Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KERJA

PPRA TAHUN 2019

RUMAH SAKIT MATA SIANTAR


KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA SIANTAR PEMATANGSIANTAR
NOMOR : 037-A/KEP-PPRA/DIR/RSMS/III/2019
TENTANG
PROGRAM KERJA PPRA TAHUN 2019
DI RUMAH SAKIT MATA SIANTAR

DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA SIANTAR

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


di Rumah Sakit Mata Siantar, diperlukan suatu proses
pelayanan yang professional, cepat dan tepat serta sesuai
dengan ketentuan dan standar yang
berlaku
b. Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu diterbitkan
Keputusan Direktur Tentang Program Kerja PPRA Tahun
2019 di Rumah Sakit Mata Siantar.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1197/MENKES/ SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan
Bank darah Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
983/ MENKES/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Mata Siantar;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8
tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
20406/MENKES/PER/12/2011 tentang Pedoman Umum
Penggunaan Antibiotika.
8. SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
811/MENKES/SK/X/ 2006 Tanggal 03 Oktober 2006 tentang
MEMUT
Peningkatan Kelas Rumah Sakit Mata Siantar Rumah
USKAN :

9. Peraturan Bupati Malang Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pola Tata


Kelola Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Mata Siantar .
10. Peraturan Bupati Malang Nomor 33 Tahun 2014 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Mata siantar.

Menetapkan:
Kesatu : Program Kerja Instalasi PPRA Tahun 2019 di Rumah Sakit Mata Siantar

Kedua : Program Kerja PPRA Tahun 2019 di Rumah Sakit Mata Siantar
Kanjuruhan sebagaimana tercantum dalam
lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Program Kerja PPRA Tahun 2019 di Rumah Sakit Mata Siantar ini
apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada di
Rumah Sakit Mata Siantar.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : PematangSiantar
Pada Tanggal : agustus 2019

DIREKTUR Ruamah Sakit Mata


Pematang Siantar

dr. FLORA MAYA DAMANIK,


MARS
DAFTAR ISI

A PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

B LATAR BELAKANG ................................................................................................... 2


C TUJUAN UMUM DAN KHUSUS ............................................................................... 2

1. Tujuan Umum ...................................................................................................... 2

2. Tujuan khusus ................................................................................................... 2

D KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN .................................................. 3

1. KEGIATAN POKOK ................................................................................................ 3

2. RINCIAN KEGIATAN ............................................................................................. 3

E CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN .................................................................... 3

F SASARAN ................................................................................................................ 4

G JADWAL KEGIATAN ................................................................................................. 5

H Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan .................................................... 5

I Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ...................................................... 6


A PENDAHULUAN
Resistensi mikroba terhadap antimikroba (disingkat: resistensi antimikroba,
antimicrobial resistance, AMR) telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia, dengan
berbagai dampak merugikan dapat menurunkan mutu pelayanan kesehatan. Muncul dan
berkembangnya resistensi antimikroba terjadi karena tekanan seleksi (selection pressure) yang
sangat berhubungan dengan penggunaan antimikroba, dan penyebaran mikroba resisten
(spread). Tekanan seleksi resistensi dapat dihambat dengan cara menggunakan secara bijak,
sedangkan proses penyebaran dapat dihambat dengan cara mengendalikan infeksi secara
optimal.
Berbagai cara perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah resistensi
antimikroba ini baik di tingkat perorangan maupun di tingkat institusi atau lembaga
pemerintahan, dalam kerja sama antar-institusi maupun antar-negara. WHO telah berhasil
merumuskan 67 rekomendasi bagi negara anggota untuk melaksanakan pengendalian resistensi
antimikroba. Di Indonesia rekomendasi ini tampaknya belum terlaksana secara institusional.
Padahal, sudah diketahui bahwa penanggulangan masalah resistensi antimikroba di tingkat
internasional hanya dapat dituntaskan melalui gerakan global yang dilaksanakaan secara
serentak, terpadu, dan bersinambung dari semua negara. Diperlukan pemahaman dan
keyakinan tentang adanya masalah resistensi antimikroba, yang kemudian dilanjutkan dengan
gerakan nasional melalui program terpadu antara rumah sakit, profesi kesehatan, masyarakat,
perusahaan farmasi, dan pemerintah daerah di bawah koordinasi pemerintah pusat melalui
kementerian kesehatan. Gerakan penanggulangan dan pengendalian resistensi antimikroba
secara paripurna ini disebut dengan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA).
Pelayanan PPRA Kanjuruhan merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang bertujuan
untuk mewujudkan pengendalian antimikroba.

sebab itu PPRA adalah bagian yang tak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit
yang berorientasi kepada pelayanan pasien.

1
B LATAR BELAKANG
Sesuai ketentuan permenkes no 8/2015 pasal 6(1), Setiap rumah sakit harus
melaksanakan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba secara optimal. Yang
dimaksudkan pengendalian resistensi mikroba adalah aktivitas yang ditujukan untuk
mencegah dan/atau menurunkan adanya kejqadian mikroba resisten. Program
pengendalian Resistensi Antimikroba di rumah sakit dijalankan secara baku, terukur
dan terpadu.

C TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
a. Mengendalikan berkembangnya mikrobakteri resisten akibat tekanan seleksi
oleh antibiotika, melalui penggunaan antibiotik secara bijak
b. Mencegah Penyebaran Mikroba Resisten melalui peningkatan ketaatan terhadap
pinsip pencegahan dan pengendalian Infeksi

2. Tujuan khusus
a. Sebagai pedoman pelayanan bagi TIM PPRA Rumah Sakit Mata dalam
melaksanakan tugas,wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
b. Menggerakan segala sumber daya yang ada di Rumah Sakit Mata secara
efektif dan efisien.
c. Mencegah kejadian Resistensi Antimikroba di RSM
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba di RSM

2
D KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pokok
Ruang lingkup Pelayanan Pengendalian Resistensi Antimikroba di RS, meliputi :
a. Mengendalikan berkembangnya mikroba resisten akibat tekanan seleksi oleh
antibiotika melalui penggunaan antibiotika secara bijak.
b. Mencegah penyebaran antimikroba resisten melalui peningkataan
ketaatan terhadap prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi

2. Rincian Kegiatan
a. Pembuatan kebijakan penggunaan antimikroba di rumah sakit
b. Monitoring dan evaluasi penggunaan antibiotika
c. Pembuatan pola bakteri dan sensitivitas antibiotika
d. Survailans AMR (antimikroba multi resistensi)
e. Kegiatan Forum kajian kasus infeksi dan terintegrasi
f. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga
tentang masalah resistensi antimikroba
g. Pelaporan

E CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN :


1. Melaksanakan Audit kuantitas penggunaan antibiotika
2. Melaksanakan Audit kualitas penggunaan antibiotika
3. Melaksanakan automatic stop ordering bersama dengan KFT dan instalasi
Farmasi
4. Melaksanakan kegiatan bersama instalasi patologi klinik guna
pembuatan peta kuman dan antibiogram
5. Melaksanakan survailens HAIs oleh AMR (antimikroba multi
resistensi) bersama komite PPI (Program Pengendalian Resistensi)
6. Melaksanakan forum kajian penanganan kasus infeksi di rumah sakit yang
disebabkan oleh mikroba multiresisten

3
7. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang
prinsip pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara
bijak, dan ketaatan terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan
( inhouse training) setahun sekali
8. Melaksanakan sosialisasi bersama tim PKRS.
9. Melaporkan pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba
kepada Kepala/Direktur rumah sakit setiap bulan
10.Melaporkan pelaksanaan dan indikator mutu program pengendalian
resistensi antimikroba di rumah sakit secara periodik setiap tahun kepada
Menteri Kesehatan KPRA dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan.
11.Melaksanakan koordinasi dengan tim/komite/panitia lain dirumah sakit
melalui berbagai aktifitas antara lain:
a. Mengevaluasi ketaatan klinisi terhadap PPK masing-masing
b. Menerbitkan informasi antimikroba (buletin, leaflet atau
brosur)

F SASARAN
1. Seluruh unit terkait terhadap penggunaan antimikroba dan
pencegahan infeksi
2. SMF/ bagian
3. Instalasi Farmasi
4. Komite Medik (KOMED)
5. Komite/ Tim Farmasi Terapi (KFT)
6. Bidang keperawatan
7. Laboratorium Penunjang
8. Komite/ Tim Pengendalian Infeksi (PPI)

4
G JADWAL KEGIATAN

BULAN
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Audit kuantitas penggunaan
1 antibiotika
Audit kualitas penggunaan
2 antibiotika

3 automatic stop ordering

4 Pembuatan Peta kuman

5 Melaksanakan survailen Hais sewaktu-waktu

6 Melaksanakan Forum kajian sewaktu-waktu


Menerbitkan informasi tentang
7 antimikroba

8 laporan bulanan

9 Laporan triwulan

10 Laporan Tahunan kepada KPRA


Melaksanakan Inhouse training
11 PPRA
Kegiatan Sosialisasi program PPRA
12
MOU Konsultasi penyusunan data
13 antimikroba

14 Exhaust Training untuk tim PPRA sewaktu-waktu

5
H Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Setiap pelaksanaan kegiatan PPRA (Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba) didokumentasikan dalam notulen rapat dan dilaporkan kepada
Direktur Rumah Sakit. Apabila ada yang perlu diusulkan maka
PPRA akan mengajukan surat rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit.

I Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 3 bulan
kepada direktur Rumah Sakit Mata.

J Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 1 tahun


kepada KPRA pusat dan dinas kesehatan. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
kegiatan
Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 3 bulan
kepada direktur Ruma Sakit Mata.
Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 1 tahun
kepada KPRA pusat dan dinas kesehatan.

K Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 3 bulan
kepada direktur Rumah Sakit Mata.

L Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 1 tahun


kepada KPRA pusat dan dinas kesehatan. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
kegiatan
Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 3 bulan
kepada direktur Rumah Sakit Mata .
Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 1 tahun
kepada KPRA pusat dan dinas kesehatan.

6
M Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 3 bulan
kepada direktur Rumah Sakit Mata.
Pencatatan dan pelaporan PPRA serta capaiannya dilaporkan setiap 1 tahun
kepada KPRA pusat dan dinas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai