TENTANG
PERPANJANGAN MASA BERLAKU
PEDOMAN DAN PENERAPAN FORMULARIUM OBAT TAHUN 2018
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BARRU
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Barru
Pada tanggal : 10 April 2019
dr. AMIS
Pangkat : Pembina Utama Muda,IV/c
Nip. 196603122000121009
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Barru
Nomor : 159/SK/RS-BR/IV/2019
Tanggal : 10 April 2019
Tentang : Perpanjangan masa berlaku
Pedoman dan penerapan
formularium obat tahun
2018Rumah sakit umum daerah
barru
Level Evidences
Case control atau cohort study yang terbaik dengan risiko confounding
2+ dan bias yang rendah,,dan mempunyai probabilitas tinggi adanya
hubungan kausal
Case control atau cohort study yang terbaik dengan risiko confounding
2- dan bias yang tinggi ,dan mempunyai risiko yang tinggi bahwa
hubungan yang ditunjukkan tidak kausatif
3 Non-analytic study seperti case reports dan case series
4 Pendapat expert
Derajat Rekomendasi
Rekomendasi
Bukti ilmiah berasal dari paling tidak satu meta analisis, sistematik
review atau RCT yang mempunyai level1++ dan dapat secara langsung
diaplikasikan ke populasi target, atau
A
Bukti ilmiah berasal dari beberapa penelitian dengan level1+ dan
menunjukkan adanya konsistensi hasil, serta dapat secara langsung
diaplikasikan ke populasi target.
Bukti ilmiah berasal dari beberapa penelitian dengan level 2++ dan
B menunjukkan adanya konsistensi hasil, serta dapat secara langsung
diaplikasikan ke populasi target, atau Ekstra polasi bukti ilmiah dari
penelitian level1++ atau 1+.
D Bukti ilmiah berasal dari level 3 atau 4, atau Ekstrapolasi bukti ilmiah
dari penelitian level 2+.
B. Alur Pengajuan Obat Diluar Formularium Nasional
Pengisian Formulir
permintaan oleh Dokter
yang hendak meresepkan
Rekomendasi
Ditolak Disetujui
A. Penyediaan Obat
1. Penyediaan obat dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
melalui e-catalog. Dalam penyediaan obat, acuan yang dipakai adalah
Formularium Rumah Sakit dan mekanisme pengadaaanya melalui e-
purchasing berdasarkan e-catalog
2. Dalam hal obat yang tidak dibutuhkan tidak terdapat dalam katalog elektronik
obat, proses pengadaan dapat mengikuti metode lainnya sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. Dalam hal pengadaan obat melalui e-purchasing berdasarkan catalog
elektronik (e-catalog) sebagaimana pada butir 1(satu) dan 2 (dua) mengalami
kendala operasional dalam aplikasi, pembeliandapat dilaksanakan secara
manual. Pembelian manual dilaksanakan secara langsung kepada industry
farmasi yang tercantum dalam catalog elektronik (E-Catalog)
B. Penggunaan obat diluar Formularium Rumah Sakit
Pada pelaksanaan pelayanan kesehatan, penggunaan obat disesuaikan dengan
standar pengobatan program terkait sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila
dalam pemberian pelayanan kesehatan pasien membutuhkan obat yang belum
tercantum di Formularium Rumah Sakit, maka hal ini dapat dilakukan dengan
ketentuan :
1. Penggunaan obat diluar Formularium RS hanya dimungkinkan Setelah
mendapatkan rekomendasi dari ketua komite farmasi dan terapi dengan
persetujuan Komite Medik dan Direktur Rumah Sakit
2. Mengisi formulir permohonan penggunaan dengan mengisi formulir
permintaan khusus obat non formularium Rumah Sakit
C. Pelayanan Obat
1. Pelayanan obat umum dilakukan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
RSUD Barru
2. Apabila obat yang dilayani memiliki restriksi penggunaan, maka IFRS wajib
memberikan Formulir Khusus untuk obat dengan restriksi dan peresepan
maksimal yang akan disetujui oleh Komite Medik dan Direktur RS
D. Peresepan Obat
1. Apabila resep yang dituliskan oleh dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter
gigi spesialis adalah obat bernama dagang namun hanya tersedia produk
dengan nama generik (INN) maka petugas apotek /instalasi farmasi
menghubungi dokter penulis resep bila tidak terhubung dapat langsung
mengganti obat tersebut (Auto Switching) dengan produk dengan nama generic
atau obat sejenis yang tersedia
2. Setiap obat yang diresepkan harus sesuai dengan yang tercantum dalam
rekam medik.
3. Lembaran resep dilayani apabila sudah memenuhi persyaratan administrasi,
meliputi :
a. Identitas Penulis Resep : Nama dan SIP dokter serta tanda tangan / paraf
dokter
b. Tempat dan tanggal penulisan resep (pada pojok kanan atas resep)
c. Identitas pasien : Nama pasien, nomor rekam medik, umur/tanggal lahir,
berat badan pada pasien anak, nama ruang pelayanan, alamat dan nomor
telp/hp
d. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan item resep atau item obat
e. Nama Obat (generic atau paten bila diperlukan), satuan dosis, kekuatan,
bentuk sediaan (contoh : injeksi, tablet, kapsul, salep), rute pemberian,
jumlah obat, aturan pakai dituliskan dengan jelas.
f. Tanda tangan / paraf dokter penulis resep di bagian akhir penulisan resep
4. Resep resmi ditulis oleh dokter peminta, bila pesanan obat per telepon, resep
dituliskan oleh dokter jaga / dokter asisten sesuai dengan permintaan dokter
spesialis
5. Resep harus ditulis lengkap dengan tulisan tangan yang jelas, mudah dibaca
dan menggunakan istilah dan singkatan yang lazim sehingga tidak disalah-
artikan
6. Jika resep/instruksi pengobatan tidak dapat dibaca atau tidak jelas, maka
apoteker/asisten apoteker yang menerima resep/instruksi pengobatan
tersebut harus menghubungi dokter penulis resep.
7. Perubahan terhadap resep/instruksi pengobatan yang telah diterima oleh
apoteker/asisten Apoteker harus dengan resep/instruksi pengobatan baru
pada lembar konfirmasi.
8. Obat yang diberikan restriksi penggunaan yang tercantum dalam formularium
merupakan batasan terkait dengan :
a. Pembatasan indikasi
b. Jumlah dan lama pemakaian obat untuk tiap kasus /episode
c. Kewenangan penulis resep
d. Perlunya pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek samping
e. Ketentuan hanya dapat digunakan untuk kasus-kasus tertentu
f. Perlunya monitoring ketat atau pertimbangan medis
g. Perlunya perhatian terhadap sifat/ cara kerja obat
h. Perlunya cara/ perlakuan khusus
i. Perlunya fasilitas tertentu
j. Ketentuan dikombinasikan dengan obat lain
9. Persepan Maksimal
a. Peresepan maksimal obat adalah pedoman jumlah maksimal untuk
peresepan, namun apabila memerlukan lebih bnyak sesuai indikasi medis,
maka diperlukan persetujuan komite medic dan Direktur RS
b. Obat dengan Jumlah peresepan maksimal yang telah ditentukan dalam
satu periode diberikan secara terbagi dalam beberapa kali waktu
kunjungan rawat jalan dan diberikan perhari untuk rawat inap
10. Peresepan Antibiotik
a. Peresepan antibiotik harus mengacu dan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam formularium
b. Antibiotik hanya dapat diresepkan apabila infeksi disebabkan oleh
mikroorganisme penyebab infeksi.
c. Untuk mengatasi infeksi yang bersifat umum, harus prioritaskan pilihan
antibiotik lini pertama
d. Pemberian antibiotik per oral harus diutamakan apabiila pasien dalam
keadaan sadar dan tidak ada kontra indikasi untuk intake per oral
e. Pemberian antibiotiik secacara parenteral dilakukan pada pasien yyang
mengalami infeksi berat dan memerlukan efek terapi segera untuk
mengatasi infeksi
f. Antibiotik dapat diberikan pada kasus pembedahan untuk tujuan
profilaksis sebelum pembedahan dengan kategori pembedahan bersih –
terkontaminasi (Clean-Contaminated)
g. Pemilihan antibiotic untuk terapi empiric dapat dilakukan sepanjang
mengacu pada pola kuman dan pola resistensi yang diperoleh dari data
surveillance di RS
h. Untuk infeksi berat misalnya sepsis atau disebabkan oleh polimikroba,
dapat digunakan antibiotic spectrum luas lini ketiga dan dalam bentuk
kombinasi. Prinsip Deeskalasi harus dilakukan secara bijakyaitu ;
- Sesaat sebelum antibiotic lini ketiga diberikan, dilakukan
pengambilan specimen darah / cairan/biologi/cairan tubuh yang
sesuai untuk pemeriksaan kultur dan sensitivitasnya
- Jika hasil kultur menunjukkan bahwa bakteri pathogen penyebab
infeksi masih sensitive terhadap antibiotic lini 1, maka harus diganti
dengan antibiotic lini 1/ Spectrum sempit
- Apabila kondisi klinis membaik, dan memungkinkan untuk diberikan
antibiotik peroral maka antibiotic intravena harus segera diganti
dengan pemberian oral.
E. Pemantauan Penggunaan Obat
1. Instalasi farmasi RS melaporkan penggunaan obat kepada direktur rumah
Sakit melalui pengelola RS pada Bidang yang membawahi kefarmasian
2. Monitoring Efek samping Obat (MESO) dilakukan oleh tenaga kesehatan dan
pelaporan menggunakan formulir yang tersedia dan diteruskan kepada pihak
MESO RS yang akan diteruskan ke pihak terkait
F. Pemantauan penerapan Formularium Obat RS
Instalasi Farmasi wajib melakukan pelaporan terkait prosentase penggunaan obat
FORNAS dan prosentase Penggunaan Obat Non-Fornas Kepada direktur RS
secara berkala
1 Fentanil Injeksi 0.05 mg/ml (i.m/iv Injeksi hanya untuk nyeri 5 ampul / kasus
sedang hingga berat oleh tim
medis yg melakukan
resusitasi
3 Ketorolac Injeksi 30 mg/ml Untuk nyeri sedang sampai 2-3 ampul /hari
berat untuk pasien yang maksimal 2 hari
tidakdapat menggunakan
analgetik secara oral
5 Metamizol Injeksi 500 mg/ml Norages Untuk nyeri post operaitf dan 4 ampul selama
hanya dalam waktu singkat dirawat
Santagesik
Colcitine 0.5 mg
2 Kolkisin Tablet 500 mcg
L-Cisin 0.5 mg 30 tablet / bulan
ArGout 0.5 mg
2. ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
Gel 2%
Fresefol
6 Propofol Injeksi 1% (i.v bolus) Redofel
Kasus Kronik
6 Loratadin Tablet 10 mg 30 tablet / bulan
Akut :1 tablet/hari
Tablet 10 mg maksimum 5 hari
7 Setirizin
Kronik 30
tab/bulan
4.2 UMUM
5. ANTIEPILEPSI –ANTIKONVULSI
Kapsul 30 mg 90 kap/bulan
6. ANTIINFEKSI
6.1 ANTI HELMINTIK
6.1.1 Anti Helimintik Intestinsl
Tablet 400 mg
1 Albendazol
Sirup 200 mg/ 5ml
Tablet 100 mg
Tablet 125 mg
3 Pirantel Pamoat
Tablet 250 mg
6.2.2.2 Kloramfenikol
6.2.2.4 Makrolid
6.2.2.5 Aminoglikosida
Injeksi 10 mg/ ml
2 Gentamisin
Injeksi 80 mg/ ml
6.2.2.6 Kuinolon
Tidak digunakan pada
1 Levofloksasin Tab salut selaput 500 mg pasien usia < 18 tahun dan Maksimum 10 hari
6.2.2.7 Lain-Lain
Suspense 500 mg
Maksimal 15
Ovula 500 mg ovula/ kasus
3 Pirimetamin Tab 25 mg
Dengan Persetujuan
KFT/PPRA/Pimpinan RS
Tab 450 mg
Tab 600 mg
6.3.2 Antituberkulosis
Tablet 400 mg
Tablet 500 mg
2 Flukonazol Kapsul 50 mg
Untuk kandidiasisi sistemik
Kapsul 150 mg /pada pasien
imunocompromise
Injeksi 2 mg/ ml
Tablet 500 mg
5 Ketokonazol Maksimum 30
Tablet 200 mg
tab/kasus
Tablet 250 mg
Tablet 500 mg
1 Metronidazol
Suspense 125/ 5 ml
6.5.2 Antimalaria
6.5.2.1 Untuk Pencegahan
Tablet 15 mg
5 Primakuin
Tablet 400 mg
1 Propanolol Tablet 10 mg
Tablet 40 mg
Injeksi 5 mg/ml
4 Metilprednisolon Tablet 4 mg
Tablet 16 mg
8.2 IMUNOSUPRESAN
Tablet 0.4 mg
1 Asam folat Tablet 1 mg
Tablet 5 mg
2 Ferro sulfat
Tabl salut selaput 300 mg
Sirup 150 mg/ 5ml
3 Ferro sulfat-asam
Tablet salut
folat
4 Sianokobalamin
Tablet 50 mcg
(vitamin B12)
Injeksi 500 mcg/ml
4 Heparin natrium
Maksimum
Injeksi 5000 IU/ml 20.000-40.000 IU
Inviclot 5000 IU Dosis sesuai dengan target
(i.v/s.k) aPTT perhari
(target aPTT)
12. DIAGNOSTIK
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI
12.1.1 Gastrointestinal
1 Barium sulfat
2 Iopamidol
3 Iopromid
12.1.2 Intravaskular
1 Iodiksanol
2 Ioheksol
3 Iopamidol
4 Iopromid
1 Flouresein
Tetes mata 2.5 mg ml
Injeksi 100 mg/ ml
12.2.3 Lain-lain
Hydrogen peroksida
1 Cairan 3 %
3%
13.2 DESINFEKTAN
1 Eugenol Cairan
2 Formokresol Cairan
Klorfenol kamfer
5 Cairan
mentol
Kombinasi :
7 deksametason
asetat-tymol- Cairan
paraklorphenol-
campor
Kombinasi Lidokain-
8
Medisinal creosote
Cairan
phenol,- eugenol-
benzil alkohol
11 Aloclair Gel
Salep
Kumur
Serbuk-larutan
3 Glass ionomer Cocoa butter 5 gr
5 Ferrakrilium Cairan 1%
6 Triamsinolon- Pasta
dementilklorttrasiklin
Injeksi 2 %
7 Lidokain
Salep 5%
Spray oral 10%
9 Surgical ginggival
Pasta
pack
10 Triamsinolon
Oralbase
Acetonid
1 Furosemid Tablet 40 mg
Injeksi 10mg /ml (i.v/i.m) 30 tablet/ bulan
4 Spironolakton Tablet 25
Tablet 100 mg 30 tablet /bulan
Tablet 0.1 mg
1 Desmopresin Tablet 0.2 mg
2 vasopresin Injeksi 20 IU / ml
(i.m/s.k)
Tablet 2.5 mg
2 Glibenklamid Tablet 5 mg
Untuk defisiensi
1 Testosterone Injeksi 250 mg/ ml
testosterone (kadar 250-300
16.3.2 Progesteron
1 Linestrenol Tablet 5 mg
16.3.3 Lain-lain
Micronized Untuk kasus Abortus
1 Tablet 100 mg Utrogeston
Progesteron Terancam (iminens)
16.3.4 Kontrasepsi
16.3.4.1 Kontrasepsi Oral
Desogestrel – Tablet
2
etinilestradiol
Set
2 IUD Levonorgestrel
1 Etonogestrel Implant 68 mg
3 Lugol Larutan
16.5 KORTIKOSTEROID
Tablet 0.5 mg
1 Deksametason Injeksi 5 mg/ ml
Tablet 4 mg
Injeksi : digunakan untuk
Tablet 8 mg
3 Metilprednisolon kasus spesialistik
Tablet 16 mg
digunakan dalam waktu
Serbuk injeksi 125 mg
relative singkat
Serbuk injeksi 500 mg
4 Prednisone Tablet 5 mg
Tablet 0.5 mg
4 Gliseril trinitrat 90 kaspul /bulan
Kaps lepas lambat 2.5 mg
Kaps lepas lambat 5 mg 90 kaspul/ bulan
Injeksi 5 mg/ ml
Injeksi 10 mg/ml
Tablet 5 mg Farsorbid 5 mg
Farsorbid 10 mg 90 tablet /bulan
Tablet 10 mg
5 Isosorbid dinitrat Farsorbid inj 90 tablet /bulan
Injeksi 1 mg /ml (i.v)
Cedocard injeks
17.2 ANTIARITMIA
Farmabes injeksi
3 Diltiazem Serbuk injeksi 50 mg
17.3 ANTIHIPERTENSI
17.5 TROMBOLITIK
IMA onset < 12 jam
1 Alteplase Serbuk injeksi 50 mg
NHS onset < 3 jam
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
18.2 ANTIBAKTERI
1 Basitrasin-polimiksin Salep
3 Kloramfenikol Salep 2 %
Salep 2%
4 Natrium fusidat Krim 2%
Fucilex Maksimum 1
6 Asam Fusidat Krim
Fuson tube /kunjungan
Serbuk 2%
4 Mikonazol Moladerm cream
Krim 2%
Krim 0.25%
Topcort Cream
2 Desoksimetason Salep 0.25%
2.5 mg
Gel 0.05%
Krim 0.025 %
4 Flusinolon asetonid Salep 0.025 %
Krim 1%
5 Hidrokortison Krim .2.5%
6 Kalamin Lotio
18.6 KAUSTIK
2 LCD Larutan 5%
18.8 LAIN-LAIN
Krim 10 %
4 Urea Krim 20%
2 Kalium klorida Tabl lepas lambat 600 mg KSR 600 90 tablet/ bulan
6 Zinc Sirup 10 mg/ ml Untuk anak usia < 2 tahun 2 botol / kasus
19.2 PARENTERAL
Untuk pasien dengan total
1 Larutan mengandung
parenteral nutrisi (TPN) atau
asam amino 1 botol /hari
memerlukan nutrisional
Valamin maksimal 2 hari
support
pemberian
Untuk kasus gangguan
fungsi ginjal dengan
Infus 500 ml Kidmin 6 botol / kasus
kreatinin > 1,5
2 Larutan mengandung
NaCl 0.9 %
elektrolit Untuk cairan Pengganti /
Ringer Laktat RL Resusitasi dan Untuk cairan
Infus 500 ml
Ringer Asering RA Rumatan
1 bag / hari
4 Larutan mengandung Futrolit Untuk pasien dengan maksimal 5 hari
karbohidrat + Hidromal malnutrisi dan memerlukan pemberian
elektrolit Aminofluid dukungan nutrisi parenteral
Combifleks 1000 Khusus
Infus 500 ml Kaen Mg-3 Combifleks :
Infus 1000 ml Kaen 3B/ 3A Maksimal 2 bag
Kaen 1B /kasus
KDN-1
19.3 LAIN-LAIN
20.2 ANTIMIKROBA
Salep mata 1%
1 Amfoterisin B Salep mata 3%
Untuk keratitis
3 Asiklovir Salep mata 3% Cendo Hervis
herpetiformis
20.3 ANTIINFLAMASI
Neomycin
1 Dexametason Salep Cendo Xytrol 1 tube /kasus
Polimiksin
Polimicyn B Sulfat
2 Neomisin sulfat Tetes Mata Cendo Polygran 1 botol /kasus
Gramicidin
Dexametson
Sodium phosfat Tetes Mata Cendo Polidex
4 1 botol /kasus
Neomicyn sulfat
polimiksin B Sulfat
20.5 MIDRIATIK
Tetes mata 0.5%
1 Atropine Tets mata 1%
Digunakan sebagai
3 Siklopentolat midriatikum untuk
Tetes mata 1%
diagnostic dan operasi yang
memerlukan dilatasi pupil
Tetes mata0.005%
5 Latanoprost Tetes mata 0.01% 1 botol/ bulan
20.7 LAIN-LAIN
21. OKSITOSIK
1 metilergometrin Tab salut selaput Myotonic tab
0.125mg
22. PSIKOFARMAKA
22.1 ANTIANSIETAS
Tablet 2 mg
Tablet 5 mg 30 tablet /kasus
2 Diazepam
Injeksi 5 mg/ml 30 tablet/ kasus
Katapleksi yang
2 Klomipramin Tablet 25 mg berhubungan dengan
narcolepsy
Monoterapi skizophrenia
6 Olanzapin Tablet salut selaput 5 mg Adjunctive terapi pada
Tablet salut selaput 10 mg Olandoz tablet bipolar yang tidak 60 tablet /bulan
Injeksi 10 mg/2 ml memberikan respon dengan
litium / valproat
2 Piridostigmin Tablet 60 mg
24.2 ANTIEMETIK
2 Dimenhidrinat Tablet 50 mg
Tablet 10 mg
3 Domperidon Sirup 5 mg/ml
Drops 5 mg /ml
5 Metoklopramid Tablet 5 mg
Sotatic Tablet
Tablet 10 mg
Sirup 5 mg/5 ml
Drops 2 mg/ml
Sotatic injeksi
Injeksi 5 mg/ml
6 Ondansetron Tablet 4 mg
Tablet 8 mg
Injeksi 2 mg/ ml
24.3 ANTIHEMORHOID
Antihemorhoid supositoria
1 5 sup /kasus
kombinasi
24.4 ANTISPASMODIK
Tablet 0.5 mg
1 Atropin Injeksi 0.25 mg
(i.m/s.k/i.v)
1 Atapulgit Tablet
Tablet dispersible 20 mg
5 Zinc
Sirup 20 mg/ 5 ml Darya Zinc Sirup 1 botol /kasus
Serbuk 10 mg
24.6 KATARTIK
Drops 10 mg/ ml
2 Gliserin
Cairan obat luar
100mg/ml
Asma persisten
2 Budesonid Serbuk inhalasi 100 mcg Tidak untuk serangan asma ringan sedang 1
Serbuk inhalasi 200 mcg Obucort Serbuk Tidak untuk serangan asma tabung /bulan
Asma persisten
berat 2 tabung
Cairan inhalasi 0.25 mg Hanya untuk serangan perbulan
/ml asma akut
Cairan inhalasi 0.5 mg/ml Pulmicort cairan Hanya untuk serangan 5 vial / hari I
asma akut 2 vial /hari 1-5
5 Fenoterol HBr Aerosol 100 mcg/ puff Hanya untuk serangan 1 tabung /bulan
Cairan inhalasi 0.1% asma akut 1 tabung / blan
Inhalasi 50 mcg/puff
10 Kombinasi
Inhalasi 100 mcg puff Tidak diberikan pada kasus 1 tabung/ bulan
(salmeterol-
Inhalasi 250 mcg/puff asma akut
flutikason)
Inhalasi 500 mcg/puff
Tablet 4 mg
11 Metilprednisolon Maksimal 10
Tablet 8 mg
Tablet 16 mg tablet /kasus
Serbuk injeks 125 mg
Serbuk inhalasi 10 mcg Hanya untuk nocturnal
12 Prokaterol Cairan inhalasi 30 mcg Meptin asma yang tidak respon
Cairan inhalasi 50 mcg dengan salbutamol
25.2 ANTITUSIF
Tablet 10 mg
1 Kodein Tablet 15 mg
Tablet 20 mg
3 Ambroksol Tablet
1 Tablet Grafed
Pseudoefedrin Maksimal 30
Triploplidin tablet/ bulan
1 Botol/
Pseudoefedrin Sirup Rhinos Jr
3 kunjungan
CTM 1mg
Kasus Inap
1 Botol/
Pseudoefedrin Sirup Alco plus
4 kunjungan
Bromprenitamin
Kasus Inap
1 Botol/
5 Pseudoefedrin Drops Alco kunjungan
Kasus Inap
25.6 LAIN-LAIN
Hanya untuk IDS pada
1 Surfaktan Suspense 25 mg/ ml
neonatus
Kloramfenikol
11 Tetes Colme 1 botol /bulan
Lidokain HCl 4%
12 Polimicin
Reomicin
Tetes Ottopain 1 botol /bulan
Fluorokortisol
Lidokain
Kombinasi
9 Tablet salut Feritrin
(Ferosulfat-asam
folat)
14 kapsul /
Untuk kasus CKD kunjungan
17 Ketoacid Kapsul Aminefron dengan
Atau kreatinin > 1.5 gr/dl
melampirkan hasil
Kreatinin terbaru
29. MULTIVITAMIN
Corsaneuron
Neurodex
Tablet
Multivitamin Molaneuron
3
(B1,B6,B12) Biocombin 5000
Injeksi
Neurobion Inj
Sohobion 5000
3 Mecobalamin Meprobal
Tablet 500 mg 30 kapsul/bulan
Rincobal
2 Omega 3 (EPA-DHA) Soft Capsul 1gram Cormega Limfosit count < 1500 5 kapsul / kasus
4 Lactobacillus
Asidophil Sachet L - Bio Maksimum
Bifidobacterium 20 sachet / bulan
Laktis