A. PENDAHULUAN
Dewasa ini jumlah angkatan kerja di Indonesia lebih dari seratus juta jiwa, dengan
penyebaran yang tidak merata 70%-80% masih belum teroganisir (sector informal). Di
era globalisasi dan pasar bebas, K3 merupakan salah satu yang ditetapkan dalam
hubungan ekonomi antar negara dan mempunyi aturan sendiri dan mesti dipatuhi oleh
seluruh negara anggota termasuk Indonesia. Hal ini merupakan kenyataan dan tantangan
berat harus kita hadapi.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal, yang akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai hal tersebut manusia harus
berupaya dalam bentuk bekerja, berkarya. Agar kinerja optimal diperlukan suatu upaya
lain bagi pemeliharaan kesehatan jasmani maupun rohani, yaitu upaya kesehatan dan
keselamatan kerja yang merupakan kebutuhan pokok bagi pekerja, dan juga masyarakat
sekitar atau dapat terkena dampaknya
Keselamatan dan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan yang selanjutnya
disebut K3 di fasyankesa adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi sumber
daya manusia dilingkungan fasyankes.pasien,pendamping pasien,maupun pengunjung di
fasyankes.
Kesehatan kerja adalah kesehatan fisik maupun fisik pekerja sehubungan dengan
pekerjaannya.
Pelaksanaan upaya kesehatan kerja ini tentunya dapat dilaksanakan diseluruh tempat
kerja agar pekerja terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
B. LATAR BELAKANG
Dalam Permenkes nomor 52 tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
disebutkan bahwa setiap fasyankes merupakan tempat kerja yang memiliki resiko
terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia yaitu petugas yang bekerja di
fasyankes tersebut,pasien,keluarga pasien maupun pengunjung yang berada pada
lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
bahwa dalam rangka pengelolaan dan pengendalian resiko yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja untuk menciptakan kondisi fasilitas pelayanan
kesehatan yang sehat,aman,selamat dan nyaman,maka perlu diselenggarakan keselamatan
dan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Puskesmas merupakan tempat kerja
serta berkumpulnya orang-orang sehat (petugas dan pengunjung) dan orang-orang sakit
(pasien), sehingga puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunnyai risiko
kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan kerja, oleh karena itu petugas puskesmas
tersebut mempunyai risiko tinggi, karena sering kontak dengan agent penyakit menular,
dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat
berperan sebagai transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV,AIDS dan juga
potensial sebagai media penularan penyakit yang lain.
Mengingat tingginya risiko kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas di puskesmas
dan adanya amanat dalam undang-undang untuk menerapkan kesehatan kerja ditempat
kerja, maka perlu penerapan kesehatan kerja dan kesehatan kerja diwilayah
puskesmas.oleh karna itu perlu pedoman manajemen kesehatan kerja dipuskesmas.
Kesehatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu satuan yang saling
berkaitan,sehigga sulit untuk dipisahkan.
Rendahnya pengetahuan pekerja informal akan kesehatan dan kesehatan kerja
menyebabkan mereka sangat beresiko untuk terkena penyakit akibat kerja dan kecelakaan
kerja. Untuk mencegah berbagai penyakit dan kecelakaan kerja serta untuk meningkatkan
akses pelayanan kesehatan kerja bagi pekerja informal, maka pekerja informal tersebut
perlu diberdayakan dalam bidang kesehatan kerja sehingga mereka dapat hidup sehat dan
selamat serta produktif dalam bekerja. Agar upaya pemberdayaan tersebut dapat berjalan
dengan baik dan untuk memudahkan petugas kesehatan/petugas terkait melakukan
pembinaan maka pekerja informal tersebut perlu didorong untuk membentuk suatu wadah
untuk melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja yang dikenal dengan Pos
Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).
Pos UKK adalah merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan
pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan dari, oleh
dan untuk masyarakat pekerja
Tujuan Khusus
Untuk memantau penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di UPT Puskesmas
Kwadungan
Meningkatkan derajat kesehatan pekerja informal, yang dilakukan pembinaan baik secara
promotif, preventif, maupun kuratif.
F. SASARAN
Petugas Puskesmas, dan Pengguna Jasa Puskesmas
Anggota Pos UKK dan anggota keluarganya