Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI FARMASI

RUMAH SAKIT UMUM ALLAM MEDICA


Jl. P. Diponegoro No. 609 Jatisawit-Bumiayu
Telp. (0289) 430822, Fax (0289) 432838 Kode Pos 52273

1
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM ALLAM MEDICA BUMIAYU
NOMOR :

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
INSTALASI FARMASIRSU ALLAM MEDICA BUMIAYU

DIREKTUR RSU ALLAM MEDICA BUMIAYU

Menimbang : Menimbang :

a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan farmasi


Rumah Sakit, maka diperlukan Manajemen Penggunaan Obat di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Allam Medica.

b. Bahwa agar Manajemen Penggunaan Obat di Instalasi


FarmasiRumah Sakit Umum Allam Medica dapat terlaksana
dengan baik perlu adanya Pedoman Pengorganisasian,
Pengelolaan, Pelayanan, Pengawasan dan Pendidikan dan
Pelatihan Staf.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Allam Medica.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit.

3. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

4. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika

5. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 58 tahun 2014 tentang


Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


2
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien

Ditetapkan : di Bumiayu
Pada tanggal : APRIL 2018
DIREKTUR ,

dr.H.M. Fathulloh Imamuddin

Lampiran
Keputusan Direktur
RSU ALLAM MEDICA BUMIAYU
Nomor :
Tanggal :

KATA PENGANTAR

RSU Allam Medica merupakan rumah sakit tipe D, rumah sakit non pendidikan akan
selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan. Oleh karenanya kita sambut dengan hangat

3
penerbitan buku "Pedoman Pengorganisasian" tahun 2017 yang telah disusun oleh Pokja
Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS) bekerjasama dengan Manajemen RSU Allam Medica
Bumiayu.
Buku " Pedoman Pengorganisasian RSU Allam Medica Bumiayu " tahun 2017 ini
disusun berdasarkan Undang - Undang yang berlaku. Proses penyempurnaan buku Pedoman ini
terus menerus dilakukan, sehingga diharapkan akan lebih dapat meningkatnyan Kualitas Staf atau
Sumber Daya Manusia di RSU Allam Medica Bumiayu.
Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik, sehingga tujuan
untuk mencapai keamanan dan mutu tinggi dalam menjalankan pelayanan secara selaras, serasi,
dan seimbang di RSU Allam Medica Bumiayu akan semakin cepat terwujud. Kritik dan saran
untuk perbaikan buku Pedoman ini akan menambah kesempurnaan penyusunan Pedoman dimasa
mendatang.

Bumiayu,

Editor

SAMBUTAN DIREKTUR RSU ALLAM MEDICA

Assalamualaikum Wr.Wb

4
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya dengan telah tersusunnya Pedoman Pengorganisasian RSU Allam Medica
Bumiayu .
Dalam melaksanakan perencanaan staf di rumah sakit diperlukan sumber daya manusia
yang kompeten, sarana dan prasarana yang memadai serta buku Pedoman agar perencanaan
tersebut dapat dilaksanakan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Pedoman ini merupakan sarana meningkatkan perencanaan staf di RSU Allam Medica
Bumiayu yang seharusnya diikuti secara seimbang oleh perbaikan mutu sumber daya manusia.
Didalam pelaksanaan perencanaan staf RSU Allam Medica Bumiayu memerlukan
perhatian dan dukungan peraturan dari pimpinan RSU Allam Medica Bumiayu, dengan mengacu
pada Pedoman ini diharapkan petugas dapat meningkatkan mutu yang berbasis kompetensi dalam
peningkatan profesionalisme.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Direktur,

dr. H. M. Fathulloh Imamuddin

TIM PENYUSUN

EDITOR KEPALA :

Editor :
5
Kontributor :

DAFTAR ISI

SK Pemberlakuan pedoman.....................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
BAB I KATA PENGANTAR..........................................................................................

6
BAB II SAMBUTAN DIREKTUR..................................................................................
BAB III PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Latar belakang........................................................................................................
B. Tujuan Penyusunan Pedoman..................................................................................
a. Tujuan Umum...................................................................................................
b. Tujuan Khusus..................................................................................................
C. Sistematika Pedoman Pengorganisasian..................................................................
BAB IV GAMBARAN UMUM RSU ALLAM MEDICA BUMIAYU...........................
BAB V VISI, MISI, NILAI , TUJUAN dan MOTTO RSU ALLAM MEDICA..............
BAB VI STRUKTUR ORGANISASI RSU ALLAM MEDICA.....................................
BAB VII STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI....................................
BAB VIII URAIAN JABATAN.......................................................................................
BAB IX TATA HUBUNGAN KERJA.............................................................................
BAB X POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL..............................
BAB XII KEGIATAN ORIENTASI.................................................................................
BAB XIII PERTEMUAN RAPAT....................................................................................
BAB XIV PELAPORAN.................................................................................................
BAB XV PENUTUP.......................................................................................................

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa palayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata –
rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar
pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Penyusunan Organisasi Instalasi Farmasi ini sangat penting sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan mutu pelayanan RSU Allam Medica.

B. Tujuan Penyusunan Pedoman


1. Tujuan Umum
Membantu memudahkan dalam pembagian tugas, sehingga staf dapat melaksanakan tugas-tugasnya
dengan penuh tanggung jawab, dengan pembagian tugas diharapkan setiap staf di Instalasi Farmasi
meningkatkan ketrampilannya dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan.
2. Tujuan Khusus
a. Membantu koordinasi yaitu memberi tugas pekerjaan kepada staf secara koordinatif agar Instalasi
Farmasi melaksanakan tugas secara efektif.
b. Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan dengan menempatkan seorang
anggota atau staf yang berkompeten dalam tugasnya.

C. Sistimatika Pedoman Pengorganisasian


I.....Kata pengantar
II.....Sambutan Direktur
A. Latar belakang
B. Tujuan Penyusunan Pedoman
8
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Sistematika Pedoman Pengorganisasian
III.....Gambaran Umum RSU Allam Medica Bumiayu
IV.....Visi, Misi, Nilai , Tujuan dan Motto Rsu Allam Medica
V.....Struktur Organisasi RSU Allam Medica Bumiayu
VI.....Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan INSTALASI FARMASI
VII.....Struktur Organisasi INSTALASI FARMASI
VIII.....Uraian Jabatan
IX.....Tata Hubungan Kerja
X.....Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
XI.....Kegiatan Orientasi
XII.....Pertemuan Rapat
XIII.....Pelaporan
XIV.....Penutup

9
BAB II
GAMBARAN UMUM RSU ALLAM MEDICA

Rumah Sakit Umum “ Allam Medica “ berdiri sejak tahun 2012 didirikan oleh
Yayasan Allam Medica Bumiayu Pada mulanya merupakan klinik pelayanan kesehatan umum
dan kebidanan dengan nama Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Allam Medica.
Penyelenggaraan rumah sakit sejak tahun 2008 dengan surat ijin Bupati Brebes nomor :
503.10/KPT/007/IV/2008 sebagai “ Rumah Bersalin “ dan surat ijin Bupati Brebes nomor :
503.10/KPT/008/IV/2008 sebagai “ Balai Pengobatan Allam Medica “ dan sejak 2015
menjadi Rumah Sakit Umum Allam Medica dengan Ijin Operasional tetap dari Bupati
brebes : 503.10/KPPT/02797/IX/2015 dan Peringkat sebagai RS tipe D
Latar belakang pendirian RSU ALLAM MEDICA adalah dalam upaya untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat penduduk Bumiayu bagian selatan dari Kabupaten Brebes,
yang selama ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan harus pergi ke rs yang letaknya lumayan
jauh yaitu di daerah Kabupaten Brebes yang berjarak sekitar 60 km dan rs di Kabupaten Banyumas
yang berjarak Sekitar 30 km. Sejak diresmikan dan berubah pada tahun 2015 , pembangunan sarana
dan prasarana dilaksanakan secara bertahap dan terus dalam pengembangan sampai saat ini.
Pembangunan tahap I dimulai tahun 2006 berupa gedung poliklinik, Instalasi gawat darurat (UGD),
instalasi farmasi, laboratorium dan satu unit gedung rawat inap. Pembangunan tahap II dilaksanakan
pada tahun 2014 berupa pe gedung II . Selanjutnya pembangunan tahap III pada tahun 2016 yaitu
pembangunan gedung rawat inap 2 unit, bangunan musholla. Pada tahun 2017 dilanjutkan
pembangunan tahap IV berupa pembangunan 2 unit gedung instalasi gizi dan Pemulasaran jenazah.

10
BAB III
VISI, MISI,
NILAI, TUJUAN DAN MOTTO RSU ALLAM MEDICA

A. Visi
Menjadi pelayanan kesehatan yang profesional dan terpercaya
1. Pilihan Utama : Menjadi Rujukan dan Solusi Pertama dan Utama
2. Profesional : Pelayanan yang Kompeten, sesuai dengan Harapan dan
Kebutuhan
3. Terpercaya : Hasil yang Memuaskan dan Melampaui Harapan Masyarakat

B. Misi
1. Melaksanakan Upaya Pelayanan Kesehatan secara profesional
2. Mewujudkan Pelayanan yang Ramah, Santun dan Berempati, serta peduli
terhadap kondisi dan kebutuhan Masyarakat.
3. Melaksanakan Kegiatan Operasional secara Efektif dan efisien, sehingga
manghasilkan nilai tambah nagi stakeholders (Pelanggan, Pekerja, Mitra Kerja,
Pemilik dan Masyarakat)
4. Mengembangkan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui mekanisme
pembelajaran berkesinabungan.

C. Nilai-nilai

1. Profesional dalam melakukan tugas berlandaskan kaidah ilmiah, konseptual, analisis


dan teknis dalam bekerja yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan serta tidak
bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat dengan ciri-ciri bertanggung
jawab, inovatif, kreatif dan optimis serta didasari rasionalitas dan etika profesi;
2. Tanggung Jawab dengan menggunakan kemampuan dan kemauan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu serta berani memikul akibat atas
putusan dan tindakan yang dilakukan;
3. Kerjasama dengan semua pihak untuk mencapai hasil guna dan daya guna yang
optimal.

D. Tujuan

Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan sosial seluruh lapisan
masyarakat Kabupaten Brebes.

Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi dan terjangkau
masyarakat.
2. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan perilaku hidup yang bersih dan
sehat
11
E. Motto

Kesehatan anda tujuan kami

12
STRUKTUR ORGANISASI RSU ALLAM MEDICA
BAB IV YAYASAN
KETUA
Hj. PUJIATI, S.ST, M.M

SPI DIREKTUR
Dr. H. HADI SETYO, Sp.OG dr. H.M. FATHULLOH
dr. ELY HIKMAWATI IMAMUDDIN KOMITE - KOMITE
AKHMAD TAUHID, ST

KABID PENUNJANG MEDIS


KABID PELAYANAN MEDIS KABID KEPERAWATAN KABID ADM UMUM & KEU
dr. NOVIE EKO PUSPITASARI AKHMAD TAUHID, ST
dr. ELY HIMAWATI EFI TRUSILA, AM.d, Keb

IRJA IRNA INST. LABORATORIUM KA. UNIT KETATAUSAHAAN & KEU


UGD
ASFURIAH, AM.d, Keb SRI HARYATI, AM.d, Keb OKTAVIANA, AM.AK ADI SUSILO, SE
dr. IPUT SYARHIL M

IBS INST. RADIOLOGI KA. UNIT HRD & PERSONALIA


JIHAN NAJAT, AM.d, RAD GANI YUNANTO, SH
Dr. HERI SUGIANTO, Sp.B

INST. FARMASI KA. UNIT HUMAS & KEMITRAAN


VK
GALAN TEJA KUSUMA
Dr. HESSA KUSUMA, Sp.OG ETY FATMAWATI, S.Farm, APT

INST. GIZI
AIRI YANTI PUTRI, AM.d, Gz

REKAM MEDIS

LINEN IPSRS
BAHTIAR ISMONO

INST. SANITASI
WIYATRI SULHARINI, AM.d, KL
13
INST. PEMULASARAN
JENAZAH
DENSI MUKHAFIF, S,Ag
14
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

Kepala IFRS RSU ALLAM MEDICA

Eti Fatmawati A, S.Farm.,Apt

Koordinator Unit Koordinator Unit Pel. IFRS Koordinator Gudang Administrasi


Pel.IFRS Rawat Jalan Rawat Inap Farmasi

- Ka.Shift Pagi : - Ka.Shift Pagi : Staf : Staf :

-Ka. Shift Siang : -Ka. Shift Siang :

- Ka. Shift Malam : - Ka. Shift Malam :

15
BAB VII
URAIAN JABATAN

Tenaga kesehatan IFRS merupakan salah satu peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab
Bagian Kepegawaian dalam mengelola bagiannya. Tenaga kesehatan IFRS haruslah
terdiri dari tenaga kefarmasian sebagai penanggung jawab.
1. Instalasi Farmasi di bawah naungan Kepala Bagian Penunjang Medis, sehingga
seluruh kegiatannya berada di bawah pengawasan Kepala Bagian Penunjang Medis
2. Jabatan yang ditunjuk oleh Kepala Instalasi Farmasi RSU Allam medica Bumiayu
kepada tenaga kefarmasian disesuaikan dengan kompetensi dan pendidikan tenaga
farmasi tersebut.
3. Kepala Instalasi Farmasi RSU Allam medica Bumiayu membuat uraian tugas job
description secara terperinci yang kemudian dilaksananakan oleh tenaga farmasi
yang ditunjuk.
4. Uraian tuga job description dapat direvisi bila terdapat hal:
a. Perubahan tugas dan fungsi tenaga farmasi.
b. Perubahan jumlah dan kualifikasi tenaga farmasi.
c. Perubahan peraturan/perundang-undangan tentang tenaga kesehatan.
4. Evaluasi secara bertingkat dilakukan secara berkala untuk mengetahui sejauh mana
tenaga farmasi melaksanakan tugas dan fungsinya dengan melaksanakan uraian
tugas yang telah disusun.
5. Hasil evaluasi kinerja tenaga farmasi RSU Allam medica Bumiayu ditindak lanjuti
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Uraian tugas untuk masing-masing jabatan tersebut adalah sebagai berikut:
A. Kepala Bagian Penunjang Medis
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh aktifitas pelayanan kefarmasian.
2. Mengarahkan Kepala Instalasi Farmasi dalam penyusunan rencana kerja
berdasarkan evaluasi rencana dan hasil kerja tahun lalu dan proyeksi kegiatan
yang akan datang.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja pegawai Instalasi Farmasi berkaitan
dengan pengendalian mutu pelayanan, tata kelola sediaan farmasi, dan
peningkatan keselamatan pasien.

B. Kepala Instalasi Farmasi


Nama Jabatan : Kepala Instalasi Farmasi
Uraian Tugas :
1. Mempelajari program kerja RSU Allam Medica, kebijaksanaan Direktur, rencana
kerja di lingkungan Kepala Bagian Penunjang Medis, dan Peraturan Perundang-

16
undangan yang berlaku bagi Instalasi Farmasi sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas.
2. Menyusun rencana kerja instalasi melalui evaluasi rencana dan hasil kerja tahun yang
lalu, proyeksi kegiatan yang akan datang, dan arahan dari atasan agar pelaksanaan
kegiatan instalasi terlaksana dengan efektif dan efisien.
3. Mengkoordinir penyusunan tatakerja di lingkungan Instalasi yang meliputi cara
pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas, penentuan target kerja, serta bimbingan
dalam pencapaian target kerja instalasi.
4. Mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja bawahan dan memberi arahan cara
penyelesaian masalah kepada bawahan.
5. Memotivasi bawahan dengan memberi penghargaan baik secara formal maupun
secara informal untuk meningkatkan semangat kerja bawahan.
6. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lainnya di lingkungan RSU Allam Medica
untuk menunjang kelancaran pelayanan Farmasi
7. Mengkoordinir penyusunan usulan anggaran instalasi, usulan kebutuhan ketenagaan
instalasi dan usulan sarana yang diperlukan instalasi.
8. Mengkoordinir pelaporan berkala dan laporan khusus untuk disampaikan kepada
Wadir Pelayanan medik dari setiap kegiatan Instalasi Farmasi.
9. Menyampaikan usulan pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan Instalasi
Farmasi kepada Kepala Penunjang Medis sebagai masukan dalam pemecahan
masalah yang timbul.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan di Instalasi Farmasi.
Tanggung Jawab :Bertanggung jawab dalam koordinasi penggunaan fasilitas
kerja di lingkungan instalasi agar terjalin kerjasama untuk
meningkatkan mutu pelayanan instalasi.
Wewenang :Menegur karyawan yang melakukan pelanggaran atau
bekerja tidak sesuai prosedur
- Mengusulkan ke atasan dan bagian personalia untuk
memberikan sanksi kepada karyawan yang melakukan
pelanggaran baik karyawan tetap, magang maupun
outsourcing
- Menyelesaikan dan mengambil keputusan terhadap
masalah yang terjadi di instalasi farmasi
Syarat jabatan : S1,Apoteker, telah memiliki STRA, SIPA, dan telah pengalaman
praktek di InstalasiFarmasi Rumah Sakit.
C. Penaggung jawab Gudang Farmasi bertugas dalam :
1. Memberi masukan terhadap program kerja instalasi farmasi, terutama dalam hal
pengelolaan sediaan farmasi

17
2. Membuat perencanaan pengadaan sediaan Farmasi
3. Mengatur sistem penyimpanan sediaan farmasi.
4. Mengatur sistem distribusi sediaan farmasi baik untuk di unit .
5. Memimpin, mengatur dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi
6. Membuat, memperbaiki, mengembangkan dan menjalankan protap pengelolaan
sediaan farmasi sesuai dengan perkembangan ilmu kefarmasian.
7. Melaksanakan pengawasan, pembinaan, bimbingan dan evaluasi terhadap staf di
gudang farmasi dalam rangka pengembangan mutu pelayanan farmasi.
8. Melaksanakan pengendalian, pengawasan dan pengelolaan sediaan farmasi di rumah
sakit.
9. Membina hubungan kerja yang baik dengan unit kerja yang adadi instalasi farmasi
dan di lingkungan rumah sakit.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Instalasi Farmasi.

D. Penanggung jawab Pelayanan Farmasi bertugas dalam:


1. Memberi masukan terhadap program kerja instalasi farmasi.
2. Membuat perencanaan pengembangan dan perbaikan pelayanan farmasi.
3. Mengatur sistem dan alur pelayanan farmasi.
4. Memimpin, mengatur dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan kefarmasiaan di
farmasi.
5. Membuat, memperbaiki, mengembangkan dan menjalankan protap sesuai dengan
perkembangan ilmu kefarmasian.
6. Melaksanakan pengawasan, pembinaan, bimbingan dan evaluasi terhadap staf di
unit farmasi dalam rangka pengembangan mutu pelayanan farmasi.
7. Melaksanakan pengendalian, pengawasan dan pengelolaan pelayanan farmasi di
farmasi.
8. Membina hubungan kerja yang baik dengan unit kerja yang ada di lingkungan
rumah sakit.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Instalasi Farmasi

E. Farmasi Klinik
Farmasi klinik bertugas dalam :
1. Melaksanakan pelayanan farmasi klinik.
2. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan.
3. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan.
4. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan.
5. Membantu kepala instalasi farmasi dalam melakukan supervisi dalam pelayanan
kefarmasian di rumah sakit.
6. Memberikan informasi obat kepada dokter, perawat, apoteker, maupun
pasien/keluarga

F. Administrasi
Administrasi bertugas dalam :
1. Membuat laporan penggunaan Narkotik psikotropik setiap bulannya.
2. Membuat laporan pengeluaran obat-obat PRB ( pasien rujuk balik ).

18
3. Membuat laporan Obat Kronis dan Inacibiqis
4. Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan sesuai dengan program kerja instalasi
farmasi.
5. Membantu tugas pelaksana farmasi bila diperlukan.

G. Pelaksana Farmasi
Pelaksana farmasi bertugas dalam :
1. Mengerjakan resep dokter
2. Mengkonfirmasikan kejelasan resep kepada dokter, dan kesesuaian penggunaan Obat
dengan standar pengobatan perusahaan mitra.
3. Menolak resep yang meragukan.
4. Membuat defekta sediaan farmasi ke unit gudang farmasi.
5. Menerima sediaan farmasi dari unit gudang farmasi.
6. Menerima sediaan farmasi dari distributor.
7. Meneliti kesesuaian pesanan mengenai jenis, jumlah, bentuk,tanggal kadaluarsa.
8. Melayani permintaan sediaan farmasi ke unit-unit.
9. Mencatat sediaan farmasi yang diterima dan keluar ke dalamkartu stok.
10. Menyimpan di tempat sediaan farmasi.
11. Menyiapkan sediaan farmasi sesuai dengan resep.
12. Memberi etiket dan label serta bila perlu membuat copy resep

19
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Manajemen

Instalasi Rawat IFRS Instalasi


Jalan Penunjang Medis
Diagnostik

Instalasi Rawat Instalasi


Inap Rekam Medik

UGD IBS

A. Tata hubungan kerja Instalasi Farmasi dengan unit terkait


Dalam tata hubungan kerja Instalasi Farmasi dengan unit terkait adalah melakukan
kerjasama dalam hal kordinasi fungsional, administratif operasional dan atau teknik
operasional :

Keterangan :
1. Instalasi Rawat Inap
 Distribusi Alat Kesehatan
 Distribusi dan pemberian obat rawat inap
2. Instalasi Rawat Jalan
 Distribusi Alat Kesehatan
 Pelayanan Resep pasien rawat jalan
3. Instalasi Gawat Darurat

20
 Distribusi Alat Kesehatan
 Distribusi dan pemberian obat
4. Instalasi Bedah Sentral
 Distribusi Alat Kesehatan
 Distribusi dan pemberian obat
5. Instalasi Maternal dan Perinatal
 Distribusi Alat Kesehatan
 Distribusi dan pemberian obat
6. Bagian Penunjang Medis
 Pengadaa Alat Kesehatan Laboratorium
 Pengadaan Reagen
 Pengadaan Film radiologi
 Distribusi Alat Kesehatan radiologi
 Pengadaan nutrisi enteral
7. Bagian Umum dan Keuangan
 Keperluan kepegawaian dan diklat
 Laporan pengadaan sediaan farmasi
 Pembuatan sirus obat
 Perawatan komputer dan perangkatnya
 Laporan perencanaan pengadaan sediaan farmasi
8. Bagian penunjang non medis
 Perbaikan sarana dan prasarana non medis yang digunakan untuk pelayanan di
Instalasi Farmasi
 Keperluaan administrasi kefarmasian dan administrasi umum
 Kebersihan ruangan dengan unit cleaning service

BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Personalia pelayanan farmasi di RSU Allam medica Bumiayu adalah sumber daya
manusia yang melakukan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan

21
kefarmasian yang dilakukannya yang termasuk dalam struktur Instalasi Farmasi
RSU Allam medica Bumiayu dengan persyaratan:
1. Terdaftar di Departemen Kesehatan
2. Terdaftar di Asosiasi Profesi
3. Mempunyai izin kerja
4. Mempunyai SK penempatan
5. Mempunyai Surat Tugas dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas dari direktur
RSU Allam medica Bumiayu
Pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi profesional yang
berwenang berdasarkan undang-undang dan berkewajiban selalu meningkatkan
pengetahuan dan memenuhi kompetensi yang dibutuhkan.
B. Kompetensi Apoteker kepala Instalasi Farmasi RSU Allam medica Bumiayu
1. Mempunyai kemampuan untuk memimpin dan berorganisasi.
2. Mempunyai kemampuan dalam pengelolaan pelayanan farmasi.
3. Mempunyai kemampuan melihat masalah, menganalisis serta memecahkan di
lingkungan Instalasi Farmasi RSU Allam medica Bumiayu.
4. Mampu berkoordinasi dengan profesional kesehatan lain, teman sejawat maupun
staf/bawahan.
5. Sehat Jasmani/rohani.

A. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

No Jabatan Standar Yang Yang Kualifikasi


Kebutuhan sudah ada dibutuhkan personil
1 Kepala Instalasi 1 1 0 S1,Apoteker,
telah
memilikiSTRA,
SIPA, dan
telahpengalaman
praktek di
InstalasiFarmasi
Rumah Sakit.

2 Penanggungjawab 1 0 1 S1,Apoteker,
Farmasi Rawat Inap telah

22
memilikiSTRA,
SIPA

3 Penanggung Jawab 1 1 0 S1,Apoteker,


Farmasi Rawat Jalan telah memiliki
STRA, SIPA

Apoteker Pelayanan 2 0 2 S1,Apoteker,


Farmasi klinis telah
memilikiSTRA,
SIPA, dan
telahpengalaman
praktek di
Instalasi Farmasi
Rumah Sakit.

Pelaksana Teknis 15 10 5 S1 Farmasi, D3


Kefarmasian Farmasi,telah
memiliki
STRTTK dan
SIK.SMF/SMK
Farmasi telah
memiliki
STRTTK dan
SIK
4 Pelaksana Teknis 2 0 2 S1 Farmasi, D3
Gudang Farmasi Farmasi,telah
memiliki
STRTTK dan
SIK.SMF/SMK
Farmasi telah
memiliki
STRTTK dan
SIK

23
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal dan
memahami perananatau kedudukan mereka dalam rumah sakit seara umum maupun unit
seara khusus dengan budaya organisasi yang ada dan dengan karyawanyang ada di
dalamnya terkhusus dengan sistem dan proses kerja yang ada di bagian tersebut.
kegiatan orientasi ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Orientasi umum
Merupakan program pengenalan calon karyawan baru dalam memasuki dunia kerj
a yangsebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara umum/menyeluruh .
b. Kegiatan Orientasi Khusus
Program mempersiapkan seorang karyawan baru/lama yang menjalani
mutasi, untuk mampumelaksanakan tugas sesuai standart dimana dia ditempatkan

1. Kegiatan Orientasi Umum ( Rumah Sakit Allam Medica)

Hari Materi Waktu Metode Penanggung


Ke jawab

2. Kegiatan Orintasi Khusus Unit (Instalasi Farmasi Rumah Sakit)

Hari Materi Waktu Metode Penanggung


Ke jawab

24
1 Pengenalan Tata Letak 2 jam Observasi dan Kepala Instalasi
Instalasi Farmasi dan diskusi Farmasi/
Gudang Farmasi serta Penanggung
rekan kerja jawab pelayanan
1 Pemaparan struktur 2 jam Membaca dan Kepala Instalasi
organisasi dan uraian diskusi Farmasi/
tugas Penanggung
Jawab pelayanan
1 Mempelajari SPO dan 2 jam Membaca dan Kepala Instalasi
implementasinya diskusi Farmasi/
Penanggung
Jawab pelayanan
2 Alur Pelayanan Resep 2 jam Observasi dan Penanggung
Rawat Jalan dan Rawat diskusi Jawab Pelayanan
Inap
2 Order obat ke logistik 1 jam Observasi dan Penanggung
diskusi Jawab Pelayanan
2 Pemaparan hubungan 3 jam Observasi dan Kepala Instalasi
kerja dengan unit lain diskusi Farmasi/
Penanggung
Jawab pelayanan
2 Orientasi lapangan 1 bulan Pelaksanaan, Penanggung
diskusi dan jawab pelayanan,
pembinaan penanggung
jawab sift. Asisten
Apoteker senior

Evaluasi dilaksanakan setelah karyawan melaksanakan program orientasi, evaaluasi yang


dilakukan berupa pengisian form yang sudah disiapkan oleh subbagian kepegawaiaan.
Orientasi umum oleh subbagian kepegawaian.Orientasi khusus oleh atasan langsung. Hasil
evaluasi akan disimpan/dikelola oleh subbagian kepegawaian, dapat dipergunakan sewaktu-
waktu bilamana diperlukan untuk pengambilan keputusan.

25
BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.

B. Tujuan

Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan farmasi yang profesional di
IFRSU Allam Medica Bumiayu
Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan kefarmasiandan tata kelola sediaan dan alat kesehatan di
Instalasi Farmasi.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan farmasi dan tata kelola sediaan farmasi di Instalasi
Farmasi.
C. Kegiatan Rapat

Rapat dilakukan dan diadakan oleh IFRS yang dipimpin oleh Kepala
InstalasiFarmasi dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam
yaitu :

1. Rapat Terjadwal :

Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Instalasi Farmasi


setiap bulan 1 kali pada hari selasa minggu kedua pada jam kerja dengan
perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah
ditentukan oleh Kepala Instalasi Farmasi.

26
2. Rapat Tidak Terjadwal :

Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh Instalasi Farmasi untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di
Instalasi Farmasi dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat
insiden.

BAB IX

27
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Instalasi Farmasi melaksanakan pelaporan Pelayanan Farmasi yang bertujuan untuk :


1. Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai proses manajemen penggunaan
obat sebagai bahan evaluasi.
2. Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan proses manajemen
penggunaan obat.
3. Tersedianya data yang lengkap untuk membuat perencanaan.
Jenis laporan minimal yang harus dibuat di Instalasi Farmasi RSU Allam medica
Bumiayu adalah sebagai berikut :
A. Laporan Harian
Berisi laporan harian mengenai kegiatan Pelayanan Farmasi
1. Laporan Jumlah Resep
B. Laporan Bulanan
1. Laporan Narkotika, Psikotropika dan prekursor
2. Laporan Kegiatan Instalasi Farmasi
a. Laporan penerimaan jumlah lembar resep
b. Laporan penulisan berdasarkan item obat (R/)
c. Laporan hasil stok opname
C. Laporan Tahunan
1. Laporan Kegiatan Instalasi Farmasi
a. Laporan penerimaan Instalasi Farmasi berdasarkan lembar resep
b. Laporan penulisan dan pelayanan resep berdasarkan item obat (R/)
c. Laporan Pendapatan Instalasi Farmasi.
d. Laporan hasil stock opname
2. Laporan Standar Pelayanan Minimal
a. Laporan waktu tunggu
c. Laporan petugas pemberi pelayanan kefarmasian
d. Laporan kesalahan dalam pelayanan.

Direktur RSU Allam medica Bumiayu

dr. H.M. Fatullah Imamuddin

28
BAB XII

PENUTUP

Peran RSU Allam Medica Bumiayu sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan pengelolaan Instalasi
Rawat Inap agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu.
Koordinasi internal dan eksternal Rumah Sakit perlu dilakukan dalam upaya peningkatan
kegiatan pelayanan Instalasi Farmasi di RSU Allam Medica Bumiayu.

29
30

Anda mungkin juga menyukai