Anda di halaman 1dari 24

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM ALLAM MEDICABUMIAYU


NOMOR :

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
INSTALASI SANITASI ALLAM MEDICA BUMIAYU

DIREKTUR RSU ALLAM MEDICA BUMIAYU

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
tenaga kesehatan di INSTALASI SANITASI RSU Allam Medica
Bumiayu perlu mengadakan penataan tenaga kesehatan di
INSTALASI SANITASI RSU Allam Medica Bumiayu;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a , perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan
pengorganisasian dan uraian tugas di INSTALASI SANITASI di
RSU Allam Medica Bumiayu;

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
2. Kepmenkes Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan
kesehatan lingkungan Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
129/Menkes/SK/II/2011 tentang Standar pelayanan minimal Rumah
Sakit;
6. Permenkes Nomor 78 Tahun 2013 tentang Pelayanan Gizi Rumah
Sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011

1
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
9. Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI SANITASI DI RSU ALLAM MEDICA BUMIAYU
KEDUA : Pedoman pengorganisasian dan uraian tugas sebagaimana dimaksud
pada diktum KESATU terlampir dalam keputusan ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila ada
kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan :di Bumiayu


Pada tanggal :
Direktur ,

dr.H.M. Fathulloh Imamuddin

DAFTAR ISI

SK Pemberlakuan pedoman..................................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN........................................................................................................ 4
A. Latar belakang.......................................................................................................... 4

2
B. Tujuan Penyusunan Pedoman.................................................................................. 5
a. Tujuan Umum................................................................................................... 4
b. Tujuan Khusus.................................................................................................. 4
C. Sistematika Pedoman Pengorganisasian.................................................................. 5
II. GAMBARAN UMUM RSU ALLAM MEDICA BUMIAYU.................................... 5
III. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI , TUJUAN dan MOTTO RSU ALLAM MEDICA 7
IV. STRUKTUR ORGANISASI RSU ALLAM MEDICA............................................... 9
V. STRUKTUR ORGANISASI di INSTALASI SANITASI........................................... 10
VI. URAIAN JABATAN................................................................................................... 11
VII. TATA HUBUNGAN KERJA...................................................................................... 13
VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL....................................... 14
IX. KEGIATAN ORIENTASI........................................................................................... 15
X. PERTEMUAN RAPAT................................................................................................ 17
XI. PELAPORAN............................................................................................................... 18
XII. PENUTUP.................................................................................................................... 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Rumah sakit adalah insitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat. Menurut pasal 4 Undang-undang Republik Indonesia no.36 tahun 2009
tentang kesehatan menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas kesehatan.
Menurut pasal 29 undang-undang republik Indonesia no. 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit menyebutkan bahwa setiap rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan
pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuannya serta membuat,
melaksanakan dan menjaga standar pelayanan kesehaan di rumah sakit sebagai acuan dalam
melayani pasien.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang di selenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan ,mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu,keluarga,kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelyanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-
rata penduduk,serta penyelenggaraan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi
yang telah ditetapkan.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan
untuk mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan
tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai sumber daya pemerintahan maupun
masyarakat sehingga dapat disediakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan, efektif,
efisien, bermutu dan terjangkau. Hal ini perlu didukung komitmen dan semnagat yang tinggi
dengan prioritas terhadap upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit ( preventif), penyembuhan ( kuratif) dan pemulihan
( rehabilitatif).
Menciptakan kondisi kesehatan masyarakat telah terbingkai dalam pembangunan
kesehatan yang tertuang dalam Undang-undang No 23 tahun 1992, bertujuan untuk
mewudjukan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Sakah satu tujuan dari
pembangunan kesehatan diindonesia adalah upaya untuk memperbaiki kualitas pelayanan
kesehatan. Pelayanan yang berkualitas ini harus dapat dilaksanakan diseluruh sarana
pelayanan kesehatan pemerinta maupun swasta. Dengan pelayanan bermutu ini diharapkan
masyarakat akan lebih berminat untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan Rumah
Sakit dan sarana pelayanan kesehatan lannya.
Penyusunan Organisasi INSTALASI SANITASI ini sangat penting sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan RSU Allam Medica Bumiayu.
4
B. Tujuan Penyusunan Pedoman
1. Tujuan Umum
Membantu memudahkan dalam pembagian tugas, sehingga staf dapat melaksanakan
tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab, dengan pembagian tugas diharapkan
setiap staf di instalasi sanitasi dapat meningkatkan ketrampilannya dalam menangani
tugas-tugas yang dibebankan.
2. Tujuan Khusus
a. Membantu koordinasi yaitu memberi tugas pekerjaan kepada staf secara koordinatif
agar ruang Anggrek dapat melaksanakan tugas secara efektif.
b. Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan dengan
menempatkan seorang anggota atau staf yang berkompeten dalam tugasnya.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM RSU ALLAM MEDICA

Rumah Sakit Umum “ Allam Medica “ berdiri sejak tahun 2012 didirikan oleh
Yayasan Allam Medica Bumiayu Pada mulanya merupakan klinik pelayanan kesehatan
umum dan kebidanan dengan nama Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Allam Medica.
Penyelenggaraan rumah sakit sejak tahun 2008 dengan surat ijin Bupati Brebes nomor :
503.10/KPT/007/IV/2008 sebagai “ Rumah Bersalin “ dan surat ijin Bupati Brebes nomor :
503.10/KPT/008/IV/2008 sebagai “ Balai Pengobatan Allam Medica “ dan sejak 2015
menjadi Rumah Sakit Umum Allam Medica dengan Ijin Operasional tetap dari Bupati
brebes : 503.10/KPPT/02797/IX/2015dan Peringkat sebagai RS tipe D
Latar belakang pendirian RSUALLAM MEDICA adalah dalam upaya untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat penduduk Bumiayu bagian selatan dari
Kabupaten Brebes, yang selama ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan harus pergi ke rs
yang letaknya lumayan jauh yaitu di daerah Kabupaten Brebes yang berjarak sekitar 60 km
dan rs di Kabupaten Banyumas yang berjarak Sekitar 30 km. Sejak diresmikan dan berubah
pada tahun 2015 , pembangunan sarana dan prasarana dilaksanakan secara bertahap dan terus
dalam pengembangan sampai saat ini. Pembangunan tahap I dimulai tahun 2006 berupa
gedung poliklinik, Instalasi gawat darurat (UGD), instalasi farmasi, laboratorium dan satu
unit gedung rawat inap. Pembangunan tahap II dilaksanakan pada tahun 2014 berupa pe
gedung II . Selanjutnya pembangunan tahap III pada tahun 2016 yaitu pembangunan gedung
rawat inap 2 unit, bangunan musholla. Pada tahun 2017 dilanjutkan pembangunan tahap IV
berupa pembangunan 2 unit gedung instalasi gizi dan Pemulasaran jenazah.

6
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH
NILAI, TUJUANDAN MOTTO RSU ALLAM MEDICA BUMIAYU

A. Visi
Menjadi pelayanan kesehatan yang profesional dan terpercaya
1. Pilihan Utama: Menjadi Rujukan dan Solusi Pertama dan Utama
2. Profesional: Pelayanan yang Kompeten, sesuai dengan Harapan dan
Kebutuhan
3. Terpercaya : Hasil yang Memuaskan dan Melampaui Harapan Masyarakat

B. Misi
1. Melaksanakan Upaya Pelayanan Kesehatan secara profesional
2. Mewujudkan Pelayanan yang Ramah, Santun dan Berempati, serta peduli
terhadap kondisi dan kebutuhan Masyarakat.
3. Melaksanakan Kegiatan Operasional secara Efektif dan efisien, sehingga
manghasilkan nilai tambah nagi stakeholders (Pelanggan, Pekerja, Mitra Kerja,
Pemilik dan Masyarakat)
4. Mengembangkan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui mekanisme
pembelajaran berkesinabungan.
C. Falsafah
1. Melayani sepenuh hati dan berempati
2. Disiplin dalam bekerja dan ikhlas dalam bertugas
3. Cepat dan tepat dalam pelayanan serta antusias dalam perubahan

D. Nilai-nilai

1. Profesional dalam melakukan tugas berlandaskan kaidah ilmiah, konseptual, analisis


dan teknis dalam bekerja yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan serta tidak
bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat dengan ciri-ciri bertanggung
jawab, inovatif, kreatif dan optimis serta didasari rasionalitas dan etika profesi;
2. Tanggung Jawab dengan menggunakan kemampuan dan kemauan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu serta berani memikul akibat atas
putusan dan tindakan yang dilakukan;
3. Kerjasama dengan semua pihak untuk mencapai hasil guna dan daya guna yang
optimal.

7
E. Tujuan

Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan sosial seluruh lapisan
masyarakat Kabupaten Brebes.

Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi dan terjangkau
masyarakat.
2. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan perilaku hidup yang bersih dan
sehat
F. Motto

Kesehatan anda tujuan kami

8
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASIRSUALLAM MED

9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASIINSTALASI SANITASI

KEPALA INSTALASI
SANITASI

PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB


LINEN & LAUNDRY
CLEANING SERVICE

10
BAB VII
URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Sanitasi


1. Nama Jabatan:Kepala Instalasi Sanitasi
2. Unit Kerja
3. Bertanggung Jawab kepada:
Secara operasional dan administrasi bertanggung jawab kepada Kepala Penunjang
Medis
4. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan minimal DIII Kesehatan Lingkungan
b. Mempunyai kemampuan memimpin.
c. Sehat jasmani dan rohani.
5. Bawahan Langsung : Penaggung jawab kebersihan dan penanggung jawab laundri
6. Tugas Pokok : Mengawasi dan mengendalikan pelayanan Sanitasi di
Rumah sakit.
7. Uraian Tugas Sanitarian :
Secara struktural Kepala Unit Kesehatan Lingkungan bertanggung jawab
kepada ketua Penunjang Medik tentang hal – hal :
a. Penyehatan Air Bersih
b. Pengelolaan Limbah Cair dan Limbah Padat.
c. Pengelolaan Sampah Umum dan B3
d. Pengendalian Serangga Dan Binatang Pengganggu.
e. Pencegahan Infeksi Nosokomial.
f. Pengelolaan linen dan loundri
1) menyusun rencana kebutuhan fasilitas di Instalasy laundry
2) memantau penyediaan kebutuhan fasilitas di Instalasy laundry
3) mengevaluasi kebutuhan fasilitas dan SDM Instalasy laundry
4) melakukan evaluasi sederhana atas seluruh kegiatan instalasi laundry
5) menghitung indek kehadiran dan kinerja seluruh pegawai
6) melaporkan seluruh data pelaksanaan keggiatan pelayanan instalasi
laundry secara berkala
g. Pelaksanaan
1) Melaksanakan fungsi perencanaan (P1), meliputi:
a) Menyusun rencana kebutuhan tenaga sanitasi meliputi kualifikasi,
jumlah, dengan koordinasi bersama kepala instalasi terkait.
b) Menyusun program pengembangan staf / tenaga sanitasi sesuai
dengan kebutuhan.

11
c) Menyusun program pengendalian mutu
d) Menyusun Prosedur kerja tetap (Prosedur tetap) / Standar Operating
Procedure (SOP)
2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2), meliputi
a) Membimbing tenaga sanitasi dalam pencapaian program rumah sakit.
b) Melaksanakan orientasi bagi karyawan baru.
c) Melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh tenaga sanitasi secara
berkala dan sewaktu-waktu diperlukan.
d) Melakukan koordinasi dengan kepala Unit Pelaksana Teknis atau
Kepala Instalasi lain untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan Unit
Pelaksana Teknis Sanitasi dan Kerumahtanggaan di rumah sakit.
3) Melaksanakan fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3), meliputi
a) Mengawasi, mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan pelayanan
tata tertib dan etika profesi.
b) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendaya gunaan tenaga sanitasi
secara efektif dan efisien.
c) Mengawasi, mengendalikan dan menilai kinerja staf / tenaga sanitasi.
d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pelaksanaan program bimbingan
kepada karyawan baru.
e) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan secara
efektif dan efisien.

8. Evaluasi
a. Memberikan penilaian kinerja masing-masing pegawai di unitnya.
b. Menganalisis masalah yang ada sesuai kemampuannya dan berkolaborasi
dengan penanggung jawab petugas kebersihan dan penanggung jawab loundri.
9. Wewenang
a. Berhak memberikan dan meminta informasi dan bimbingan dari atasan.
b. Berhak mengajukan saran kepada atasan dalam upaya perbaikan pelayanan.
c. Berhak meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan.
d. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenangnya.
e. Berhak memberikan teguran kepada pelaksana sanitasi bila melaksanakan
pelayanan tidak sesuai dengan standar.

12
13
BAB VIII

TATA HUBUNGAN KERJA

GIZI
RAWAT
INAP IBS dan
CSSD

RAWAT
JALAN

K3RS

MANAJEMEN

IPSRS

RADIOLOGI SANITASI

LABORATORIUM CLEANING
SERVIS

FARMASI TIM PPI

LINEN DAN
UGD LAUNDRY
14
A. Hubungan Intern
Instalasi sanitasi memberikan pelayanan yang berkomperhensif terhadap kebutuhan
sanitasi rumah sakit,menganalisis masalah yang ada sesuai kemampuannya dan
berkolaborasi dengan unit terkait.

No Unit Tata hubungan

1 Gizi Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan gizi adalah


dalam penerapan sanitasi di instalasi gizi

2 IBS dan CSSD Tata hubungan kerja Instalasi sanitasi dengan IBS
adalah dalam peranan kewaspadaan Infeksi dan
penerapan sanitasi di IBS.

3 K3RS Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan K3RS adalah


dalam pengelolaan limbah dan pencegahan infeksi.

4 IPSRS Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan IPSRS adalah


dalam penyediaan prasarana penunjang sanitasi.

5 Cleaning servis Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan cleaning


servis adalah cleaning servis sebagai pelaksana dalam
melakukan kebersihan lingkungan rumah sakit.

6 Tim PPI Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan Tim PPI


adalah dalam upaya melakukan pencegahan dan
pengendalian infeksi.

7 Linen dan loundri Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan linen dan
loundri adalah dalam manajemen linen,menerapkan
sanitasi dan pencegahan infeksi.

8 Farmasi Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan farmasi


adalah persediaan APD dan P3K.

9 Laboratorium Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan Laboratorium


adalah dalam pengelolaan Limbah Laboratorium.

10 Radiologi Tata hubungan Istalasi sanitasi dengan radiologi


adalah dalam pengelolaan Limbah Radiologi.

11 Rawat inap Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan rawat inap


adalah dalam pengelolaan limbah,penerapan sanitasi

15
rawat inap.

12 Rawat jalan Tata hubungan Instalasi sanitasi dengan rawat jalan


adalah dalam pengelolaan limbah,penerapan sanitasi
rawat jalan.

B. Hubungan Ekstern
1. Instalasi Sanitasi berkolaborasi dengan PT Marubeni Raya dalam melakukan
layanan sanitasi.
2. Instalasi Sanitasi berkolaborasi dengan PT.Bhakti Bojong
Transportation dalam melakukan pengangkutan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) yang akan dimusnahkan oleh
PT.Tenang Jaya Sejahtera.

BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Perhituhan Kebutuhan SDM

16
Dalam upaya mempersiapkan tenaga sanitasi yang
handal, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan,
mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan peraturan orang ke dalam, di
daam dan luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan
sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan
persyaratan jabatan. Perencanaan bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam
mencapai sasaran melalui strategi pengembangan kontribusi.
Berdasarkan pedoman penyusunan perencanaan staf
RSU Allam Medica Bumiayu dengan metode pendekatan tugas
pertugas. Metode ini dipergunakan untuk menghitung kebutuhan
pegawai pada jabatan yang hasil kerjanya beragam, artinya hasil
banyak jenisnya, kerja dalam jabatan tersebut banyak ragamnya.
Adapun metode pola ketenagaan dan kualifikasi sumber
daya manusia di Instalasi Sanitasi RSU Allam Medica Bumiayu:

Rumus : Jumlah WPT x Jumlah Pasien


WKE
Keterangan :
WPT : Jumlah Penyelesaian Petugas
WKE : Waktu Kerja Efektif

Berdasarkan Permenkes nomor 1204 tahun 2004 Instalasi Sanitasi berkoordinasi dengan
bidang pelayanan dalam pengaturan sumber daya manusia yang ada di instalasi. Adapun
pola ketenagaan dan kualifikasi personil Instalasi Sanitasi sebagai berikut :

17
1. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
2. Berdasarkan Jenis Jabatan

Nama Jabatan Kualifikasi Keteran


Jumlah Tenaga
gan
Kebutuhan yang ada

Formal Nonformal
D III
Penggnung Pelatihan 1 1 Cukup
Kesehatan
jawab Sanitasi manajemen
Lingkungan
kesling

Penanggung Pelatihan 6 6 Cukup


SMA
Jawab Linen & manajemen
Laondry linen

Pelaksana SMA Pelatiahan 15 15 Cukup


limbah cair

BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi di Instalasi Sanitasi dilakukan oleh Tim PPI dan Kepala Instalasi
Sanitasi sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja baru dalam

18
rangka memenuhi syarat bagi pekerjaan / jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan
asing.

A. Tujuan Kegiatan Orientasi


1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
2. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah sakit
serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
3. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja.
4. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf sanitasi.

B. Materi Orientasi
1) Materi Umum
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang sanitasi.
b. Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan sanitasi.
c. Falsafah / sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit / pelayanan sanitasi.
e. Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja sanitasi.
f. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
g. Hak dan kewajiban petugas sanitasi.
2) Materi Khusus
a. Struktur organisasi instalasi / ruangan.
b. Tata tertib instalasi / ruangan.
c. Prosedur administrasi instalasi / ruangan.
d. Manajemen linen
e. Prosedur Sanitasi RSU Allam Medica Bumiayu.

C. Prosedur Kegiatan Orientasi


1. Tenaga Sanitasi diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang sanitasi
2. Tenaga sanitasi baru, pindahan dan mutasi antar ruang menerima penjelasan
materi orientasi yang meliputi materi umum dan khusus.
3. Perkenalan dengan pejabat struktural / fungsional.
4. Pelaksanaan program orientasi di bidang sanitasi.

19
5. Setelah pelaksanaan orientasi petugas yang bersangkutan membuat laporan .
6. Berdasarkan evaluasi selama orientasi yang dibuat maka yang bersangkutan
ditempatkan sesuai kebutuhan serta ketrampilan yang bersangkutan melalui SK
Direktur.

BAB XI

PERTEMUAN / RAPAT

Instalasi Sanitasi menyelenggarakan pertemuan / rapat, antara lain :

20
a. Rapat rutin dengan penanggung jawab cleaning servis dan laundri yang diadakan
setiap bulan.

b. Rapat koordinasi dengan instalasi lain (Penunjang Medis)

21
BAB XII
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi kegiatan penyelenggaraan pelayanan sanitasi di RSU Allam Medica Bumiayu

Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data / informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan
keputusan, sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penemuan kebijakan yang relevan. Di dalam pelaksanaannya, pelaporan dilakukan secara berkala dan
berjenjang.

Laporan berupa :

Laporan Harian

No Hari/Tanggal Kegiatan Sumber Ruang/Lokasi Tindakan Penyelesaian Keterangan


laporan

No Hari/Tanggal Kegiatan Sumber Ruang/Lokasi Tindakan Penyelesaian Keterangan


laporan
Laporan Bulanan

22
Laporan Tahunan
No Hari/Tanggal Kegiatan Sumber Ruang/Lokasi Tindakan Penyelesaian Keterangan
laporan

23
BAB IX
PENUTUP

Peran RSU Allam Medica Bumiayu sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan pengelolaan sanitasi agar
mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu. Koordinasi
internal dan eksternal Rumah Sakit perlu dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan
pelayanan instalasi Sanitasi di RSU Allam Medica Bumiayu.

24

Anda mungkin juga menyukai