Anda di halaman 1dari 27

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG

RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

PANDUAN

tentang

ALUR PELAYANAN RUMAH SAKIT


RUMKIT TK. III BALADHIKA HUSADA

DISAHKAN DENGAN SURAT KETETAPAN KARUMKIT TK.III BALADHIKA HUSADA


NOMOR SK/ /X/2018 TANGGAL OKTOBER 2018
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA


Panduan Alur Pelayanan Rumah Sakit

TANDA
NAMA JABATAN TANGGAL
TANGAN

Nanang Yulianto
Kaur Infokes
Kapten Ckm 2196027630674

Mochamad Bisri, S.K.M.


KaurTuud
Kapten Ckm NRP 21980081340177

dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.


Karumkit
Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771
DAFTAR ISI

Surat Ketetapan Kepala Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Nomor SK/ / X / 2018
Tentang Panduan Alur Pelayanan Pasien

DAFTAR ISI...................................................................................................................................... i

SURAT KETETAPAN...................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................... 3

1.Latar Belakang.........................................................................................................3
2.Definisi.....................................................................................................................3

BAB II RUANG LINGKUP................................................................................................................ 4

3. Konsep Penerimaan Pasien Di Rumah Sakit.........................................................4


4.Panduan Alur Pasien Di Rumkit Tk.Iii Baladhika Husada.......................................6
5.Alur Pelayanan Rawat Jalan...................................................................................7
6.Alur Pelayanan Gawat Darurat................................................................................9
7.Alur Pelayanan Rawat Inap...................................................................................11

BAB III TATA LAKSANA................................................................................................................ 14

8.Tata Laksana Kesinambungan Pelayanan Pasien...............................................14


9.Tata Laksana Persiapan Pasien............................................................................14
10.Tata Laksana Serah Terima Pasien (Hand Off)..................................................14
11.Tata Laksana Rujukan Ke Rs Lain......................................................................14

BAB IV DOKUMENTASI................................................................................................................15

12.Form Serah Terima Pasien – Transfer Pasien Intra Rs......................................15

BAB V PENUTUP.......................................................................................................................... 16

i
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

SURAT KETETAPAN
KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
NOMOR SK/ / X/2018

tentang

PANDUAN ALUR PELAYANAN RUMAH SAKIT

KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA,

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya menjamin kesinambungan pelayanan


rumah sakit, maka diperlukan standarisasi alur pelayanan pasien di
Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian;
b. Bahwa agar proses pelayanan pasien terlaksana dengan baik
dan terstandardisasi maka perlu suatu Panduan Alur Pelayanan
Rumah Sakit sebagai landasan bagi kesinambungan pelayanan
pasien dari satu unit pelayanan ke unit pelayanan lainnya;
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu
ditetapkan Panduan Alur Pelayanan Rumah Sakit berdasarkan
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis;
5. Ketetapan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

MENETAPKAN

Menetapka : 1. Surat Ketetapan Direktur Rumah Sakit Tentang Panduan Alur


n Pelayanan Rumah Sakit
: 2. Panduan Alur Pelayanan Rumah Sakit sebagaimana terlampir
dalam Ketetapan ini.
: 3. Panduan Alur Pelayanan Rumah Sakit digunakan dalam
pengaturan kesinambungan pelayanan pasien dari satu unit kerja ke
unit kerja lain di Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian.
2

: 4. Surat Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jember
Pada tanggal Oktober 2018

Karumkit Tingkat III Baladhika


Husada,

dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.


Letnan Kolonel Ckm NRP
11950008540771
DATASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG Lampiran SK Karumkit Tk.III Baladhika Husada
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA Nomor SK/ / X/2018
Tanggal Oktober 2018

PANDUAN

tentang

ALUR PELAYANAN PASIEN


RUMKIT Tk. III BALADHIKA HUSADA

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah fasilitas kesehatan yang penting bagi masyarakat, karena
Rumah Sakit adalah tulang punggung fasilitas kesehatan di Indonesia. Rumah Sakit bisa
dimiliki oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah atau swasta. Tenaga di Rumah Sakit pun
beragam, ada tenaga dokter, perawat, apoteker, ahli gizi, tenaga perekam medis, tenaga
manajemen kesehatan maupun tenaga non kesehatan.
Pasien yang datang ke Rumah Sakit pun memiliki beragam jenis penyakit mulai dari
penyakit menular sampai penyakit degeneratif. Oleh karena itu, disini saya berusaha
untuk menyusun alur dan prosedur pendaftaran pasien baik pasien rawat jalan, rawat
darurat dan rawat inap.
Perubahan paradigma pelayanan kesehatan yang menempatkan pasien sebagai
pusat pelayanan di rumah sakit, telah mengubah konsep bahwa dokter adalah penentu
pelayanan terhadap pasien, menjadi bagaimana rumah sakit menetapkan standar
pelayanan yang mampu diberikan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang datang ke
rumah sakit. Oleh karena itu diperlukan suatu standarisasi penerimaan pasien melalui
proses skrining dan penentuan alur pelayanan pasien, untuk memenuhi kebutuhan pasien
melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien.

2. Definisi

a. Kebutuhan Pasien adalah status kesehatan yang diharapkan oleh pasien terhadap
kondisi kesehatannya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif di rumah sakit.
b. Kemampuan Pelayanan Rumah Sakit adalah jenis pelayanan yang mampu
diberikan oleh rumah sakit berdasarkan kelas dan tipe rumah sakit sesuai peraturan
perundang-undangan yang meliputi pelayanan medis, pelayanan keperawatan,
pelayanan penunjang klinis, dan pelayanan penunjang non klinis.
c. Skrining Kebutuhan Pasien adalah penapisan atau penyaringan atas kebutuhan
pasien yang dapat dipenuhi oleh rumah sakit berdasarkan kemampuan pelayanan
rumah sakit, melalui kontak pertama berupa evaluasi visual atau pengamatan singkat,
wawancara singkat, dan pemeriksaan fisik atau penunjang lain (bila diperlukan).
d. Alur Pelayanan Pasien adalah perjalanan pasien di rumah sakit sejak kontak
pertama dengan tenaga klinis yang menerima, admisi, keluar pulang, atau pindah
yang melibatkan berbagai profesional pemberi asuhan (PPA), unit pelayanan, dan
4

Manajer Pelayanan Pasien (MPP), dalam menerima pelayanan kesehatan untuk


memenuhi kebutuhan pasien yang dapat dipenuhi dari sumber daya yang tersedia di
rumah sakit dan kalau perlu sumber daya dari luar rumah sakit.
e. Asuhan Pasien Terintegrasi adalah pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan
yang berpusat pada pasien dan mencakup elemen berikut:
1) keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga;
2) Dokter Penanggung Jawan Pelayanan (DPJP) sebagai ketua tim asuhan
pasien oleh profesional pemberi asuhan (PPA);
3) Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja sebagai tim interdisiplin dengan
kolaborasi interprofesional dibantu antara lain oleh Panduan Praktik Klinis (PPK),
Panduan Asuhan Profesional Pemberi Asuhan (PPA) lainnya, Alur Klinis/Clinical
Pathways terintegr asi, Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT
(Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi);
4) perencanaan pemulangan pasien (P3) atau discharge planningterintegrasi
5) asuhan gizi terintegrasi;
6) manajer pelayanan pasien
f. Manajer Pelayanan Pasien (MPP) adalah tenaga klinis yang ditetapkan oleh
pimpinan rumah sakit dan bukan merupakan profesional pemberi asuhan (PPA) aktif
dan dalam menjalankan manajemen pelayanan pasien mempunyai peran dan fungsi
minimal sebagai berikut:
1) memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien;
2) mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien;
3) mengoptimalkan proses reimbursemen;
4) asesmen untuk manajemen pelayanan pasien;
5) pelayanan untuk manajemen pelayanan pasien;
6) komunikasi dan koordinasi;
7) edukasi dan advokasi;
8) kendali mutu dan biaya pelayanan pasien.

BAB II
RUANG LINGKUP

3. Konsep Penerimaan Pasien Di Rumah Sakit

a. Pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk memenuhi


kebutuhan pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif wajib dilakukan
skrining kebutuhan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang kontak pertama kali.
b. Skrining kebutuhan pelayanan dilaksanakan untuk menentukan apakah kebutuhan
pasien dapat dipenuhi berdasarkan kemampuan pelayanan rumah sakit, atau
memerlukan sumber daya lain di luar rumah sakit.
c. Apabila pasien dapat dilayani, maka dilakukan asesmen awal medis dan asesmen
awal keperawatan untuk menentukan rencana pelayanan dan asuhan yang sesuai.
d. Apabila pasien tidak dapat dilayani, maka petugas rumah sakit wajib melakukan
rujukan ke fasilitas kesehatan lain yang lebih mampu dengan terlebih dahulu
memberikan informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
e. Apabila pasien berada dalam kondisi kegawatdaruratan, maka wajib dilakukan
penanganan terlebih dahulu di IGD untuk mengatasi kegawatdaruratannya sampai
kondisi stabil, dan setelah itu dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih
mampu.
5

f. Pelayanan pasien di rumah sakit dilakukan oleh berbagai unit pelayanan oleh para
profesional pemberi asuhan (PPA) secara terintegrasi dengan Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP) sebagai Clinical Leader.
h. Pasien dipindahkan dari unit pelayanan yang satu ke unit pelayanan lainnya pasien
oleh petugas yang kompeten.
i. Manajer Pelayanan Pasien (MPP) bertanggung jawab mengintegrasikan pelayanan
pasien dengan melakukan komunikasi yang memadai terhadap berbagai profesional
pemberi asuhan (PPA).
f. Keluaran yang diharapkan dari kegiatan manajemen pelayanan pasien antara lain
adalah:
1) pasien mendapat asuhan sesuai dengan kebutuhannya;
2) terpelihara kesinambungan pelayanan;
3) pasien memahami/mematuhi asuhan dan peningkatan kemandirian pasien;
4) kemampuan pasien mengambil keputusan;
5) keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga;
6) optimalisasi sistem pendukung pasien;
7) pemulangan yang aman.
6

4. Panduan Alur Pasien Di Rumkit Tk.Iii Baladhika Husada


P

E
PENDAFTARAN
IGD
N

N
INSTALASI
BEDAH DAN
J ANASTESI

PASIEN DATANG

P
SKRINING PENDAFTARAN RAWAT JALAN
IGD SKRINING
7

5. Alur Pelayanan Rawat Jalan

Unit Rawat Jalan adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
berupa tindakan/ perawatan dan pengobatan kepada pasien, serta melakukan
pencatatan/ perekaman kondisi pasien dan bertanggung jawab atas segala kegiatannya di
rawat jalan.
a. Ciri-ciri unit rawat jalan:
1) Melayani pasien baik pasien yang berobat maupun yang membutuhkan
pelayanan kesehatan.
2) Buka pada jam-jam tertentu
3) Menentukan apakah pasien tersebut dapat dirujuk di sarana pelayanan
kesehatan atau di rawat inap.
4) Biasanya melayani pasien dalam jumlah banyak, oleh karena itu membutuhkan
kartu tunggu agar pasien dapat antri;dan
5)  Melayani pasien yang memiliki penyakit/ gangguan yang tidak mendesak.
b. Tugas pokok Unit rawat jalan:
1) Menyiapkan segala peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan di Unit Rawat
Jalan.
2) Melakukan pencatatan pasien di buku register
3) Memberikan pelayanan dan informasi medis serta pengobatan
4) Melakukan pencatatan/ perekaman kondisi pasien di DRM rawat jalan dengan
lengkap 
5) Membuat dan menerima surat rujukan
6) Membuat surat pengantar ke IPP ( Instalasi Pemeriksaan Penunjang ), URI
( Unit Rawat Jalan ) dan surat keterangan sehat ( bila perlu ).
7) Membuat Sensus Harian Rawat Jalan ( SHRJ ).
8) Menerima DRM rawat jalan dari TPPRJ dan mengirimkan ke bagian
assembling dengan buku ekspedisi.
9) Membuat informed consent, visum et repertum dan general consent (bila
perlu).
c. Dokumen-dokumen yang harus ada di Unit Rawat Jalan:
1) Surat perintah rawat inap (Admission Note)
2) Sensus Harian Rawat Jalan (SHRJ)
3) Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan
4) Buku register poli Spesialis
5) Buku resep
6) Surat Pengantar rujukan
7) Surat Jawaban rujukan
8) Surat Keterangan Sehat
9) Surat Keterangan Kematian
10)Informed consent
11)Kartu tunggu pasien
12)Buku ekspedisi rawat jalan
13)Buku Catatan Tindakan rawat jalan
14)Formulir pengantar pembayaran jasa pelayanan dan tindakan.
d. Informasi yang dihasilkan di unit rawat jalan:
1) Identitas pasien
2) Jumlah kunjungan pasien di Unit Rawat Jalan ( per poli spesialis), baik pasien
lama dan baru.
3) Jumlah pasien yang dirujuk, pasien rujukan dan jumlah pasien yang dirawat
4) Jumlah pasien rawat jalan BPJS, asuransi maupun mandiri.
8

5) Riwayat penyakit, anamnesis dan  pemeriksaan  fisik, diagnosa/ jenis penyakit,


terapi ( pengobatan ) dan tindakan 
6) Penanggung jawab pasien ( dokter dan perawat )
7) Jumlah pembayaran jasa pelayanan medis dan tindakan dari pasien rawat jalan
8) Fungsi-fungsi yang terkait:
d. Fungsi distribusi DRM di TPPRJ/ Filling
e. Bagian assembling, coding dan indexing
f. Fungsi pemeriksaan penunjang  (Laboratorium dan Radiologi)
g. Farmasi
h. Administrasi
i. TPPRI

ALUR POLI RAWAT JALAN POLI SPESIALIS

DATANG SENDIRI PASIEN


1. DOKTER
PRAKTEK
2. RUJUKAN : MESIN ANTRIAN
a.PUSKESMA
S/FKTP
b. DOKTER
TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT JALAN
KELUARGA
c. RUJUKAN
RS LAIN
KEMUDIAN
MENGAMBIL UMUM BPJS
ANTRIAN DI
MESIN
ADMINISTRASI JAMINAN PERSETUJUAN

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
POLI YANG DITUJU RADIOLOGI
LABORATORIUM
 INSTALASI FARMASI

RAWAT PULANG RUJUK

TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT INAP

RUANG RAWAT INAP


9

6. Alur Pelayanan Gawat Darurat

Instalasi Gawat Darurat adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
berupa tindakan/ perawatan dan pengobatan kepada pasien, serta melakukan
pencatatan/ perekaman kondisi pasien dan bertanggung jawab atas segala kegiatannya di
Unit Gawat Darurat.
a. Ciri-ciri Intalasi rawat Darurat :
1) Buka 24 jam
2) Terdiri dari minimal satu orang dokter jaga dan satu orang perawat yang harus
ada di IGD
3) Melayani pasien yang membutuhkan pertolongan yang bersifat segera dan
mengancam nyawa.
4) Terdapat obat dan alat kesehatan yang mencukupi dan dapat digunakan untuk
merawat pasien yang membutuhkan pertolongan mendesak dan mengancam
nyawa.
b. Tugas Pokok Unit Rawat Darurat :
1) Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan di Unit Rawat
Darurat.
2) Menerima pasien dengan baik dan segera memberikan pertolongan/ perawatan
dengan cepat dan tepat.
3) Melakukan perekaman/ pencatatan kondisi pasien di DRM Gawat Darurat
dengan lengkap.
4) Menerima DRM Gawat Darurat dari TPPGD dan mengirimkan ke bagian
Assembliong dengan buku ekspedisi.
5) Memberikan tindak lanjut atas pasien dengan cepat (bisa dirujuk, dirawat inap
maupun rawat jalan).
6) Membuat surat pengantar rawat inap (Admission Note), Instalasi Pemeriksaan
Penunjang, rujukan, surat keterangan sehat dan surat kematian (bila perlu)
7) Melakukan registrasi di Buku Register Rawat Darurat 
8) Membuat Sensus Harian Rawat Darurat (SHRD)
c. Dokumen-dokumen yang harus ada di Unit Gawat Darurat :
1) Surat Perintah Rawat Inap (Admission Note)
2) Sensus Harian Rawat Darurat 
3) DRM Rawat Darurat
4) Buku register rawat darurat
5) Buku resep
6) Surat pengantar rujukan 
7) Surat jawaban rujukan
8) Surat keterangan kematian
9) Informed consent
10)Buku ekspedisi rawat darurat
11)Buku Catatan Tindakan rawat darurat
12)Formulir pengantar pembayaran jasa pelayanan dan tindakan.
d. Fungsi-fungsi terkait:
1) Fungsi distribusi DRM di TPPRJ/ Filling
2) Bagian assembling, coding dan indexing
3) Fungsi pemeriksaan penunjang (Laboratorium dan Radiologi)
4) Farmasi
5) Administrasi
6) TPPRI
e. Informasi-informasi yang dihasilkan di Instalasi Gawat Darurat:
10

1) Identitas pasien
2) Jumlah kunjungan pasien di Instalasi Gawat Darurat, baik pasien lama dan
baru.
3) Jumlah pasien yang dirujuk, pasien rujukan dan jumlah pasien yang dirawat
4) Jumlah pasien rawat darurat BPJS, asuransi maupun mandiri.
5) Riwayat penyakit, anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis/ jenis penyakit,
terapi (pengobatan) dan tindakan 
6) Penanggung jawab pasien (dokter dan perawat)
7) Jumlah pembayaran jasa pelayanan medis dan tindakan dari pasien rawat
darurat
8) Kondisi pasien saat datang
9) Kendaraan yang dipakai untuk tiba di Rumah Sakit

 
11

ALUR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

PASIEN

INSTALASI GAWAT DARURAT

TRIASE PENDAFTARAN
IGD

P1 PII PIII

PENUNJANG

R.INAP R.JALAN RUJUK MENINGGAL

TP RI KAMAR
JENAZAH

RUANG KAMAR INSTALASI BEDAH


R.INAP BERSALIN DAN ANASTESI

AMBULANCE

PENUNJANG RUJUK RS PULANG


RADIOLOGI LAIN
LABORATORIUM
INSTALASI FARMASI

7. Alur Pelayanan Rawat Inap

Instalasi Rawat Inap adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
berupa tindakan/ perawatan dan pengobatan kepada pasien, serta melakukan
12

pencatatan/ perekaman kondisi pasien dan bertanggung jawab atas segala kegiatannya di
Unit Rawat Inap.
a. Ciri-ciri instalasi rawat inap:
1) Buka 24 jam
2) Terdiri dari dua orang perawat jaga untuk tiap kelas.
3) Melayani pasien yang di rawat inap termasuk memberikan perawatan dan
pengobatan. 
b. Tugas Pokok Intalasi Rawat Inap:
1) Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan di Unit Rawat
Inap (ruang perawat)
2) Memberikan pengawasan, perawatan, dan pengobatan secara intensif kepada
pasien 
3) Memberikan informasi kesehatan yang jelas dan transparan kepada pasien
atau orang yang bertanggung jawab terhadap pasien dan kepada dokter
penanggung jawab pasien.
4) Melakukan pencatatan/ perekaman kondisi pasien ke DRM Rawat Inap, dan
rencana penatalaksanaan/ tindak lanjut pasien.
5) Melakukan registrasi pasien ke dalam buku register
6) Membuat surat pengatar rujukan, Instalasi Pemeriksaan Penunjang, surat
keterangan sehat, informed consent, visum et repertum ( bila perlu )
7) Setiap ada mutasi pasien melaporkan ke TPPRI
8) Membuat Sensus Harian Rawat Inap ( SHRI )
9) Melakukan kontrol pendapatan jasa pelayanan bersama dengan Kassa.
c. Dokumen-dokumen yang harus ada di Unit Rawat Inap:
1) DRM rawat inap yang sesuai dengan jenis penyakitnya.
2) Sensus Harian Rawat Inap (SHRI)
3) Informed consent, surat-surat persetujuan, surat pengantar rujukan dan dirujuk,
serta surat keterangan sehat.
4) Formulir laporan penyakit menular
5) Formulir laporan individual pasien
6) Buku laporan perawatan
7) Buku resep
8) Buku register rawat inap
9) Buku ekspedisi rawat inap
10) Buku Catatan Tindakan rawat inap
11) Formulir pengantar pembayaran jasa pelayanan dan tindakan rawat inap.
d. Fungsi-fungsi terkait:
1) Fungsi distribusi DRM di TPPRJ/ Filling
2) Bagian assembling, coding dan indexing
3) Fungsi pemeriksaan penunjang (Laboratorium dan Radiologi)
4) Farmasi
5) Kasir
6) TPPRI
7) Instalasi Gizi
8) Instalasi Bedah Sentral, terdiri dari : Instalasi Kebidanan, Instalasi Kamar
Operasi, Instalasi Kamar Intensif dan, Instalasi Kamar Bayi ( VK )
e. Informasi yang dihasilkan di unit rawat inap:
1) Identitas pasien
2) Jumlah pasien yang masuk setiap bangsal 
3) Jumlah pasien keluar dan masuk serta cara keluarnya
4) Hasil pelayanan dan jumlah pasien yang meninggal < 2x24 jam dan >=48 jam.
13

5) Jumlah hari pasien dirawat di setiap bangsal


6) Jumlah pasien BPJS, asuransi dan mandiri.
7) Jumlah dan jenis pemeriksaan penunjang pasien
8) Jumlah dan jenis tindakan atau operasi.
9) Jumlah dan jenis penyakit menular dan wabah.
10)Jumlah pembayaran jasa pelayanan medis dan tindakan dari pasien rawat inap.
11)Cara pembayaran jasa rawat inap

ALUR PASIEN RAWAT INAP

PASIEN DATANG

Mend T TPP
esak idak POLI PERLU t PERLU
RJ SPESIALIS PEMERIKSAAN idak DIRUJUK
PENUNJANG
ya
Dirujuk Ke faskes
lain
TPPRD

Pasien Administrasi Farmasi Unit Rawat Inap


selesai Pulang

8. Alur Pelayanan Laboratorium

Alur Pelayanan laboratorium adalah prosedur perjalanan specimen penderita rawat


jalan untuk mendapatkan pemeriksaan laboratorium. Intaslasi Laboratorium adalah salah
satu instalasi dirumah sakit yang merupakan pelayanan penunjang yang bertujuan :
a. Membantu diagnose suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani suatu
penyakit dengan tepat
b. Menentukan resiko terhadap suatu penyakit engan harapan penyakit tersebut
dapat terdeteksi secara dini
c. Menentukan prognosis penyakit sehingga dapat digunakan sebagai pemantau
perkembangan dan keberhasilan pengibatan suatu penyakit
Adapun tata cara melalkukan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut
1) Petugas rawat jalan/Poli spesialis atau dokter membuat surat permintaan
pemeriksaan ke laboratorium atau surat pengantar
2) Surat permintaan pemeriksaan laboratorium diisi identitas penderita, jenis
pemeriksaan yang diminta dan ditandatangani oleh dokter
3) pasien ke bagian administrasi
a. jika pasien BPJS atau jaminan kesehatan lainnya sertai jaminan
persetujuan atau sep pada pengantar laboratorium
b. jika pasien umum langsung membayar pada tempat administrasi dan
disertakan kwitansi
4) pasien ke laboratorium untuk pengambilan spesimen untuk pemeriksaan lab
5) mencatat hasil laboratorium
14

6) hasil dibawa kembali ke dokter spesialis untuk dikonsultasikan


7) pasien dapat pulang atau rawat inap

ALUR PASIEN LABORATORIUM

PASIEN

PERMINTAAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM OLEH DOKTER

SURAT PENGANTAR

ADMINISTRASI

UMUM BPJS

JAMINAN
ADMINISTRASI
PERSETUJUAN ATAU
SEP

PENGAMBILAN
SPESIMEN

PEMERIKSAAN LAB

PENCATATAN
HASIL

HASIL DOKTER/KONSUL
TASI

PULANG RANAP
15

9. Alur Pelayanan Radiologi


Pelayanan radiologi adalah pelayanan kesehatan yang menggunakan sinar
peng-ion atau bahan radioaktif sehinggan penggunaan bahan tersebut mempunyai dua
sisi yang saling berlawanan, yaitu dapat sangat berguna bagi penegakan diagnose dan
terapi penyakit dan disisi lain akan sangat berbahaya bila penggunaanya tidak tepat dan
tidak terkontrol.
Adapun prosedur pelayanan Radiologi sebagai berikut:
1. Petugas poli spesialis atau dokter membuat surat permintaan pemeriksaan
radiologis/surat pengantar
2. surat permintaan pemeriksaan l diisi identitas penderita, jenis pemeriksaan yang
diminta dan ditandatangani oleh dokter
3. pasien ke bagian administrasi
a. jika pasien BPJS atau jaminan kesehatan lainnya sertai jaminan persetujuan atau
sep pada pengantar pemeriksaan
b. jika pasien umum langsung membayar pada kasir dan disertakan kwitansi
4. pasien ke radiologi untuk pemeriksaan
5. mencatat hasil pemeriksaan
6. hasil dibawa kembali ke dokter spesialis untuk dikonsultasikan
pasien dapat pulang atau ranap

ALUR PASIEN RADIOLOGI

PASIEN

PERMINTAAN RONTGEN OLEH


DOKTER

SURAT PENGANTAR

ADMINISTRASI

UMUM BPJS

ADMINISTRASI JAMINAN PERSETUJUAM


ATAU SEP
FOTO
RONTGEN

PEMBACAAN HASIL FOtO OLEH PULANG


DOKTER RADIOLOGI

FOTO RONTGEN DOKTER/KONSULTASI RANAP


16

10. Alura Pasien Corona Virus Desease 19


ALUR PELAYANAN NOVEL COVID 19 RAWAT INAP RUMAH SAKIT TINGKAT III
RS BALADHIKA HUSADA JEMBER

PASIEN KLUSTER
DEMAM PNEUMONIA

FASYANKES/IGD:
1. ANAMNESIS

2. PEMERIKSAAN
FISIK

MEMENUHI DO
PASIEN DALAM TIDAK
YA
PENGAWASAN

1. ISOLASI RUANG COVID19 IGD MEMENUHI


DO PASIEN
2. TATALAKSANA GAWAT DALAM
PEMANTAUAN
DARURAT

3. PENGAMBILAN
SPESIMEN/PEMERIKSAAN
PENUNJANG PASIEN
RAWAT JALAN
4. PELAPORAN NOTIFIKASI DILAKUKAN
DINKES/DADENKESYAH/KESD PELAPORAN
AM SECARA BERJENJANG DAN
MONITORING
5. PEMANTAUAN KONTAK ERAT DINKES SELAMA
MASA INKUBASI

ICU ISOLASI RUJUK


17

ALUR PELAYANAN NOVEL COVID 19 RAWAT JALAN RUMAH SAKIT TINGKAT


III RS BALADHIKA HUSADA JEMBER

PASIEN RAWAT
JALAN

POLIKLINIK RAWAT
JALAN:
ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIK

MEMENUHI DO PASIEN
DALAM PENGAWASAN

TIDAK
YA

MEMENUHI DO
ISOLASI RUANG COVID19 IGD
PASIEN DALAM
TATALAKSANA GAWAT DARURAT PEMANTAUAN

PENGAMBILAN SPESIMEN/PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PELAPORAN NOTIFIKASI PASIEN RAWAT


DINKES/DADENKESYAH/KESDAM SECARA JALAN DILAKUKAN
PELAPORAN DAN
BERJENJANG
MONITORING
PEMANTAUAN KONTAK ERAT DINKES SELAMA
MASA INKUBASI

ICU ISOLASI RUJUK


18

Keterangan:
1. Orang Dalam Pemantauan: seseorang yang mengalami gejala demam >38c atau
ada riwayat demam atau ISPA tanpa disertai Pneumonia dan memiliki riwayat
perjalanan ke Negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala,
tidak semua ODP diterjemahkan sakit.

2. Pasien Dalam Pengawasan: seseorang yang mengalami demam >38c atau ada
riwayat demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan atau ISPA disertai dengan
Pneumonia dan memiliki riwayat perjalanan ke Negara yang terjangkit pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala (disebut juga sebagai Suspek).

3. Kasus Probabel: pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk COVID19 tetapi
belum dapat disimpulkan atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif pan-
coronavirus atau beta coronavirus.

4. Kasus Konfirmasi: seseorang yang terinfeksi COVID19 dengan hasil pemeriksaan


laboratorium positif.

5. Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam
ruangan atau berkunjung(dalam radius 1 meter dengan pasien dalam pengawasan,
probabel, atau konfirmasi

1. Resiko rendah: bila kontak dengan pasien dalam pengawasan

2. Resiko tinggi: bila ada riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel.

Termasuk kontak erat diantaranya:


a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar, dan
membersihakan lingkungan perawatan khusus.

b. Orang yang merawat atau menunggu pasien di ruangan.

c. Orang yang tinggal serumah dengan pasien.

d. Tamu yang berada satu ruangan dengan pasien.

e. Orang yang berpergian dalam satu alat angkut.

f. Orang yang bekerja bersama pasien.


19
20

TATA LAKSANA

10. Tata Laksana Kesinambungan Pelayanan Pasien

a. Setiap pasien wajib dilakukan skrining kebutuhan pelayanan promotif, preventif,


kuratif, dan rehabilitatif untuk menentukan apakah pelayanan yang akan diberikan
menggunakan sumber daya rumah sakit atau perlu dirujuk untuk mendapatkan
pelayanan dari sumber daya di luar rumah sakit.
b. Apabila pasien dalam kondisi kegawatdaruratan maka akan dilakukan skrining
kegawatdaruratan (triase) dan dilakukan penanganan untuk mengatasi
kegawatdaruratannya.
c. Asesmen awal medis dan keperawatan dilakukan terhadap pasien untuk
menentukan rencana pelayanan di unit pelayanan tertentu, atau perlu dipindahkan ke
unit pelayanan lain di dalam rumah sakit, berdasarkan keputusan DPJP.
d. Kesinambungan pelayanan dilaksanakan berdasarkan alur pelayanan yang telah
ditetapkan dengan supervisi dan koordinasi oleh Manajer Pelayanan Pasien (MPP).

11. Tata Laksana Persiapan Pasien

a. Meskipun berpotensi memberikan risiko tambahan terhadap pasien, transfer yang


aman dapat dilakukan bahkan pada pasien yang sakit berat/kritis (extremely ill).
b. Transfer sebaiknya tidak dilakukan bila kondisi pasien belum stabil (pasien kalau
kondisi sudah stabil)
c. Hipovolemia adalah kondisi yang sulit ditoleransi oleh pasien akibat adanya
akselerasi dan deselerasi selama transfer berlangsung, sehingga hipovolemia harus
sepenuhnya dikoreksi sebelum transfer.

12. Tata Laksana Serah Terima Pasien (Hand Off)

Setibanya di Unit penerima transfer, perawat pelaksana transfer segera melakukan


serah terima informasi mengenai asuhan pasien, sebelum memindahkan pasien ke Unit
penerima transfer, meliputi identitas pasien, diagnosis kerja, ringkasan riwayat kesehatan,
catatan alergi, kondisi medis pasien (vital sign), hasil pemeriksaan diagnostik penting,
pengobatan sebelumnya, saat ini, dan selanjutnya, kewaspadaan khusus yang perlu
dilakukan terhadap pasien, dan catatan monitoring selama proses transfer.

13. Tata Laksana Rujukan Ke Rs Lain

a. Pastikan bahwa rumah sakit tujuan dapat dan setuju untuk menerima pasien
sebelum dilakukan transfer.
b. Kontak pertama harus dilakukan oleh konsultan/ dokter penanggung jawab di
kedua rumah sakit, untuk mendiskusikan mengenai kebutuhan medis pasien.
c.
21

BAB IV
DOKUMENTASI

14. Form Serah Terima Pasien – Transfer Pasien Intra Rs

FORM TRANSFER PASIEN INTRA RS

Nama Pasien : ....................................... No. RM :


Jenis Kelamin : ....................................... Tanggal Masuk :
Tgl lahir/umur : ....................................... Ruang/Kamar :
DPJP : ....................................... Tgl & Jam Pindah :
Pindah ke Ruang / Kamar :
Diagnosa Masuk: ....................................... Diagnosa Sekarang :

I. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : ....................................................................................................

Kesadaran : Composmentis Apatis Delirium Somnolen Stupor Koma

Pemeriksaan Tanda-tanda vital :


Tensi : ..... mmHg, Suhu : ..... °C, Nadi : ..... x/mnt, Pernafasan : ..... x/mnt
Keluhan : ....................................................................................................

Riwayat Penyakit : ....................................................................................................

Riwayat Alergi : ....................................................................................................

Alasan Pindah Ruangan : ....................................................................................................


II. MASALAH KEPERAWATAN :
III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK YANG SUDAH DILAKUKAN
Laboratorium : ....................................................................................................
......................................................................................................
EKG Foto Abomen CT Scan : .................................

Toraks Foto Spirometri Endoscopi : ..............................

Foto Cervical / Vetebrata Echo/Treadmill CTG

Foto Genu/Femur USG/MRI/A


Lain : ......................................................................................................................................
..................................................................................................................
IV. TINDAKAN MEDIS YANG SUDAH DILAKUKAN
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
V. PEMBERIAN THERAPI
Tgl / jam Pemberian Terapi : ...............................................................................................................
Infus : .....................................................................................................................................

Obat Injeksi :…………………………………………………………………………………………………


22

1. ............................................................. 4. ..............................................................
2. .............................................................. 5. ..............................................................
3. .............................................................. 6. ..............................................................
Obat Oral :
1. .............................................................. 4. ..............................................................

2. .............................................................. 5. ..............................................................

3. .............................................................. 6. ..............................................................

Mobilisasi : Mandiri Dibantu Dibantu Penuh

Kewaspadaan : Standar Contact Airbone Droplet


Kebutuhan Khusus : Protokol Risiko Pasien Jatuh Protokol                     Restrain
Perawatan Luka Hygiene
Perawat yang menyerahkan Perawat yang menerima
Jam : Jam :

( ..................................................................) ( ..................................................................)

BAB V
PENUTUP

Panduan Alur Pelyanan pasien disusun agar dapat dipakai sebagai pegangan atau
acua oleh oleh petugas pendaftaran atau staf yang terkait dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan kepada pasien, serta sebagai dasar panduan seluruh staf dirumah sakit dalam
melaksanakan kegiatannya.
Panduan Alur Pelayanan pasien berlaku sejak tanggal ditetapkan

Karumkit Tingkat III Baladhika Husada,

dr. Maksum Pandelima, Sp.OT.


Letnan Kolonel Ckm NRP 11950008540771

Anda mungkin juga menyukai