Anda di halaman 1dari 15

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG

RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

PROGRAM KERJA

tentang

TIM PPRA
RUMKIT TK. III BALADHIKA HUSADA

DISAHKAN DENGAN SURAT KETETAPAN KARUMKIT TK III BALADHIKA HUSADA


Nomor SK/ /X/2018 TANGGAL DESEMBER 2018
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

PROGRAM KERJA

tentang

TIM PPRA
RUMKIT TK. III BALADHIKA HUSADA

DISAHKAN DENGAN SURAT KETETAPAN KARUMKIT TK III BALADHIKA HUSADA


Nomor SK/ /X/2018 TANGGAL DESEMBER 2018
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA


PROGRAM KERJA TIM PPRA

TANDA
NAMA JABATAN TANGGAL
TANGAN

dr. Aji Febriakhano Sp.B Ketua Tim PPRA

Mochamad Bisri, S.K.M.


Kaurtuud
Kapten Ckm NRP 21980081340177

dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.


Karumkit
Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771
DAFTAR ISI

Surat Ketetapan Kepala Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Nomor SK/……/
…./…..tanggal tentang Program Kerja Tim PPRA

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3
BAB II LATAR BELAKANG............................................................................3
BAB III TUJUAN..............................................................................................4
1.TUJUAN UMUM..........................................................................................4
2.TUJUAN KHUSUS......................................................................................4
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN................................4
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN...............................................5
BAB VI SASARAN..........................................................................................7
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................7
BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN...........7
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN..............8

i
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

SURAT KETETAPAN
KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
NOMOR SK/ / /2018

Tentang

PROGRAM KERJA
TIM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Kepala Rumah Sakit Tingkat Iii Baladhika Husada,

Menimban : a. bahwa peningkatan kejadian dan penyebaran mikroba


g yang resisten terhadap antimikroba di rumah sakit
disebabkan oleh penggunaan antimikroba yang tidak bijak
dan rendahnya ketaatan terhadap kewaspadaan standar;

b. bahwa dalam rangka mengendalikan mikroba resisten di


rumah sakit diperlukan adanya pedoman kerja tim pelaksana
program pengendalian resistensi antimikroba di rumah
sakit;dan

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu


ditetapkan dengan KetetapanKepalaRumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang-undangRepublik Indonesia Nomor 29 tahun


2004 tentangPraktik Kedokteran;

2. Undang-undangRepublik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 tentangKesehatan;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun


2009 tentang Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


2406 tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan
Antibiotik ;

5. PeraturanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor


56 tahun 2014 tentangRumah Sakit;dan

6. PeraturanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor 8


2

tahun 2015 tentangProgram Pengendalian Resistensi


Antimikroba di Rumah Sakit;

MENETAPKAN

Menetapka : 1. Surat Ketetapankepala Rumah Sakit Tentang Pedoman


n Kerja Tim Pelaksana Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba

2. Pedoman Kerja Tim Pelaksana Program Pengendalian


Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit sebagaimana terlampir
dalam Ketetapanini.

3. Pedoman Kerja Tim Pelaksana Program Pengendalian


Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit digunakan dalam
pengendalian resistensi antimikroba di Rumah Sakit.

4. Ketetapanini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jember
pada tanggal Oktober 2018

KarumkitTk. III Baladhika Husada,

dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.


Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771
4

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG Lampiran SK Karumkit Tk.III Baladhika


RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA Husada
Nomor SK/ /X/2018
Tanggal Oktober 2018

PROGRAM KERJA

tentang

TIM PPRA
RUMKIT TK.III BALADHIKA HUSADA

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam rangka pelaksanaan PPRA di rumah sakit, maka perlu disusun suatu
program pelaksaan pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit Baladhika
Husada.

BAB II
LATAR BELAKANG

Resistensi mikroba terhadap antimikroba telah menjadi masalah kesehatan


yang mendunia, dengan berbagai dampak merugikan dapat menurunkan mutu
pelayanan kesehatan. Muncul dan berkembangnya resistensi antimikroba terjadi
karena tekanan seleksi yang sangat berhubungan dengan penggunaan antimikroba,
dan penyebaran mikroba resisten. Tekanan seleksi resistensi dapat dihambat
dengan cara menggunakan secara bijak, sedangkan proses penyebaran dapat
dihambat dengan cara mengendalikan infeksi secara optimal.

Resistensi antimikroba yang dimaksud adalah resistensi terhadap antimikroba


yang efektif untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan
parasit. Bakteri adalah penyebab infeksi terbanyak, maka penggunaan antibakteri
yang dimaksud adalah penggunaan antibiotik.
Berbagai cara perlu dilakukan untuk menanggulangi maslah resistensi
antimikroba ini baik di tingkat perorangan maupun di tingkat institusi atau lembaga
pemerintahan, dalam kerjasama antar-institusi maupun antar-negara. WHO telah
berhasil merumuskan 67 rekomendasi bagi negara anggota untuk melaksanakan
pengendalian resistensi antimikroba. Di indonesia rekomendasi ini tampaknya belum
terlaksana secara institusional. Padahal, sudah diketahui bahwa penanggulangan
masalah resistensi antimikroba di tingkat internasional hanya dapat dituntaskan
5

melalui gerakan global yang dilaksanakan secara serentak, terpadu, dan


bersinambung dari semua negara. Diperlukan pemahaman dan keyakinan tentang
adanya masalah resistensi antimikroba, yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan
nasional melalui program terpadu antara rumah sakit, profesi kesehatan,
masyarakat, perusahaan farmasi dan pemerintah daerah dibawah koordinasi
pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan. Gerakan penanggulangan dan
pengendalian resistensi antimikroba secara paripurna ini disebut dengan Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA).

BAB III
TUJUAN

1. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Tujuan Umum
1) Menekan resistensi antibiotik
2) Mencegah toksisitas akibat penggunaan antibiotik
3) Menurunkan biaya akibat penggunaan antibiotik yang tidak bijak
4) Menurunkan risiko infeksi nosokomial
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai PPRA
2) Mendapatkan gambaran pola penggunaan antibiotik di Rumah Sakit
3) Mendapatkan gambaran pola resistensi antimikroba di Rumah sakit
4) Menekan munculnya Multi Drug Resisten
5) Mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program

BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok dan rincian kegiatan program ini terdiri dari :


a. Sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan tentang pengendalian
resistensi antimikroba
1) Sosialisasi terhadap seluruh anggota rumah sakit mengenai PPRA
2) Sosialisasi terhadap dokter rumah sakit
3) Pembuatan media informasi mengenai PPRA (leaflet, pamflet, dll)
b. Surveilens pola penggunaan antibiotik di rumah sakit
1) Mengumpulkan data penggunaan antibiotik yang digunakan
2) Membuat pola penggunaan antibiotik
3) Melakukan evaluasi terhadap penggunaan antibiotik
c. Survailens pola resistensi antimikroba dengan menggunakan metode
1) Mengumpulkan data pemeriksaan kultur dan resistensi antibiotik
2) Membuat rekapan hasil kultur dengan kuman positif
6

3) Membuat pola antimikroba


d. Mengadakan forum kajian infeksi terintegrasi
1) Forum kajian dilaksanakan jika ditemukan adanya kasus tertentu
yang perlu dibahas secara khusus dalam forum
2) Forum kajian dilaksanakan bersama tim praktisi kesehatan lainnya
e. Melaksanakan Program Mutu
1) Melakukan pengumpulan data penggunaan antibiotik
2) Melakukan pengolahan data untuk perhitungan DDD dan gyssens
3) Melakukan evaluasi terhadap hasil DDD dan Gyssens

BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Sosialisasi dan pelatihan serta pemberian wawasan tambahan mengenai


pengendalian resistensi antimikroba dilakukan dengan cara :
a. Sosialisasi mengenai PPRA setelah kegiatan apel pagi di aula
kepada seluruh anggota rumah sakit
b. Sosialisasi kepada dokter rumah sakit pada saat morning report
c. Berkoordinasi dengan MIRM mengenai pembuatan media informasi
PPRA
d. Menyimpan Media Informasi di beberapa tempat di area Rumah Sakit
2. Surveilense pola penggunaan antibiotik di rumah sakit dilakukan dengan
cara :
a. Berkoordinasi dengan ruangan terkait tentang penggunaan antibiotik
b. Mencari data dari rekam medis pasien yang menggunakan antibiotik
di ruangan terkait
c. Membuat pola penggunaan antibiotik
3. Mengadakan forum kajian infeksi terintegrasi bersama tim praktisi
kesehatan lainnya secara berkala.
a. Isi dari forum kajian dilakukan dengan pembahasan yang terdiri dari
1) Guideline based decision
2) Diagnosis pasti (klinis, Lab, Rontgen)
3) Menentukan derajat keparahan kasus
b. Pembahasan antibiotik–Mikrobiologi (Jenis, rute, dosis, durasi,
monitoring)
1) Menentukan parameter observasi
2) Melakukan pelaporan hasil pertemuan forum
d. Melaksanakan program mutu
1) Pengumpulan data penggunaan antibiotik
2) Melakukan pengolahan data untuk perhitungan ddd dan gyssens
3) Melakukan evaluasi terhadap hasil ddd dan gyssens
7

BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Kegiatan Bulan (2018)


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov D
1. Sosialisasi
a. kepada anggota RS
b.Kepada Dokter RS
c.pembuatan media informasi
2. Surveilans Pola Antibiotik
a.Mengumpulkan data
penggunaan antibiotik
b.membuat pola penggunaan
antibiotik
c.membuat evaluasi
penggunaan antibiotik
3. Surveilans Pola Antimikroba
a.mengumpulkan data
pemeriksaan kultur
b.Membuat rekapan hasil kultur
dengan kuman positif

c.membuat pola antimikroba


Mengadakan forum kajian
4. infeksi terintegrasi
a.temuan kasus infeksi
b. koordinasi dengan tim
praktisi lainnya

Melaksanakan Program Mutu


5.
a. Melakukan pengumpulan
data penggunaan
antibiotik

b. Melakukan pengolahan
data untuk perhitungan
DDD dan gyssens

BAB VI
SASARAN

Sasaran kegiatan dalam Program Pengendalian Resistensi Antibiotik (PPRA)


mengacu pada indikator mutu yaitu:
a. Perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik
8

Menurunnya konsumsi antibiotik, yaitu berkurangnya jumlah dan jenis


antibiotik yang digunakan sebagai terapi empiris maupun definitif
b. Perbaikan kualitas penggunaan antibiotik
Meningkatnya penggunaan antibiotik secara rasional (kategori nol,
Gyssens) dan menurunnya penggunaan antibiotik tanpa indikasi (kategori lima,
Gyssens)
c. Perbaikan pola sensitivitas antibiotik dan penurunan mikroba multiresisten
yang tergambar dalam pola kepekaan antibiotik secara periodik setiap tahun
d. Penurunan angka infeksi rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba
multiresisten, contoh Methicillin Resistant Staphylococcus aureus
MRSA) dan bakteri penghasil Extended Spectrum beta-lactamase (ESBL)
e. Peningkatan mutu penanganan kasus infeksi secara multi disiplin, melalui
forum kajian kasus infeksi terintegrasi

BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi program kerja dilaksanakan setiap 3 bulan sekali untuk memastikan


program kerja terlaksana sesuai jadwal. Evaluasi melibatkan ketua tim PPRA dan
Kepala Rumah Sakit

BAB IX
PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan pelaksanaan kegiatan program kerja dilakukan setiap bulan untuk


dilaporkan serta dievaluasi setiap 3 bulan. Laporan dan evaluasi tahunan disusun
9

setiap akhir tahun dan dilaporkan kepada KPRA (Komite Pengendalian Resistensi
Antimikroba)

Di tetapkan di : Jember

Pada tanggal : 01 Oktober 2018

Mengetahui,

Ketua Tim PPRA


Kepala Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada

dr. Maksum Pandelima, Sp.Ort dr. Aji Febriakhano Sp.B

Letkol Ckm NRP. 11970014880970

Anda mungkin juga menyukai