Anda di halaman 1dari 39

PERENCANAAN MITIGASI BENCANA

UPT PUSKESMAS ARDIMULYO


TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG - DINAS KESEHATAN


UPT PUSKESMAS ARDIMULYO
Jln. Raya Ardimulyo No. 2 Telpon (0341) 458388 Singosari
ARDIMULYO-65153
Kata Pengantar

Puji syukur kami, Tim Bencana Puskesmas Ardimulyo panjatkan kehadirat Tuhan yang
Maha Esa karena dengan rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan dokumen
Perencanaan Penanggulangan Bencana di puskesmas atau puskesmas Disaster Plan. Meskipun
terdapat rintangan dan hambatan yang kami alami selama proses pengerjaannya tetapi dapat pada
akhirnya terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang yang telah memfasilitasi terlaksananya kegiatan pendampingan penyusunan
dokumen perencanaan penanggulangan bencana untuk Puskesmas.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Malang yang telah
memberikan dukungan dan kelancaran segala upaya penanggulangan bencana di kabupaten,
dimana puskesmas dalam hal ini sebagai ujung tombak layanan kesehatan jika terjadi bencana
harus mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman bencana dan dapat saling
bekerjasama dengan puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
Kami sadari dokumen ini masih jauh dari kesempurnaan dan merupakan dokumen “hidup”
untuk itu kami akan selalu melakukan perbaharuan dan adaptasi dokumen ini denganperubahan
yang terjadi di puskesmas dan daerah.
Kami berharap dokumen Puskesmas Disaster Plan ini mencapai tujuan yang diharapkan
yakni agar Puskesmas memiliki pedoman atau sistem dalam pananganan bencana baik yang
internal maupun yang eksternal.

Malang, Agustus 2022


Kepala Puskesmas Ardimulyo

Dr. Julia Rosana


NIP :197007122002122004
Daftar Istilah

Titik kumpul : Tempat terbuka aman yang sudah ditentukan untuk berkumpul pada saat
bencana.
Disaster : Bencana
Disaster kit :Seperangkat alat medis dan non medis yang digunakan oleh tim medis
Pintu keluar : Pintu keluar yang sudah ditentukan dan digunakan menyelamatkan diri saat
bencana
Evakuasi : Pengiriman korban ke area berkumpul; triage IGD, pengiriman korban keluar
puskesmas atau ke rumah sakit
External disaste : Bencana yang terjadi diluar puskesmas
Garis komunikasi : Alur komunikasi dan koordinasi cepat
Hazard : Potensi bahaya yang mengancam untuk terjadinya bencana
Internal disaster : Bencana yang terjadi didalam lingkungan puskesmas
ID Card : Kartu identitas
Penanggungjawab bencana: Ketua pelaksana langsung penanganan bencana di puskesmas yang
merencanakan dan mengendalikan pelayanan UKP dan UKM.
Ketua tim bencana : Pimpinan tertinggi dalam penanganan bencana di puskemas
Medical support : Tim medis yang melaksanakan penanganan medis terhadap korban
bencana
Manajemen support : Tim manajemen yang menunjang pelaksanaan kerja tim medis
Name tag : Papan nama
Pos : Tempat pengendalian beberapa kegiatan dalam rangka menunjang
penanganan
Pos komando : Tempat dimana koordinasi dan komunikasi dipusatkan dalam penanganan
bencana
Relawan : Tenaga sukarela
Stabilisasi korban : Penanganan korban secara cepat sampai stabil dan siap dilakukan
perawatan selanjutnya
Triage : Pemilihan korban berdasarkan berat ringannya kasus
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi. Berbagai bencana alam
mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung berapi, kebakaran hutan rawan
terjadi di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau
jumlah manusia yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Wilayah Indonesia terletak pada
kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Hampir
80% wilayah kabupaten/kota di seluruh Indonesia memiliki potensi (rawan bencana).
Masyarakat yang terdampak bencana, tetap mendapatkan pelayanan kesehatan seadanya meski
dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pelayanan di puskesmas. Beberapa
permasalahan yang terjadi seperti, tenaga kesehatan yang kurang, obat- obatan terbatas dan tempat untuk
pelayanan tidak sesuai standar. Ancaman penyakit yang bisa terjadi pada saat ini adalah terjadinya infeksi
luka. Hal ini disebabkan oleh peralatan yang digunakan untuk perawatan luka tersebut tidak steril, tidak
sesuai standar, dan obat-obatan yang tidak memadai. Selain infeksi pada luka, penyakit yang juga
meningkat pasca bencana diantaranya diare, ispa, dermatitis, febris.
Antisipasi berbagai permasalahan yang terjadi saat terjadinya bencana di Puskesmas Ardimulyo,
diperlukan perencanaan penanggulangan bencana yang disusun dalam bentuk dokumen disaster plan. Hal
itu akan memudahkan puskesmas dalam bertindak menghadapi bencana, seperti meminimalisir situasi
yang tidak diinginkan pada petugas kesehatan, melayani pengobatan darurat untuk masyarakat terluka,
memberdayakan masyarakat untuk membantu dalam proses evakuasi dan menerima kedatangan relawan
dari luar daerah yang akan bertugas di Puskesmas Ardimulyo atau di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo.
Dengan adanya dokumen disaster plan, Puskesmas Ardimulyo diharapkan mampu menjadi pilor
bagi puskesmas lain di Kabupaten Malang dalam penanggulangan bencana dan mendampingi masyarakat
di wilayah kerjanya. Kedepannya jika dokumen tidak terpakai/digunakan, dokumen disaster plan perlu
dikaji minimal 3 tahun sekali untuk menyesuaikan kebijakan yang terbaru dengan kapasitas puskesmas
dalam penanggulangan bencana.

B. Tujuan
Dokumen perencanaan penanganan bencana Puskesmas Ardimulyo menjadi acuan bagi Puskesmas
Ardimulyo untuk menangani bencana dalam sektor kesehatan. Dokumen ini juga akan menjadi acuan
penanggulangan bencana bagi puskesmas pembantu dan pos kesehatan desa
(poskesdes). Dengan adanya dokumen ini maka akan terbentuk suatu sistem penanganan bencana yang
terpadu dalam kesehatan dan lintas sektor. Dokumen ini diharapkan dapat digunakan oleh bidang
kesehatan dan lintas sektor dalam penanganan masalah kesehatan pada saat bencana di wilayah kerja
Puskesmas Ardimulyo.
Tujuan rencana penanggulangan bencana bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Adanya sistem komando bidang kesehatan pada saat penanganan bencana di wilayah kerja
Puskesmas Ardimulyo
2. Terbentuknya struktur organisasi bidang kesehatan dengan tugas, pokok, dan fungsi yang
digunakan pada saat bencana di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo
3. Adanya pemetaan potensi bencana dan prioritas jenis penanganan bencana di wilayah kerja
Puskesmas Ardimulyo.
4. Menjadi pedoman penanganan bencana oleh lintas sektor untuk masalah kesehatan pada saat
bencana di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo
5. Adanya standar prosedur penanganan untuk semua ancaman bencana secara umum dan spesifik di
wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo
6. Adanya pemetaan daerah rawan bencana dan denah evakuasi di wilayah kerja Puskesmas
Ardimulyo
7. Adanya jejaring antar lintas sektoral di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo.

C. Dasar hukum/dokumen lainnya yang mendukung


1. Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
2. Permenkes No. 64 tahun 2013 tentang Penanggulangan Krisis Bencana
3. Permenkes No. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Kepmenkes No. 145 tahun 2007 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang
Kesehatan
5. Kepmenkes No. 28 tahun 1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Umum Penanggulangan Medis
Korban Bencana
6. Dokumen Dinkes Disaster Plan Kabupaten Malang.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. Gambaran Umum Wilayah Kerja


Puskesmas Ardimulyo merupakan salah satu puskesmas yang terletak di wilayah Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang, berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Kecamatan Lawang
Sebelah Timur : Kecamatan Jabung
Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Singosari
Sebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Singosari

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ardimulyo

Luas wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo seluas 66,16 KM, yang terdiri dari 88% daratan dan 12%
pegunungan dengan ketinggian wilayah 487 dari permukaan laut. Jarak dari desa ke puskesmas adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. Jarak dari Desa ke Puskesmas
NO DESA/KELURAHAN JARAK DARI PUSKESMAS
1. Ardimulyo 0,5 KM
2. Randuagung 1,5 KM
3. Toyomarto 4 KM
4. Losari 3 KM
5. Tamanharjo 3,5 KM
6. Baturetno 6 KM
7. Dengkol 6,5 KM
8. Wonorejo 12 KM

Jumlah Penduduk per desa wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo tahun 2021, adalah sebagai berikut: Tabel 2.
Jumlah Penduduk Per Desa Wilayah Kerja Puskesmas Ardimulyo Tahun 2021
NO NAMA DESA L P TOTAL RT KK
1 Ardimulyo 6936 6734 13670 51 2835
2 Randu Agung 6267 6062 12329 76 4345
3 Toyo Marto 6592 6386 12978 55 2770
4 Losari 2896 2704 5600 34 3485
5 Taman Harjo 4715 5707 10422 67 3825
6 Batu Retno 3882 3678 7560 18 1820
7 Dengkol 4695 4400 9095 24 3202
8 Wonorejo 4138 3964 8102 47 2622

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk paling banyak ada pada Desa Ardimulyo dengan total
sebesar 13.670 jiwa dengan KK sebesar 2.835 sementara penduduk paling sedikit adalah Kelurahan Losari
dengan total 2.704 jiwa dengan jumlah KK sebesar 3.485.

B. Struktur Organisasi dan Ketenagaan


Berikut ini merupakan struktur organisasi Puskesmas Ardimulyo:

Gambar 2. Struktur Organisasi

Data ketenagaan Puskesmas Ardimulyo berdasarkan tingkat pendidikan dan status kepegawaian di
Puskemas Ardimulyo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Data Ketenagaan di Puskesmas Ardimulyo
Jabatan PNS Kontrak Kontrak Kontrak
Pemda Dinas BLUD
Dokter Umum 1 1
Dokter Gigi 1
Bidan 12 1
Perekam medis 1 1
Perawat 8 1 8 1
Sanitarian 1
Nutrisionis 1
Pengadministrasian Umum 4 1 4
Pengemudi 2
Petugas Kebersihan 2
Apoteker 1
Asisten Apoteker 1
Analis Laboratorium 1
Perawat gigi 1
Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1
Juru Masak 1
Jumlah 34 2 9 12

Berikut ini merupakan data sumber daya sarana dan prasarana Puskesmas Ardimulyo: Tabel 4.
Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat

1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Puskesmas Pembantu 2 2
3 Gedung Poskesdes 6 6
4 Ambulance 3 3
5 Ambulan PSC 119 1 1
6 Listrik PLN 4 4
7 Jaringan Internet 1 1
8 Genset 1 1
9 TPS B3 1 1
10 IPLC 1 1
11 AC 10 10
12 Tabung O2 7 7
13 APAR 9 9
Sudip lidah logam/Spatula Lidah
14 2 2
Logam panjang 12 cm
15 Waskom Cekung 3 3
16 Waskom Bengkok 5 5
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat

Baki Logam tempat alat steril


17 5 5
tertutup
18 Meteran 1 1
19 Torniket Karet 6 6
20 Timbangan dewasa; 3 2 1
21 Timbangan bayi 4 2 2
22 Tandu Lipat 1 1
23 Termometer Dewasa 48 43 5
24 Spalk 5 5
25 Microphone Tanpa Kabel 2 2
26 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 12 12
27 Tensimeter 10 10
28 Pinset Anatomis, 18 6 6
29 Pinset Anatomis, 14,5 cm 6 6
30 IUD Kit 1 1
31 Implant Kit 4 4
Gunting Bedah Standar,
32 3 3
Lengkung
33 Gunting Pembalut 4 4

34 Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher) 6 6

35 Proyektor / LCD Proyektor 1 1


Reflex hammer/Palu pengukur
36 1 1
reflex
37 Bleeding time device/Lancet 3 3
Tang Pencabut Gigi Geraham
38 1 1
Atas Kanan
39 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 9 9
40 Nierbeken 5 5
41 Pinset Chirurgical 4 4
42 Pen Light / Lampu Senter 5 5
43 Termometer digital 5 5
44 Gunting Angkat Jahitan 4 4
Alat Test Darah Portable / rapid
45 diagnostic test ( Hb, Gula darah, 1 1
Asam Urat, Kolesterol)
46 Gunting Verband 6 6
47 Bak Instrumen dengan tutup 5 5
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat

48 Stetoskop anak 1 1
49 Kom Iodine 3 3
50 Kom Kapas Steril 3 3
51 Gunting Bedah 6 6
52 Gunting Iris Lurus 6 6
Snellen, alat untuk pemeriksaan
53 1 1
visus
Pengukur Tinggi Badan
54 1 1
(Microtoise)
55 Pengait serumen 1 1
56 Tes buta warna (ISHIHARA) 1 1
57 bengkok besar 2 2
58 Tampon tang 6 6
59 Pinset Anatomi Pendek 6 6
60 Resusitasi Bayi beserta masker 9 9
Alat pemecah selaput ketuban
61 3 3
atau 1/2 kocher
62 Silinder Korentang Steril 3 3
63 Alat pengukur panjang bayi 1 1
64 Gunting tali pusat 3 3
65 Gunting benang 5 5
Spekulum Vagina (Cocor Bebek)
66 3 3
Kecil
67 Pinset Bedah/Operasi 4 4
Resusitasi Dewasa beserta
68 9 9
masker
69 bengkok kecil 6 6
70 Toples Kapas/Kasa Steril 3 3
71 Klem tali pusat 3 3
72 Tromol Kasa / Kain Steril 3 3
73 Spekulum Sims 3 3
Spekulum Vagina (Cocor Bebek)
74 3 3
Sedang
Spekulum Vagina (Cocor Bebek)
75 3 3
Besar
Sudip lidah logam / Spatula Lidah
76 2 2
Logam panjang 16,5 cm
77 Stetoskop Janin/ Fetoscope 1 1
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat

78 Doppler 14 12 2
79 Gunting episiotomy 3 3
80 Analisa Hb 3 3
81 Korcher Tang 4 4
82 Mangkok untuk larutan 2 2
83 Pengukur lingkar kepala 1 1
84 Pinset Anatomi Panjang 2 2
85 Tensimeter Anaeroid 1 1
86 Alat Permainan Edukatif (APE) 1 1
87 Food Model 1 1
88 Pinset gigi 4 4
Tang Gigi Anterior Rahang Atas
89 1 1
Anak
90 Tang Molar Rehang Atas Anak 1 1
Tang Molar Susu Rehang Atas
91 1 1
Anak
Tang Gigi Anterior Rehang
92 1 1
Bawah Anak

93 Tang Molar Rehang Bawah Anak 1 1

Colorimeter, photometer, or
spectrophotometer for clinical
94 1 1
use/Kolorimeter, fotometer,
spektrofotometer
95 Fogging Machine 1 1
96 Tabung Pengukur Kekeruhan 1 1
Alat pengukur kontaminasi
97 makanan dan minuman (food 1 1
sanitation kit)
98 Tensimeter Digital 4 3 1
99 Kaca mulut 4 4
100 Pengukur Lila 2 2
Bak instrumen tertutup besar
101 1 1
(Obgin)
102 Lampu periksa Halogen 1 1
Meja Mayo / Meja instrumen /
103 1 1
Intrumen table
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat

Alat pemecah selaput ketuban


104 3 3
atau 1/2 kocher
Meja Periksa / Tempat tidur
105 6 6
periksa / Examination Table
Tabung Oksigen 1 Meterkubik
106 4 4
dan Regulator
Gynecological Bed/Obstetric
107 2 2
table and accessories
108 Bak instrumen tertutup kecil 4 4
109 Tiang infus 10 10
110 Infant radiant warmer 1 1
111 Alat partus set 3 3
112 Vaccine Refrigerator 2 1 1
113 Pengukur tinggi badan anak 1 1
Examination light / Examination
114 lamp / Lampu periksa / Hanging 1 1
lamp
115 Tensimeter Anaeroid 6 6
116 Tensimeter anak 1 1
117 Bak instrumen 4 4
118 Lampu kepala / head lamp 1 1
Metline (pengukur lingkar
119 1 1
pinggang
120 Buku Ishihara-kanehara 1 1
121 Nierbekhen besar 1 1
122 Lemari Peralatan 6 6
123 Sterilisator/Sterilisator Basah 2 2
124 ECG/EKG/Electrocardiograph 2 2
Gunting Bedah Standar,
125 3 3
Lengkung, Ujung Tajam/Tajam
Gunting Bedah Standar, Lurus,
126 3 3
Ujung Tumpul/Tumpul
127 Gunting Pembalut 3 3

128 Gunting Pembuka Jahitan Lurus 3 3

Klem arteri, 12 Cm, Lengkung


129 Dengan Gigi 1 X 2 (Halstead- 3 3
Mosquito)
130 Kursi roda 3 2 1
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat

131 Semprit, Gliserin 1 1


132 Stand lamp (untuk tindakan) 2 2
133 Resusitator Anak 1 1
134 Stretcher/Brankar 4 4
135 Nebulizer 3 3
136 Hecting set 2 2
137 Bed patient 16 16
Tabung Oksigen 6 Meterkubik
138 3 3
dan Regulator
139 Box/TT Bayi/bed baby 1 1
140 Autoclave 1 1
141 Spatula Pengaduk Semen Gigi 1 1
142 Bein Lurus Kecil 1 1
143 Bein lurus besar 1 1

144 Ekskavator Berujung Dua (Besar) 1 1

145 Ekskavator Berujung Dua (Kecil) 1 1

Gunting Operasi Gusi ( Wagner )


146 1 1
(12 cm )
Pengungkit Akar Gigi Kanan
147 1 1
Mesial (Cryer Distal)
148 Set Kursi Gigi Elektrik 3 1 2
149 Dental chair/kursi gigi 1 1
Compressor Oil less / Kompresor
150 1 1
Oil less

151 Tang Gigi Premolar Rahang Atas 1 1

152 Tang Molar 3 Rahang Atas 1 1

152 Tang Gigi Molar Kiri Rahang Atas 1 1

Tang Gigi Molar Kanan Rahang


153 1 1
Atas
Tang Sisa Akar Gigi Anterior
154 1 1
Rahang Atas
Tang Gigi Anterior dan Premolar
155 1 1
Rahang Bawah
Tang Gigi Molar Rahang Bawah
156 1 1
Kanan / Kiri
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat

Tang Gigi Molar 3 Rahang


157 1 1
Bawah
Tang Sisa Akar Rahang Bawah
158 1 1
Anak
159 Skeler Ultrasonik 1 1
160 Nasal oxygen cannula/Kanula 1 1
161 Selang oksigen 1 1
162 Standar Waskom, Ganda 1 1
163 Infusion pump 3 1 2
164 Syringe Pump 1 1
165 UV Sterilizer 5 5
166 Urinometer 1 1
167 Tabung Sentrifus 1 1
Automated hemoglobin
168 1 1
system/hematology analizer
169 Lemari Es 1 1
170 Rotator 1 1
171 Gelas Pengukur 100mL 1 1
172 Gelas Ukur 500 cc 1 1
Pipet Mikro 5-50, 100-200, 500-
173 1 1
1000 ul
174 Pipet Berskala (Vol 1 cc) 1 1
175 pipet Berskala (Vol 10 cc) 1 1
176 Tip Pipet 1 1
177 Gambar Anatomi Gigi 1 1
178 OXYGEN Concentrator 5 L 3 2 1
179 Orbit Pro 1 1
180 Pulse Oxymetry 10 10
Timbangan Badan dan Pengukur
181 2 2
Tinggi Badan
BAB III
PENGORGANISASIAN

A. Sistem Komando
Berikut ini merupakan struktur organisasi sistem komando tanggap bencana di Puskesmas Ardimulyo:

PENANGGUNGJAWAB
Kepala Puskesmas

SEKRETARIS
Kepala TU

OPERASIONAL LOGISTIK
Ketua: Dokter KEUANGAN PERENCANAAN
Ketua: PJ Sarana
Umum Bendahara Koordinator TGC
Prasarana dan Alat
JKN
Kesehatan

 PJ KIA
 PJ GIZI
 PJ KESLING Koordinator Farmasi
dan PJ Alkes
 PJ PROMKES
 UGD
KEBIDANAN
DAN
RAWAT
INAP
 PONKESDES

Gambar 3. Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana

B. Tupoksi
1. Penanggung Jawab: Kepala Puskesmas
Bertanggung jawab kepada kepala dinas kesehatan Kabupaten Malang untuk memastikan
penanganan bencana berjalan di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo. Tugas:
a. Mengaktifkan sistem komando penanganan bencana di Puskesmas Ardimulyo
b. Bertanggung jawab untuk keseluruhan kegiatan penanganan bencana di wilayah kerja
Puskesmas Ardimulyo
c. Memberikan arahan operasional di lapangan
d. Mengesahkan dan memberikan laporan layanan kesehatan perorangan dan kelompok di wilayah
kerjanya kepada dinas kesehatan
e. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten Malang.
2. Sekretaris: KTU
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untuk kegiatan administrasi penanganan bencana.
Tugas:
a. Analisis kebutuhan tenaga kesehatan saat bencana
b. Menerima relawan dan memeriksa kelengkapan administrasi relawan
c. Berkoordinasi dengan perencanaan untuk penempatan relawan
d. Berkoordinasi dengan bidang operasional untuk mobilisasi relawan
e. Mempersiapkan tempat dan agenda rapat jika diperlukan
3. Operasional: Dokter Umum
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untul menyusun dan mengarahkan semua aspek yang
berkaitan dengan bagian operasional. Tugas:
a. Menjalankan arahan penanggung jawab
b. Mengkoordinis dan mengawasi layanan medis dan layanan tambahan
c. Bertindak cepat pada alternatif lokasi perawatan jika dibutuhkan
d. Mengembalikan pelayanan operasional seperti biasa setelah keadaan darurat selesai
4. PJ Kesehatan Ibu dan Anak
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak
di pos kesehatan. Tugas:
a. Melakukan pendataan dan pemeriksaan ibu hamil dan bayi di lokasi pengungsian
b. Memberlakukan sistem shift kerja dan menyebarkan bidan di seluruh pos kesehatan
c. Melakukan pertolongan persalinan di pos kesehatan
d. Melakukan konseling kepada ibu hamil yang berkebutuhan khusus misalnya akibat trauma
e. Melakukan rujukan pasien jika tidak memungkinkan dilakukan persalinan di pos kesehatan
dan puskesmas
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan ibu dan anak setiap hari
5. PJ Gizi
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untuk pelaksanaan kesehatan gizi. Tugas:
a. Melakukan penyuluhan terkait gizi di lokasi pengungsian
b. Melakukan pendataan bayi balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk di lokasi
pengungsian
c. Memberikan PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
d. Pemantauan pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan gizi setiap hari.
6. PJ Kesehatan Lingkungan
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untuk pelaksaan kesehatan lingkungan. Tugas:
a. Melakukan penilaian kondisi kesehatan lingkungan di lokasi pengungsian
b. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
c. Menjamin ketersediaan air bersih dan MCK di tempat pengungsian
d. Mengelolah sampah di pengungsian
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan lingkungan setiap hari.
7. PJ Promosi Kesehatan
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untu pelaksanaan promosi kesehatan. Tugas:
a. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS di lokasi pengungsian
b. Mencatat dan melaporkan semua hasil kegiatan promosi kesehatan.
8. IGD, Kebidanan, dan Rawat Inap
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untuk melakukan perawatan medis pada korban
bencana. Tugas:
a. Melakukan pertolongan pada korban bencana di puskesmas
b. Melakukan rujukan pasien yang tidak dapat ditangani di puskesmas ke RS tipe C.
c. Membantu untuk melakukan triage pada korban bencana
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan pasien yang ditangani setiap hari.
9. Ponkesdes
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untu membantu pertolongan korban bencana. Tugas:
a. Memberikan pelayanan pertolongan pertama pada korban bencana
b. Memberikan rujukan korban bencana yang tidak dapat ditangani ke puskesmas
c. Berkoordinasi dengan puskesmas.
10. Logistik: PJ Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untuk memastikan ketersediaan logistik kesehatan di
pos kesehatan dan lokasi pengungsian. Tugas:
a. Bertanggung jawab untuk pembelian dan menyediakan personil perlengkapan (peralatan medis,
alat pelindung diri) dan layanan penunjang untuk keberlangsungan puskesmas dalam merespon
bencana termasuk makanan dan minuman
b. Menyediakan cadangan komunikasi internal dan eksternal
c. Menyediakan transportasi pasien dan staf
11. Koordinator Farmasi dan PJ Alat Kesehatan
Bertanggung jawab kepada logisti (Kepala Gudang Obat) untu pemenuhan kebutuhan dan distribusi
obat serta alat kesehatan. Tugas:
a. Melakukan pengecekan bantuan obat dan perbekalan kesehatan dari relawan
b. Menolak bantuan obat dan perbekalan kesehatan yang tidak layak pakai (tidak memenuhi standar
kelayakan dan penggunaan)
c. Mendistribusikan obat dan perbekalan ke lokasi pengungsian dan pos kesehatan
d. Koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten atas ketersediaan obat dan perbekalan yang
dibutuhkan
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan masuk dan keluar obat dan perbekalan.
12. Keuangan
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untuk mengatur keuangan sesuai dengan kebutuhan
saat penanganan bencana. Tugas:
a. Mengawasi penggunaan aset saat bencana
b. Mengawasi penerimaan suplai dan layanan yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi medis
puskesmas
c. Mengawasi dokumentasi pengeluaran keadaan darurat.
13. Perencanaan: Koordinasi Tim Gerak Cepat
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan SDM dan manajemen
relawan. Bertugas:
a. Menyusun dan menganalisa kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas, pos kesehatan, dan lokasi
pengungsian
b. Mengatur dan menempatkan relawan sesuai dengan kebutuhan pos kesehatan
c. Bidang surveilans mengumpulkan laporan pelayanan dari relawan dan mengolah laporan tersebut
menjadi informasi penting (misalnya penyakit terbesar)
d. Memastikan informasi yang didapatkan sudah dicek oleh penanggung jawab sebelum
dilakukan distribusi informasi/data penting
e. Dokumentasi pelayanan kesehatan.
BAB IV
RESIKO BENCANA

Puskesmas Ardimulyo memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 7 desa dan 1 kelurahan yaitu Kelurahan
Losari, Desa Ardimulyo, Desa Randuagung, Desa Toyomarto, Desa Tamanharjo, Desa Baturetno, Desa
Dengkol, dan Desa Wonorejo. Selain bencana alam, bencana sosial yang disebabkan oleh manusia juga bisa
terjadi di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo hingga mengakibatkan kematian. Berikut ini merupakan analisis
bencana di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo:
HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL
KEJADIAN ALAM

DAMPAK = (LUAS KEJADIAN - MITIGASI)


PROBABILITAS DAMPAK DAMPAK DAMPAK RESPON RESPON
MANUSIA PROPERTI BISNIS INTERNAL EXT
KEJADIAN Probabilitas akan Kemungkian Kehilangan dan Gangguan
KESIAPAN
terjadi meninggal atau kerusakan fisik pelayanan Waktu, efektifitas
cedera sumber
Praperencanaan
0 = N/A1 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A0 = N/A
= Low2 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Low1 = Tinggi
= Moderate 3 = High 2 = Moderat 2 = Moderat 2 = Moderate 2 = Modera 3 =
3 = Tinggi 3 = Tinggi High= Re
3
NILAI
Wabah covid-19 2 2 0
Gempa bumi 2 1 2
Banjir, External 1 2 0

Angin topan 1 2
keracunan makanan 1 3
Kebakaran eksternal 3
NILAI RATA-RATA

* Makin besar persentase 0,2

HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL


KEJADIAN TERKAIT TEKNOLOGI
DAMPAK = (LUAS KEJADIAN - MITIGASI)
PROBABILITAS DAMPAK DAMPAK DAMPAK RESPON RESPON RISIKO
KESIAPAN
KEJADIAN MANUSIA PROPERTI BISNIS INTERNAL EXTERNAL
Kemungkinan Masyarakat/
Kemungkinan Kehilangan dan Gangguan Pra- waktu, efektifitas,
Meninggal atau staf pendukung Ancaman Relatif*
harus terjadi kerusakan fisik Pelayanan perencanaan sumberdaya
cedera dan bantuan
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 1 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Tinggi 1 = Tinggi 1 = Tinggi
= Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah
NILAI 2 = Moderat 2 = Moderat 2 = Moderat 0 - 100%
2 = Moderat 2 = Moderat 2 = Moderat 2 = Moderat
3 = Rendah atau 3 = Rendah atau 3 = Rendah atau
3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi
tidak ada atidak ada tidak ada
Gangguan listrik 2 0 0 3 1 1 1 22%
Gangguan Generator 1 2 0 0 1 1 1 9%
Kehabisan Bahan
1 1 2 1 1 1 0 11%
Bakar
Gangguan saluran air 3 0 0 1 2 2 0 28%
Gangguan Alarm Fire 2 0 0 3 2 1 3 33%

Gagal Sistem Informasi 2 0 0 3 2 2 1 30%

Banjir, Internal 1 1 2 2 3 3 3 26%


Gangguan pada Alat
1 1 2 1 1 1 1 13%
Medis
Kerusakan struktural 2 2 2 2 1 1 0 30%

NILAI RATA-RATA 0,79 0,37 0,42 0,84 0,74 0,68 0,53 5%


* Makin besar persentase makin tinggi ancaman
RISIKO = PROBABILITITAS * DAMPAK
0,05 0,26 0,20

*Yang rumus jangan dirubah


HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL

KEJADIAN TERKAIT MANUSIA


DAMPAK = (LUAS KEJADIAN - MITIGASI)
PROBABILITAS DAMPAK DAMPAK DAMPAK RESPON RESPON RISIKO
KESIAPAN
KEJADIAN MANUSIA PROPERTI BISNIS INTERNAL EXTERNAL
Kemungkinan Kehilangan Community/
Probabilitas akan Gangguan Waktu, efektifitas,
meninggal atau dan kerusakan Pra-perencanaan Mutual Aid staff Ancaman relatif*
terjadi pelayanan sumberdaya
cedera fisik and supplies
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Tinggi 1 = Tinggi 1 = Tinggi
1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah
NILAI 2 = Moderat 3 2 = Moderat 2 = Moderat 0 - 100%
2 = Moderat 2 = Moderat 2 = Moderat 2 = Moderat
= Rendah atau tidak 3 = Rendah atau 3 = Rendah atau
3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi
ada tidak ada tidak ada

Insiden Masal (Trauma) 0 0 0 0 0 0 0 0%


Insiden Masal
1 1 0 1 1 1 2 11%
(medis/infeksius)

Terrorism, Biological 0 0 0 0 0 0 0 0%

Situasi VIP 0 0 0 0 0 0 0 0%

Penculikan anak 0 0 0 0 0 0 0 0%

Penyanderaan 0 0 0 0 0 0 0 0%

Tawuran 0 0 0 0 0 0 0 0%

Aksi Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0 0 0%

Forensik masuk 0 0 0 0 0 0 0 0%

Ancaman Bom 0 0 0 0 0 0 0 0%

NILAI RATA-RATA 0,10 0,10 0,00 0,10 0,10 0,10 0,20 0%

* Makin besar persentase makin tinggi ancaman


RISIKO = PROBABILITITAS * DAMPAK
0,00 0,03 0,03

*Yang rumus jangan dirubah

HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL


KEJADIAN TERKAIT HAZMAT
DAMPAK = (LUAS - MITIGASI)
PROBABILITAS DAMPAK DAMPAK DAMPAK RESPON RESPON RISIKO
KESIAPAN
KEJADIAN MANUSIA PROPERTI BISNIS INTERNAL EXTERNAL
Kemungkinan Masyarakat/
Probabilitas akan Kehilangan dan Gangguan Waktu, efektifitas,
meninggal atau Pra-perencanaan Bantuan umum Ancaman relatif*
terjadi kerusakan fisik pelayanan sumberdaya
cedera dan supli
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 1 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Tinggi 1 = Tin ggi 1 = Tinggi
= Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah
NILAI 2 = Moderat 3 2 = Moderat 2 = Moderat 0 - 100%
2 = Moderat 2 = Moderat 2 = Moderat 2 = Moderat
= Rendah atau tidak 3 = Rendah atau 3 = Rendah atau tidak
3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi
ada tidak ada ada
Insiden Masal Hazmat
(korban >= 5)
0 0 0 0 0 0 0 0%
Insiden Masal Hazmat
(korban < 5 )
0 0 0 0 0 0 0 0%
Terpapar Kimia,
0 0 0 0 0 0 0 0%
External
Internal Spill ukuran
1 1 1 1 0 0 1 7%
kecil-sedang
Internal Spill ukuran
0 2 2 2 0 0 1 0%
besar
Terorisme, Kimia 0 0 0 0 0 0 0 0%
Terpapar radiologi,
0 0 0 0 0 0 0 0%
Internal
pencemaran limbah
infeksius faskes ke 1 2 3 0 0 13%
lingkungan 2 0
papapran limbah b3
22%
faskes ke lingkungan 2 3 1 2 0 0 0
Terrorism, Radiologic 0 0 0 0 0 0 0 0%

NILAI RATA-RATA 0,44 0,89 0,67 0,89 0,00 0,00 0,22 2%

* Makin besar persentase makin tinggi ancaman


RISIKO = PROBABILITAS * DAMPAK
0,02 0,15 0,15

*Yang rumus jangan dirubah


SUMMARY OF MEDICAL CENTER HAZARDS ANALYSIS

Technologi

al for
Hazm
Hum
Natu
Probability 0,21 0,26 0,03 0,15
Severity 0,20 0,20 0,03 0,15

Hazard Specific Relative Risk: 0,04 0,05 0,00 0,0

Hazard Specific Relative Risk to Medical Ce

1,00
0,90
0,80
0,70
Relative Threat to

0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
Natural Te

Probabi

1,00
0,90
0,80
0,70
Relative Impact on

0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,

This
In

Gambar 4. Hazard And Vulnerability Assessment Tool


BAB V
STANDAR PENANGANAN PROSEDUR

1. Pengaktifan Tim Bencana


Prosedur:
a. Merespon informasi dari dinas kesehatan terkait status bencana dan menyiapkan penanganan bencana
b. Penanggung jawab berkoordinasi dengan kepala bidang operasional untuk melakukan pelayanan di
masing-masing sub klaster, pustu, dan poskesdes
c. Penanggung jawab mengaktifkan tim bencana
d. Tim bencana melakukan tupoksi masing-masing selama masa tanggap darurat.
2. Manajemen Relawan Kesehatan
Prosedur:
a. Relawan melaporkan kedatangan ke Puskesmas Ardimulyo pada bagian sekretariat
b. relawan yang sudah registrasi di dinas kesehatan menunjukkan id card dan bukti penempatan dari
dinas kesehatan ke Puskesmas Ardimulyo
c. Jika relawan belum registrasi di dinas kesehatan maka relawan menunjukkan surat tugasm kartu tanda
pengenal, STR, SIK dan syarat lainnya kemudia puskesmas mendaftarkan relawan tersebut ke dinas
kesehatan
d. Sekretaris menerima relawan dan berkoordinasi dengan tim perencanaan mengenai kebutuhan tenaga
pada sub klaster
e. Tim perencanaan merespon dan menempatkan relawan sesuai dengan kebutuhan di sub klaster
kesehatan dan lokasi pengungsian
f. Tim perencanaan berkoordinasi dengan tim logisti untuk menunjukkan lokasi penempatan relawan
g. Relawan bertugas sesuai dengan kebutuhasn sub klaster
h. Relawan melaporkan pelayanan setiap harinya kepada PJ sub klaster terkait
i. Relawan yang sudah selesai bertugas melaporkan kepulangan ke sekretariat tim bencana puskesmas
j. Sekretaris melepaskan tim relawan kembali ke dinas kesehatan
3. Penerimaan logistik kesehatan
Prosedur:
a. Relawan yang datang membawa bantuan logistik kesehatan melaporkan ke PJ gudang logistik
b. PJ gudang logistik memeriksan kualitas dan kelayakan logistik sesuai dengan standar penggunaan
(ed, kerusakan, bahasa, packing, dsb).
c. PJ gudang logistik berhak menolak bantuan logistik yang dinyatakan tidak sesuai dengan
standar penggunaan.
d. Jika logistik kesehatan mendekati kadarluarsa 3-6 bula bisa diterima dengan catatan harus
dibutuhkan puskesmas dan akan digunakan segera sebelum melewati masa kadarluarsa
e. PJ gudang logistik melakukan pencatatan bantuan logistik yang sudah memenuhi standar
f. PJ gudang logistik menyimpan obat ke gudang obat
g. Mendistribusikan obat sesuai dengan kebutuhan pos kesehatan.
4. Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan
Prosedur:
a. Pos kesehatan mencatat semua kegiatan pelayanan yang dilakuka setiap hari pada formulir yang
disediakan puskesmas
b. Pos kesehatan melaporkan hasil kegiatan pelayanan kepada puskesmas bidang
perencanaan (surveilans) paling lama pukul 12.00 WIB setiap hari.
c. Jika pos kesehatan jauh dari jangkauan puskesmas, maka pelaporan dapat dilakukan melalui aplikasi
whatsapp sesuai format laporan yang disediakan puskesmas
d. PJ surveilans mengumpulkan laporan dan melakukan perekapan laporan setiap hari
e. Hasil rekapan laporan dilaporkan ke dinas kesehatan pada rapat harian di dinas kesehatan Kabupaten
Malang pukul 16.00 WIB setiap hari.
5. Rujukan Korban Bencana
Prosedur:
a. Relawan atau petugas kesehatan yang menemukan korban di lapangan langsung melakukan
pemeriksaaan
b. Melakukan pertolongan pertama memungkinkan
c. Jika korban membutuhkan perawatan lanjutan maka relawan/petugas kesehatan membawa korban ke
pos kesehatan terdekat.
d. Jika korban tidak tertangani di pos kesehatan maka korban dirujuk ke puskesmas
e. Puskesmas melakukan pemeriksaan dan tindakan pada korban, jika sumber daya dan peralatan tidak
memadai maka korban dirujuk ke RS.
6. Permintaan penambahan tenaga kesehatan
Prosedur:
a. Sekretaris melakukan analisis kebutuhan tenaga kesehatan saat bencana di puskesmas dan pos
kesehatan lainnya
b. Jika puskesmas kekurangan tenaga pada saat bencana, kepala puskesmas mengajukan permintaan
tenaga kesehatan ke dinas kesehatan Kabupaten Malang
c. Bidang perencanaan mengatur penempatan tenaga kesehatan sesuai bidang dan kebutuhan
d. Tenaga kesehatan yang dikirim dinas kesehatan bekerja selama masa tanggap darurat bencana
e. Segela kebutuhan tenaga kesehatan yang dikirim ditanggung oleh puskesmas yang menugaskan
setelah berkoordinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten Malang.
BAB VI
FASILITAS

Berikut ini merupakan fasilitas yang dibutuhkan:


Tabel 5. Penetapan Fasilitas
No. Fasilitas yang disiapkan Ruang Sehari-hari Peralatan
untuk Bencana
1. Pos Komando Ruang nifas kebidanan a. Perlengkapan
penerangan
b. Meja dan kursi
c. Handy Talky
d. Formulir relawan
e. Peta respon
f. Tenda
2. Ruang Informasi Ruang perawatan a. Meja, kursi, dan
ATK
b. Papan tulis
c. LCD
d. Laptop
3. Ruang Triage: a. Ruang IGD a. Pita merah,
a. Merah b. Ruang pemeriksaan kuning, hijau, hitam
b. Kuning c. Lorong b. Tempat tidur
c. Hijau d. Gudang barang c. Alat-alat
d. Hitam pemeriksaan
kesehatan
d. Tabung oksigen

4. Titik kumpul Bagian tengah parkiran Pengeras suara/toa


puskesmas/bagian depan
IGD
keperawatan
5. Ruang relawan Gedung rawat inap a. Form register
relawan
b. Id relawan
c. Peta respon
6. Apotek/gudang obat Depo obat ruang a. Logistik
perawatan kesehatan
b. Gembok
c. Palet obat
d. Kulkas vaksin
BAB VII
RENCANA TINDAK LANJUT

A. Kesiapsiagaan
1. Bidang Gizi
Menyusun strategi penerimaan dan pendistribusian susu formula dan makanan kemasan (pabrikan).
2. Bidang penyakit tidak menular
Menyiapkan data lengkap pasien yang menderita penyakit tidak menular dan menyimpannya dalam
softfile sehingga ketika bencana terjadi data tersebut digunakan untuk pendataan penderita di lokasi
pengungsian.
3. Bidang Kesehatan Lingkungan
Menyiapkan ceklist tentang ketersediaan dan kelayakan kesehatan lingkungan di lokasi pengungsian
4. Bidang Pengendalian Penyakit
a. Menyusun penganggaran terkait kegiatan mitigasi bencana dalam program bidang P2.
b. Menyiapkan data penyakit yang sering terjadi saat bencana dan pencegahannya
c. Mengikuti pelatihan terkait penanggulangan kritis kesehatan dan bencana
d. Melibatkan masyarakat dalam pelatihan terkait krisis kesehatan dan bencana
e. Koordinasi terkait penyusunan puskesmas disaster plan dengan internal puskesmas dan eksternal
puskesmas
B. Respon Tanggap Darurat
1. Bidang KIA
a. Pada saat bencana bidan yang bertugas tetap stand by di pos kesehatan untuk melakukan pelayanan
b. Sistem kerja bidan menggunakan shift
c. Melakukan penyuluhan terkait KIA
2. Bidang Gizi
a. Melakukan pendataan bayi dan balita yang bisa menggunakan susu formula
b. Melakukan penyuluhan tentang pemberian makanan bayi anak
c. Pelacakan gizi kurang dan gizi buruk di semua titik pengungsian
d. Pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
e. Pemantauan pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
3. Bidang Penyakit Tidak Menular
a. Melakukan penyuluhan terkait pencegahan penyakit tidak menular di tempat pengungsian
b. Skrining korban yang mengalami trauma dan gangguan jiwa akibat gempa
c. Pemantauan penanganan ODGJ dan jika perlu dirujuk ke RS
4. Bidang Kesehatan Lingkungan
a. Melakukan pendataan kelayakan MCK di titik pengungsian menggunakan list ketersediaan dan
kelayakan kesehatan lingkungan
b. Survey keadaan kesehatan lingkungan di titik pengungsian menggunakan list ketersediaan dan
kelayakan kesehatan lingkungan
c. Menjamin ketersediaan air bersih di titik pengungsian
d. Manajemen pengelolaan sampah di titik pengungsian
5. Bidang Promosi Kesehatan
Melakukan penyuluhan PHBS
6. Bidang Surveilans
a. Melakukan pencatatan dan pelaporan progran layanan kesehatan dari desa ke puskesmas dan dari
puskesmas ke dinas kesehatan
b. Melakukan survei penyakit tertinggi pada masa tanggap darurat
7. Program Lansia
a. Melakukan pendataan pada lansia yang terdampak bencana di titik pengungsian
b. Memantau kesehatan lansia di pengungsian dan merujuk ke pos kesehatan apabila
membutuhkan pelayanan kesehatan.
C. Pemulihan
1. Bidang KIA
a. Bidan mengingatkan pasien untuk melakukan kunjungan ulang dalam rangka pemeriksaan ibu dan
bayi
b. Bidan melakukan perawatan lanjutan kepada ibu dan bayi di puskesmas
c. Bidan melakukan evaluasi penanganan ibu dan anak saat bencana
2. Bidang Gizi
a. Membuat pos gizi di pengungsian
b. Evaluasi penanganan gizi kurang dan gizi buruk
c. Memberikan konseling ASI eksklusif pada ibu hamil dan menyusui
3. Bidang Penyakit Tidak Menular
Skrining hipertensi dan DM di pengungsian dan desa wilayah Puskesmas Ardimulyo
4. Bidang Kesehatan Lingkungan
a. Melakukan survei saluran pembuangan air limbah di pengungsian
b. Melakukan survei ketersediaan air bersih di pengungsian
5. Bidang Pengendalian Penyakit
a. Melakukan sosialisasi dokumen puskesmas disaster plan ke lintas program internal Puskesmas
Ardimulyo
b. Melakukan sosialisasi dokumen puskesmas disaster plan kepada lintas sektor: camat, kepala desa,
kader posyandu, perangkat desa, dan masyarakat.
BAB VIII
PENUTUP

Demikian dokumen perencanaan penanggulangan bencana Puskesmas Ardimulyi ini kami susun. Besar
harapan kami bahwa dokumen ini dapat menjadi acuan bagi puskesmas untuk bertindak dalam menghadapi
bencana yang akan terjadi mengingat letak Puskesmas Ardimulyo berada di daerah rawan bencana. Dokumen
ini menjadi sangat berarti bagi puskesmas dalam menghadapi kesiapsiagaan bencana termasuk bagaimana
mengkoordinir masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo dalam situasi bencana. Kedepannya kami
berharap akan ada progran dari pemerintah untuk mensinergikan kekuatan dalam menghadapi bencana alam
atau non alam baik dari Pemerintah Kabupaten Malang maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Lampiran 1

Formulir Daftar Hadir Petugas Puskesmas


Hari/Tanggal :

No Nama Unit Kerja Tandatangan Keterangan


1

10

11

12

13

14

15
Lampiran 2

Formulir Registrasi / Kepulangan Relawan

Nama organisasi/ Status registrasi No.Kontak Penempatan di Tugas Lama Lapor pulang
institusi relawan sudah belum bertugas
Lampiran 3

Formulir Registrasi Relawan Klaster Kesehatan


Nama Tim :
Nama Koordinator :
No. Nama dan gelar Instansi/ Keahlian Verifikasi No. HP Tanggal Spesifikasi Penempatan*
Organisasi STR Surat Datang Pulang Peralatan dan
tugas Logistik medik

*Diisi oleh petugas

……….., ……………….. 2019/2020


ttd
Lampiran 4
Formulir Penerimaaan Donasi Barang

No Tanggal Nama Alamat Nama Jenis Jumlah Harga Penerima


Donasi Barang
1

10

11

12

13

14

15
Lampiran 5
Formulir Penerimaan Donasi Uang

No Tanggal Nama Donasi Alamat Tunai atau No Cheuque Penerima


cheuque

10

11

12

13

14

15
Lampiran 6
Registrasi Harian Penyakit Potensial Wabah
Nama Unit Pelapor (Puskesmas terdekat) : Nama Petugas :
Tanggal laporan : No telp pelapor :

Jenis Rawat Rawat


Kasus Umur Umur Status Operasi RS
NO Nama Kelamin Alamat Diagnosa jalan inap Meninggal
Baru(Y/T) tahun bulan imunisasi (v) Rujukan
(L/P) (v) (v)

Laporkan ke POSKO Kesehatan terdekat jika menemukan kasus - kasus dibawah ini :

A.Diare Akut; 2. Malaria; 3. Dengue; 4. Demam Dengue; 5. Diare Berdarah; 6. Sindrom Jaundice Akut; 7. Campak; 8.
Diphteria; 9. AFP; 10. Kolera; 11. Meningitis/Encephalitis
Lampiran 7
Rekap Harian Penyakit Potensial Wabah
Nama : Tanggal :
No telp Penanggungjawab : Nama PKM atau unit Pelapor :

Syndrome Penyakit Kasus < 5 tahun Kasus >= 5 tahun Total

Acute Flacid Paralysis (AFP)

Acute Jaundice Syndrome

Cedera/Luka

Demam yg tdk diketahui sebabnya (>38)

Diabetes

Diare acute

Diare berdarah

Hipertensi

ILI (Influenza Like Illness)

ISPA

Kesehatan Jiwa dan Gangguan Perilaku

Malaria

Konfirmasi RT/Lab

Meningitis / Encephalitis

Penyakit kulit
Syndrome Penyakit Kasus < 5 tahun Kasus >= 5 tahun Total

Pneumonia

Tersangka campak

Tersangka cholera

Tersangka demam dengue

Tersangka difteri

Tersangka tetanus

Penyakit lain

TOTAL :
Lampiran 8
Rekap Harian Unit Pelayanan Kesehatan
Nama : Tanggal :
No telp Penanggungjawab : Nama PKM atau unit Pelapor :

Jumlah jenis Nama


Jumlah Umur Jumlah status imunisasi Jumlah Jumlah Jumlah
kelamin Jumlah RS +
Tanggal rawat rawat pasien
operasi jumlah
Tidak Tidak jalan inap meninggal
L P <5 >=5 Lengkap rujukan
lengkap diketahui
DEFINISI OPERASIONAL SYNDROME PENYAKIT POTENSIAL WABAH

Sydrome Penyakit Definisi Operasional


Diare Akut > Pada dewasa: BAB (defekasi) dengan tinja lembek ATAU setengah cair dengan frekuensi
lebih dari 3 kali sehari ATAU dapat berbentuk cair saja.
> Pada anak: BAB yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali
atau lebih per hari dengan konsistensi cair DAN berlangsung kurang dari 7 hari).
> Pada neonatus yang mendapat ASI: diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi
lebih sering (biasanya 5-6 kaliper hari) dengan konsistensi cair.
Malaria Konfirmasi Penderita yang di dalam tubuhnya ada plasmodium atau parasit malaria DAN dibuktikan
dengan RDT (Rapid Diagnostic Test) positif DAN/ATAU pemeriksaan Mikroskopis positif.
Tersangka Demam Demam mendadak tanpa sebab yang jelas 2-7 hari, mual, muntah, sakit kepala, nyeri
Dengue dibelakang bola mata (nyeri retro orbital), nyeri sendi, dan adanya manifestasi
perdarahan sekurang-kurangnya uji torniquet positif.
Pnemonia Pada usia < 5 thn ditandai dengan batuk DAN/ATAU tanda kesulitan bernapas (adanya nafas cepat,
kadang disertaitarikan dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK) atau gambaran radiologi foto
torak menunjukan infiltrat paru akut), frekuensi nafas berdasarkan usia penderita:
• <2 bulan: 60/menit
• 2-12 bulan: 50/menit
• 1-5 tahun: 40/menit

Pada usia > 5thn ditandai dengan demam ≥ 38°C, batuk DAN/ATAU kesulitan bernafas,
dan nyeri dada saat menarik nafas
Acute Lower
Respiratory Infection Panas disertai salah satu gejala dibawah ini: pilek, batuk, sakit menelan atau radang tenggorokan/terlihat
(ISPA) memerah.
ATAU
Panas disertai napas cepat ( >= 50 /menit) ditambah salah satu gejala di bawah ini: batuk, kesulitan
bernafas (sesak
nafas)
Diare berdarah Diare dengan darah disertai ATAU tidak disertai dengan lendir dalam tinja, dapat juga disertai dengan
adanya
tenesmus.
Acute Jaundice Syndrome Gejala penyakit yang timbul secara mendadak (< 14 hari) ditandai dengan kulit dan sklera berwarna
ikterik/kuning dan
urine berwarna gelap
Tersangka Campak Demam >38°C selama 3 hari atau lebih disertai bercak kemerahan berbentuk makulopapular,
disertai salah satu gejala batuk, pilek ATAU mata merah (konjungivitis)
Tersangka Diphteria Panas >38°C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi (stridor) dan ada tanda selaput putih
keabu-abuan(pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran
kelenjar leher.
Tersangka Acute Flacid Kasus lumpuh layuh mendadak, BUKAN disebabkan oleh ruda paksa/ trauma pada anak < 15
Paralysis (AFP) tahun.
Tersangka Cholera Penderita menjadi dehidrasi berat karena diare akut cair secara tiba-tiba (biasanya disertai
muntah dan mual), tinjanya cair seperti air cucian beras.
Suspected Panas > 38°C mendadak, sakit kepala, kaku kuduk, kadang disertai penurunan kesadaran
Meningitis/Encephalitis dan muntah. Pada anak < 1 tahun ubun-ubun besar cembung.
Tersangka Tetanus Ditandai dengan kontraksi dan kekejangan otot mendadak, dan sebelumnya ada riwayat luka.
ILI (Influenza Like Illness) Penderita dengan gejala Demam ≥ 38°C disertai batuk ATAU sakit tenggorokan
Gangguan Psikologis Gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala
Perilaku/Pikiran dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi
orang sebagai manusia.
Demam yang tidak Demam ≥ 38°C dalam 2 hari dan tidak memenuhi kriteria penyakit di atas
jelas/diketahui
sebabnya (≥ 38°C )

Anda mungkin juga menyukai