Anda di halaman 1dari 17

CHARITAS HOSPITAL PALEMBANG

PROGRAM KERJA
MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN

TAHUN 2022
PROGRAM KERJA
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
CHARITAS HOSPITAL PALEMBANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena
atas berkat dan rahmatNya yang berlimpah, sehingga Program Kerja Manajemen Fasilitas &
Keamanan Charitas Hospital Palembang Tahun 2022 dapat disusun dan diselesaikan.
Program Kerja ini dibuat sebagai implementasi dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya terkait Manajemen Fasilitas & Keamanan di Charitas Hospital Palembang.
Program kerja ini antara lain berisikan tentang rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan yang
harus dipahami, dan dilaksanakan oleh Tim MFK dan juga harus disosialisasi dan dipahami
oleh seluruh jajaran terkait.
Program kerja ini akan dievaluasi setiap tahun, masukan, kritikan dan saran yang
membangun untuk pengembangan dan peningkatan mutu layanan terkait Manajemen Fasilitas
& Keamanan sangat kami harapkan .
DAFTAR ISI

Hal
Halaman Persetujuan ………………………………………………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………………………………………. ii
Daftar isi …………………………………………………………………………….. iii
A. PENDAHULUAN ……………………………………………………………..
B. LATAR BERLAKANG ………………………………………………………..
C. TUJUAN ………………………………………………………………………..
1. Tujuan Umum ……………………………………………………………..
2. Tujuan Khusus …………………………………………………………….
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN …………………………..
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN …………………………………….
F. SASARAN ……………………………………………………………………..
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN …………………………………….
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN …………..
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN …………….
PROGRAM KERJA
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
CHARITAS HOSPITAL PALEMBANG
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian
dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan
dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain.
Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.
Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pada Pasal
29 ayat (1) huruf O, disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan upaya kesehatan Rumah
Sakit mempunyai kewajiban memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan
penanggulangan bencana. Kemudian dalam penjelasan pasal 29 ayat (1) huruf o,
disebutkan bahwa yang dimaksud memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan
penanganan bencana adalah bahwa Rumah Sakit dibangun serta dilengkapi dengan
sarana, prasarana dan peralatan yang dapat difungsikan serta dipelihara sedemikian rupa
untuk mendapatkan keamanan, mencegah kebakaran/bencana dengan terjaminnya
keamanan, kesehatan dan keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan
Rumah Sakit.

B. LATAR BELAKANG
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat (UU No. 36 Tahun Tentang Kesehatan 2009, psl 1 angka 7).Salah satu tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan adalah Rumah
Sakit. Yang dimaksud Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU No. 44 Tahun 2009, psl 1 ayat
1). Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus
tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Rumah Sakit sebagai tempat kerja harus mengupayakan kesehatan dan keselamatan
kerja pegawainya. Upaya kesehatan kerja tersebut ditujukan untuk melindungi pekerja
agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan ( UU No. 36 Tahun 2009, psl 164 ayat 1 ).
Dalam mewujudkan upaya tersebut agar dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
menghasilkan upaya yang memberikan kepuasan bagi semua pengguna sarana fasilitas,
maka dibuatlah Program Keselamatan dan Keamanan untuk pasien, keluarga pasien,
pengunjung, dan staf di Charitas Hospital Palembang.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya fasilitas fisik dan peralatan medis yang aman, berfungsi dan mendukung
bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.
2. Tujuan Khusus
Rumah sakit mengelola fasilitas dan keselamatan, sehingga tidak menimbulkan
potensi bahaya dan risiko yang berdampak buruk bagi pasien, staf, pengujung serta
tenant/ penyewa lahan berupa risk manajemen yang meliputi :
a) Keselamatan
b) Keamanan
c) Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah B3
d) Proteksi kebakaran
e) Peralatan medis
f) Sistim utilitas;
g) Penanganan kedaruratan dan bencana
h) Konstruksi dan renovasi
i) Pelatihan
j) Pengawasan terhadap tenan/ penyewa lahan yang melakukan kegiatan di dalam
area rumah sakit
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN:
Dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a) Keselamatan
1. Pembuatan program Keamanan RS, serta memonitor untuk mengamankan
area yang diidentifikasi
2. Tersedianya fasilitas pendukung yang aman untuk mencegah kecelakaan dan
cedera, penyakit akibat kerja, mengurangi bahaya dan risiko bagi pasien,
keluarga, staf dan mengunjung
3. Melakukan Pemeriksaan fasilitas danlingkungan (ronde fasilitas) secara rutin
setiap bulan
4. Membuat laporan hasil kegiatan yang digunakan sebagai dasar perencanaan
untuk perbaikan dan pengantian (upgrading)
b) Keamanan
1. Pembuatan program Keamanan RS, serta memonitor untuk mengamankan
area yang diidentifikasi.
2. Identifikasi semua staf, pengunjung, tenant/ penyewa lahan, vendor dan
semua area yang beresiko kemananan.
3. Melakukan pemeriksaan dan pemantauan keamanan fasilitas dan lingkungan
secara berkala dan membuat laporan hasil kegiatan
4. Monitoring area beresiko keamanan sesuai dengan mapping area berisiko
5. Melindungi semua individu dalam lingkuan RS terhadap kekerasan, kejahatan
dan ancaman
6. Menjaga menjaga barang-barang berharga, baik milik RS maupun pribadi
c) Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah B3
1. Inventaris B3 dan Limbah B3
2. Pengelolaan (Penanganan, penyimpanan dan penggunaan) B3 dan limbah B3
3. Tersedianya prosedur penangganan tumpahan B3 dan spill kit
4. Pemberian label/ rambu-rambu pada B3 dan limbah B3
5. Pelaporan dan investigasi paparan B3 dan limbah B3
6. Dokumentasi regulasi B3 dan limbah B3
7. Prosedur pengadaan/ pembelian B3 dan pemasok (supplier)
d) Proteksi kebakaran
1. Identifikasi/ asesmen risiko kebakaran melalui cheklist FSRA (Fire Safety
Risk Assessment).
2. Pengawasan tempat penyimpanan dan penanganan bahan-bahan mudah
terbakar, misalnya gas-gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen, N2O,
dan gas Elpiji/ alam.
3. Penanganan bahaya kebakaran terkait dengan konstruksi (renovasi dan
pembangunan), di atau yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati
pasien.
4. Penyediaan sarana jalan keluar (sistem evakuasi) yang aman dan tidak
terhalangi bila terjadi kebakaran, seperti tangga darurat, jalur evakuasi, titik
kumpul, dan lampu emergensi.
5. Penyediaan sistem deteksi dini kebakaran dan asap, seperti detektor asap
(smoke/ heat detector) dan alarm kebakaran (fire alarm).
6. Penyediaan mekanisme pemadaman api, seperti selang air (Hydrant), bahan
kimia pemadam api (APAR/ APAB), atau sistem sprinkler.
7. Pendidikan dan pelatihan penanganan kebakaran (bagi staf dan unit
independen).
e) Peralatan medis
1. Pengelolaan peralatan medis :
2. Inventarisasi peralatan medis
3. Identifikasi baik jenis maupun jumlahnya (mendata dan mengklasifikasikan)
4. Membuat jadwal pemeliharaan
5. Melaksanakan pemeliharaan preventif
6. Melaksanakan pemeliharaan inspeksi
7. Melaksanakan pemeliharaan korektif (insidentil / tidak terencana)
8. Memonitoring pelaksanaan program
9. Kalibrasi
10. Recall
11. Evaluasi kegiatan
f) Sistim utilitas;
1. Memastikan rumah sakit memiliki ketersediaan air dan listrik 24 jam sehari,
tujuh hari seminggu.
2. Melakukan identifikasi area pelayanan yang beresiko tinggi mengalami
gangguan listrik dan air, serta melakukan pencegahan bila terjadi
gangguan listrik dan air dengan cara membuat perencanaan sumber listrik dan
air alternatif bila dalam keadaan darurat.
3. Membuat jadwal dan melaksanakan ujicoba sumber air dan listrik alternatif
sekurang-kurangnya setahun sekali atau sesuai dengan undang-undang yang
berlaku serta mendokumentasikan hasil ujicoba tersebut.
4. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan, ujicoba dan
pemeliharaan sistem penunjang yang mencakup jaringan listrik, air, ventilasi
dan aliranudara, gas medik dan uap panas secara teratur.
5. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap kualitas air di ruang hemodialisa
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Melakukan tindak lanjut terhadap dokumentasi hasil monitoring sistem
penunjang, kemudian dikumpulkan untuk digunakan sebagai perencanaan
dan peningkatan sistem manajemen pendukung.
g) Penanganan kedaruratan dan bencana
1. Pembuatan program Penanganan kedaruratan dan bencana.
2. Identifikasi area yang berisiko terhadap bencana
3. Monitoring sistem bencana dan sistem evakuasi yang aman secara terus
menerus.
4. Diklat penanganan bencana dan evakuasi
5. Monitoring dan evaluasi unit independen agar mematuhi MFK.Konstruksi
dan renovasi
h) Kontruksi dan Renovasi
1. Melakukan penilaian risiko terkait kontruksi, revonasi dan demolisi
- Berkoordinasi dengan tim
- Melakukan kunjungan lapangan
- Membuat penilaian berdasarkan hasil kunjungan
- Membuat laporan hasil kegiatan
2. Monitoring untuk meminimalkan risiko selama pembongkaran, konstruksi
dan renovasi
- Berkoordinasi dengan tim
- Melakukan kunjungan lapangan
- Membuat penilaian berdasarkan hasil kunjungan
- Membuat laporan hasil kegiatan
3. Monitoring kepatuhan kontraktor selama proses pembongkaran, konstruksi
dan renovasi dan didokumentasikan
- Berkoordinasi dengan tim
- Melakukan kunjungan lapangan
- Membuat penilaian berdasarkan hasil kunjungan
- Membuat laporan hasil kegiatan
j) Pelatihan
1. Membuat program dan jadwal pendidikan tentang pengelolaan faslitas dan
dan keselamatan bagi seluruh staf rumah sakit serta didokumentasikan.
2. Membuat program pelatihan untuk pedagang/vendor, pekerja kontrak dan
penyewa lahan/ tenant yang diidentifikasi oleh rumah sakit.
3. Membuat program pendidikan dan pelatihan bagi staf agar dapat memahami,
mengimplementasikan dalam hal mengoperasikan dan memelihara alat medis
serta mengoperasikan sistem utilitas sesuai dengan pekerjaannya serta
didokumetasikan
k) Pengawasan terhadap tenan/ penyewa lahan yang melakukan kegiatan di dalam
area rumah sakit
1. Membuat jadwal audit kepatuhan tenant/ penyewa lahan
2. Berkoordinasi dengan komite PPI saat pelaksanaan audit
3. Membuat laporan secara berkala

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Proses identifikasi :
1) Menentukan dan mengelompokkan jenis risiko yang mungkin terjadi di
lingkungan rumah sakit sesuai faktor penyebabnya.
2) Membuat denah dan pemasangan rambu-rambu meliputi area berbahaya, tempat-
tempat berisiko dan jalur evakuasi.
3) Menunjuk petugas yang kompeten dan bertanggung jawab.
b. Memeriksa Fasilitas Rumah Sakit :
1) Dibuatkan jadwal harian untuk kegiatan memeriksa fasilitas rumah sakit dengan
mengisi form checklist sesuai jenis pemeriksaan.
2) Ditunjuk petugas pelaksana yang kompeten dan bertanggungjawab.
3) Petugas saat melakukan pemeriksaan fasilitas rumah sakit disertai dengan uji
fungsi.
4) Dibuat pelaporan yang diketahui atasan langsung.
c. Memelihara Fasilitas Rumah Sakit
1) Dibuatkan jadwal pemeliharaan atau servis fasilitas rumah sakit baik yang
dilakukan oleh petugas rumah sakit maupun pihak ketiga pada setiap bulan, tiga
bulan, enam bulan dan satu tahun sekali.
2) Dilakukan kalibrasi :
 Kalibrasi internal rumah sakit : setiap enam bulan sekali oleh petugas rumah
sakit, yaitu alat ECG dan tensimeter.
 Kalibrasi eksternal : dilakukan oleh pihak ketiga yang memiliki sertifikat
terkalibrasi setiap satu tahun sekali.
3) Dibuat pelaporan yang diketahui oleh atasan langsung.

F. SASARAN
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-
tujuan program.
Sasaran program menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan
tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik memenuhi “SMART” yaitu :
1. Pasien
2. Keluarga pasien
3. Pengunjung
4. Staf/petugas
5. Masyarakat sekitar Rumah Sakit
6. Vendor.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
No KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1. Kepemimpinan dan perencanaan
a. Menyusun rencana kerja 
b. Merencanakan anggran fasilitas RS sesuai perundangan yang
berlaku, agar fasilitas tetap dapat beroperasi secara aman dan 
efektif
2. Keselamatan
a. Pembuatan program Keselamatan fasilitas RS, serta memonitor

untuk mengamankan area yang diidentifikasi.
b. Tersedianya fasilitas pendukung yang aman untuk mencegah
kecelakaan dan cedera, penyakit akibat kerja, mengurangi bahaya 
dan risiko bagi pasien, keluarga, staf dan mengunjung
c. Melakukan Pemeriksaan fasilitas danlingkungan (ronde fasilitas)
           
secara rutin setiap bulan
d. Membuat laporan hasil kegiatan yang digunakan sebagai dasar
 
perencanaan untuk perbaikan dan pengantian (upgrading).
3. Keamanan
a. Pembuatan program Keamanan RS, serta memonitor untuk

mengamankan area yang diidentifikasi.
b. Identifikasi semua staf, pengunjung, tenant/ penyewa lahan,

vendor dan semua area yang beresiko kemananan.
c. Melakukan pemeriksaan dan pemantauan keamanan fasilitas dan
           
lingkungan secara berkala dan membuat laporan hasil kegiatan
d. Monitoring area beresiko keamanan sesuai dengan mapping area
           
berisiko
No BULAN
KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
e. Melindungi semua individu dalam lingkuan RS terhadap kekerasan,
           
kejahatan dan ancaman
f. Menjaga menjaga barang-barang berharga, baik milik RS maupun
           
pribadi
4. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah B3
a. Inventaris B3 dan Limbah B3 
b. Pengelolaan (Penanganan, penyimpanan dan penggunaan) B3 dan
           
limbah B3
c. Tersedianya prosedur penangganan tumpahan B3 dan spill kit 
d. Pemberian label/ rambu-rambu pada B3 dan limbah B3 T T T T T T T T T T T T
e. Pelaporan dan investigasi paparan B3 dan limbah B3 T T T T T T T T T T T T
f. Dokumentasi regulasi B3 dan limbah B3 
g. Prosedur pengadaan/ pembelian B3 dan pemasok (supplier)            
5. Proteksi kebakaran
a. Identifikasi/ asesmen risiko kebakaran melalui cheklist FSRA

(Fire Safety Risk Assessment).
b. Pengawasan tempat penyimpanan dan penanganan bahan-bahan
mudah terbakar, misalnya gas-gas medis yang mudah terbakar            
seperti oksigen, N2O, dan gas Elpiji/ alam.
c. Penanganan bahaya kebakaran terkait dengan konstruksi (renovasi
dan pembangunan), di atau yang berdekatan dengan bangunan T T T T T T T T T T T T
yang ditempati pasien.
BULAN
No KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
5. d. Penyediaan sarana jalan keluar (sistem evakuasi) yang aman dan
tidak terhalangi bila terjadi kebakaran, seperti tangga darurat, jalur            
evakuasi, titik kumpul, dan lampu emergensi.
e. Penyediaan sistem deteksi dini kebakaran dan asap, seperti
detektor asap (smoke/ heat detector) dan alarm kebakaran (fire            
alarm).
f. Penyediaan mekanisme pemadaman api, seperti selang air
(Hydrant), bahan kimia pemadam api (APAR/ APAB), atau sistem            
sprinkler.
g Pendidikan dan pelatihan penanganan kebakaran (bagi staf dan

unit independen).
6. Peralatan medis
a. Pengelolaan peralatan medis :            
b. Inventarisasi peralatan medis 
c. Identifikasi baik jenis maupun jumlahnya (mendata dan

mengklasifikasikan)
d. Membuat jadwal pemeliharaan 
e. Melaksanakan pemeliharaan preventif            
f. Melaksanakan pemeliharaan inspeksi            
g. Melaksanakan pemeliharaan korektif (insidentil / tidak terencana)            
h. Memonitoring pelaksanaan program 
i Kalibrasi 
j Recall T T T T T T T T T T T T
k Evaluasi kegiatan 
BULAN
No KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
7. Sistim utilitas
a. Memastikan rumah sakit memiliki ketersediaan air dan listrik 24
 
jam sehari, tujuh hari seminggu
b. Melakukan identifikasi area pelayanan yang beresiko tinggi
mengalami gangguan listrik dan air, serta melakukan
pencegaan bila terjadi gangguan listrik dan air dengan cara 
membuat perencanaan sumber listrik dan air alternatif bila dalam
keadaan darurat.
c. Membuat jadwal dan melaksanakan ujicoba sumber air danlistrik
alternatif sekurang-kurangnya setahun sekali atau sesuai dengan

undang-undang yang berlaku serta mendokumentasikan hasil
ujicoba tersebut
d. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan,
ujicoba dan pemeliharaan sistem pendukung, limbah, gas medis, 
ventilasi dan sistem kunci (tata cara / juknis) secara teratur.
e. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap kualitas air dan air di ruang
           
hemodialisa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
f. Melakukan tindak lanjut terhadap dokumentasi hasil monitoring
sistem manajemen pendukung, kemudian dikumpulkan untuk
  
digunakan sebagai perencanaan dan peningkatan sistem
manajemen pendukung.
8. Penanganan kedaruratan dan bencana
a. Pembuatan program Penanganan kedaruratan dan bencana. 
b. Identifikasi area yang berisiko terhadap bencana 
c. Monitoring sistem bencana dan sistem evakuasi yang aman secara

terus menerus.
BULAN
No KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
d. Diklat penanganan bencana dan evakuasi
e. Monitoring dan evaluasi unit independen agar mematuhi

MFK.Konstruksi dan renovasi
9. Konstruksi dan renovasi
a. Melakukan penilaian risiko terkait kontruksi, revonasi dan demolisi T T T T T T T T T T T T
- Berkoordinasi dengan tim
- Melakukan kunjungan lapangan
- Membuat penilaian berdasarkan hasil kunjungan
- Membuat laporan hasil kegiatan
b. Monitoring untuk meminimalkan risiko selama pembongkaran,
T T T T T T T T T T T T
konstruksi dan renovasi
- Berkoordinasi dengan tim
- Melakukan kunjungan lapangan
- Membuat penilaian berdasarkan hasil kunjungan
- Membuat laporan hasil kegiatan
c. Monitoring kepatuhan kontraktor selama proses pembongkaran,
T T T T T T T T T T T T
konstruksi dan renovasi dan didokumentasikan
- Berkoordinasi dengan tim
- Melakukan kunjungan lapangan
- Membuat penilaian berdasarkan hasil kunjungan
- Membuat laporan hasil kegiatan
10. Pelatihan
a. Membuat program dan jadwal pendidikan tentang pengelolaan
faslitas dan dan keselamatan bagi seluruh staf rumah sakit serta 
didokumentasikan.
BULAN
No KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
10. b. Membuat program pelatihan untuk pedagang/vendor, pekerja kontrak

dan penyewa lahan/ tenant yang diidentifikasi oleh rumah sakit.
c. Membuat program pendidikan dan pelatihan bagi staf agar dapat
memahami, mengimplementasikan dalam hal mengoperasikan

dan memelihara alat medis serta mengoperasikan sistem utilitas
sesuai dengan pekerjaannya serta didokumetasikan
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi program kerja Manajemen Fasilitas & Keselamatan dilakukan tahunan oleh Ketua
Komite K3RS dan dilaporkan kepada Direktur.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan kegiatan dilakukan dengan melengkapi :
a. Rapat-rapat:
1) undangan
2) Materi
3) Absensi
4) Notulen
b. Kegiatan Layanan:
1) Data indikator Unit
2) Data Indikator Rumah Sakit
3) Capaian Kegiatan
2. Laporan kerja Manajemen Manajemen Fasilitas & Keselamatan dibuat tahun dan dilaporkan
kepada Direktur dengan melampirkan bukti-bukti kegiatan yang telah disebutkan pada point
I.1.
3. Evaluasi kegiatan dilaporkan dalam laporan kerja, meliputi :
a. Realisasi kegiatan yang telah diprogramkan termasuk ketepatan waktu pelaksanaan
kegiatan (dalam prosentase)
b. Realisasi anggaran
c. Capaian kegaitan, capaian indikator beserta analisisnya.

Anda mungkin juga menyukai