Puji syukur kami, Tim Bencana Puskesmas Ardimulyo panjatkan kehadirat Tuhan yang
Maha Esa karena dengan rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan dokumen
Perencanaan Penanggulangan Bencana di puskesmas atau puskesmas Disaster Plan. Meskipun
terdapat rintangan dan hambatan yang kami alami selama proses pengerjaannya tetapi dapat pada
akhirnya terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang yang telah memfasilitasi terlaksananya kegiatan pendampingan penyusunan
dokumen perencanaan penanggulangan bencana untuk Puskesmas.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Malang yang telah
memberikan dukungan dan kelancaran segala upaya penanggulangan bencana di kabupaten,
dimana puskesmas dalam hal ini sebagai ujung tombak layanan kesehatan jika terjadi bencana
harus mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman bencana dan dapat saling
bekerjasama dengan puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
Kami sadari dokumen ini masih jauh dari kesempurnaan dan merupakan dokumen “hidup”
untuk itu kami akan selalu melakukan perbaharuan dan adaptasi dokumen ini denganperubahan
yang terjadi di puskesmas dan daerah.
Kami berharap dokumen Puskesmas Disaster Plan ini mencapai tujuan yang diharapkan
yakni agar Puskesmas memiliki pedoman atau sistem dalam pananganan bencana baik yang
internal maupun yang eksternal.
Titik kumpul : Tempat terbuka aman yang sudah ditentukan untuk berkumpul pada saat
bencana.
Disaster : Bencana
Disaster kit :Seperangkat alat medis dan non medis yang digunakan oleh tim medis
Pintu keluar : Pintu keluar yang sudah ditentukan dan digunakan menyelamatkan diri saat
bencana
Evakuasi : Pengiriman korban ke area berkumpul; triage IGD, pengiriman korban keluar
puskesmas atau ke rumah sakit
External disaste : Bencana yang terjadi diluar puskesmas
Garis komunikasi : Alur komunikasi dan koordinasi cepat
Hazard : Potensi bahaya yang mengancam untuk terjadinya bencana
Internal disaster : Bencana yang terjadi didalam lingkungan puskesmas
ID Card : Kartu identitas
Penanggungjawab bencana: Ketua pelaksana langsung penanganan bencana di puskesmas yang
merencanakan dan mengendalikan pelayanan UKP dan UKM.
Ketua tim bencana : Pimpinan tertinggi dalam penanganan bencana di puskemas
Medical support : Tim medis yang melaksanakan penanganan medis terhadap korban
bencana
Manajemen support : Tim manajemen yang menunjang pelaksanaan kerja tim medis
Name tag : Papan nama
Pos : Tempat pengendalian beberapa kegiatan dalam rangka menunjang
penanganan
Pos komando : Tempat dimana koordinasi dan komunikasi dipusatkan dalam penanganan
bencana
Relawan : Tenaga sukarela
Stabilisasi korban : Penanganan korban secara cepat sampai stabil dan siap dilakukan
perawatan selanjutnya
Triage : Pemilihan korban berdasarkan berat ringannya kasus
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi. Berbagai bencana alam
mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung berapi, kebakaran hutan rawan
terjadi di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau
jumlah manusia yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Wilayah Indonesia terletak pada
kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Hampir
80% wilayah kabupaten/kota di seluruh Indonesia memiliki potensi (rawan bencana).
Masyarakat yang terdampak bencana, tetap mendapatkan pelayanan kesehatan seadanya meski
dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pelayanan di puskesmas. Beberapa
permasalahan yang terjadi seperti, tenaga kesehatan yang kurang, obat- obatan terbatas dan tempat untuk
pelayanan tidak sesuai standar. Ancaman penyakit yang bisa terjadi pada saat ini adalah terjadinya infeksi
luka. Hal ini disebabkan oleh peralatan yang digunakan untuk perawatan luka tersebut tidak steril, tidak
sesuai standar, dan obat-obatan yang tidak memadai. Selain infeksi pada luka, penyakit yang juga
meningkat pasca bencana diantaranya diare, ispa, dermatitis, febris.
Antisipasi berbagai permasalahan yang terjadi saat terjadinya bencana di Puskesmas Ardimulyo,
diperlukan perencanaan penanggulangan bencana yang disusun dalam bentuk dokumen disaster plan. Hal
itu akan memudahkan puskesmas dalam bertindak menghadapi bencana, seperti meminimalisir situasi
yang tidak diinginkan pada petugas kesehatan, melayani pengobatan darurat untuk masyarakat terluka,
memberdayakan masyarakat untuk membantu dalam proses evakuasi dan menerima kedatangan relawan
dari luar daerah yang akan bertugas di Puskesmas Ardimulyo atau di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo.
Dengan adanya dokumen disaster plan, Puskesmas Ardimulyo diharapkan mampu menjadi pilor
bagi puskesmas lain di Kabupaten Malang dalam penanggulangan bencana dan mendampingi masyarakat
di wilayah kerjanya. Kedepannya jika dokumen tidak terpakai/digunakan, dokumen disaster plan perlu
dikaji minimal 3 tahun sekali untuk menyesuaikan kebijakan yang terbaru dengan kapasitas puskesmas
dalam penanggulangan bencana.
B. Tujuan
Dokumen perencanaan penanganan bencana Puskesmas Ardimulyo menjadi acuan bagi Puskesmas
Ardimulyo untuk menangani bencana dalam sektor kesehatan. Dokumen ini juga akan menjadi acuan
penanggulangan bencana bagi puskesmas pembantu dan pos kesehatan desa
(poskesdes). Dengan adanya dokumen ini maka akan terbentuk suatu sistem penanganan bencana yang
terpadu dalam kesehatan dan lintas sektor. Dokumen ini diharapkan dapat digunakan oleh bidang
kesehatan dan lintas sektor dalam penanganan masalah kesehatan pada saat bencana di wilayah kerja
Puskesmas Ardimulyo.
Tujuan rencana penanggulangan bencana bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Adanya sistem komando bidang kesehatan pada saat penanganan bencana di wilayah kerja
Puskesmas Ardimulyo
2. Terbentuknya struktur organisasi bidang kesehatan dengan tugas, pokok, dan fungsi yang
digunakan pada saat bencana di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo
3. Adanya pemetaan potensi bencana dan prioritas jenis penanganan bencana di wilayah kerja
Puskesmas Ardimulyo.
4. Menjadi pedoman penanganan bencana oleh lintas sektor untuk masalah kesehatan pada saat
bencana di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo
5. Adanya standar prosedur penanganan untuk semua ancaman bencana secara umum dan spesifik di
wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo
6. Adanya pemetaan daerah rawan bencana dan denah evakuasi di wilayah kerja Puskesmas
Ardimulyo
7. Adanya jejaring antar lintas sektoral di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo.
Luas wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo seluas 66,16 KM, yang terdiri dari 88% daratan dan 12%
pegunungan dengan ketinggian wilayah 487 dari permukaan laut. Jarak dari desa ke puskesmas adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. Jarak dari Desa ke Puskesmas
NO DESA/KELURAHAN JARAK DARI PUSKESMAS
1. Ardimulyo 0,5 KM
2. Randuagung 1,5 KM
3. Toyomarto 4 KM
4. Losari 3 KM
5. Tamanharjo 3,5 KM
6. Baturetno 6 KM
7. Dengkol 6,5 KM
8. Wonorejo 12 KM
Jumlah Penduduk per desa wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo tahun 2021, adalah sebagai berikut: Tabel 2.
Jumlah Penduduk Per Desa Wilayah Kerja Puskesmas Ardimulyo Tahun 2021
NO NAMA DESA L P TOTAL RT KK
1 Ardimulyo 6936 6734 13670 51 2835
2 Randu Agung 6267 6062 12329 76 4345
3 Toyo Marto 6592 6386 12978 55 2770
4 Losari 2896 2704 5600 34 3485
5 Taman Harjo 4715 5707 10422 67 3825
6 Batu Retno 3882 3678 7560 18 1820
7 Dengkol 4695 4400 9095 24 3202
8 Wonorejo 4138 3964 8102 47 2622
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk paling banyak ada pada Desa Ardimulyo dengan total
sebesar 13.670 jiwa dengan KK sebesar 2.835 sementara penduduk paling sedikit adalah Kelurahan Losari
dengan total 2.704 jiwa dengan jumlah KK sebesar 3.485.
Data ketenagaan Puskesmas Ardimulyo berdasarkan tingkat pendidikan dan status kepegawaian di
Puskemas Ardimulyo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Data Ketenagaan di Puskesmas Ardimulyo
Jabatan PNS Kontrak Kontrak Kontrak
Pemda Dinas BLUD
Dokter Umum 1 1
Dokter Gigi 1
Bidan 12 1
Perekam medis 1 1
Perawat 8 1 8 1
Sanitarian 1
Nutrisionis 1
Pengadministrasian Umum 4 1 4
Pengemudi 2
Petugas Kebersihan 2
Apoteker 1
Asisten Apoteker 1
Analis Laboratorium 1
Perawat gigi 1
Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1
Juru Masak 1
Jumlah 34 2 9 12
Berikut ini merupakan data sumber daya sarana dan prasarana Puskesmas Ardimulyo: Tabel 4.
Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Puskesmas Pembantu 2 2
3 Gedung Poskesdes 6 6
4 Ambulance 3 3
5 Ambulan PSC 119 1 1
6 Listrik PLN 4 4
7 Jaringan Internet 1 1
8 Genset 1 1
9 TPS B3 1 1
10 IPLC 1 1
11 AC 10 10
12 Tabung O2 7 7
13 APAR 9 9
Sudip lidah logam/Spatula Lidah
14 2 2
Logam panjang 12 cm
15 Waskom Cekung 3 3
16 Waskom Bengkok 5 5
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat
48 Stetoskop anak 1 1
49 Kom Iodine 3 3
50 Kom Kapas Steril 3 3
51 Gunting Bedah 6 6
52 Gunting Iris Lurus 6 6
Snellen, alat untuk pemeriksaan
53 1 1
visus
Pengukur Tinggi Badan
54 1 1
(Microtoise)
55 Pengait serumen 1 1
56 Tes buta warna (ISHIHARA) 1 1
57 bengkok besar 2 2
58 Tampon tang 6 6
59 Pinset Anatomi Pendek 6 6
60 Resusitasi Bayi beserta masker 9 9
Alat pemecah selaput ketuban
61 3 3
atau 1/2 kocher
62 Silinder Korentang Steril 3 3
63 Alat pengukur panjang bayi 1 1
64 Gunting tali pusat 3 3
65 Gunting benang 5 5
Spekulum Vagina (Cocor Bebek)
66 3 3
Kecil
67 Pinset Bedah/Operasi 4 4
Resusitasi Dewasa beserta
68 9 9
masker
69 bengkok kecil 6 6
70 Toples Kapas/Kasa Steril 3 3
71 Klem tali pusat 3 3
72 Tromol Kasa / Kain Steril 3 3
73 Spekulum Sims 3 3
Spekulum Vagina (Cocor Bebek)
74 3 3
Sedang
Spekulum Vagina (Cocor Bebek)
75 3 3
Besar
Sudip lidah logam / Spatula Lidah
76 2 2
Logam panjang 16,5 cm
77 Stetoskop Janin/ Fetoscope 1 1
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat
78 Doppler 14 12 2
79 Gunting episiotomy 3 3
80 Analisa Hb 3 3
81 Korcher Tang 4 4
82 Mangkok untuk larutan 2 2
83 Pengukur lingkar kepala 1 1
84 Pinset Anatomi Panjang 2 2
85 Tensimeter Anaeroid 1 1
86 Alat Permainan Edukatif (APE) 1 1
87 Food Model 1 1
88 Pinset gigi 4 4
Tang Gigi Anterior Rahang Atas
89 1 1
Anak
90 Tang Molar Rehang Atas Anak 1 1
Tang Molar Susu Rehang Atas
91 1 1
Anak
Tang Gigi Anterior Rehang
92 1 1
Bawah Anak
Colorimeter, photometer, or
spectrophotometer for clinical
94 1 1
use/Kolorimeter, fotometer,
spektrofotometer
95 Fogging Machine 1 1
96 Tabung Pengukur Kekeruhan 1 1
Alat pengukur kontaminasi
97 makanan dan minuman (food 1 1
sanitation kit)
98 Tensimeter Digital 4 3 1
99 Kaca mulut 4 4
100 Pengukur Lila 2 2
Bak instrumen tertutup besar
101 1 1
(Obgin)
102 Lampu periksa Halogen 1 1
Meja Mayo / Meja instrumen /
103 1 1
Intrumen table
Kondisi
Jumlah/
No Sarana dan Prasarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat
A. Sistem Komando
Berikut ini merupakan struktur organisasi sistem komando tanggap bencana di Puskesmas Ardimulyo:
PENANGGUNGJAWAB
Kepala Puskesmas
SEKRETARIS
Kepala TU
OPERASIONAL LOGISTIK
Ketua: Dokter KEUANGAN PERENCANAAN
Ketua: PJ Sarana
Umum Bendahara Koordinator TGC
Prasarana dan Alat
JKN
Kesehatan
PJ KIA
PJ GIZI
PJ KESLING Koordinator Farmasi
dan PJ Alkes
PJ PROMKES
UGD
KEBIDANAN
DAN
RAWAT
INAP
PONKESDES
B. Tupoksi
1. Penanggung Jawab: Kepala Puskesmas
Bertanggung jawab kepada kepala dinas kesehatan Kabupaten Malang untuk memastikan
penanganan bencana berjalan di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo. Tugas:
a. Mengaktifkan sistem komando penanganan bencana di Puskesmas Ardimulyo
b. Bertanggung jawab untuk keseluruhan kegiatan penanganan bencana di wilayah kerja
Puskesmas Ardimulyo
c. Memberikan arahan operasional di lapangan
d. Mengesahkan dan memberikan laporan layanan kesehatan perorangan dan kelompok di wilayah
kerjanya kepada dinas kesehatan
e. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten Malang.
2. Sekretaris: KTU
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untuk kegiatan administrasi penanganan bencana.
Tugas:
a. Analisis kebutuhan tenaga kesehatan saat bencana
b. Menerima relawan dan memeriksa kelengkapan administrasi relawan
c. Berkoordinasi dengan perencanaan untuk penempatan relawan
d. Berkoordinasi dengan bidang operasional untuk mobilisasi relawan
e. Mempersiapkan tempat dan agenda rapat jika diperlukan
3. Operasional: Dokter Umum
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untul menyusun dan mengarahkan semua aspek yang
berkaitan dengan bagian operasional. Tugas:
a. Menjalankan arahan penanggung jawab
b. Mengkoordinis dan mengawasi layanan medis dan layanan tambahan
c. Bertindak cepat pada alternatif lokasi perawatan jika dibutuhkan
d. Mengembalikan pelayanan operasional seperti biasa setelah keadaan darurat selesai
4. PJ Kesehatan Ibu dan Anak
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak
di pos kesehatan. Tugas:
a. Melakukan pendataan dan pemeriksaan ibu hamil dan bayi di lokasi pengungsian
b. Memberlakukan sistem shift kerja dan menyebarkan bidan di seluruh pos kesehatan
c. Melakukan pertolongan persalinan di pos kesehatan
d. Melakukan konseling kepada ibu hamil yang berkebutuhan khusus misalnya akibat trauma
e. Melakukan rujukan pasien jika tidak memungkinkan dilakukan persalinan di pos kesehatan
dan puskesmas
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan ibu dan anak setiap hari
5. PJ Gizi
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untuk pelaksanaan kesehatan gizi. Tugas:
a. Melakukan penyuluhan terkait gizi di lokasi pengungsian
b. Melakukan pendataan bayi balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk di lokasi
pengungsian
c. Memberikan PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
d. Pemantauan pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan gizi setiap hari.
6. PJ Kesehatan Lingkungan
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untuk pelaksaan kesehatan lingkungan. Tugas:
a. Melakukan penilaian kondisi kesehatan lingkungan di lokasi pengungsian
b. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
c. Menjamin ketersediaan air bersih dan MCK di tempat pengungsian
d. Mengelolah sampah di pengungsian
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan lingkungan setiap hari.
7. PJ Promosi Kesehatan
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untu pelaksanaan promosi kesehatan. Tugas:
a. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS di lokasi pengungsian
b. Mencatat dan melaporkan semua hasil kegiatan promosi kesehatan.
8. IGD, Kebidanan, dan Rawat Inap
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untuk melakukan perawatan medis pada korban
bencana. Tugas:
a. Melakukan pertolongan pada korban bencana di puskesmas
b. Melakukan rujukan pasien yang tidak dapat ditangani di puskesmas ke RS tipe C.
c. Membantu untuk melakukan triage pada korban bencana
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan pasien yang ditangani setiap hari.
9. Ponkesdes
Bertanggung jawab kepada ketua tim operasional untu membantu pertolongan korban bencana. Tugas:
a. Memberikan pelayanan pertolongan pertama pada korban bencana
b. Memberikan rujukan korban bencana yang tidak dapat ditangani ke puskesmas
c. Berkoordinasi dengan puskesmas.
10. Logistik: PJ Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untuk memastikan ketersediaan logistik kesehatan di
pos kesehatan dan lokasi pengungsian. Tugas:
a. Bertanggung jawab untuk pembelian dan menyediakan personil perlengkapan (peralatan medis,
alat pelindung diri) dan layanan penunjang untuk keberlangsungan puskesmas dalam merespon
bencana termasuk makanan dan minuman
b. Menyediakan cadangan komunikasi internal dan eksternal
c. Menyediakan transportasi pasien dan staf
11. Koordinator Farmasi dan PJ Alat Kesehatan
Bertanggung jawab kepada logisti (Kepala Gudang Obat) untu pemenuhan kebutuhan dan distribusi
obat serta alat kesehatan. Tugas:
a. Melakukan pengecekan bantuan obat dan perbekalan kesehatan dari relawan
b. Menolak bantuan obat dan perbekalan kesehatan yang tidak layak pakai (tidak memenuhi standar
kelayakan dan penggunaan)
c. Mendistribusikan obat dan perbekalan ke lokasi pengungsian dan pos kesehatan
d. Koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten atas ketersediaan obat dan perbekalan yang
dibutuhkan
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan masuk dan keluar obat dan perbekalan.
12. Keuangan
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untuk mengatur keuangan sesuai dengan kebutuhan
saat penanganan bencana. Tugas:
a. Mengawasi penggunaan aset saat bencana
b. Mengawasi penerimaan suplai dan layanan yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi medis
puskesmas
c. Mengawasi dokumentasi pengeluaran keadaan darurat.
13. Perencanaan: Koordinasi Tim Gerak Cepat
Bertanggung jawab kepada penanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan SDM dan manajemen
relawan. Bertugas:
a. Menyusun dan menganalisa kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas, pos kesehatan, dan lokasi
pengungsian
b. Mengatur dan menempatkan relawan sesuai dengan kebutuhan pos kesehatan
c. Bidang surveilans mengumpulkan laporan pelayanan dari relawan dan mengolah laporan tersebut
menjadi informasi penting (misalnya penyakit terbesar)
d. Memastikan informasi yang didapatkan sudah dicek oleh penanggung jawab sebelum
dilakukan distribusi informasi/data penting
e. Dokumentasi pelayanan kesehatan.
BAB IV
RESIKO BENCANA
Puskesmas Ardimulyo memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 7 desa dan 1 kelurahan yaitu Kelurahan
Losari, Desa Ardimulyo, Desa Randuagung, Desa Toyomarto, Desa Tamanharjo, Desa Baturetno, Desa
Dengkol, dan Desa Wonorejo. Selain bencana alam, bencana sosial yang disebabkan oleh manusia juga bisa
terjadi di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo hingga mengakibatkan kematian. Berikut ini merupakan analisis
bencana di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo:
HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL
KEJADIAN ALAM
Angin topan 1 2
keracunan makanan 1 3
Kebakaran eksternal 3
NILAI RATA-RATA
Terrorism, Biological 0 0 0 0 0 0 0 0%
Situasi VIP 0 0 0 0 0 0 0 0%
Penculikan anak 0 0 0 0 0 0 0 0%
Penyanderaan 0 0 0 0 0 0 0 0%
Tawuran 0 0 0 0 0 0 0 0%
Forensik masuk 0 0 0 0 0 0 0 0%
Ancaman Bom 0 0 0 0 0 0 0 0%
Technologi
al for
Hazm
Hum
Natu
Probability 0,21 0,26 0,03 0,15
Severity 0,20 0,20 0,03 0,15
1,00
0,90
0,80
0,70
Relative Threat to
0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
Natural Te
Probabi
1,00
0,90
0,80
0,70
Relative Impact on
0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,
This
In
A. Kesiapsiagaan
1. Bidang Gizi
Menyusun strategi penerimaan dan pendistribusian susu formula dan makanan kemasan (pabrikan).
2. Bidang penyakit tidak menular
Menyiapkan data lengkap pasien yang menderita penyakit tidak menular dan menyimpannya dalam
softfile sehingga ketika bencana terjadi data tersebut digunakan untuk pendataan penderita di lokasi
pengungsian.
3. Bidang Kesehatan Lingkungan
Menyiapkan ceklist tentang ketersediaan dan kelayakan kesehatan lingkungan di lokasi pengungsian
4. Bidang Pengendalian Penyakit
a. Menyusun penganggaran terkait kegiatan mitigasi bencana dalam program bidang P2.
b. Menyiapkan data penyakit yang sering terjadi saat bencana dan pencegahannya
c. Mengikuti pelatihan terkait penanggulangan kritis kesehatan dan bencana
d. Melibatkan masyarakat dalam pelatihan terkait krisis kesehatan dan bencana
e. Koordinasi terkait penyusunan puskesmas disaster plan dengan internal puskesmas dan eksternal
puskesmas
B. Respon Tanggap Darurat
1. Bidang KIA
a. Pada saat bencana bidan yang bertugas tetap stand by di pos kesehatan untuk melakukan pelayanan
b. Sistem kerja bidan menggunakan shift
c. Melakukan penyuluhan terkait KIA
2. Bidang Gizi
a. Melakukan pendataan bayi dan balita yang bisa menggunakan susu formula
b. Melakukan penyuluhan tentang pemberian makanan bayi anak
c. Pelacakan gizi kurang dan gizi buruk di semua titik pengungsian
d. Pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
e. Pemantauan pemberian PMT PMBA kepada bayi 6 bulan – 2 tahun yang kurang gizi
3. Bidang Penyakit Tidak Menular
a. Melakukan penyuluhan terkait pencegahan penyakit tidak menular di tempat pengungsian
b. Skrining korban yang mengalami trauma dan gangguan jiwa akibat gempa
c. Pemantauan penanganan ODGJ dan jika perlu dirujuk ke RS
4. Bidang Kesehatan Lingkungan
a. Melakukan pendataan kelayakan MCK di titik pengungsian menggunakan list ketersediaan dan
kelayakan kesehatan lingkungan
b. Survey keadaan kesehatan lingkungan di titik pengungsian menggunakan list ketersediaan dan
kelayakan kesehatan lingkungan
c. Menjamin ketersediaan air bersih di titik pengungsian
d. Manajemen pengelolaan sampah di titik pengungsian
5. Bidang Promosi Kesehatan
Melakukan penyuluhan PHBS
6. Bidang Surveilans
a. Melakukan pencatatan dan pelaporan progran layanan kesehatan dari desa ke puskesmas dan dari
puskesmas ke dinas kesehatan
b. Melakukan survei penyakit tertinggi pada masa tanggap darurat
7. Program Lansia
a. Melakukan pendataan pada lansia yang terdampak bencana di titik pengungsian
b. Memantau kesehatan lansia di pengungsian dan merujuk ke pos kesehatan apabila
membutuhkan pelayanan kesehatan.
C. Pemulihan
1. Bidang KIA
a. Bidan mengingatkan pasien untuk melakukan kunjungan ulang dalam rangka pemeriksaan ibu dan
bayi
b. Bidan melakukan perawatan lanjutan kepada ibu dan bayi di puskesmas
c. Bidan melakukan evaluasi penanganan ibu dan anak saat bencana
2. Bidang Gizi
a. Membuat pos gizi di pengungsian
b. Evaluasi penanganan gizi kurang dan gizi buruk
c. Memberikan konseling ASI eksklusif pada ibu hamil dan menyusui
3. Bidang Penyakit Tidak Menular
Skrining hipertensi dan DM di pengungsian dan desa wilayah Puskesmas Ardimulyo
4. Bidang Kesehatan Lingkungan
a. Melakukan survei saluran pembuangan air limbah di pengungsian
b. Melakukan survei ketersediaan air bersih di pengungsian
5. Bidang Pengendalian Penyakit
a. Melakukan sosialisasi dokumen puskesmas disaster plan ke lintas program internal Puskesmas
Ardimulyo
b. Melakukan sosialisasi dokumen puskesmas disaster plan kepada lintas sektor: camat, kepala desa,
kader posyandu, perangkat desa, dan masyarakat.
BAB VIII
PENUTUP
Demikian dokumen perencanaan penanggulangan bencana Puskesmas Ardimulyi ini kami susun. Besar
harapan kami bahwa dokumen ini dapat menjadi acuan bagi puskesmas untuk bertindak dalam menghadapi
bencana yang akan terjadi mengingat letak Puskesmas Ardimulyo berada di daerah rawan bencana. Dokumen
ini menjadi sangat berarti bagi puskesmas dalam menghadapi kesiapsiagaan bencana termasuk bagaimana
mengkoordinir masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo dalam situasi bencana. Kedepannya kami
berharap akan ada progran dari pemerintah untuk mensinergikan kekuatan dalam menghadapi bencana alam
atau non alam baik dari Pemerintah Kabupaten Malang maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Lampiran 1
10
11
12
13
14
15
Lampiran 2
Nama organisasi/ Status registrasi No.Kontak Penempatan di Tugas Lama Lapor pulang
institusi relawan sudah belum bertugas
Lampiran 3
10
11
12
13
14
15
Lampiran 5
Formulir Penerimaan Donasi Uang
10
11
12
13
14
15
Lampiran 6
Registrasi Harian Penyakit Potensial Wabah
Nama Unit Pelapor (Puskesmas terdekat) : Nama Petugas :
Tanggal laporan : No telp pelapor :
Laporkan ke POSKO Kesehatan terdekat jika menemukan kasus - kasus dibawah ini :
A.Diare Akut; 2. Malaria; 3. Dengue; 4. Demam Dengue; 5. Diare Berdarah; 6. Sindrom Jaundice Akut; 7. Campak; 8.
Diphteria; 9. AFP; 10. Kolera; 11. Meningitis/Encephalitis
Lampiran 7
Rekap Harian Penyakit Potensial Wabah
Nama : Tanggal :
No telp Penanggungjawab : Nama PKM atau unit Pelapor :
Cedera/Luka
Diabetes
Diare acute
Diare berdarah
Hipertensi
ISPA
Malaria
Konfirmasi RT/Lab
Meningitis / Encephalitis
Penyakit kulit
Syndrome Penyakit Kasus < 5 tahun Kasus >= 5 tahun Total
Pneumonia
Tersangka campak
Tersangka cholera
Tersangka difteri
Tersangka tetanus
Penyakit lain
TOTAL :
Lampiran 8
Rekap Harian Unit Pelayanan Kesehatan
Nama : Tanggal :
No telp Penanggungjawab : Nama PKM atau unit Pelapor :
Pada usia > 5thn ditandai dengan demam ≥ 38°C, batuk DAN/ATAU kesulitan bernafas,
dan nyeri dada saat menarik nafas
Acute Lower
Respiratory Infection Panas disertai salah satu gejala dibawah ini: pilek, batuk, sakit menelan atau radang tenggorokan/terlihat
(ISPA) memerah.
ATAU
Panas disertai napas cepat ( >= 50 /menit) ditambah salah satu gejala di bawah ini: batuk, kesulitan
bernafas (sesak
nafas)
Diare berdarah Diare dengan darah disertai ATAU tidak disertai dengan lendir dalam tinja, dapat juga disertai dengan
adanya
tenesmus.
Acute Jaundice Syndrome Gejala penyakit yang timbul secara mendadak (< 14 hari) ditandai dengan kulit dan sklera berwarna
ikterik/kuning dan
urine berwarna gelap
Tersangka Campak Demam >38°C selama 3 hari atau lebih disertai bercak kemerahan berbentuk makulopapular,
disertai salah satu gejala batuk, pilek ATAU mata merah (konjungivitis)
Tersangka Diphteria Panas >38°C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi (stridor) dan ada tanda selaput putih
keabu-abuan(pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran
kelenjar leher.
Tersangka Acute Flacid Kasus lumpuh layuh mendadak, BUKAN disebabkan oleh ruda paksa/ trauma pada anak < 15
Paralysis (AFP) tahun.
Tersangka Cholera Penderita menjadi dehidrasi berat karena diare akut cair secara tiba-tiba (biasanya disertai
muntah dan mual), tinjanya cair seperti air cucian beras.
Suspected Panas > 38°C mendadak, sakit kepala, kaku kuduk, kadang disertai penurunan kesadaran
Meningitis/Encephalitis dan muntah. Pada anak < 1 tahun ubun-ubun besar cembung.
Tersangka Tetanus Ditandai dengan kontraksi dan kekejangan otot mendadak, dan sebelumnya ada riwayat luka.
ILI (Influenza Like Illness) Penderita dengan gejala Demam ≥ 38°C disertai batuk ATAU sakit tenggorokan
Gangguan Psikologis Gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala
Perilaku/Pikiran dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi
orang sebagai manusia.
Demam yang tidak Demam ≥ 38°C dalam 2 hari dan tidak memenuhi kriteria penyakit di atas
jelas/diketahui
sebabnya (≥ 38°C )