Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KWADUNGAN
Jl. Sooko Kwadungan Telp.(0351) 331048 - Ngawi 63283

NOTULEN

1. Kegiatan : Pertemuan pelatihan kader posbindu


2. Tanggal : 22 Januari 2020
3. Tempat : Puskesmas kwadungan
4. Jumlah Peserta : 30 Orang
5. Hasil Yang diperoleh :

Acara dibuka oleh MC dengan bacaan basmalah

Penjelasan tujuan dilakukan pelatihan kader yaitu :

1) Kader Mengetahui tentang PTM, factor resiko, dampak dan pengendalian PTM
2) Kader mengetahui tentang Posbindu PTM.
3) Kader mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam memeriksa factor resiko PTM.

Materi
Konsep Posbindu Penyakit Tidak Menular
1. untuk mencegah penyakit PTM dilakukan kegiatan posbindu, oleh karena itu posbindu
adalah kegiatan untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular yang dilakukan pada orang
sehat maupun orang yang sakit.
2. kapan pelaksanaannya ?
Pelaksanaan posbindu dilakukan setiap 1 bulan sekali.
3. Sasaran posbindu ?
a. usia lebih dari 15 tahun hingga usia lansia.
b. baik yang sehat maupun sakit, tetapi diutamakan usia diatas 15 tahun sampai 59
tahun (usia produktif).
4. dimana posbindu dilakukan ?
Posbindu dapat dilakukan di pengajian, sekolah, tempat kerja, tempat umum (pasar),
jadi tidak harus di kantor desa.
5. Kegiatan Posbindu terdiri dari 5 meja :
a. Meja 1 : Meja pendaftaran atau registrasi yang dilakukan oleh kader 1
b. Meja 2 : Meja wawancara, yang pertama tentang penyakit tidak menular yang ada
pada diri sendiri dan keluarga, yang kedua tentang faktor resiko PTM seperti
merokok, kurang aktifitas, kurang makan sayur. Dilakukan oleh kader 2
c. Meja 3 : Meja pengukuran Tibffi badan, Berat badan, Lingkar perut, dan IMT
( masa indeks tubuh). Dilakukan oleh kader 3.
d. Meja 4 : Meja pemeriksaan tekanan darah, kolestrol, gula darah, pemeriksaan
gangguan mental. Dilakukan oleh kader 4.
e. Meja 5 : Meja Pemberian konseling yang dilakukan oleh petugas medis.
6. Pentingnya menanyakan riwayat rpenyakit keluarga untuk mengetahui macam-macam
penyakit diantaranya :
a. DM ( Deabetes Militus ) adalah kadar gula darah seseorang yang melebihi batas normal.
- Gejalanya : -sering lapar, sering haus, cepat lapar (gejala utama)
-keputihan tidak normal, mudah mengantuk, kesemutan, pandangan
kabur.
- untuk mengetahui seseorang menderita penyakit diabetes militus dengan melihat 3
tanda utama dan pemeriksaan gula darah puasa dengan hasil lebih dari 126, sewaktu
lebih dari 200.
DM Bukan DM Pra Diabetes Diabetes
Puasa <110 110-125 ≥126
Sewaktu <110 110-199 ≥200

b. Hipertensi adalah penyakit keturunan yang bisa beresiko kepada keluarga yang lain.
Dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90
mmHg.
- Untuk mengetahui PTM Hipertensi harus dilakukan 2x pemeriksaan dengan waktu
pemeriksaan diulang 1/2/3/4 hari.
-Gejalanya : pusing, jantung berdebar-debar, gelisah, mudah lelah.
c. Penyakit jantung : keluhan penyakit jantung hampir sama dengan penyakit maag. Faktor
pemicu penyakit jantung diantaranya : usia, hipertensi, setres, pola hidup tidak sehat,
mempunyai riwayat penyakit jantung.
- Gejala dan tanda Stroke disingkat dalam Kalimat “Segera Ke RS” :
- SE (Senyum tidak simetris)
- GE (Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba)
- RA (Bicara pelo tiba-tiba)
- KE (Kebas/Kesemutan)
-R (Rabun, mata kabur)
- S (Sakit kepala yang hebat)
d. Kanker Leher Rahim :
-tanda dan gejala : haid tidak teratur, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual,
keputihan yang berwarna putih kekuningan dengan kinsistensi encer yang bercampur
dengan darah seperti nanah.
- pemeriksaan kanker leher rahim disebut : IVA (Inspeksi Visual Asam).
e. Kanker payudara dengan melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri.
-gejalanya : terasa benjolan tetapi tidak nyeri, perubahan pada tekstur kulit payudara
seperti kulit jeruk, keluar cairan dari puting, terdapat cekungan atau tarikan di kulit
payudara.
7. PERILAKU CERDIK
- C (Cek kesehatan secara rutin) : dilakukan pengukuran Berat badan, tinggi badan,
tekanan darah, kolesterol, kadar gula darah, lingkar perut.
- lingkar perut normal jika laki-laki ≤90 cm, sedangkan wanita ≤80cm.
- E (Enyahkan asap rokok)
- R (Rajin aktivitas fisik) : dilakukan setiap hari minimal 30 menit.
-D (Diet Seimbang) : batasi konsumsi gula dan garam.
- G.G.L = G : 4 sendok makan gula
G : 1 sendok teh garam
L : 5 sendok makan lemak setara dengan 1 gorengan.
-I (Istirahat cukup tidak hanya tidur 8 jam tetapi harus berkualitas)
-K (Kelola Setres) : gejalanya adalah mudah tersinggung, gelisah, sulit konsentrasi,
jantung berdebar, sakit kepala, nafsu makan berkurang atau berlebih.
8. PENGUKURAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, LINGKAR PERUT, IMT,
TEKANAN DARAH.
A. TINGGI BADAN : pengukuran Tb manual harus 2 meter, menggunakan pengukuran Tb
elektrik dengan cara :
1. alas kaki dilepas
2. badan tegap menghadap ke depan
3. lepaskan topi jika memakai topi
4. tempelkan alat ke ujung kepala
5. ibunya suruh pindah dari tempat semula
6. tempat pengukuran harus dilantai tidak di tanah
7. tekan tombol manosur lalu lihat hasilnya
8. ketika sudah selesai alat akan otomatis mati.
B. BERAT BADAN : pengukuran Bb memakai timbangan elektrik yang dapat digunakan
untuk mengukur massa otot, kadar air, tulang. Dengan cara :
1. alas kaki harus dilepas
2. berdiri tegak, pandangan lurus ke depan
3. petugas akan melihat hasilnya.
C. LINGKAR PERUT :
Dengan cara :
1. cari batas tulang rusuk paling bawah dan tulang pinggang
2. cari bagian tengah antara tulang rusuk paling bawah dengan tulang pinggang
kemudian beri tanda menggunakan meteline.
3. kemudian petugas mengelilingi klien dan melihat hasilnya.
D. IMT ( Indeks Masa Tubuh) :
Rumus : Berat Badan
(TB)2
Kategori :

Hasil Kategori
≤ 18,5 Kurus
18,5 – 22,9 Normal

23 – 24,9 Kelebihan Berat berat dengan


resiko
25 – 29, 9 Obesitas I
>30 Obesitas II

E. MENGUKUR TEKANAN DARAH


Caranya :
1. duduk dengan keadaan kaki menempel ke lantai
2. tangan diluruskan dan menempel di atas meja
3. manset dipakaikan dengan jarak 2 jari ditas siku dan sejajar dengan letak jantung
4. saat dilakukan pemeriksaan tidak boleh bergerak karena akan mempengaruhi hasil
dari pengukuran tekanan darah
5. lalu tkan tombol start
6. jika sudah muncul hasilnya lepas manset
Keterangan : pemeriksaan tekanan darah dilakukan 2x jika hasil pengukuran berbeda lebih
dari 5 mmHg konsultasikan dengan dokter.
Praktek Pelaksanaan Posbindu
Peserta dibagi menjadi 5 kelompok secara bergantian menjadi petugas dan pasien
melaksanakan 5 meja
RTL :
1. Pembagian jadwal Posbindu masing-masing desa
2. Meminta kepada Kepala desa untuk membuatkan SK Kader posbindu di masing-
masing desa

Yang membuat Laporan

Dina Noor Agustina


NIP. 19890326 201001 2003
DOKUMENTASI PERTEMUAN PELATIHAN KADER POSBINDU
TANGGAL 22 JANUARI 2020

Anda mungkin juga menyukai