungkin juga menyukai