COVER.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
KEPUTUSAN DIREKTUR.....................................................................................................iii
DAFTAR SINGKATAN...........................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................2
1. LATAR BELAKANG....................................................................................................2
2. BATASAN......................................................................................................................2
3. TUJUAN.........................................................................................................................3
BAB II. ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF.....................................................3
1. Sumber Data Penggunaan Antibiotik diRumah Sakit.....................................................3
2. Audit Penggunaan Antibiotik Kuantitatif.......................................................................4
3. Audit Penggunaan Antibiotik Kualitatif.........................................................................6
BAB IIL.METODE...................................................................................................................7
1. Rancangan Pelaksanaan Audit........................................................................................7
2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi...........................................................................................8
3. Jumlah Sampel................................................................................................................8
4. Alur Pengambilan Data...................................................................................................8
A. Analisis penggunaan antibiotik kuantitatif..................................................................8
B. Audit penggunaan antibiotik kualitatif......................................................................10
C. Analisi Hasil:.............................................................................................................10
BAB IV PELAPORAN...........................................................................................................11
BAB V.....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
KEPUSTAKAAN....................................................................................................................13
I A.1XJ -idk O *I r>
Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah
RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
TERAKREDITASI
PARIPURNA KARS
Menimbang : a. bahwa penggunaan antibiotik dalam pelayanan kesehatan seringkali tidak tepat sehingga dapat
menimbulkan pengobatan kurang efektif, peningkatan risiko terhadap keamanan
pasien, meluasnya resistensi dan tingginya biaya pengobatan;
b. bahwa untuk meningkatkan ketepatan penggunaan antibiotik dalam pelayanan
kesehatan perlu disusun Panduan Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Penggunaan
Antibiotik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan Peraturan tentang Panduan Analisis Kuantitatif dan Kualitatif
Penggunaan Antibiotik;
Mengingat L Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pedomanan Pengobatan
Antiretroviral;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Jl. Bandung 39 - 47 Pekalongan Telp. (0285) 422 845 BEBAS PULSA 0800 1 401545 email: khodijahpkl@gmail.com || website: www.rssitikhodijah.com ----------------------■-----------------
----------------------i
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tentang
Pedoman Penggunaan Antibiotik;
9. Keputusan Walikota Pekalongan Nomor 445/IOP/OOl/VII/2019 tentang tentang
Perpanjangan Izin Operasional Rumah Sakit Siti Khodijah Kota Pekalongan;
10. Keputusan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan Nomor 009/YAI/I/V/2017
tentang Penetapan Struktur Organisasi Rumah Sakt NU BAITUSSYIFA’
LIMPUNG;
11. Keputusan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan Nomor
125-B/YAI/V/VI/2021 tentang Penetapan Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital
By Laws) Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG;
12. Keputusan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan Nomor
131/YAI/V/XI/2021 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit NU
BAITUSSYIFA’ LIMPUNG;
13. Keputusan Direktur Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG Nomor
0116.2/RSSK/SK/I/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit NU
BAITUSSYIFA’ LIMPUNG;
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Panduan Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik Rumah Sakit NU
BAITUSSYIFA’ LIMPUNG sebagaimana dimaksud tercantum dalam Lampiran I Surat
Keputusan ini;
Pasal 2
Panduan sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan Pasal 1 merupakan acuan bagi
DPJP terkait, Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, analis laboratorium, serta
keperawatan Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG dalam pelaksanaan analisis
kuantitatif dan kualitatif penggunaan antibiotik
iv
di Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Pasal 3
Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan ini dilakukan oleh
Direktur Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG melalui operasionalisaasi Tim
Pencegahan dan Pengendalian Resitensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit NU
BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Pasal 4
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan dilakukan perubahan
sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Batang
Pada Tanggal : 12 Januari 2022
DIREKTUR
RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Xxxxxxxx
Tembusan :
1. Manager Pelayanan
2. Komite Medik
3. Komite Farmasi dan Terapi
4. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi
5. Komite Keperawatan
6. Komite PMKP
7. Koordinator Perawat Ruangan
8. Arsip
v
Lampiran I : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
tentang Pemberlakuan Panduan Analisis Kuantitatif dan Kualitatif
Penggunaan Antibiotik Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Nomor : 0235.2/RSSK/PER/I/2022
DAFTAR SINGKATAN
ALOS Average Length ofStay
RM Rekam Medik
TT Tempat Tidur
BABI
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Berkembangnya resistensi antimikroba didunia membuat pemerintah berupaya untuk menanggulangi
resistensi antimikroba dengan cara bijak menggunakan antibiotik serta mencegah penyebaran mikroba resisten
melalui peningkatan ketaatan terhadap prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi. Selain itu, dalam
pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN), diperlukan sistem pemantauan penggunaan obat termasuk
penggunaan antibiotik di fasilitas kesehatan yang perlu dipantau dan diukur dalam rangka kendali mutu dan
biaya obat. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan penggunaan antibiotik secara bijak, untuk
memulainya perlu dilakukan evaluasi pola penggunaan antibiotik di rumah sakit.
Pada Peraturan Menteri kesehatan no.8 tahun 2015 bagian ketiga pasal 10, disebutkan bahwa evaluasi
terhadap pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit dilakukan melalui evaluasi
penggunaan antibiotik serta pemantauan atas muncul dan menyebarnya mikroba multiresisten. Selanjutnya
pada bagian keempat pasal 11, disebutkan bahwa indikator mutu PPRA di rumah sakit antara lain adanya
perbaikan penggunaan antibiotik yang baik dari segi kuantitas dan kualitas, dievaluasi dan dilaporkan secara
berkala setiap tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian survei penggunaan antibiotik untuk mengetahui
dan mengevaluasi besaran konsumsi dan jenis antibiotik yang digunakan di rumah sakit serta kualitas
penggunaannya dengan metode yang baku dan standar, serta mendapatkan data multi-center sehingga
mempunyai gambaran data penggunaan antibiotik di rumah sakit secara nasional.
2. BATASAN
Analisis kuantitatif dan kualitatif penggunaan antibiotik atau antibiotik use surveillance (AMU
surveillance) adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus secara periodik, meliputi
pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi data mengenai pola penggunaan antibiotik di
rumah sakit yang dapat digunakan untuk menyusun
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum:
Mengembangkan model kajian survei penggunaan antibiotik secara kuantitatif dan kualitatif sehingga
diperoleh gambaran pola penggunaan antibiotik di rumah sakit.
b. Tujuan khusus:
i. Dapat mengetahui sumber data penggunaan antibiotik di rumah sakit
ii. Dapat melakukan audit penggunaan antibiotik secara kuantitatif menggunakan
perhitungan DDD (deflned daily dose)
iii. Dapat melakukan audit penggunaan antibiotik secara kuanlitatif menggunakan metode review Gyssens
flowchart
BABU
Keterangan:
Jumlah hari rawat pasien = jumlah hari perawatan seluruh pasien dalam suatu periode survei
Rawat jalan :
Menggunakan denominator jumlah populasi pasien, dengan rumus sebagai berikut:
Junilah Dosis Antibiotik dalam peresepan (gram)
DDD Antibiotik (gram)
Keterangan:
Jumlah populasi pasien-jumlah populasi seluruh pasien dalam suatu periode survey
BAB III
METODE
BAB III
METODE
3. Jumlah Sampel
Jumlah sampel atau target sampel tergantung pada kapasitas dan kemampuan pelaksanaan surveilans
masing-masing rumah sakit, dapat diambil seluruh pasien pada periode tertentu (jumlah populasi) atau diambil
berdasarkan metode sampling data minimal 5- 10% dari jumlah populasi pasien KRS periode survei.
• Tanggal MRS
• Tanggal KRS
• Lama hari perawatan
• Penggunaan antibiotik (ya atau tidak)
Pencatatan data tersebut dapat berguna untuk melacak pasien (nomor rekam medik, nama pasien)
informasi demografi pasien (jenis kelamin, usia), distribusi kasus (diagnosis), data penting untuk
perhitungan DDD seperti lama hari perawatan dan riwayat penggunaan antibiotik.
6. Jumlah Sampel
Jumlah sampel atau target sampel tergantung pada kapasitas dan kemampuan pelaksanaan surveilans
masing-masing rumah sakit, dapat diambil seluruh pasien pada periode tertentu (jumlah populasi) atau diambil
berdasarkan metode sampling data minimal 5- 10% dari jumlah populasi pasien KRS periode survei.
• Tanggal MRS
• Tanggal KRS
• Lama hari perawatan
• Penggunaan antibiotik (ya atau tidak)
Pencatatan data tersebut dapat berguna untuk melacak pasien (nomor rekam medik, nama pasien)
informasi demografi pasien (jenis kelamin, usia), distribusi kasus (diagnosis), data penting untuk
perhitungan DDD seperti lama hari perawatan dan riwayat penggunaan antibiotik.
3. Mencatat data pasien terkait riwayat penggunaan antibiotik, meliputi: nomor kode pasien, nama
antibiotik (kode antibiotik), regimen dosis, jumlah dosis per-hari, rute pemberian, lama terapi antibiotik,
D. Analisis Hasil:
a. Indikator : bisa semua golongan antibiotik atau golongan antibiotik tertentu
b. Kategori analisis review yang dilaporkan meliputi: kategori VI,V,VI,III A, III A, II, I, 0 (nol)
c. Review dilakukan oleh tim reviewer internal rumah sakit yang sudah dilatih (tidak boleh oleh
PPDS) dan sebaiknya diverifikasi/divalidasi oleh tim reviewer external
d. Analisis rekapitulasi hasil review Gyssens disajikan dalam tabel dan gambar.
BAB IV
PELAPORAN
Pembuatan laporan surveilans pola penggunaan antibiotik sangat diperlukan untuk monitoring dan
evaluasi gambaran penggunaan antibiotik di rumah sakit, sehingga dapat diketahui besaran masalah konsumsi
dan kualitas penggunaan antibiotik. Dari laporan data audit penggunaan antibiotik dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam mengembangkan program intervensi perbaikan dalam upaya menerapkan penggunaan
antibiotik secara bijak dalam rangka mengendalikan resistensi antimikroba. Format pelaporan secara tertulis
sebagai berikut:
1. Judul
2. Daftar nama tim
3. Latar belakang
4. Tujuan
5. Metode
6. Hasil
7. Pembahasan dan analisis
8. Kesimpulan
9. Saran
10. Daftar referensi
Laporan surveilans audit penggunaan antibiotik secara periodik harus dilaporkan kepada pemangku
kepentingan, meliputi pihak manajemen rumah sakit, para klinis yang menangani pasien dan para penentu
kebijakan di komunitas jika berkaitan dengan surveilans penggunaan antibiotik di komunitas dan terkait
infeksi di masyarakat, seperti Dinas Kesehatan tingkat provinsi dan kabupaten/ kota.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan no.8 tahun 2018 pasal 12 disebutkan bahwa setiap rumah
sakit harus melaporkan pelaksanaan program pengendalian resistensi
Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik ]]
Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
antimikroba kepada kementrian kesehatan secara berkala setiap tahun, dimana salah satu indikator mutu PPRA
adalah adanya perbaikan penggunaan antibiotik secara kuantitatif dan kualitatif yang dapat ditunjukan dari
laporan data surveilans audit penggunaan antibiotik di rumah sakit.
BAB V
PENUTUP
Analisis penggunaan antibiotik kuantitatif dan kualitatif adalah suatu kegiatan surveilans penggunaan
antibiotik yang merupakan salah satu aktivitas kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah
sakit. Data hasil audit ini merupakan salah indikator mutu PPRA yang secara berkala dan periodik sekurang-
kurangnya setiap satu tahun sekali di monitori dan di evaluasi sebagai data evidence untuk intervensi
perbaikan dan sebagai pertimbangan dalam memberikan rekomendasi kepada manajemen rumah sakit untuk
evaluasi dan updating kebijakan serta panduan-panduan terkait penggunaan antibiotik di rumah sakit.
Panduan ini disusun untuk membantu tim PPRA atau KPRA rumah sakit sebagai referensi dalam
memulai pelaksanaan surveilans penggunaan antibiotik di rumah sakit secara standar sesuai regulasi. Semoga
bermanfaat.
DIREKTUR
Xxxxxxxxx
KEPUSTAKAAN
Diagnosis
Keluar:
Heri ke- 1 2 3
Tanggal
Diagnosis
Kondisi umum
Tanda vital (N, RR, temp)
llc
(Gyssens flowchart)
Kategori (Gyssens)
Tipe
IV
No Kode Nama Rejimen terapi Tgl Tgl II
Rute Indikasi (A/B/
pasien antibiotik Dosis (P/E/ mulai stop VI V III A III B (A/B/C) I 0
C/D)
EE/D)