I. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks yang
difungsikan untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
umum. Semakin luaspelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut,
maka akan semakin kompleks peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan.
Kerumitan tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya
yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien, tenaga medis dantenaga non medis,
tetapi juga pengunjung rumah sakit.
Disadari ataupun tidak, potensi bahaya di rumah sakit sangat luas, selain
penyakit- penyakit infeksi juga ada potensi bahaya – bahaya lain yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia di rumah sakit. Yaitu
potensi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial.
Oleh karena itu, pihak pengelola Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru
diharapkan dapat menerapkan upaya – upaya yang mendukung terciptanya
K3 di Rumah Sakit. Selain itu, agar penyelenggaraan K3 Rumah Sakit lebih
efisien, efektif dan terpadu, maka direktur Rumah Sakit memandang perlu di
buatnya suatu pedoman manajemen K3 di Rumah Sakit Awal Bros
Pekanbaru yang di dalam nya melibatkan pengelola dan seluruh pegawai
Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru untuk mendukung tercapainya kondisi
kerja yang sehat dan selamat. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru ini dibuat dengan mengacu pada berbagai
macam sumber baik itu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
66/Menkes/SK/XII/2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah
Sakit, Pedoman Manajemen K3 RS No. 432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga
sumber – sumber lain yang diharapkan dapat terapkan di seluruh Rumah Sakit
sebagai bagian dalam pengelolaan Rumah Sakit
II. LATAR BELAKANG
Mengingat Kesehatan dan keselamatan, keamanan pasien, pengunjung
dan karyawan menjadi tanggung jawab Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru,
maka dirasa perlu untuk dibentuknya Komite K3 Rumah Sakit Awal Bros
Pekanbaru . Diharapkan keselamatan dan keamanan bagi pasien, pengunjung,
dan karyawan rumah sakit dapat meningkat, yang pelaksanaan awalnya di
mulai dengan pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) di setiap satuan
kerja di Rumah Sakit untuk menjamin keselamatan dan kemanan, dengan
mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku.
Pengawasan yang dilakukan individu atau organisasi tersebut meliputi :
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Keputusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini dimaksudkan agar dapat menjadi
acuan bagi setiap upaya/kegiatan penyelenggaraan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dilingkungan RS Awal Bros agar dapat memberikan perlindungan
bagi karyawan Rumah Sakit terhadap gangguan keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi pimpinan dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam
melaksanakan tugas.
b. Menggerakkan segala sumber daya secara efektif dan efisien dalam
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
c. Mencapai target zero accident pada seluruh karyawan, pengunjung,
pasien yang masuk kedalam kawasan Rumah Sakit Awal Bros
Pekanbaru..
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Keselamatan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.
e. Sebagai tolak ukur mutu pelayanan Rumah Sakit.
IV. BATASAN
7. BUDAYA PERUSAHAAN
Dalam menjalankan kegiatan pelayanan seluruh karyawan menganut
dan mengamalkan Nilai-Nilai Utama RS Awal Bros Pekanbaru yaitu :
Selalu menjadi yang terbaik
Berkepribadian dan bersikap ramah dalam lingkungan kerja
Menjunjung tinggi semangat kebersamaan dalam kelompok
Menciptakan Tim kerja yang berkualitas dan dapat menimbulkan :
- Pengembangan diri anggotanya
- Inisiatif, Inovasi dan kreativitas anggotanya Quality Management
- Mengutamakan Manajemen Mutu Terpadu /TQM.
- Manajemen Pembiayaan terpadu/TCM.
- Mencapai bebas kecelakaan, sehingga unggul dalam keselamatan,
kesehatan dan lingkungan kerja.
- Bangga sebagai karyawan Rumah Sakit Awal Bros yang selalu peduli
terhadap kesehatan.
RS Awal Bros Pekanbaru adalah Rumah Sakit tipe B yang berdiri sejak 29
Agustus 1998. Saat ini Rumah Sakit yang terletak di pusat kota Pekanbaru (hanya
berjarak 10 menit dari Bandara Sultan Syarif Kasim II). Bersama dengan 3 Rumah Sakit
Awal Bros Grup lainnya, Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru telah terakreditasi nasional
dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan sejak tahun 2014 telah memperoleh
akreditasi Internasional dari Joint Commission Internasional (JCI).
VII. URAIAN JABATAN
A. Ketua Komite K3
2. Pengertian : Seorang dokter yang di beri tanggung jawab dan wewenang dalam
menyelenggarakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah sakit
Awal Bros.
3. Persyaratan :
3.1 Pendidikan dokter atau dokter spesialis.
3.2 Memiliki pengetahuan dibidang pengendalian infeksi.
3.3 Mempunyai minat dalam K3
3.4 Sehat, jujur, disiplin dan bertanggungjawab.
5. Tugas Pokok :
5.1 Membantu Direktur dalam hal pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit.
5.2 Membuat kebijakan bersama-sama dengan Direktur untuk pengembangan K3.
5.3 Membuat SOP K3
5.4 Mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang berlaku di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.
7. Wewenang : Memberikan tugas kepada anggota K3, sekretaris dan Tim K3.
8. Tugas Lain : Melaksanakan tugas lain yang diberikan Direktur.
b. Kedalam : Direktur, Tim K3, dan komite lain yang ada di Rumah Sakit Awal Bros
Pekanbaru.
B. Sekertaris Komite K3
1. Jabatan : Sekretaris Komite K3
2. Pengertian : Seorang tenaga profesional yang di beri tanggung jawab dan wewenang
dalam membantu penyelenggarakan kegiatan administrasi Komite K3
Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru
3. Persyaratan : Terampil dalam kesekretariatan dan penggunaan komputer.
4. Tanggung Jawab :
4.1 Bertanggung jawab dalam administrasi panitia
4.2 Atasan Langsung : Ketua Komite K3
4.3 Atasan Tidak Langsung : Tim K3
4.4 Bawahan Langsung :-
4.5 Bawahan Tidak Langsung :-
5. Tugas Pokok : Membantu Komite K3 dalam melaksanakan program.
6. Uraian Tugas :
6.1 Membantu Ketua Komite K3 mengumpulkan referensi yang berhubungan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6.2 Melakukan kegiatan surat menyurat (Agenda surat dan pengarsipan surat).
6.3 Menyiapkan undangan-undangan dan absensi rapat Panitia Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
C. Anggota Tim K3
1. Nama Jabatan : Anggota Tim K3
2. Pengertian : Seorang profesional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
menyelenggarakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan menyusun
kebijakan serta melakukan monitoring terhadap pelaksanaan K3 di
Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru
3. Persyaratan :
3.1 Dokter / perawat / petugas rumah sakit
3.2 Memiliki kemampuan memimpin dan berkomunikasi dengan baik.
3.3 Memiliki pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja rumah sakit .
3.4 Sehat jasmani dan rohani.
4. Tanggung Jawab : Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan program
Pencegahan dan pengendalian Infeksi Nosokomial
4.1 Atasan Langsung : Ketua Komite KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)
4.2 Atasan Tidak Langsung : Direktur
4.3 Bawahan Langsung : Tim K3.
4.4 Bawahan Tidak Langsung : -
5. Tugas Pokok :
5.1 Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan K3.
5.2 Membuat SPO
5.3 Menyusun Program K3 dan mengevaluasi program K3
6. Uraian Tugas :
6.1 Melaksanakan sosialisasi kebijakan K3 rumah sakit.
6.2 Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan seksi masing-
masing
6.3 Memberikan saran dan usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan tentang
standar keselamatan dan kesehatan kerja dirumah sakit
6.4 Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip K3 dan aman bagi
yang menggunakan
6.5 Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan
6.6 Memberikan saran perbaikan prilaku petugas dalam menerapkan Kewaspadaan
Standar
6.7 Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur.
6.8 Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan K3 bila ada KLB di rumah
sakit
6.9 Melaporkan kepada ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan
7. Wewenang :
7.1 Memberikan saran kepada Komite K3 dalam proses penyusunan Pedoman
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit.
a. Keluar : Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru dan Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru, .
b. Kedalam : Direktur, Komite KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
RUMAH SAKIT (K3RS) Rumah Sakit Awal bros Pekanbaru
VIII. TATA HUBUNGAN KERJA
Pelayanan
dan
Penunjang
Medis Keperawat
PPI
an
Bussiness
Maintenan K3 &
ce Developme
nt
Logistik Keuangan
Bagian
Umum
2. Keluar : LABKESDA, Laboratorium PU, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Dinas Tenaga
Kerja Kota Pekanbaru, DLHK Kota Pekanbaru, DLHK Provinsi Riau, Damkar Kota
Pekanbaru.
Lab PU
Damkar
Labkesda
Disnaker Unilab
MFK
Dinkes Kota DLHK
Pekanbaru Provinsi
DLHK Kota
Pekanbaru
KETERANGAN :
5. Security
a. Semua petugas security harus bisa dan mampu mengoprasikan APAR.
b. Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik yang ada
di area security harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
jadwal yang sudah ditetapkan. Misal pemeliharaan genset, APAR.
c. Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib
lapor ke tim K3RS.
6. HK & Laundry
a. Petugas yang ada di bagian laundry wajib mematuhi ketentuan dalam K3 misal saat
melakukan pencucian linen selalu menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan,
sepatu boot, masker, apron) dan juga pemilahan linen harus diperhatikan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Semua peralatan elektonik yang ada di bagian laundry harus selalu dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi timbangan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
misal mesin cuci.
c. Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib
lapor ke tim K3RS (misal kecelakaan kerja dan tertusuk jarum)
7. Rawat inap
a. Petugas yang ada di unit inap saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam K3 misal
saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung diri.
b. Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat inap harus
selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkan.
c. Setiap kejadian yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja wajib
lapor ke tim K3RS (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum).
3. PERTEMUAN/ RAPAT
2. Rapat insidentil
Waktu : Sewaktu-waktu
Jam : Jam kerja
Tempat : Ruang pertemuan Back Office
Pimpinan : Ketua Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
: Staf K3RS Dan Pendukung K3RS
Peserta : Pembahasan kasus jika ada kejadian insidentil ( misal kasus
materi kecelakaan kerja)
4. PELAPORAN
A. Laporan Harian :
1. Jumlah temuan water instrusion dan kerusakan fasilitas Keselamatan dan Kesehatan
Kerja lainnya.
2. Monitoring keselamatan pasien.
B. Laporan Bulanan :
1. Laporan bulanan pemeriksaan kesehatan berkala pada karyawan Rumah Sakit Awal Bros
Pekanbaru.
2. Laporan pelaksanaan kegiatan program K3 dan sasaran mutu K3.
C. Laporan Tahunan
1. Rekapan data pemeriksaan kesehatan berkala pada karyawan.
2. Rekapan laporan sasaran mutu K3
D. Laporan Insidentil
1. Laporan pelayanan KLB (misal kejadian kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)
IX. PENUTUP
1. Kebijakan ini dilaksanakan sebagai acuan dalam menjalankan komite keselamatan
dan keamanan gedung di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.
2. Sebagai penjabaran dari kebijakan ini dibuat petunjuk teknis dan standar prosedur
operasional (SPO) terkait keselamatan dan keamanan gedung di Rumah Sakit Awal
Bros Pekanbaru.