0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan1 halaman
PCRA merupakan penilaian risiko yang dilakukan sebelum renovasi atau pembangunan di rumah sakit untuk meminimalkan dampak terhadap pelayanan pasien. Prosedurnya meliputi informasi rencana pembangunan ke komite K3, analisis dampak, rekomendasi, penandatanganan kesepakatan pengendalian dampak, pengawasan, dan evaluasi izin bila ditemukan pelanggaran.
PCRA merupakan penilaian risiko yang dilakukan sebelum renovasi atau pembangunan di rumah sakit untuk meminimalkan dampak terhadap pelayanan pasien. Prosedurnya meliputi informasi rencana pembangunan ke komite K3, analisis dampak, rekomendasi, penandatanganan kesepakatan pengendalian dampak, pengawasan, dan evaluasi izin bila ditemukan pelanggaran.
PCRA merupakan penilaian risiko yang dilakukan sebelum renovasi atau pembangunan di rumah sakit untuk meminimalkan dampak terhadap pelayanan pasien. Prosedurnya meliputi informasi rencana pembangunan ke komite K3, analisis dampak, rekomendasi, penandatanganan kesepakatan pengendalian dampak, pengawasan, dan evaluasi izin bila ditemukan pelanggaran.
RSUP 000000 /2017 A 1/1 PROF. Dr. R.D KANDOU MANADO DITETAPKAN OLEH : DIREKTUR UTAMA, STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT : OPERASIONAL 11 Januari 2017 (SPO) dr. Maxi R. Rondonuwu, DHSM, MARS NIP. 19640520 199103 1 003 PENGERTIAN Merupakan penilaian risiko yang dilakukan sebelum dilakukan renovasi atau pembangunan di dalam area Rumah Sakit. TUJUAN Meminimalkan dampak konstruksi, renovasi, atau penghancuran sehingga pelayanan pasien tetap terjaga kualitas dan keamanannya KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado No. HK.02.041/II.3/905.1/2017 tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas Kesehatan di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado PROSEDUR 1. Managerial RS menginformasikan kepada komite K3 MFK tentang rencana pembangunan/renovasi gedung rumah sakit 2. Komite K3-MFK menganalisa dampak pembangunan terhadap lingkungan RS dengan menggunakan langkah-langkah PCRA. 3. Komite K3-MFK memberikan rekomendasi kepada tim konstruksi berdasarkan hasil telaah 4. Tim Konstruksi atau renovasi menandatangani format kesepakatan Pengendalian dampak konstruksi dan renovasi bangunan sesuai rekomendasi Komite K3-MFK 5. Tim konstruksi melanjutkan pembangunan apabila telah melaksanakan rekomendasi komite K3 MFK 6. Komite K3 MFK bersama komite PPI dan manajemen RS mengawasi jalannya pekerjaan konstruksi/renovasi bangunan 7. Pihak manajemen dapat meninjau kembali izin pelaksanaan konstruksi/renovasi apabila dalam pekerjaannya, komite K3 MFK mernemukan adanya tindakan yang melanggar aturan atau standar K3 yang ditetapkan oleh rumah sakit. UNIT TERKAIT Komite K3.