1
LEMBAR PENGESAHAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA
RUMAH SAKIT (IPSRS)
Disahkan di : Malang
Pada Tanggal :2016
Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
dr.Sayyidah Mirfat
NIP: 19870411.201110.02.052
2
Jln.Raya Sukosari no.32,
RUMAH SAKIT UMUM ISLAM Kasembon Malang, 65393
MADINAH KASEMBON Telp.(0354)326688 Fax.(0354)328144
Email.rsuimadinah@yahoo.com
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA
RUMAH SAKIT (IPSRS)
3
Kedua : Kebijakan yang dimahsud pada diktum pertama sebagai mana terlampir
dalam Lampiran Peraturan ini
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS)Rumah
Sakit Umum Islam Madinah Kasembon Madinah Kasembon harus
dibahas sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) tahun sekali dan apabila
diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan
yang ada.
Keempat : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS) Rumah
Sakit Umum Islam Madinah Kasembon digunakan sebagaimana
pelaksanaan kerja Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS) Rumah Sakit
Umum Islam Madinah Kasembon.
Kelima : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal :02 Januari 2016
4
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM ISLAM
MADINAH KASEMBON
NOMOR 02/PER/DIR/P/IPS/RSUIM/I/2016
TENTANG
PEDOMAN
PENGORGANISASIANINSTALASI
PEMELIHARAAN SARANA RUMAH
SAKIT (IPSRS)
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional.Untuk itu perlu
ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau.Selain itu dengan semakin
meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan
orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut
pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pelayanan
kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan
Rumah Sakit maka fungsi pelayanan Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta
memberi kepuasan kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon dapat seperti yang diharapkan maka perlu disusun Pedoman Kerja Panitia Etik
Pasien Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon. Buku pedoman tersebut merupakan
konsep dan program peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon, yang disusun sebagai acuan bagi pengelola Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah
Sakit..
5
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
2.1. Gambaran Umum Rumah Sakit
Kecamatan Kasembon merupakan daerah kecamatan yang berada diujung
Barat kabupaten Malang, yang dikategorikan sebagai daerah “ terpencil “ jauh dari
pusat ibukota Malang ± 60 Km, dari ibukota kabupaten Kepanjen ± 80 Km.
Bagaikan lahan tidur kurang dijamah kurang diperhatikan dan dianak tirikan oleh
pemerintah daerah, bahkan banyak yang menganggap Kasembon adalah tempat “
pembuangan “. Anemo tersebut tidak benar bahkan salah besar, sebab secara
geografis Kasembon terletak pada persimpangan dari tiga kabupaen diantaranya
kabupaten Malang, Kediri dan kabupaten Jombang, dengan kota Kediri dan kota
Jombang pun jarak tempuhnya tidak lebih dari setengan jam perjalanan. Dalam hal
perekonomian masyarakat Kasembon cenderung untuk membelanjakan uangnya ke
kedua kota tersebut, demikian juga dalam bidang kesehatan yang kurang lebih 90
% masyarakat Kasembon akan berobat ke kabupaten Kediri maupun ke kabupaten
Jombang.
Sampai saat ini belum ada dokter pemerintah yang bertahan lama untuk
tinggal di kota kecamatan Kasembon, mereka rata- rata berpendapat Kasembon
kurang berpotensi, jumlah penduduk kecil ditambah strata pendapatan perkapita
juga dibawah rata rata serta jauh dari keramaian kota, padahal kalau kita bisa
mengambil potensi Kasembon baik dari segi ekonomi, pertanian, pariwisata dan
kesehatan bukan hal yang mustahil untuk bisa berhasil, apalagi baru - baru ini telah
dibuka dan diresmikan tempat wisata air “ Arung Jeram “ diseputaran sungai yang
melintas di kecamatan Kasembon.
Masyarakat Kasembon selama ini cenderung berkiblat ke Kediri dan
Jombang dengan adanya potensi yang bisa digali dari berbagai aspek di Kasembon
sendiri tidak menutup kemungkinan masyarakat Kabupaten Kediri dan Jombang
akan berdatangan dan berkiblat ke Kabupaten Malang kususnya Kasembon,
kedepan kita berharap dengan kekuatan kita sendiri dan dukungan penuh dari
pemerintah daerah secara pelan tapi pasti Kasembon akan bisa bersaing bahkan
lebih maju disbanding dengan kota kecamatan lain di wilayah kabupaten Malang.
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon dibangun dari semangat yang
kuat, karena melihat kenyataan dimana masyarakat setempat dan sekitarnya butuh
dan perlu pelayanan kesehatan secara tepat dan tepat. Selama ini, jika mereka mau
berobat harus menempuh jarak puluhan kilometer, ke wilayah kota Batu, Malang,
Pare, Kediri dan Jombang, sering kejadian pasien meninggal duluan sebelum sampai
Rumah Sakit yang dituju.
6
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon kabupaten Malang
merupakan satu satunya Rumah Sakit swasta perorangan yang berdiri sejak tahun
2003 dengan ijin penyelenggaraan sementara balai Pengobatan yang berada dibawah
naungan Yayasan Al Madinah Kasembon namun sejak tanggal 20 Juli 2007 status
Balai Pengobatan tersebut telah berubah menjadi “ Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon “ sesuai dengan keputusan Kepala Dinas Propinsi Jawa Timur
no : 442.1 / 3721 / III.4 / 2007.
7
BAB III
VISI, MISI,NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
3.1. VISI.
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon memiliki visi :
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Profesional, Berkualitas dan Islami dengan
Mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien sebagai Perwujudan Iman dan Ibadah
Kepada Allah SWT
3.2. MISI.
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon memiliki misi :
1. Meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien serta Seluruh Lapisan
Masyarakat
2. Mendayagunakan Sumber Daya Rumah Sakit yang Profesional, Berkualitas dan Islami
sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat
3. Mengelola Rumah Sakit dengan Prinsip Sosial Ekonomi secara Efektif dan Efisien
3.3 Nilai :
1.Mandiri
2.Akhlak Mulia
3.Dedikasi Tinggi
4.Integritas
5.Nuansa Islami
6.Amanah
7.Harmoni
Motto :
“Kesembuhan Datang Dari Allah Swt, Kepuasan Pasien Menjadi Kebanggan Kami
3.4 Tujuan
Guna mewujudkan Misi tersebut, terdapat Tujuan yang akan dicapai oleh Rumah
Sakit Umum Islam Madinah Kasembon , yaitu :
1. Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon mampu memberikan
pelayanan prima dalam bidang kesehatan untuk semua lapisan masyarakat
2. Meningkatkan dan melengkapi pelayanan dan peralatan penunjang medik
canggih agar sesuai dengan perkembangan IPTEK sehingga menjadi rujukan
bagi rumah sakit dan institusi sekitarnya
8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM ISLAM MADINAH KASEMBON
4.1 BAGAN ORGANISASI
DIREKTUR
SEKSI PELAYANAN MEDIS SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN SEKSI PENUNJANG MEDIS SEKSI PENUNJANG NON MEDIS
Unit Gizi
Hight Care Unit Instalasi Farmasi
IPS
Instalasi Gawat Darurat Unit Laboratorium
9
4.2 KETERANGAN GAMBAR
A. UNIT STRUKTURAL
1. DIREKTUR
a. Direktur mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
seluruh kegiatan Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon.
b. Dalam melaksakana tugas sebagimana diatur pada ayat ( 1) direktur
mempunyai tugas sebagai administrator dalam membuat kebijakan,
mengkoordinasikan pelayanan, melaksanakan pengembangan staf medis,
melaksakan pengawasan terhadap penerapan standar profesi / standart pelayan
medis termasuk menangani masalah mediko legal.
2. WAKIL DIREKTUR
Wakil Direktur Mempunyai Tugas membantu Direktur dalam Memimpin,
mengkoordinasikan dan Mengendalikan seluruh Kegiatan Rumah Sakit Umum
Islam Madinah Kasembon.
10
12. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bagian
tata usaha.
11
5. Memberikan feed back kepada dokter
6. Mengadakan sosialisasi internal tentang Casemix
7. Memastikan pengiriman data Casemix berjalan lancar.
3. BIDANG PELAYANAN
a. Bidang pelayanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dari direktur
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon yang meliputi pelayanan
medik dan hubungan masyarakat serta pelayanan keperawatan
b. Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada ayat (1) , bidang
pelayanan mempunyai fungsi :
1) Pelaksanaan koordinasi rencana kegiatan staf medis fungsional (SMF) dan
instalasi dilingkup kerjanya.
2) Pelaksanaan koordinasi dan usulan kebutuhan sarana dan alat pelayanan
medis dan asuhan keperawatan dilingkup kerjanya.
3) Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kegiatan unit pelayanan
fungsional (UPF) / instalasi dilingkup kerjanya.
4) Pelaksanaan koordinasi pengelolaan pelayanan kebutuhan lahan praktek
pendidikan yang bekerjasama dengan instalasi pendidikan.
5) Pelaksanaan perencanaan dan koordinasi penyusunan standart pelayan
medis dan keperawatan.
6) Pembuatan laporan secara berkala kepada direktur rumah sakit.
7) Pelaksanaan kegiatan kuhumasan rumah sakit.
8) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan.
9) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh direktur
12
6. Melaksanakan pelayanan kebutuhan lahan praktek medis bagi instalasi
pendidikan kedokteran.
7. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan.
8. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang
pelayanan.
4. BIDANG PENUNJANG
a. Bidang penunjang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas direktur
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon yang meliputi penunjang medis
serta penunjang non medis
b. Dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1) bidang
penunjang mempunyai fungsi :
1) Pelaksnaan koordinasi dan usulan kebutuhan alat, tenaga, srana dan
prasarana penunjang medis dan non medis.
2) Pelaksanaan kegiatan penunjang medis dan non medis yang berkoordinasi
dengan bidang lain.
3) Pemantauan dan pengendalian penggunaan sarana dan prasarana penunjang
medis dan non medis.
4) Pelaksanaan evaluasi dan penyerahan laporan.
5) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh direktur.
13
4.1 SEKSI PENUNJANG MEDIS
Seksi penunjang medis mempunyai tugas :
1. Merencakanan dan menyiapkan bahan koordinasi kebutuhan alat, tenaga,
sarana dan prasarana penunjang medis yang meliputi unit radiologi,
laboratorium patologi klinik dan farmasi.
2. Melaksanakan pemantauan penggunaan fasilitas penunjang medis.
3. Melaksakanan pemantauan dan penilaian pelayanan penunjang medis pada
pasien.
4. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan tenaga penunjang medis.
5. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan.
6. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala
bidang penunjang.
5. UNIT KERJA
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan
memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit
baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit.
Berikut ini Unit Kerja yang ada di Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
Malang:
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Bedah
14
5. High Care Unit ( HCU)
6. Unit Radiologi
7. Unit Laboratorium
8. Instalasi Farmasi
9. Unit Gizi
10. Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit ( IPS RS)
11. Bagian Pengadaan
12. Bagian Security
13. Bagian Ambulance
2. KOMITE MEDIK
Komite medik adalah perangkat Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon untuk menerapkan tata kelola klinis ( Clinical Governance ) agar
staf medis di Rumah Sakit Umum Islam Madinah terjaga profesionalisme
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesi medis.
3. TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
Tim PKRS mempunyai tugas membantu direktur untuk mempromosikan
pelayanan rumah sakit yang bersifat kuantif, promotif dan rehabilitative
15
5. KOMITE KEPERAWATAN
Komite keperawatan mempunyai tugas dan pokok untuk membantu
direktur dalam menyusun standart pelayanan profesi keperawatan, pengawasan
dan pengendalian muut pelayanan asuhan keperawatan, hak klinik khusus
kepada staf fungsional keperawtan serta program pelayanan pendidikan,
pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan keperawatan.
6. PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Komite K3 rumah sakit mempunyai tugas membantu direktur untuk
mencegah dan mengurangi bahaya keselamatan dan kemanan terhadap pekerja,
pasien, pengunjung maupun masyarakat dilingkungan rumah sakit.
7. PANITIA REKAM MEDIK
Panitia Rekam Medis Mempunyai tugas menyusun Prosedur Pelaksanaan
yang berkaitan dengan Rekam medis, melakukan pengawasan dan evaluasi
terhadap semua kegiatan Rekam Medis, menganalisis /memverifikasi berkas
Rekam Medis, dan Melaporkan hasil kegiatan panitia Rekam Medis kepada
Direktur.
8. KOMITE FARMASI DAN TERAPI
Komite farmasi dan terapi mempunyai tugas membantu direktur untuk
meningkatkan mutu pelayanan farmasi yang sesuai standar dari kementrian
kesehatan RI.
9. TIM PONEK
Tim PONEK mempunyai tugas membantu direktur dan melaksanakan
program pelayanan obsttri dan neonatal emergensi komprehensif 24 jam di rumah
sakit.
16
keperawatan serta mengkaji dan memastikan kepatuhan dengan standar
prosedur operasional yang ditetapkan.
Komite mutu mempunyai fungsi :
a. Menyusun, mengevaluasi dan menyetujui rencana peningkatan mutu
pelayanan.
b. Mengintegrasikan peningkatan mutu medis dan keperawatan.
c. Memantau dan memastikan kepatuhan terhadap SPO yang telah
ditetapkan.
d. Memastikan kepatuhan terhadap jadwal pelaporan untuk perbaikan
kinerja komite.
e. Mensahkan dan memantau rencana peningkatan mutu unit.
13. STAF MEDIS FUNGSIONAL
Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,
pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan.
17
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT (IPSRS)
DIREKTUR
KEPALA INSTALASI
PEMELIHARAAN SARANA
(IPSRS)
18
BAB VI
URAIAN JABATAN
19
B. Nama Jabatan : Sanitasi
Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana
Kompetensi Jabatan : DIII Kesehatan Lingkungan
UraianTugas :
1. Melaksanakan/mengkoordinir pemilahan dan pengumpulan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan dari Kementerian Kesehatan RI
2. Melaksanakan/mengkoordinir pengangkutan dan penampungan sementara di
TPS
3. Membantu mengkoordinir kebersihan sarana dan prasarana umum
4. Melaksanakan pengawasan kelengkapan penggunaan APD di lapangan
5. Merencanakan pengadaan fasilitas dan peralatan sanitasi
6. Melakukan perencanaan pengelolaan air bersih dan air minum agar sesuai
dengan persyaratan kualitas yang berlaku
7. Melakukan perencanakan pengoperasian fasilitas pengolahan limbah cair
8. Merencanakan pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan
9. Merencanakan pengendalian serangga dan binatang penganggu di lingkungan
rumah sakit
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas
11. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh rumah sakit
12. Mengevaluasi dan melaporkan kegiatan kepada kepala IPSRS
20
10. Melaksanakan fabrikasi alat kedokteran/kesehatan.
11. Melaksanakan penyuluhan, pengajaran, penelitian alat kesehatan
12. Melaksanakan sales engineering alat kedokteran/kesehatan.
13. Melaksanakan perakitan instalasi alat kedokteran/kesehatan.
14. Melaksanakan perancangan teknologi tepat guna alat kedokteran/ kesehatan
UraianTugas :
1. Merencanakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan saran prasarana dan
peralatan dirumah sakit
2. Melaksanakan kegiatan teknis dalam pemeliharaan dan perbaikan sarana
prasarana dan peralatan dirumah sakit
3. Melaksanakan kegiatan pengawasan dalam melaksanakan pengadaan,
pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana prasarana dan peralatan rumah
sakit
4. Menyiapkan dan pelaksanakan penelaahan teknis dalam kegiatan pemeliharaan
dan perbaikan sarana prasarana dan peralatan rumah sakit yang dilaksanakan oleh
pihak ke III
5. Menyiapkan dan melaksanakan penyediaan prasarana kebutuhan rumah sakit
6. Melaksanakan pengawasan dan pengoperasian peralatan dirumah sakit
7. Menyiapkan pelaksanaan kegiatan kalibrasi peralatan rumah sakit
8. Menyiapkan dan melaksanakan sistem pelaporan sarana prasarana dan peralatan
dirumah sakit
9. Menyiapkan dan mengumpulkan data inventarisasi sarana, prasarana dan
peralatan rumah sakit
21
22
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
IGD
GUDANG RADIOLOGI
PENGADAAAN
LAUNDRY LABORATORIUM
2. Jika ada kerusakan atau fasilitas bangunan yang dapat mengurangi kenyamanan
pasien dan karyawan, maka langsung menghubungi petugas ipsrs dapat langsung
menghubungi petugas IPSRS
B. WARGA SEKITAR RS
Setiap ada kegiatan IPSRS di lingkungan rumah sakit yang bersinggungan dengan
warga sekitar, maka petugas ipsrs wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada
warga tersebut
23
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam upaya mempersiapkan tenaga IPSRS yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang
tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit IPSRS Rumah Sakit
Umum Islam Madinah Kasembon adalah sebagai berikut :
POLA KETENAGAAN
NAMA KUALIFIKASI SDM SAAT TENAGA YANG
JABATAN FORMAL & INFORMAL INI DIBUTUHKAN
Kepala Pelatihan Kesehatan 1 0
IPSRS Lingkungan Bagi Tenaga
Kesehatan
Pelatihan K3RS
Tenaga DIII Elektromedik 1 0
ATEM
Sanitarian DIII Kesehatan Lingkungan 1 0
Staff IPSRS Pelatihan Kesehatan 1 1
Lingkungan Bagi Tenaga
Kesehatan
24
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI
I. PENDAHULUAN
Program orientasi merupakan salah satu kegiatan Unit IPSRS bekerja sama
dengan Bagian Kepegawaian dan Bagian Umum dalam rangka memberikan
pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan petugas IPSRS agar dapat bekerja
sesuai dengan peran dan fungsinya.
Petugas IPSRS yang baru umumnya lulusan SMA/SMK yang belum mengenal
lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di Rumah Sakit Umum
Islam Madinah Kasembon.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program orientasi bagi
petugas IPSRS baru guna kelancaran dalam bekerja.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang IPSRS Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan professionalisme dalam lingkup kerja.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang visi, misi dan nilai serta motto Rumah Sakit
Umum Islam Madinah Kasembon.
c. Meningkatkan wawasan tentang ruangan dan lingkup IPSRS Rumah Sakit
Umum Islam Madinah Kasembon.
d. Meningkatkan keterampilan dalam pelayanan kesehatan di IPSRS Rumah Sakit
Umum Islam Madinah Kasembon.
IV. KEGIATAN POKOK
- Kegiatan pokok : mengadakan orientasi baru di unit IPSRS Rumah Sakit
Umum Islam Madinah Kasembon.
25
- Rincian kegiatan :
a. Menyusun kebijakan tentang program orientasi petugas ipsrs baru di Rumah
Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
b. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak lanjut dari
program orientasi petugas ipsrs baru di IPSRS Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon
c. Menyelenggaran orientasi petugas ipsrs baru di IPSRS Rumah Sakit Umum
Islam Madinah Kasembon
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Membuat permohonan penambahan petugas ipsrs baru ke management RS
Zahirah
2. Menyusun program orientasi tenaga petugas ipsrs baru
3. Melakukan perekrutan petugas ipsrs baru Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon meliputi :
a. Perekrutan petugas IPSRS baru meliputi tes tulis dan wawancara
b. Orientasi atau pengenalan Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
c. Penempatan petugas ipsrs baru di IPSRS
d. Orientasi ruang petugas IPSRS
e. Orientasi alat alat non medis
f. Orientasi administrasi petugas IPSRS
g. Membuat laporan
4. Rapat koordinasi
VI. SASARAN
Sasaran orientasi adalah karyawan baru di IPSRS Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
26
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN
1. Setiap unit di rumah sakit membutuhkan petugas IPSRS baru dilakukan
pembuatan evaluasi pelaksanaan kegiatan
2. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan orientasi membuat laporan ke bagian
Kepegawaian.
3. Program orientasi kepada petugas IPSRS baru akan dilaksanakan setiap Rumah
Sakit Umum Islam Madinah Kasembon melakukan perekrutan pegawai baru
(petugas IPSRS).
IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Unit kerja wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan ke bagian
kepegawaian
2. Bagian kepegawaian menganalisa hasil kegiatan ke direktur
3. Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit dari rumah sakit
27
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Dalam lingkup Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon selalu dilakukan
rapat. Pertemuan rapat ini sangat bermanfaat untuk masing-masing unit guna memberikan
informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan rumah sakit.
Kegiatan rapat ini bisa dilakukan hanya dalam unit IPSRS sendiri atau bisa juga dilakukan
rapat antar unit lainnya. Kegiatan rapat ini biasanya dihadiri oleh seluruh staf unit IPSRS
maupun bidang penunjang medis.
Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari pelaporan kerja,
kebutuhan sarana dan prasarana dilapangan, maupun berbagai hal yang menyangkut
kelangsungan unit masing- masing. Sehingga dengan dilakukan rapat rutin ini dapat
dilakukan tindaklanjut untuk kendala yang dihadapi dilapangan maupun yang dihadapi di
unit internal itu sendiri. Dalam kegiatan rapat ini dibuat undangan berupa internal memo,
daftar hadir dan notulen hasil rapat yang nantinya dilaporkan kepada penunjang medis
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
Kegiatan pertemuan/ rapat intern biasanya dilakukan setiap 1 minggu sekali di
hadiri oleh seluruh karyawan Unit IPSRS, waktu dan hari ditentukan. Pertemuan rutin
lainnya seperti morning report dilakukan setiap bulan di hadiri oleh seluruh kepala Unit
beserta Direktur rumah sakit untuk membahas masalah-masalah yang terjadi di unit kerja
dan lapangan. Kegiatan rapat lain yang biasa dilakukan di Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon misalnya rapat tentang Pasien Safety, K3RS, Koordinasi dengan unit
lain,dll.
28
BAB XI
PELAPORAN
A. PENCATATAN
Pencatatan kegiatan ipsrs dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya.
Ada 3 jenis pencatatan, yaitu :
1) Pencatatan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan
2) Pencatatan pernintaan barang
3) Pencatatan inventaris unit
B. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pelayanan IPSRS terdiri dari :
1) Laporan kegiatan rutin harian
Laporan harian ini dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian ini
dilakukan oleh kepala unit ipsrs ataupun petugas ipsrs baik secara lisan maupun
tulisan. Pelaporan harian ini seperti laporan mengenai jumlah petugas ipsrs
yang dinas dengan jumlah kegiatan yang ditangani dan kendala yang dihadapi
setiap harinya, pelaporan keluhan pasien atau pegawai yang berhubungan
dengan sarana dan prasarana di rumah sakit. Pelaporan harian ini biasanya
disampaikan kepada unit atau kepala bidang terkait.
2) Laporan kegiatan rutin bulanan
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari laporan
kejadian setiap hari dalam kegiatan rutin ipsrs. Pelaporan ini biasanya
menyangkut kegiatan program kerja yang dilakukan unit ipsrs dalam kurun
waktu setahun. Pelaporan ini dapat berupa: laporan rapat bulanan intern,
laporan inventaris pemeliharaan barang alat, laporan penilaian karyawan,
laporan indikator mutu, laporan evaluasi program kerja, laporan kebutuhan
karyawan, laporan kejadian K3RS, dll.
3) Laporan Tahunan
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan
tahunan ini untuk mengevalusi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga
29
dapat dilihat total kegiatan yang berlangsung dalam kegiatan ipsrs sehingga
dapat dilakukan tindak lanjut dari evaluasi laporan tahunan ini. Laporan
tahunan kegiatan kegiatan ipsrs dapat berupa rekapitulasi total sarana dan
prasarana yang di pemeliharaan dan perbaiki
4) Laporan khusus ( misalnya : audir internal ipsrs)
5) Laporan pemeriksaan (kartu control)
30