TENTANG:
Menimbang : a. Bahwa Rumah Saki Ibu dan Anak dr. Djoko Pramono perlu untuk selalu
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan berkesinambungan.
b. Bahwa Akreditasi Rumah Sakit merupakan salah satu Instrumen peningkatan mutu
berkelanjutan dan kewajiban bagi Rumah Sakit sesuai ketentuan pemerintah.
Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 44 tahun 2009 Tentang Pedoman, Pemeliharaan
dan Perawatan Bangunan Gedung Pedoman Teknik Sarana dan Prasarana Rumah Sakit kelas
C Departemen Kesehatan RI tahunm 2007.
3. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 29/PRT/M/2006 Tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan dan Gedung ;
4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
MEMUTUSKAN
Ditetapakn di Karawang
Pada tanggal ...........
NIP. ..................
PEDOMAN
PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
Kami mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan buku panduan ini. Kami menyadari bahwa buku pedoman ini
masih banyak kekurangannya, untuk itu saran dan masukan yang berharga
senantiasa kami harapkan.
Karawang,
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A..........................................................................................Latar Belakang
.................................................................................................................1
B....................................................................................................Pegertian
.................................................................................................................1
C.................................................................................Maksud dan Tujuan
.................................................................................................................2
BAB II RUANG LINGKUP..............................................................................3
BAB III KEBIJAKAN....................................................................................... 4
BAB IV TATA LAKSANA................................................................................5
.................................................................................................................7
G..............................................................................Sistem Penghawaan
.................................................................................................................7
H.....................................................................Sistem Pengkodisian Udara
.................................................................................................................8
I.....................................Sistem Mekanikal dan Elektrikan Suatu Gedung
.................................................................................................................8
BAB V DOKUMENTASI...............................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangunan-bangunan gedung tidak dapat terlepas dari masalah-
masalah lingkungan seperti hujan, angin, panas, dingin, lembab, polusi dan
sebagainya. HaI itu menyebabkan sebuah bangunan memerlukan suatu sistem
utilitas yang dapat berfungsi dalam pelayanan suatu bangunan (building
service), dimana fungsi utamanya adalah pada operasi mekanikal dan
elektrikal seperti sistem tata udara, sistem plumbing, sistem kelistrikan,
sistem tata cahaya, sistem transportasi vertikal dan sistem-sistem yang lain
yang dapat menunjang bangunan tersebut agar dapat berfungsi dengan baik.
Secara fisik sistem utilitas rumah sakit sebagian besar merupakan jalur-jalur
panjang, baik pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya. Dan di
B. Pengertian
Sistem utilitas adalah untuk menyiapkan pelayanan penting yang
dibutuhkan oleh RSIA dr. Djoko Pramono untuk mendukung standar
pelayanan pasien yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya
secara efisien dan biaya yang efektif.
5. Merancang secara rinci sistem plambing air bersih yang terdiri dari:
a. Sistem perpipaan air bersih
b. Perhitungan kebutuhan sistem penyediaan sistem air bersih
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Dalam kondisi air sumur tanah tidak dapat digunakan, Rumah Sakit Ibu dan Anak dr.
Djoko Pramono masih dapat memakai air bersih dengan mengunakan layanan air
bersih PDAM memasok air bersih di Karawang.
2. Kebutuhan air minum RSIA dr. Djoko Pramono selain memasak pengiriman secara
rutin oleh perusahaan distributor air minum yang ditunjuk dan di kuatkan dengan
bentuk MOU, setiap harinya selalu mengirim untuk kebutuhan air minum baik
karyawan maupun pelayanan pasien.
3. RSIA dr. Djoko Pramono dipasok oleh tenaga listrik dari PLN dengan kapasitas 105
KVA dan Genset dengan kapasitas 85 KVA. Apabila terjadi pemadaman listrik dalam
waktu yang cukup lama maka akan dilakukan menggunakan genset telah tersedia.
4. Pemeriksaan kualitas air bersih fisik, kimia dan biologis dilakukan 6 bulan sekali
di ESDM Purwakarta.
5. Pengadaan gas medis O2 dan N2O di stok oleh pihak ke 3 Dalam
TATA LAKSANA
1. RSIA dr. Djoko Pramono juga mempunyai dua sumur Pompa Air tanah dengan kapasitas
30 liter permenit . Air sumur tanah disimpan di tandon air yang berjumah 3 buah dengan
total kapasitas 20.000 liter yang terbuat dari polyethylene murni stabil terhadap UV.
2. Dalam kondisi air sumur tanah tidak dapat digunakan, RSIA dr. Djoko Pramono masih
dapat m e n g g u n a k a n a i r P D A M y a n g t e r s e d i a .
3. Kebutuhan air minum RSIA dr. Djoko Pramono selain memasak juga dengan pengiriman
secara rutin oleh perusahaan distributor air minum yang ditunjuk dan di kuatkan dengan
bentuk MOU, setiap harinya selalu mengirim untuk kebutuhan air minum baik karyawan
maupun pelayanan pasien.
1. RSKIA Rachmi dipasok oleh tenaga listrik dari PLN 3 phase dengan kapasitas 40 KVA,
32,5 KVA dan 32,5 KVA denga keseluruhan total daya 105 KVA dan belum mampu dicover 1
Genset dengan kapasitas 85 KVA
2. RSKIA Rachmi memiliki 1 Generator Set dengan kapasitas 85 KVA yang dipergunakan
ketika pasokan listrik dari PLN terhenti. Generator mampu beroperasional secara terus
menerus 24 jam 7 hari sepanjang tahun. Generator tersebut digunakan untuk:
a. Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber listrik darurat
yang dapat diandalkan. mendukung sistem komunikasi darurat.
b. Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan di beberapa unit
termasuk : Kamar Bersalin, Kamar Bayi, Unit Gawat Darurat, HCU, Kamar Operasi,
Ruang Pemulihan, Instalasi Farmasi , Telemarketing, Ruang Rekam Medik, Ruang
Keuangan, Ruang Laboratorium dan lain – lain menyediakan sumber tenaga listrik
darurat yang dapat diandalkan untuk sistem penting lainnya namun tidak terbatas
pada: sistem udara medis, sistem vakum medis, area dimana sistem pendukung
kehidupan pasien digunakan dan sistem yang mempengaruhi keselamatan
pasien, pengunjung dan staf.
c. Area Resiko Tinggi Kegagalan Listrik
Area Pelayanan Pasien :
1. Ruang OK ( Kamar Operasi ) / VK ( Kamar Bersalin )
2. IGD ( Instalasi Gawat Darurat )
3. HCU ( Hight Care Unit )
Area Bukan Pelayanan Pasien :
a. Pusat CCTV
b. Ruang Server
c. Personal Komputer yang terkait dengan data pasien dan Bagian Keungan
d. Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan listrik
alternative, sehingga dalam kondisi listrik dari PLN terputus, area tersebut
tetap menerima aliran listrik
E. Sistem Penghawaan
Setiap bangunan rumah sakit harus memiliki ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanik/buatan
sesuai dengan fungsinya. Bangunan rumah sakit harus mempunyai bukaan permanen, kisi-
kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan
ventilasi alami. Persyaratan teknis dari sistem penghawaan yaitu :
1. Jika ventilasi alami tidak mungkin dilaksanakan, maka diperlukan ventilasi mekanis
seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang memerlukan perlindungan dari udara luar
dan pencemaran.
2. Sistem tata udara harus ditempatkan agar memudahkan dalam pemeriksaan
dan pemeliharaan.
3. Sebagai ventilasi, udara segar harus dimasukkan ke dalam ruangan untuk
menjaga kesegaran dan kesehatan ruangan
4. Udara segar harus dimasukkan langsung dari luar dan bukan udara yang berasal
dari lobi atau koridor tertutup.
5. Untuk sistem tata udara individu, seperti unit jendela dan unit split, udara segar boleh
dimasukkan langsung ke dalam ruangan.
6. Tata udara untuk ruangan yang dapat menimbulkan pencemaran atau penularan penyakit
ke ruangan lainnya harus langsung dibuang ke luar.
1. Sistem Mekanikal
a. Sistem Plumbing
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan meliputi sistem pembuangan limbah /
air buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan sistem
penyediaan Air bersih
b. Sistem Fire Fighting ( Sistem Pemadaman Kebakaran )
Sistem Fire Fighting atau sistem pemadam kebakaran disediakan di gedung
sebagai preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem APAR.
( sistem hidran, sprinkle, smook detektor dan Fire Extinguisher belum ada).
c. Sistem Tata Udara ( AC )
Secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara
ruanga baik suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman. Kenyamanan dalam
suatu ruangan diperkantoran / fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan
psikologis yang mulai banyak diperhatikan di zaman modern ini.
2. Sistem Elektrikal
a. Sistem Elektrikal / Arus Kuat
Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya listrik untuk
memenuhi kebutuhan daya listrik tegangan rendah.Dalam rangkaian peralatan
yang disediakan meliputi sarana penyesuaian tegangan listrik (trafo/ transformator),
Sarana penyaluran utama(Kabel feeder) dan panel hubung utama atau LVMDP (Low
Voltage Main Distribution Panel) dan panel distribusi utama di tiap gedung (SDP / Sub
Distribution Panel) dan terakhir panel-panel di tiap lantai (PP- LP untuk
penerangan, Panel Stop Kontak, Panel Stop Kontak UPS, Panel UPS OK dan PVAC utuk
power AC), Generator Set untuk tenaga cadangan apabila terjadi pemadaman listrik dari
sumber utama
BAB V DOKUMENTASI