Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN

PEMBERSIHAN DAN DISINFEKSI PERMUKAAN


DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN

RUMAH SAKIT MUJI RAHAYU


Jl. Raya Manukan Wetan No. 68-68 A Surabaya- Indonesia
Telp. (031) 7418889, Fax. (031) 7440449
Email : rsmujirahayu@gmail.com
Website : www.rsmujirahayu.com
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Berbagai upayah kesehatan dapat diselegarakan oleh instansi swasta, antara lalin adalah
penyelenggaraan kesehatan rumah sakit Pelayanan kesehatan melalui rumah sakit swasta meru-
pakan salah satu bentuk peran serta masyarakat, yang besar artinya bagi upayah peningkatan,
pencegahan dan penyembuhan maupun pemulihan kesehatan yang diisyarakatan dalam system
Kesehatan Nasional.
Didasari oleh rasa tanggung jawab untuk terus mengembangkan dan meningkatkan up-
aya-upaya pelayaran kesehatan kepada masyarakat dan sekaligus tanggung jawab terhadap kea-
manan, kenyamanan, kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup, Rumah Sakit Muji Rahayu
merasa perlu untuk selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan setiap perubahan, ketentuan
dan peraturan yang berlaku.
Salah satu upayah yang dilakukan adalah menjaga dan memelihara kebersihan yang
meliputi ruangan pasien, perkantoran, area umum dan pertamanan. Pemeliharaan kerbersihan
ruang bangunan dan halaman dilakukan untuk meminimalkan risiko supaya tidak terjadi infeksi
silang, masala kesehatan dan keselamatan kerja bagi pasien, keluarga pasien, karyawan dan pen-
gunjung. Untuk menunjang. Kegiatan kebersihan lingkungan rumah sakit, RS Muji Rahayu
Surabaya menyediakan peralatan yang memadai agar kebersihan lingkungan rumah sakit dapat
lebih maksimal.
Bagian yang bertanggung jawab terhadap kebersian ruangan dan bangunan serta perta-
manan adalah Urusan UPL & UKL. Upayah pemantauan dan upaya pengelolaan kebersihan
lingkungan merupakan salah satu faktor untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan Agar da-
pat menjamin keamanan kesehatan bagi masyarakat sekitar lokasi rumah sakit serta masyarakat
peangguna jasa RS Muji Rahayu Surabaya, maka RS Muji Rahayu Surabaya berupaya
melakukan pembangunan dan penataan rumah sakit yang berbentuk lingkungan agar kebersihan
di rumah sakit ini terjaga dan terpelihara.

II. TUJUAN
a. Menciptakan kebersihan ruangan yang aman dan nyaman.
b. Menghindari terjadinya penularan penyakit melalui sampah dan kontaminasi lainnya.
c. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

1
III.PENGERTIAN
1. General cleaning adalah suatu tindakan untuk mepbersihan ruangan secara total dengan
cara disikat atau dengan mesin.
2. Pembersihan dengan mesin poles adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengakat
kotoran-kotoran yang melekat pada lantai yang tidak bisa dibersikan dengan alat pel.
3. Pembersihan menggunakan mesin karcher adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
mengakat debu maupun pasir terutama di area paving.
4. Pembersihan menggunakan alat vakum cleamer atau penyedot debu adalah suatu tin-
dakan untuk mengakat debu atau kotoran dari lantai, karpet maupu sofa.
5. Pembersihan dinding yang bercat minyank adalah suatu tindakan untuk mengakat debu
dan kotoran yang melekat pada dinding.
6. Membersihkan adalah suatu tindakan membersihkan dengan cara menyapu halaman di
area rumah sakit.
7. Pembersian kaca adalah suatau tindakan untuk membersikan kaca dari debu, kotoran dan
bercak atau noda yang melekat pada permukaan kaca.
8. Pembersian kamar mandi / toilet adalah suatu tindakan untuk membersikan kamar mandi
dari debu, kotoran dan kerak, meliputi langit-langit, dinding, bak mandi, closet, asesoris
dinding, kran, shower, kusen pintu, jendela dan lantai.
9. Pembersihan lantai adalah suatu tindakan yang dilakukan sebelum mengepelan lantai
dengan cara menggunakan sapu ijuk atau lobby duster.
10. Pengepelan lantai adalah suatu tindakan untuk membersikan lantai dengan bahan kimia
tertentu. Sehingga lantai bebas dari kotoran, kuman dan virus.
11. Pembersian fumiture (meja, lemari, asesoris dinding, kusen jendela, kusen pintu, trolly,
brankar, kursi roda, dan tempat tidur) adalah suatu tindakan untuk menghilangkan debu
dan kotoran atau sampah dengan cara melakukan pengelapan setiap hari.
12. Pembersian kamar perawatan adalah suatu tindakan untuk membersikan kamar perawtan
supaya terbebas dari debu dan kotoran atau sampah.
13. Pembersian tangga adalah suatu tindakan untuk membersikan tangga dari debu dan ko-
toran, noda atau bercak.
14. Pembersian wastafel adalah suatu tindakan untuk menghilangkan segala noda dan ko-
toran yang melekat pada westafel.
15. Penerimaan sampah infeksius adalah suatu kegiatan penerimaan sampah padat medis
yaitu bahan/ peralatan yang digunakan dalam perawatan pasien dari lokasi pihak luar un-
tuk dimusnahkan/ dibakar di RS Muji Rahayu Surabaya Sampah medis yang dimaksud
berupa spuit, sarung tangan possible, kasar, kapas, pembalut, NGT, Blood Set, bekas
botol obat, infus, dan sampah padat lainnya yang tercemar urin, feces, darah, muntahan
dan cairan yang kurang dari sang penderita.
16. Pengakutan sampah infekusius dari ruang perawat adalah tata cara mengakut sampah in-
feksius dari ruang perawat sampah ke tempat pembakaran atau incenerator.
17. Pengakutan sampah non infekusius dari ruang perawat adalah tata cara mengakut sampah
non infeksius dari ruang perawat sampah ke tempat penampungan sementara.
18. Pengakutan sampah non infekusius dari TPS ke TPA.Pengakutan sampah non infeksius
dari ruang perawat sampah ke tempat penampungan sementara ke tempat pembuangan
akhir berupa kertas, plastik, sisa makanan dan minuman serta daun yang dibawa oleh
pasien.
19. Limba cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah
sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun radioaktif
yang berbahaya bagi kesehatan.Pengelolaan limbah cair adalah tata cara/upaya mengelola
limba cair hasil kegiatan rumah sakit.
20. Sampah infekusius adalah benda-benda bekas pakaian yang tercemar oleh darah atau
cairan tubuh, yang beresiko tinggi menularkan penyakit. Sampah infekusius dapat berasal
dari tindakan kimia atau sampah organik, laboratorium atau obat sitostatika atau radoat-
ikf. Sampah infekusius dapat berbentuk padat atau cair.
21. Pengolaan sampah infekusius adalah kegiatan mengolah infeksi sehingga tidak menim-
bulkan resiko penularan penyakit.
22. Pengolaan sampah non infekusius adalah suatu kegiatan yang dilakukan didalam pen-
gelolaan sampah yang tidak tercemar darah atau cairan tubuh pasien berupa kertas, plas-
tik, alat tulis kantor, sisa makanan dan minuman, daun yang di bawah oleh pasien, pen-
gunjung maupun petugas rumah sakit.
23. Sampah sitostatika adalah sampah yang berasal dari obat-obatan sitostatika, biasanya
pada pasien yang mendapat pengobatan kemoterapi. Sampah ini bisaberupa spuit,
flakon/ampul, infus,set, botol cairan.
24. Sisa hasil pembakaran sampah infeksius yang dimaksud adalah sisa hasil pembakaran
sampah infeksius berupa abu, jarum suntik dan botol-botol yang sudah rusak dan belum
hancur sepenuhnya.
25. Penyiraman tanaman adalah suatu tindakan menyiram area taman.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

I. Lingkup Area
1. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari :
a. Staf Perawat
b. Staf Bidan
c. Staf Non Keperawatan
d. Staf kebersihan
2. Instalasi yang terlibat dalam pelaksanaan Panduan Manajemen Kebersihan adalah :
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Rawat Jalan
c. Instalasi Health Care Unit
d. Instalasi kamar Operasi
e. Instalasi Radiologi
f. Instalasi laboratorium
g. Instalasi Rawat Inap terdiri dari :
1. Ruang Perawatan Dewasa
2. Ruang Perawatan Bersalin
3. Ruang Perawatan Anak
4. Ruang Perawatan Neonatus
f. Instalasi Penunjang lainya
II. Kewajiban Dan Tanggung Jawab
1. Seluruh Staf Rumah Sakit wajib memahami tentang Panduan Kebersihan Rumah Sakit
2. Perawat Yang Bertugas (Perawat Penanggung jawab Pasien) Bertanggung jawab
melakukan Panduan Kebersihan Rumah Sakit
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami Panduan Kebersihan Rumah Sakit
b. Terlibat dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Panduan Kebersihan Rumah
Sakit
4. Manajer
a. Memantau dan memastikan Panduan Manajemen Kebersihan dikelola dengan baik
oleh Kepala Instalasi
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan Panduan Manajemen Kebersihan
BAB III
TATA LAKSANA

I. Langkah-Langkah dan Tata Laksana Kebersihan :


a. Prosedur General Cleaning (GC)
Pembersihan Menyeluruh
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan .
2. Siap kan peralatan yang di butuh kan .
3. Gunakan Alat pelindung diri (APD) topi,sarung tangan ,masker dan sepatu tertutup.
4. isi ember 1 dengan larutan detergen
5. isi ember 2 dengan larutan chemical
6. isi sprayer dengan larutan difeksenta (stericide type 3) sebanyak 30 cc di campurkan
dengan 10 liter air (efektifitas setelah pengenceran 1x24jam).
7. Keluarkan semua peralatan (bed dan mebelair) dari ruangan.
8. Bersihkan ruangan dari atas sampai bawah dan dari kiri kekanan.
9. Bersihkan langit – langit dengan sapu laba – laba yang diberi kain lab.
10. Semprotkan larutan desinfektan (stericide type 3) keseluruh dinding kramik ruangan,
keringkan dengan lap steril.
11. Sapu lantai, kumpulkan sampah pada satu titik tertentu buang dengan menggunakan
dust pan ke tempat sampah.
12. Ratakan larutan detergen keseluruh lantai.
13. Poles dengan mesin poles sampai seluruh lantai tertutup busa yang terbentuk dari
larutan detergen.
14. Angkat busa tersebut dengan karet dorong, kemudian bilas dengan air bersih.
15. Pel lantai dengan larutan chemical dan keringkan dengan kain pel.
16. Rapikan peralatan (bed dan mebelair) ke ruangan / kamar.
17. Rapikan semua peralatan.
18. Lepaskan semua APD.
19. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
Pembersihan Menyeluruh dengan Tingkat Sterilisasi Tinggi :
1. Lakukan Poin A, Nomor 1-3.
2. Ratakan larutan chemical (Wipol) keseluruh lantai, biarkan 15 menit.
3. Lakukan pengelapan pada membelair, meja instrumen ,kabel-kabel dan assesoris lain-
nya dengan menyemperot larutan – larutan desinfektan (stericide type3).

5
4. Keringkan dengan lap steril.
5. Angkat larutan chemical (Wipol) dari lantai dengan karet dorong.
6. keringkan dengan kain pel.
7. Masukkan semua peralatan (bed dan membelair) dari ruangan.
8. Lakukan poin A nomor 17-19.
b.Prosedur Pembersihan Dinding yang Bercak Minyak
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri sarung tangan, masker, sepatu tertutup
4. Isi ember dengan larutan detergen
5. Bagian dinding dalam satu meter persegi, pembersihan dilakukan dari atas ke bawah
6. Bersihkan kapas atau kain lap ke dalam larutan detergen
7. Gosok mulai dari satu bagian sudut atas dengan perlahan sampai kotoran/noda
terangkat, bilas dengan kain lembab dan keringkan dengan lap kering
8. Lanjutkan pencucian ke bagian yang lebih bawah dengan cara yang sama dengan
langkah no 5
9. Bila satu baris kebawah sudah selesei lanjutkan dengan baris sebelahnya dengan
langkah yang sama dengan langkah no 5 & 6 sampai seluruh dinding dibersihkan
10. Periksa kembali pekerjaa apakah sudah sempurna, bila belum ulangi lagi.
11. Rapikan semua peralatan
12. Lepaskan semua APD
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan
c. Prosedur Pembersihan Halaman
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker, dan sepatu tertutup
4. Siapkan semua peralatan dan bawa perlatan ke halaman.
5. Sapu halam baik yang ada rumputnya maupun yang tidak ada rumputnya dan area
parker
6. Kumpulkan sampah pada satu titik dan pada daerah yang sama.
7. Angkut dengan dustpan (cikrak) dan masukkan ke dalam trolly sampah.
8. Bawa semua sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara)
9. Bersihkan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan
10. Lepaskan semua APD
11. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan
d. Prosedur Pembersihan Kaca Pintu, Jendela dan Cermin
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker, dan sepatu boot.
4. Masukkan chemical pembersih kaca ke dalam ember dengan perbandingan 1:9.
5. Celupkan stick roll dalam larutan kemudian peras stick roll tersebut sampai tidak
menestes.
6. Basahi dan bersihkan permukaan kaca secara merata dengan menggunakan stick roll
dimulai dari atas ke bawah.
7. Cara pembersihan kaca ada 3 macam :
8. Gerakkan angka 7 untuk area yang lebar dan terjangkau.
9. Gerakkan angka 8 untuk area yang luas dan terjangkau.
10. Gerakkan angka 11 untuk area yang tinggi dan sulit terjangkau.
11. Gunakan stick kaca untuk mengangkat air serta kotoran tersebut dari atas ke bawah.
12. Gunakan kain kanebo / kain lap untuk membersihkan air yang tertinggal atau tersisa
di permukaan kaca.
13. Lap dengan kain kering di sudut-sudut lis.
14. Rapikan semua peralatan
15. Lepaskan semua APD
16. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
e. Prosedur Pembersihan Kamar Mandi atau Toilet
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker, dan sepatu boot.
4. Bersihkan langit-langit dari sarang laba-laba dengan menggunakan alat pembersih
sarang laba-laba dibungkus dgn kain lembab.
5. Bersihkan dinding dan asesories kamar mandi dengan deterjen.
6. Siram dengan air bersih dan keringkan dengan stick dinding dan kain kering (kanebo)
7. Siram closet dengan air dari penampang tangki air
8. Bersihkan bagian dalam dengan sikat closet atau tapas
9. Bersihkan dan gosok dinding closet dengan sikat atau tapas yang mengandung deter-
jen sampai kotoran atau noda hilang.
10. Kemudian siram dengan menekan tombol penyiram dari penampung air tangki air.

7
11. Bersihkan dan gosok bagian luar, atasdan bawah closet termasuk bagian belakang
dengan tapas yang mengandung detergen.
12. Semprot dengan air bersih, hingga kotoran dan noda hilang.
13. Lap dengan kain lembab dimulai dari tangki sampai ke bawah dan belakang closet
kemudian keringkan dengan lap kering.
14. Cuci dispenser dengan handsoap.
15. Isi hand soup
16. Angkat kresek sampah kemudian ikat dan buang pada tempat sampah infeksius.
17. Cuci dan sikat tempat sampah dengan detergen.
18. Pasang kantong plastic warna kuning.
19. Kuras bak penampung air, sikat semua sisi bak.
20. Sikat lantai toilet dengan detergen.
21. Cuci floor drain / avur toilet.
22. Bilas dengan air besih kemudian keringkan dengan karet dorong.
23. Pastikan dinding, assesories dinding, badan closet dalan dan luar keadaan kering.
24. Rapikan semua peralatan
25. Lepaskan semua APD
26. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
f. Prosedur Pemberihan Lantai
Pembersihan dengan Loby Duster
1. Laukan poin A nomor 1-3
2. Sikat kain loby bagian bulu dengan sikat tangan dengan cara penyikatan searah.
3. Semprotkan minyak lobby secukupnya (3-5 semprotan) degan sprayer.
4. Keringkan kain lobby antara 10-15 menit.
5. Stick lobby di pegang dengan kedua tangan dan digerakkan melingkar untuk
mengumpulkan debu dan kotoran di permukaan lantai.
6. Petugas menggunakan lobby duster sambil berjalan maju setelah 5-10 gerakan mel-
ingkar.
7. Hetakkan kain lobby untuk melepaskan kotoran dan debu yang menempel pada kain.
8. Rendam hair lobby dengan cairan deterjen kemudian cuci hair lobby bila nampak hi-
tam.
g. Prosedur Pembersihan Permukaan Furniture
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu boot.
4. Encerkan larutan desinfektan (stericide type 3) sebanyak 10 cc dicampur degan 5 liter
air (efektifitas setelah pengenceran 1 x 24 jam).
5. Semprotkan larutan desinfektan (stericide type3) tersebut ke furniture
6. Bersihkan furniture terebut dengan lap kering yang bersih.
7. Keringkan dengan lap kering yang bersih.
8. Rapikan semua peralatan
9. Lepaskan semua APD
10. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatn.
h. Prosedur Pembersiahan Kamar Perawatan
1. Cuci tanggan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutukan .
3. Gunakan alat lap pelindung diri (APD) sarung tangan, masker dan sepatu tertutup.
4. Siapkan kain lap dan larutan desinfektan, lakukan pembersihan mulai dari atas sam-
pai ke bawah dari sebelah kanan ke kiri
5. Mulailah pembersihan dari langit-langit, box oksigen, standar infuse, naskas, meja,
sofa (kursi), list jendela, kusen dan pintu.
6. Sapu lantai, kumpulkan sampah pada satu titik tertentu buang dengan menggunakan
dust pan ke tempat sampah.
7. Ambilah sampah kemudian ganti kantong kresek dengan yang baru.
8. Lakukan pengepalan lantai dengan larutan chemical
9. Keringkan lantai dengan kain pel kering.
10. Bersihkan toilet, mulai darti atas sampai ke bawah.
11. Rapikan semua peralatan.
12. Lepawskan semua APD.
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
i. Prosedur pembersihan tangga
1. Cuci tanggan dengan air mengalir seberlum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan alat lap pelindung diri (APD) sarung tangan, masker dan sepatu tertutup.
4. Lakukan penyapuan lantai dengan gerakan ayunan sapu tidak lebih dari 30 o, agar
debu tidak berterbangan
5. Sapu semua area maupun sudut-sudut lantai
8. Buang ketempat sampah

9
9. Bersihkan Pegangan tangan/railingnya dengan menggunakan kain lap yang telah
dibasahi dengan larutan chemical
10. Lakukan pengepelan lantai pasang “Wet Floor Sign” di bagian depan media yang
akan dipel.
11. Encerkan larutan desinfektan 30 cc dicampur dengan 10 liter air (efektifitas setelah
pengenceran 1x24 jam).
12. Letakkan Hair mop yang bersih pada stick mop.
13. Clupkan kain mop kedalam ember kemudian peras dengan menggunakan press mop.
14. Mulai pengepelan dengan arah gerakan mundur sehingga area yang sudah dipel tidak
terinjak oleh kaki petugas.
15. Ulangi prosedur nomor 12 setelah kurang lebih 5-10 langkah sampai pembersihan
tangga selesai seluruhnya.
16. Keringkan lantai dengan kain pel yang kering.
17. Air yang sudah kotor segera ganti dengan air bersih.
18. Rapikan semua peralatan.
19. Lepaskan semua APD.
20. Cuci tangan dengan air yang mengalir setelah melakukan kegiatan.
j. Prosedur Pembersihan Wastafel
1. Cuci tangan dengna air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sarung tangan, masker dan sepatu boot.
4. Bersihkan bila ada cermin (lihat SPO pembersih kaca).
5. Bersihkan dinding keramik wastafel luar dan dalam, asesoris wastafel dengan larutan
detergen.
6. Bersihkan stenlis dengan larutan deterjen atau bubuk vim.
7. Bilas dengan air bersih dan lap dengan kain kering.
8. Cuci dispenser handsoap.
9. Rapikan semua peralatan.
10. Lepaskan semua APD.
11. Cuci tangan dengan air yang mengalir setelah melakukan kegiatan.
k. Prosedur Pengendalian Serangga Dan Tikus
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sarung tangan, masker dan sepatu tertutup.
4. Adakan pemantuan / pengamatan terhadap konstruksi bangunan yang kemungkina di
curigai sebagai tempat perindukan serangga, tikus maupun binatang penganggu
lainya.
5. Tutup setiap lubang pada bangunban yang kemungkinan dapat dipergunakan sebagai
tempat masuknya serangga, tikus maupun binatang penganggu lainya.
6. Buang setiap penumpukan sampah maupun sisa maknan yang dapat menjadi sarang
perkembangbiakan.
7. Bersihkan tempat penampungan air dan lakukan pengurasan sekurang-kurangnyasem-
inggu sekali
8. Pasang perangkap tikus pada ruangan yang terdapat investasi tikus pada dengan
umpan atau lem tikus dipasang padad jalur yang dicurigai sebagai tempat keluar ma-
suknya tikus.
9. Hindari seringnya kontrak antara tangan dengan perangkap tikus saat pemasangan.
10. Semprot serangga dengan partisida pada tempat perindukan serangga.
11. Rapikan semua peralatan.
12. Lepas semua APD
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan
l. Prosedur Pengepelan Lantai
Area Umum
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sarung tangan, masker dan sepatu tertutup.
3. Siapkan peralatan seperti tangkai pel dan sumbunya, satu set trolly.
4. Pasang wet floor sign di bagain depan media yang akan dipel.
5. Isi ember dengan chemical 20 ml yang telah dioplos sengan air sebanyak 1 liter.
6. Letakan hair mop yang bersih pada stick mop.
7. Celupkan kain mop ke dalam ember kemudian peras dengan menggunakan press
mop.
8. Mulailah pengepelan dengan arah gerakan mundur sehingga area yang sudah dip
el tidak terinjak oleh kaki petugas.
9. Ulangi prosedur nomor 7 setelah kurang lebih 5-10 langkah.
10. Air yang sudah kotor segera ganti dengan air bersih.
11. Setelah selesai cuci peralatan dan jemur sampai kering kemudian simpan ditempat
penyimpanan.
12. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

11
Area khusus (, Laboratorium, VK)
1. Lakukan prosedur A nomor 1-4
2. Encerkan larutan desinfektan (stericide type 3) sebanyak 33ccdicampur dengan 10
liter air (efektifitas setelah pengenceran 1x24 jam)
3. Letakan hair mop yang bersih pada stick mop
4. Celupkan kain mop kedalam ember kemudian peras dengan menggunakan press
mop.
5. Mulai pengepelan dengan arah gerakan mundur sehingga area yang sudah dipel
tidak terinjak oleh kaki petugas.
6. Ulangi prosedur nomor 4 setelah kurang lebih 5-10 langkah
7. Keringkan lantai dengan kain pel yangkering.
8. Lakukan prosedur A nomor 10-12
m. Prosedur penyiraman tanaman
1. Cuci tangan
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Gunakan alat pelindung diri sarung tangan, masker dan sepatu tertutup
4. Siapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti selang air
5. Sambungkan selang ke kran sumber air
6. Buka saluran air ke semua tanaman
7. Arahkan selang air ke semua tanaman.
8. Beri air dengan cukup untuk tanaman dan tanahnya.
9. Ulangi langkah no 7 dan 8 sampai semua tanamn telah dilakukan penyiraman.
10. Matikan stop kran setelah selesai penyiraman.
11. Rapikan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan.
12. Lepaskan semua APD.
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
n. Prosedur Penyiraman Tanaman
1. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sarung tangan, masker dan sepatu tertutup.
4. Siapkan peraltan yang dibutuhkan (selang air)
5. Sambungkan slang ke kran sumber air.
6. Buka saluran air dari sumber air atau kran.
7. Arahkan selang air ke semua tanaman.
8. Beri air dengan cukup untuk tanaman dan tanahnya.
9. Ulangi langkah no 7 dan 8 sampai semua tanamn telah dilakukan penyiraman.
10. Matikan stop kran setelah selesai penyiraman.
11. Rapikan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan.
12. Lepaskan semua APD.
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

II. Langkah – Langkah dan Tata Laksana Pengelolaan Sampah Infeksius :.

a. Sampah Infeksius Padat


1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua Peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sarung tangan, masker dan sepatu tertutup.
4. Masukan semua sampah infeksius padat pada tempat sampah tertutup yang di-
lapisi kantong plastik berwarna kuning dan upayakan tempat sampah dapat
dibuka dengan pinjakan kaki.
5. Pisahkan antara sampah infeksius tajam dengan sampah infeksius tidak tajam.
6. Masukkan sampah infeksius tajam (jarum suntik , ampul, vlacon,/vial) kedalam
tempat sampah yang tahan tusukan dan cairan/safetybox.
7. Ikat kantong plastik pelapis tempat sampah jika volume sampah sudah memenuhi
3
/4tempat sampah.
8. Kumpulkan semua jenis sampah infeksius pada tempat sampah yang besar (tong)
dan tertutup dan bawah ke TPS sementara
9. Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong plastik yang baru.
10. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan
(klorin 0,5%) dan sabun serta bilas dengan air kemudian keringkan.
11. Rapikan semua peralatan.
12. Lepaskan semua APD.
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
b. Sampah Infeksius Cair
1. Lakukan Prosedur A nomor 1-3
2. Buang sampah Infeksius cair pada saluran limbah cair yang telah disediakan oleh
rumah sakit disetiap instalasi.
3. Lakukan Prosedur A nomor 1-3

13
4. Sampah infeksius cair kemudian akan dilakukan pengolahan air limbah secara sis-
tematis.
5. Limbah dari berbagai unit masuk ke bak pengumpul utama atau bak inlet unit III
6. Kemudian mengalir ke 7 baK dengan syestem anaerob.
7. Selanjutnya mengalir ke bak sedimentasi untuk diendapkan dengan penguraian
anaerob, lumpur aktif kontak dengan limbah baru.
8. Kemudian air yang tersisa setelah pendatan mengendap dipisahkan ( supernatant )
mengalir dengan tenang ke bak filter anaerob. Media filter seperti krikil, batu,
batu bara atau kepingan plastik yang akan menyediakan area permukaan tamba-
han untuk tempat tinggal bakteri.
9. Selanjutnya cairan mengalir ke bak filter kerikil horizontal bawah tanah, proses
ini berfungsi sebagai pengolaan biologis dengan bantuan tanaman, Melalui akar,
tanaman mengakut oksigen untuk memberikan tambahan oksigen pada bakteri
dalam bak ini dapat menurunkan kadar COD.
10. Kemudian cairan akan keluar menuju kolam, yang difungsikan untuk mengetahui
kualitas air limbah terhadap biota air sebelum masuk kebadan air.
11. Pemeriksaan kualitas parameter air limbah yaitu fisik, kimia dan bakteriologi se-
tiap satu tahun sekali.
12. Pengambilan sempel air pada bagian outlet dan inlet yang dilakukan bekerjasam
dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Surabaya..
c. Prosedur Pengangkutan Sampah Infeksius Dari Ruang Perawatan
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua Peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) topi, sarung tangan, masker dan sepatu ter-
tutup.
4. Bawa trolly sampah tertutup kedalam ruang perawatan.
5. Angkat Sampah beserta plastiknya.
6. Masukkan sampah beserta plastiknya kedalam trolly sampah.
7. Bawa kumpulan sampah infeksius yang didalam trolly sampah ketempat pem-
buangan sampah semnetara
8. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan
(klorin 0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian keringkan.
9. Rapikan semua peralatan.
10. Lepaskan semua APD.
11. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.

III.Langkah – Langkah Pengelolaan Sampah Non Infeksius :


a. Prosedur Pengelolaan Sampah Non Infeksius
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua Peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sarung tangan, masker dan sepatu tertutup.
4. Gunakan tempat sampah tertutup dengan sistem buka tutup dengan pijakan kaki.
5. Masukkan semua sampah non infeksius pada tempat sampah tertutup yang dilapisi
kantong plastik berwarna hitam.
6. Ikat kantong plastik pelapis tempat sampah jika volume sampah sudah memenuhi ¾

tempat sampah.
7. Angkat sampah beserta plastiknya untuk kemudian diambil oleh petugas kebersihan
pemerintah kota Malang setiap harinya.
8. Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong plastik yang baru (jan-
gan sekali – kali menuang sampah tanpa mengganti kantong plastik).
9. Buang limbah / sampah non infeksius cair melalui saluran pembangunan yang sudah
disiapkan oleh Rumah Sakit.
10. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan (klorin
0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian keringkan.
11. Rapikan semua peralatan.
12. Lepaskan semua APD.
13. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
b. Prosedur Pengangkutan Sampah Non Infeksius dari TPS ke TPA
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sarung tangan, masker dan sepatu tertutup.
3. Siapkan alat yang dibutuhkan sebagai tempat penampungan sampel air.
4. Angkat sampah beserta plastiknya.
5. Masukkan sampah beserta plastiknya ke dalam gerobak sampah non infeksius.
6. Bawa dan buang kumpulan sampah non infeksius yang didalam grobak sampah dari
Tempat Penampunagan Sementara (TPS) rumah sakit ke mobil pengangkut sampah
piahk ketiga yaitu Dinas Pemerintahan Kota Surabaya.
7. Cuci grobak sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan (klorin 0,5%)
dan sabun, serta bilas dengan air kemudian keringkan.

15
8. Bersihkan Tempat Penampungan Sementara (TPS).
9. Rapikan semua peralatan.
10. Lepaskan semua APD.
11. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
c. Prosedur Pengangkutan Sampah Non Infeksius dari Ruang Perawatan.
1. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan.
2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
3. Gunakan Alat Pelindung Dari (APD) sarung tangan, masker dan sepatu tertutup.
4. Bawa trolly sampah yang tertutup keryuang perawatan.
5. Angkat sampah beserta plastiknya.
6. Masukkan sampah beserta plasrtiknya kedalam trolly sampah non infeksius.
7. Bawa dan buang kumpulan sampah non infeksius yang didalam trolly sampah ke
Tempat Penampungan Sementara (TPS) rumah sakit.
8. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih desinfektan (klorin
0,5%) dan sabun, serta bilas dengan air kemudian keringkan.
9. Rapikan semua peralatan.
10. Lepaskan semua APD.
11. Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Monitoring checlist kebersihan kamar mandi dan pembersihan ruangan dilakukan setiap hari
2. Pencatatan pengelolahan sampah infeksius dan non infeksius dilakukan setiap hari oleh petu-
gas kesling.
3. Pelaporan terhadap semua kegiatan tersebut diatas dilakukan setiap hari sebulan sekali dan
diserahkan kepada Kepala Bagian Umum.

17
BAB V
PENUTUP

Buku Panduan Kebersihan Rumah Sakit (General Cleaning) ini disunsun sedemikian
rupa disesuaikan dengan kondisi di RS Muji Rahayu Surabaya. Diharapkan setiap petugas UPL
& UKL sebagai pelaksana kebersihan gedung dan hal terkait lainnya dapat menjadikan buku
panduan ini sebagai media yang dapat memfasilitasi petugas dalam mengimplementasikan secara
benar dan tepat sesuai prosedur yang sudah ditetapkan agar mendapat hasil yang maksimal.
Lebih dari itu bahwa tujuan rumah sakit untuk member kontribusi pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dapat terlaksana melalui pelayanan khusus yaitu kebersihan lingkungan rumah sakit
yag mampu memberi rasa aman dan nyaman kepada pasien, keluarga pasien, karyawan dan pen-
gunjung.
Hal yang tidak kalah penting adalah untuk mewujudkan kebersihan ruang bangunan
atau area yang ada dilingkungan rumah sakit, sehingga dapat meminimalkan terjadinya infeksi
silang dan masalah kesehatan lainnya dilingkungan rumah sakit.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 25 Oktober 2021
Direktur,

dr. Dini Sulistyowati JS


19

Anda mungkin juga menyukai