Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM

MANAJEMEN FASILITAS DAN KEAMANAN

DISUSUN OLEH :
MFK

RUMAH SAKIT BINTANG LAUT


2022
A. Pendahuluan
Rumah sakit dalam kegiatannya berpotensi menimbulkan bahaya
fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang dapat membahayakan
kesehatan dan keselamatan baik terhadap pekerja, pasien, pengunjung,
maupun masyarakat di lingkungan rumah sakit. Untuk mencegah dan
mengurangi bahaya kesehatan khususnya terhadap pekerja, perlu
dilakukan upaya-upaya manajemen resiko fasilitas dan keselamatan
dengan menetapkan pedoman manajemen manajemen resiko fasilitas dan
keselamatan di rumah sakit yang sejalan dengan peraturan-peraturan
pemerintah yang berlaku.

B. Latar Belakang
Manajemen resiko fasilitas dan lingkungan bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kemampuan suatu fasilitas fisik agar bisa
beroperasi dengan optimal oleh pekerja di semua jenis pekerjaan;
mencegah gangguan kesehatan pada pekerja yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan dan fasilitas/lingkungan; perlindungan terhadap pekerja
dalam pekerjaannya dari risiko yang timbul akibat faktor yang merugikan
kesehatan; serta penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan
psikologinya. Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat
kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
Dalam undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal
23 dinyatakan bahwa upaya manajemen resiko fasilitas dan keselamatan
(K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat
kerja yang mempunyai bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
memiliki karyawan paling sedikit 10 orang. Rumah sakit sebagai salah satu
tempat kerja termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai
ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak
hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di rumah sakit, tetapi
juga bagi pasien maupun pengunjung rumat sakit.
Beberapa peraturan pemerintah yang menjadi referensi dalam
pembuatan kebijakan K3 di rumah sakit adalah: UU No. 1 tahun 1970

2
tentang keselamatan kerja; Peraturan Menteri Kesehatan No 66 Tahun
2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit, PP No 50
Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan; PP No. 72 tahun 1998
tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan; PP No. 27 tahun
1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan; PP No. 63 tahun 2000
tentang keselamatan dan kesehatan terhadap pemanfaatan radiasi
pengion; Keppres No. 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul karena
hubungan kerja;; Kepmenakes No 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang
pedoman teknis analisis dampak kesehatan lingkungan; Kepmenakes No
1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang pengamanan dampak radiasi;
Kepmenakes No. 1335/Menkes/SK/X/2002 tentang standar operasional
pengambilan dan pengukuran kualitas udara ruangan rumah sakit;
Kepmenakes No. 1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang penggunaan gas
medis pada sarana pelayanan kesehatan; Kepmenakes No.
351/Menkes/SK/III/2003 tentang Komite manajemen resiko fasilitas dan
keselamatan sektor kesehatan, dan masih banyak lagi.2
UU Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 23 tentang kesehatan
kerja menyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan. Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No.05/Men. 1996 juga mengatur bahwa setiap perusahaan yang
mempekerjakan lebih dari 100 orang atau lebih dan atau yang
mengandung potensi bahaya wajib menerapkan sistem manajemen K3
(Bab III Pasal 3). Rumah sakit tidak terlepas dari peraturan-peraturan ini
karena teknologi dan sarana kesehatan, kondisi fisik rumah sakit dapat
membahayakan pasien, keluarga, serta pekerja. Jika tidak dikelola, rumah
sakit tidak terhindar dari kebakaran, bencana, atau dampak buruk pada
kesehatan.
Berdirinya sebuah rumah sakit dilengkapi dengan bermacam-macam
peralatan yang memerlukan perawatan atau pemeliharaan sedemikian
rupa untuk menjaga keselamatan, kesehatan, mencegah kebakaran dan
persiapan penanggulangan bencana. Keselamatan Kerja diterapkan di
lingkungan kerja yang mana didalamnya terdapat aspek manusia, alat,
mesin, lingkungan dan bahaya kerja. Upaya manajemen resiko fasilitas dan
lingkungan merupakan upaya meminimalkan terjadinya insiden yang

3
melibatkan fasilitas dan lingkungan serta dapat membahayakan pekerja,
pasien dan penghuni rumah sakit.
Di Rumah Sakit Bintang Laut masih terdapat insiden terkait fasilitas
dan lingkungan. Rumah Sakit bintang laut meyakini bahwa semua insiden
manajemen resiko fasilitas, keselamatan dan lingkungan dapat dicegah,
sehingga dibutuhkan usaha yang terus menerus untuk meningkatkan
kesehatan dan keamanan kerja dan lingkungan kerja.
Untuk menyikapi hal – hal tersebut di atas maka Komite K3 bekerja
sama disemua bidang yang terkait berusaha untuk meningkatkan
kesehatan dan keselamatan semua pasien, pengunjung dan karyawan
yang berada di lingkungan Rumah Sakit bintang laut dan lingkungan
sekitarnya.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, selamat dan sehat serta
produktif bagi seluruh sumber daya manusia di RS, aman dan sehat
bagi pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah
Sakit bintang laut.
2. Tujuan Khusus
a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja pegawai,
pasien, pengunjung di semua unit kerja ke tingkat setinggi-
tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya.
b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada karyawan berupa
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang diakibatkan oleh
keadaan/kondisi lingkungan kerjanya.
c. Memberikan perlindungan bagi karyawan, pengunjung dan pasien
di dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan
oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
d. Menempatkan dan memelihara pekerja, pasien dan pengunjung di
suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik
dan psikis pekerjanya.

4
D. Kegiatan
1. Keselamatan di Rumah Sakit
2. Keamanan di Rumah Sakit
3. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya
4. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran
5. Pengelolaan Prasarana Rumah Sakit
6. Pengelolaan Peralatan Medis
7. Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat atau Bencana
8. Pengelolaan Kontruksi, Renovasi dan Demolish
9. Program Pendidikan dan Pelatihan K3, manajemen resiko fasilitas,
keselamatan dan lingkungan

E. Rincian Kegiatan
1. Keselamatan di Rumah Sakit
a. Melakukan assesmen resiko untuk mengidentifikasi bangunan,
area, peralatan dan fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan
cidera
b. Melakukan pemetaan area beresiko terjadinya gangguan
keselamatan rumah sakit
c. Perencanaan dan kordinasi dengan unit terkait untuk penyediaan
fasilitas pendukung yang aman untuk mencegah kecelakaan dan
cidera, mengurangi resiko dan mempertahankan kondisi aman bagi
pasien, staf dan pengunjung.
d. Pemantauan resiko keselamatan
e. Integrasi dengan Program K3RS

2. Keamanan di Rumah Sakit


a. Melakukan assesmen resiko untuk mengidentifikasi bangunan,
area, peralatan dan fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan
kondisi tidak aman
b. Melakukan pemetaan area beresiko terjadinya gangguan keamanan
rumah sakit
c. Pengawasan pemakaian identitas pada staf, pasien, pengunjung
dan outsourcing di area rumah sakit
d. Kordinasi dengan pihak keamanan terkait keamanan rumah sakit

5
e. Pengawasan terhadap area beresiko di rumah sakit
f. Melakukan upaya pengendalian dan pencegahan pada kejadian
tidak aman

3. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya dari Aspek K3


a. Inventarisasi B3 dan limbahnya
b. Penanganan, penyimpanan dan penggunaan B3 serta limbahnya
c. Pengawasan penggunaan alat pelindung diri (APD) terkait B3 dan
limbahnya
d. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan limbahnya
e. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden
lainnya terkait B3
f. Pemantauan izin, lisensi terkait tempat penyimpanan B3, pengelola
B3 dan limbah B3

4. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran


a. Melakukan asesmen resiko kebakaran
b. Pencegahan kebakaran melaui pengurangan resiko seperti
penyimpanan dan penanganan bahan-bahan mudah terbakar
secara aman, termasuk gas medis
c. Penanganan bahaya terkait dengan kontruksi atau renovasi
d. Penyediaan jalan keluar yang aman dan tidak terhalangi apabila
terjadi kebakaran
e. Penyediaan dan pemeliharaan sistem peringatan dini/deteksi dini
kebakaran
f. Penyediaan mekanisme pemadaman api
g. Monitoring pelaksanaan kawasan tanpa rokok di rumah sakit

5. Manajemen Utilitas
a. Ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan tujuh hari dalam
seminggu
b. Pembuatan daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas
c. Pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan komponen utilitas
d. Pembuatan label pada tuas tuas kontrol sistem utilitas
e. Identifikasi resiko peralatan, sistem serta area

6
f. Pemeliharaan dan pengujian ketersediaan serta kehandalan
sumber listrik dan air alternatif
g. Pengujian hasil pemeriksaan air bersih dan air limbah

6. Pengelolaan Alat Kesehatan


a. Inventarisasi peralatan medis secara berkala
b. Pemeriksaan peralatan medis sesuai dengan ketentuan dan
rekomendasi pabrik
c. Pelaksanaan pemeliharaan preventif dan kalibrasi

7. Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat atau Bencana


a. Menentukan jenis yang kemungkinan terjadi dan konsekuensi
bahaya, ancaman dan kejadian
b. Menentukan integritas struktural di lingkungan pelayanan pasien
yang ada dan bagaimana bila terjadi bencana
c. Menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa bencana
d. Menentukan strategi komunikasi pada waktu bencana
e. Mengelola sumber daya manusia selama kejadian bencana
f. Mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk tempat
pelayanan alternatif pada waktu kejadian bencana
g. Mengidentifikasi dan penerapan peran serta tanggung jawab staf
selama bencana
h. Proses mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara
tanggung jawab pribadi staf dan tanggung jawab rumah sakit untuk
tetap menyediakan pelayanan pasien

8. Pengelolaan Kegiatan Kontruksi, Renovasi dan Demolish


a. Melakukan assesmen resiko prakontruksi setiap ada kegiatan
kontruksi, renovasi atau penghancuran bangunan
b. Melakukan pengawasan kegiatan kontruksi, renovasi dan
demolish

9. Program Pelatihan dan Pendidikan K3, manajemen resiko fasilitas dan


lingkungan

7
a. Edukasi staf terkait Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
b. Pengajuan staf untuk mengikuti pelatihan terkait kompetensinya
c. Pengadaan simulasi terhadap penanggulangan bencana dan
bahaya lainnya

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Keselamatan Rumah Sakit
a. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang komprehensif
menyangkut keselamatan
b. Membuat mapping/denah area beresiko terjadinya gangguan
keselamatan
c. Melakukan inspeksi bangunan/gedung
d. Pemasangan rambu/sign/label di area-area atau peralatan
berbahaya
e. Melakukan pemantauan dan dokumentasi pemeliharaan fasilitas,
sarana dan prasarana
f. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kewaspadaan
standar di area
g. Melakukan pengecekan terhadap jalur evakuasi dan fasilitas darurat
lainnya
h. Review program/panduan/spo terkait keselamatan
i. Pemantauan insiden yang berkaitan dengan keselamatan

2. Keamanan di Rumah Sakit


a. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang komprehensif
menyangkut Keamanan
b. Membuat mapping/denah area beresiko terjadinya gangguan
keamanan
c. Melakukan patroli bangunan/gedung
d. Penyediaan tanda pengenal kepada orang yang bekerja di rumah
sakit diluar staf rumah sakit dan pasien
e. Pemasangan rambu/sign/label di area-area atau peralatan
berbahaya
f. Sosialisasi enam unsur keamanan meliputi sarana, lingkungan,
tempat, prosedur, tindakan dan anggaran.

8
g. Monitoring keamanan area melalui CCTV
h. Review program/panduan/spo terkait keamanan
i. Pemantauan insiden yang berkaitan dengan keamanan

3. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya Rumah Sakit


a. Identifikasi dan inventarisasi bahan beracun dan berbahaya
b. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang komprehensif
menyangkut bahan beracun dan berbahaya
c. Melakukan mapping/pemetaan area beresiko B3
d. Mengawasi pelaksanaan kegiatan inventarisasi, penyimpanan,
penanganan dan penggunaan B3
e. Penyiapan MSDS di setiap unit yang memiliki B3 sesuai dengan
jenis B3 nya
f. Kordinasi dengan unit terkait untuk Menyiapkan sarana
keselamatan bahan beracun dan berbahaya seperti lemari B3,
eyewasher, bodywash, alat pelindung diri (APD), rambu/label
bahaya B3 dan spillkit
g. Melakukan pelatihan, sosialisasi dan simulasi penanganan
tumpahan dan pengelolaan bahan beracun dan berbahaya
h. Melakukan investigasi terkait kejadian tumpahan B3 atau insiden B3
lainnya
i. Pemantauan izin pengelolaan B3 seperti izin TPS B3 dan izin
vendor pengelola B3
j. Pemantauan pengadaan B3 yang dilengkapi MSDS oleh supplier
k. Pemantauan insiden yang diakibatkan oleh bahan beracun dan
berbahaya
l. Review panduan/program/spo yang berkaitan dengan B3
m. Audit pengelolaan B3

4. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran di Rumah Sakit


a. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko area beresiko kebakaran
dan ledakan
b. Pembuatan fire safety risk assesment (FSRA)
c. Inventarisasi dan pengecekan sarana proteksi kebakaran pasif dan
aktif

9
d. Mapping area beresiko kebakaran dan letak sarana proteksi
kebakaran serta jalur evakuasinya
e. Pelatihan tim penanggulangan kebakaran (Tim Code Red) di setiap
unit
f. Pemeliharaan APAR secara berkala
g. Ujicoba APAR secara berkala
h. Melakukan pelatihan, sosialisasi dan simulai terkait bahaya
kebakaran
i. Melakukan pelatihan, sosialisasi dan simulasi terkait peragaan
evakuasi
j. Penyediaan kelengkapan penunjang evakuasi seperti lampu
darurat, rambu exit, stiker jalur evakuasi.
k. Pelatihan APAR
l. Pelaksanaan fire safety audit
m. Pengawasan pelaksanaan keberjalanan kawasan tanpa rokok di
rumah sakit
n. Pemantauan insiden yang diakibatkan oleh kebakaran
o. Review panduan/program/spo yang berkaitan dengan kebakaran

5. Pengelolaan Prasarana Rumah Sakit


a. Identifikasi peralatan, sistem serta area yang memiliki resiko paling
tinggi terhadap pasien dan staf terkait sistem utilitas
b. Pemantauan dan memastikan adanya daftar inventaris komponen-
komponen sitem utilitas
c. Pemantauan dan memastikan dilakukan kegiatan pemeriksaan,
pengujian dan pemeliharaan terhadap semua komponen utilitas
d. Mengidentifikasi jangka waktu untuk pemeriksaan, pengujian, dan
pemeliharaan semua komponen-komponen sistem utilitas yang
beroperasi di daftar inventaris berdasarkan kriteria seperti
rekomendasi produsen, tingkat resiko, dan pengalaman rumah sakit
e. Memberikan label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas
f. Pemantauan dan memastikan dilakukannya dokumentasi setiap
kegiatan sistem utilitas

10
6. Pengelolaan Peralatan Medis
a. Tersedianya daftar inventaris seluruh peralatan medis
b. Melakukan penandaan pada peralatan medis yang digunakan dan
yang tidak digunakan
c. Pelaksanaan inspeksi berkala
d. Pelaksanaan kalibrasi
e. Melakukan uji fungsi dan uji coba peralatan
f. Melakukan pemeliharaan promotif dan terencana terhadap
peralatan medis
g. Pemantauan dan memastikan petugas yang memelihara dan
menggunakan peralatan medis berkompeten dan terlatih
h. Pemantauan dan pengelolaan terhadap alat medis under recall, alat
medis berbahaya
i. Pemantauan terhadap insiden yang diakibatkan oleh peralatan
medis

7. Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat atau Bencana


a. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang komprehensif terkait
kondisi darurat atau bencana
b. Penilaian analisa resiko kerentanan bahaya dengan HVA
c. Penilaian analisa resiko kerentanan bahaya dengan HSI
d. Pembentukan tim tanggap darurat dan melatihnya
e. Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan
hasil identifikasi
f. Menilai kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan darurat oleh petugas yang berkompeten
dan berwenang
g. Pengadaan dan Pemasangan rambu-rambu terkait keselamatan
tanda tanda pintu darurat maupun jalur evakuasi
h. Melakukan pelatihan, sosialisasi dan simulasi bencana kebakaran
i. Melakukan pelatihan, sosialisasi dan simulasi bencana gempa bumi
j. Melakukan pelatihan, sosialisasi dan simulai bencana darurat air
atau listrik
k. Melakukan pelatihan, sosialisasi dan simulai bencana internal dan
eksternal lainnya

11
l. Sosialisasi penanggulangan bencana dengan media poster atau
spanduk
m. Melakukan uji coba (simulasi) kesiapan petugas yang bertanggung
jawab menangani keadaan darurat
n. Pemantauan insiden yang diakibatkan oleh bencana
o. Review panduan/program/spo yang berkaitan dengan bencana

8. Pengelolaan Kegiatan Kontruksi, Renovasi dan Demolish


a. Melakukan assesmen resiko prakontruksi setiap ada kegiatan
kontruksi, renovasi dan demolish
b. Pengadaan anggaran untuk tindak lanjut hasil manajemen resiko
(HVA, PCRA, ICRA, HSI, HIRA)
c. Audit/Inspeksi berkala kegiatan kontruksi, renovasi dan demolish

9. Program Pendidikan dan Pelatihan K3


a. Melakukan pelatihan terkait MFK untuk staf K3
b. Mengikuti seminar/workshop terkait MFK
c. Diklat dasar K3 untuk orientasi karyawan baru
d. Kordinasi dengan Tim PKRS untuk melakukan edukasi MFK di
pasien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit
e. Pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana Kebakaran untuk
staf RS dan outsourcing
f. Pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana Gempa bumi
untuk staf RS dan outsourcing
g. Pelatihan pengelolaan B3 dan limbahnya
h. Pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana darurat air dan
listrik
i. Pelatihan dan simulasi evakuasi/tanggap darurat
j. Pelatihan APAR

G. Sasaran
Sasaran Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan adalah :
1. Seluruh karyawan, baik dokter, perawat, staff penunjang medis, staff
non medis dan pemberi layanan lainnya, seluruh pasien, keluarga
pasien, serta pengunjung terlibat dalam Program Manajemen Resiko

12
Fasilitas dan Lingkungan
2. Seluruh badan independen dan tenaga outsourcing yang berada di
lingkungan Rumah Sakit BINTANG LAUT terlibat dalam Program
Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan
3. Kegiatan Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan
terlaksana di rumah sakit.
4. Standar sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dapat
diterapkan pada pelayanan rumah sakit

H. Jadwal Pelaksanaan
Terlampir

I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Program Manajemen Resiko
Fasilitas dan Lingkungan dilakukan empat kali dalam setahun, yaitu akhir
triwulan pertama, akhir triwulan kedua, akhir triwulan ketiga dan akhir
triwulan keempat. Hasil evaluasi akhir pada satu triwulan akan dievaluasi
dan bila ada masalah akan ditindaklanjuti yang kemudian akan dievaluasi
lagi pada triwulan berikutnya dengan harapan masalah ataupun kendala
yang ada sebelumnya telah teratasi / ada perbaikan.

J. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan empat kali dalam setahun
yaitu pada triwulan 1, triwulan 2, triwulan 3 dan triwulan 4 yang dilaporkan
kepada Pimpinan Rumah Sakit.

Palopo, 2022

Mengetahui Disetujui oleh,


Penanggungjawab MFK Direktur

dr. Ayub Ade Yusuf drg. Yulianti Wirawan

13
LAMPIRAN

Jadwal Kegiatan

2022
Semester 1 Semester 2
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keselamatan Rumah Sakit
1 Identifikasi bahaya √
dan penilaian resiko
yang komprehensif
menyangkut
keselamatan
2 Membuat √
mapping/denah area
beresiko terjadinya
gangguan
keselamatan
3 Melakukan inspeksi √ √ √
bangunan/gedung
4 Pemasangan √
rambu/sign/label di
area-area atau
peralatan berbahaya
5 Melakukan √ √
pemantauan dan
dokumentasi
pemeliharaan
fasilitas, sarana dan
prasarana
6 Melakukan √ √ √
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
kewaspadaan standar
di area
7 Melakukan √ √ √
pengecekan terhadap
jalur evakuasi dan
fasilitas darurat
lainnya
8 Review √
program/panduan/spo
terkait keselamatan
9 Pemantauan insiden √ √ √
yang berkaitan
dengan keselamatan
Keamanan di Rumah Sakit
1 dentifikasi bahaya √
dan penilaian resiko
yang komprehensif

14
menyangkut
Keamanan
2 Membuat √
mapping/denah area
beresiko terjadinya
gangguan keamanan
3 Melakukan patroli √ √ √
bangunan/gedung
4 Penyediaan tanda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pengenal kepada
orang yang bekerja di
rumah sakit diluar staf
rumah sakit dan
pasien
5 Pemasangan √
rambu/sign/label di
area-area atau
peralatan berbahaya
6 Sosialisasi enam √
unsur keamanan
meliputi sarana,
lingkungan, tempat,
prosedur, tindakan
dan anggaran.
7 Monitoring keamanan √ √ √
area melalui CCTV
8 Review √ √ √
program/panduan/spo
terkait keamanan
9 Pemantauan insiden √ √ √
yang berkaitan
dengan keamanan
Pengelolahan B3
1 dentifikasi dan √
inventarisasi bahan
beracun dan
berbahaya
2 Identifikasi bahaya √
dan penilaian resiko
yang komprehensif
menyangkut bahan
beracun dan
berbahaya
3 Melakukan √
mapping/pemetaan
area beresiko B3
4 Mengawasi √ √ √
pelaksanaan kegiatan
inventarisasi,
penyimpanan,
penanganan dan
penggunaan B3

15
5 Penyiapan MSDS di √
setiap unit yang
memiliki B3 sesuai
dengan jenis B3 nya
6 Kordinasi dengan unit √
terkait untuk
Menyiapkan sarana
keselamatan bahan
beracun dan
berbahaya seperti
lemari B3,
eyewasher,
bodywash, alat
pelindung diri (APD),
rambu/label bahaya
B3 dan spillkit
7 Melakukan pelatihan, √
sosialisasi dan
simulasi penanganan
tumpahan dan
pengelolaan bahan
beracun dan
berbahaya
8 Melakukan investigasi √ √ √
terkait kejadian
tumpahan B3 atau
insiden B3 lainnya
9 Pemantauan izin √
pengelolaan B3
seperti izin TPS B3
dan izin vendor
pengelola B3
10 Pemantauan √
pengadaan B3 yang
dilengkapi MSDS
oleh supplier
11 Pemantauan insiden √ √ √
yang diakibatkan oleh
bahan beracun dan
berbahaya
13 Review √
panduan/program/spo
yang berkaitan
dengan B3
14 Audit pengelolaan B3 √
Proteksi Kebakaran
1 Identifikasi bahaya √
dan penilaian resiko
area beresiko
kebakaran dan
ledakan
2 Pembuatan fire safety √

16
risk assesment
(FSRA)
3 Inventarisasi dan √ √ √
pengecekan sarana
proteksi kebakaran
pasif dan aktif
4 Mapping area √
beresiko kebakaran
dan letak sarana
proteksi kebakaran
serta jalur
evakuasinya
5 Pelatihan tim √
penanggulangan
kebakaran (Tim Code
Red) di setiap unit
6 Pemeliharaan secara √
berkala APAR
7 Ujicoba secara √
berkala APAR
8 Melakukan pelatihan, √
sosialisasi dan
simulai terkait bahaya
kebakaran
9 Melakukan pelatihan, √
sosialisasi dan
simulasi terkait
peragaan evakuasi
10 Penyediaan √
kelengkapan
penunjang evakuasi
seperti lampu darurat,
rambu exit, stiker jalur
evakuasi.
11 Pelatihan APAR √
12 Pelaksanaan fire √
safety audit
13 Pengawasan √
pelaksanaan
keberjalanan
kawasan tanpa rokok
di rumah sakit
14 Pemantauan insiden √
yang diakibatkan oleh
kebakaran
15 Review √
panduan/program/spo
yang berkaitan
dengan kebakaran
Pengelolahan Prasarana Rumah sakit
1 Identifikasi peralatan, √
sistem serta area

17
yang memiliki resiko
paling tinggi terhadap
pasien dan staf terkait
sistem utilitas
2 Pemantauan dan √
memastikan adanya
daftar inventaris
komponen-komponen
sitem utilitas
3 Pemantauan dan √
memastikan
dilakukan kegiatan
pemeriksaan,
pengujian dan
pemeliharaan
terhadap semua
komponen utilitas
4 Mengidentifikasi √
jangka waktu untuk
pemeriksaan,
pengujian, dan
pemeliharaan semua
komponen-komponen
sistem utilitas yang
beroperasi di daftar
inventaris
berdasarkan kriteria
seperti rekomendasi
produsen, tingkat
resiko, dan
pengalaman rumah
sakit
5 Memberikan label
pada tuas-tuas
kontrol sistem utilitas
6 Pemantauan dan √
memastikan
dilakukannya
dokumentasi setiap
kegiatan sistem
utilitas
Pengelolahan peralatan medis Rumah sakit
1 Tersedianya daftar √
inventaris seluruh
peralatan medis
2 Melakukan √
penandaan pada
peralatan medis yang
digunakan dan yang
tidak digunakan
3 Pelaksanaan inspeksi √
berkala

18
4 Pelaksanaan kalibrasi
5 Melakukan uji fungsi
dan uji coba
peralatan
6 Melakukan
pemeliharaan
promotif dan
terencana terhadap
peralatan medis
7 Pemantauan dan √
memastikan petugas
yang memelihara dan
menggunakan
peralatan medis
berkompeten dan
terlatih
8 Pemantauan dan √ √ √
pengelolaan terhadap
alat medis under
recall, alat medis
berbahaya
9 Pemantauan √ √ √
terhadap insiden
yang diakibatkan oleh
peralatan medis
Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat atau Bencana
1 Identifikasi bahaya √
dan penilaian resiko
yang komprehensif
terkait kondisi darurat
atau bencana
2 Penilaian analisa √
resiko kerentanan
bahaya dengan HVA
3 Penilaian analisa
resiko kerentanan
bahaya dengan HSI
4 Pembentukan tim √
tanggap darurat dan
melatihnya
5 Penyediaan
alat/sarana dan
prosedur keadaan
darurat berdasarkan
hasil identifikasi
6 Menilai kesesuaian,
penempatan dan
kemudahan untuk
mendapatkan alat
keadaan darurat oleh
petugas yang
berkompeten dan

19
berwenang
7 Pengadaan dan √
Pemasangan rambu-
rambu terkait
keselamatan tanda
tanda pintu darurat
maupun jalur
evakuasi
8 Melakukan pelatihan, √
sosialisasi dan
simulasi bencana
kebakaran
9 Melakukan pelatihan, √
sosialisasi dan
simulasi bencana
gempa bumi
10 Melakukan pelatihan, √
sosialisasi dan
simulai bencana
darurat air atau listrik
11 Melakukan pelatihan, √
sosialisasi dan
simulai bencana
internal dan eksternal
lainnya
12 Sosialisasi √
penanggulangan
bencana dengan
media poster atau
spanduk
13 Melakukan uji coba √
(simulasi) kesiapan
petugas yang
bertanggung jawab
menangani keadaan
darurat
14 Pemantauan insiden √ √ √
yang diakibatkan oleh
bencana
15 Review √
panduan/program/spo
yang berkaitan
dengan bencana
Pengelolaan Kegiatan Kontruksi, Renovasi dan Demolish
1 Melakukan assesmen
resiko prakontruksi
setiap ada kegiatan
kontruksi, renovasi
dan demolish
2 Pengadaan anggaran
untuk tindak lanjut
hasil manajemen

20
resiko (HVA, PCRA,
ICRA, HSI, HIRA)
3 Audit/Inspeksi berkala
kegiatan kontruksi,
renovasi dan
demolish
Program Pendidikan dan Pelatihan K3
1 Melakukan pelatihan
terkait MFK untuk staf
K3
2 Mengikuti √
seminar/workshop
terkait MFK
3 Diklat dasar K3 untuk √
orientasi karyawan
baru
4 Kordinasi dengan Tim
PKRS untuk
melakukan edukasi
MFK di pasien,
pengunjung rumah
sakit dan masyarakat
sekitar rumah sakit
5 Pelatihan dan √
simulasi
penanggulangan
bencana Kebakaran
untuk staf RS dan
outsourcing
6 Pelatihan dan √
simulasi
penanggulangan
bencana Gempa
bumi untuk staf RS
dan outsourcing
7 Pelatihan √
pengelolaan B3 dan
limbahnya
8 Pelatihan dan √
simulasi
penanggulangan
bencana darurat air
dan listrik
9 Pelatihan dan √
simulasi
evakuasi/tanggap
darurat
10 Pelatihan APAR √

21

Anda mungkin juga menyukai