Anda di halaman 1dari 20

Ma

naj
Ru emen
an g Tat
RS a

Utilitas
Rumah Sakit
Xsis

Nama
10819007 Muhammad Mu'tasim Billah

10819008 Husky Arya Yulankara

Anggota 10819011

10819013
Nur Azizah Arsania

Hilmi Nur Widiyas Rama


Pengertian
Utilitas
Prasarana atau sistem utilitas Rumah Sakit adalah sistem dan peralatan yang
mendukung pelayanan mendasar perawatan kesehatan yang aman. Sistem ini
mencakup distribusi listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medis, pipa air,
pemanasan, limbah, dan sistem komunikasi dan data. Pengelolaan prasarana
Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah upaya
memastikan sistim utilitas aman bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit.
Sistem Fasilitas
Air Bersih
Rumah sakit adalah tempat yang unik. di dalamnya terdapat orang-orang yang menginap
layaknya hotel, ada orang yang bekerja layaknya di kantor, ada juga restoran dan dapur
yang melayani orang menginap dan bekerja tadi. Lebih rumit lagi, rumah sakit ada alat-
alat besar yang mendukung operasionalnya seperti genset, boiler, clarifier (pemasok
airpanas) dan alat-alat kesehatan seperti mesin haemodialysa, alat penguji darah dan
sejumlah peralatan lain.
Maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain :

1. Adanya sumber air bersih 4. Sistim distribusi air bersih bangunan rumah sakit

2. Pengelolaan air bersih harus tertata 5. Sistem air panas

3. Pengawasan terhadap kebersihan air 6. Kapasistas air dan ukuran pipa

7. Instrumen instalasi sanitasi air bersih dirumah sakit


Sistem Kelistrikan
Sistem instalasi listrik dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak membahayakan, tidak

mengganggu dan tidak merugikan ingkungan, bagian bangunan dan instalasi lain, serta perancangan dan pelaksanaannya

harus berdasarkan PUIL/SNI.04-0225 edisi terakhir dan peraturan yang berlaku.

Instalasi listrik tegangan menengah tersebut antara lain :

- Penyediaan bangunan gardu listrik rumah sakit (ukuran sesuai standar gardu PLN).

- Peralatan Transformator (kapasitas sesuai daya terpasang).

- Peralatan panel TM 20 KV dan aksesorisnya.

- Peralatan pembantu dan sistem pengamanan (grounding)


Tersedia peralatan UPS (Uninterruptable Power Supply)
- Harus tersedia peralatan UPS (Uninterruptable Power Supply) untuk melayani Kamar Operasi (Central
Operation Theater), Ruang Perawatan Intensif (Intensive Care Unit), Ruang Perawatan Intensif Khusus
Jantung (; Intensive Cardiac Care Unit). Persyaratan antara lain :
· Sistem Penerangan Darurat (emergency lighting) harus tersedia pada ruang-ruang tertentu.
· Harus tersedia sumber listrik cadangan berupa diesel generator (Genset).
· Sistem kelistrikan RS Kelas C harus dilengkapi dengan transformator isolator dan kelengkapan monitoring
sistem IT kelompok 2E minimal berkapasitas 5 KVA untuk titik-titik stop kontak yang mensuplai peralatan-
peralatan medis penting (life support medical equipment).
· Sistem Pembumian (grounding system) harus terpisah antara grounding panel gedung dan panel alat. Nilai
grounding peralatan tidak boleh kurang dari 0,2 Ohm.
Sistem
Gas Medis
Gas medis yang digunakan di rumah sakit adalah elemen pendukung kehidupan yang berpengaruh
langsung dalam mempertahankan hidup pasien. Oleh karena itu, pada bagian dimana gas medis
digunakan, gas tersebut harus bersih, memiliki kemurnian tinggi dan tersedia dengan tekanan yang stabil.

1. Jenis Gas Medis


Gas medis terdiri atas gas medik murni dan gas medis campuran.
- Gas medis murni meliputi : Oxygen (O2), nitrogen (N2), nitrous oxide (N2O), karbon dioksida (CO2),
helium (He), argon (Ar), udara tekanan medik (medical compressed air), dan udara tekanan alat
(instrument air).
.
Sistem
Drainase
2. Kualitas Gas Medis

Gas medis harus dijauhkan dari minyak, oli, gemuk dan bahan lain yang mudah

terbakar. Tabung gas medis harus dijauhkan dari suhu yang tinggi dan dari zat-zat

yang dapat menyebabkan kekaratan/kerusakan


Sistem drainase kawasan Rumah Sakit berkaitan dengan bagaimana mengalirkan limpasan air hujan yang jatuh di
area rumah sakit sehingga tidak terjadi genangan.
Pembangunan rumah sakit berpengaruh besar pada perubahan tata guna lahan dan siklus hidrologi. Rumah sakit
umumnya dibangun di kawasan perkotaan yang padat gedung dan bangunan.
Perencanaan sistem drainase terdiri dari :
- Menghitung debit saluran drainase dan intensitas curah hujan
- Menentukan tata gun lahan untuk menentukan penataan arah aliran, Penataan arah aliran dapat direncanakan dengan
mengetahui tata guna lahan.
- Mengetahui penyebab terjadinya genangan dan banjir sebelum melakukan pencegahan, penting

untuk menglat ahui penyebab genangan dan banjir yang terjadi di kawasan rumah sakit.

- Menganalisis pemecahan masala genangan dan banjir, mengatasi masalah genangan dan banjir

di kawasan rumah sakit dapat dilakukan dengan pemeliharaan sistem drainase yang sudah ada

dan meningkatkan kapasitas sistem drainase. Sistem drainase yang sudah ada memerlukan

pemeliharaan yaitu dengan membersihkan sampah dan tanah yang ikut masuk ke dalam saluran.
Tempat
Pembuangan
Sampah
1. Pemilahan

Dalam pengelolaan limbah medis diwajibkan melakukan pemilihan menurut limbah dan menyimpannya di dalam kantong plastik yang berbeda-beda

menurut karekteristik atau jenis limbahnya

2. Pewadahan

Wadah limbah medis adalah suatu jenis tempat limbah yang tersedia dan di gunakan sebagai tempat membuang limbah baik limbah medis maupun

nonmedis. Yang memiliki kriteria sehingga layak digunakan sebagai wadah tempat limbah medis maupun non medis.

3. Tempat Penampungan Sementara (TPS)

Sesuai dengan Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004. Tentang persyaratan dan petunjuk teknis tata cara penyehatan lingkungan rumah sakit,

4. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Sesuai dengan Kepmenkes 1204 / Menke / SK / X /2004. Tentang persyaratan dan petunjuk teknis tata cara penyehatan lingkungan rumah sakit
3. Tempat Penampungan Sementara (TPS)
Sesuai dengan Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004. Tentang persyaratan dan petunjuk teknis tata cara penyehatan
lingkungan rumah sakit, dimana syarat Tempat Penampungan Sementara (TPS) adalah sebagai Berikut :
a) Tempat penampungan limbah tidak permanen
b) Tempat Penampungan Sementara (TPS) di lengkapi dengan penutu
c) Terletak di lokasi yang mudah di jangkau oleh kendaraan pengangkut.
d) Di kosongkan dan dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali 24 jam.

4. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)


Sesuai dengan Kepmenkes 1204 / Menke / SK / X /2004. Tentang persyaratan dan petunjuk teknis tata cara penyehatan
lingkungan rumah sakit, dimana syarat Tempat Penampungan Akhir (TPA) adalah sebagai Berikut :
a) Limbah sitotoksis dan limbah farmasi harus di musnahkan dengan menggunakan incinerator pada suhu di atas 1000 ºC.
b) Limbah Radioaktif harus dibuang sesuai dengan persyaratan teknis dan perundangundangan yang berlaku (PP Nomor 27
Tahun2002) dan kemudian diserahkan kepada BATAN untuk penanganan lebih lanjut. 1050
c) Limbah umum dibuang ke tempat yang dikelola oleh pemerintah daerah atau instansi lain yang sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
Terima kasih telah menghadiri
presentasi ini!

Anda mungkin juga menyukai