MENINGKATKAN NILAI
AKREDITASI RUMAH SAKIT
Laporan National Safety Council (NSC) menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan di RS 41%
lebih besar dari pekerja di industri lain. Kasus yang sering terjadi di antaranya tertusuk jarum
atau needle stick injury (NSI), terkilir, sakit pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, penyakit
infeksi dan lain-lain (Sarastuti, 2016)
Di Australia, diantara 813 perawat, 87% pernah low back pain, prevalensi 42% dan di AS, insiden
cedera musculoskeletal 4,62/100 perawat per tahun. Cedera punggung menghabiskan biaya
kompensasi terbesar, yaitu lebih dari 1 milliar dollar per tahun (Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit (Depkes, 2006)
Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine Vol. 1, No. 3 Juli 2020
KESELAMATAN KERJA
Rumah Sakit dibangun serta dilengkapi dengan sarana, prasarana dan peralatan yang
dapat difungsikan serta dipelihara sedemikian rupa untuk mendapatkan keamanan,
mencegah kebakaran/bencana dengan terjaminnya keamanan, kesehatan dan
keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan Rumah Sakit”
MFK
MFK 1 :
1. Rumah sakit menetapkan regulasi terkait Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
yang meliputi poin a)-j) pada gambaran umum.
Regulasi tentang : a. Kepemimpinan dan perencanaan; b. Keselamatan fasilitas; c.
Keamanan fasilitas; d. Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3); e.
Proteksi kebakaran; f. Peralatan medis; g. Sistim utilitas; h. Penanganan kedaruratan dan
bencana; i. Konstruksi dan renovasi; dan j. Pelatihan.
MFK 1
2. Rumah sakit telah melengkapi izin-izin dan sertifikasi yang masih berlaku sesuai
persyaratan peraturan perundang-undangan
Memiliki perizinan berusaha yang masih berlaku dan teregistrasi di Kementerian
Kesehatan • Memiliki Izin Pengelolaan Limbah Cair (IPLC) yang masih berlaku. • Memiliki
Kerja sama dengan pihak ketiga yang mempunyai izin sebagai pengolah dan/atau
sebagai transporter limbah B3 yang masih berlaku atau izin alat pengolah limbah B3
(Insenerator, Autoclave, Microwave). • Komite/tim K3 • Bagian Umum/ Kepala IPSRS
MFK 1
3. Pimpinan rumah sakit memenuhi perencanaan anggaran dan sumber daya serta
memastikan rumah sakit memenuhi persyaratan perundang-undangan.
regulasi tentang rencana kerja dan anggaran
MFK 2
Standar MFK 3 Rumah sakit menerapkan Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) terkait keselamatan di rumah sakit
Standar MFK 4 Rumah sakit menerapkan Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) terkait keamanan di RS.
Standar MFK 5 Rumah sakit menetapkan dan menerapkan pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun (B3) serta limbahnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Standar MFK 6 RS menerapkan proses untuk pencegahan, penanggulangan bahaya
kebakaran & penyediaan sarana jalan keluar yg aman dari fasilitas sbg respons terhadap
kebakaran & keadaan darurat lainnya.
Standar MFK 7 Rumah sakit menetapkan dan menerapkan proses pengelolaan peralatan
medik.
Standar MFK 8 RS menetapkan dan melaksanakan proses untuk memastikan semua sistem
utilitas (sistem pendukung) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan,
pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas
Standar MFK 9 RS menerapkan proses penanganan bencana untuk menanggapi
bencana yang berpotensi terjadi di wilayah rumah sakitnya.
Standar MFK 10 Rumah sakit melakukan penilaian risiko prakontruksi/Pre Contruction Risk
Assessment (PCRA) pada waktu merencanakan pembangunan baru (proyek konstruksi),
renovasi dan pembongkaran.
Standar MFK 11 Seluruh staf di RS dan yang lainnya telah dilatih dan memiliki
pengetahuan tentang pengelolaan fasilitas rumah sakit, program keselamatan dan
peran mereka dalam memastikan keamanan dan keselamatan fasilitas secara efektif.
PPI 2
Standar PPI 2 Rumah sakit menyusun dan menerapkan program PPI yang terpadu dan
menyeluruh untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan berdasarkan
pengkajian risiko secara proaktif setiap tahun.
Program PPI
Kesebelas kewaspadaan standar tersebut yang harus diterapkan di rumah sakit adalah:
(1) Kebersihan tangan (2) Alat Pelindung diri (3) Dekontaminasi peralatan perawatan
pasien (4) Pengendalian lingkungan (5) Pengelolaan limbah (6) Penatalaksanaan linen
(7) Perlindungan kesehatan petugas (8) Penempatan pasien (9) Kebersihan
pernafasan/etika batuk dan bersin (10) Praktik menyuntik yang aman (11) Praktik lumbal
pungsi yang aman
KPS 9
RS menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan
keselamatan staf
Program kesehatan dan keselamatan staf rumah sakit mencakup hal2 sbb: a. Skrining
kesehatan awal b. Tindakan-tindakan untuk mengendalikan pajanan kerja yang
berbahaya, seperti pajanan terhadap obatobatan beracun dan tingkat kebisingan yang
berbahaya c. Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terkait cara pemberian asuhan pasien
yang aman d. Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terkait pengelolaan kekerasan di
tempat kerja e. Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terhadap staf yang berpotensi
melakukan kejadian tidak diharapkan (KTD) atau kejadian sentinel f. Tata laksana kondisi
terkait pekerjaan yang umum dijumpai seperti cedera punggung atau cedera lain yang
lebih darurat. g. Vaksinasi/Imunisasi pencegahan, dan pemeriksaan kesehatan berkala. h.
Pengelolaan kesehatan mental staf, seperti pada saat kondisi kedaruratan penyakit
infeksi/pandemi.
AKREDITASI RUMAH SAKIT
Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit setelah dilakukan
penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi standar akreditasi yang disetujui oleh
Pemerintah
Berlaku mulai 1 Januari 2020
Berlaku mulai mei tahun 2022
KMK 1128/2022 Standar Akreditasi RS
Terdiri dari 16 BAB yang mewakili proses bisnis RS, patient safety, dan program nasional
1. Tata Kelola RS (TKRS) 8. Akses dan Keberlangsungan 15. Sasaran Keselamatan Pasien 16. Program Nasional
Pelayanan (AKP) (SKP)
2. Manajemen Fasilitas & a. Pelayanan Kesehatan Ibu
Keselamatan (MFK) 9. Pelayanan dan Asuhan Pasien a. Identifikasi Pasien dan Anak
(PAP)
3. Kualifikasi Pendidikan & b. Komunikasi Efektif b. Pelayanan TB Paru
Staf (KPS) 10. Pelayanan Anestesi dan Bedah c. Pelayanan HIV/AIDS
(PAB) c. Keamanan Obat yang
4. Pendidikan dalam Diwaspadai d. Program Gizi
Pelayanan Kesehatan 11. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) e. Program KB Rumah Sakit
(PPK) d. Keamanan pada Tindakan
12. Pelayanan Kefarmasian dan Bedah
5. Peningkatan Mutu & Penggunaan Obat (PKPO)
Keselamatan Pasien e. Mengurangi Resiko Infeksi
(PMKP) 13. Pengkajian Pasien (PP) pada Perawatan
6. Pencegahan & 14. Komunikasi dan Edukasi (KE) f. Mengurangi Resiko Cedera
Pengendalian Infeksi (PPI) Akibat Pasien Jatuh
25
STANDAR AKREDITASI RS
Kepmenkes Nomor : HK.01.07/MENKES/1128/2022
Kriteria Hasil Akreditasi
Hasil Akreditasi Kriteria
Madya 8-11 Bab mendapat nilai minimal 80% dengan nilai SKP
minimal 70%
Tidak terakreditasi a. Kurang dari 8 Bab yang mendapat nilai minimal 80%;
atau
b. Bab SKP mendapat nilai kurang dari 70%
AKREDITASI RS