Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN SEMESTER I

PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN


SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT
TAHUN 2016

SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT


Graha Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Lt. 5
Jl. Abdul Muis No. 8, Jakarta Pusat 10110
Telp 021-34830741 Fax 021-34830757
sekretariat@komisiinformasi.go.id
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan


Dalam rangka menjamin terwujudnya capaian kinerja sasaran Sekretariat Komisi
Informasi Pusat, maka perlu dilakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap
pelaksanaan program kegiatan dan anggaran tahun 2016.

Monev dimaksudkan untuk mengetahui informasi sekaligus media informasi atau


penjelasan secara rinci tentang segala upaya yang telah dilakukan dalam
pelaksanaan program kegiatan dan anggaran.

Tujuan Monev, antara lain adalah :

1.1 Sarana evaluasi seluruh aktivitas Komisi Informasi Pusat


1.2 Mencari solusi terhadap permasalahan yang memerlukan penyelesaian
1.3 Mendapat tanggapan, informasi dan pemikiran atau saran-saran.

B. Dasar Hukum
Landasan Hukum dari Penyusunan Laporan Monev ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
b. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
c. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP);
d. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
e. Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi.

1|P age
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

C. Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Sekretariat KI Pusat

1. Tugas

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika


Nomor 11/Per/M.Kominfo/03/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Komisi Informasi Pusat, tugas Sekretariat Komisi Informasi Pusat adalah
melaksanakan dukungan teknis dan administratif kepada Komisi Informasi Pusat
dalam menyelenggarakan tugas, fungsi, dan kewenangannya.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Komisi Informasi Pusat memiliki


beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program
b. Penyediaan dukungan administratif pelayanan pengaduan dan penyelesaian
sengketa informasi publik
c. Pelaksanaan tugas ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan
kerumahtanggaan, dan
d. Penyiapan bahan dokumentasi dan kepustakaan

3. Susunan Organisasi

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, Sekretariat Komisi


Informasi Pusat memiliki susunan organisasi sebagai berikut (lihat bagan
struktur):
a. Bagian Perencanaan, yang terdiri dari Sub Bagian Program dan Suba
Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
b. Bagian Adminitrasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa, yang terdiri dari
Sub Bagian Administrasi Pengaduan Sengketa dan Sub Bagian Administrasi
Penyelesaian Sengketa;

2|P age
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

c. Bagian Umum, yang terdiri dari Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Tata
Usaha dan Perlengkapan
d. Kelompok Jabatan Fungsional

Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Komisi Informasi Pusat Berdasarkan


Peraturan Menteri Kominfo No. 11/Per/M.Kominfo/03/2011

KOMISI INFORMASI
PUSAT
SEKRETARIAT KOMISI
INFORMASI PUSAT

BAGIAN BAGIAN ADMINISTRASI BAGIAN


PERENCANAAN PENGADUAN DAN PENYELESAIAN UMUM
SENGKETA

SUB BAGIAN SUB BAGIAN ADMINITRASI SUB BAGIAN


PROGRAM PENGADUAN
KEUANGAN

SUB BAGIAN SUB ADMINISTRASI SUB BAGIAN


EVALUASI DAN PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA DAN
PELAPORAN PERLENGKAPAN

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

D. Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi Komisi Informasi


1. Tugas
- Menerima, memeriksa, dan memutus permohonan penyelesaian Sengketa
Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi yang diajukan
oleh setiap Pemohon Informasi Publikberdasarkan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini menetapkan kebijakan umum

3|P age
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

pelayanan Informasi Publik menetapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk


teknis.
- Menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui Mediasi
dan/atau Ajudikasi nonlitigasi;
- Menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik di daerah
selama Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota
belum terbentuk; dan memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya
berdasarkan Undang-Undang ini kepada Presiden dan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia setahun sekali atau sewaktu-waktu jika diminta.
- Komisi Informasi Provinsi dan/atau Komisi Informasi Kabupaten/Kota
bertugas menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik di
daerah melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi.

2. Fungsi
Komisi Informasi berfungsi menjalankan Undang-Undang Keterbukaan
Informasi Publik dan peraturan Pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis
standar layanan Informasi Publik dan menyelesaikan Sengketa Informasi
Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi.

3. Susunan Organisasi
Komisi Informasi Terdiri dari 3 bidang yang dibagi menjadi :
a. Komisioner Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi
b. Komisioner Bidang Advokasi, Sosialisai dan Edukasi
c. Komisioner Bidang Kelembagaan

E. Sumber Daya Manusia

Pada Tahun 2015 Sekretariat Komisi Informasi Pusat memiliki kekuatan personalia
atau pegawai sebanyak 71 orang. Jumlah pegawai tersebut terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS), dengan
rincian sebagai berikut:

1. Pegawai Negeri Sipil berjumlah 18 orang yang terdiri atas:

4|P age
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

a) Sekretaris = 1 orang
b) Kepala Bagian = 3 orang
c) Kepala Subbagian = 6 orang
d) Staf Fungsional Umum = 8 orang
2. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil berjumlah 52 orang yang terdiri atas :
a) Komisioner = 7 orang
b) Tenaga Ahli = 5 orang
c) Asisten Ahli = 6 orang
d) Sekretaris Ketua = - orang
e) Sekretaris Wakil Ketua = 1 orang
f) Pengelola Data Informasi = 2 orang
g) Staf Administrasi = 14 orang
h) Satuan Pengamanan = 3 orang
i) Pengemudi = 11 orang
j) Pramubakti = 3 orang.

Berdasarkan strata pendidikan, dari jumlah PNS sebanyak 18 orang yang


berpendidikan S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 8 orang, D3 sebanyak 2 orang,
dan sisanya sebanyak 4 orang berpendidikan SLTA.

Sementara dari jumlah Non PNS sebanyak 53 orang, yang berpendidikan S3


sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 7 orang, S1 sebanyak 19 orang dan umumnya
berlatar belakang jurusan ilmu hukum dan komunikasi. Selebihnya dengan jumlah
26 orang sebagian besar berpendidikan SLTA dan SLTP.

5|P age
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

BAB II
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

Pada tahun 2016 Sekretariat Komisi Informasi Pusat mendapat alokasi pagu sebesar
Rp. 21.698.499.000,- (Dua puluh satu milyar enam ratus sembilan puluh delapan juta
empat ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) dialokasikan dalam 5 (lima) sasaran
(output) sebagai berikut :

NO URAIAN ANGGARAN (Rp) PERSENTASE (%)

I Layanan Administrasi Komisi 1.039.729.000,- 4,79


Informasi Pusat

II Layanan Keterbukaan Informasi 9.480.634.000,- 43,69


Publik

III Layanan Perkantoran 11.085.136.000,- 51,09

IV Perangkat Pengolah Data dan 33.000.000,- 0,15


Komunikasi

V Peralatan dan Fasilitas 60.000.000 0,28


Perkantoran

Kelima sasaran (output) tersebut diatas dapat dirinci menjadi beberapa Suboutput
yang terdiri dari:

I. Layanan Administrasi Komisi Informasi Pusat terdiri dari 3 suboutput :


1. Layanan Laporan dan Anggaran terdiri dari 2 komponen sebagai berikut:
1.1 Penyusunan Laporan dan Anggaran Rp. 287.260.000,-

6|P age
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

1.2 Penyusunan Rencana Program dan Anggaran Tahun 2017


Rp. 220.490.000,-

2. Layanan Peningkatan Kapasitas Pegawai terdiri dari 1 komponen:


2.1 Pembinaan dan Pengembangan Pegawai KI Pusat Rp. 295.920.000,-

3. Layanan Penyediaan Informasi terdiri dari 3 komponen:


3.1 Penyelenggaraan Perpustakaan dan Pendokumentasian Rp. 31.065.000,-
3.2 Pengembangan dan Pengelolaan Website Rp. 96.020.000,-
3.3 Pelaksanaan Operasional PPID Rp. 108.974.000,-

II. Layanan Keterbukaan Informasi Publik terdiri dari 4 suboutput :


1. Layanan Sengketa Informasi Publik terdiri dari 8 komponen:
1.1 Ajudikasi Non Litigasi dan Mediasi Sengketa Informasi Rp. 1.216.415.000,-
1.2 Pengarusutamaan Transparansi dalam Kebijakan Publik Rp. 403.360.000,-
1.3 Penyusunan Modul Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Rp.
276.560.000,-
1.4 Evaluasi Pelaksanaan Implementasi Penyelesaian Sengketa Informasi Rp.
88.880.000,-
1.5 Penyusunan Kompilasi Putusan Komisi Informasi Pusat Bidang Pertanahan
dan SDA Rp. 228.130.000,-
1.6 Pengembangan SDM Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Komisi
Informasi Daerah Rp. 474.769.000,-
1.7 Semiloka Komisi Informasi Pusat dengan Badan Peradilan Rp.
274.597.000,-
1.8 Penanganan Sengketa Pasca Putusan Informasi Rp. 103.000.000,-

2.Layanan Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi Keterbukaan Informasi Publik


dikalangan Masyarakat dan Badan Publik terdiri dari 9 komponen:
2.1 Forum Diskusi Dalam Rangka Hari Keterbukaan Informasi Nasional Tahun
2016 Rp. 119.000.000,-
2.2 Diseminasi Hasil Telaahan terhadap Berbagai Kebijakan Negara
Rp. 165.500.000,-

7|P age
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

2.3 Fasilitasi Pembentukan Simpul Jaringan Masyarakat dan Media


Rp. 391.788.000,-
2.4 Workshop Potensi Keterbukaan Informasi Publik Rp. 151.710.000,-
2.5 Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik Rp. 472.002.000,-
2.6 Pemantauan Media Cetak dan Online tentang Keterbukaan Informasi Publik
Rp. 194.950.000,-
2.7 Pembuatan Logo dan Penulisan Tentang Keterbukaan Informasi Rp.
247.660.000,-
2.8 Sosialisasi Melalui Media Massa Rp. 1.301.050.000,-
2.9 Penyusunan dan Pencetakan Media KIP Rp. 213.240.000,-

3. Layanan Kelembagaan dan Jaringan Komisi Informasi dalam Pelaksanaan UU


KIP di Pusat dan Daerah terdiri dari 5 komponen:
3.1 Monev dan Pemeringkatan Badan Publik dalam Penerapan Keterbukaan
Informasi Publik Rp. 610.690.000,-
3.2 Rakornas Komisi Informasi se-Indonesia Rp. 861.275.000,-
3.3 Rapat Kerja Teknis Komisi Informasi se-Indonesia Rp. 238.600.000,-
3.4 Kajian Review PERKI I Tahun 2010 Rp. 272.932.000,-
3.5 Penyusunan Standar Layanan Transparansi Informasi di Sektor SDA Rp.
209.116.000,-

4.Terbentuknya Komisi Informasi Provinsi Seluruh Indonesia terdiri dari 5


komponen:
4.1 Inisiasi Pembentukan Komisi informasi Provinsi Sulawesi Barat melalui FGD
dan Audiensi Rp. 192.540.000,-
4.2 Inisiasi Pembentukan Komisi informasi Provinsi Sulawesi Tenggara melalui
FGD dan Audiensi Rp. 179.340.000,-
4.3 Inisiasi Pembentukan Komisi informasi Provinsi Kalimantan Utara melalui
FGD dan Audiensi Rp. 192.820.000,-
4.4 Inisiasi Pembentukan Komisi informasi Provinsi Maluku Utara melalui FGD
dan Audiensi Rp. 205.730.000,-
4.5 Inisiasi Pembentukan Komisi informasi Provinsi Papua Barat melalui FGD
dan Audiensi Rp. 194.980.000,-

8|P age
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

III. Layanan Perkantoran terdiri dari 2 suboutput :


1. Pembayaran Gaji, Uang Lembur, Honorarium dan Vakasi Rp. 3.420.700.000,-
2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Rp.
7.664.436.000,-

IV. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi terdiri dari 1 suboutput:


1. Pengadaan Alat dan Pengolah Data terdiri dari 1 komponen:
1.1 Layanan Internal Organisasi Rp. 33.000.000,-

V. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran terdiri dari 1 suboutput:


1. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran terdiri dari 1 komponen:
1.1 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Rp. 60.000.000,-

9|P age
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

BAB III
REALISASI RENCANA KERJA DAN KEGIATAN

A. Layanan Administrasi Komisi Informasi Pusat


1.1 Penyusunan Laporan Tahunan Komisi Informasi Pusat Tahun 2015
Penyusunan Laporan Tahunan Komisi Informasi Pusat Tahun 2015 dilaksanakan
pada tanggal 10 - 12 Februari 2016 di Bogor, Jawa Barat. Peserta kegiatan ini
berjumlah 24 orang, terdiri dari Ketua Komisi Informasi Pusat, Tenaga Ahli, Asisten
Ahli, Pejabat, dan staf administrasi Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Output yang
dihasilkan adalah tersusunnya Laporan Tahunan Komisi Informasi Tahun 2015.

1.2 Penyusunan Laporan Monev Pelaksanaan Program Anggaran Tahun 2016


Penyusunan Laporan Triwulan I Sekretariat Komisi Informasi Pusat tahun 2016
dilaksanakan pada tanggal 13 April 2016 di Kantor Komisi Informasi Pusat. Dihadiri
oleh Sekretaris Komisi Informasi Pusat , Pejabat Struktural, Tenaga Ahli, Asisten
Ahli, Ataf Sekretariat serta Kabag Evalap dan Staf Biro Perencanaan Kominfo.
Output yang dihasilkan berupa laporan Triwulan I.

1.3 Penyusunan LAKIP Tahun 2015


Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Komisi Informasi Pusat
dilaksanakan pada tanggal 28 – 30 Januari 2016 di Bandung, Jawa Barat. Kegiatan
ini dihadiri oleh 17 orang, terdiri dari Tenaga Ahli, Asisten Ahli, dan staf
administrasi Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Narasumber berjumlah 2 orang

10 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

dari Kemenpan RB yaitu : Desmarwita (Kepala Bidang Penyiapan Perumusan


Pengawasan Kebijakan) dan Rudi Rafael Sinaga (Kasubbag Pelaksanaan
Pemantauan dan Evaluasi).
Output yang dihasilkan adalah tersusunnya LAKIP Komisi Informasi Pusat Tahun
2015.

1.4 Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat KI Pusat


Laporan Keuangan triwulan I ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan
yang telah dilaksanakan selama Januari sampai Maret 2016 dengan
menggunankan Aplikasi Saiba (Standar Akutansi Pemerintah) sehingga
memudahkan dalam pengawasan dan pengendalian langkah perbaikan dan
pengembangan yang terus menerus dan berkesinambungan. Penyusunan Laporan
Keuangan Triwulan I dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2016 di Kantor Komisi
Informasi Pusat dengan jumlah peserta sebanyak 11 orang.
Output yang dihasilkan adalah tersusunnya Laporan Keuangan Triwulan I.

1.5 Penyusunan Laporan BMN Sekretariat KI Pusat


Laporan Triwulan I BMN Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun Anggaran 2016
sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode
Januari sampai Maret 2016 yang menggunankan Aplikasi SIMAK BMN dan Aplikasi
Persediaan sehingga memudahkan dalam pengawasan dan pengendalian.
Penyusunan Laporan Triwulan I dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2016. Jumlah
peserta sebanyak 10 orang di Kantor Komisi Informasi Pusat serta pendampingan
dari Biro Umum oleh Titiek Meidiana Hafsyah.
Output yang dihasilkan adalah tersusunnya Laporan BMN Triwulan I.

1.6 Penyusunan Rencana Program dan Anggaran Tahun 2017


a. Penyusunan Rencana Kerja
Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Komisi Informasi Pusat Tahun 2017
dilaksanakan dalam rangka menghimpun dan merumuskan konsep usulan kerja
tahun 2017 yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Dokumen
ADIK dan RKA-K/L. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15-17 April 2016 di
Bandung. Peserta berjumlah 24 orang yang terdiri dari Pejabat Struktural, Staf

11 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Sekretariat, serta Tenaga Ahli dan Asisten Ahli Komisi Informasi Pusat.
Narasumber yang hadir adalah Sumariyandono (Kasubdit Analisis dan Formulasi
Kebijakan Pendanaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas) dan Dewi Sri Sotijaningsih (Direktur Politik dan Komunikasi,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas).
Rangkaian pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi oleh para
Narasumber dilanjutkan dengan Konsinyasi/Pemaparan materi kelompok dari
masing-masing bidang kegiatan.

Output yang dihasilkan adalah:


a) Tersusunnya berbagai gagasan, konsep, masukan, dan usulan tentang Renja
Komisi Informasi Pusat Tahun 2017
b) Tersusunnya konsep Renja Komisi Informasi Pusat Tahun 2017

b.Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran


Kegiatan ini diawali dengan penyusunan Rencana Anggaran Belanja (RAB)
Tahun Anggaran 2017 pada tanggal 12 – 14 Mei 2016 di Bogor oleh Bagian
Perencanaan. Output yang dihasilkan berupa Draft RAB yang akan digunakan
sebagai penyusunan RKA-KL.

Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Komisi Informasi Pusat Tahun


2017 dilaksanakan sesuai ketentuan yang mengharuskan setiap
Kementerian/Lembaga (K/L) menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) serta
Rencana Kerja dan Anggaran yang akan digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan dalam berbagai aspek tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP). Penyusunan RKA-K/L Tahun 2017 ini dilaksanakan pada tanggal
27-29 Mei 2016 di Yogyakarta. Peserta berjumlah 22 orang, terdiri dari Pejabat
Struktural dan Staf Sekretariat KI Pusat, Tenaga Ahli, Asisten Ahli. Narasumber
yang hadir adalah Teddy Kurniadi Firman dan Alex Yozvel dari Ditjen Anggaran,
Kemenkeu serta Yayan Hendrayana dan Noverman Sitanggang dari Biro
Perencanaan, Kemenkominfo.

12 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Rangkaian pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi oleh para
narasumber dilanjutkan dengan Diskusi, Penyusunan dan Pembahasan Draft
RAB serta Evaluasi dan Finalisasi Draft RAB. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini
adalah: Tersusunnya draft dokumen anggaran atau Rencana Kerja Anggaran
(RKA) Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun 2017.

1.7 Layanan Peningkatan Kapasitas Pegawai


a. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai KI Pusat
- Capacity Building Pengembangan Pegawai
Program pengembangan pegawai Komisi Informasi Pusat telah disusun
secara cermat dan didasarkan pada metode-metode ilmiah serta
berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan lembaga saat ini
maupun untuk masa depan. Setiap pegawai dituntut agar dapat bekerja
efektif, efesien, kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga
terciptanya tata kelola yang baik dalam menjalankan visi misi Komisi
Informasi Pusat.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26-28 Februari 2016 di Lembang,


Bandung yang diikuti oleh 68 orang pegawai. Hadir sebagai Narasumber
adalah Zae Hanan dari ZAEnterprise serta Ust.Uci Al-Farizi.

Output dari kegiatan ini adalah tercapainya 68 orang pegawai yang


dapat memahami tentang motivasi dan kapasitas kerja di Komisi
Informasi Pusat.

Dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (pegawai), Komisi


Informasi Pusat memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan.
Pegawai yang telah diikutsertakan dalam Pelatihan sebanyak 3 orang.
Adapun pelatihan yang telah diikuti adalah Pelatihan Legislative Drafting
Training Basic Level Jimly Scholl of Law and Goverment pada 1-3 Mar
2016 dan Pelatihan Protokol, Public Speaking & Table Manner tgl 17-18
Mar 2016 di Bandung.

1.8 Pengembangan dan Pengelolaan Website


13 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Teknologi Informasi berupa website merupakan elemen penting dalam


memberikan informasi secara cepat, tepat dan sederhana sesuai yang
diperlukan oleh Badan Publik dalam rangka berkontribusi menjalankan
keterbukaan informasi sesuai perintah UU Nomor 14 tahun 2008. Dalam UU
tersebut Badan Publik diperintahkan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat. “Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat dan sederhana
setiap Badan Publik: a. Menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi” (Pasal 13 ayat 1).
Badan Publik dapat memanfaatkan media elektronik dan non elektronik
sebagaimana ketentuan pasal 7 ayat (6) UU KIP yang berbunyi: “Dalam
rangka memenuhi kewajiban ayat (1) sampai dengan ayat (4) Badan
Publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan non
elektronik.”
Komisi Informasi Pusat memiliki website yang domain
https://Komisiinformasi.go.id yang didalamnya terdapat informasi yang
tersedia setiap saat dan berkala. Disamping itu Komisi Informasi Juga memiliki
aplikasi berbasis website untuk proses pengelolaan Permohonan Informasi
Publik yang didalamnya terdapat formulir permohonan informasi publik, dan
Register, grafik permohonan informasi, serta lembar disposisi digital.
Komisi Informasi Pusat bekerja sama dengan MSI mengembangkan Aplikasi
SIMSI (Sistem Informasi Manajemen Penyelesaian Sengketa Informasi).
Aplikasi tersebut mengakomodir terhadap CMS Penyelesaian sengketa
informasi berlaku secara nasional. Dari 28 Komisi Informasi Provinsi, 22
diantaranya sudah menggunakan Aplikasi Ini.

Output yang dihasilkan adalah (1) Meningkatnya pelayanan dalam


memberikan informasi kepada Masyarakat, dengan menciptakan website yang
mudah diakses serta aman mengakses situs www.komisiinformasi.go.id; (2)
Terdokumentasikan dokumen Persidangan di Komisi Informasi Provinsi; (3)
Tersediannya informasi dan data yg dapat diakses oleh publik.

1.9 Pelaksanaan Operasional PPID


Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Komisi Informasi Pusat
(KI Pusat) ditunjuk pada Tahun 2010 melalui surat Keputusan Ketua Komisi
14 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Informasi Pusat dengan Nomor 04/KIP/SK/XII/2010 tertanggal 6 Desember


2010. Keputusan tersebut beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir kali
diubah pada Tahun 2015, melalui Keputusan Komisi Informasi Pusat Nomor 68-
A/KEP/KIP/VII/2015. Keluarnya keputusan tentang PPID KI Pusat didasarkan
pada ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (UU KIP), Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010
tentang Peraturan Pelaksana UU KIP (PP 61 Tahun 2010) dan Peraturan
Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi
Publik (SLIP).

Ketiga regulasi yang disebutkan di atas, merupakan payung hukum bagi PPID
untuk mengimplementasikan keterbukaan informasi publik pada KI Pusat dan
secara luas mendorong terwujudnya tujuan UU KIP sebagaimana diatur dalam
Pasal 3 UU KIP. Pada tataran implementasi, PPID KI Pusat berusaha
meningkatkan layanan informasi publik yang berada pada penguasaannya
secara cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana kepada publik.
Dalam pelaksanaan Operasional PPID Komisi Informasi Pusat, Petugas
layanan informasi di mudahkan dengan aplikasi e-ppid.komisiinformasi.go.id
dimana aplikasi ini sudah mengakomodir formulir permohonan informasi,
disposisi elektronik, alert untuk permohonan informasi, buku besar dan rekap
permohonan informasi. PPID Komisi informasi Pusat selama Periode Januari-
Jani 2016 dengan rincian sebagai berikut ;

Komposisi permohonan informasi berdasarkan klasifikasi sebagai berikut :

15 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Output yang dihasilkan adalah tersedianya informasi dan data sesuai dengan
Klasifikasi informasi publik. Serta proses pengolah informasi yg terdokumentasi.

B. LAYANAN INFORMASI PUBLIK


1. LAYANAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK
1.1 Ajudikasi non Litigasi dan Mediasi Sengketa Informasi
Selama Januari s/d Juni 2016, Komisi Informasi Pusat telah menerima dan
meregister permohonan penyelesaian sengketa informasi sebanyak 35 kasus
dengan rincian sebagai berikut :

Periode Jumlah
Januari 5 Kasus
Februari 2 Kasus
Maret 11 Kasus
April 8 Kasus

Mei 7 Kasus
Juni 2 Kasus

16 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Total 35 Kasus

Dari 35 kasus tersebut, sebanyak 40% berasal dari perseorangan dan 60% dari
Badan Hukum, yang diantaranya terdapat satu permohonan yang tidak layak
register karena tidak melengkapi legal standing berupa Akta Notaris, pengesahan
KumHAM dan Surat Kuasa yang diajukan oleh pemohon LBH Jakarta selaku
kuasa dari Makmud Murod/ Sri Wahyungsih dengan termohon BPN Jakarta Barat.

Sesuai Nota Dinas Komisioner Bidang Penanganan Sengketa Informasi Publik


tanggal 29 Januari 2016 perihal Jadwal Sidang Bulan Februari, telah diajukan
jadwal sidang dengan susunan MK, Mediator, Tenaga Ahli dan Asisten Ahli sebagai
berikut:

NO
NO PEMOHON TERMOHON HASIL
REGISTER

057/XII/KIP- Kementerian Agraria Selesai


1 Forest Watch Indonesia
PS/2015 dan Tata Ruang/ BPN
INSTITUTE FOR KEMENTERIAN Belum
058/XII/KIP-
2 CRIMINAL JUSTICE SEKRETARIAT Selesai
PS/2015
REFORM NEGARA
059/XII/KIP- INDONESIA Belum
3 KEJAKSAAN RI
PS/2015 CORRUPTION WATCH Selesai
060/XII/KIP- INDONESIA Belum
4 MABES POLRI
PS/2015 CORRUPTION WATCH Selesai
053/XII/KIP- Belum
5 ZULFIKAR PT. DJAKARTA LOYD
PS/2015 Selesai

Dari kelima register tersebut, terdapat satu register yang belum selesai dan masih
dalam proses persidangan, yaitu nomor 057/XII/KIP-PS/2015. Kelima kasus tersebut
merupakan register tahun 2015.

17 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Selanjutnya sesuai Nota Dinas Komisioner Bidang Penanganan Sengketa Informasi


Publik nomor 010/PSI/VI/2016 tanggal 15 Juni 2016 perihal Pelaksanaan PSI Dalam
Kota dan Luar Kota, telah diajukan jadwal sidang dengan susunan MK, Mediator,
Tenaga Ahli dan Asisten Ahli sebagai berikut :

NO NO REGISTER PEMOHON TERMOHON HASIL

064/XII/KIP- PT. Perusahaan Listrik Belum Selesai


1 Muhith Afif
PS/2015 Negara (PLN)

Belum Selesai
Green Peace Kementerian Lingkungan
2 056/XI/KIP-PS/2016
Indonesia Hidup Dan Kehutanan RI

LBH Belum Selesai


3 002/I/KIP-PS/2016 Kejaksaan Agung RI
Masyarakat

LBH Jakarta Belum Selesai

Tim Advokasi
4 003/I/KIP-PS/2016 Mahkamah Agung RI
Nona Nani
Nurani

Belum Selesai
5 050/X/KIP-PS/2015 Tahyudin PT. Angkasa Pura II

Selesai
Drs.Elman Kementerian Keuangan
6 017/III/KIP-PS/2016
Simatupang RI

Belum Selesai
Komisi Untuk
Orang Hilang
dan Korban Kementerian Sekretariat
7 025/IV/KIP-PS/2016
Tindak Negara RI
Kekerasan
(KONTRAS)

18 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Belum Selesai
Law Office
8 052/X/KIP-PS/2015 Muchtar Pengadilan Pajak
Pakpahan

Belum Selesai
Poltak
9 049/IX/KIP-PS/2015 PT. Balai Lelang Harmoni
Simanjuntak

Belum Selesai
10 013/III/KIP-PS/2016 Ari Harsono Universitas Indonesia

Belum Selesai
Hotmaria H. Dewan Pengurus
11 016/III/KIP-PS/2016 Sijabat & Perkumpulan Husada RS
Rosmaniar Husada

Bank Pembangunan Belum Selesai


12 190/VI/KIP-PS/2013 LSM Galaksi Daerah Jabar Dan
Banten (Kab Serang)
Kantor Perwakilan Bank Belum Selesai
13 191/VI/KIP-PS/2013 LSM Galaksi
Indonesia Prov.Banten
PT. Telekomunikasi Belum Selesai
14 192/VI/KIP-PS/2013 LSM Galaksi Indonesia, Tbk (Kantor
Wilayah Serang - Banten)
PT. Pos Indonesia Belum Selesai
15 193/VI/KIP-PS/2013 LSM Galaksi (Persero) Kantor Cabang
Serang

Dari 15 register di atas, sampai dengan Juni 2016 baru selesai satu register yang dapat
diselesaikan yaitu nomor 017/III/KIP-PS/2016.

Dengan demikian rekapitulasi register sengketa yang telah diselesaikan dari Januari -
Juni 2016 sebanyak 5 kasus sebagai berikut :

Periode Uraian Jumlah yang diselesaikan Hasil


Januari - 0 -

19 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Februari Mediasi 1 Sepakat


Maret Mediasi 1 Sepakat
April Mediasi 1 Sepakat
Mei Ajudikasi 1 Putusan
Juni Ajudikasi 1 Penetapan Pencabutan
Jumlah 5

Dengan bertambahnya 35 kasus permohonan pada Januari – Juni 2016 maka jumlah
permohonan sengketa mencapai 2.655 kasus dari 2.620 kasus pada tahun 2015 dan
jumlah penyelesaian sengketa dari 816 menjadi 821, seperti tabel dibawah ini :

Tahun Jumlah Permohonan Jumlah yang diselesaikan


2010 76 51
2011 419 186
2012 323 237
2013 377 125
2014 1354 123
2015 71 94
2016 35 5
Jumlah 2.655 821

1.2 Pengarusutamaan Transparansi dalam Kebijakan Publik


A.FGD Persaingan Usaha Tidak Sehat, Barang dan Jasa, Pertanahan dan
Pilkada
1) FGD Informasi Publik tentang Dokumen Pertanahan
FGD dengan tema “Informasi Publik tentang Dokumen Pertanahan” telah
dilaksanakan sebanyak satu kali dari dua kegiatan yang sudah direncanakan
di Kantor Komisi Informasi Pusat pada tanggal 24 Maret 2016 . Peserta
berjumlah 12 orang terdiri dari elemen KI Pusat, KI Provinsi Bengkulu, LSM
dan praktisi. Narasumber kegiatan ini adalah Guru Besar Universitas
Indonesia bidang Pertanahan, Prof. Arie S. Hutagalung dan Komisioner KI
Pusat, Dyah Aryani. Output yang dihasilkan adalah hasil kajian dalam
berbagai perspektif yang akan disusun menjadi buku sehingga dapat

20 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

digunakan sebagai pedoman penyusunan putusan terkait sengketa informasi


bidang pertanahan.

2) FGD tentang Pengelolaan Informasi Publik Dalam Pengadaan Barang dan


Jasa
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2016 di Kantor Komisi
Informasi Pusat. Narasumber utama adalah R. Fendy Dharma Saputra
(Kepala Biro Hukum, Sistem Informasi dan Kepegawaian LKPP), Ir. Rema
Suwenda (Kabid Infrastruktur TI & SI Kementerian PU dan Perumahan
Rakyat), dan Yhannu Setiawan (Komisioner KI Pusat). Peserta berjumlah 14
orang teridiri dari elemen Pemerintah dan LSM. Output yang dihasilkan pada
kegiatan ini adalah tersusunnya rumusan pedoman dalam penyusunan
putusan bidang pengadaan barang dan jasa.

1.3 Penyusunan Kompilasi Putusan Komisi Informasi Pusat Bidang Pertanahan


dan SDA
Kegiatan ini terdiri dari 3 tahap :
A.Kajian Putusan Bidang Pertanahan dan SDA
B. Konsinyasi Kajian Putusan Petanahan dan SDA
C. Diseminasi Kajian Putusan Pertanahan dan SDA
Dari ketiga tahapan tersebut yang telah dilaksanakan baru kajian putusan bidang
pertanahan dan SDA.
A) Kajian Putusan Bidang Pertanahan dan SDA
Kajian Putusan Bidang Pertanahan dan SDA dilaksanakan pada tanggal 25
Februari 2016 di Kantor Komisi Informasi Pusat. Narasumber adalah Kepala
Pusat Data dan Informasi Pertanahan BPN RI dan Komisioner KI Pusat. Peserta
yang hadir diantaranya adalah :
1. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jaksel
2. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jaktim
3. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakbar
4. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakut
5. Kantor Pertanahan Kota Depok
6. Indonesian Center for Environment Law (ICEL)
21 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

7. Forest Watch Indonesia (FWI)


8. Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA)
9. Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO)
10. Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK)
11. Hukum Online
12. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta
13. Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI)
14. Public Interest Lawyer Network (PilNet)
15. Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum berbasis Masyarakat Ekologis
(HuMa)
16. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam)
17. Komisi Informasi Pusat

Tujuan kegiatan ini adalah (1) menghimpun dan mengkompilasi putusan KI


Pusat di bidang pertanahan; (2) menghasilkan suatu dokumen yang berisi
kaidah-kaidah norma putusan Komisi informasi atas sengketa informasi di
bidang pertanahan; serta (3) suatu pedoman atau acuan bagi anggkota Komisi
Informasi dalam memutus suatu perkata yang pokok materinya pertanahan
sehingga mengurangi disparitas putusan.

Output yang dihasilkan adalah himpunan putusan Komisi Informasi Pusat


tentang sengketa infomasi publik di bidang pertanahan.

1.4 Pengembangan SDM


Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Komisi Informasi Daerah
1) Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi dan Legal Drafter
A. Bimtek PSI dan Legal Drafter dilaksanakan sebanyak 2 kali di 2 lokasi.
Pada tanggal 14 – 16 Maret di Batam. Narasumber yaitu Evy Trisulo
Dianasari (Komisioner KI Pusat) dan Diah Aryani Prastyastuti (Komisioner
KI Pusat). Output yang dihasilkan adalah (1) tercapainya 36 orang peserta
Komisioner yang memahami penyelesaian sengketa informasi, (2)
terbentuknya persepsi administrasi penyelesaian sengketa dan kesamaan
persepsi.

22 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

b. Pada tanggal 30 Mei – 1 Juni 2016 dilaksanakan di Bali yang diikuti oleh
43 komisioner dari Komisi Informasi Provinsi Bengkulu, Bali, Lampung,
Sumatera Barat, Jawa Barat, Banten, Papua, Kalimantan Tengah, Sulawesi
Utara dan Maluku. Narasumber kegiatan ini adalah Komisioner KI Pusat
Dyah Aryani dan Evy Trisulo serta Tenaga Ahli KI Pusat, Agus Wijayanto
Nugroho dan Fathul Ulum. Adapun materi yang disampaikan mengenai :

* “Administrasi Penyelesaian Sengketa”


Syarat Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi yaitu :

- Fotokopi
identitas Pemohon
- Surat
Permohonan Informasi serta pendukungnya
- Surat/Form
ulir Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi
- Pernyataan
Keberatan serta pendukungnya

Beberapa hal yang dimohonkan untuk diputus oleh Komisi Informasi:


 informasi yang dimohon adalah informasi yang bersifat terbuka sehingga
wajib dibuka dan diberikan kepada Pemohon
 Termohon telah salah karena tidak menyediakan informasi tertentu
secara berkala, s ehingga Termohon wajib menyediakan dan
mengumumkan informasi tersebut secara berkala
 Termohon telah salah karena tidak menanggapi permohonan informasi,
sehingga Termohon wajib menanggapi permohonan informasi oleh
Pemohon
 Termohon telah salah karena tidak memenuhi permohonan informasi,
sehingga Termohon wajib memenuhi permohonan informasi oleh
Pemohon sebagaimana yang dimohonkan

23 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

 Termohon telah salah karena mengenakan biaya yang tidak wajar atas
permohonan informasi, dan meminta Komisi Informasi untuk menetapkan
biaya yang wajar.

Verifikasi Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi untuk membuktikan


kebenaran dan kelengkapan dokumen antara yang tertulis dalam
surat/formulir permohonan penyelesaian sengketa dengan dokumen-
dokumen yang disertakan untuk memenuhi persyaratan permohonan
penyelesaian sengketa informasi yaitu dengan melakukan Verifikasi
Kelengkapan Dokumen diantaranya :
• Fotokopi identitas Pemohon/kuasanya;
• Surat kuasa, apabila dikuasakan;
• Surat permohonan informasi beserta dokumen pendukung lainnya seperti
surat tanda terima atau bukti pengiriman;
• Surat pemberitahuan tertulis atau jawaban tertulis dari Badan Publik
terhadap surat permohonan informasi (jika ada);
• Surat keberatan beserta dokumen pendukung lainnya seperti surat tanda
terima atau bukti pengiriman;
• Surat tanggapan tertulis atas keberatan Pemohon oleh Badan Publik
(jika ada);
• Dokumen pendukung lainnya, jika ada.

*”Pengertian Istilah dalam Penyelesaian Sengketa Informasi Publik”

Komisi Informasi adalah Lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan


Undang-Undang ini dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk
teknis standar layanan informasi dan menyelesaikan sengketa informasi
publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi.

Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,


dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan
penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang
ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

24 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Sengketa Informasi Publik adalah Sengketa Informasi Publik adalah


sengketa yang terjadi antara badan publik dan pengguna informasi publik
yang berkaitan dengan hak memperoleh dan menggunakan informasi
berdasarkan undang-undang.

Komisi Informasi mempunyai kewenangan Absolut sesuai pasal 26 yang


menyatakan bahwa Komisi Informasi adalah lembaga yang memutus
permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Sedangkan
Kewenangan Relatif (Pasal 27 UU KIP) :
a) Komisi Informasi Pusat Melayani sengketa Badan Publik pusat dan
Badan Publik tingkat provinsi dan/atau Badan Publik tingkat
kabupaten/kota selama Komisi Informasi di provinsi atau Komisi
Informasi kabupaten/kota tersebut belum terbentuk.
b) Komisi Informasi Provinsi Melayani sengketa Badan Publik tingkat
provinsi yang bersangkutan. Kewenangan Komisi Informasi
kabupaten/kota meliputi kewenangan penyelesaian sengketa yang
menyangkut Badan Publik tingkat kabupaten/kota yang bersangkutan.
c) Komisi Informasi Kab/Kota Melayani sengketa Badan Publik tingkat
kabupaten/kota yang bersangkutan.
Adapun output yang dihasilkan adalah tercapainya 43 orang komisioner KI
Provinsi yang menerima penjelasan dan bahan materi tentang alur PSI dan
meningkatnya pemahaman Peserta terhadap Alur Penyelesaian Sengketa,
yang terlihat dari nilai pre dan post test.

2) Bimtek Penataan Administrasi dan Case


Manajemen Sistem Penyelesaian Sengketa
Bimtek Penataan Administrasi dan Case Management Penyelesaian Sengketa
Informasi dilaksanakan pada tanggal 22 – 24 Mei 2016 di Yogyakarta. Kegiatan
ini menjadi salah satu upaya untuk melaksanakan proses penyelesaian
sengketa informasi secara baik dan benar sekaligus upaya percepatan
penyelesaian sengketa informasi. Peserta berjumlah 41 orang yang terdiri dari
seluruh panitera / panitera pengganti Komisi Informasi Provinsi seluruh
Indonesia. Narasumber : Yhannu Setyawan ( Komisioner KI Pusat ), John

25 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Fresly ( Komisioner KI Pusat), dan Bambang Hardi Winata ( Sekretaris KI Pusat


).

Output yang dihasilkan adalah (1) tercapainya 41 orang peserta yang


memahami tentang Penataan Administrasi dan Case Management
Penyelesaian Sengketa Informasi, (2) tersedianya Panitera / Panitera
Pengganti yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan
mendokumentasikan berkas sengketa secara baik dan benar.

1.5 Semiloka Komisi Informasi Pusat dengan


Badan Peradilan
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali di 2 lokasi :
1) Diskusi Ahli Penyelesaian Sengketa Informasi
Publik Pasca Putusan
- Komisi Informasi Pusat bekerjasama dengan
Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan kegiatan
Forum Diskusi Ahli Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Pasca Putusan
Komisi Informasi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 – 7 April 2016 di
Medan. Hadir sebagai Narasumber yaitu Wakil Ketua PTUN Medan, Dosen
Universitas Sumatera Utara, Evy Trisulo Dianasari (Komisioner KI Pusat)
dan Diah Aryani Prastyastuti (Komisioner KI Pusat).

- Komisi Informasi Pusat bekerjasama dengan


Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan kegiatan
Forum Diskusi Ahli Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Pasca Putusan
Komisi Informasi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016 di Manado, Sulawesi
Utara. Peserta yang hadir berjumlah 26 orang yang terdiri dari Komisioner
KI Provinsi, Pemda Sulawesi Utara, dan perwakilan mahasiswa dari
Universitas di Sulawesi Utara. Narasumber terdiri dari Yhannu Setyawan
(Komisioner KI Pusat), Toar Pailingan (Akademisi Universitas Sam
Ratulangi), Yusuf Ngogo (Hakim PTUN Manado). Adapun output yang
dihasilkan adalah tersusunnya formulasi baru pelaksanaan penetapan
eksekusi atas putusan Komisi Informasi.

26 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

2 LAYANAN SOSIALISAI, EDUKASI DAN ADVOKASI KETERBUKAAN


INFORMASI PUBLIK DIKALANGAN MASYARAKAT DAN BADAN PUBLIK
2.1 Forum Diskusi dalam Rangka Hari Keterbukaan Informasi Nasional (KIN)
Tahun 2016
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengadvokasi Badan
Publik untuk mengimplementasikan UU KIP secara optimal, menguatkan
komitmen bersama akan pelaksanaan UU KIP dan mencapai dukungan penuh
dari Pemerintah agar konsisten dalam melaksanakan penyelenggaraan
negara yang baik, transparan dan akuntabel. Kegiatan ini berlangsung tanggal
16 Mei 2016 di Wisma Antara dengan menghadirkan Narasumber Menteri
Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Wakil Bupati
Soppeng Supriansa, Ketua Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur Ketty Tri
Setyorini, Sekretaris Jenderal Seknas Fitra Yenny Sucipto dan Deputi
Komunikasi Publik KSP Eko Sulistyo.
Pada kesempatan ini ditandatangani MOU antara Komisi Informasi Pusat
dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yang mengatur tentang Pengelolaan Informasi Desa dalam
rangka pembinaan dan pengembangan Keterbukaan Informasi di
Pemerintahan Desa. MOU ditandatangani oleh Ketua Komisi Informasi Pusat
Abdulhamid Dipopramono dan Sekjen Kementerian Kementerian Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi. Selain itu
dilaksanakan juga Forum Diskusi terkait Keterbukaan Informasi di Desa.
Acara ini dihadiri peserta sebanyak 150 orang yang terdiri dari Badan Publik
Pusat, Komisi Informasi Provinsi, LSM dan Rekan-rekan Media.

Output yang dihasilkan adalah (1) tercapainya 150 orang yang menerima
penjelasan dan materi tentang KIN, (2) Mou tentang penyelesaian informasi
desa.

2.2 Fasilitasi Pembentukan Simpul Jaringan Masyarakat dan Media


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 -2 Juni 2016 di Provinsi Lampung
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya akan
hak kebebasan memperoleh informasi. Hak ini diatur dan dilindungi oleh

27 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

undang-undang. Kegiatan ini bertajuk “Relasi UU KIP dan UU Pers untuk


Jaminan Akses Informasi”. Narasumber dari Komisi Informasi Pusat, yaitu
Rumadi Ahmad dan Henny S Widyaningsih, serta Juniardi, Ketua KI Lampung
periode 2010-2014. Peserta yang hadir meliputi perwakilan Kantor Berita
Antara Pusat, Radio Elshinta Jakarta, Organisasi Non pemerintah di
Lampung, LBH Pers, LBH Bandar Lampung, Aliansi Jurnalisme Independen
(AJI) Lampung, PWI Lampung, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)
Lampung, serta perwakilan media cetak, online, televisi dan radio di Lampung.
Output yang dihasilkan adalah tercapainya 28 orangpeserta dari kalangan
media dan masyarakat yang menerima penjelasan tentang keterbukaan
informasi publik. Tersedianya database untuk rekan-rekan media.

2.3 Sosialisasi keterbukaan Informasi Publik


Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk diskusi dan klinik keterbukaan
informasi.
A) Sosialisasi di Kalangan Perguruan Tinggi
Sosialisasi di Kalangan Perguruan Tinggi dilaksanakan sebanyak 2 kali
di 2 lokasi.
1) Pada tanggal 23 Maret 2016 dilaksanakan di Medan, Sumatera Utara.
Narasumber adalah Dr. Mahyudin (Wakil Rektor III Universitas
Sumatera Utara), Henny S Widyaningsih (Komisioner KI Pusat),
Rumadi Ahmad (Komisioner KI Pusat). Adapun peserta yang hadir
berjumlah 90 orang, berasal dari:
 Universitas Sumatera Utara (USU)
 Universitas Negeri Medan (UNIMED)
 Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)
 Universitas HKBP Nommensen (UHN)
 Universitas Darma Agung (UDA)
 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)
 Universitas Medan Area (UMA)
 Institut Teknologi Medan (ITM)
 Humas USU, dan beberapa organisasi eksternal mahasiswa.

28 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk


memperkenalkan dan menginternalisasikan nilai-nilai keterbukaan
informasi pada mahasiswa dengan tujuan meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman mahasiswa terhadap berbagai aspek keterbukaan
informasi public dan meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap isu-
isu keterbukan informasi publik di Indonesia.

Output yang dihasilkan adalah tercapainya 90 orang mahasiswa yang


paham, sadar, dan peduli terhadap isu-isu keterbukaan informasi publik
serta meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang UU KIP.
2) Pada tanggal 18 Mei 2016 dilaksanakan di Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur yang diikuti oleh 75 mahasiswa dari Perguruan
Tinggi yaitu:
 Universitas Brawijaya Malang
 Universitas Negeri Malang
 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
 Politeknik Negeri Malang
 Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
 Universitas Muhammadiyah Malang
 Universitas Merdeka Malang
 UPBJJ Universitas Terbuka Malang
 Universitas Islam Malang
 Universitas Kanjuruhan Malang
 Universitas Widyagama
 Universitas Tribhuwana Tunggadewi
 Institut Teknologi Nasional
 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang
 Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI Kota Malang)

 Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Malang


 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Malang
 Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Malang

29 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang

Narasumber pada kegiatan ini terdiri dari:


1. Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S (Rektor Universitas Brawijaya)
2. Henny S. Widyaningsih (Komisioner KI Pusat)
3. Rumadi Ahmad (Komisioner KI Pusat)
4. Ketty Tri Setyorini (Ketua KI Provinsi Jawa Timur)
5. Zulaikha (Komisioner KI Provinsi Jawa Timur)
6. Bambang Hardi Winata (Sekretaris KI Pusat)

Output yang dihasilkan adalah tercapainya 75 orang mahasiswa yang


menerima penjelasan dan bahan materi tentang keterbukaan informasi
publik dan meningkatnya Pengetahuan dan Pemahaman Peserta
terhadap UU No.14 Tahun 2008, yang terlihat dari nilai pre dan post test.

B) Sosialisasi layanan Informasi Badan Publik Sektor Pendidikan,


kesehatan, Keuangan, dan Ketenaga Kerjaan Luar negeri
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2016 di Mataram,
Lombok dengan tema “Lokakarya Standardisasi Standar Layanan
Informasi Publik di Sektor Pendidikan”. Narasumber kegiatan ini
adalah Sekjen Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan
Komisioner KI Pusat. Peserta yang hadir pada kegiatan ini terdiri dari
PPID Kemenristek, PPID Kemendikbud, PPID Kemenag, PPID Perguruan
Tinggi Badan Hukum, PPID Perguruan Tinggi Negeri, Komisi Nasional
Pendidikan Indonesia, PGRI, BAN-PT serta NGO Lokal NTB.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif untuk menyamakan


persepsi para stakeholder sekaligus mendiskusikan tentang standardisasi
layanan informasi pada sektor pendidikan. Selanjutnya dapat dicarikan
solusi terbaik tentang bagaimana menstandarkan layanan informasi di
badan publik dengan jumlah satker yang banyak dan tersebar diberbagai
daerah seluruh Indonesia. Diharapkan, pengambil kebijakan tertinggi di
sektor tersebut dapat mengeluarkan keputusan perihal standar layanan
informasi sebagai panduan seluruh satker di bawahnya.

30 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

2.4 Pemantauan Media Cetak dan Online tentang Keterbukaan Infromasi


Publik
Pemantauan media merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh KI Pusat
sebagai sarana untuk mengakses, menganalis, mengevaluasi, dan
mengkomunikasikan informasi berita mengenai keterbukaan informasi publik.
Pemantauan media terdiri dari 5 (lima) kategori yaitu : keterbukaan informasi
publik, UU KIP, Komisi Informasi Pusat, Komisi Informasi Daerah, dan
Komisioner sebagai Narasumber.

Media cetak yang bersumber dari surat kabar harian dan majalah yaitu:
Kompas, Media Indonesia, Republika, Koran Tempo, Koran Sindo, Indopos,
Jawa Pos, Bisnis Indonesia, The Jakarta Post dan Majalah Tempo. Sedangkan
untuk media online bersumber dari Detik.com, kompas.com, tribunnews.com,
republika.co.id, antaranews.com, okezone.com, tempo.com,
cnnindonesianews.com, beritasatu.com, JPNN.com, metrotvnews.com,
hukumonline.com, rmol.co, viva.co.id, dan lain-lain.
Output yang dihasilkan adalah laporan dan analisis berita hasil pemantauan
media yang berisi rekapan kliping berita media cetak dan online.

Selain itu telah dilakukan Forum Diskusi Media pada tanggal 26 April 2016 di
Grand Cempaka, Bogor. Narasumber adalah Henny S Widyaningsih yang
merupakan Komisioner Bidang Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi. Selain itu
juga hadir Ibnu Hamad sebagai Wakil Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi
Majelis Ulama Indonesia. Dengan adanya diskusi ini Komisi Informasi Pusat
(KIP) mengharapkan Badan Publik non Pemerintah transparan dalam
keterbukaan informasi kepada masyarakat. Hal itu didasari oleh Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. MUI
sebagai badan publik non pemerintah siap mengikuti aturan dari KIP.
Output yang dihasilkan adalah tercapainya 30 orang peserta dari media yang
menerima penjelasan dan materi tentang UU KIP.

2.5 Sosialisasi melalui media Massa


A) Dialog Interaktif

31 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Dialog Interaktif bertujuan untuk publikasi di media Televisi dan Radio,


kegiatan Dialog Interaktif dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2016 pada
peringatan hari keterbukaan Informasi Publik di Wisma Antara, sedangkan
melalui media Radio dilaksanakan di D’FM sebanyak 2 (dua) kali yang
dilaksanakan pada tanggal 12 dan 17 Mei 2016
Output yang dihasilkan adalah tersebar luasanya informasi dan isu tentang
keterbukaan informasi kepada Publik.
B) PSA Keterbukaan Informasi Publik
PSA Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi Pusat dilaksanakan di
TV one, Metro TV, KA TV, I News. Acara ini dibintangi oleh Cah Lontong
untuk Iklan Layanan Informasi. Adapun output yang dihasilkan adalah paket
informasi yang tersebar luas tentang keterbukaan informasi sesuai dengan
tema-tema

3.LAYANAN KELEMBAGAAN DAN JARINGAN KOMISI INFORMASI DALAM


PELAKSANAAN UU KIP DI PUSAT DAN DAERAH

3.1 Monev dan Pemeringkatan Badan Publik Dalam Penerapan Keterbukaan


Informasi Publik

Sampai dengan Semester I, kegiatan Monev dan Pemeringkatan Badan Publik


dalam Penerapan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2016 telah memasuki
Termin II. Adapun tahapan yang telah dilaksanakan adalah :

a. Konsinyasi Penyusunan Instrumen Monev dilaksanakan pada tanggal 22 – 24


Maret 2016 di Bogor, Jawa Barat. Peserta terdiri dari Tenaga Ahli, Asisten
Ahli, staf administrasi KI Pusat serta dari FOINI, IPC, TII, Seknas FITRA, dan
ICJR. Hadir sebagai Narasumber Prof.Dr. Ibnu Hamad (Guru Besar
Universitas Indonesia) dan Evy Trisulo Dianasari (Komisioner KI Pusat).
Tujuannya adalah untuk menentukan instrument yang akan digunakan. Output
yang dihasilkan adalah instrumen berupa self asessment quessionare (SAQ).
b. Penyebaran SAQ yang terdiri dari tujuh kategori Badan Publik, yaitu
Kementerian, Perguruan Tinggi, Partai Politik, BUMN, LN/LPNK dan LNS
sebanyak 397 Badan Publik, sedangkan Badan Publik yang mengembalikan
SAQ berjumlah 199 dengan rincian sebagai berikut :

32 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Kategori Badan Publik Jumlah BP Jumlah SAQ kembali


Kementerian 34 24

Perguruan Tinggi Negeri 78 35

Partai Politik 12 10

3.2 K LN/LPNK 43 34
a
LNS 77 28
j
i BUMN 119 48
a
Pemerintah Provinsi 34 20
n

Jumlah 397 199


R
eview Perki 1 Tahun 2010
Kajian Review Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2010 tentang
Standar Layanan Informasi Publik diawali dengan kegiatan Konsinyasi di Hotel
Grand Preanger, Bandung pada tanggal 29 – 30 April 2016. Peserta berjumlah
25 orang, yang terdiri dari 5 orang Komisioner KI Jawa Barat dan 20 orang dari
KI Pusat. Output yang dihasilkan adalah Daftar Isian Masalah (DIM) dan draft
Revisi Perki Nomor 1 Tahun 2010.

3.3 Terbentuknya Komisi Informasi Provinsi Seluruh Indonesia


A) Inisiasi Pembentukan Komisi Informasi Sulawesi Barat
Acara Inisiasi Pembentukan KI Provinsi di Sulawesi Barat dilaksanakan
pada tanggal 28 - 31 Maret 2016 dengan agenda audiensi bersama
Sekretaris Daerah Sulawesi Barat dan Audiensi bersama Anggota Komisi A
DPRD Provinsi Sulawesi Barat. Audiensi mendiskusikan proses Panitia
Seleksi (pansel) dan proses pelantikan Calon Anggota Komisi Informasi.
Adapun Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan bersama masyarakat
dan LSM di Provinsi Sulawesi Barat.

33 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

B) Inisiasi Pembentukan Komisi Informasi Sulawesi Tenggara


Kegiatan Inisiasi KI Provinsi Sulawesi Tenggara dilaksanakan pada tanggal
31 Mei – 3 Juni 2016 dengan rangkaian acara sebagai berikut :
a. Rapat Teknis dengan Panitia Daerah : tanggal 31 Mei 2016
b. Forum Diskusi Publik : tanggal 1 Juni 2016
c. Konferensi Pers : tanggal 1 Juni 2016
d. Audiensi KI Pusat dengan DPRD: tanggal 1 Juni 2016
e. Rapat Teknis dengan Timsel : tanggal 1 Juni 2016 pukul 19.30 – 21.30
WIB
f. Audiensi KI Pusat dengan Gubernur : tanggal 2 Juni 2016
g. Rapat Teknis Sekretariat KI Pusat dan Staf Biro Humas dengan
Sekretariat DPRD : tanggal 3 Juni 2016

Peserta Forum Diskusi Publik berjumlah 53 orang terdiri dari perwakilan


LSM, Pers, Pemprov, Anggota dan Staf Komisi I DPRD, serta mahasiswa.
Narasumber terdiri dari Abdulhamid Dipopramono (Ketua KI Pusat),
Abdurrahman Shaleh (Ketua DPRD Sulawesi Tenggara), dan Muhammad
Jufri L. (Ketua Puspaham Kendari).
Output yang dihasilkan (1) terbentuknya Pansel dan jadwal kerja, (2)
dukungan Pemprov dan DPRD terhadap percepatan pembentukan Komisi
Informasi Provinsi melalui fit and proper test calon anggota komisioner, dan
tercapainya 53 orang peserta diskusi dalam rangka mendukung
terbentuknya KI Provinsi.

C. Inisiasi Pembentukan Komisi Informasi Kalimantan Utara Melalui FGD


dan Audiensi
Kegiatan Inisiasi Pembentukan KI Provinsi Kalimantan Utara dilaksanakan
pada tanggal 17 – 21 April 2016 dalam dua bentuk yaitu, audiensi dengan
Pemerintah Provinsi dan DPRD serta FGD yang bertempat di Gedung
Serbaguna Kompleks Kantor Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara.
Kunjungan Komisi Informasi Pusat diterima oleh Ketua Komisi I DPRD dan
Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 19 April 2016. Pada
kesempatan itu DPRD menyambut baik kedatangan dan maksud Komisi
34 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Informasi Pusat dalam hal percepatan pembentukan KI Provinsi Kalimantan


Utara. Begitu juga dengan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Utara yang
berjanji akan segera merealisasikan. Hal ini terlihat dengan adanya surat
Permohonan Penugasan Personil Tim Seleksi Calon Anggota Komisi
Informasi Provinsi Kalimantan Utara tertanggal 2 Juni 2016 dari Pemerintah
Provinsi Kalimantan Utara.

Kegiatan kedua adalah FGD dalam rangka Percepatan Pembentukan Komisi


Informasi Kalimantan Utara pada tanggal 20 April 2016 yang diikuti oleh 52
orang peserta terdiri dari berbagai elemen yaitu Pemerintah, Masyarakat,
Mahasiswa dan Media. Narasumber kegiatan ini adalah :
1. E vy Trisulo (Komisioner KI
Pusat)
2. Norhayati Andris (Ketua Komisi I
DPRD Kalimantan Utara)
3. Dr. Suriyansyah, M.AP (Asisten
III Bidang Adm. Umum)
4. Desiana Samos ir (Ketua
Indonesia Parliamentary Center)

Adapun output yang dihasilkan adalah (1) tercapainya pertemuan dengan


Ketua Komisi I DPRD dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Utara; (2)
tercapainya peserta sejumlah 52 orang pada diskusi dalam rangka
mendorong pembentukan KI Kalimantan Utara.

D)Inisiasi Pembentukan Komisi Informasi Maluku Utara

Kegiatan Inisiasi pembentukan Komisi Informasi Melalui FGD dilaksankan


di Maluku Utara pada tanggal 17 – 20 Mei 2016. Hari pertama tanggal 18
Mei 2016 audiensi kepada Gubernur Maluku Utara, yang diwakili oleh Wakil
Gubernur DR. Zeth Sahuburua.,SH.,MH. Dalam pertemuan tersebut
Anggota Komisi Informasi Pusat Evy Trisulo menyampaikan agar
pemerintah Provinsi Maluku Utara segera membentuk Komisi Informasi,
sesuai amanah UU. Setelah itu di lanjutkan dengan Audiensi kepada DPRD

35 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Provinsi Maluku Utara. Namun hal ini tidak terlaksana karena Anggota
sedang masa reses. Di hari ke dua dilanjutkan dengan FGD bersama
Masyarakat, LSM, Media Lokal dan Tokoh Masyarakat. LSM yang hadir
adalah LSM Maluwaji, LSM Rorano, LBH FH Univ Khairun, LBH Maluku
Utara serta Pemerintah Provinsi Maluku Utara dari Biro Humas. Acara FGD
diisi Oleh Narasumber Evy Trisulo Dianasari Komisioner KI Pusat, DR.H.
Wahda Z. Imam, Ketua Komisi I DPRD Prov Maluku Utara, Ir. Hasbi Pora
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Maluku Utara. Evy Menitipkan pesan
kepada Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku Utara. Agar segera
membentuk Panitia Seleksi dan segera melaksanakan Keterbukaan
Informasi di Provinsi Maluku Utara.

Ouput yang dihasilkan adalah tercapainya FGD dalam rangka mendukung


Keterbukaan Informasi Publik serta terbentuknya Pansel dan Jadwal kerja.

E) Inisiasi Pembentukan Komisi Informasi Papua Barat


Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari pada tanggal 4 – 7 April
2016 dengan rangkaian acara sebagai berikut :

a. Rapat Koordinasi dengan Panitia Daerah : tanggal 4 April 2016


b. Forum Diskusi Publik : tanggal 5 April 2016
c. Konferensi Pers : tanggal 5 April 2016
d. Audiensi KI Pusat dengan DPRD : tanggal 5 April 2016
e. Rapat Koordinasi dengan Biro Humas dan Protokol : tanggal 6 April
2016
f. Audiensi KI Pusat dengan Gubernur : tanggal 6 April 2016
g. Rapat Evaluasi dengan Panitia Daerah : tanggal 7 April 2016

Kegiatan Forum Diskusi Publik, peserta yang hadir berjumlah 42 orang


terdiri dari perwakilan LSM, Pers, mahasiswa, dan Pemda setempat.
Narasumber terdiri dari : Henny S. Widyaningsih (Komisioner KI Pusat),
Charlie D. Heatubun (Wakil Ketua Timsel Calon Anggota Komisioner KI
Prov Papua Barat), dan Yan Christian Warinussy (Direktur LP3BH
Manokwari), serta moderator oleh Markus Sabarofek (Dishubkominfo
Papua Barat).

36 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Ouput yang dihasilkan adalah terpilihnya 10 orang calon anggota


komisioner yang akan diusulkan Gubernur kepada DPRD Provinsi Papua
Barat untuk Fit and Proper Test.

4. LAYANAN PERKANTORAN
Pelayanan perkantoran adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
kantor dalam rangka pemenuhan kebutuhan yang dapat melibatkan baik barang
maupun jasa. Berikut uraian Kegiatan Layanan Perkantoran Sekretariat KI Pusat
sampai dengan bulan Juni 2016 meliputi 2 (dua) komponen sebagai berikut:
a. Pembayaran Gaji, UangLembur, Honorarium dan Vakasi
Kegiatan ini meliputi layanan gaji dan uang makan dan lembur untuk PNS dan
Belanja honorarium tetap. Sampai dengan Semester I tahun telah dilakukan
pembayaran gaji dan tunjangan kepada 18 (delapan belas) orang Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat KI Pusat, dan juga telah dilaksanakan
pembayaran honor terhadap 7 orang Komisioner.

b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran


1) Dalam rangka melaksanakan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Barang Milik Daerah maka
perlu dilakukan pemeliharaan terhadap kendaraan dinas dan kendaraan
operasional Komisi Informasi Pusat yang merupakan aset Barang Milik
Negara agar selalu dalam kedaan baik dan siap untuk digunakan.
Pemeliharaan dilakukan terhadap BMN tanpa mengubah, menambah atau
mengurangi bentuk ataupun kontruksi asal, sehingga dapat dicapai
pendayagunaan barang yang memenuhi persyaratan, baik dari segi unit
pemakaian maupun dari segi keindahan. Adapun anggaran pemeliharaan
kendaraan di Komisi Informasi Pusat digunakan untuk pemeliharaan 18
unit kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 yang terdiri dari 7 unit mobil
komisioner, 1 unit mobil Sekretaris KIP, 4 unit mobil operasional kantor
serta 6 unit motor yang keseluruhnya dalam keadaan baik. Sedangkan

37 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

untuk pendistribusian Bahan Bakar Minya (BBM) untuk Komisioner dan


Sekretaris sebanyak 220l, dan untuk Mobil Oprasional para Kabag
sebanyak 200l, sedangkan untuk Motor Oprasional sebanyak 20l.

2) Langganan Daya dan Jasa


Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan sehari-hari
dikantor perlu disediakan dukungan layanan telepon, faksimil dan internet.
Di kantor Komisi Informasi Pusat disediakan layanan internet dengan
provider Biznet dengan kapasitas 7 Mbps dedicated dan Telkom Speedy 3
dan 2 Mbps serta layanan telepon dan faksimil dari PT. Telkom.

3) Pengadaan Pakaian Seragam


Pengadaan pakaian seragam ini diperuntukan bagi Komisioner KI Pusat,
Pegawai (Tenaga Ahli, Asisten Ahli, Staf Administrasi), Satpam,
Pramubakti, dan Pengemudi sampai dengan bulan Maret telah
direalisasikan.

4) Operasional Perkantoran dan Pimpinan


Anggaran Operasional Perkantoran dan Pimpinan sebagian besar
digunakan untuk pembayaran honor tenaga kontrak Komisi Informasi Pusat
yang terdiri dari Tenaga Ahli, Asisten Ahli, Sekretaris Ketua, Staf
Administrasi, Pengelola Data Informasi, Pengemudi, Pramubhakti dan
Satpam. Selain itu juga digunakan untuk pembayaran sewa mesin fotocopy.

5) Kerjasama Antar Instansi Dalam Negeri


Anggaran perjalanan dinas biasa ini digunakan untuk mengikutsertakan
pegawai Komisi Informasi Pusat mengikuti / menghadiri undangan Satker /
Instansi Lain seperti Bimtek, Pelatihan, Penyusunan Laporan,
Pendampingan & Pemantauan Pelaksanaan SIMSI, termasuk Penyusunan
Kalender Kerja Komisi Informasi Pusat Tahun 2016. Sedangkan untuk
perjalanan dinas luar negeri sampai dengan periode Juni 2016 belum
dilaksanakan.

6) Pemeliharaan dan Pengembangan Software/Hardware Komputer

38 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Pemeliharaan dan Pengembangan Software/hardware komputer berupa


service Printer, Service Komputer dan Pemeliharaan Kabel Internet.

7) Pencetakan, Penerbitan, Penggandaan dan Laminasi


Anggaran Pencetakan/ penerbitan/ Penggandaan digunakan untuk
pengadaan barang yang menghasilkan barang persediaan seperti Cetakan
Kalender Dinding, Buku UU 14/2008, Buku Agenda KIP 2016, Paper Bag,
Cetakan Buku PerKI I/2013, PerKI I/2010, Shopping Bag, Amplop Putih
Besar, Sedang, Amplop Coklat Folio, Brosur dan ATK keperluan kantor
seperti kertas HVS, tinta printer, alat tulis dll.
8) Sewa Gedung
Tersedianya sarana dan prasarana kantor untuk menunjang kelancaran
pekerjaan dikantor dalam rangka memberikan kenyamanan kepada
karyawan sehingga karyawan nyaman dalam bekerja. Luas Kantor Komisi
Informasi Secara Keseluruhan adalah 1034 m2 semi gross.

5. PERANGKAT PENGLAH DATA DAN KOMUNIKASI


Sekretariat Komisi Informasi Pusat sebagai Satuan Kerja (Satker) di wajibkan
untuk melakukan pengadaan barang/jasa melalui sistem e-Katalog sesuai dengan
peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2015, dimana didalamnya ada penjelesan
bahwa adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi
teknis dan harga barang tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
Pengadaan Perangkat Pengolah Data telah dilaksanakan melalui e-katalog dengan
PT Bhinneka Mentari dimensi pada tanggal 8 Mei 2016, sebagai berikut :

No. Nama Barang Target Capaian

1 Printer 1 Unit 1 Unit

2 PC ALL in One 4 Unit 1 Unit

6.PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

39 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Pengadaan Inventarisasi Kantor telah dilaksanakan melalui e-katalog dengan


PT. Hema pada tanggal 18 Mei 2016, dengan jumlah barang sebagai berikut :

No. Nama Barang Target Capaian

1. Kursi Tunggu 1 Unit 2 Unit

2. Kursi Hadap Ekselon 4 Unit 4 Unit

3. Meja Rapat 1 Unit 1 Unit

4. Kursi Hadap 5 Unit 1 Unit

BAB IV
REALISASI CAPAIAN KINERJA

A. Realisasi Capaian Kinerja Program


1. Persentase Layanan Administrasi dan Dukungan Teknis Pelaksanaan Tugas
dan Fungsi Komisi Informasi

Sesuai dengan ketentuan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi


Publik, peran dan kedudukan Sekretariat Komisi Informasi Pusat adalah
memberikan dukungan administratif, keuangan, dan tata kelola Komisi Informasi.
Peran dan kedudukan ini bersifat layanan administrasi dan dukungan teknis atau
dengan kata lain berupa layanan dukungan operasional perkantoran sehari-hari,
seperti: dukungan SDM (termasuk kepaniteraan), keuangan, sarana prasarana,
serta koordinasi pelaksanaan rencana program dan anggaran. Oleh karena
dukungan tersebut harus penuh, maka target yang ingin dicapai adalah 100%
layanan/bulan.

Sampai dengan Juni 2016 realisasi mencapai 6 bulan/layanan atau 50%. Bila
dikonversi dengan target 100%, maka capaian target kinerja adalah 50%. Dalam
capaian ini tidak termasuk pengadaan barang modal yang sedang dalam proses.

2. Terlaksananya Ketentuan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan


Informasi Publik

40 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Terlaksananya Ketentuan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi


Publik, dapat diukur dari pencapaian indikator kinerja sebagai berikut :
a. Presentase Penyelesaian Sengketa Informasi Publik
Salah satu tugas, fungsi dan wewenang Komisi Informasi sesuai amanah UU
No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik adalah menerima,
memeriksa dan memutus permohonan penyelesaian sengketa Informasi publik.
Penyelesaian sengketa tersebut dapat ditempuh melalui Mediasi dan/atau
Ajudikasi nonlitigasi ataupun melalui penarikan permohonan, penghentian atau
permohonan yang ditolak.

Sampai dengan Juni 2016 Jumlah permohonan penyelesaian sengketa


informasi yang masuk sebanyak 2655 kasus. Dari jumlah tersebut yang dapat
diselesaikan sebanyak 821 kasus atau 30,92%. Bila dikonversi dengan target
kinerja sebesar 60% maka capaian target kinerja Semester I sebesar 51,54%.
Capaian target kinerja ini mengalami penuruan bila dibandingkan dengan tahun
2015 sebesar 56,63%.

b. Presentase Badan Publik yang Melaksanakan Ketentuan Keterbukaan


Informasi Publik
Berdasarkan ketentuan UU Keterbukaan Informasi Publik No.14 Tahun
2008, badan publik diwajibkan untuk : (1) Membentuk Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi atau PPID; (2) Memiliki SOP Layanan Informasi
Publik; (3) Menyediakan, memberikan dan atau menerbitkan informasi
publik yang berada di bawah kewenangannya kepada pemohon informasi
publik.

Dengan demikian badan Publik dianggap sudah melaksanakan ketentuan UU


No. 14 tahun 2008 apabila sudah memenuhi kewajiban tersebut. Dalam hal ini
Komisi Informasi Pusat belum memiliki instrument atau mekanisme untuk
mengetahui apakah suatu badan publik sudah atau belum melaksanakan ketiga
kewajiban tersebut. Oleh karena itu data yang digunakan adalah data tentang
jumlah PPID yang memang dipublikasikan.

41 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Peran atau kontribusi Komisi Informasi Pusat terakit PPID adalah memberikan
bimbingan teknis dan penyuluhan kepada badan publik/PPID serta memberikan
edukasi dan advokasi kepada anggota/kelompok masyarakat sebagai
pengguna dan pemohon informasi agar menyadari haknya atas akses
informasi publik. Selain itu putusan Komisi Informasi dalam penyelesaian
sengketa informasi dapat mendorong badan publk untuk membentuk PPID dan
meningkatkan kapasitasnya serta melakukan penataan dan pembenahan SOP
Standar Layanan Informasi Publik.

Sampai dengan Juni 2016 jumlah PPID yang sudah terbentuk dari 694
jumlah badan publik yang dapat diintervensi adalah sebanyak 345 PPID
atau 49,71%. Bila dikonversi dengan target kinerja sebesar 65% maka
capaian target kinerja menjadi 76,48%. Capaian ini naik dibanding tahun
2015 sebesar 49,14%.

c. Persentase Fasilitasi Pembentukan Komisi Informasi Provinsi


Dari 34 Provinsi yang ada diseluruh Indonesia, sampai dengan Juni 2016
jumlah Komisi Informasi Provinsi yang terbentuk 29 provinsi atau 85,29%. Bila
dikonversi dengan target kinerja sebesar 100% maka capaian target kinerja
semester I adalah sebesar 82,35%. Capaian ini meningkat bila dibandingkan
pada tahun 2015 sebesar 82,35%.

B. Realisasi Capaian Kinerja Anggaran


Pada tahun 2016 Sekretariat Komisi Informasi Pusat mendapat Pagu Anggaran
sebesar Rp. 21.698.499.000,-. Dari jumlah tersebut realisasi serapan anggaran
mencapai sebesar Rp. 9.535.497.858,- atau 43,95 %, dengan rincian sebagai berikut :
1. Layanan Administrasi Komisi Informasi Pusat Rp. 580.605.800,- atau 2,68%
2. Layanan Keterbukaan Informasi Publik Rp. 3.070.995.147,- atau 14,16%
3. Layanan Perkantor Rp. 5.830.337.970,- atau 26.87%
4. Perangkat Pengolah Data dan Informasi Rp. 32.710.000,- atau 0,15%
5. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Rp. 20.768.941,- atau 0,10%

C. Realisasi Capaian Kinerja Fisik

42 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

Capaian kinerja fisik dimaksudkan sebagai perwujudan capaian kinerja berdasarkan


volume program kegiatan. Realisasi capaian kinerja fisik sampai dengan bulan Juni
2016 adalah 46,26% sebagai berikut :

Persentase
No Uraian Volume Realisasi
(%)
1. Layanan Administrasi KI (Pusat) 13 6,524 50,18
2. Layanan Keterbukaan Informasi 27 10,83 40,10
Publik
3. Layanan Perkantoran 12 6 50

4. Perangkat Pengolah Data dan 1 1 100


Komunikasi
5. Peralatan dan Fasilitas 1 0,63 63
Perkantoran
Jumlah Total 54 24,98 46,26

D. Realisasi Capaian Kinerja PK


No. Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi

1. Tersedianya Dukungan 1. Persentase (%) Layanan 100 % 50%


Administrasi dan Dukungan
Teknis dan Manajemen
Teknis Pelaksanaan Tugas dan
dalam Rangka Fungsi Komisi Informasi
Kelancaran Pelaksanaan 2. Jumlah dokumen perencanaan 2 dokumen 1 dokumen
Tugas Komisi Informasi program dan anggaran
(KI) Pusat
3. Jum lah laporan Monev dan 6 dokumen 3 dokumen
Kinerja yang diselesaikan tepat
waktu dan sesuai peraturan
perundang-undangan

4. Jumlah Laporan Keuangan 3 dokumen 1 dokumen


(LK) yang tepat waktu dan
sesuai Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP)

5. Jumlah laporan Barang Milik 4 dokumen 2 dokumen


Negara (BMN) yang dapat

43 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

diselesaiakan tepat waktu dan


sesuai SIMAK BMN

6. Jumlah Laporan Dukungan 100 % 50%


Administrasi Pelayanan
Pengaduan dan Penyelesaian
Sengketa Informasi

7. Persentase (%) Layanan 100 % 50%


Ketatausahaan dan Rumah
Tangga yang tepat sasaran dan
tepat waktu

8. Persentase (%) Penyelesaian 100 % 100%


Rekomendasi Hasil Audit
Internal dan Eksternal

44 | P a g e
Sekretariat Komisi Informasi Pusat Laporan Semester I 2016

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara umum realisasi capaian kinerja program, fisik, anggaran dan PK Komisi
Informasi Pusat pada Semester I Tahun 2016 sebagian masih dibawah target
semester I. Salah satu penyebabnya adalah ketidakdisiplinan dalam melaksanakan
rencana kerja sesuai kalender kegiatan yang sudah disusun dan ditetapkan pada
awal tahun 2016.

B. SARAN-SARAN

1. Kurangnya komitmen dan tanggung jawab terhadap target capaian kinerja. Artinya
pelaksanaan program kegiatan belum dikaitkan dengan target capaian kierja atau
output/hasil.
2. Diadakannya rapat Evaluasi Bulanan antar pimpinan pelaksana program kegiatan.
3. Diadakannya sanksi bagi pelaksanaan yang belum/terlambat menyusun laporan
kegiatan.
4. Memberikan pemahaman secara terus menerus tentang kewajiban mewujudkan
capaian target kinerja organisasi.

45 | P a g e
CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT
s/d JUNI 2016

Tabel 1 : Kondisi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

NO. URAIAN 2014 2015 2016


1 % Layanan Administrasi dan Dukungan Teknis Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Komisi Informasi

Jumlah Layanan Administrasi dan Dukungan Teknis - 12 Bulan 12 Bulan


- Jumlah Layanan Administrasi dan Dukungan Teknis yang diselesaikan - 12 Bulan 6 Bulan
- Realisasi - 100% 50%
- Target - 100% 100%
- Capaian Kinerja - 100% 50%
- Sisa Layanan - - Bulan 6 Bulan

2 % Penyelesaian Sengketa Informasi Publik

Jumlah Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik 2549 2620 2655


- Jumlah kasus yang diselesaikan 722 816 821
- Realisasi 28,32 31,15 30,92
- Target 90% 55% 60%
- Capaian Kinerja 31,47 56,63 51,54
- Sisa Kasus 1827 1804 1834
3 % Badan Publik yang Melaksanakan Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik

Realisasi Jumlah PPID yang Melaksanakan Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik 339 341 345
- Jumlah Badan Publik yang dapat diintervensi 694 694 694
- Realisasi 48,85 49,14 49,71
- Target 90% 60% 65%
- Capaian Kinerja 54,27 81,89 76,48
- Sisa Badan Publik yang belum membentuk PPID 355 353 349

4 % Fasilitasi Pembentukan Komisi informasi Provinsi

Jumlah Pembentukan Komisi Informasi Provinsi 34 34 34


- Jumlah Komisi Informasi Provinsi yang terbentuk 26 28 29
- Realisasi 76,47 82,35 85,29
- Target 90% 80% 100%
- Capaian Kinerja 84,97 100% 82,35%
- Sisa Kasus 8 6 5
REALISASI ANGGARAN PER JENIS BELANJA
SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN ANGGARAN 2016
Periode : Juni 2016

REALISASI BULAN Juni 2016 SISA


PAGU
% % % %
KODE URAIAN %
(Rp) (Rp) TOTAL
(Rp) OUTPUT TOTAL PAGU OUTPUT
PAGU

3020 Dukungan Managemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat

51 Belanja Pegawai 3.420.700.000 15,76 1.812.985.620 53,00 8,36 1.607.714.380 47,00 7,41

52 Belanja Barang 18.174.799.000 83,76 7.669.033.297 42,20 35,34 10.505.765.703 57,80 48,42

53 Belanja Modal 103.000.000 0,47 53.478.941 51,92 0,25 49.521.059 48,08 0,23
JUMLAH (Rp) 21.698.499.000 100 9.535.497.858 43,95 12.163.001.142 56,05

Jakarta, Juli 2016


Sekretaris Komisi Informasi Pusat

Bambang Hardi Winata, MM


NIP. 195612181980031003
REALISASI FISIK TAHUN ANGGARAN 2016
SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT
S/D JUNI 2016

SEMESTER I
TARGET/RENCANA REALISASI TRIWULAN REALISASI TRIWULAN
REALISASI FISIK S/D JANUARI S/D FEBRUARI S/D MARET S/D APRIL S/D MEI S/D JUNI
NO SUB KEGIATAN
1 TAHUN Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
% % % % % %
Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian
1 3020.001 Laporan
Layanan Administrasi Komisi Informasi (KIP) 13 1 7,69 2,33 17,92 2,33 17,92 4,18 32,15 5,27 40,54 6,524 50,18
Pusat

2 3020.002.Dokumen
Layanan Keterbukaan Informasi Publik 27 0 0,00 0,34 1,26 2,49 9,20 5,55 20,55 10,55 39,06 10,83 40,10

3 3020.994. Bulan Layanan


Layanan Perkantoran 12 1 8,33 2 16,67 3 25,00 4 33,33 5 41,67 6 50

4 3020.996. Unit
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100 1 100

5 3020.997. Unit
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 13 0,63 63 0,63 63

JUMLAH 54 2 3,70% 4,67 8,65% 7,82 14,47% 13,86 26% 22,45 42% 24,98 46,26%
LAPORAN TRIWULAN II TAHUN 2016/KEMENTERIAN/LEMBAGA: SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT

KODE RKP

PROGRAM/ ALOKASI REALISASI


CATATAN/
KEGIATAN SASARAN INDIKATOR ANGGARAN
KETERANGAN
PRIORITAS TARGET (REVISI)
PRO ALOKASI ANGGARAN KINERJA/CAPAIAN/OUTPUT ANGGARAN
KL KEG 2016
G B03 B06 B09 B12 B03 B06 B09 B12
059

PROGRAM PENGEMBANGAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK


059
059 Dukungan 21.698.499.000,00 4.028.368.838 9.535.497.858 43,95%
Managemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Komisi
Informasi Pusat

059 Tersedianya dukungan 4.028.368.838 9.535.497.858


teknis dan manajemen
dalam rangka kelancaran 21.698.499.000,00
pelaksanaan tugas Komisi
Informasi (KI) Pusat
059 persentase (%) layanan 100% 3.919.662.038 6.464.502.711
administrasi dan
dukungan teknis Sampai dengan maret 2016 Sampai dengan Juni 2016
12.217.865.000,00
pelaksanaan tugas dan sudah tercapai 25% sudah tercapai 50%
fungsi Komisi Informasi
059 Terlaksananya Ketentuan UU
No. 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi
Publik
059 Persentase (%) 60% 3.065.711.000,00 1. Selama tahun 2010 s/d Maret 1. Selama tahun 2010 s/d Juni 14.575.000 765.286.676
penyelesaian sengketa 2016 total permohonan 2016 total permohonan
informasi publik sebanyak 2.638 kasus dari sebanyak 2.655 kasus dari
jumlah tersebut yang jumlah tersebut yang
diselesaikan sebanyak 818 diselesaikan sebanyak 821
kasus atau 31,01%. kasus atau 30,92%.
2. Khusus Januari s/d Maret 2. Khusus Januari s/d Juni 2016
2016 jumlah sengketa yang jumlah sengketa yang masuk
masuk sebanyak 18 kasus. Dari sebanyak 35 kasus. Dari jumlah
jumlah tersebut yang dapat tersebut yang dapat
diselesaikan sebanyak 2 kasus diselesaikan sebanyak 5 kasus
atau 11,11%. atau 14,28%.
059 Persentase (%) Badan 65% 5.449.513.000,00 jumlah PPID yang 94.131.800 1.596.672.971
jumlah PPID yang melaksanakan
Publik yang melaksanakan melaksanakan ketentuan
ketentuan keterbukaan
ketentuan Keterbukaan keterbukaan informasi publik
informasi publik sampai dengan
Informasi Publik (KIP) sampai dengan Juni 2016
maret 2016 sebanyak 345 Badan
sebanyak 345 Badan Publik
Publik dari 694 Badan Publik
dari 694 Badan Publik yang
yang dapat diintervensi atau
dapat diintervensi atau
49,71%
49,71%
Persentase (%) Fasilitasi 100% 965.410.000,00 Jumlah Pembentukan KI - 709.035.500
pembentukkan Komisi Jumlah Pembentukan KI
Provinsi yang terbentuk
Informasi Provinsi Provinsi yang terbentuk sampai
sampai dengan Juni 2016
dengan maret 2016 sebanya 28
sebanya 29 KI Provinsi dari
KI Provinsi dari target 34 KI
target 34 KI Provinsi atau
Provinsi atau 82,35%
85,29%

II.M.L.059-1
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT

No. Sasaran Indikator Kinerja Target Uraian Target Capaian Uraian Capaian
1. Tersedianya Dukungan Jumlah dokumen 2 B03: B03:
Teknis dan Manajemen perencanaan program dan dokumen 1. Tersusunnya Draft Renja 2017 -
dalam Rangka Kelancaran anggaran 2. Tersusunnya Pagu Anggaran
Pelaksanaan Tugas Komisi Indikatif 2017
Informasi (KI) Pusat
B06 : B06:
1. Tersusunnya Dokumen
Perencanaan Program (Renja) 1. Perencanaan Kerja (Renja)
Tahun 2017 Tahun 2017
2. Tersusunnya ADIK Tahun 2017 2. ADIK Tahun 2017
3. Tersusunnya Pagu Alokasi 3. Pagu Alokasi anggaran
Anggaran Tahun 2017 Tahun 2017

B09: B09:
1. Tersusunnya RAB Pagu Anggaran
Tahun 2017
2. Tersusunnya TOR KIP Tahun 2017
3. Tersusunnya Dokumen Anggaran
(RKA-K/L) Tahun 2017
B12: B12:
Tersusunnya Dipa Tahun 2017

B03: B03:
Jumlah laporan Monev dan 6 1. Tersusunnya LAKIP Sekretariat KI
Kinerja yang diselesaikan dokumen Pusat Tahun 2015 1. LAKIP Sekretariat KI Pusat
Tahun 2015.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT

No. Sasaran Indikator Kinerja Target Uraian Target Capaian Uraian Capaian
1. Tersedianya Dukungan Jumlah dokumen 2 B03: B03:
Teknis dan Manajemen perencanaan program dan dokumen 1. Tersusunnya Draft Renja 2017 -
dalam Rangka Kelancaran anggaran 2. Tersusunnya Pagu Anggaran
Pelaksanaan Tugas Komisi Indikatif 2017
Informasi (KI) Pusat
B06 : B06:
1. Tersusunnya Dokumen
Perencanaan Program (Renja) 1. Perencanaan Kerja (Renja)
Tahun 2017 Tahun 2017
2. Tersusunnya ADIK Tahun 2017 2. ADIK Tahun 2017
3. Tersusunnya Pagu Alokasi 3. Pagu Alokasi anggaran
Anggaran Tahun 2017 Tahun 2017

B09: B09:
1. Tersusunnya RAB Pagu Anggaran
Tahun 2017
2. Tersusunnya TOR KIP Tahun 2017
3. Tersusunnya Dokumen Anggaran
(RKA-K/L) Tahun 2017
B12: B12:
Tersusunnya Dipa Tahun 2017

B03: B03:
Jumlah laporan Monev dan 6 1. Tersusunnya LAKIP Sekretariat KI
Kinerja yang diselesaikan dokumen Pusat Tahun 2015 1. LAKIP Sekretariat KI Pusat
Tahun 2015.
tepat waktu dan sesuai 2. Tersusunnya Laporan Triwulan I 2. Laporan Triwulan I Monev
peraturan perundang- Monev dan Kinerja Tahun 2016 dan Kinerja Tahun 2016
undangan 3. Laporan Tahunan Komisi
3. Tersusunnya Laporan Tahunan Informasi Pusat Tahun 2015
Komisi Informasi Pusat Tahun 2015
B06: B06:
Tersusunnya Laporan Semester I Laporan Semester I Monev
Monev dan Kinerja Tahun 2016 2016
B09: B09:
Tersusunnya Laporan Triwulan III
Monev dan Kinerja Tahun 2016
B12: B12:
Tersusunnya Laporan Tahunan Monev
dan Kinerja Tahun 2016

Jumlah Laporan Keuangan 3 B03: B03:


(LK) yang tepat waktu dan dokumen Tersusunnya Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2015
sesuai Standar Akuntansi Tahun 2015 (Unaudited) dengan tepat
Pemerintah (SAP) waktu dan sesuai dengan SAP
B06: B06:
Tersusunnya Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2015
Tahun 2015 (Audited) dengan tepat (audited) sesuai degan SAP
waktu dan sesuai standar SAP

B09: B09:
Tersusunnya Laporan Keuangan
Semester I tahun 2016 tepat waktu
sesuai dengan standar SAP
B12: - B12:
Jumlah laporan Barang Milik 4 B03: B03:
Negara (BMN) yang dapat dokumen 1. Laporan Semester II BMN Tahun
diselesaiakan tepat waktu dan 2015 dengan tepat waktu sesuai 1. Laporan Semester II BMN
sesuai SIMAK BMN dengan Sistem Informasi Tahun 2015
Manajemen Akuntansi Barang 2. Laporan Tahunan BMN
Milik Negara (SIMAK BMN) Tahun 2015
2. Laporan Tahunan BMN Tahun
2015 (Unaudited) dengan tepat
waktu dan sesuai dengan Sistem
Informasi Manajemen AKuntansi
Barang Milik Negara (SIMAK
BMN)
B06: B06:
1. Laporan Tahunan BMN Tahun
2015 (Audited) dengan tepat 1. LaporanTahunan BMN
waktu dan sesuai dengan Sistem Tahun 2015 seusi dengan
Informasi Manajemen Akuntansi SIMAK BMN
Barang Milik Negara (SIMAK
BMN)
2. Laporan Pengawasan dan
Pengendalian (WASDAL) BMN
Tahun 2015

B09: B09:
Laporan Semester I BMN Tahun
Anggaran 2016 dengan tepat waktu
dan sesuai dengan SIMAK BMN

B12: - B12:
Persentase (%) layanan 100 % B03: B03:
ketatausahaan dan rumah Tersusunnya laporan layanan Laporan layanan persuratan
tangga yang tepat sasaran dan persuratan, kepegawaian, kepegawaian, perlengkapan
tepat waktu perlengkapan rapat dan perkantoran, rapat dan perkantoran Januari –
dan perpustakaan yang tepat waktu Maret 2016.
dan tepat sasaran selama Januari –
Maret 2016
B06: B06:
Tersusunnya laporan layanan Laporan layanan persuratan
persuratan, kepegawaian, kepegawaian, perlengkapan
perlengkapan rapat dan perkantoran, rapat dan perkantoran April –
dan perpustakaan yang tepat waktu Juni 2016.
dan tepat sasaran selama April – Juni
2016

B09: B09:
Tersusunnya laporan layanan
persuratan, kepegawaian,
perlengkapan rapat dan perkantoran,
dan perpustakaan yang tepat waktu
dan tepat sasaran selama Juli –
September 2016

B12: B12:
Tersusunnya laporan layanan
persuratan, kepegawaian,
perlengkapan rapat dan perkantoran,
dan perpustakaan yang tepat waktu
dan tepat sasaran selama Oktober –
Desember 2016
Persentase (%) dukungan 100 % B03: B03:
administrasi pelayanan Tersusunnya laporan dukungan -
pengaduan dan penyelesaian administrasi, kepaniteraan, dan
sengketa informasi perlengkapan persidangann
penyelesaian sengketa informasi
publik pada bulan Januari-Maret 2016
B06: B06:
Tersusunnya laporan dukungan Laporan dukungan
administrasi, kepaniteraan, dan administrasi, kepaniteraan, dan
perlengkapan persidangann perlengkapan persidangann
penyelesaian sengketa informasi penyelesaian sengketa
publik pada bulan April – Juni 2016 informasi publik pada bulan
April – Juni 2016
B09: B09:
Tersusunnya laporan dukungan
administrasi, kepaniteraan, dan
perlengkapan persidangann
penyelesaian sengketa informasi
publik pada bulan Januari-Maret
2015informasi publik pada bulan Juli -
September 2016

B12: B12:
Tersusunnya laporan dukungan
administrasi, kepaniteraan, dan
perlengkapan persidangann
penyelesaian sengketa informasi
publik pada bulan Oktober - Desember
2016
Persentase (%) penyelesaian 100 % B03: B03:
rekomendasi hasil audit Tersusunnya laporan penyelesaian Laporan penyelesaian
internal dan eksternal rekomendasi hasil audit internal dan rekomendasi hasil audit internal
ekseternal tahun anggaran 2015 dan eksternal tahun anggaran
2015
B06: B06:
- -
B09: B09:
-
B12: B12:
-

Kegiatan Anggaran
1. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat Rp. 21.698.499.000,-

Jakarta,
Maret 2016

Sekretaris Jenderal Sekretaris Komisi Inform

Farida Dwi Cahyarini Bambang Hardi W


PERJANJIAN KERJA TAHUN 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami
yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Bambang Hardi Winata
Jabartan : Sekretaris Komisi Informasi Pusat

Selanjutnya disebut pihak pertama


Nama : Farida Dwi Cahyarini
Jabatan : Sekretaris Jenderal

Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai
target kinerja jangka menegah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian
target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua kaan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini
dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian pengharagaan dan sanksi.

Jakarta, Februari 2016


Pihak Kedua, Pihak Pertama,

Farida Dwi Cahyarini


Bambang Hardi Winata

'LJLWDOO\VLJQHGE\
/DSRUDQVHPHVWHU
'1

/DSR FQ /DSRUDQVHPHVWH
U
JQ /DSRUDQVHPHVWH

UDQV UF ,QGRQHVLDO ,'


R .,3XVDWRX .,
3XVDW

HPH H VXVDQWRUL]NL#JP
DLOFRP
5HDVRQ,DP

VWHU DSSURYLQJWKLV
GRFXPHQW
/RFDWLRQ
'DWH


Anda mungkin juga menyukai