Anda di halaman 1dari 38

PROGRAM KERJA

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


RUMAH SAKIT Hj. BUNDA HALIMAH BATAM

RS Hj. BUNDA HALIMAH BATAM


TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23
dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus
diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai
risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan
paling sedikit 100 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah
bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan
berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak
hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap
pasien maupun pengunjung rumah sakit sehingga sudah seharusnya pihak
pengelola rumah sakit menerapkan upaya-upaya K3 di rumah sakit.
Dalam Peraturan Pemerintah no 66 tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Di Rumah Sakit, Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,
tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak
lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Potensi bahaya di Rumah Sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada
berbagai potensi bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah
sakit, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan
dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan
kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi.
Semua potensi bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi
karyawan di rumah sakit, pasien maupun pengunjung yang ada di lingkungan
rumah sakit. Dalam pekerjaan sehari-hari petugas kesehatan selalu dihadapkan
pada bahaya-bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik,
peralatan listrik maupun peralatan kesehatan.

Beberapa kasus penyakit akut yang diderita petugas rumah sakit lebih besar
1,5 kali dari petugas atau pekerja lain, yaitu penyakit infeksi dan parasit, saluran
pernafasan, saluran cerna dan keluhan lain, seperti sakit telinga, sakit kepala,
gangguan saluran kemih, masalah kelahiran anak, gangguan pada saat kehamilan,
penyakit kulit dan sistem otot dan tulang rangka. Dan penyakit kronis yang sering
diderita petugas RS, yakni hipertensi, varises, anemia (kebanyakan wanita),
penyakit ginjal dan saluran kemih (banyak pada wanita), dermatitis dan urtikaria
serta nyeri tulang belakang dan pergeseran diskus intervertebrae

Karyawan Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah Batam, merupakan sumber


daya potensial yang harus dibina agar dapat bekerja produktif dan berkualitas.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, mempunyai resiko tertular berbagai jenis
penyakit yang membahayakan kesehatannya sehingga diperlukan upaya untuk
mencegah terjadinya penyakit akibat kerja.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Terciptanya cara kerja dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan Rumah Sakit Hj.
Bunda Halimah Batam.
2. Tujuan khusus
a) Bagi Rumah sakit
 Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standard akreditasi
rumah sakit
 Meningkatkan citra rumah sakit
b) Bagi Karyawan Rumah Sakit
 Melindungi karyawan dari penyakit akibat kerja (PAK)
 Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja (KAK)
 Menciptakan kenyamanan dalam bekerja
c) Bagi pasien dan pengunjung
 Mutu layanan yang baik
 Kepuasan pasien dan pengunjung
 Melindungi pasien dari penyakit nosokomial dan kecelakaan

C. Sasaran Kegiatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


1. Pengelola rumah sakit
a) Komitmen yang kuat demi terwujudnya keselamatan dan kesehatan kerja
rumah sakit
b) Kebijakan yang mendukung program keselamatan dan kesehatan kerja.
2. SDM rumah sakit
a) Paham dan mengerti tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b) Bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk keselamatan
dan keamanan.
c) Mengerti dan memahami pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3)
d) Terlatih dan dapat menerapkan prosedur emergency bila terjadi bencana
e) Pekerja sehat, aman, nyaman dan terlindungi
f) Terhindar dari kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja
3. Pasien, pengunjung/ pengantar pasien
a) Aman, nyaman berada dilingkungan rumah sakit
b) Mutu layanan terjaga
4. Rekanan usaha dalam lingkungan rumah sakit
a) Aman, nyaman berada dilingkungan rumah sakit
b) Terlatih dan dapat menerapkan prosedur emergency bila terjadi bencana
c) Terhindar dari kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja
D. Ruang Lingkup
1. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
a) Penetapan kebijakan K3RS
b) Perencanaan program K3RS
c) Pelaksanaan program K3RS
d) Pemantauan dan evelauasi program
e) Peninjauan dan peningkatan kinerja K3RS
2. Standar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
a) Manajemen resiko K3RS
b) Keselamatan dan keamanan rumah sakit
c) Pelayanan kesehatan kerja
d) Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3)
e) Pencegahan pengendalian kebakaran
f) Pengelolaan sarana dan prasarana rumah sakit (sistim utilitas)
g) Pengelolaan peralatan medis
h) Kesiap-siagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana
3. Pendidikan dan Pelatihan
4. Pencatatan dan Pelaporan
Pelaporan atas pelaksanaan kegiatan program disampaikan berupa :
a) Dilakukan secara bulanan.
b) Dilakukan secara tahunan mencakup seluruh kegiatan K3RS selama
setahun.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok
1. Manajemen resiko
2. Keselamatan dan keamanan rumah sakit
3. Kesehatan kerja
4. Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)
5. Penangulangan kebakaran
6. Prasarana (sistem utilitas)
7. Peralatan medis
8. Kewaspadaan Bencana

B. Rincian Kegiatan
1. Sosialisasi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada anggota
Komite K3RS
2. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
3. Sosialisasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan, pasien,
pengunjung pasien dan pekerja luar rumah sakit.
4. Pengadaan rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Monitoring kebersihan lingkungan RS
6. Manajemen resiko Identifikasi bahaya potensial keselamatan dan
kesehatan kerja (K3);
 Analisis risiko;
 Evaluasi risiko;
 Pengendalian risiko;
 Komunikasi dan konsultasi; dan
 Pemantauan dan telaah ulang.
7. Keselamatan dan keamanan di rumah sakit.
a) Keselamatan Kerja
 Monitoring area beresiko gangguan keselamatan terhadap SDM.
 Monitoring kebersihan lingkungan rumah sakit.
 Pemasangan batas pengaman pagar
 Pemasangan handrail (pegangan dinding), pegangan khusus pada
kamar mandi pasien.
 Pemasangan bel panggilan pasien ke petugas
 Pemberian warna pembatas lantai .
 Pengukuran radiasi.
 Pengukuran pencahayaan ruangan.
 Pengukuran kebisingan.
 Pencegahan kecelakaan dan cidera dengan pemasangan rambu-
rambu keselamatan.
 Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan kerja sesuai
prosedur.
 Penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan area kerja.
 Menginspeksi semua bangunan rumah sakit untuk menciptakan
fasilitas fisik yang aman bagi pasien, pengunjung, dan karyawan.
 Melakukan pengkajian keselamatan selama terdapat proyek
konstruksi dan renovasi.
 Melakukan pemeriksaan Hospital safety index (HSI) 2x setahun
 Menjadi investigator bila terjadi kejadian kecelakaan akibat kerja
dan penyakit akibat kerja.
 Melakukan dokumentasi pemeriksaan fasilitas fisik yang terbaru,
dan akurat terhadap fasilitas fisiknya.
 Monitoring dan evaluasi.
 Pencatatan, pendokumentasian dan pelaporan
b) Keamanan rumah sakit
 Monitoring area beresiko gangguan keamanan rumah sakit.
 Memastikan semua karyawan pegawai pihak ketiga dan vendor
sudah diidentifikasi.
 Memberikan tanda pengenal sementara selama berada di area
rumah sakit.
 Semua area berisiko tinggi keamanan dan area terbatas yang sudah
diidentifikasi, di dokumentasi dan dipantau serta terjaga
keamanannya.
 Area beresiko gangguan keamanan di awasi oleh satpam 24 jam.
 Pemasangan CCTV pada area beresiko gangguan keamanan.
 Memastikan perlindungan setiap orang yang ada di rumah sakit
terhadap kerugian pribadi, kehilangan dan pengrusakan.
 Pemeliharaan kondisi aman dengan mensosialisasikan kode-kode
kedaruratan ke seluruh karyawan rumah sakit.
c) Kesehatan kerja
 Monitoring populasi beresiko sesuai potensi bahaya tempat
kerjanya.
 Pemberian makanan tambahan dengan gizi yang mencukupi
(extrafooding) bagi petugas yang bekerja di area beresiko tinggi
serta petugas yang dinas bergilir (sore, malam dan diluar hari kerja
atau libur).
 Pengelolaan kantin bersih sehat, dan hygiene sanitasi.
 Pelaksanaan program kebugaran jasmani, senam kesehatan dan
rekreasi.
 Pengelolaan ASI di rumah sakit (penyediaan ruang ASI).
 Penyiapan tempat penitipan anak (TPA).
 Pembinaan mental dan rohani.
 Menentukan kelaikan bekerja sesuai kondisi kesehatan pegawai.
 Pelaksanaan program kelaikan bekerja dalam rangka penentuan
jenis pekerjaan sesuai dengan status kesehatan karyawan
(pemeriksaan kesehatan pra kerja, berkala dan khusus).
 Monitoring data rawat jalan, data rawat inap dan absensi selurah
karaywan rumah sakit.
 Monitoring pengukuran lingkungan kerja.
 Penanganan kecelakan akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
 Penyiapan unit layanan kesehatan kerja.
 Monitoring dan evaluasi.
 Pencatatan, pendokumentasian dan pelaporan
d) Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3)
 Monitoring resiko bahaya potensial bahan berbahaya dan beracun
(B3).
 Inventarisasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
 Monitoring material safety data sheet (MSDS).
 Monitoring sarana penyiapan keselamatan bahan berbahaya dan
beracun (B3).
 Menyiapkan sarana keselamatan bahan berbahaya dan beracun
(B3): lemari B3, penyiram badan (body wash), pencuci mata
(eyewash), APD dan spill kit serta rambu dan simbol B3.
 Menetapkan dan menerapkan pelabelan bahan dan limbah
berbahaya.
 Penanganan Keadaan Darurat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1) Melakukan pelatihan dan simulasi tumpahan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3).
2) Menerapkan prosedur untuk mengelola tumpahan dan paparan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
3) Menerapkan mekanisme pelaporan dan penyelidikan
(inventigasi) untuk tumpahan dan paparan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3).
 Penyediaan fasilitas penanganan limbah B3
1) Wadah penampungan limbah B3 di ruangan sumber :
 Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, kedap air,
antikarat dan dilengkapi penutup
 Ditempatkan di lokasi yang tidak mudah dijangkau
sembarang orang
 Dilengkapi tulisan limbah B3 dan simbol B3 dengan ukuran
dan bentuk sesuai standar di permukaan wadah
 Dilengkapi dengan alat eyewash
 Dilengkapi logbook sederhana
 Dilakukan pembersihan secara periodic.
2) Alat angkut (troli) limbah B3:
 Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, kedap air, anti
karat dan dilengkapi penutup dan beroda
 Disimpan di TPS limbah B3, dan dapat dipakai ketika
digunakan untuk mengambil dan mengangkut limbah B3 di
ruangan sumber
 Dilengkapi tulisan limbah B3 dan simbol B3 dengan ukuran
dan bentuk sesuai standar, di dinding depan kereta angkut
 Dilakukan pembersihan kereta angkut secara periodik dan
berkesinambungan.
3) TPS Limbah B3 :
 Lokasi di area servis (services area), lingkungan bebas
banjir dan tidak berdekatan dengan kegiatan pelayanan dan
permukiman penduduk disekitar rumah sakit
 Berbentuk bangunan tertutup, dilengkapi dengan pintu,
ventilasi yang cukup, sistem penghawaan (exhause fan),
sistem saluran (drain) menuju bak control, dan jalan akses
kendaraan angkut limbah B3.
 Bangunan dibagi dalam beberapa ruangan, seperti ruang
penyimpanan limbah Infeksius, Limbah Tajam, Limbah
Farmasi/LB3, limbah non Infeksius fase cair dan limbah B3
non Infeksi fase padat.
 Penempatan limbah B3 di TPS dikelompokkan menurut
sifat/karakteristiknya.
 Untuk limbah B3 cair seperti olie bekas ditempatkan di
drum anti bocor dan pada bagian alasnya adalah lantai anti
rembes dengan dilengkapi saluran dan tanggul untuk
menampung tumpahan akibat kebocoran limbah B3 cair.
 Limbah B3 padat dapat ditempatkan di wadah atau drum
yang kuat, kedap air, anti korosif, mudah dibersihkan dan
bagian alasnya ditempatkan dudukan kayu atau plastic
(pallet).
 Setiap jenis limbah B3 ditempatkan dengan wadah yang
berbeda dan pada wadah tersebut ditempel label, simbol
limbah B3 sesuai sifatnya, serta panah tanda arah penutup,
dengan ukuran dan bentuk sesuai standar, dan pada
ruang/area tempat wadah diletakkan ditempel papan nama
jenis limbah B3.
 Setiap wadah limbah B3 di lengkapi simbol sesuai dengan
sifatnya, dan label.
 Bangunan dilengkapi dengan fasilitas keselamatan, fasilitas
penerangan, dan sirkulasi udara ruangan yang cukup.
 Bangunan dilengkapi dengan fasilitas keamanan dengan
memasang pagar pengaman dan gembok pengunci pintu
TPS dengan penerangan luar yang cukup.
 TPS dilengkapi dengan papan bertuliskan TPS Limbah B3,
tanda larangan masuk bagi yang tidak berkepentingan,
simbol B3 sesuai dengan jenis limbah B3, dan titik
koordinat lokasi TPS
 TPS Dilengkapi dengan tempat penyimpanan SPO
Penanganan limbah B3, SPO kondisi darurat, buku
pencatatan (logbook) limbah B3.
 TPS Dilakukan pembersihan secara periodic.
e) Perizinan fasilitas penanganan limbah B3
Setiap fasilitas penanganan limbah B3 di rumah sakit harus dilengkapi izin
dari instansi pemerintah yang berwenang. Fasilitas tersebut adalah TPS
Limbah B3 dan Alat pengolah limbah B3 insinerator dan atau alat/fasilitas
pengolah limbah B3 lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Rumah sakit menyiapkan dokumen administrasi yang
dipersyaratkan instansi pemerintah yang mengeluarkan izin dan
mengajukan izin baru atau izin perpanjangan
 Setiap izin fasilitas penanganan limbah B3 harus selalu
diperbaharui bila akan habis masa berlakunya
 Surat izin fasilitas penanganan limbah B3 harus di dokumentasikan
dan dimonitor.
Pengelolaan limbah B3 di rumah sakit dapat dilaksanakan secara
internal dan eksternal.
 Pengolahan secara internal dilakukan dilingkungan rumah sakit
menggunakan incinerator.
 Pengolahan secara eksternal dilakukan melalui kerja sama
dengan pihak pengolah atau penimbun limbah B3 yang telah
memiliki izin.
Pengolahan limbah B3 pelayanan medis dan penunjang medis di
rumah sakit berdasarkan jenisnya:
 Limbah infeksius dan benda tajam
 Limbah farmasi
 Limbah sitotoksis
 Limbah bahan kimia
 Limbah dengan kandungan logam berat tinggi
 Limbah radioaktif.
8. Penanggulangan kebakaran
a) Monitoring area beresiko bahaya kebakaran dan ledakan.
b) Monitoring pelaksanaan kawasan bebas dari rokok
c) Melakukan pemeriksaan fire risk assasment
d) Pemasangan sistim fire alarm (alarm kebakaran, detektor panas,
detektor asap).
e) Mengusulkan isi ulang APAR (alat pemadam api ringan jenis powder
dan CO2).
f) Pemasangan Springkel (penyemprot air otomatis).
g) Monitoring perawatan sistim fire alarm (alarm kebakaran, detektor
panas, detektor asap control fire alarm).
h) Monitoring perawatan APAR (alat pemadam api ringan jenis powder).
i) Monitoring perawatan sistim pompa kebakaran (Pompa diesel, pompa
elektrik, jockey pump dan hydrant)
j) Mengusulkan pengadaan penggantian system pompa kebakaran rumah
sakit
k) Mengusulkan pemasangan system fire alaram pada gedung yang belum
terpasang fire alaram system.
9. Prasarana rumah sakit
a) Monitoring area dan layanan yang memiliki resiko jika terjadi
pemadaman listrik.
b) Monitoring area dan layanan yang memiliki resiko jika terjadi
gangguan suplai air bersih.
c) Memastikan adanya daftar inventaris komponen-komponen system
utilitasnya dan memetakan pendistribusiannya.
d) Memastikan dilakukan kegiatan pemeriksaan, pengujian, dan
pemeliharaan semua komponen-komponen system utilitas yang
beroperasi di dalam daftar inventaris, berdasarkan keriteria seperti
rekomendasi produsen, tingkat resiko, dan pengalaman Rumah Sakit.
e) Memastikan sarana dan prasarana (sistim utilitas) tersertifikasi.
f) Memastikan pemasangan label pada tuas-tuas control system utilitas
untuk membantu pemadaman darurat secara keseluruhan atau
sebagian.
g) Memastikan dilakukannya dokumentasi setiap kegiatan system utilitas.
10. Peralatan medis
a) Memastikan tersedianya daftar inventaris seluruh peralatan medis.
b) Memastikan penandaan pada peralatan medis yang digunakan dan
yang tidak digunakan.
c) Memastikan dilaksanakannya inspeksi berkala.
d) Memastikan dilakukan uji fungsi dan uji coba peralatan.
e) Memastikan dilakukan pemeliharaan promotif dan pemeliharaan
terencana pada peralatan medis.
f) Memastikan petugas yang memelihara dan menggunakan peralatan
medis kompeten dan terlatih
11. Kewaspadaan bencana
a) Mengidentifikasi risiko kondisi darurat atau bencana.
b) Pemetaan resiko kondisi darurat atau bencana.
c) Membentuk tim tanggap darurat dan bencana.
d) Monitoring pembuatan jadwal petugas kewaspadaan bencana
e) Menyusun spo tumpahan bahan dan limbah B3.
f) Menyusun spo kegagalan peralatan medis dan non medis.
g) Menyusun spo kelistrikan.
h) Menyusun spo ketersediaan air.
i) Menyediakan alat/ sarana dan prosedur keadaan darurat dan bencana.
j) Memasang rambu-rambu keselamatan dan tanda pintu darurat
k) Melakukan simulasi kedaruratan dan bencana setahun sekali sesuai
hazzard vunerablity assesment.
C. Sasaran Kegiatan
1. Pengelolaan B3 resiko terlaksana 100 %
2. Proteksi kebakaran resiko terlaksana 100 %
3. Kewaspadaan bencana dan kedaruratan resiko terlaksana 100 %
Waktu
No Kegiatan Sasaran Target PJ
Pelaksanaan
1. Penerapan a. Jajaran direksi 100 % Januari - Direktur
kebijakan dan b. Staff/ karyawan 100 % Desember
tujuan SMK3 c. Komite K3RS 100 % 2022
d. Dokument kebijakan K3RS 100 %
e. Pelaporan kegiatan Komite 95 %
K3RS
f. Pelaporan Kecalakaan akibat 95 %
kerja dan penyakit akibat
kerja
g. Investigasi 95 %
h. Audit SMK3 95 %
2. Penerapan a. Jajaran direksi 100 % Januari - Komite
standart K3RS b. Staff/ karyawan 100 % Desember K3RS
c. Pasien dan penunggu pasien 100 % 2022
d. Pengunjung RS 95 %
e. Tenant/ penyewa lahan 100 %
rumah sakit
f. Pekerja luar rumah sakit 95 %
g. Audit standart K3RS 95 %
3. Manajemen a. Jajaran direksi 100 % Januari - Komite
resiko b. Staff/ karyawan 95 % Desember K3RS
keselamatan c. Pasien dan penunggu pasien 90 % 2022
dan kesehatan d. Pengunjung RS 95 %
kerja e. Tenant/ penyewa lahan 100 %
rumah sakit
f. Pekerja luar rumah sakit 95 %
4. Keselamatan a. Jajaran direksi 100 % Januari - Komite
kerja b. Staff/ karyawan 95 % Desember K3RS
c. Pasien dan penunggu pasien 90 % 2022
d. Pengunjung RS 95 %
e. Tenant/ penyewa lahan 100 %
rumah sakit
f. Pekerja luar rumah sakit 95 %
g. Kecelakaan akibat kerja 2%
h. Penyakit akibat kerja 0.5 %
i. Audit keselamatan kerja 95 % 2x Setahun
j. Sosialisasi kode kedaruratan 100 % 2x Setahun
RS
5. Keamanan a. Jajaran direksi 100 % Januari - Direktur
rumah sakit b. Staff/ karyawan 95 % Desember Komite
c. Pasien dan penunggu pasien 90 % 2022 K3RS,
d. Pengunjung RS 95 % Satpam
e. Tenant/ penyewa lahan 100 %
rumah sakit
f. Pekerja luar rumah sakit 95 %
g. Perilaku kekerasan 0.5 %
h. Pencurian 0.2 %
i. Pengrusakan fasilitas rumah 0%
sakit
j. Sosialisasi kode kedaruratan 100 % 2x Setahun
RS
6. Kesehatan a. Jajaran direksi 100 % Januari - Komite
Kerja b. Staff/ karyawan 100 % Desember K3RS
c. Pemeriksaan kesehatan 100 % 2022
sebelum kerja
d. Pemeriksaan kesehatan 50 %
berkala
e. Pemeriksaan kesehatan 2%
khusus
f. Kegiatan rohani 90 %
g. Kegiatan Jasmani 90 %
7. Pengelolaan a. Jajaran direksi 100 % Januari - Komite
B3 b. Staff/ karyawan 100 % Desember K3RS,
c. Inventarisasi B3 RS 100 % 2022 Komite
d. Penanganan tumpahan B3 95 % PPI
e. Pelaporan tumpahan B3 0%
f. Pemilahan limbah b3 95 %
g. Sosialisasi penangana 95 % 2x Setahun
tumpahan B3
8. Peralatan a. Jajaran direksi 100 % Januari - Komite
medis b. Staff/ karyawan 100 % Desember K3RS
c. Inventarisasi peralatan medis 98 % 2022
d. Inventarisasi kalibrasi alat 90 %
medis
9. Prasarana a. Jajaran direksi 100 % Januari - Komite
(sistem b. Staff/ karyawan 100 % Desember K3RS
utilitas) c. Inventarisasi sistem utilitas 100 % 2022
d. Inventarisasi perijinan sistem
utilitas
7. Pencegahan a. Jajaran direksi 100 % Januari - Direktur,
dan b. Staff/ karyawan 100 % Desember Komite
pengendalian c. Kebakaran 0% 2022 K3RS,
kebakaran d. Kawasan rumah sakit bebas 85 %
rokok
e. Sistem fire alaram kebakaran 50 %
siaga
f. Sistem pemadam kebakaran 10 %
siaga
g. Alur evakuasi terpasang 95 %
h. Sosialisasi kode merah 100 %
i. Sosialisasi penggunaan 90 % 2x Setahun
APAR
j. Pemeriksaan Fire risk 100 % 2x Setahun
assesment (FRA)
k. Diklat penanggulangan 95 % 1x Setahun
kebakaran
8. Kedaruratan a. Jajaran direksi 100 % Direktur,
dan bencana b. Staff/ karyawan 100 % Komite
c. Tim kedaruratan dan 95 % K3RS
bencana (HDMT) siaga
d. Alur evakuasi dan titik 100 %
kumpul terpasang atau siap
e. Sosialisasi kode kedaruratan 100 % 2x Setahun
RS
f. Simulasi penaggulangan 2x Setahun
kebakaran
g. Simulasi penanggulangan 2x Setahun
gempa
h. Simulasi penculikan anak, 80 % 2x Setahun
perkelahian, pencurian
i. Pemeriksaan Hospital safety 100 % 2x Setahun Ahli K3
indexs (HSI) Muda,
Kabag
TU
j. Tenda darurat siaga

D. Cara Pelaksanaan Kegiatan


1. Sosialisasi kebijakan umum K3RS setahun sekali
2. Pertemuan rapat koordinasi anggota Komite K3 untuk sosialisasi program
1 tahun.
3. Melakukan identifikasi resiko, analisa resiko, pengendalian resiko dan
evaluasi resiko keseluruh unit kerja rumah sakit
4. Pengawasan resiko setiap hari (Telusur/ Tracer) dengan cara monitoring
dan evaluasi
5. Melakukan koordinasi dengan unit terkait
6. Pelaksanaan kegiatan program masing-masing sub.bidang sesuai dengan
jadwal yang ditentukan
7. Pendidikan dan pelatihan
8. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan secara bulanan/ berkala dan
tahunan.
9.
E. Jadwal Kegiatan
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I. Komite Kesehatan
& Kesehatan Kerja
1. Sosialisasi
kebijakan
keselamatan dan
kesehatan kerja
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(K3) pada
anggota Komite
K3RS
2. Menerapkan
kebijakan
keselamatan dan
kesehatan kerja
(K3).
3. Sosialisasi
keselamatan dan
kesehatan kerja
(K3) karyawan,
pasien,
pengunjung
pasien dan
pekerja luar
rumah sakit.
4. Identifikasi
bahaya potensial
keselamatan dan
kesehatan kerja
(K3);
a. Analisis risiko;
b. Evaluasi risiko;
c. Pengendalian
risiko;
d. Komunikasi dan
konsultasi; dan
e. Pemantauan dan
telaah ulang.
5. Pengadaan
rambu-rambu
keselamatan dan
kesehatan kerja.
6. Monitoring
kebersihan
lingkungan RS
II. KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RUMAH SAKIT
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A. Keselamatan
Kerja
1. Monitoring area
beresiko
gangguan
keselamatan
terhadap SDM
2. Monitoring
kebersihan
lingkungan rumah
sakit.
3. Pemasangan batas
pengaman pagar.
4. Pemasangan
handrail
(pegangan
dinding),
pegangan khusus
pada kamar mandi
pasien.
5. Pemasangan bel
panggilan pasien
ke petugas
6. Pemberian warna
pembatas lantai .
7. Pengukuran
radiasi.
8. Pengukuran
pencahayaan
ruangan.
9. Pengukuran
kebisingan.
10. Pencegahan
kecelakaan dan
cidera dengan
pemasangan
rambu-rambu
keselamatan.
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11. Melakukan
pengawasan
pelaksanaan
kegiatan kerja
sesuai prosedur.
12. Penggunaan alat
pelindung diri
sesuai dengan
area kerja.
13. Menginspeksi
semua bangunan
rumah sakit untuk
menciptakan
fasilitas fisik yang
aman bagi pasien,
pengunjung, dan
karyawan.
14. Melakukan
pengkajian
keselamatan
selama terdapat
proyek konstruksi
dan renovasi.
15. Melakukan
pemeriksaan
Hospital safety
index (HSI) 2x
setahun
16. Menjadi
investigator bila
terjadi kejadian
kecelakaan akibat
kerja dan penyakit
akibat kerja.
17. Melakukan
dokumentasi
pemeriksaan
fasilitas fisik yang
terbaru, dan
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
akurat terhadap
fasilitas fisiknya.
18. Monitoring dan
evaluasi.
19. Melakukan rapat
koordinasi
penerapan standar
keselamatan dan
kesehatan kerja.
20. Pencatatan,
pendokumentasia
n dan pelaporan
B. Keamanan
1. Monitoring area
beresiko
gangguan
keamanan rumah
sakit.
2. Memastikan
semua karyawan
pegawai pihak
ketiga dan vendor
sudah
diidentifikasi.
3. Memberikan
tanda pengenal
sementara selama
berada di area
rumah sakit.
4. Semua area
berisiko tinggi
keamanan dan
area terbatas yang
sudah
diidentifikasi, di
dokumentasi dan
dipantau serta
terjaga
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
keamanannya.
5. Area beresiko
gangguan
keamanan di
awasi oleh satpam
24 jam.
6. Pemasangan
CCTV pada area
beresiko
gangguan
keamanan.
7. Memastikan
perlindungan
setiap orang yang
ada di rumah sakit
terhadap kerugian
pribadi,
kehilangan dan
pengrusakan.
8. Pemeliharaan
kondisi aman
dengan
mensosialisasikan
kode-kode
kedaruratan ke
seluruh karyawan
rumah sakit.
III. KESEHATAN KERJA
1. Monitoring
populasi beresiko
sesuai potensi
bahaya tempat
kerjanya.
2. Pemeriksaan
ergonemetri
3. Pemberian
makanan
tambahan dengan
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
gizi yang
mencukupi
(extrafooding)
bagi petugas yang
bekerja di area
beresiko tinggi
serta petugas yang
dinas bergilir
(sore, malam dan
diluar hari kerja
atau libur).
4. Pengelolaan
kantin bersih
sehat, dan hygiene
sanitasi.
5. Pelaksanaan
program
kebugaran
jasmani, senam
kesehatan dan
rekreasi.
6. Pengelolaan ASI
di rumah sakit
(penyediaan ruang
ASI).
7. Penyiapan tempat
penitipan anak
(TPA).
8. Pembinaan mental
dan rohani.
9. Menentukan
kelaikan bekerja
sesuai kondisi
kesehatan
pegawai.
10. Pelaksanaan
program kelaikan
bekerja dalam
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
rangka penentuan
jenis pekerjaan
sesuai dengan
status kesehatan
karyawan
(pemeriksaan
kesehatan pra
kerja, berkala dan
khusus).
11. Monitoring data
rawat jalan, data
rawat inap dan
absensi selurah
karaywan rumah
sakit.
12. Monitoring
pengukuran
lingkungan kerja.
13. Penanganan
kecelakan akibat
kerja dan
kecelakaan akibat
kerja.
14. Penyiapan unit
layanan kesehatan
kerja.
15. Monitoring dan
evaluasi.
16. Pencatatan,
pendokumentasia
n dan pelaporan
IV. PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
A. Monitoring resiko
bahaya potensial
bahan berbahaya
dan beracun (b3).
B. Inventarisasi
bahan berbahaya
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dan beracun (b3).
C. Monitoring
material safety
data sheet (msds).
D. Menyiapkan
sarana
keselamatan
bahan berbahaya
dan beracun (B3)
: lemari B3,
penyiram badan
(body wash),
pencuci mata
(eyewash), APD
dan spill kit serta
rambu dan simbol
B3.
E. Menetapkan dan
menerapkan
pelabelan bahan
dan limbah
berbahaya.
F. Penanganan
Keadaan Darurat
Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)
1. Melakukan √
pelatihan dan
simulasi
tumpahan
Bahan
Berbahaya dan
Beracun (B3).
2. Menerapkan
prosedur
untuk
mengelola
tumpahan dan
paparan
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bahan
Berbahaya
dan Beracun
(B3).
3. Menerapkan
mekanisme
pelaporan dan
penyelidikan
(inventigasi)
untuk
tumpahan dan
paparan
Bahan
Berbahaya
dan Beracun
(B3).
4. Pengolahan
secara
eksternal
dilakukan
melalui
bekerja sama
dengan pihak
pengolah atau
penimbun
limbah B3
Yng telah
memiliki izin.
V. PENANGGULANGAN KEBAKARAN
A. Monitoring area
beresiko bahaya
kebakaran dan
ledakan.
B. Monitoring
pelaksanaan
kawasan bebas
dari rokok
C. Melakukan
pemeriksaan fire
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
risk assasment.
D. Pemasangan
sistim fire alarm
(alarm
kebakaran,
detektor panas,
detektor asap).
E. Mengusulkan isi
ulang APAR
(alat pemadam
api ringan jenis
powder dan
CO2).
F. Pemasangan
Springkel
(penyemprot air
otomatis).
G. Monitoring
perawatan sistim
fire alarm (alarm
kebakaran,
detektor panas,
detektor asap
control fire
alarm).
H. Monitoring
perawatan APAR
(alat pemadam
api ringan jenis
powder).
I. Monitoring
perawatan sistim
pompa
kebakaran
(Pompa diesel,
pompa elektrik,
jockey pump dan
hydrant).
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
J. Mengusulkan
pengadaan
penggantian
system pompa
kebakaran rumah
sakit.
K. Mengusulkan
pemasangan
system fire
alaram pada
gedung yang
belum terpasang
fire alaram
system.
VI. PRASARANA
A. Prasarana (sistim
utilitas)
1. Monitoring area
dan layanan yang
memiliki resiko
jika terjadi
pemadaman
listrik.
2. Monitoring area
dan layanan yang
memiliki resiko
jika terjadi
gangguan suplai
air bersih.
3. Memastikan
adanya daftar
inventaris
komponen-
komponen system
utilitasnya dan
memetakan
pendistribusianny
a.
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4. Memastikan
dilakukan
kegiatan
pemeriksaan,
pengujian, dan
pemeliharaan
semua komponen-
komponen system
utilitas yang
beroperasi di
dalam daftar
inventaris,
berdasarkan
keriteria seperti
rekomendasi
produsen, tingkat
resiko, dan
pengalaman
Rumah Sakit.
5. Memastikan
sarana dan
prasarana (sistim
utilitas)
tersertifikasi.
6. Memastikan
pemasangan label
pada tuas-tuas
control system
utilitas untuk
membantu
pemadaman
darurat secara
keseluruhan atau
sebagian.
7. Memastikan
dilakukannya
dokumentasi
setiap kegiatan
system utilitas.
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
B. PERALATAN MEDIS
1. Memastikan
tersedianya daftar
inventaris seluruh
peralatan medis.
2. Memastikan
penandaan pada
peralatan medis
yang digunakan
dan yang tidak
digunakan.
3. Memastikan
dilaksanakannya
inspeksi berkala.
4. Memastikan
dilakukan uji
fungsi dan uji
coba peralatan.
5. Memastikan
dilakukan
pemeliharaan
promotif dan
pemeliharaan
terencana pada
peralatan medis.
6. Memastikan
petugas yang
memelihara dan
menggunakan
peralatan medis
kompeten dan
terlatih
VII KEWASPADAAN BENCANA
a. Mengidentifikasi
risiko kondisi
darurat atau
bencana
b. Pemetaan resiko
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kondisi darurat
atau bencana
c. Penyusunan
pedoman, spo
tanggap darurat
dan bencana
d. Membentuk tim
tanggap darurat
dan bencana
e. Menyusun spo
kedaruratan
keamanan
f. Menyusun spo
kedaruratan
keselamatan
g. Menyusun spo
tumpahan bahan
dan limbah B3
h. Menyusun spo
kegagalan
peralatan medis
dan non medis
i. Menyusun spo
kelistrikan
j. Menyusun spo
ketersediaan air
k. Menyediakan
alat/ sarana dan
prosedur
keadaan darurat
dan bencana
l. Memasang
rambu-rambu
keselamatan dan
tanda pintu
darurat
m. Melakukan
simulasi
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kedaruratan dan
bencana setahun
sekali sesaui
hazzard
vunerablity
assasment.
VIII PENCATATAN DAN PELAPORAN
a. Pelaporan atas
pelaksanaan
kegiatan
program
disampaikan
berupa :
b. Dilakukan secara
bulanan.
c. Dilakukan secara
tahunan
mencakup
seluruh kegiatan
K3RS selama
setahun.
IX PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
a. Pendidikan dan
pelatihan
keselamatan dan
kesehatan kerja
bagi staff rumah
sakit
b. Pendidikan dan
pelatihan
pengelolaan bahan
berbahaya dan
beracun bagi staff
rumah sakut.
c. Pendidikan dan
pelatihan
penggulangan
kebakaran bagi
Penanggung
Bulan Dalam Tahun
No Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
staff rumah sakit.
d. Selain SDM
Rumah Sakit,
sosialisasi
diberikan pada
pengunjung dan
pendamping
pasien mengenai
kebakaran dan
kedaruratan
bencanna
e. Simulasi
penanggulangan
kebakaran.
f. Simulasi
penanggulangan
gempa bumi
g. Simulasi
penanganan
tumpahan B3
X PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAKSANA K3
a. Pelatihan Ahli K3
Umum
b. Pelatihan K3RS
c. Pelatihan
pengelolaan B3
d. Pelatihan ahli K3
Kebakaran
e. Pelatihan
kewaspadaan
bencana
F. USULAN ANGGARAN
Anggaran kegiatan berasal dari APBRS, sesuai dengan anggaran dari
masing-masing bidang
No Uraian Sat Vol Harga Total harga keg/ Anggaran
satuan Tahun
1 Penyusunan program, Bund 12x
evaluasi, dan l
pendokumentasian
kegiatan K3
2 Sosialisasi dan promosi org 6x
K3 ke masing-masing Unit
yang ada di RS
3 Simulasi penanggulangan org 2x
gangguan keselamatan dan
kesehatan kerja
Total
4 Pendidikan dan pelatihan x keg 2x
keselamatan dan kesehatan
kerja internal
Total
PEMERIKSAAN KESEHATAN
5 Pemeriksaan kesehatan x keg 1x
sebelum bekerja
6 Pemeriksaan berkala x keg 1x
7 Pemeriksaan khusus 0rg 40x
8 Pemeriksaan ergonometri org 1x
Total
9 Pengukur kebisingan bh 1x
(digital sound level meter)
10 Pengukur radiasi bh 1x
11 Pengukur cahaya (Digital bh 1x
lux light meter tester)
12 Pengukur suhu ruangan unt 1x
personal portabel
13 Tiang penyembur asap unt 1x
14 Penyembur asap (smoke unt 1x
portable)
15 Penyembur panas (heat unt 1x
portable)
Total
PERLENGKAPAN KEWASPADAAN BENCANA
16 Rompi satpam hijau muda psg 1x
17 Rompi tim kewaspadaan
bencana
a. Merah Ukuran L psg 1x
No Uraian Sat Vol Harga Total harga keg/ Anggaran
satuan Tahun
b. Biru Ukuran L psg 1x
c. Kuning Ukuran L psg 1x
d. Putih Ukuran L psg 1x
18 topi pelindung (safety
helmet) kewaspadaan
bencana
a. Safety helmet merah buh 1x
b. Safety helmet putih buh 1x
c. Safety helmet biru buh 1x
d. Safety helmet kuning buh 1x
Total
KACA MATA SAFETY
19 Kaca mata safety buh 1x
20 Kaca mata google buh 1x
21 Kaca mata pelindung buh 1x
muka (face shield)
Total
PERLENGKAPAN SANITARIAN
22 Pemeriksaan biologi air 4x
bersih
23 Pemeriksaan fisika kimia µg/I 4x
air bersih
24 Pemeriksaan angka kuman unt
tempat, petugas, makanan
dan minuman di instalasi
gizi yang dilakukan
25 Pembersihan reservoir dan unt
tanki
26 Pengelolaan sampah non menyes
medis padat uaikan
27 Pengelolaan limbah padat menyes
medis untuk dimusnahkan uaikan
dengan pihak III
28 Pemeriksaan rutin outlet 1x24
IPAL fisik kimia dan jam
biologis
29 Inspeksi IPAL RS
Pemeriksaan kultur linen
untuk uji kebersihan linen
rs
30 Kegiatan pest control di 12 x
rumah sakit.
SARANA K3
22 Komputer unt 1 1x
No Uraian Sat Vol Harga Total harga keg/ Anggaran
satuan Tahun
23 Printer unt 1 1x
24 Lemari APD buh 3 1x
25 Senter bh 1x
26 Sticker bahaya radiasi lbr
(47cmx53cm)
27 Tanda lantai licin (Caution bh 1x
wet floor signage foldable)
28 Isolasi garis peringatan buh 1x
(warning line)
29 Tanda jalan berbentuk buh 1x
kerucut (Traffict cone)
30 Spanduk K3 lbr 1x
31 Banner K3 lbr 1x
32 Sticker k3 lbr 1x
33 Plang jalur evakuasi buh 1x
34 Pemasangan CCTV
a. Camera unt 1x
b. Jasa pemasangan titk
c. kabel rol
35 Perlengkapan sesuai area
Spill kit
Box buh 1x
Sapu dan serop buh 1x
36 Pemasangan Eyewash dan buh 1x
bodywash
37 Kombinasi Emergency buh 1x
Shower dan Eyewash
merk haws 8320/8325
38 White board/ Papan buh 1x
keterangan piket
39 Lemari minimalis buh 1x
peralatan identitas
kewaspadaan bencana
40 Pengukur suhu ruangan buh 1x
41 Tenda darurat unt 1x
Total
42 Perawatan Fire alaram/ unt
bell alaram
43 Perawatan Detector panas Unt 1x
(heat)
44 Perawatan Detector asap unt 1x
(smoke)
45 Penyembur air (springkle) unt 1x
Lt 2
46 Control panel detector unt 1x
No Uraian Sat Vol Harga Total harga keg/ Anggaran
satuan Tahun
47 Isi ulang Apar (6 kg) buh
48 Maintenance pompa x keg 1x
elektrik
49 Maintenence pompa diesel x keg 1x
50 Maintenance plumbing x keg 1x
hydrant
Total
Pengembangan SDM
51 Sosialisasi penggunaan x keg 20x
APAR
52 Sosialisasi dan simulasi x keg 20x
kode kedaruratan (kode
merah)
53 Simulasi penanggulangan org 2x
gempa
54 Simulasi kode pink org 2x
55 Simulasi gangguan org 2x
keamanan
56 Simulasi penanggulangan x keg 2x
banjir
Total
57 Pendidikan dan pelatihan x keg 1x
penanggulangan
kebakaran
58 Pendidikan dan pelatihan x keg 1x
kewaspadaan bencana
59 Pendidikan dan pelatihan x keg 1x
pengelolaan B3
60 Diklat K3 Umum org 1x
61 Diklat K3RS org 1x
62 Diklat pengelolaan B3 org 1x
63 Diklat emergency respon org 1x
plan
64 Diklat system utilitas org 1x
Total
Total Keseluruhan
BAB III
PENUTUP

Program kegiatan K3 ini diharapkan dapat dilaksanakan sebagai wujud dari


keinginan RS untuk mentaati perundangan yang berlaku, sehingga dapat tercipta
suasana kerja yang sehat, aman, nyaman dan selamat bagi seluruh petugas rumah
sakit, pasien/pengunjung dan masyarakat sekitar.

Batam, 17 Januari 2022


Menyetujui Tim K3RS
Direktur RS. Hj Bunda Halimah Batam

Dr.dr. Ibrahim, SH, M. Sc., M. Kn., M.Pd.Ked., Sp. Dwi Ani Rahmawati, S.Kes
KKLP.,FISQua

Anda mungkin juga menyukai