Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berbagai upaya kesehatan dapat diselegarakan oleh instansi swasta, antara
lalin adalah penyelenggaraan kesehatan rumah sakit Pelayanan kesehatan melalui
rumah sakit swasta merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat, yang besar
artinya bagi upaya peningkatan, pencegahan dan penyembuhan maupun pemulihan
kesehatan yang diisyarakatan dalam system Kesehatan Nasional.
Didasari oleh rasa tanggung jawab untuk terus mengembangkan dan
meningkatkan upaya-upaya pelayaran kesehatan kepada masyarakat dan sekaligus
tanggung jawab terhadap keamanan, kenyamanan, kebersihan dan kelestarian
lingkungan hidup, RSUD Kota Kendari merasa perlu untuk selalu mengikuti dan
menyesuaikan diri dengan setiap perubahan, ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Salah satu upayah yang dilakukan adalah menjaga dan memelihara
kebersihan yang meliputi ruangan pasien, perkantoran, area umum dan pertamanan.
Pemeliharaan kerbersihan ruang bangunan dan halaman dilakukan untuk
meminimalkan risiko supaya tidak terjadi infeksi silang, masala kesehatan dan
keselamatan kerja bagi pasien, keluarga pasien, karyawan dan pengunjung. Untuk
menunjang. Kegiatan kebersihan lingkungan rumah sakit, RSUD Kota Kendari
menyediakan peralatan yang memadai agar kebersihan lingkungan rumah sakit
dapat lebih maksimal.
Bagian yang bertanggung jawab terhadap kebersian ruangan dan bangunan
serta pertamanan adalah Urusan UPL & UKL. Upayah pemantauan dan upaya
pengelolaan kebersian lingkungan merupakan salah satu faktor untuk
penyelenggaraan pelayanan kesehatan Agar dapat menjamin keamanan kesehatan
bagi masyarakat sekitar lokasi rumah sakit serta masyarakat peangguna jasa RSUD
Kota Kendari. Maka rumah sakit berupaya melakukan pembangunan dan penataan
rumah sakit yang berbentuk lingkungan agar kebersihan di rumah sakit ini terjaga
dan terpelihara.

1
B. TUJUAN
1. Menciptakan kebersihan ruangan yang aman dan nyaman.
2. Menghindari terjadinya penularan penyakit melalui sampah dan kontaminasi
lainnya.
3. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

2
3. PENGERTIAN
1. General cleaning adalah suatu tindakan untuk mepbersihan ruangan secara total
dengan cara disikat atau dengan mesin.
2. Pembersihan dengan alat pel adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
mengakat kotoran-kotoran yang melekat pada lantai.
3. Pembersihan dinding yang bercat minyank adalah suatu tindakan untuk
mengakat debu dan kotoran yang melekat pada dinding.
4. Membersihkan adalah suatu tindakan membersihkan dengan cara menyapu
halaman di area rumah sakit.
5. Pembersian kaca adalah suatau tindakan untuk membersikan kaca dari debu,
kotoran dan bercak atau noda yang melekat pada permukaan kaca.
6. Pembersian kamar mandi / toilet adalah suatu tindakan untuk membersikan
kamar mandi dari debu, kotoran dan kerak, meliputi langit-langit, dinding, bak
mandi, closet, asesoris dinding, kran, shower, kusen pintu, jendela dan lantai.
7. Pembersihan lantai adalah suatu tindakan yang dilakukan sebelum mengepelan
lantai dengan cara menggunakan sapu ijuk atau lobby duster.
8. Pengepelan lantai adalah suatu tindakan untuk membersikan lantai dengan bahan
kimia tertentu. Sehingga lantai bebas dari kotoran, kuman dan virus.
9. Pembersian lift adalah suatu tindakan untuk membersikan lift dari sarang laba-
laba, debu, noda dan sampah.
10. Pembersian fumiture (meja, lemari, asesoris dinding, kusen jendela, kusen pintu,
trolly, brankar, kursi roda, dan tempat tidur) adalah suatu tindakan untuk
menghilangkan debu dan kotoran atau sampah dengan cara melakukan
pengelapan setiap hari.
11. Pembersian kamar perawatan adalah suatu tindakan untuk membersikan kamar
perawtan supaya terbebas dari debu dan kotoran atau sampah.
12. Pembersian tangga adalah suatu tindakan untuk membersikan tangga dari debu
dan kotoran, noda atau bercak.
13. Pembersian wastafel adalah suatu tindakan untuk menghilangkan segala noda
dan kotoran yang melekat pada westafel.
14. Penerimaan sampah infeksius adalah suatu kegiatan penerimaan sampah padat
medis yaitu bahan/ peralatan yang digunakan dalam perawatan pasien dari lokasi
pihak luar untuk dimusnahkan/ dibakar di RSUD Kota Kendari Sampah medis

3
yang dimaksud berupa spuit, sarung tangan possible, kasar, kapas, pembalut,
NGT, Blood Set, bekas botol obat, infus, dan sampah padat lainnya yang
tercemar urin, feces, darah, muntahan dan cairan yang kurang dari sang
penderita.
15. Pengakutan sampah infekusius dari ruang perawat adalah tata cara mengakut
sampah infeksius dari ruang perawatan, sampah ke tempat pembakaran atau
incenerator.
16. Pengakutan sampah non infekusius dari ruang perawat adalah tata cara
mengakut sampah non infeksius dari ruang perawat sampah ke tempat
penampungan sementara.
17. Pengakutan sampah non infekusius dari TPS ke TPA.Pengakutan sampah non
infeksius dari ruang perawat sampah ke tempat penampungan sementara ke
tempat pembuangan akhir berupa kertas, plastik, sisa makanan dan minuman
serta daun yang dibawa oleh pasien.
18. Limba cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan
rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.Pengelolaan limbah cair
adalah tata cara/upaya mengelola limba cair hasil kegiatan rumah sakit.
19. Sampah infekusius adalah benda-benda bekas pakaian yang tercemar oleh darah
atau cairan tubuh, yang beresiko tinggi menularkan penyakit. Sampah infekusius
dapat berasal dari tindakan kimia atau sampah organik, laboratorium atau obat
sitostatika atau radoatikf. Sampah infekusius dapat berbentuk padat atau cair.
20. Pengolaan sampah infekusius adalah kegiatan mengolah infeksi sehingga tidak
menimbulkan resiko penularan penyakit.
21. Pengolaan sampah non infekusius adalah suatu kegiatan yang dilakukan didalam
pengelolaan sampah yang tidak tercemar darah atau cairan tubuh pasien berupa
kertas, plastik, alat tulis kantor, sisa makanan dan minuman, daun yang di bawah
oleh pasien, pengunjung maupun petugas rumah sakit.
22. Sampah sitostatika adalah sampah yang berasal dari obat-obatan sitostatika,
biasanya pada pasien yang mendapat pengobatan kemoterapi. Sampah ini
bisaberupa spuit, flakon/ampul, infus,set, botol cairan.

4
23. Sisa hasil pembakaran sampah infeksius yang dimaksud adalah sisa hasil
pembakaran sampah infeksius berupa abu, jarum suntik dan botol-botol yang
sudah rusak dan belum hancur sepenuhnya.
24. Penyiraman tanaman adalah suatu tindakan menyiram area taman.

5
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Lingkup Area
1. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari :
a. Staf Perawat
b. Staf Bidan
c. Staf Non Keperawatan
d. Staf kebersihan
2. Unit yang terlibat dalam pelaksanaan Panduan Manajemen Kebersihan adalah :
a. Unit Gawat Darurat
b. Instalasi Rawat Jalan
c. Instalasi Intensive Care Unit
d. Instalasi Bedah Sentral
e. Rehabilitasi Medik
f. Klinik Gigi dan Mulut
g. Instalasi Radiologi
h. Instalasi Laboratorium
i. Instalasi Rawat Inap terdiri dari :
1. Ruang Anggrek
2. Ruang Tulip
3. Ruang Mawar
4. Ruang Teratai
5. Ruang Mawar
6. Ruang Melati
7. Ruang Sakura
8. Ruang Lavender
f. Instalasi Penunjang lainya

6
B. Kewajiban dan Tanggung Jawab
1. Seluruh staf rumah sakit wajib memahami tentang panduan manajemen
kebersihan
2. Perawat yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien) bertanggung jawab
melakukan panduan manajemen kebersihan
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di instalasi memahami panduan manajemen
kebersihan
b. Terlibat dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan panduan manajemen
kebersihan
4. Manajer
a. Memantau dan memastikan panduan manajemen kebersihan dikelola
dengan baik oleh kepala instalasi
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan manajemen kebersihan

7
BAB III
TATA LAKSANA

1. Langkah-Langkah dan Tata Laksana Kebersihan :


A. Prosedur General Cleaning (GC)
 Pembersihan Menyeluruh
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan .
2. Siapkan peralatan yang di butuhkan .
3. Gunakan Alat pelindung diri (APD) topi,sarung tangan ,masker dan
sepatu tertutup.
4. Isi ember 1 dengan larutan detergen
5. Isi ember 2 dengan larutan chemical
6. Isi sprayer dengan larutan difeksentan (stericide type) sebanyak 30 cc di
campurkan dengan 10 liter air (efektifitas setelah pengenceran 1x24jam).
7. Keluarkan semua peralatan (bed dan mebelair) dari ruangan.
8. Bersihkan ruangan dari atas sampai bawah dan dari kiri kekanan.
9. Bersihkan langit – langit dengan sapu laba – laba yang diberi kain lab.
10. Semprotkan larutan desinfektan (stericide type) keseluruh dinding
kramik ruangan, keringkan dengan lap steril.
11. Sapu lantai, kumpulkan sampah pada satu titik tertentu buang dengan
menggunakan dust pan ke tempat sampah.
12. Ratakan larutan detergen keseluruh lantai.
13. Poles dengan mesin poles sampai seluruh lantai tertutup busa yang
terbentuk dari larutan detergen.
14. Angkat busa tersebut dengan karet dorong, kemudian bilas dengan air
bersih.
15. Pel lantai dengan larutan chemical dan keringkan dengan kain pel.
16. Rapikan peralatan (bed dan mebelair) ke ruangan / kamar.
17. Rapikan semua peralatan.
18. Lepaskan semua APD.
19. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

8
 Pembersihan Menyeluruh dengan Tingkat Sterilisasi Tinggi :
a. Lakukan Poin A, Nomor 1-3.
b. Ratakan larutan chemical (Wipol) keseluruh lantai, biarkan 15 menit.
c. Lakukan pengelapan pada membelair, meja instrumen ,kabel-kabel dan
assesoris lainnya dengan menyemperot larutan – larutan desinfektan
(stericide type).
d. Keringkan dengan lap steril.
e. Angkat larutan chemical (Wipol) dari lantai dengan karet dorong.
f. keringkan dengan kain pel.
g. Masukkan semua peralatan (bed dan membelair) dari ruangan.
h. Lakukan poin A nomor 17-19.

B. Prosedur pembersihan Mengunakan mesin poles


1. Mesin poles untuk Buffing
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang di butuh kan .
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi,sarung tangan ,masker dan
sepatu ter tutup .
4. Kosongkan ruangan dan area yang akan di poles.
5. Pasang pet holder warna putih utuk memoles lantai.
6. Sambungkan mesin ke istalasi listrik .
7. Letakkan holdelkemudian pada bagian bawah perut
8. Tekan tombol”ON” untuk menghidupkan mesin .
9. Lakukan pemolesan lantai dengan berjalan mundur sampai semua lantai
terpenuhi
10. tekan tombol”OFF”untuk mematikan mesin dan lepaskan dari sumber
listrik
11. Bersikan semua peralatan dan kembali ketempat penyimpanan
12. Lepaskan semua APD
13. cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

9
C. Prosedur membersikan Box Pengumumaan
1. Cuci tangan dengan dengan air mengalir senbelum melakukan kegiatan
2. Siapkan peralatan yang di butuh kan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan ,masker dan sepatu
tertutup
4. Buka pintu kaca papan pengumuman
5. Ambil kain lap dan semprot kan chemicel pembersih kaca pintu bagian
dalam dan luar
6. Lap hingga bersih kaca pintu dengan lap kain bersih
7. Bersikan bagian dalam dan luar box dengan kain lap kering dan bersih dari
debu-debu yang menempel
8. Bersih kan list box dengan lap basah
9. Keringkan sekali lagi seluruh bagian dalam box dengan kain bersih
10. Rapikan semua peralatan dan kembalikan ketempat penyimpanan
11. Lepaskan semua APD
12. Cuci tangan denga air mengalir setelah melakukan kegiatan

10
F. Prosedur pembersihan Diding yang Bercak Minyak
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang di butuh kan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi,sarung tangan, masker, sepatu ter
tutup
4. Isi ember dengan larutan detergen
5. Bagian dinding dalam satu meter persegi ,pembersihan di lakukan dari atas
ke bawah hoiga demi bagian
6. Bersikan kapas atau kain lap ke dalam larutann detergen
7. Gosok mulai dari satu bagian sudut atas dengan perlahan sampai
kotoran/noda terangkat, bilas dengan kain lembab dankeringkan dengan lap
kering.
8. Lanjutkan pencucian ke bagian yang lebih bawah dengan cara yang sama
dengan langkah no 5.
9. Bila satu baris kebawah sudah selesai lanjutkan dengan baris sebelahnya
dengan langkah yang sama dengan langkah no. 5 & 6,sampai seluruh
dinding dibersihkan.
10. Periksa kembali pekerjaan apakah sudah sempurna (bila belum ulangi).
11. Rapikan semua peralatan
12. Lepaskan semua APD
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan

G. Prosedur Pembersihan Halaman


1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker, dan sepatu
tertutup
4. Siapkan semua peralatan dan bawa perlatan ke halaman.
5. Sapu halam baik yang ada rumputnya maupun yang tidak ada rumputnya dan
area parker
6. Kumpulkan sampah pada satu titik dan pada daerah yang sama.
7. Angkut dengan dustpan (cikrak) dan masukkan ke dalam trolly sampah.
8. Bawa semua sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara)

11
9. Bersihkan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan
a. Lepaskan semua APD
b. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan

H. Prosedur Pembersihan Kaca Pintu, Jendela dan Cermin


1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker, dan sepatu
boot.
4. Masukkan chemical pembersih kaca ke dalam ember dengan perbandingan
1:9.
5. Celupkan stick roll dalam larutan kemudian peras stick roll tersebut sampai
tidak menestes.
6. Basahi dan bersihkan permukaan kaca secara merata dengan menggunakan
stick roll dimulai dari atas ke bawah.
7. Cara pembersihan kaca ada 3 macam :
8. Gerakkan angka 7 untuk area yang lebar dan terjangkau.
9. Gerakkan angka 8 untuk area yang luas dan terjangkau.
10. Gerakkan angka 11 untuk area yang tinggi dan sulit terjangkau.
11. Gunakan stick kaca untuk mengangkat air serta kotoran tersebut dari atas ke
bawah.
12. Gunakan kain kanebo / kain lap untuk membersihkan air yang tertinggal atau
tersisa di permukaan kaca.
13. Lap dengan kain kering di sudut-sudut lis.
14. Rapikan semua peralatan
15. Lepaskan semua APD
16. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

I. Prosedur Pembersihan Kamar Mandi atau Toilet


1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker, dan sepatu
boot.

12
4. Bersihkan langit-langit dari sarang laba-laba dengan menggunakan alat
pembersih sarang laba-laba dibungkus dgn kain lembab.
5. Bersihkan dinding dan asesories kamar mandi dengan deterjen.
6. Siram dengan air bersih dan keringkan dengan stick dinding dan kain kering
(kanebo)
7. Siram closet dengan air dari penampang tangki air
8. Bersihkan bagian dalam dengan sikat closet atau tapas
9. Bersihkan dan gosok dinding closet dengan sikat atau tapas yang
mengandung deterjen sampai kotoran atau noda hilang.
10. Kemudian siram dengan menekan tombol penyiram dari penampung air
tangki air.
11. Bersihkan dan gosok bagian luar, atasdan bawah closet termasuk bagian
belakang dengan tapas yang mengandung detergen.
12. Semprot dengan air bersih, hingga kotoran dan noda hilang.
13. Lap dengan kain lembab dimulai dari tangki sampai ke bawah dan belakang
closet kemudian keringkan dengan lap kering.
14. Cuci dispenser dengan handsoap.
15. Isi hand soup
16. Angkat kresek sampah kemudian ikat dan buang pada tempat sampah
infeksius.
17. Cuci dan sikat tempat sampah dengan detergen.
18. Pasang kantong plastic warna kuning.
19. Kuras bak penampung air, sikat semua sisi bak.
20. Sikat lantai toilet dengan detergen.
21. Cuci floor drain / avur toilet.
22. Bilas dengan air besih kemudian keringkan dengan karet dorong.
23. Pastikan dinding, assesories dinding, badan closet dalan dan luar keadaan
kering.
24. Rapikan semua peralatan
25. Lepaskan semua APD
26. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

13
J. Prosedur Pemberihan Lantai
a. Pemberihan dengan Sapu Ijuk
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup
4. Lakukan ,penyapuan lantai dan gerakan ayunan sapu tidak lebih dari 30
agar debu tidak berterbangan.
5. Sapu semua area maupun sudut-sudut lantai, dibawah peralatan mebelair
(apabila memungkinkan pindahkan peralatan /mebelair kemudian
lakukan penyapuan lantai)
6. Kumpulkan debu, sampah ataupun kotoran pada titik ertentu.
7. Angkut dengan dust pan (cikrak).
8. Buang ke tempat sampah.
9. Rapikan semua perlatan.
10. Lepaskan APD
11. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

b. Pembersihan dengan Loby Duster


1. Laukan poin A nomor 1-3
2. Sikat kain loby bagian bulu dengan sikat tangan dengan cara penyikatan
searah.
3. Semprotkan minyak lobby secukupnya (3-5 semprotan) degan sprayer.
4. Keringkan kain lobby antara 10-15 menit.
5. Stick lobby di pegang dengan kedua tangan dan digerakkan melingkar
untuk mengumpulkan debu dan kotoran di permukaan lantai.
6. Petugas menggunakan lobby duster sambil berjalan maju setelah 5-10
gerakan melingkar.
7. Hetakkan kain lobby untuk melepaskan kotoran dan debu yang
menempel pada kain.
8. Rendam hair lobby dengan cairan deterjen kemudian cuci hair lobby bila
nampak hitam.

14
L. Prosedur Pembersihan Permukaan Furniture
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
boot.
4. Encerkan larutan desinfektan (stericide type) sebanyak 10 cc dicampur
degan 5 liter air (efektifitas setelah pengenceran 1 x 24 jam).
5. Semprotkan larutan desinfektan (stericide type) tersebut ke furniture
6. Bersihkan furniture terebut dengan lap kering yang bersih.
7. Keringkan dengan lap kering yang bersih.
8. Rapikan semua peralatan
9. Lepaskan semua APD
10. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatn.

M. Prosedur Pembersiahan Kamar Perawatan


1. Cuci tanggan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutukan .
3. Gunakan alat lap pelindung diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
4. Siapkan kain lap dan larutan desinfektan (stericide type3).
5. Lakukan pembersihan mulai dari atas sampai ke bawah dari sebelah kanan
ke kiri
6. Mulailah pembersihan dari langit-langit, box oksigen, standar infuse, naskas,
meja, sofa (kursi), list jendela, kusen dan pintu.
7. Sapu lantai, kumpulkan sampah pada satu titik tertentu buang dengan
menggunakan dust pan ke tempat sampah.
8. Ambilo sampah kemudian gantiu kantong kresek dengan yang baru.
9. Lakukan pengepalan lantai dengan larutan chemical
10. Keringkan lantai dengan kain pel kering.
11. Bersihkan toilet, mulai darti atas sampai ke bawah.
12. Rapikan semua peralatan.
13. Lepawskan semua APD.
14. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

15
O. Prosedur Pembersihan Wastafel
1. Cuci tangan dengna air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
boot.
4. Bersihkan bila ada cermin (lihat SPO pembersih kaca).
5. Bersihkan dinding keramik wastafel luar dan dalam, asesoris wastafel
dengan larutan detergen.
6. Bersihkan stenlis dengan larutan deterjen atau bubuk vim.
7. Bilas dengan air bersih dan lap dengan kain kering.
8. Cuci dispenser handsoap.
9. Rapikan semua peralatan.
10. Lepaskan semua APD.
11. Cuci tangan dengan air yang mengalir setelah melakukan kegiatan.

P. Prosedur Pengendalian Serangga Dan Tikus


1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APDP) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
4. Adakan pemantuan / pengamatan terhadap konstruksi bangunan yang
kemungkina di curigai sebagai tempat perindukan serangga, tikus maupun
binatang penganggu lainya.
5. Tutup setiap lubang pada bangunban yang kemungkinan dapat dipergunakan
sebagai tempat masuknya serangga, tikus maupun binatang penganggu
lainya.
6. Buang setiap penumpukan sampah maupun sisa maknan yang dapat menjadi
sarang perkembangbiakan.
7. Bersihkan tempat penampungan air dan lakukan pengurasan sekurang-
kurangnyaseminggu sekali
8. Pasang perangkap tikus pada ruangan yang terdapat investasi tikus pada
dengan umpan atau lem tikus dipasang padad jalur yang dicurigai sebagai
tempat keluar masuknya tikus.

16
9. Hindari seringnya kontrak antara tangan dengan perangkap tikus saat
pemasangan.
10. Semprot serangga dengan partisida pada tempat perindukan serangga.
11. Rapikan semua peralatan.
12. Lepas semua APD
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan

Q. Prosedur Pengepelan Lantai


a. Area Umum
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APDP) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
3. Siapkan peralatan seperti tangkai pel dan sumbunya, satu set trolly.
4. Pasang wet floor sign di bagain depan media yang akan dipel.
5. Isi ember dengan chemical 20 ml yang telah dioplos sengan air sebanyak
1 liter.
6. Letakan hair mop yang bersih pada stick mop.
7. Celupkan kain mop ke dalam ember kemudian peras dengan
menggunakan press mop.
8. Mulailah pengepelan dengan arah gerakan mundur sehingga area yang
sudah dip el tidak terinjak oleh kaki petugas.
9. Ulangi prosedur nomor 7 setelah kurang lebih 5-10 langkah.
10. Air yang sudah kotor segera ganti dengan air bersih.
11. Setelah selesai cuci peralatan dan jemur sampai kering kemudian simpan
ditempat penyimpanan.
12. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

b. Area khusus (, Laboratorium, VK, Perinatologi)


1. Lakukan prosedur A nomor 1-4
2. Encerkan larutan desinfektan (stericide type3) sebanyak 33ccdicampur
dengan 10 liter air (efektifitas setelah pengenceran 1x24 jam)
3. Letakan hair mop yang bersih pada stick mop

17
4. Celupkan kain mop kedalam ember kemudian peras dengan
menggunakan press mop.
5. Mulai pengepelan dengan arah gerakan mundur sehingga area yang
sudah dipel tidak terinjak oleh kaki petugas.
6. Ulangi prosedur nomor 4 setelah kurang lebih 5-10 langkah
7. Keringkan lantai dengan kain pel yangkering.
8. Lakukan prosedur A nomor 10-12

18
R. Prosedur Penyiraman Tanaman
1. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APDP) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
4. Siapkan peraltan yang dibutuhkan (selang air)
5. Sambungkan slang ke kran sumber air.
6. Buka saluran air dari sumber air atau kran.
7. Arahkan selang air ke semua tanaman.
8. Beri air dengan cukup untuk tanaman dan tanahnya.
9. Ulangi langkah no 7 dan 8 sampai semua tanamn telah dilakukan
penyiraman.
10. Matikan stop kran setelah selesai penyiraman.
11. Rapikan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan.
12. Lepaskan semua APD.
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

S. Prosedur Penyiraman Tanaman


1. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APDP) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
4. Siapkan peraltan yang dibutuhkan (selang air)
5. Sambungkan slang ke kran sumber air.
6. Buka saluran air dari sumber air atau kran.
7. Arahkan selang air ke semua tanaman.
8. Beri air dengan cukup untuk tanaman dan tanahnya.
9. Ulangi langkah no 7 dan 8 sampai semua tanamn telah dilakukan
penyiraman.
10. Matikan stop kran setelah selesai penyiraman.
11. Rapikan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan.
12. Lepaskan semua APD.
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

19
2. Langkah – Langkah dan Tata Laksana Pengelolaan Sampah Infeksius :
A. Prosedur Pengelolaan Sampah Sitostatika
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan keggiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
tertutup.
4. Gunakan tempat sampah tertutup dengan system buka tutup menggunakan
pijakan kaki.
5. Masukan semua sampah sitostatika pada tempat sampah tertutup yeng
dilapisi kantong plastic berwarna ungu.
6. Segera ikat kantong plastik pelapis tempat sampah setelah selesai melakukan
tindakan pengobatan dengan menggunakan obat – obat sitostatika.
7. Angkat sampah berserta pelastiknya untuk kemudian diambil oleh
petugaskebersihan dan akan diambil oleh petugas kebersihan rumah sakit
untuk dilakukan pembakaran sampah di insinerator.
8. Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong plastik yang
baru.
9. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan
(klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian keringkan.
10. Rapikan semua peralatan.
11. Lepaskan semua APD.
12. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

B. Prosedur Pengelolaan Sampah Padat dan Limbah Cair


a. Sampah Infeksius Padat
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua Peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
4. Masukan semua sampah infeksius padat pada tempat sampah tertutup
yang dilapisi kantong plastik berwarna kuning dan upayakan tempat
sampah dapat dibuka dengan pinjakan kaki.

20
5. Pisahkan antara sampah infeksius tajam dengan sampah infeksius tidak
tajam.
6. Masukkan sampah infeksius tajam (jarum suntik , ampul, vlacon,/vial)
kedalam tempat sampah yang tahan tusukan dan cairan.
7. Ikat kantong plastik pelapis tempat sampah jika volume sampah sudah
memenuhi 3/4tempat sampah.
8. Kumpulkan semua jenis sampah infeksius pada tempat sampah yang
besar (tong) dan tertutup.
9. Angkat sampah beserta plastiknya untuk kemudian diambil oleh petugas
kebersihan dan dilakukan pembakaran ditempat penampungan pusat
dalam incinerator.
10. Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong plastik
yang baru.
11. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih
desinfektan (klorin 0,5%) dan sabun serta bilas dengan air kemudian
keringkan.
12. Rapikan semua peralatan.
13. Lepaskan semua APD.
14. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
b. Sampah Infeksius Cair
1. Lakukan Prosedur A nomor 1-3
2. Buang sampah Infeksius cair pada saluran limbah cair yang telah
disediakan oleh rumah sakit disetiap instalasi.
3. Lakukan Prosedur A nomor 1-3
4. Sampah infeksius cair kemudian akan dilakukan pengolahan air limbah
secara sistematis.
5. Limbah dari berbagai unit masuk ke bak pengumpul utama atau bak inlet
unit III
6. Kemudian mengalir ke 7 baK dengan syestem anaerob.
7. Selanjutnya mengalir ke bak sedimentasi untuk diendapkan dengan
penguraian anaerob, lumpur aktif kontak dengan limbah baru.
8. Kemudian air yang tersisa setelah pendatan mengendap dipisahkan
( supernatant ) mengalir dengan tenang ke bak filter anaerob. Media filter

21
seperti krikil, batu, batu bara atau kepingan plastik yang akan
menyediakan area permukaan tambahan untuk tempat tinggal bakteri.
9. Selanjutnya cairan mengalir ke bak filter kerikil horizontal bawah tanah,
proses ini berfungsi sebagai pengolaan biologis dengan bantuan tanaman,
Melalui akar, tanaman mengakut oksigen untuk memberikan tambahan
oksigen pada bakteri dalam bak ini dapat menurunkan kadar COD.
10. Kemudian cairan akan keluar menuju kolam, yang difungsikan untuk
mengetahui kualitas air limbah terhadap biota air sebelum masuk
kebadan air.
11. Pemeriksaan kualitas parameter air limbah yaitu fisik, kimia dan
bakteriologi setiap satu tahun sekali.
12. Pengambilan sempel air pada bagian outlet dan inlet yang dilakukan
bekerjasam dengan Dinas Kesehatan Malang atau Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan Surabaya.
c. Prosedur penerimaan Sampah infeksius dari pihak luar
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
3. Siapkan alat yang dibutuhkan sebagai tempat penampungan sampel air.
4. Sarankan kepada petugas pengirim untuk memasukkan semua sampah
medis kedalam kantong sampah sebelum dikirim dengan volume ¾ penuh
kondisi tertutup rapat.
5. Sarankan kepada petugas pengirim untuk masukkan sampah medis tajam
ke dalam kardus atau tempat yang tahan tusukan dan tertutup untuk
menghindari perlukan terhadap petugas.
6. Saran akepada petugas pengirim untuk membungkus rapat sampah medis
yang dikirim ke RS Panitia Nirmala.
7. Lakukan serah terima dengan petugas pengirim, kemudian dibawah ke
tempat pembakaran.
8. Rapikan semua peralatan.
9. Lepaskan semua APD.
10. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

22
d. Prosedur Pengangkutan Sampah Infeksius Dari Ruang Perawatan
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua Peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
4. Bawa trolly sampah tertutup kedalam ruang perawatan.
5. Angkat Sampah beserta plastiknya.
6. Masukkan sampah beserta plastiknya kedalam trolly sampah.
7. Bawa kumpulan sampah infeksius yang didalam trolly sampah ketempat
sampah pembungan pusat dalam incinerator.
8. Timbang sampah – sampah infesius dan hasil dicatat.
9. Masukan sampah – sampah infeksius ke dalam insinerator untuk
dilakukan pembakaran sesuai kapasitas pembakaran alat / mesin.
10. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih
desinfektan (klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian
keringkan.
11. Rapikan semua peralatan.
12. Lepaskan semua APD.
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

3. Langkah – Langkah Pengelolaan Sampah Non Infeksius :


A. Prosedur Pengelolaan Sampah Non Infeksius
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua Peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
tertutup.
4. Gunakan tempat sampah tertutup dengan sistem buka tutup dengan pijakan
kaki.
5. Masukkan semua sampah non infeksius pada tempat sampah tertutup yang
dilapisi kantong plastik berwarna hitam.
6. Ikat kantong plastik pelapis tempat sampah jika volume sampah sudah
memenuhi ¾ tempat sampah.

23
7. Angkat sampah beserta plastiknya untuk kemudian diambil oleh petugas
kebersihan pemerintah kota Malang setiap harinya.
8. Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong plastik yang
baru (jangan sekali – kali menuang sampah tanpa mengganti kantong
plastik).
9. Buang limbah / sampah non infeksius cair melalui saluran pembangunan
yang sudah disiapkan oleh Rumah Sakit.
10. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan
(klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian keringkan.
11. Rapikan semua peralatan.
12. Lepaskan semua APD.
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

B. Prosedur Pengangkutan Sampah Non Infeksius dari TPS ke TPA


1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
tertutup.
3. Siapkan alat yang dibutuhkan sebagai tempat penampungan sampel air.
4. Angkat sampah beserta plastiknya.
5. Masukkan sampah beserta plastiknya ke dalam gerobak sampah non
infeksius.
6. Bawa dan buang kumpulan sampah non infeksius yang didalam grobak
sampah dari Tempat Penampunagan Sementara (TPS) rumah sakit ke Tempat
Pembungan Akhir (TPA)
7. Cuci grobak sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan
(klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian keringkan.
8. Bersihkan Tempat Penampungan Sementara (TPS).
9. Rapikan semua peralatan.
10. Lepaskan semua APD.
11. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

24
C. Prosedur Pengangkutan Sampah Non Infeksius dari Ruang Perawatan.
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Dari (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu
tertutup.
4. Bawa trolly sampah yang tertutup keryuang perawatan.
5. Angkat sampah beserta plastiknya.
6. Masukkan sampah beserta plasrtiknya kedalam trolly sampah non infeksius.
7. Bawa dan buang kumpulan sampah non infeksius yang didalam trolly
sampah ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) rumah sakit.
8. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan
(klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian keringkan.
9. Rapikan semua peralatan.
10. Lepaskan semua APD.
11. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

25
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Pencatat dilakukan terhadap semua kegiatan General Cleaning (GC) oleh masing –
masing petugas unit pelayanan.
2. Pencatatan pengelolahan sampah infeksius dan non infeksius dilakukan setiap hari
oleh petugas pelaksana UPL & UKL.
3. Pencatatan kegiatan pemeliharaan taman dilakukan setiap hari oleh petugas taman.
4. Pelaporan terhadap semua kegiatan tersebut diatas dilakukan setiap hari sebulan
sekali dan diserahkan kepada Kepala Bagian Umum.

26
BAB V
PENUTUP

Buku Panduan Kebersihan Rumah Sakit (General Cleaning) ini disunsun


sedemikian rupa disesuaikan dengan kondisi di RSUD Kota Kendari diharapkan setiap
petugas UPL & UKL sebagai pelaksana kebersihan gedung dan hal terkait lainnya dapat
menjadikan buku panduan ini sebagai media yang dapat memfasilitasi petugas dalam
mengimplementasikan secara benar dan tepat sesuai prosedur yang sudah ditetapkan
agar mendapat hasil yang maksimal. Lebih dari itu bahwa tujuan rumah sakit untuk
member kontribusi pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat terlaksana melalui
pelayanan khusus yaitu kebersihan lingkungan rumah sakit yag mampu memberi rasa
aman dan nyaman kepada pasien, keluarga pasien, karyawan dan pengunjung.
Hal yang tidak kalah penting adalah untuk mewujudkan kebersihan ruang
bangunan atau area yang ada dilingkungan rumah sakit, sehingga dapat meminimalkan
terjadinya infeksi silang dan masalah kesehatan lainnya dilingkungan rumah sakit.

Ditetapkan di : Kendari
Pada tanggal : 30 November 2016
Komite PPI RSUD Kota Kendari
Ketua,

dr. Dwiana Pertiwi Trisnowati, M.Sc., Sp. PD


NIP. 19740924 200604 2 011.

27

Anda mungkin juga menyukai