Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN IDENFIKASI RISIKO

SISTEM UTILITAS

DISUSUN OLEH :
MFK

RUMAH SAKIT MUJAISYAH


TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN

Identifikasi dilakukan pada sumber risiko, area dampak risiko, penyebabnya


dan potensi akibatnya. Teknik i dentifikasi yang digunakan, disesuaikan dengan
kemampuan, sasaran, dan jenis risiko yang dihadapi. Alat identifikasi yang
digunakan dalam rencana induk ini adalah dengan Brainstorming atau curah
pendapat antara manajer dan pengawas program serta pihak lain dalam internal
rumah sakit yang terkait.

Identifikasi risiko pengelolaan peralatan utilitas antara lain sebagai berikut :

1. Pendingin udara tidak bekerja


2. Suplai listrik ruangan mati
3. Suplai air terganggu
4. Mesin limbah mampet
5. Suplai listrik cadangan (genset) terganggu

B. ANALISA RISIKO SISTEM UTILITAS


Tujuan analisis risiko adalah melakukan analisis dampak dan kemungkinan
semua risiko yang dapat menghambat tercapainya sasaran pengelolaan sistem
utilitas dan menyediakan data untuk membantu Langkah evaluasi dan mitigasi
risiko. Analisis risiko mencakup pertimbangan dan mengkombinasikan estimasi
terhadap consequence dan likelihood didalam konteks untuk mengambil tindakan
pengendalian.

Adapun analisa risiko yang digunakan dalam rencana induk/program ini adalah
analisa kuantitatif dengan melakukan skoring atas probabilias kejadian dan nilai
dampak atau konsekuensi yang mungkin timbul jika risiko benar-benar terjadi.

No Jenis Resiko Probability/likelihood Konsekuensi / Skor Resiko


Dampak
1 Pendingin udara tidak 4 1 4
bekerja
2 Suplai listrik ruangan 2 3 6
mati
3 Suplai air terganggu 2 3 6
4 Mesin limbah macet 3 1 3
5 Suplai listrik terganggu 1 5 5
Keterangan :

1. Kriteria likelihood

Kriteria Kriteria Kriteria kualitatif Sebutan Nilai


Kuantitatif Kuantitatif
(Probabilitas) ( Frekuensi /
Tahun )
0.1 1 – 5 Kejadian Hampir tidak mungkin Sangat Kecil 1
terjadi
0.3 6 – 10 Kejadian Kemungkinan terjadi kecil Kecil 2
0.5 11 – 20 Kejadian Dapat terjadi, dapat juga Sedang 3
tidak 50:50
0.7 21 – 50 Kejadian Besar kemungkinan Besar 4

Terjadi
0.9 Lebih dari 50x Hampir pasti terjadi Sangat besar 5
Kejadian

2. Kriteria consequences

1 2 3 4 5

Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic

Cedera Tidak ada Dapat diatasi Berkurangnya Cedera luas Kematian


pasien cedera dengan fungsi kehilangan
pertolongan motoric/sensorik fungsi
pertama setiap kasus utama
yang permanen
memperpanjang
perawatan
Pelayanan Terhenti Terhenti Terhenti lebih Terhenti Terhenti
operasiona lebih dari 1 lebih dari 8 dari 1 hari lebih dari 1 permanen
l jam jam minggu
Biaya / Kerugian Kerugian Kerugian lebih Kerugian Kerugian lebih
keuangan kecil lebih dari dari 0.25% lebih dari dari 1%
0.1% anggaran 0.5% anggaran
anggaran anggaran
Publikasi Rumor - Media - Media local Media Media nasional

local - Waktu lama nasional lebih dari 3 hari

- Waktu kurang dari

singkat 3 hari

Reputasi Rumor Dampak Dampak Dampak Menjadi


kecil bermakna serius masalah berat
terhadap terhadap moril terhadap
moril karyawan dan moril
karyawan kepercayaan karyawan
dan masyarakat dan
kepercayaan kepercayaan
masyarakat masyarakat

C. EVALUASI RISIKO PENGELOLAAN PERALATAN UTILITAS

Evaluasi risiko dilakukan dengan membandingkan antara skor risiko yang


didapatkan dari proses analisa risiko dengan kriteria risiko. Adapun kirteria
risiko dapat disebut dengan Risk.

Berdasarkan pada risk tolerance maka dapat ditetapkan kewenangan dan


tanggung jawab dalam pengelolaan risiko sebagai berikut :

1. Risiko yang berada di atas garis risk tolerance dan berada di level risiko
mulai dari 16 sampai dengan 25 menjadi perhatian penuh Direksi dalam
pengelolaannya.
2. Level risiko di atas garis risk tolerance sampai lebih kecil dari 16
menjadi perhatian penuh Kepala Instalasi.
3. Risiko di bawah garis risk tolerance sepenuhnya dalam tanggung
jawab pengelolaan ditingkat operasional atau oleh Kepala Divisi.

Selanjutnya risiko yang telah diidentifikasi dan diskoring akan dibandingkan


dengan gambar diatas sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

No Jenis Resiko Skor Kriteria Penanggung Tindak Lanjut


Resiko Resiko Jawab
1 Pendingin 4 Medium Kepala - Tidak perlu
ruangan tidak Instalasi penanganan
bekerja khusus
- Pemantauan
periodic
sejak dini
agar resiko
tidak terjadi
- Perlu
kordinasi
lintas
sectoral
untuk fungsi
pencegahan,
deteksi dan
penanganan
2 Suplai listrik 6 Medium Kepala - Tidak perlu
ruangan mati Instalasi penanganan
khusus
- Pemantauan
periodic
sejak dini
agar resiko
tidak terjadi
- Perlu
kordinasi
lintas
sectoral
untuk fungsi
pencegahan,
deteksi dan
penanganan
3 Suplai air 6 Medium Kepala - Tidak perlu
terganggu Instalasi penanganan
khusus
- Pemantauan
periodic
sejak dini
agar resiko
tidak terjadi
- Perlu
kordinasi
lintas
sectoral
untuk
fungsi
pencegahan,
deteksi dan
penanganan
4 Mesin limbah 3 Rendah Kepala - Tidak perlu
macet divisi penanganan
khusus
- Pemantauan
periodic
sejak dini
agar resiko
tidak terjadi
5 Supalai listrik 5 Medium Kepala - Tidak perlu
terganggu instalasi penanganan
khusus
- Pemantauan
periodic
sejak dini
agar resiko
tidak terjadi

Secara umum seluruh resiko berada di bawah risk tolerance, namun bukan berarti
potensi resiko mengecil. Nilai konsekuensi yang besar, harus menjadi perhatian yang
lebih dalam merencanakan pengelolaan resiko.

D. MITIGASI / PENGELOLAAN RESIKO


Resiko – resiko yang telah tersaring pada Langkah evaluasi, selanjutnya dibuat
rencana pengendalian lebih lanjut, Langkah ini disebut mitigasi resiko. Langkah mitigasi
resiko meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani resiko,
memperkirakan resiko, menyiapkan rencana perlakuan resiko dan mengimplimentasikan
rencana perlakuan resiko.
Resiko yang akan dilakukan mitigasi / pengelola resiko hanya difokuskan pada
kriteria resiko medium dan tinggi, dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

No Jenis Resiko Mitigasi / Pengelolaan


Pencegahan Penanganan
1 Pendingin udara tidak - Melakukan kerja sama - Melakukan
bekerja dengan pihak ke -3, perbaikan AC
dalam melakukan - Mengganti
pemeliharaan AC yang
- Melakukan rusak dengan
pemindahan mesin AC cadangan
outdoor AC yang
penempatannya
menyulitkan untuk
melakukan
pemeliharaan
- Sosialisasi kepada
pengguna atau operator
ruangan agar dalam
mengatur suhu sesuai
dengan standar
2 Suplai listrik ruangan mati - Melakukan inspeksi - Melakukan
pada panel listrik pengalihan
- Melakukan inspeksi daya listrik
jalur kabel listrik pada pada
- Mengecek beban pada ruang – ruang
masing – masing panel prioritas
listrik secara berkala - Mengganti
MCB dengan
kapasitas
yang lebih
besar
3 Suplai air terganggu - Melakukan - Bekerja sama
pengecekan berkala dengan
untuk mesin PDAM jika
pendorong dan tandon efek
- Mengotomatisasi gangguan
system control level suplai air
- Membuat perencanaan sangat luas
system berlapis jika - Mengalihkan
mesin air mengalami ke jaringan
gangguan by-pass jika
gangguan
suplai air
terjadi pada
tandon dan
mesin
pendorong
4 Mesin limbah macet - Memberikan sosialisasi - Melakukakn
agar tidak membuang lokalisasi
benda – benda padat limbah agar
yang berpotensi tidak meluas
menyumbat - Memberika
- Melakukan pengurasan klorin
untuk mengurangi mengurangi
endapan potensi
infeksius
5 Suplai listrik cadangan - Menyiagakan selalu - Bekerjasama
terganggu genset agar selalu dengan PLN
dalam kondisi baik untuk
- Bekerjasama dengan menggunakan
PLN untuk genset mobile
menginformasikan - Jika gangguan
tentang pemadaman hanya berada
pada daerah /
ruangan
tertentu maka
dilakukan
pengalihan
jalur suplai

E. PELAPORAN INSIDEN DAN PELAPORAN PROGRAM

Sistem Pelaporan berdasarkan panduan dan SPO yang berlaku di RS


Mujaisyah .

F. MONITORING DAN REVIEW INSIDEN DAN KEGIATAN


Monitoring dan review insiden dan kegiatan dilakukan oleh Tim K3 sesuai
dengan besar kecilnya risiko. Monitor dan review insiden juga melibatkan unit-
unit terkait.

Palopo, 2022

Ketua K3RS Sekretaris K3RS

Anda mungkin juga menyukai