Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN RENOVASI DAN KONSTRUKSI

Penanggung Jawab Peninjauan Tanggal Terbit Tanggal Efektif


Departemen Umum dan SDM 21 November 2020 25 November 2020
Penanggung Jawab Implementasi Penerbitan Revisi
Unit K3RS Ke –2 Ke - 1
Riwayat Revisi

Revisi Nomor Dokumen Ringkasan Perubahan


00 - -
01 014/RSAB-SK/DIR/XI.2020  Merubah standar sesuai dengan
tata naskah
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS PEKANBARU
NOMOR :014/RSAB-SK/DIR/XI.2020

T E NTAN G

PROGRAM KEAMANAN
RUMAH SAKIT AWALBROS PEKANBARU
DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS PEKANBARU

Menimbang : a. Bahwa Rumah sakit Awal Bros Pekanbaru adalah bangunan


gedung atau sarana kesehatan yang memerlukan perhatian khusus
dari segi keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan;
b. Bahwa agar keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan di lingkugan Rumah sakit Awal Bros Pekanbaru
terpenuhi perlu dilakukan perbaikan, renovasi ataupun konstruksi
baru;
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan
Keputusan Direktur tentang Kebijakan Renovasi dan Konstruksi
Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
4. Pedoman Praktis Keselamatan dan Kesehatan kerja Bidang
Konstruksi Tahun 2005, ILO
Peraturan Mentri Pekerja Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan
Gedung Dan Lingkungan
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS


PEKANBARU TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
RENOVASI DAN KONSTRUKSI
Pertama : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah tentang
Pemberlakuan Panduan Renovasi dan Konstruksi.

Kedua : Pemberlakuan Panduan Renovasi dan Konstruksi terlampir dalam


keputusan ini, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal efektif dan berlaku selama 3 (tiga)
tahun.

Keempat : Dengan ditetapkan keputusan ini maka Keputusan Direktur Nomor


008/RSAB-SK/DIR/I/2017 tentang Keselamatan dan Keamanan
Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru tidak berlaku lagi.
Kelima : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau jika ada regulasi baru
maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 21 November 2020
Direktur
RS Awal Bros Pekanbaru

dr. Jimmy Kurniawan, MKK


DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI................................................................................................................
BAB II RUANG LINGKUP..............................................................................................
BAB III KEBIJAKAN.......................................................................................................
BAB IV TATA LAKSANA...............................................................................................
A. Dasar usulan renovasi atau konstruksi...............................................................
B. Usulan renovasi dan konstruksi.........................................................................
C. Penilaian resiko pra renovasi dan konstruksi....................................................
D. Monitoring, pengawasan dan dokumentasi resiko pra renovasi dan konstruksi
BAB V DOKUMENTASI.................................................................................................
BAB I
DEFINISI

1. Konstruksi adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana baru


2. Renovasi adalah perbaikan bagunan sebagian atau seluruhnya dengan meningkatkan kualitas
atau kapasitas sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya
3. Penilaian Resiko Pra Renovasi dan Konstruksi adalah proses menentukan resiko dari bahaya
yang bisa ditimbulkan oleh kegiatan renovasi dan konstruksi di rumah sakit dengan tujuan
untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko untuk meminimalkan risiko dari pekerjaan
tersebut.
4. ICRA (Infection Control Rsik Assesment) adalah proses menetapkan risiko potensial dari
transmisi udara yg bervariasi dan kontaminasi melalui udara atau air kotor dalam fasilitas
selama konstruksi, renovasi dan kegiatan maintenance.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Renovasi dan Konstruksi yang dimaksud dalam kebijakan ini adalah proyek – proyek
pembangunan, renovasi dan konstruksi baru yang memiliki resiko tinggi berdasarkan
hasil Penilaian Resiko Pra Renovasi dan Konstruksi

2. Penilaian Resiko Pra Renovasi dan Kontruksi meliputi area – area sebagai berikut:
- Kualitas udara
- Pengendalian infeksi (ICRA)
- Utilitas (supply air bersih, limbah, pembuangan air hujan, udara tekan, vakum, oksigen
dan lainnya)
- Kebisingan
- Getaran
- Bahan berbahaya
- Layanan Darurat
- Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan, dan layanan
- Penanganan Kebakaran dan Jalur Evakuasi
- Pelayanan lingkungan

3. Kontraktor wajib mematuhi pengendalian risiko yang telah dikeluarkan oleh rumah sakit
selama berada dilingkungan Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.
BAB III
KEBIJAKAN

Kebijakan terkait dokumen ini adalah :


1. Kebijakan Renovasi Dan Konstruksi
BAB IV
TATA LAKSANA

A. DASAR USULAN RENOVASI ATAU KONSTRUKSI


Diketahui bahwa renovasi, konstruksi, dan beberapa kegiatan pemeliharaan &
perbaikan memiliki potensi untuk mempengaruhi proses perawatan pasien dalam
lingkungan pelayanan . Tujuan dari dilakukan pengkajian dan penilaian risiko Pra-
Konstruksi ini adalah untuk mengidentifikasi potensi risiko yang bisa timbul dari
kegiatan ini dan untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko untuk meminimalkan
risiko ini
Pengkajian terhadap pelaksanaan renovasi atau konstruksi harus dilakukan oleh
coordinator atau manajer terkait terlebih dahulu sebelum mengusulkan renovasi atau
konstruksi dalam kata lain pengkajian renovasi dan konstruksi dilakukan pada saat
pembuatan proposal renovasi / konstruksi. Pengkajian harus didasarkan minimal pada :
- Pemenuhan Regulasi
- Kepatuhan terhadap standar
- Kebutuhan
- Rencana Strategis

B. USULAN RENOVASI DAN KONSTRUKSI


1. Pekerjaan renovasi atau konstruksi dilakukan sesuai usulan dari unit kerja ataupun
departemen.
2. Usulan renovasi atau konstruksi diusulkan oleh Kepala Ruangan/ Kepala Unit/
Koordinator Unit dengan persutujuan manajer terkait kepada direktur.
3. Usulan disampaikan dengan mengisi Formulir Usulan Renovasi dan Konstruksi dan
disertai dengan prosposal.
4. Proposal renovasi dan konstruksi minimal berisikan :
- Pendahuluan
- Latar Belakang
- Tujuan
- Kajian Postif dan Negatif terhadap renovasi atau konstruksi yang diusulkan
- Design sebelum dan sesudah renovasi
- Standar ruangan yang diharapkan (wajib mengikuti peraturan yang berlaku)
- Waktu pelaksanaan
- Tindak lanjut kelangsungan pelayanan selama renovasi dan konstruksi dilakukan.
5. Untuk menyetujui usulan dilakukan meeting oleh unit terkait, manajer terkait,
manajer umum dan direktur.
6. Form usulan dan prosposal renovasi dan konstruksi yang telah disetujui direktur akan
tembuskan kepada :
- Manejer Umum
- Komite K3RS
- Komite PPIRS
7. Unit meminta izin kepada PPIRS & Penilian Resiko Pra Renovasi Dan Kontruksi
untuk pelaksanaan pekerjaan.
8. Penilaian dan pengkajian resiko oleh Tim yang terdiri dari
- Manajer / pimpinan proyek
- Perwakilan Unit Pemeliharaan
- Komite K3RS
- Komite PPIRS
- Kesling
- Perwakilan kontraktor
- Koordinator unit terkait
- Unit lain untuk dipertimbangkan: (perwakilan mutu, perwakilan unit yang terkena
dampak, IT)
9. Pekerjaan dilakukan setelah :
- adanya izin yang dikeluarkan oleh PPIRS dan K3RS
- hasil penilaian resiko, dampak dan pengendalian resiko yang direncanakan
sudah diketahui oleh semua pihak terkait
- mitigasi untuk meminimalkan risiko sudah dilakukan
- pihak kontraktor telah menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) sebagai
bentuk persetujuan terhadap pekerjaan yang akan dilakukan dan aturan – aturan
yang akan diikuti selama melakukan pekerjaan tersebut.
10. Selama pekerjaan akan dilakukan monitoring, pengawasan dan pendokumentasian
oleh K3RS dan PPIRS
11. Setelah pekerjaan selesai Kontraktor akan menyerahkan ruangan / area/ lokasi yang
telah dikerjakan kepada Manajer / pimpinan proyek, dan selanjutnya serah terima
dilanjutkan kepada Kepala Ruangan/ Kepala Unit/ Koordinator Unit terkait dengan
diketahui oleh manajer umum terlebih dahulu.
12. Penyerahan pekerjaan dilakukan dengan mengisi Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan. Pada saat penyerahan pekerjaan maka Kepala Ruangan/ Kepala Unit/
Koordinator Unit harus memastikan bahwa ruangan yang sudah mereka terima sesuai
dengan standar yang diminta.
13. Kepala Ruangan/ Kepala Unit/ Koordinator Unit ruangan berkoordinasi dengan
petugas kesling untuk menjadwalkan pemeriksaan mikro udara ruang.

C. PENILAIAN RESIKO PRA RENOVASI DAN KONSTRUKSI


Setelah mendapatkan usulan renovasi yang telah disetujui oleh direktur maka :
Tim Penilaian Resiko Pra Renovasi dan Kontruksi melakukan penilaian resiko dengan
mengacu kepada format berikut :
PENILAIAN RESIKO PRA RENOVASI DAN KONSTRUKSI

Kegiatan renovasi, konstruksi, dan beberapa kegiatan pemeliharaan & perbaikan berpotensi
mempengaruhi proses perawatan pasien di Lingkungan Perawatan. Tujuan dari proses Penilaian
Resiko Pra Renovasi Dan Konstruksi ini adalah untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dapat
timbul dari kegiatan ini dan untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko untuk meminimalkan
risiko. Elemen yang harus dipertimbangkan dalam proses ini meliputi, namun tidak terbatas
pada:
- Kualitas udara
- Pengendalian infeksi (ICRA)
- Utilitas (supply air bersih, limbah, pembuangan air hujan, udara tekan, vakum,
oksigen dan lainnya)
- Kebisingan
- Getaran
- Bahan berbahaya
- Layanan Darurat
- Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan, dan layanan
- Penanganan Kebakaran dan Jalur Evakuasi
- Pelayanan lingkungan

Sebelum memulai aktivitas renovasi dan konstruksi, formulir penilaian ini akan diselesaikan oleh
Tim Penilaian Resiko Pra Renovasi Dan Konstruksi. Anggota tim ini harus mencakup hal-hal
berikut:
- Manajer / pimpinan proyek
- Perwakilan Unit Pemeliharaan
- Komite K3RS
- Komite PPIRS
- Kesling
- Perwakilan kontraktor
- Kepala Ruangan/ Kepala Unit/ Koordinator Unit terkait
- Perwakilan unit lain yang terkena dampaknya
Yang lain untuk dipertimbangkan:
- Perwakilan Mutu
- IT
Pada akhir proses penilaian risiko, serangkaian rekomendasi mitigasi risiko (RMR) akan
dihasilkan. RMR ini akan ditinjau ulang oleh Tim diatas dan tim yang menyelesaikan pekerjaan
dan akan menjadi bagian dari dokumentasi proyek.

I. IDENTITAS PEKERJAAN:
Nama Pekerjaan :

Waktu Pelaksanaan : Konsultan Perencana :

Tenaga Kerja : Kontraktor Pelaksana :

No Dokumen : Konsultan Pengawas :

Gedung :
Lantai :
No. Kamar/ Ruang :
Risk Level
Tipe Konstruksi

II. ELEMEN PENILAIAN RISIKO


Identifikasi
Elemen Penilaian Keselamatan langkah-langkah
No Evidence
Keamanan Konstruksi sementara yang
harus diambil
1 Jalur Keluar Aman
Apakah proyek memiliki jalur keluar
aman ? minimal 2 jalur keluar aman
Ya  Tidak 
2 Jalur Keluar Aman
Apakah proyek memiliki potensi bahaya
yang mempengaruhi akses jalur keluar
aman yang telah ditentukan ?
Ya  Tidak 
3 Jalur Keluar Aman
Apakah jalur keluar aman proyek dapat
digunakan oleh orang lain selain pekerja
Identifikasi
Elemen Penilaian Keselamatan langkah-langkah
No Evidence
Keamanan Konstruksi sementara yang
harus diambil
konstruksi ?
Ya  Tidak 
4 Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek dapat
berdampak pada sistem deteksi kebakaran
di rumah sakit?
Ya  Tidak 
5 Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek dapat
memberikan dampak terhadap sistem
penanggulangan kebakaran di rumah
sakit?
Ya  Tidak 
6 Pencegahan Kebakaran
Apakah kegiatan proyek memiliki
tambahan fasilitas atau peralatan
pemadaman kebakaran yang tersedia di
area proyek ?
Ya  Tidak 
7 Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Apakah pemilik proyek mengharuskan
seluruh staf untuk mendapatkan pelatihan
mengenai langkah pemadaman
kebakaran?
Ya  Tidak 
8 Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Apakah pemilik proyek menjamin sudah
pernah melakukan pelatihan / simulasi
penanggulangan kebakaran ?
Ya  Tidak 
9 Bahan Berbahaya Beracun -
Apakah proyek memiliki tempat
penyimpanan khusus untuk Bahan
Berbahaya dan Beracun ?
Ya  Tidak 
10 Kompartemen
Apakah proyek membutuhkan partisi
tahan asap sementara ? Partisi tersebut
harus bebas asap dan terbuat dari
material yang tidak mudah terbakar
Ya  Tidak 
11 Dampak Terhadap Struktur Bangunan
Identifikasi
Elemen Penilaian Keselamatan langkah-langkah
No Evidence
Keamanan Konstruksi sementara yang
harus diambil
Akankah aktifitas proyek akan
mempengaruhi struktur bangunan rumah
sakit dan berdampak pada proteksi
kebakaran seperti pintu dan dinding ?
Ya  Tidak 
12 Pengawasan Terhadap Potensi Bahaya
Akankah pemilik proyek akan melakukan
peningkatan terhadap inspeksi dan
pengawasan bahaya terhadap aktifitas
proyek
Ya  Tidak 
Frekuensi berkala :
Harian
 Mingguan
Bulanan
13 Hot Work
Apakah terdapat pekerjaan yang dapat
menimbulkan panas dan percikan api
selama proses proyek berlangsung ?
Ya  Tidak 
14 Area Posting
Apakah terdapat media informasi terkait
standar keselamatan dan kesehatan kerja
yang tertempel di area proyek ?
Ya  Tidak 
III. Pengendalian Infeksi dan Kualitas Udara

TIPE KONSTRUKSI
TIPE A TIPE B
Proses Inspeksi (non-invasif). Termasuk Pekerjaan dengan skala kecil, kegiatan durasi
kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau pendek, yang hanya akan membuat debu
pekerjaan yang tidak memerlukan pemotongan minimal. Termasuk, namun tidak terbatas
dinding, pengeboran, pengamplasan atau akses pada :
ke langit-langit selain untuk inspeksi visual a. Pemasangan instalasi telepon dan jaringan
seperti : komputer
a. Memindahkan plafon untuk inspeksi visual b. Melakukan pembongkaran dinding atau
(batasan < 5 m2) langit – langit dimana debu masih dapat
b. Pengecatan (bukan pengamplasan) dikontrol
c. Pekerjaan jaringan elektrik c. Memperbaiki area kecil pada dinding
d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara pipa d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara
air ≤ 15 menit di area tertentu) suplai air ≤ 30 menit dilebih dari 1 area
e. Perbaikan pipa kecil tanpa solder dan bor perawatan)
f. Kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau e. Maksimal 4 plafon pengganti genteng
membutuhkan pembongkaran dinding atau dalam 50 kaki persegi
langit – langit selain untuk inspeksi visual f. Melakukan pemotongan/ pengelasan
g. Kerja dengan kebutuhan listrik kecil dengan durasi pendek, pengeboran, atau
h. Perbaikan pintu dan jendela pengamplasan dari daerah yang sangat kecil
i. Perbaikan penggantian di mana dapat menciptakan debu kecil dan
j. Melukis dinding dapat dikendalikan
g. Perbaikan mekanik kecil.

TIPE KONSTRUKSI
TIPE C TIPE D
Setiap pekerjaan yang menghasilkan tingkat Kegiatan yang menghasilkan banyak debu dan
debu dengan jumlah sedang - banyak. Dan termasuk juga kegiatan pembongkaran besar /
setiap pekerjaan yang membutuhkan re-konstruksi serta konstruksi mayor. Termasuk
pembongkaran atau penghapusan komponen pekerjaan :
bangunan tetap atau rakitan, pekerjaan dengan a. Kegiatan yang membutuhkan pekerjaan
perekat, cat, pelarut, pengencer dan pembersih shift berturut – turut (lebih dari 1 sift)
yang kuat, pekerjaan yang mengambil lebih dari b. Membutuhkan pembongkaran berat
satu shift (8 jam perhari) untuk menyelesaikan. c. Memindahkan seluruh area langit – langit /
Termasuk, jenis pekerjaan : plafon
a. Pengamplasan dinding untuk pengecatan d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara
dinding suplai air > 1 jam dan dilebih dari 1 area
b. Pembongkaran ubin pada lantai dan langit – perawatan pasien)
langit ruangan dengan luas 20% dari total e. Pembongkaran Mayor
luas f. Konstruksi mayor yang membutuhkan
c. Pembangunan dinding, lantai dan langit – waktu selama beberapa hari
langit yang baru g. Konstruksi baru
d. Pekerjaan elektrik diatas langit – langit
(minor) dan pekerjaan pemasangan kabel
(mayor).
e. Pekerjaan pipa air (memutus sementara
suplay air 30 – 60 menit di lebih dari 1 area
perawatan)
f. Setiap pekerjaan pengeboran dengan waktu
yang lama
g. Setiap proses pengelasan atau pemotongan di
ruang area perawatan.

AREA KONSTRUKSI BEDASARKAN TINGKAT RISIKO


GRUP 1 – Risiko GRUP 2 - Risiko GRUP 3 – Risiko GRUP 4 - Risiko
Rendah Medium Medium-tinggi tertinggi
a. Area Perkantoran, a. Unit perawatan a. UGD a. Kamar Operasi
lobi, koridor non- pasien .tidak b. Radiologi/ b. ICU/ICCU
pasien terdaftar di Grup 3 MRI/Radioterapi c. Cathlab
b. Area Pendukung atau 4 c. Onkologi d. Laboratorium
(misal : Ruang b. Lobi & Koridor d. IPAL & TPS e. CSSD
Mesin, Ruang Perawatan Pasien e. Laboratorium f. VK
Housekeeping, c. Kantin/penyewa f. Hemodialisis g. R. Isolasi
Area Laundry & lahan g. Endoscopy h. Ruang Kemoterapi
Linen Kotor, Area d. Klinik Rawat Jalan h. Ruang Anak i. Ruang Tindakan
Umum, dll) (Kecuali onkologi i. Ruang Neonatus gigi
c. Area perawatan dan bedah) j. Ruang Geriatri j. Farmasi
Non-pasien yang e. Ruang Tunggu Poli k. Ruang Fisioterapi k. Gizi
tidak termasuk f. Ruang Pendaftaran l. Rekam Medis l. Daerah lain di
dalam Grup 2, 3 g. Kamar Jenazah mana prosedur
atau 4. bedah invasif dapat
dilakukan
IV. Kerusakan Utilitas dan Dampak :
Selama kegiatan proyek adalah salah satu dari kemungkinan berikut yang akan terganggu atau
terkena dampak di area manapun di luar area kerja?

Utilitas Yes No N/A


Ketersediaan Water Supply
Saluran irigasi
Sistem drainase atap
Ketersedian listrik
Ketersedian sumber listrik alternatif
Sistem Ventilasi
Oksigen
Gas medis
Vacum Gas Medis
Gas Medis lainnya

V. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun


Selama kegiatan proyek adalah salah satu dari kemungkinan berikut yang akan terganggu atau
terkena dampak di area manapun di luar area kerja?

Bahan Berbahaya dan Beracun Yes No N/A

Menggunakan B3
MSDS
Menggunakan lemari B3
B3 dalam bentuk silinder harus berantai
B3 berlabel
Menggunakan APD khusus B3
Tersedia Eye Wash/shower/PK3
Pengelolaan limbah B3

 Apabila ada beberapa yang mengalami gangguan, mohon dijelaskan langkah –langkah
yang harus diambil untuk mengurangi dampak dari gangguan tersebut
 Tuliskan tindakan pencegahan yang akan dilakukan untuk memastikan bila terjadi
gangguan yang tidak diinginkan tidak terjadi

Pengendalian dilakukan :
1. Memastikan ada SDM dan peralatan untuk kebersihan lingkungan termasuk pel untuk
debu, pel basah, sapi, ember, dan sikat debu terutama untuk membersihkan debu dari lantai
dan area yang dihuni.
2. Memastikan barier dengan area kerja di sekitar area konstruksi melingkupi area secara
keseluruhan sampai area langit-langit menggunakan barier berbahan polyethylene yang
disegel dengan ketat.
3. Segera bersihkan debu hasil konstruksi yang terlihat di luar area konstruksi.
4. Konstruksi barier dan penutup sementara di atas langit-langit harus mencegah debu
menyebar.
5. Pembuangan serpihan bangunan harus pada kontainer tertutup.
6. Tentukan rute alternatif untuk lalu lalang orang di sekitar lokasi pembangunan.
7. Tentukan rute dan pintu masuk khusus untuk pekerja konstruksi dan bahan material/
sampah.
8. Tentukan area penyimpanan material dan pengumpulan sampah.
9. Lakukan relokasi untuk pasien berisiko tinggi jauh dari area konstruksi.
10. Melatih dan mendidik pekerja konstruksi mengenai: PPI dan pengendalian paparan, Bahan
kimia berbahaya, Keselamatan dan Pelaporan Kecelakaan, Alat Pelindung Diri, Pelaporan
gangguan lingkungan yang tidak terduga (cat yang mengandung timbal, asbes, dll.).
Diketahui Nama Tanda Tangan
Koordinator Umum
Ka. Unit Maintenance
Ka. Unit K3RS
Ka. Manajemen Resiko
Komite K3RS
Komite Mutu & PPI
Kesling
Pihak Kontraktor
PENILAIAN RESIKO PRA RENOVASI DAN KONSTRUKSI DAN EVALUASI

TABEL PELUANG / KEMUNGKINAN KEJADIAN

Level Descriptor Example detail description


1 Insignificant Tidak ada cedera, kerugian finansial rendah
2 Minor Perawatan pertolongan pertama, pembebasan di tempat segera diatasi, kerugian
finansial sedang
3 Moderate Perawatan medis diperlukan, pembebasan di tempat yang berisi bantuan dari
luar, kerugian finansial yang tinggi
4 Major Cedera ekstensif, hilangnya kemampuan produksi, rilis di luar lokasi tanpa efek
merugikan, kerugian finansial besar
5 Catastrophic Kematian, pelepasan racun di luar lokasi dengan efek merugikan, kerugian
finansial yang sangat besar

TINGKAT KONSEKUENSI

Level Descriptor Description


A Almost certain Dapat terjadi dalam banyak keadaan
B Likely Mungkin akan terjadi dalam banyak keadaan
C Possible Mungkin terjadi suatu saat
D Unlikely Bisa terjadi pada suatu waktu
E Rare Dapat terjadi hanya dalam keadaan luar biasa

TINGKAT KEPARAHAN

Consequences
Likelihood Insignificant Mino Moderate Major Catastrophic
r
1 2 3 4 5
A (almost certain) H H E E E

B (likely) M H H E E

C (moderate) L M H E E

D (unlikely) L L M H E

E (rare) L L M H H
PENILAIAN EVALUASI RISIKO
RISIKO AWAL PENGENDALIAN PENGENDALIAAN SETELAH
POTENSI SETELAH SELESAI
SEBELUM SAAT
BAHAYA PENGERJAAN
P K R PEKERJAAN PENGERJAAN P K R

Kebisingan
Kualitas udara
(debu)
Jalur evakuasi
terhambat
Gangguan HVAC
Pengendalian
Infeksi
Getaran
Bahan Berbahaya
dan Beracun
PENILAIAN RESIKO PRA RENOVASI DAN KONSTRUKSI DAN EVALUASI
D. MONITORING, PENGAWASAN DAN DOKUMENTASI RENOVASI DAN
KONSTRUKSI
Monitoring, pengawasan dan dokumentasi dilakukan oleh Komite PPIRS dan
Komite K3RS berdasarkan pada hasil analisa resiko dan pengendalian yang telah
ditetapkan. Monitoring, pengawasan dan dokumentasi dilakukan minimal 1 kali dalam 1
minggu.
BAB V
DOKUMENTASI

1. Dokumentasi usulan renovasi dan konstruksi dalam Formulir Usulan Renovasi dan
Konstruksi
2. Penilaian resiko pra renovasi dan kontruksi dalam Formulir Penilaian Resiko Pra
Renovasi Dan Kontruksi
3. Penilaian resiko infeksi dan manajemen kualitas udara dalam Formulir ICRA
4. Monitoring dan pengawasan selama renovasi dalam Formulir Monitoring dan
Pengawasan Renovasi dan Konstruksi
5. Serah terima pekerjaan setealah renovasi dan konstruksi dalam Formulir Serah Terima
Pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai