PENDAHULUAN
BAB II
LATAR BELAKANG
1
4. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
6. Permenkes No. 147/Menkes/Per/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit
7. Permenaker No. 01/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Konstruksi Bangunan
8. Permenaker No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen K3
9. Permenaker No. 03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan
10. PMK Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit
11. Kepmenkes No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. Tujuan Umum
Keselamatan memberi jaminan bahwa gedung, property, teknologi
medis dan informasi, peralatan dan system tidak berpotensi mendatangkan
risiko terhadap pasien, keluarga, staf, pengunjung. Keamanan mempunyai
arti melindungi arti melindungi propert milik rumah sakit, pasien, staf,
keluarga, pengunjung dari bahaya kehilangan, kerusakan atau pengrusakan
oleh orang yang tidak berwenang.
B. Tujuan Khusus
1. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat
Kerja (KAK)
2. Terlindunginya pengunjung dan mencegah terjadinya kecelakaan di
lingkungan RSU Purwogondo
3. Tercapainya zero accident (kecelakaan nihil) baik bagi pekerja RSU
Purwogondo maupun pengunjung
4. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Rumah Sakit
2
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
3
2. Sosialisasi bagi pengunjung dapat berupa poster yang diletakkan di
tempat strategis dan safety induction
3. Memberikan rekomendasi mengenai perencanaan, pembuatan tempat
kerja dan pemilihan alat serta pengadaannya terkait keselamatan
4. Memantau perizinan dan sertifikasi sarana dan prasarana peralatan
kesehatan, uji fungsi bekerjasama dengan UPSRS
5. Mengumpulkan dan mengolah pelaporan nyaris celaka dan celaka serta
tindak lanjutnya yang dialami pekerja dan pengunjung RS.
6. Memantau keselamatan kerja konstruksi dan renovasi
4
4. Pembuatan kartu identitas oleh seluruh staf dan semua individu yang
bekerja di ruamh sakit serta pemberian identitas pada pasien rawat inap,
penunggu pasien, tenan/penyewa lahan, pengunjung dluar jam kunjung
yang memasuki area terbatas yang beresiko keamanan sehingga
menciptakan lingkungan yang aman
5. Melakukan monitoring CCTV di ruang sekuriti
BAB V
CARA MELAKUKAN KEGIATAN
A. Komponen Pelayanan
1. Identifikasi bahaya
Identifikasi bahaya dapat berupa inspeksi yang dilakukan di unit –
unit RSU Purwogondo berikut upaya pengendalian bahaya. Petugas Kesling-
K3 dan petugas IPSRS bersama unit terkait dapat melakukan identifikasi
bahaya dengan melakukan Facility Tour. Facility tour dilakukan setiap hari
oleh petugas, Petugas mengisi check list dan menulis temuan yang didapat
pada saat facility tour, sebagai bahan untuk menentukan rekomendasi
perbaikan ataupun penambahan fasilitas.
2. Sosialisasi bagi pengunjung dapat berupa poster yang diletakkan di
tempat strategis dan pembuatan safety induction
a. Poster: Identifikasi Kebutuhan sosialisasi bagi pengunjung,
Mengusulkan pembuatan poster, Memasang di tempat strategis
b. Safety induction : Setiap ada seminar/pelatihan di lingkungan RSU
Purwogondo yang melibatkan orang dari luar RS, Sebelum acara di
mulai diberikan safety induction yang menjelaskan arah jalur evakuasi
bila terjadi keadaan darurat/bencana, dengan membuat video bila
terjadi bencana di ruang pertemuan.
3. Memberikan rekomendasi mengenai perencanaan, pembuatan tempat
kerja dan pemilihan alat serta pengadaannya terkait keselamatan
5
a. Melakukan rapat koordinasi dengan satker, pihak manajemen RS,
Komite PPI. Tim Mutu RS
b. Menetapkan standar dan mengkaji perencanaan dilihat dari sisi
keselamatan
c. Merekomendasikan hasil dari hasil pengkajian dan analisa
keselamatan
4. Memantau perizinan dan sertifikasi sarana dan prasarana peralatan
kesehatan berkoordinasi dengan UPSRS
a. Menginventarisari perijinan dan sertifikasi sarana dan prasarana
peralatan kesehatan beserta masa berlaku
b. Memonitor ketepatan pengajuan perijinan dan sertifikasi serta uji
fungsi sesuai peraturan yang berlaku
c. Mengajukan kalibrasi peralatan medis secara berkala (1 tahun sekali)
d. Mengajukan tenaga atem untuk tindakan preventif pemeliharaan
sarana prasarana Rumah sakit
5. Mengumpulkan dan mengolah pelaporan nyaris celaka dan celaka
serta tindaklanjutnya yang dialami pekerja dan pengunjung RS.
a. Mengumpulkan pelaporan nyaris celaka dan celaka dari petugas K3
dan Tim keselamatan pasien
b. Menganalisa penyebab dari kejadian dan membuat rencana tindak
lanjut
c. Merekomendasikan kepada pihak menejemen RS untuk membuat
kebijakan dan penambahan/perbaikan sarana prasarana terkait
dengan keselamatan tersebut
6. Memantau keselamatan kerja konstruksi dan renovasi
Melakukan monitoring keselamatan dengan ketentuan :
a. Keselamatan kerja konstruksi besar yang melibatkan pihak ketiga
dengan periode lebih dari dua bulan maka diwajibkan pihak ketiga
membuat Kebijakan K3 dan membentuk Panitia/Organisasi K3 serta
mengirimkan minimal satu orang sebagai safety officer untuk
pemantauan aspek K3 di area konstruksi. Safety officer dari pihak
ketiga tersebut melaporkan data K3 Konstruksi kepada Tim K3
setiap bulannya.
K3 Konstruksi meliputi:
• Safety talk
6
• Safety meeting
• Safety inspection
• Pemantauan penggunaan APD di area konstruksi
• Pemantauan laporan kecelakaan kerja
• Prosedur keadaan darurat
b. Keselamatan renovasi atau konstruksi kecil para pekerja wajib
menggunakan APD sesuai bahaya dan memberikan pembatasan area
dengan pemagaran. Apabila terjadi kecelakaan kerja atau kejadian
berbahaya segera dilaporkan kepada Panitia K3.
c. Keselamatan terhadap kebakaran pada saat kontruksi meliputi :
1) Setiap terjadi kejadian yang berbahaya terutama bahaya
kebakaran harus dilaporkan segera kepada Panitia K3.
2) Akses untuk darurat kebakaran, yaitu area tempat berkumpul
dan akses untuk mobil dinas pemadam kebakaran.
3) Perlindungan kebakaran dengan menyediakan APAR
4) Bahan yang menimbulkan kebakaran tidak direkomendasikan
5) Mengadakan ruangan khusus untuk pekerjaan panas (mengelas)
7
c. Menentukan mekanisme penyampaian
sosialisasi/orientasi/reorientasi
d. Membuat usulan rencana pelatihan/ sosialisasi/orientasi/re-orientasi
kepada bagian diklat.
C.Komponen sarana Prasarana
a. Identifikasi kebutuhan: rambu keselamatan, APD, sarana prasarana yang
berhubungan dengan keselamatan
b. Mengusulkan kebutuhan tersebut kepada pihak manajemen RS
c. Bekerja sama dengan sekuriti dalam memonitoring CCTV
D. Komponen Peningkatan Mutu
Pemantauan kepatuhan APD, ergonomi, Facility tour, pencatatan
pelaporan, pelengkapan saran-prasarana terkait dengan keselamatan
BAB VI
SASARAN
A. Komponen Pelayanan
1. Terwujudnya identifikasi bahaya dengan kegiatan facility tour di setiap
satker sebanyak 12 kegiatan
2. Terwujudnya sosialisasi kepada pengunjung tentang keselamatan di RS
sebanyak 2 kegiatan
3. Terwujudnya rekomendasi mengenai perencanaan, pembuatan tempat
kerja dan pemilihan alat serta pengadaannya terkait keselamatan
sebanyak 4 kegiatan
4. Terwujudnya Pemantauan perijinan dan sertifikasi sarana prasarana
peralatan kesehatan berkoordinasi dengan UPSRS sebanyak 2 kegiatan
5. Terwujudnya pelaporan nyaris celaka dan celaka serta tindaklanjutnya
yang dialami pekerja dan pengunjung RS sebanyak 12 kegiatan.
6. Terwujudnya pemantauan terhadap keselamatan kerja konstruksi dan
renovasi sebanyak 4 kegiatan
B. Komponen Organisasi Manajemen dan Peningkatan SDM
1. Komponen Organisasi
a. Terwujudnya Rapat internal sebanyak 12 kegiatan dan eksternal
sebanyak 4 kegiatan
8
b. Terwujudnya pembuatan rencana kerja dan Laporan sebanyak 1
kegiatan
2. Komponen SDM
a. Terwujudnya Sosialisasi/simulasi tentang keselamatan sebanyak 1
kegiatan
b. Terwujudnya orientasi-reorientasi keselamatan sebanyak 1 kegiatan
c. Terwujudnya Pelatihan Care & maintenance peralatan medis
sebanyak 1 kegiatan
C. Komponen sarana Prasarana
Terwujudnya Pengusulan sarana prasarana berkaitan dengan keselamatan
sebanyak 8 kegiatan
9
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
3 Rekomendasi mengenai
perencanaan, pembuatan tempat
kerja dan pemilihan alat serta
pengadaannya terkait
keselamatan
10
4 Pemantauan perijinan dan
sertifikasi sarana prasarana
peralatan kesehatan
berkoordinasi dengan UPSRS
sebanyak
5 Pengajuan pemeliharaan
kalibrasi alat medis
6 Pelaporan nyaris celaka dan
celaka serta tindaklanjutnya
yang dialami pekerja dan
pengunjung RS
7 Pemantauan terhadap
keselamatan kerja konstruksi
dan renovasi
8 Rapat internal
9 Sosialisasi/ simulasi tentang
keselamatan
10 Orientasi-reorientasi
11
keselamatan
11 Pelatihan K3RS,
Pelatihan penangulangan
kebakaran dan tanggap bencana,
pelatihan APAR, Pelatihan
manajemen resiko, pelatihan
Care & maintenance peralatan
medis, Pelatihan Genset
12
pemasangan/penggantian karpet
di tangga, pemberian tanda/
warna untuk lantai yang berbeda
ketinggian
15 Melakukan pemeriksaan
kesehatan seluruh karyawan
untuk mengidentifikasi risiko
staf terpapar atau tertular
berdasarkan epidemiology
penyakit pasien di rumah sakit
17 Pemberian vaksin Hepatitis B
bagi karyawan
18 Pengawasan dan pemantauan
atau monitoring CCTV
19 Identifikasi karyawan,tenan dan
visitor dengan tanda
pengenal/kartu identitas
20 Pengamanan huru hara
21 Penanganan penculikan anak/
13
bayi
14
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Pencatatan atau dokumentasi kegiatan dilakukan dengan menggunakan :
Notulen kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan
Hasil monitoring/pengawasan Kepatuhan pemakaian APD dan data
kecelakaan
B. Pelaporan dibuat secara naratif dilengkapi analisa hasil pelaksanaan dalam
kurun waktu setiap tribulan. Pelaporan kegiatan ini dilaporkan kepada
direktur Umum, SDM dan Pendidikan dan direktur utama sebagai
penanggung jawab utama kegiatan RS
C. Evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh dilaksanakan melalui Rapat
Kerja Tahunan Direktorat dan Rumah Sakit. Data dan informasi terkait
keselamatan dibahas untuk menemukan penyebab masalah dan merumuskan
tindakan korektif maupun preventif. Bentuk data keselamatan meliputi
laporan temuan Facility Tour, data inspeksi dan laporan kecelakaan kerja.
15
Rekomendasi berisi saran tindak lanjut dari Panitia K3 dengan metode
pengendalian bahaya meliputi empat tingkatan yaitu eliminasi atau
menghilangkan bahaya, subtitusi atau menggantikan sumber risiko dengan
sarana/prasarana yang tingkat resikonya lebih rendah /tidak ada, administrasi
berupa SOP dan upaya terakhir adalah penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) bagi pekerja sesuai pajanan bahaya yang diterima. Evaluasi seluruh
kegiatan terkait dengan keselamatan dibuat setiap tahun.
16
BAB X
PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN
Biaya Sub
N Kegiatan / Sasar Volume Jumlah Biaya Total
Tujuan Waktu Pelaksanaan Lokasi Kebutuhan Pembiayaan Biaya Perunit Total
o Proker an Kegiatan Perunit
Pertahun
Setahun
1 PELATIHAN Meningkatkan Tim 1 kegiatan Jan-Des penyelenggara menyesu Pelatihan Pelatihan Pelatihan 2
pengetahuan K3RS 2020 pelatihan aikan K3RS K3RS, dan @Rp.5.000.000 13.000.000
tentang K3RS akomodasi Penginapan
@Rp.1.000.000 13.000.000
Transportasi
@Rp.500.000
1 kegiatan Jan-Des penyelenggara menyesu Pelatihan Pelatihan Pelatihan 2 13.000.000
2020 pelatihan aikan penanggulan penanggulan @Rp.5.000.000
kebakaran kebakaran Penginapan 13.000.000
dan bencana dan bencana, @Rp.1.000.000
serta Transportasi
akomodasi @Rp.500.000
1 Kegiatan Januari Tim K3RS RSU In house Pelatihan Rp. 20.000.000 Seluruh Rp.
2020 Purwogon tranning dan karyaw 20.000.000
Rp.
do APAR dan akomodasi an RSU
20.000.000
fire alarm lain Purwog
ondo
1 kegiatan Jan-Des penyelenggara menyesu Pelatihan Pelatihan Pelatihan 2 13.000.000 13.000.000
2020 pelatihan aikan Manajemen Manajemen @Rp.5.000.000
resiko resiko dan Penginapan
akomodasi @Rp.1.000.000
Transportasi
17
@Rp.500.000
1 kegiatan Jan-Des penyelenggara menyesu Pelatihan Pelatihan Pelatihan 2 13.000.000
2020 pelatihan aikan Genset Genset dan @Rp.5.000.000
akomodasi Penginapan
13.000.000
@Rp.1.000.000
Transportasi
@Rp.500.000
1 kegiatan Jan-Des penyelenggara menyesu Pelatihan Pelatihan Pelatihan 2 13.000.000
2020 pelatihan aikan @Rp.5.000.000
Care & Care &
Penginapan
maintenance maintenance @Rp.1.000.000
Transportasi 13.000.000
peralatan peralatan
@Rp.500.000
medis medis
2 PENINGKAT Meningkatkan TIMK 1 Kegiatan Jan-Des Tim K3RS RSU Melakukan Melakukan Rp.35.000.000 Seluruh Rp.35.000. Rp.3
AN SDM kualitas SDM 3RS 2020 Purwogon karyaw 000 5.00
pemeriksaan pemeriksaan
do an RSU 0.00
kesehatan kesehatan Purwog 0
ondo
seluruh seluruh
karyawan karyawan
18
1 Kegiatan Jan-Des Tim K3RS RSU Melakukan Melakukan Rp.10.000.000 Karyaw Rp.10.000.
2020 Purwogon an 000
pemberian pemberian
do beresik Rp.1
vaksin vaksin o 0.00
hepatitis hepatitis 0.00
0
karyawan karyawan
RP.150.000.000
19
Kebumen, 02 Januari 2020
Ketua K3 RSU Purwogondo Sekretaris K3RS
dr.Kuspriyadi
NIK. 10T690828TM
Mengetahui,
Direktur RSU Purwogondo
20