0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
157 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang penyiapan dan pencampuran obat suntik secara steril di rumah sakit. Tujuannya adalah menjamin mutu dan stabilitas obat suntik serta mencegah kesalahan pencampuran. Prosedurnya meliputi penyiapan obat dengan mengecek resep, kondisi obat, dan hitung dosis. Pencampuran dilakukan secara aseptis menggunakan APD, LAF, dan langkah-langkah steril lainnya.
Dokumen ini membahas tentang penyiapan dan pencampuran obat suntik secara steril di rumah sakit. Tujuannya adalah menjamin mutu dan stabilitas obat suntik serta mencegah kesalahan pencampuran. Prosedurnya meliputi penyiapan obat dengan mengecek resep, kondisi obat, dan hitung dosis. Pencampuran dilakukan secara aseptis menggunakan APD, LAF, dan langkah-langkah steril lainnya.
Dokumen ini membahas tentang penyiapan dan pencampuran obat suntik secara steril di rumah sakit. Tujuannya adalah menjamin mutu dan stabilitas obat suntik serta mencegah kesalahan pencampuran. Prosedurnya meliputi penyiapan obat dengan mengecek resep, kondisi obat, dan hitung dosis. Pencampuran dilakukan secara aseptis menggunakan APD, LAF, dan langkah-langkah steril lainnya.
KABUPATEN MUNA BARAT DITETAPKAN : DIREKTUR RS STANDAR TANGGAL TERBIT PROSEDUR OPERASIONAL dr. H.M SYAHRIL FITRAH Nip. 19830710 201412 1 003
Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi
gejala atau menyembuhkan penyakit. Sediaan obat parenteral adalah salah satu terknik pemberian obat. Keuntungan sediaan parenteral adalah obat dapat memberikan efek yang lebih cepat dari pada sediaan obat lainnya. Salah satu penyipan obat parenteral adalah PENGERTIAN dengan pencampuran. Pencampuran obat suntik dilakukan oleh apoteker dengan latar belakang pengetahuan antara lain sterilitas, sifat fisiko kimia, stabilitas obat dan ketidakcampuran obat. Selain itu juga sarana dan prasarana khusus yang menunjang pekerjaan hingga tujuan sterilitas, stabilitas dan ketercampuran obat dapat tercapai dengan baik. a. Menjamin mutu dan stabilitas obat suntik di rumah sakit TUJUAN b. Mencegah terjadinya kesalahan pencampuran obat Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit No. tentang KEBIJAKAN pelayanan farmasi 1. Penyiapan a. Petugas farmasi melakukan skrining resep meliputi: kelengkapan resep dengan prinsip 5 BENAR (benar pasien, PROSEDUR obat, dosis,rute dan waktu pemberian) b. Memeriksa kondisi obat yang akan dicampur (nama obat, jumlah, nomor batch, tgl kadaluarsa) c. Menghitung kesesuaian dosis d. Memilih pelarut yang sesuai e. Menghitung volume pelarut 2. Pencampuran Proses pencampuran obat suntik secara aseptis maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menggunakan alat pelindung diri (APD) b. Melakukan dekontaminasi dan disinfeksi c. Menyalakan Laminar Air Flow (LAF) d. Menyiapkan kantong buangan sampah dalam LAF untuk bekas obat e. Melakukan disinfeksi sarung tangan dengan alcohol 70% f. Menganbil alat kesehatan dan obat-obatan dari box g. Melakukan pencampuran secara aseptis h. Memberikan label yang sesuai untuk setiap infus dan spoit yang sudah berisi obat hasil pencampuran i. Membungkus dengan kantong hitam atau aluminium foil untuk obat-obat yang harus terlindung dari cahaya j. Memasukkan infus dan spoit kedalam wadah untuk pengiriman k. Mengeluarkan box berisi infus dan spoit melalui Passbox l. Membuang semua bekas pencampuran obat kedalam wadah pembuangan khusus a. Instalasi Farmasi UNIT TERKAIT b. Rawat Inap c. Depo UGD