Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEKIP
Jl. Amphibi No. 812 Rt. 09 Rw. 03 Kelurahan Dua-Puluh Ilir Dua Kecamatan Kemuning Palembang Kode Pos 30127
Telp.(0711)320382/Hp.0811-7105145 E-Mail: puskesmas_sekip@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
PUSKESMAS SEKIP TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Setiap sarana kesehatan wajib melaksanakan pelayanan kesehatan
kerja sesuai dengan yang tercantum pada pasal 23 UU kesehatan No 36
tahun 2009 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.03/MEN/1982 tentang pelayanan kesehatan kerja, serta Peraturan
Menteri Kesehatan No 52 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Sedangkan untuk pelayanan
keselamatan kerja, pada prinsip nya berkaitan erat dengan kebijakan
puskesmas terkait sarana, prasarana dan peralatan kerja.

B. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk
yang diakibatkan oleh pekerjaan. Untuk itu, pengelola tempat kerja wajib
melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, penanganan penyakit, dan pemulihan
kesehatan pada pekerja.
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah
satu tempat kerja yang memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja baik pada SDM Puskesmas, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun masyarakat di sekitar lingkungan Puskesmas. Potensi bahaya
keselamatan dan kesehatan kerja di Puskesmas meliputi bahaya fisik,
kimia, biologi, ergonomi, psikososial, dan bahaya kecelakaan kerja. Potensi
bahaya biologi penularan penyakit seperti virus, bakteri, jamur, protozoa,
parasit merupakan risiko kesehatan kerja yang paling tinggi pada
Puskesmas yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Selain itu
adanya penggunaan berbagai alat kesehatan dan teknologi di Puskesmas
serta kondisi sarana dan prasarana yang tidak memenuhi standar
keselamatan akan menimbulkan risiko kecelakaan kerja dari yang ringan
hingga fatal.
WHO pada tahun 2000 mencatat kasus infeksi akibat tertusuk jarum
suntik yang terkontaminasi virus diperkirakan mengakibatkan Hepatitis B.
sebesar 32%, Hepatitis C sebesar 40%, dan HIV sebesar 5% dari seluruh
infeksi baru. Panamerican Health Organization tahun 2017 memperkirakan
8-12% SDM Fasyankes sensitif terhadap sarung tangan latex.
Di Indonesia berdasarkan data Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan tahun
1987-2016 terdapat 178 petugas medis yang terkena HIV AIDS. Penelitian
yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan pada tahun 1998 menunjukkan bahwa 85%
suntikan imunisasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan ternyata tidak
aman (satu jarum dipakai berulang) dan 95% petugas kesehatan mencoba
ketajaman jarum dengan ujung jari. Selain itu dari hasil penelitian Start
dengan Quick Investigation of Quality yang melibatkan 136 Fasyankes dan
108 diantaranya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),
menunjukkan bahwa hampir semua petugas Puskesmas belum memahami
dan mengetahui tentang kewaspadaan standar.
Hasil penelitian lain di wilayah Jakarta Timur yang dilakukan oleh Sri
Hudoyo (2004) menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan petugas
menerapkan setiap prosedur tahapan kewasdapaan standar dengan benar
hanya 18.3%, dengan status vaksinasi Hepatitis B pada petugas
Puskesmas masih rendah yaitu 12,5%, dan riwayat pernah tertusuk jarum
bekas yaitu 84,2%.
Kasus terjadinya kecelakaan kerja yang fatal pada Fasyankes pernah
beberapa kali terjadi seperti kasus tersengat listrik, kebakaran, terjadinya
banjir, bangunan runtuh akibat gempa bumi dan kematian petugas
kesehatan karena keracunan gas CO di Fasyankes.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perlu dilakukan peningkatan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes. Selain itu
berdasarkan peraturan perundang-undangan terdapat hak bagi setiap orang
untuk mendapatkan perlindungan atas risiko terjadinya kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja, demikian juga bagi SDM Fasyankes, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan
Fasyankes.
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan ini diharapkan
Puskesmas dapat menyelenggarakan K3 di Puskesmas
secara berkesinambungan sehingga tujuan dari upaya keselamatan dan
kesehatan kerja dapat tercapai dengan baik.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif
untuk pekerja, aman dan sehat untuk pasien, pengunjung, masyarakat
dan lingkungan sekitar Puskesmas Sekip. Sehingga proses pelayanan di
Puskesmas berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan Khusus :
1. Memberikan acuan kepada Puskesmas Sekip dalam
menyelenggarakan K3.
2. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Puskesmas.
3. Meningkatkan profesionalisme dalam hal Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) untuk manajemen, pelaksana dan
pendukung program.
4. Terpenuhi syarat-syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
setiap unit kerja.
5. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya Penyakit Akibat
Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK).
6. Terselenggaranya program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
di Puskesmas secara optimal dan menyeluruh.
7. Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas.

D. TATA NILAI KEGIATAN


Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Petugas Pukesmas
Sekip sesuai dengan tata nilai puskesmas yaitu memberikan pelayanan
yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan sesuai
standar prosedur dan kompetensi

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Penetapan Kebijakan a. SK Pelaksanaan K3 di Puskesmas
Keselamatan dan b. Membuat Penanggung jawab/ Tim K3 di
Kesehatan Kerja di puskesmas dan uraian tugas
Puskesmas
2 Perencanaan a. Melakukan identifikasi atau pemetaan
Keselamatan dan resiko K3 Puskesmas
Kesehatan Kerja di b. Membuat rencana kerja K3
Puskesmas berdasarkan hasil dari identifikasi
resiko
c. Membuat standar prosedur
operasional kegiatan K3 Puskesmas
3 Pelaksanaan Rencana a. Pengenalan potensi bahaya dan
Keselamatan dan pengendalian risiko K3
Kesehatan Kerja di b. Penerapan kewaspadaan standar
Fasilitas Pelayanan c. Penerapan prinsip ergonomi
Kesehatan d. Pemeriksaan kesehatan berkala
e. Pemberian imunisasi bagi petugas
f. Pembudayaan perilaku hidup bersih
dan sehat di tempat kerja
g. Pengelolaan sarana dan prasarana dari
aspek keselamatan dan kesehatan
kerja
h. Pengelolaan peralatan medis dari
aspek keselamatan dan kesehatan
kerja
i. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi
darurat atau bencana, termasuk
kebakaran (emergency response
plan);response plan)
j. Pengelolaan bahan berbahaya dan
beracun dan limbah bahan berbahaya
dan beracun
k. Pengelolaan limbah domestik.
4 Pemantauan dan a. Inspeksi (melihat, mengenali potensi
Evaluasi Kinerja risiko) tempat kerja secara teratur.
Keselamatan dan b. Inspeksi yang dilaksanakan oleh Tim
Kesehatan Kerja di K3/pengelola K3 di
Fasilitas Pelayanan Fasyankes.
Kesehatan c. Masukan dari petugas yang
melakukan tugas di tempat yang
diperiksa.
d. Daftar periksa (check list) tempat kerja
telah disusun untuk digunakan pada
saat inspeksi
e. Tindakan korektif dipantau untuk
menentukan efektivitasnya.
f. Laporan inspeksi yang diajukan
kepada pimpinan Puskesmas atau
penanggung jawab Puskesmas.
5 Peninjauan dan a. Kinerja K3 dilakukan setiap tahun
Peningkatan Kinerja b. Kinerja K3 puskesmas dituangkan
Keselamatan dan dalam indikator kinerja yang akan
Kesehatan Kerja di dicapai dalam setiap tahun
Puskesmas

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat SK, Pedoman, SOP dan sosialisasikan kegiatan K3
2. Melakukan perencanaan dengan menyusun identifikasi risiko
3. Melaksanakan K3 sesuai standar yaitu :
- Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko K3
- Penerapan kewaspadaan standar
- Penerapan prinsip ergonomi
- Pemeriksaan kesehatan berkala
- Pemberian imunisasi bagi petugas
- Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja
- Pengelolaan sarana dan prasarana dari aspek keselamatan dan
kesehatan kerja
- Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatandan
kesehatan kerja
- Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana, termasuk kebakaran (emergency response plan);response
plan)
- Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan
berbahaya dan beracun
- Pengelolaan limbah domestic
4. Pencatatan dan pelaporan Program K3
5. Pemantauan dan Evaluasi kinerja Program K3
6. Peninjauan dan perbaikan kinerja K3

G. SASARAN

a. Kepala Puskesmas
b. Seluruh petugas Puskesmas
c. Pasien
d. Pengunjung/pengantar pasien

H. HAK DAN KEWAJIBAN SASARAN


Hak sasaran :
1. Mendapat informasi tentang program kesehatan dan keselamatan kerja
2. Mendapat perlindungan saat melakukan pekerjaan
Kewajiban sasaran :
1. Melaksanakan tugas sesuai standar operasional prosedur
2. Melaporkan jika ada kejadian yang berhubungan dengan kejadian
kecelakaan kerja

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan lokasi Penanggun Pelaksana Waktu Keterangan
g Jawab
Sosialisasi Ruang Lisa lidia Tim K3 Senin Waktu
menjaga pendaftaran nofri, SKM Terkait Kegiatan
kebersihan Pelayanan disesuaikan
tangan, APD Kesehatan
Sosialisasi Ruang IGD Norma Tim K3 Selasa Waktu
menjaga Yulina, Terkait Kegiatan
kebersihan S.Kep,Ns Pelayanan disesuaikan
tangan, APD, Kesehatan
tentang
penanganan jika
terkena cairan
tubuh pasien
maupun tertusuk
jarum
Sosialisasi Ruang Rosnita, Tim K3 Rabu,, Waktu
menjaga Laboratoriu AMAK Infeksi Kegiatan
kebersihan m Terkait disesuaikan
tangan, APD, Pelayanan
penanganan jika Kesehatan
terkena cairan
tubuh pasien
maupun tertusuk
jarum
Sosialisasi Ruang Fitri, S.Farm Tim K3 Kamis Waktu
Menjaga Apotik Infeksi Kegiatan
Kebersihan Terkait disesuaikan
tangan Pelayanan
Kesehatan
Sosialisasi Ruang Ratih aprilia Tim K3 Jum’at Waktu
menjaga KIA/KB DK, STr.Keb Infeksi Kegiatan
kebersihan Terkait disesuaikan
tangan, APD, Pelayanan
penanganan jika Kesehatan
terkena cairan
tubuh pasien
maupun tertusuk
jarum
Sosialisasi Ruang Arlina, Tim K3 Sabtu Waktu
menjaga Anak STr.Keb Infeksi Kegiatan
kebersihan Terkait disesuaikan
tangan, APD, Pelayanan
penanganan jika Kesehatan
terkena cairan
tubuh pasien
maupun tertusuk
jarum
J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Laporan KPC (Kejadian Potensi Cidera), KNC (Kejadian Nyaris Cidera),
KTC (Kejadian Tidak Cidera), KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) per bulan
Hasil pengisian kuesioner tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
yang dilakukan 1 tahun sekali

K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan K3 di Fasyankes yang
dilakukan per tiga bulan ke Ketua Mutu Puskesmas yang kemudian Ketua
Mutu melaporkan ke Kepala Puskesmas untuk di Evaluasi dan ditindak
lanjuti, pelaporan meliputi:
- Jumlah petugas Puskesmas
- Jumlah petugas puskesmas yang sakit
- Jumlah kasus penyakit umum pada Petugas puskesmas yaitu jumlah
yang terdiagnosis penyakit umum, seperti flu, batuk, diare dan lain-lain
(yang tidak berhubungan dengan pekerjaan) baik penyakit menular
maupun tidak menular dalam pencatatan 1 petugas puskesmas bisa lebih
dari 1 kasus penyakit.
- Jumlah kasus dugaan penyakit akibat kerja pada petugas puskesmas.
- Jumlah kasus penyakit akibat kerja pada petugas
- Jumlah kasus kecelakaan akibat kerja pada petugas puskesmas
- Jumlah Kasus kejadian hampir celaka (near miss) pada petugas
puskesmas seperti terpeleset, kejatuhan benda, namun tidak mengenai
manusia.
- Jumlah hari absen petugas puskesmas karena sakit

Palembang, Januari 2022


Ketua Mutu Koordinator Tim K3

dr. Mardianita Rofikoh, A.Md.KL


Nip. 198603252014032001 Nip. 197303102001122002
Mengetahui
Kepala Puskesmas Sekip

dr. RA. Emiria Umi Kalsum, M. Kes


Nip. 198012272009032002

Anda mungkin juga menyukai