Anda di halaman 1dari 27

PANDUAN KEBERSIHAN

BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Berbagai upayah kesehatan dapat diselegarakan oleh instansi swasta,
antara lain adalah dengan penyelenggaraan kesehatan rumah sakit. Pelayanan
kesehatan melalui rumah sakit swasta merupakan salah satu bentuk peran serta
masyarakat, yang besar artinya bagi upaya peningkatan, pencegahan dan
penyembuhan maupun pemulihan kesehatan yang diisyarakatan dalam system
Kesehatan Nasional.
Didasari oleh rasa tanggung jawab untuk terus mengembangkan dan
meningkatkan upaya-upaya pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat
dan sekaligus tanggung jawab terhadap keamanan, kenyamanan, kebersihan dan
kelestarian lingkungan hidup. RS merasa perlu untuk selalu mengikuti dan
menyesuaikan diri dengan setiap perubahan, ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjaga dan memelihara
kebersihan yang meliputi ruangan pasien, perkantoran, area umum dan
pertamanan. Pemeliharaan kerbersihan ruang bangunan dan halaman dilakukan
untuk meminimalkan risiko supaya tidak terjadi infeksi silang, masalah kesehatan
dan keselamatan kerja bagi pasien, keluarga pasien, karyawan dan pengunjung.
Untuk menunjang. Kegiatan kebersihan lingkungan rumah sakit, RS menyediakan
peralatan yang memadai agar kebersihan lingkungan rumah sakit dapat lebih
maksimal.
Bagian yang bertanggung jawab terhadap kebersian ruangan dan bangunan
serta pertamanan adalah Urusan UPL & UKL. Upaya pemantauan dan upaya
pengelolaan kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor untuk
penyelenggaraan pelayanan kesehatan Agar dapat menjamin keamanan kesehatan
bagi masyarakat sekitar lokasi rumah sakit serta masyarakat peangguna jasa RS.
Maka RS berupaya melakukan pembangunan dan penataan rumah sakit yang
berbentuk lingkungan agar kebersihan di rumah sakit ini terjaga dan terpelihara.

1
II. TUJUAN
1. Menciptakan kebersihan ruangan yang aman dan nyaman.
2. Menghindari terjadinya penularan penyakit melalui sampah dan
kontaminasi lainnya.
3. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

III. PENGERTIAN
1. General cleaning adalah suatu tindakan untuk pembersihan ruangan
secara total dengan cara disikat atau dengan mesin.
2. Pembersihan dengan mesin poles adalah suatu tindakan yang dilakukan
untuk mengakat kotoran-kotoran yang melekat pada lantai yang tidak bisa
dibersikan dengan alat pel.
3. Pembersihan menggunakan mesin karcher adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk mengakat debu maupun pasir terutama di area paving.
4. Pembersihan menggunakan alat vakum cleaner atau penyedot debu
adalah suatu tindakan untuk mengakat debu atau kotoran dari lantai,
karpet maupu sofa.
5. Pembersihan dinding yang bercat minyak adalah suatu tindakan untuk
mengakat debu dan kotoran yang melekat pada dinding.
6. Membersihkan adalah suatu tindakan membersihkan dengan cara
menyapu halaman di area rumah sakit.
7. Pembersian kaca adalah suatau tindakan untuk membersikan kaca dari
debu, kotoran dan bercak atau noda yang melekat pada permukaan kaca.
8. Pembersian kamar mandi / toilet adalah suatu tindakan untuk
membersikan kamar mandi dari debu, kotoran dan kerak, meliputi langit-
langit, dinding, bak mandi, closet, asesoris dinding, kran, shower, kusen
pintu, jendela dan lantai.
9. Pembersihan lantai adalah suatu tindakan yang dilakukan sebelum
mengepelan lantai dengan cara menggunakan sapu ijuk atau lobby duster.
10. Pengepelan lantai adalah suatu tindakan untuk membersikan lantai
dengan bahan kimia tertentu. Sehingga lantai bebas dari kotoran, kuman
dan virus.

2
11. Pembersihan lift adalah suatu tindakan untuk membersikan lift dari sarang
laba-laba, debu, noda dan sampah.
12. Pembersihan fumiture (meja, lemari, asesoris dinding, kusen jendela,
kusen pintu, trolly, brankar, kursi roda, dan tempat tidur) adalah suatu
tindakan untuk menghilangkan debu dan kotoran atau sampah dengan cara
melakukan pengelapan setiap hari.
13. Pembersihan kamar perawatan adalah suatu tindakan untuk membersikan
kamar perawtan supaya terbebas dari debu dan kotoran atau sampah.
14. Pembersihan tangga adalah suatu tindakan untuk membersikan
tangga dari debu dan kotoran, noda atau bercak.
15. Pembersihan wastafel adalah suatu tindakan untuk menghilangkan
segala noda dan kotoran yang melekat pada westafel.
16. Penerimaan sampah infeksius adalah suatu kegiatan penerimaan
sampah padat medis yaitu bahan/ peralatan yang digunakan dalam
perawatan pasien dari lokasi pihak luar untuk dimusnahkan/ dibakar di
RS Sampah medis yang dimaksud berupa spuit, sarung tangan possible,
kasar, kapas, pembalut, NGT, Blood Set, bekas botol obat, infus, dan
sampah padat lainnya yang tercemar urin, feces, darah, muntahan dan
cairan yang kurang dari sang penderita.
17. Pengakutan sampah infekusius dari ruang perawat adalah tata cara
mengakut sampah infeksius dari ruang perawat sampah ke tempat
pembakaran atau incenerator.
18. Pengakutan sampah non infekusius dari ruang perawat adalah tata cara
mengakut sampah non infeksius dari ruang perawat sampah ke tempat
penampungan sementara.
19. Pengakutan sampah non infekusius dari TPS ke TPA.Pengakutan sampah
non infeksius dari ruang perawat sampah ke tempat penampungan
sementara ke tempat pembuangan akhir berupa kertas, plastik, sisa
makanan dan minuman serta daun yang dibawa oleh pasien.
20. Limba cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracun radioaktif yang berbahaya bagi

3
kesehatan.Pengelolaan limbah cair adalah tata cara/upaya mengelola
limba cair hasil kegiatan rumah sakit.
21. Sampah infekusius adalah benda-benda bekas pakaian yang tercemar
oleh darah atau cairan tubuh, yang beresiko tinggi menularkan penyakit.
Sampah infekusius dapat berasal dari tindakan kimia atau sampah
organik, laboratorium atau obat sitostatika atau radoatikf. Sampah
infekusius dapat berbentuk padat atau cair.
22. Pengolaan sampah infekusius adalah kegiatan mengolah infeksi
sehingga tidak menimbulkan resiko penularan penyakit.
23. Pengolaan sampah non infekusius adalah suatu kegiatan yang
dilakukan didalam pengelolaan sampah yang tidak tercemar darah atau
cairan tubuh pasien berupa kertas, plastik, alat tulis kantor, sisa makanan
dan minuman, daun yang di bawah oleh pasien, pengunjung maupun
petugas rumah sakit.
24. Sampah sitostatika adalah sampah yang berasal dari obat-obatan
sitostatika, biasanya pada pasien yang mendapat pengobatan kemoterapi.
Sampah ini bisaberupa spuit, flakon/ampul, infus,set, botol cairan.
25. Sisa hasil pembakaran sampah infeksius yang dimaksud adalah sisa hasil
pembakaran sampah infeksius berupa abu, jarum suntik dan botol-botol
yang sudah rusak dan belum hancur sepenuhnya.
26. Penyiraman tanaman adalah suatu tindakan menyiram area taman.

BAB II
RUANG LINGKUP
I. Lingkup Area
1. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari :
a. Staf Perawat
b. Staf Bidan
c. Staf Non Keperawatan
d. Staf kebersihan /ISS/HK
2. Instalasi yang terlibat dalam pelaksanaan Panduan Manajemen Kebersihan
adalah :
a. Lantai 1 :

4
1) Ruang Informasi
2) Ruang Loby (Ruang Tunggu)
3) Instalasi Poli Rawat Jalan
a) Poli Penyakit Dalam 1
b) Ruang Nurs Station
c) Poli Kulit dan Kecantikan
d) Poli Periksa Syaraf dan lainnya bergantian
e) Poli Kandungan
f) Poli Geriatri
g) Poli Specialis THT
h) Poli Specialis Anak
i) Ruang Laktasi
j) Ruang Poli Gigi
4) Ruang Konsultasi/Ruang Tamu
5) Ruang Farmasi
6) Ruang Administrasi Keuangan
7) Ruang Kasir
8) Ruang Laboratorium
9) Instalasi Gawat Darurat
10)Ruang Citiscan & Radiologi
11)Ruang Panoramik
12)Ruang OK
13)Ruang CSSD
14)Ruang Melahirkan
15)Ruang ICU
16)Ruang Tunggu ICU
17)Kamar Jenazah
18)Instalasi Radiologi
19)Ruang IT
20)Ruang RM/CM Depan
21)Ruang RM/CM Belakang
22)Ruang Gizi
23)Ruang Loundry

5
24)Ruang Perawatan VIP (10 Kamar) Dengan 1 Ruang Nurstation
25)Tangga ke lt 2 Sebelah VIP dan sebelah Poli
26)Jalan menanjak menuju lt 2 belakang Poli
b. Lantai 2 :
1. Ruang Perawatan Abubakar 2, Kosong 2. Usman 5, Umar – Ali 21
Kamar, 1 Ruang Nurstation, 1 Musholla, 1 Kamar Mandi, Spoel Hoek
& Ruang HK
2. Ruang Musholla Pria, Musholla Wanita, Ruang Dokter Pria, Ruang
Dokter Wanita, Ruang Perawatan Utama Abu Bakar 19 Kamar 1
Ruang Nurstation, 1 Musholla, 1 Spoelhoek.
3. Tangga menuju Lantai 3 samping ruang HK.
c. Lantai 3 (Perkantoran) :
1. Ruang Kantor Unit : Administrasi Umum, PPI, Humas, Atem dan
Pembelian Kesling, PMKP, dan Humas2/Layanan Umum.
2. Ruang Direksi PT Baitusy Syifa
3. Ruang Direktur
4. Ruang Panel Listrik
5. Kamar Mandi
6. Ruang Wadir dan Ruang Rapat kecil.
7. Ruang Aula
8. Ruang Komite Keperawatan
9. Ruang SDI
10.Ruang Komite Medis dan Keuangan
11.Dak Luar besar dan Kecil Tempat Parabola dan Tandon Air
II. Kewajiban Dan Tanggung Jawab
1. Seluruh Staf Rumah Sakit wajib memahami tentang Panduan Manajemen
Kebersihan.
2. Perawat Yang Bertugas (Perawat Penanggung jawab Pasien) Bertanggung
jawab Memantau Pelaksanaan Panduan Manajemen Kebersihan
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami Panduan Manajemen
Kebersihan.

6
b. Terlibat dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Panduan
Manajemen Kebersihan

4. Ka Unit atau Koordinator HK


a. Menyusun Panduan Manajemen Kebersihan, menindaklanjuti
dengan Struktur Pengelola Manajemen Kebersihan, disertai UTW dan
Standard Prosedur Operasional yang ditetapkan untuk menjalankan
Panduan secara teknis.
b. Memantau dan Memastikan Struktur telah Merencanakan secara
praktis dan teknis dengan membuat Tata Laksana Kebersihan RS
sesuai dengan Panduan yang telah dibuat.
c. Menjaga standarisasi dalam menerapkan Panduan Manajemen
Kebersihan.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Langkah-Langkah dan Tata Laksana Kebersihan :


A. Prosedur General Cleaning (GC)
Pembersihan Menyeluruh
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2) Siap kan peralatan yang di butuh kan.
3) Gunakan Alat pelindung diri (APD) topi,sarung tangan ,masker dan
sepatu tertutup.
4) isi ember 1 dengan larutan detergen
5) isi ember 2 dengan larutan chemical

6) isi sprayer dengan larutan difeksenta (stericide type 3) sebanyak


30 cc di campurkan dengan 10 liter air (efektifitas setelah pengenceran
1x24jam).
7) Keluarkan semua peralatan (bed dan mebelair) dari ruangan.
8) Bersihkan ruangan dari atas sampai bawah dan dari kiri kekanan.
9) Bersihkan langit – langit dengan sapu laba – laba yang diberi kain lab.

10)Semprotkan larutan desinfektan (stericide type 3) keseluruh dinding


kramik ruangan, keringkan dengan lap steril.

7
11) 11. Sapu lantai, kumpulkan sampah pada satu titik tertentu
buang dengan menggunakan dustpan ke tempat sampah.
12)Ratakan larutan detergen keseluruh lantai.
13)Poles dengan mesin poles sampai seluruh lantai tertutup busa yang
terbentuk dari larutan detergen.
14)Angkat busa tersebut dengan karet dorong, kemudian bilas dengan air
bersih.
15)Pel lantai dengan larutan chemical dan keringkan dengan kain pel.
16)Rapikan peralatan (bed dan mebelair) ke ruangan / kamar.
17)Rapikan semua peralatan.
18)Lepaskan semua APD.
19)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

Pembersihan Menyeluruh dengan Tingkat Sterilisasi Tinggi :


1) Lakukan Poin A, Nomor 1-3.
2) Ratakan larutan chemical (Wipol) keseluruh lantai, biarkan 15 menit.
3) Lakukan pengelapan pada membelair, meja instrumen, kabel-kabel dan
assesoris lainnya dengan menyemperot larutan – larutan desinfektan

(stericide type 3).


4) Keringkan dengan lap steril.
5) Angkat larutan chemical (Wipol) dari lantai dengan
karet dorong.
6) Keringkan dengan kain pel.
7) Masukkan semua peralatan (bed dan membelair)
dari ruangan.
8) Lakukan poin A nomor 17-19.

B. Prosedur pembersihan Mengunakan mesin poles


1). Mesin poles untuk Buffing
a. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
b. Siapkan semua peralatan yang di butuh kan.
c. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi,sarung tangan ,masker dan
sepatu ter tutup

8
d. Kosongkan ruangan dan area yang akan di poles.
e. Pasang pet holder warna putih utuk memoles lantai.
f. Sambungkan mesin ke istalasi listrik.
g. Letakkan holdelkemudian pada bagian bawah perut
h. Tekan tombol”ON” untuk menghidupkan mesin.
i. Lakukan pemolesan lantai dengan berjalan mundur sampai semua
lantai terpenuhi
j. tekan tombol”OFF”untuk mematikan mesin dan lepaskan dari sumber
listrik
k. Bersikan semua peralatan dan kembali ketempat penyimpanan
l. Lepaskan semua APD
m. cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
2). Mesin poles untuk Brussing
a. Lakukan poin A nomor 1-3
b. Pasang pet holder warna merah atau sikat.
c. Tuangkan larutan chemical dan air pada tabung
d. Sambungkan mesin ke instalasi listrik.
e. Letakkan handel ke bagian bawah perut.
f. Tekan tombol”ON”untuk menghidupkan mesin
g. Lakukan berussing dengan berjalan mundur sampai semua lantai
terpenuhi
h. Tekan tombol”OFF” untuk mematikan mesin dan lepaskan dari
sumber listrik
i. Lakukan poin A.nomor
11-13
C. Prosedur membersikan Box Pengumumaan
1) Cuci tangan dengan dengan air mengalir senbelum melakukan kegiatan
2) Siapkan peralatan yang di butuh kan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan ,masker dan sepatu
tertutup
4) Buka pintu kaca papan pengumuman
5) Ambil kain lap dan semprot kan chemicel pembersih kaca pintu bagian
dalam dan luar

9
6) Lap hingga bersih kaca pintu dengan lap kain bersih
7) Bersikan bagian dalam dan luar box dengan kain lap kering dan bersih dari
debu-debu yang menempel
8) Bersih kan list box dengan lap basah
9) Keringkan sekali lagi seluruh bagian dalam box dengan kain bersih
10)Rapikan semua peralatan dan kembalikan ketempat penyimpanan
11)Lepaskan semua APD
12)Cuci tangan denga air mengalir setelah melakukan kegiatan

D. Produser Pembersihan Dengan Mengunakan mesin Karcher


1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2) Siap kan semua peralatan yang dibutuh kan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD), topi ,Sarung tangan ,Masker,dan
sepatu ter tutup
4) Sambungkan selang pada kran ke katup penghisap pada mesin
5) Sambung kan mesin ke istalasi listrik kemudian tekan tombol”ON” untuk
menghidup kan mesin
6) Setting ukuran air pada ujung stick mesin sesuai dengan kebutuhan
7) Lakukan pembersihan sampai semua area terpenuhi
8) Tekan tombol”OFF”untuk mematikan mesin
9) Lepaskan selang penghubung dari kutub mesin
10)Bersikan semua peralatan dan kembali ketempat penyimpanan
11)Lepas kan semua APD
12)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

E. Prosedur pembersihan Menggunakan Alat Vaccum cleaner


1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2) Siapkan semua peralatan yang di butuhkan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) ,topi,sarung tangan masker, sapatu
yang tertutup
4) Siapkan semua peralatan vaccum cleaner dengan masing-masing plat:
a) Wet (untuk lantai basah)
b) Dry (untuk lantai kering)

10
c) Wet dan Dry ( untuk lantai basah dan kering)
d) Wet dan Dry dan Extralezer vaccum cleaner (unntuk karpet)
5) Periksa perlengkapan vacum antara lain:Penyaringan debu atau filter dan
kabel sambungan pipa karet ,tongkat penghisap juga pipa
penghubung dan sikat (bulat persegi panjang)
6) Pasang dan pastikan kepalah mesin terpasang rapat pada tabung
vacum bila untuk area kering terlebih dahuluh di pasang penyaring debu
/filter pada tabung vacum
7) Sambungan pipa karet ,tongkat penghisap juga pipa terhubung dari sakit
8) Hubungan mesin dengan Installasi listrik ,perhatikan voltasenya
9) Tekan tombol “ON” untuk menghidupkan mesin dan lakukan peng
hisapan debu searah jarum jam
10) Tekan tombol “OFF” untuk mematikan mesin ,sambungan listrik di
lepas kemudian keluar kan debu dari kotorannya
11)Bersikan mesin dan kembalikkan ke tempat penyimpanan (untuk area
basah dilanjut kandengan spo pengelapan lantai)
12)Lepaskan semua APD
13)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan
F. Prosedur pembersihan Diding yang Bercak Minyak
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2) Siapkan semua peralatan yang di butuh kan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi,sarung tangan, masker ,sepatu ter
tutup
4) Isi ember dengan larutan detergen
5) Bagian dinding dalam satu meter persegi ,pembersihan di lakukan dari
atas ke bawah hoiga demi bagian
6) Bersikan kapas atau kain lap ke dalam larutann detergen
7) Gosok mulai dari satu bagian sudut atas dengan perlahan sampai
kotoran/noda terangkat, bilas dengan kain lembab dankeringkan dengan
lap kering.
8) Lanjutkan pencucian ke bagian yang lebih bawah dengan cara yang
sama dengan langkah no 5.

11
9) Bila satu baris kebawah sudah selesai lanjutkan dengan baris
sebelahnya dengan langkah yang sama dengan langkah no. 5 & 6, sampai
seluruh dinding dibersihkan.
10)Periksa kembali pekerjaan apakah sudah sempurna (bila belum ulangi).
11)Rapikan semua peralatan
12)Lepaskan semua APD
13)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan
G. Prosedur Pembersihan Halaman
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker, dan
sepatu tertutup
4) Siapkan semua peralatan dan bawa perlatan ke halaman.
5) Sapu halam baik yang ada rumputnya maupun yang tidak ada
rumputnya dan area parker
6) Kumpulkan sampah pada satu titik dan pada daerah yang sama.
7) Angkut dengan dustpan (cikrak) dan masukkan ke dalam trolly sampah.
8) Bawa semua sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara)
9) Bersihkan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan
10)Lepaskan semua APD
11)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan
H. Prosedur Pembersihan Kaca Pintu, Jendela dan Cermin
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker, dan
sepatu boot.
4) Masukkan chemical pembersih kaca ke dalam ember dengan perbandingan
1:9.
5) Celupkan stick roll dalam larutan kemudian peras stick roll tersebut
sampai tidak menestes.
6) Basahi dan bersihkan permukaan kaca secara merata dengan
menggunakan stick roll dimulai dari atas ke bawah.
7) Cara pembersihan kaca ada 3 macam :

12
8) Gerakkan angka 7 untuk area yang lebar dan terjangkau.
9) Gerakkan angka 8 untuk area yang luas dan terjangkau.
10)Gerakkan angka 11 untuk area yang tinggi dan sulit terjangkau.
11)Gunakan stick kaca untuk mengangkat air serta kotoran tersebut dari atas
ke bawah.
12)Gunakan kain kanebo / kain lap untuk membersihkan air yang tertinggal
atau tersisa di permukaan kaca.
13)Lap dengan kain kering di sudut-sudut lis.
14)Rapikan semua peralatan
15)Lepaskan semua APD
16)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
I. Prosedur Pembersihan Kamar Mandi atau Toilet
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker, dan
sepatu boot.
4) Bersihkan langit-langit dari sarang laba-laba dengan menggunakan
alat pembersih sarang laba-laba dibungkus dgn kain lembab.
5) Bersihkan dinding dan asesories kamar mandi dengan deterjen.
6) Siram dengan air bersih dan keringkan dengan stick dinding dan kain
kering (kanebo)
7) Siram closet dengan air dari penampang tangki air
8) Bersihkan bagian dalam dengan sikat closet atau tapas
9) Bersihkan dan gosok dinding closet dengan sikat atau tapas yang
mengandung deterjen sampai kotoran atau noda hilang.
10)Kemudian siram dengan menekan tombol penyiram dari penampung air
tangki air.
11)Bersihkan dan gosok bagian luar, atasdan bawah closet termasuk
bagian belakang dengan tapas yang mengandung detergen.
12)Semprot dengan air bersih, hingga kotoran dan noda hilang.
13)Lap dengan kain lembab dimulai dari tangki sampai ke bawah dan
belakang closet kemudian keringkan dengan lap kering.
14)Cuci dispenser dengan handsoap.

13
15)Isi hand soup
16)Angkat kresek sampah kemudian ikat dan buang pada tempat sampah
infeksius.
17)Cuci dan sikat tempat sampah dengan detergen.
18)Pasang kantong plastic warna kuning.
19)Kuras bak penampung air, sikat semua sisi bak.
20)Sikat lantai toilet dengan detergen.
21)Cuci floor drain / avur toilet.
22)Bilas dengan air besih kemudian keringkan dengan karet dorong.
23)Pastikan dinding, assesories dinding, badan closet dalan dan luar keadaan
kering.
24)Rapikan semua peralatan
25)Lepaskan semua APD
26)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
J. Prosedur Pemberihan Lantai
1). Pembersihan dengan Sapu Ijuk
a. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
b. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
c. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup
d. Lakukan, penyapuan lantai dan gerakan ayunan sapu tidak lebih
dari 30 agar debu tidak berterbangan.
e. Sapu semua area maupun sudut-sudut lantai, dibawah peralatan
mebelair (apabila memungkinkan pindahkan peralatan /mebelair
kemudian lakukan penyapuan lantai)
f. Kumpulkan debu, sampah ataupun kotoran pada titik ertentu.
g. Angkut dengan dust pan (cikrak).
h. Buang ke tempat sampah.
i. Rapikan semua perlatan.
j. Lepaskan APD
k. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
2). Pembersihan dengan Loby Duster
a) Lakukan poin A nomor 1-3

14
b) Sikat kain loby bagian bulu dengan sikat tangan dengan cara
penyikatan searah.
c) Semprotkan minyak lobby secukupnya (3-5 semprotan) degan
sprayer.
d) Keringkan kain lobby antara 10-15 menit.
e) Stick lobby di pegang dengan kedua tangan dan digerakkan
melingkar untuk mengumpulkan debu dan kotoran di permukaan
lantai.
f) Petugas menggunakan lobby duster sambil berjalan maju setelah
5-10 gerakan melingkar.
g) Hetakkan kain lobby untuk melepaskan kotoran dan debu yang
menempel pada kain.
h) Rendam hair lobby dengan cairan deterjen kemudian cuci hair
lobby bila nampak hitam.
K. Prosedur Pembersihan Lift
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
tertutup
4) Bersihkan langit-langit dengan sapu laba-laba.
5) Bersihkan dinding lift dengan tapas / diroll dengan chemical (baby oil)
6) Gunakan tangga alumunium untuk membersihkan bagian yang tinggi.
7) Hilangkan noda yang sulit dengan kain yang telah dibasahi chemical
(babyoli) kemudian keringkan dengan kain kering.
8) Vacuum / sapu dengan kuas bagian driil pintu dan lantai.
9) Lakukan pengepelan dengan chemical cair (yang ditentukan)
10)Rapikan semua perlatan
11)Lepaskan semua APD
12)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
L. Prosedur Pembersihan Permukaan Furniture
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan

15
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
boot.

4) Encerkan larutan desinfektan (stericide type3) sebanyak 10 cc dicampur


degan 5 liter air (efektifitas setelah pengenceran 1 x 24 jam).

5) Semprotkan larutan desinfektan (stericide type3) tersebut ke furniture


6) Bersihkan furniture terebut dengan lap kering yang bersih.
7) Keringkan dengan lap kering yang bersih.
8) Rapikan semua peralatan
9) Lepaskan semua APD
10)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatn.
M. Prosedur Pembersiahan Kamar Perawatan
1) Cuci tanggan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2) Siapkan semua peralatan yang dibutukan.
3) Gunakan alat lap pelindung diri (APD) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup.

4) Siapkan kain lap dan larutan desinfektan (stericide type3).


5) Lakukan pembersihan mulai dari atas sampai ke bawah dari sebelah kanan
ke kiri
6) Mulailah pembersihan dari langit-langit, box oksigen, standar infuse,
naskas, meja, sofa (kursi), list jendela, kusen dan pintu.
7) Sapu lantai, kumpulkan sampah pada satu titik tertentu buang dengan
menggunakan dustpan ke tempat sampah.
8) Ambilo sampah kemudian gantiu kantong kresek dengan yang baru.
9) Lakukan pengepalan lantai dengan larutan chemical
10)Keringkan lantai dengan kain pel kering.
11)Bersihkan toilet, mulai darti atas sampai ke bawah.
12)Rapikan semua peralatan.
13)Lepawskan semua APD.
14)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
N. Prosedur pembersihan tangga
1) Cuci tanggan dengan air mengalir seberlum melakukan kegiatan.
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

16
3) Gunakan alat lap pelindung diri (APD) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup.
4) Lakukan penyapuan lantai dengan gerakan ayunan sapu tidak lebih

dari 30 o, agar debu tidak berterbangan


5) Sapu semua area maupun sudut-sudut lantai
6) Buang ketempat sampah
7) Bersihkan Pegangan tangan/railingnya dengan menggunakan kain lap
yang telah dibasahi dengan larutan chemical (stericide type 3)
8) Lakukan pengepelan lantai pasang “Wet Floor Sign” di bagian depan
media yang akan dipel.
9) Encerkan larutan desinfektan (stericide type 3) sebanyak 30 cc dicampur
dengan 10 liter air (efektifitas setelah pengenceran 1x24 jam).
10)Letakkan Hair mop yang bersih pada stick mop.
11)Clupkan kain mop kedalam ember kemudian peras dengan menggunakan
press mop.
12)Mulai pengepelan dengan arah gerakan mundur sehingga area yang sudah
dipel tidak terinjak oleh kaki petugas.
13)Ulangi prosedur nomor 12 setelah kurang lebih 5-10 langkah sampai
pembersihan tangga selesai seluruhnya.
14)Keringkan lantai dengan kain pel yang kering.
15)Air yang sudah kotor segera ganti dengan air bersih.
16)Rapikan semua peralatan.
17)Lepaskan semua APD.
18)Cuci tangan dengan air yang mengalir setelah melakukan kegiatan.
O. Prosedur Pembersihan Wastafel
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
boot.
4) Bersihkan bila ada cermin (lihat SPO pembersih kaca).
5) Bersihkan dinding keramik wastafel luar dan dalam, asesoris wastafel
dengan larutan detergen.
6) Bersihkan stenlis dengan larutan deterjen atau bubuk vim.

17
7) Bilas dengan air bersih dan lap dengan kain kering.
8) Cuci dispenser handsoap.
9) Rapikan semua peralatan.
10)Lepaskan semua APD.
11)Cuci tangan dengan air yang mengalir setelah melakukan kegiatan.

P. Prosedur Pengendalian Serangga Dan Tikus


1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APDP) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup.
4) Adakan pemantuan / pengamatan terhadap konstruksi bangunan yang
kemungkina di curigai sebagai tempat perindukan serangga, tikus maupun
binatang penganggu lainya.
5) Tutup setiap lubang pada bangunban yang kemungkinan dapat
dipergunakan sebagai tempat masuknya serangga, tikus maupun binatang
penganggu lainya.
6) Buang setiap penumpukan sampah maupun sisa maknan yang dapat
menjadi sarang perkembangbiakan.
7) Bersihkan tempat penampungan air dan lakukan pengurasan
sekurang- kurangnyaseminggu sekali
8) Pasang perangkap tikus pada ruangan yang terdapat investasi tikus
pada dengan umpan atau lem tikus dipasang padad jalur yang dicurigai
sebagai tempat keluar masuknya tikus.
9) Hindari seringnya kontrak antara tangan dengan perangkap tikus saat
pemasangan.
10)Semprot serangga dengan partisida pada tempat perindukan serangga.
11)Rapikan semua peralatan.
12)Lepas semua APD
13)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan

Q. Prosedur Pengepelan Lantai


1). Area Umum

18
a) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
b) Gunakan Alat Pelindung Diri (APDP) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup.
c) Siapkan peralatan seperti tangkai pel dan sumbunya, satu set trolly.
d) Pasang wet floor sign di bagain depan media yang akan dipel.
e) Isi ember dengan chemical 20 ml yang telah dioplos sengan air
sebanyak 1 liter.
f) Letakan hair mop yang bersih pada stick mop.
g) Celupkan kain mop ke dalam ember kemudian peras dengan
menggunakan press mop.
h) Mulailah pengepelan dengan arah gerakan mundur sehingga area yang
sudah dip el tidak terinjak oleh kaki petugas.
i) Ulangi prosedur nomor 7 setelah kurang lebih 5-10 langkah.
j) Air yang sudah kotor segera ganti dengan air bersih.
k) Setelah selesai cuci peralatan dan jemur sampai kering kemudian
simpan ditempat penyimpanan.
l) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
2). Area khusus (Laboratorium, VK, Perinatologi)
a) Lakukan prosedur A nomor 1-4

b) Encerkan larutan desinfektan (stericide type 3) sebanyak


33ccdicampur dengan 10 liter air (efektifitas setelah pengenceran
1x24 jam)
c) Letakan hair mop yang bersih pada stick mop
d) Celupkan kain mop kedalam ember kemudian peras dengan
menggunakan press mop.
e) Mulai pengepelan dengan arah gerakan mundur sehingga area yang
sudah dipel tidak terinjak oleh kaki petugas.
f) Ulangi prosedur nomor 4 setelah kurang lebih 5-10 langkah
g) Keringkan lantai dengan kain pel yangkering.
h) Lakukan prosedur A nomor 10-12

R. Prosedur Penyiraman Tanaman


1) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

19
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APDP) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup.
4) Siapkan peraltan yang dibutuhkan (selang air)
5) Sambungkan slang ke kran sumber air.
6) Buka saluran air dari sumber air atau kran.
7) Arahkan selang air ke semua tanaman.
8) Beri air dengan cukup untuk tanaman dan tanahnya.
9) Ulangi langkah no 7 dan 8 sampai semua tanamn telah dilakukan
penyiraman.
10)Matikan stop kran setelah selesai penyiraman.
11)Rapikan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan.
12)Lepaskan semua APD.
13)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

S. Prosedur Penyiraman Tanaman


1) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APDP) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup.
4) Siapkan peraltan yang dibutuhkan (selang air)
5) Sambungkan slang ke kran sumber air.
6) Buka saluran air dari sumber air atau kran.
7) Arahkan selang air ke semua tanaman.
8) Beri air dengan cukup untuk tanaman dan tanahnya.
9) Ulangi langkah no 7 dan 8 sampai semua tanamn telah dilakukan
penyiraman.
10)Matikan stop kran setelah selesai penyiraman.
11)Rapikan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan.
12)Lepaskan semua APD.
13)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

20
2. Langkah – Langkah dan Tata Laksana Pengelolaan Sampah
Infeksius:
A. Prosedur Pengelolaan Sampah Sitostatika
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan
kegiatan.
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
tertutup.
4) Gunakan tempat sampah tertutup dengan system buka tutup
menggunakan pijakan kaki.
5) Masukan semua sampah sitostatika pada tempat sampah tertutup
yeng dilapisi kantong plastic berwarna ungu.
6) Segera ikat kantong plastik pelapis tempat sampah setelah selesai
melakukan tindakan pengobatan dengan menggunakan obat – obat
sitostatika.
7) Angkat sampah berserta pelastiknya untuk kemudian diambil oleh
petugaskebersihan dan akan diambil oleh petugas kebersihan rumah sakit
untuk dilakukan pembakaran sampah di insinerator.
8) Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong plastik yang
baru.
9) Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih
desinfektan (klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian
keringkan.
10)Rapikan semua peralatan.
11)Lepaskan semua APD.
12)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

B. Prosedur Pengelolaan Sampah Padat dan Limbah Cair


1) Sampah Infeksius Padat
a) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
b) Siapkan semua Peralatan yang dibutuhkan.
c) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup.

21
d) Masukan semua sampah infeksius padat pada tempat sampah
tertutup yang dilapisi kantong plastik berwarna kuning dan
upayakan tempat sampah dapat dibuka dengan pinjakan kaki.
e) Pisahkan antara sampah infeksius tajam dengan sampah infeksius tidak
tajam.
f) Masukkan sampah infeksius tajam (jarum suntik, ampul, vlacon/vial)
kedalam tempat sampah yang tahan tusukan dan cairan.
g) Ikat kantong plastik pelapis tempat sampah jika volume sampah sudah

memenuhi 3/4tempat sampah.


h) Kumpulkan semua jenis sampah infeksius pada tempat sampah yang
besar (tong) dan tertutup.
i) Angkat sampah beserta plastiknya untuk kemudian diambil oleh petugas
kebersihan dan dilakukan pembakaran ditempat penampungan pusat
dalam incinerator.
j) Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong plastik
yang baru.
k) Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih
desinfektan (klorin 0,5%) dan sabun serta bilas dengan air kemudian
keringkan.
l) Rapikan semua peralatan.
m) Lepaskan semua APD.
n) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
2) Sampah Infeksius
Cair
a) Lakukan Prosedur A nomor 1-3
b) Buang sampah Infeksius cair pada saluran limbah cair yang telah
disediakan oleh rumah sakit disetiap instalasi.
c) Lakukan Prosedur A nomor 1-3
d) Sampah infeksius cair kemudian akan dilakukan pengolahan air
limbah secara sistematis.
e) Limbah dari berbagai unit masuk ke bak pengumpul utama atau bak
inlet unit III
f) Kemudian mengalir ke 7 baK dengan syestem anaerob.

22
g) Selanjutnya mengalir ke bak sedimentasi untuk diendapkan dengan
penguraian anaerob, lumpur aktif kontak dengan limbah baru.
h) Kemudian air yang tersisa setelah pendatan mengendap dipisahkan
(supernatant) mengalir dengan tenang ke bak filter anaerob. Media
filter seperti krikil, batu, batu bara atau kepingan plastik yang
akan menyediakan area permukaan tambahan untuk tempat tinggal
bakteri.
i) Selanjutnya cairan mengalir ke bak filter kerikil horizontal bawah
tanah, proses ini berfungsi sebagai pengolaan biologis dengan bantuan
tanaman, Melalui akar, tanaman mengakut oksigen untuk memberikan
tambahan oksigen pada bakteri dalam bak ini dapat menurunkan kadar
COD.
j) Kemudian cairan akan keluar menuju kolam, yang difungsikan untuk
mengetahui kualitas air limbah terhadap biota air sebelum masuk
kebadan air.
k) Pemeriksaan kualitas parameter air limbah yaitu fisik, kimia dan
bakteriologi setiap satu tahun sekali.
l) Pengambilan sempel air pada bagian outlet dan inlet yang dilakukan
bekerjasam dengan Dinas Kesehatan Malang atau Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan Surabaya.
3) Prosedur penerimaan Sampah infeksius dari pihak luar
a) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
b) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup.
c) Siapkan alat yang dibutuhkan sebagai tempat penampungan sampel air.
d) Sarankan kepada petugas pengirim untuk memasukkan semua sampah
medis kedalam kantong sampah sebelum dikirim dengan volume ¾
penuh kondisi tertutup rapat.
e) Sarankan kepada petugas pengirim untuk masukkan sampah medis
tajam ke dalam kardus atau tempat yang tahan tusukan dan tertutup
untuk menghindari perlukan terhadap petugas.
f) Saran akepada petugas pengirim untuk membungkus rapat sampah
medis yang dikirim ke RS Panitia Nirmala.

23
g) Lakukan serah terima dengan petugas pengirim, kemudian dibawah
ke tempat pembakaran.
h) Rapikan semua peralatan.
i) Lepaskan semua APD.
j) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
4) Prosedur Pengangkutan Sampah Infeksius Dari Ruang
Perawatan
a) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
b) Siapkan semua Peralatan yang dibutuhkan.
c) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker
dan sepatu tertutup.
d) Bawa trolly sampah tertutup kedalam ruang perawatan.
e) Angkat Sampah beserta plastiknya.
f) Masukkan sampah beserta plastiknya kedalam trolly sampah.
g) Bawa kumpulan sampah infeksius yang didalam trolly sampah
ketempat sampah pembungan pusat dalam incinerator.
h) Timbang sampah – sampah infesius dan hasil dicatat.
i) Masukan sampah – sampah infeksius ke dalam insinerator untuk
dilakukan pembakaran sesuai kapasitas pembakaran alat / mesin.
j) Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih
desinfektan (klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian
keringkan.
k) Rapikan semua peralatan.
l) Lepaskan semua APD.
m) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
3. Langkah – Langkah Pengelolaan Sampah Non Infeksius :
A. Prosedur Pengelolaan Sampah Non Infeksius
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2) Siapkan semua Peralatan yang dibutuhkan.
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
4) Gunakan tempat sampah tertutup dengan sistem buka tutup dengan
pijakan kaki.

24
5) Masukkan semua sampah noninfeksius pada tempat sampah tertutup
yang dilapisi kantong plastik berwarna hitam.
6) Ikat kantong plastik pelapis tempat sampah jika volume sampah sudah
memenuhi ¾ tempat sampah.
7) Angkat sampah beserta plastiknya untuk kemudian diambil oleh
petugas kebersihan pemerintah kota Malang setiap harinya.
8) Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong
plastik yang baru (jangan sekali – kali menuang sampah tanpa
mengganti kantong plastik).
9) Buang limbah / sampah non infeksius cair melalui saluran
pembangunan yang sudah disiapkan oleh Rumah Sakit.
10)Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih
desinfektan (klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian
keringkan.
11)Rapikan semua peralatan.
12)Lepaskan semua APD.
13)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
B. Prosedur Pengangkutan Sampah Non Infeksius dari TPS ke TPA
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
tertutup.
3) Siapkan alat yang dibutuhkan sebagai tempat penampungan sampel air.
4) Angkat sampah beserta plastiknya.
5) Masukkan sampah beserta plastiknya ke dalam gerobak sampah non
infeksius.
6) Bawa dan buang kumpulan sampah non infeksius yang didalam grobak
sampah dari Tempat Penampunagan Sementara (TPS) rumah sakit ke
Tempat Pembungan Akhir (TPA)
7) Cuci grobak sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan
(klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian keringkan.
8) Bersihkan Tempat Penampungan Sementara (TPS).
9) Rapikan semua peralatan.
10)Lepaskan semua APD.

25
11)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
C. Prosedur Pengangkutan Sampah Non Infeksius dari Ruang Perawatan.
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3) Gunakan Alat Pelindung Dari (APD) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
4) Bawa trolly sampah yang tertutup keryuang perawatan.
5) Angkat sampah beserta plastiknya.
6) Masukkan sampah beserta plasrtiknya kedalam trolly sampah non
infeksius.
7) Bawa dan buang kumpulan sampah non infeksius yang didalam trolly
sampah ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) rumah sakit.
8) Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih
desinfektan (klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian
keringkan.
9) Rapikan semua peralatan.
10)Lepaskan semua APD.
11)Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

BAB IV
DOKUMENTASI
1. Pencatat dilakukan terhadap semua kegiatan General Cleaning (GC) oleh
masing –masing petugas unit pelayanan.
2. Pencatatan pengelolahan sampah infeksius dan non infeksius dilakukan
setiap hari oleh petugas pelaksana UPL & UKL.
3. Pencatatan kegiatan pemeliharaan taman dilakukan setiap hari oleh petugas
taman.
4. Pelaporan terhadap semua kegiatan tersebut diatas dilakukan setiap hari
sebulan sekali dan diserahkan kepada Kepala Bagian Umum.

BAB V

26
PENUTUP
Buku Panduan Kebersihan Rumah Sakit (General Cleaning) ini disunsun
sedemikian rupa disesuaikan dengan kondisi di RS Diharapkan setiap petugas UPL
& UKL sebagai pelaksana kebersihan gedung dan hal terkait lainnya dapat
menjadikan buku panduan ini sebagai media yang dapat memfasilitasi petugas
dalam mengimplementasikan secara benar dan tepat sesuai prosedur yang sudah
ditetapkan agar mendapat hasil yang maksimal. Lebih dari itu bahwa tujuan
rumah sakit untuk memberi kontribusi pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dapat terlaksana melalui pelayanan khusus yaitu kebersihan
lingkungan rumah sakit yag mampu memberi rasa aman dan nyaman kepada
pasien, keluarga pasien, karyawan dan pengunjung.
Hal yang tidak kalah penting adalah untuk mewujudkan kebersihan
ruang bangunan atau area yang ada dilingkungan rumah sakit, sehingga dapat
meminimalkan terjadinya infeksi silang dan masalah kesehatan lainnya
dilingkungan rumah sakit.

Ditetapkan di : Kendal Pada Tanggal : 3 Juni 2022


Panitia PPI RSU Baitul Hikmah

……………………………………………………..
Ketua

27

Anda mungkin juga menyukai