Anda di halaman 1dari 9

Buatlah Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan dalam pemenuhan

Akreditasi suatu Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan lingkungan kerja yang mengandung bahaya potensial


dan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja (KAK) dan gangguan kesehatan (PAK) bila
tidak didukung oleh lingkungan kerja yang selamat, baik dan aman.
Untuk itu setiap individu perlu memelihara dan meningkatkan kepedulian
terhadap kegiatan rumah sakit yang berkaitan dengan program keselamatan kerja,
kebakaran dan kewaspadaan bencana.
Dasar Hukum :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 sebagai peraturan
pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 Tanggal 30 Desember
2008 tentang pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
363/MenKes/Per/IV/1998 tentang pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada
Sarana Pelayanan Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028/MenKes/Per/I/2011
tentang Klinik.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1204/MenKes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1439/MenKes/SK/XI/2002 tentang penggunaan Gas Medis Pada Sarana pelayanan
Kesehatan.
11. keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor : 10/KPTS/2000 tentang
ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan.
12. Keputusan Kepala Bapedal nomor 01/Bapedal/9/95 tentang Tata cara dan
Persyaratan Teknis penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
394/Menkes-kesos/SK/V/2001 tentang Institusi Penguji Alat Kesehatan.
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : Kep. 186/Men/1999
tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
15. SNI 03-6390-2000 tentang Konservasi Energi Sistem tata Udara pada Bangunan
Gedung.
16. SNI 03-6572-2001 tentang tata cara perancangan Sistem Ventilasi dan
pengkondisian udara pada Bangunan Gedung.
17. KepMenLh Nomor : 58 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan
Rumah Sakit.

I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya cara kerja, lingkungan kerja yang selamat, sehat, aman dan
nyaman bagi karyawan, pasien, kontraktor, mitra usaha, pelanggan, pengunjung dan
masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas kerja
karyawan di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pemeliharaan dan perbaikan sarana prasarana rumah sakit.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan fisik, mental dan social pekerja
pada semua jenis pekerjaan dan juga untuk meningkatkan kapasitas
kerjanya.
c. Mencegah terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit pada pekerja yang
disebabkan kondisi yang tidak selamat dan tidak sehat.
d. Melindungi pekerja dari resiko akibat lingkungan kerja yang mengganggu
kesehatan.
e. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
sesuai dengan kemampuan psikologisnya.
f. Mengembangkan organisasi dan budaya kerja yang mendukung
keselamatan kerja yang tercermin dari system manajemen pengembangan
sumber daya manusia dan manajemen mutu dari perusahaan.
II. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Memenuhi standar keselamatan kerja di rumah sakit yang tertuang dalam Instrumen
Akreditasi RS Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Rumah Sakit
meliputi area :
a. Keselamatan dan Keamanan fasilitas Fisik
b. Pengelolaam Bahan Berbahaya
c. Pengelolaam Limbah Bahan berbahaya dan Beracun
d. Kesiapan menghadapi bencana (Disaster Program)
e. Keamanan Kebakaran
f. Sistem Utiliti/Pendukung
g. Peralatan Medis
h. Program Pendidikan dan Pelatihan
Dalam melaksanakan program-program tersebut Tim MFK RS bekerjasama
secara aktif dengan panitia pengemdalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) dan komite
keselamatan Pasien (KP) Patient Safety RS
2. Rincian Kegiatan :
Program-program dalam area-area di atas dijabarkan dalam kegiatan kegiatan
dibawah ini :
a. Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik
1. Pengusulan rencana pembangunan sarana yang sesuai dengan peraturan
konstruksi dan keselamatan.
2. Melakukan perencanaan pembangunan sarana dengan melibatkan akli K3.
3. Menunjuk/mencari pelaksana jasa konstruksi yang melaksanakan standar
K3RS.
4. Pengusulan rencana pemeliharaan sarana yang sesuai dengan peraturan
konstruksi dan keselamatan.
5. Melakukan perencanaan pemeliharaan sarana dengan melibatkan ahli K3.
6. Menyusun prosedur umum keselamatan dan keamanan pasien, pengunjung
& Karyawan rumah sakit dan sosialisasi ke seluruh unit. Prosedur juga harus
mencakup orang-orang berkebutuhan khusus seperti bayi dan anak-anak,
orang tua orang –orang dengan difable dll.
7. Melakukan penilaian resiko (Risk Assesment) terhadap bahaya (hazards) dan
resiko lingkungan kerja termasuk saat masa renovasi dan rekonstruksi di
lingkungan rumah sakit.
8. Melakukan pemeriksaan rutin (facility inspections) terhadap fasilitas Rumah
Sakit dan melakukan corrective action terhadap temuan yang ditemukan.
9. Melakukan pengendalian terhadap Hazard dan resiko termasuk penyediaan
fasilitas, penyusunan kebijakan dan prosedur terkait keselamatan pasien
pengunjung dan karyawan rumah sakit.
10. Melakukan monitoring pelaksanaan pembangunan dan renovasi gedung.
11. Memberlakukan kartu pengunjung bagi setiap pengunjung RS.
12. Memberlakukan kartu identitas pegawai.
13. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa terhadap setiap kejadian
(incident) di Rumah Sakit baik berupa Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan
penyakit Akibat Kerja (PAK) beserta tindak lanjutnya.
a. Pelaporan terhadap setiap kecelakan dilaporkan kepada Tim MFK RS
untuk diteruskan kepada Management.
b. Kecelakaan yang menimpa karyawan dilaporkan kepada Tim MFK,
PPIRS dan Tim Patient Safety.
c. Kecelakaan yang menimpa pasien dan atau pengunjung dilaporkan
kepada Tim MFK, Tim Keselamatan Pasien dan Tim Patient Safety.
b. Pengelolaan bahan berbahaya
1. Melakukan identifikasi setiap lokasi dan bahan berbahaya dan beracun (B3)
yang digunakan di Rumah Sakit Islam Assyifa.
2. Melakukan pengawasan untuk penyimpanan, pengamanan dan pengelolaan
bahan dan bahan berbahaya
3. Pemantauan pengadaan bahan & barang berbahaya secara konsisten &
periodik.
4. Penyediaan Alat pelindung Diri (APD) sesuai dengan sifat-sifat B3.
5. Menyediakan Spill Kit untuk mengatasi adanya tumpahan (Spill) B3.
6. Melakukan pelatihan petugas terkait dengan pengadaan, penyimpanan dan
pengelolaan bahan Berbahaya dan Beracun.
7. Melakukan Pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak Lanjutnya.
c. Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan Beracun
1. Melakukan identifikasi setiap lokasi yang menghasilkan limbah B3 di RS
2. Melakukan identifikasi limbah yang terdapat pada unit masing-masing di
rumah sakit.
3. Melakukan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun cair.
4. Melakukan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun padat
5. Melaksanakan pengujian baku mutu air limbah.
6. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan sifat-sifat limbah B3.
7. Menyediakan Spillkit untuk tumpahan limbah bahan berbahaya dan beracun.
8. Melakukan pelatihan petugas terkait dengan pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun.
9. Kerjasama dengan pihak ketiga mengenai pengelolaan limbah.
d. Kesiapan Menghadapi Bencana
1. Identifikasi potensi bencana Internal dan Eksternal
2. Pelatihan/Training dan Simulasi kewaspadaan bencana dan evakuasi
3. Menjalin kerjasama dengan rumah sakit lain, rumah sakit pusat rujukan, dan
lintas sector.
4. Melakukan identifikasi bencana internal dan eksternal di lingkungan rumah
sakit sesuai dengan format yang tersedia.
5. Pelatihan / Training Staff :
a. Training Kewaspadaan Bencana Rumah Sakit (Minimal 1x/Tahun)
b. Training Basic Life Support/BLS (Minimal 1x /Tahun)
c. Training Evakuasi Pasien (minimal 1x/ tahun)
6. Simulasi (Drills)
a. Simulasi Bencana / Musibah Massal /Disaster Drills (minimal 1x/tahun)
b. Simulasi Evakuasi Pasien (minimal 1x/tahun)
7. Menjalin kerjasama dengan RS lain disekitar Lokasi
8. Menjalin kerjasama dengan RS pusat rujukan
9. Melakukan kerjasama lintas sektoral (Dinas Kesehatan, Polisi, PMI,
Masyarakat setempat, dsb).

e. Keamanan Kebakaran
1. Monitoring Inspeksi Listrik secara teratur
2. Pemeliharaan peralatan kesehatan dan non kesehatan secara rutin
3. Menyediakan alat pemadam api ringan dengan jumlah cukup sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
4. Inspeksi peralatan pemadam kebakaran secara berkala
5. Diklat pemadaman api bagi pegawai rumah sakit, yang dilakukan secara
berkala.
6. Menyediakan system deteksi dini alarm kebakaran
7. Melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan.
f. Sistem Utiliti/pendukung
1. Melakukan inventarisasi sarana peralatan umum
2. Menyusun jadwal pemeliharaan sarana peralatan umum
3. Menyusun prosedur pemeliharaan sarana peralatan umum
4. Melakukan pemeliharaan sarana peralatan umum
5. Melakukan pengecekan sarana peralatan umum secara rutin
6. Melaksanakan tes fungsi untuk sarana peralatan umum baru yang disaksikan
bersama antara pihak penjual/distributor dengan petugas maintenance dan
pengguna. setelah alat berfungsi sebagaimana mestinya, maka pihak
distributor harus menempelkan stiker tes fungsi.
7. Melaksanakan tes fungsi untuk sarana peralatan umum yang telah diperbaiki.
8. Melakukan perbaikan sarana peralatan umum
9. Melakukan penggantian sarana peralatan umum yang telah discontinous
sesuai dengan kebijakan managemen.
g. Peralatan Medis
1. Melakukan inventarisasi peralatan medis
2. Menyusun jadwal pemeliharaan peralatan medis
3. Menyusun prosedur pemeliharaan peralatan medis
4. Melakukan pemeliharaan peralatan medis
5. Melakukan pengecekan peralatan medis secara rutin.
6. Melaksanakan tes fungsi untuk alat medis baru yang disaksikan bersama
antara pihak penjual/distributor dengan petugas maintenance medis dan
pengguna. Setelah alat berfungsi sebagaimana mestinya, maka pihak
distributor harus menempelkan stiker tes fungsi.
7. Melaksanakan tes fungsi untuk alat medis yang telah diperbaiki.
8. Melakukan pengujian /kalibrasi eksternal dengan instansi terkait untuk
peralatan medis dan penunjang yang tidak mampu untuk dikalibrasi internal
sesuai dengan regulasi pasal 4 Permenkes RI no. 363 tahun 1998.
9. Melakukan perbaikan peralatan medis dan penunjang.
10. Melakukan penggantian peralatan medis yang telah discontinuous sesuai
dengan kebijakan managemen.
h. Program Pendidikan dan Pelatihan
1. Pelatihan kebakaran dan evakuasi
Pelatihan kebakaran dan evakuasi dilaksanakan bekerjasama BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah).
Materi pelatihan kebakaran dan evakuasi adalah sebagai berikut :
a. Teori api dan anatomi kebakaran
b. Prinsip pemadaman kebakaran
c. Sistem proteksi pasif
d. Sistem proteksi aktif (APAR, Hydrant, dan lain-lain)
e. Praktek pemadaman dengan peralatan tradisional seperti karung dan pasir
f. Pemadaman dengan peralatan modem seperti APAR
g. Latihan evakuasi apabila terjadi kebakaran
2. Pelatihan pengolahan limbah B3
Materi Inhouse Training pengelolaan limbah B3 adalah sebagai berikut :
a. Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan limbah B3
b. Pengenalan limbah B3
c. Manajemen pengelolaan limbah B3

III. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membentuk Tim MFK
2. Membuat pedoman dan SOP
3. Sosialisasi kegiatan MFK
4. Membuat jadwal pelatihan
5. Membuat jadwal monitoring dan infeksi
6. Membuat jadwal pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi peralatan
7. Memasang rambu-rambu daerah beresiko dan system deteksi dini.
8. Survey identifikasi resiko
IV. SASARAN
1. Tidak ada kasus kecelakaan kerja di RS (0%)
2. Tidak ada kasus penyakit akibat kerja (PAK) di RS (0%)
3. Tidak ada keluhan masyarakat sekitar tentang limbah RS (0%)
4. Angka infeksi nosokomial dibawah 2,0%
5. Memperoleh sertifikat Akreditasi Depkes

V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

2024
No Kegiatan Semester I Semester II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sosialisasi kebijakan dan
Program kerja MFK √
kepada seluruh pekerja
2 Identifikasi bahaya dan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pengendalian bahaya
3 Pelatihan keselamatan dan
√ √
kesehatan kerja
4 Komunikasi Program
√ √ √ √
MFK
5 Inspeksi/Monitoring √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Penyelidikan Kasus
7 Sistem tanggap darurat √
8 Dokumentasi √
9 Perencanaan pemeliharaan

sarana dan prasarana RS
10 Usulan pelaksanaan
pemeliharaan sarana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
prasarana RS
11 Kalibrasi peralatan medis √
12 Uji coba system utility, √ √ √ √
gas medis, system kunci
lainnya.
13 Pemasangan rambu K3 √ √

VI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORANNYA


1. Setiap tahun tim MFK RS dan Bagian terkait melakukan evaluasi pelaksanaan
& tindak lanjutnya kegiatan MFK di RS
2. Setiap tahun Tim MFK RS membuat laporan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
dan disampaikan kepada Direktur RS sesuai sasaran mutu yang ditargetkan.

VII.PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan, daftar hadir & evaluasi kegiatan akan terdokumentasikan
dengan baik, tertib & terdistribusi dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai