Anda di halaman 1dari 24

PANDUAN ANALISIS KUANTITATIF DAN

KUALITATIF PENGGUNAAN ANTIBIOTIK


RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG

YAYASAN BAITUL MUSTASFA


RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
PANDUAN PELAYANAN PANDUAN ANALISIS KUANTITATIF DAN
KUALITATIF PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG

COVER.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
KEPUTUSAN DIREKTUR.....................................................................................................iii
DAFTAR SINGKATAN...........................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................2
1. LATAR BELAKANG....................................................................................................2
2. BATASAN......................................................................................................................2
3. TUJUAN.........................................................................................................................3
BAB II. ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF.....................................................3
1. Sumber Data Penggunaan Antibiotik diRumah Sakit.....................................................3
2. Audit Penggunaan Antibiotik Kuantitatif.......................................................................4
3. Audit Penggunaan Antibiotik Kualitatif.........................................................................6
BAB IIL.METODE...................................................................................................................7
1. Rancangan Pelaksanaan Audit........................................................................................7
2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi...........................................................................................8
3. Jumlah Sampel................................................................................................................8
4. Alur Pengambilan Data...................................................................................................8
A. Analisis penggunaan antibiotik kuantitatif..................................................................8
B. Audit penggunaan antibiotik kualitatif......................................................................10
C. Analisi Hasil:.............................................................................................................10
BAB IV PELAPORAN...........................................................................................................11
BAB V.....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
KEPUSTAKAAN....................................................................................................................13
I A.1XJ -idk O *I r>
Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah
RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
TERAKREDITASI
PARIPURNA KARS

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG


NOMOR : XXXXXXXX
TENTANG
PANDUAN ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK
RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG

B ism illah irrahman irrah i m


DIREKTUR RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG

Menimbang : a. bahwa penggunaan antibiotik dalam pelayanan kesehatan seringkali tidak tepat sehingga dapat
menimbulkan pengobatan kurang efektif, peningkatan risiko terhadap keamanan
pasien, meluasnya resistensi dan tingginya biaya pengobatan;
b. bahwa untuk meningkatkan ketepatan penggunaan antibiotik dalam pelayanan
kesehatan perlu disusun Panduan Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Penggunaan
Antibiotik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan Peraturan tentang Panduan Analisis Kuantitatif dan Kualitatif
Penggunaan Antibiotik;
Mengingat L Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pedomanan Pengobatan
Antiretroviral;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar

Jl. Bandung 39 - 47 Pekalongan Telp. (0285) 422 845 BEBAS PULSA 0800 1 401545 email: khodijahpkl@gmail.com || website: www.rssitikhodijah.com ----------------------■-----------------
----------------------i
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tentang
Pedoman Penggunaan Antibiotik;
9. Keputusan Walikota Pekalongan Nomor 445/IOP/OOl/VII/2019 tentang tentang
Perpanjangan Izin Operasional Rumah Sakit Siti Khodijah Kota Pekalongan;
10. Keputusan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan Nomor 009/YAI/I/V/2017
tentang Penetapan Struktur Organisasi Rumah Sakt NU BAITUSSYIFA’
LIMPUNG;
11. Keputusan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan Nomor
125-B/YAI/V/VI/2021 tentang Penetapan Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital
By Laws) Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG;
12. Keputusan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan Nomor
131/YAI/V/XI/2021 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit NU
BAITUSSYIFA’ LIMPUNG;
13. Keputusan Direktur Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG Nomor
0116.2/RSSK/SK/I/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit NU
BAITUSSYIFA’ LIMPUNG;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEMBERLAKUAN PANDUAN ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF


PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG;

Pasal 1
Panduan Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik Rumah Sakit NU
BAITUSSYIFA’ LIMPUNG sebagaimana dimaksud tercantum dalam Lampiran I Surat
Keputusan ini;
Pasal 2
Panduan sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan Pasal 1 merupakan acuan bagi
DPJP terkait, Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, analis laboratorium, serta
keperawatan Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG dalam pelaksanaan analisis
kuantitatif dan kualitatif penggunaan antibiotik

iv
di Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Pasal 3
Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan ini dilakukan oleh
Direktur Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG melalui operasionalisaasi Tim
Pencegahan dan Pengendalian Resitensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit NU
BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Pasal 4
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan dilakukan perubahan
sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di : Batang
Pada Tanggal : 12 Januari 2022

DIREKTUR
RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG

Xxxxxxxx

Tembusan :
1. Manager Pelayanan
2. Komite Medik
3. Komite Farmasi dan Terapi
4. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi
5. Komite Keperawatan
6. Komite PMKP
7. Koordinator Perawat Ruangan
8. Arsip

v
Lampiran I : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
tentang Pemberlakuan Panduan Analisis Kuantitatif dan Kualitatif
Penggunaan Antibiotik Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG

Nomor : 0235.2/RSSK/PER/I/2022

Tanggal : 12 Januari 2022

DAFTAR SINGKATAN
ALOS Average Length ofStay

AMU Antibiotic Use

BOR Bed Occuation Ratio

DDD Define Daily Dose

KPRA Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba

KRS Keluar Rumah Sakit

MRS Masuk Rumah Sakit

PPDS Program Pendidikan Dokter Spesialis

RM Rekam Medik

SMF Staf Medik Fungsional

TT Tempat Tidur

LPD Lembar Pengumpulan Data

WHO World Health Organization

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik


1
Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
PANDUAN ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK
RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG

BABI

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Berkembangnya resistensi antimikroba didunia membuat pemerintah berupaya untuk menanggulangi
resistensi antimikroba dengan cara bijak menggunakan antibiotik serta mencegah penyebaran mikroba resisten
melalui peningkatan ketaatan terhadap prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi. Selain itu, dalam
pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN), diperlukan sistem pemantauan penggunaan obat termasuk
penggunaan antibiotik di fasilitas kesehatan yang perlu dipantau dan diukur dalam rangka kendali mutu dan
biaya obat. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan penggunaan antibiotik secara bijak, untuk
memulainya perlu dilakukan evaluasi pola penggunaan antibiotik di rumah sakit.
Pada Peraturan Menteri kesehatan no.8 tahun 2015 bagian ketiga pasal 10, disebutkan bahwa evaluasi
terhadap pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit dilakukan melalui evaluasi
penggunaan antibiotik serta pemantauan atas muncul dan menyebarnya mikroba multiresisten. Selanjutnya
pada bagian keempat pasal 11, disebutkan bahwa indikator mutu PPRA di rumah sakit antara lain adanya
perbaikan penggunaan antibiotik yang baik dari segi kuantitas dan kualitas, dievaluasi dan dilaporkan secara
berkala setiap tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian survei penggunaan antibiotik untuk mengetahui
dan mengevaluasi besaran konsumsi dan jenis antibiotik yang digunakan di rumah sakit serta kualitas
penggunaannya dengan metode yang baku dan standar, serta mendapatkan data multi-center sehingga
mempunyai gambaran data penggunaan antibiotik di rumah sakit secara nasional.

2. BATASAN
Analisis kuantitatif dan kualitatif penggunaan antibiotik atau antibiotik use surveillance (AMU
surveillance) adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus secara periodik, meliputi
pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi data mengenai pola penggunaan antibiotik di
rumah sakit yang dapat digunakan untuk menyusun

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 2


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
rencana program perbaikan, kajian evaluasi kebijakan atau panduan untuk revisi yang akan datang.

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum:
Mengembangkan model kajian survei penggunaan antibiotik secara kuantitatif dan kualitatif sehingga
diperoleh gambaran pola penggunaan antibiotik di rumah sakit.
b. Tujuan khusus:
i. Dapat mengetahui sumber data penggunaan antibiotik di rumah sakit
ii. Dapat melakukan audit penggunaan antibiotik secara kuantitatif menggunakan
perhitungan DDD (deflned daily dose)
iii. Dapat melakukan audit penggunaan antibiotik secara kuanlitatif menggunakan metode review Gyssens
flowchart

BABU

ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF

1. Sumber Data Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit


Salah satu upaya pemantauan pengendalian penggunaan antibiotik dengan cara melakukan audit
penggunaannya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif secara periodik dan terstandar. Kegiatan analisis
secara berkala ini termasuk dalam kegiatan surveilans penggunaan antibiotik. Sumber data surveilans
penggunaan antibiotik bisa didapatkan secara global dari pembelian dan penjualan antibiotik dari instalasi
farmasi rumah sakit, data peresepan antibiotik, dan secara spesifik dari catatan/ rekam penggunaan antibiotik
di rekam medik.
Penggunaan antibiotik selama dirawat di rumah sakit dapat dapat diukur secara retrospektif setelah
pasien pulang dengan melihat kembali riwayat penggunakan antibiotik rekam medik pasien, seperti instruksi
pengobatan dokter, catatan pemberian obat oleh perawat dan penyiapan obat oleh petugas farmasi. Di rumah
sakit yang sudah menerapkan IT system dalam peresepan (e-prescribing) dan rekam medic elektronik (e-MR)
maka data dapat diambil dari SIM RS (sistem informasi managemen rumah sakit).
Dari penulisan resep antibiotik oleh dokter yang merawat dapat dicatat beberapa hal berikut ini: jenis
antibiotik, dosis harian, interval pemberian dan lama penggunaan antibiotik.
Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 3
Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Sedangkan dalam catatan intruksi dan pemberian pengobatan di rekam medik dapat diketahui gambaran
penggunaan antibiotik yang diberikan selama pasien dirawat. Bila rekam/catatan penggunaan antibiotik di
rekam medik tidak jelas dan tidak lengkap maka diperlukan validasi untuk mengetahui kebenaran dan
kelengkapan antara instruksi penggunaan antibiotik dengan pemberian antibiotik kepada pasien yang benar-
benar digunakan oleh pasien.
Jumlah penggunaan antibiotik dapat dihitung dari catatan langsung tentang antibiotik yang benar-benar
diterima atau diminum penderita yang dicatat secara prospektif oleh peneliti atau farmasis dengan
menanyakan setiap hari kepada pasien atau dengan melihat catatan perawat tentang obat-obat injeksi tanpa
melihat kembali ke rekam medik. Selanjutnya, dibandingkan hasil pengukuran data prospektif dan data
retrospektif untuk melihat berapa persen perbedaan atau kesesuaiannya. Validation study ini diperlukan pada
saat pertama kali melakukan surveilans audit penggunaan antibiotik di rumah sakit untuk mengetahui
kelengkapan rekam medik sebagai sumber data yang valid.

2. Audit Penggunaan Antibiotik Kuantitatif


Sesuai dengan regulasi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 8 tahun 2015 bahwa evaluasi penggunaan
antibiotik di rumah sakit meliputi analisis penggunaan antibiotik secara kuantitatif dan analisis penggunaan
antibiotik secara kualitatif. Audit penggunaan antibiotik secara kuantitatif untuk mengetahui besaran kuantitas
jumlah antibiotik yang digunakan. Tujuannya untuk menilai kecenderungan dalam konsumsi antibiotik dan
dapat digunakan pula untuk perbandingan antara kelompok populasi, perbandingan secara nasional dan
internasional secara baku. Untuk memperoleh data yang baku dan dapat diperbandingkan di tempat lain, maka
badan Kesehatan Dunia WHO menganjurkan klasifikasi penggunaan antibiotik secara Anatomical
Therapeutic Chemical (ATC) Classification dan pengukuran kuantitas penggunaan antibiotik dengan
perhitungan defined daily dose (DDD).
Defined daily dose (DDD) adalah dosis harian rata-rata suatu obat yang digunakan pada orang dewasa
untuk indikasi utamanya. Perlu ditekankan di sini bahwa DDD di asumsikan unit baku pengukuran, bukan
mencerminkan dosis harian yang sebenarnya diberikan kepada pasien. Dosis untuk masing-masing individu
pasien bergantung pada kondisi pasien tersebut (berat badan, dan lain-lain). Dalam ATC classification system
obat dibagi dalam kelompok menurut sistem organ tubuh, menurut sifat kimiawi, dan menurut fungsinya
dalam farmakoterapi.
Terdapat lima tingkat klasifikasi, yaitu:
• Tingkat pertama: kelompok anatomi (misal: untuk saluran pencernaan dan metabolisme)
• Tingkat kedua: kelompok terapi/farmakologi obat
• Tingkat ketiga: sub kelompok farmakologi
• Tingkat keempat: dub kelompok kimiawi obat

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 4


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
• Tingkat kelima: substansi kimiawi obat
Contoh ATC Classification Antibiotic :
J anti-infeksi untuk penggunaan sistemik (Tingkat pertama: kelompok anatomi)
J01 antibakteri untuk penggunaan sistemik (Tingat kedua: kelompok terapi/farmakologi)
J01C beta-lactam antibacterial, penicillins (Tingat ketiga: sub kelompok farmakologi)
J01CA penicillin berspektrum luas (Tingkat keempat: sub kelompok kimiawi obat)
J01C A01 ampisilin (Tingkat kelima: substansi kimiawi obat)
J01C A04 amoksisilin (Tingkat kelima: substansi kimiawi obat)

Cara perhitungan DDD


Untuk penggunaan antibiotik di rumah sakit menggunakan satuan unit DDD/100 patient days (100 hari rawat
inap pasien), sedangkan penggunaan di komunitas menggunakan satuan unit DDD/1000 patient popnlations
(1000 jumlah pasien).

Cara perhitungan ada 2 metode, yaitu:


a. Patient level data
Yaitu data yang berasal dari peggunaan setiap pasien.
Rawat inap:
Menggunakan denominator jumlah hari rawat inap pasien, dengan rumus sebagai berikut:

Junilah dosis antibiork selama dirawat (gram)


DDD antibiotik (gram)

Total DDD Antibiotik


DDD/100 patient popnlations =------------------------------------x 100
Junilah hari rawat pasien

Keterangan:
Jumlah hari rawat pasien = jumlah hari perawatan seluruh pasien dalam suatu periode survei
Rawat jalan :
Menggunakan denominator jumlah populasi pasien, dengan rumus sebagai berikut:
Junilah Dosis Antibiotik dalam peresepan (gram)
DDD Antibiotik (gram)

Total DDD Antibiotik


Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 5
Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
DDD/1000 patient populations = —-------------------------------------x 1COO
Tota. jumlah populasi pasien

Keterangan:
Jumlah populasi pasien-jumlah populasi seluruh pasien dalam suatu periode survey

b. Collective level data


Yaitu menggunakan data BOR (bed occupation ratio)
Total CDD .Antibiotik
DDD/1000 patient days =----------— ---------------------------------------------------x 10C
Jumlah hari selama periode x kapasitas 1’1 X 3CR

3. Audit Penggunaan Antibiotik Kualitatif


Audit penggunaan antibiotik kualitatif dapat dugunakan untuk menapatkan data atau gambaran kualitas
penggunaan antibiotik, meliputi: kelengkapan data rekam, ketepatan indikasi penggunaan antibiotik, ketepatan
pemilihan jenis antibiotik, ketepatan rejimen dosis (dosis,interval,rute,saat pemberian) dan lama penggunaan
antibiotik. Sesuai regulasi Peraturan Menteri Kesehatan no.8 th 2015 penilaian penggunaan antibiotik
menggunakan metode Gyssens flowchart.
Data untuk audit kualitas penggunaan antibiotik dapat diekstrak dari data rekam medis pasien dan form
rekam pemberian obat (RPO) untuk melihat data demografi pasien, riwayat perjalanan penyakit, data klinis
pasien, data laboratorium penunjang, dan data riwayat pengobatan pemberian antibiotik. Setiap kasus dapat
dipelajari dengan mempertimbangkan diagnosis yang ditegakkan, tanda klinis dan hasil laboratorium apakah
sesuai dengan indikasi penggunaan antibiotik, apakah tepat pemilihan antibiotik, apakah tepat rejimen dosis,
dan lama pemberian.
Penilaian (reviewer) sebaiknya lebih dari 1 orang (tim reviewer PPRA) dan terlatih. Leader reviewer
leam adalah seorang klinisi dokter. Bila terdapat perbedaan yang sangat nyata di antara tim reviewer maka
dapat dilakukan diskusi panel untuk masing-masing kasus yang berbeda penilaiannya dan diputuskan
berdasarkan kesepakatan bersama. Sebaiknya ada

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 6


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
internal reviewer team sesuai dengan bidang keahlian keilmuannya dan ada external reviewer team sebagai
tim validator.
Dalam analisis dan rekomendasi dari hasil audit pola penggunaan antibiotik hendaknya dianalisis
dalam kaitannya dengan laporan pola mikroba dan kepekaan terumata terhadap mikroba multi-resisten.
Kegiatan audit penggunaan antibiotik ini sekurang- kurangnya dilakukan satu tahun sekali.
Kategori hasil review berdasarkan Gyssens flowchart sebagai berikut:
Kategori VI : Data tidak lengkap/tidak dapat dievaluasi
Kategori V : Tidak ada indikasi pemberian antibiotik
Kategori IV A : Penilaian antibiotik kurang efektif
(Ada antibiotik lain yang lebih efektif)
Kategori IV B
: Pemilihan antibiotik kurang aman
(Ada antibiotik lain yang lebih aman)
Kategori IV C
: Pemilihan antibiotik harga mahal
(Ada antibiotik lain yang lebih murah)
Kategori IV D
: Pemilihan antibiotik spectrum kurang
Sempit (ada antibiotik lain yang spektrumnya lebih sempit)
Kategori III A : Pemberian antibiotik terlalu lama
Kategori III B : Pemberian antibiotik terlalu singkat
Kategori II A : Dosis pemberian antibiotik tidak tepat
(over dos e atau under do s e)
Kategori II B : Interval pemberian antibiotik tidak tepat
Kategori II C : Rute pemberian antibiotik tidak tepat
Kategori I : Saat pemberian antibiotik tidak tepat (Contoh untuk profilaksis
pembedahan)
Kategori 0 : penggunaan antibiotik tepat (appropriate)

BAB III

METODE

1. Rancangan Pelaksanaan Audit


Audit penggunaan antibiotik dapat menggunakan rancangan studi operasional secara restrospektif atau
prospektif tergantung dengan tujuan yang diinginkan. Pengambilan data internal reviewer team sesuai dengan
bidang keahlian keilmuannya dan ada external reviewer team sebagai tim validator.

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 8


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
Dalam analisis dan rekomendasi dari hasil audit pola penggunaan antibiotik hendaknya dianalisis
dalam kaitannya dengan laporan pola mikroba dan kepekaan terumata terhadap mikroba multi-resisten.
Kegiatan audit penggunaan antibiotik ini sekurang- kurangnya dilakukan satu tahun sekali.
Kategori hasil review berdasarkan Gyssens flowchart sebagai berikut:
Kategori VI : Data tidak lengkap/tidak dapat dievaluasi
Kategori V : Tidak ada indikasi pemberian antibiotik
Kategori IV A : Penilaian antibiotik kurang efektif
(Ada antibiotik lain yang lebih efektif)
Kategori IV B
: Pemilihan antibiotik kurang aman
(Ada antibiotik lain yang lebih aman)
Kategori IV C
: Pemilihan antibiotik harga mahal
(Ada antibiotik lain yang lebih murah)
Kategori IV D
: Pemilihan antibiotik spectrum kurang
Sempit (ada antibiotik lain yang spektrumnya lebih sempit)
Kategori III A : Pemberian antibiotik terlalu lama
Kategori III B : Pemberian antibiotik terlalu singkat
Kategori 11 A : Dosis pemberian antibiotik tidak tepat
(over dose atau under dose)
Kategori II B : Interval pemberian antibiotik tidak tepat
Kategori II C : Rute pemberian antibiotik tidak tepat
Kategori I : Saat pemberian antibiotik tidak tepat (Contoh untuk profilaksis
pembedahan)
Kategori 0
: penggunaan antibiotik tepat (appropriate)

BAB III

METODE

1. Rancangan Pelaksanaan Audit


Audit penggunaan antibiotik dapat menggunakan rancangan studi operasional secara restrospektif atau
prospektif tergantung dengan tujuan yang diinginkan. Pengambilan data secara prospektif dilakukan dengan
melihat rekam medis pasien rawat inap yang menggunakan antibiotik untuk dilakukan pencatatan setiap hari,
sedangkan untuk pengambilan data restrospektif dilakukan dengan melihat dan mencatat rekam medis pasien
rawat inap pasien yang sudah keluar rumah sakit (KRS).

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 9


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Dalam rangka menjamin validitas data, maka dalam pengambilan sampel perlu ditetapkan definisi
operasional, dan ditemukan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dapat ditentukan berdasarkan tujuan
surveilans dan untuk memudahkan pelaksanaannya kriteria inklusi dapat ditetapkan berdasarkan jenis kasus
atau berdasarkan departemen/SMF atau berdasarkan area/ruangan atau berdasarkan periode waktu. Sedangkan
kriteria eksklusi perlu ditetapkan untuk mempermudah dalam melakukan seleksi pasien atau kasus yang akan
disampling. Beberapa kondisi tertentu dapat dipertimbangkan sebagai kriteria eksklusi antara lain: kondisi
pasien immonocompromise, seperti pasien HIV&AIDS, pasien TBC, pasien anak usia <16 tahun yang dirawat
di bagian bedah dan penyakit dalam jika area samplingnya di SMF bedah atau SMF penyakit dalam.

3. Jumlah Sampel
Jumlah sampel atau target sampel tergantung pada kapasitas dan kemampuan pelaksanaan surveilans
masing-masing rumah sakit, dapat diambil seluruh pasien pada periode tertentu (jumlah populasi) atau diambil
berdasarkan metode sampling data minimal 5- 10% dari jumlah populasi pasien KRS periode survei.

4. Alur Pengambilan Data

A. Analisis penggunaan antibiotik kuantitatif


1. Pasien KRS pada periode waktu tertentu sesuai kriteria inklusi atau sampai tercapai target sampel yang
diinginkan metode sampling, baik yang menggunakan antibiotik atau tidak menggunakan antibiotik.
Kemudian disalin datanya pada form pengumpulan data PPRA (Lampiran 1)
Data yang perlu dicatat dalam form ini meliputi:
• Nomor rekam medis
• Nama pasien
• Jenis kelamin
• Usia
• Diagnosis

• Tanggal MRS
• Tanggal KRS
• Lama hari perawatan
• Penggunaan antibiotik (ya atau tidak)
Pencatatan data tersebut dapat berguna untuk melacak pasien (nomor rekam medik, nama pasien)
informasi demografi pasien (jenis kelamin, usia), distribusi kasus (diagnosis), data penting untuk
perhitungan DDD seperti lama hari perawatan dan riwayat penggunaan antibiotik.

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 10


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Dalam rangka menjamin validitas data, maka dalam pengambilan sampel perlu ditetapkan definisi
operasional, dan ditemukan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dapat ditentukan berdasarkan tujuan
surveilans dan untuk memudahkan pelaksanaannya kriteria inklusi dapat ditetapkan berdasarkan jenis kasus
atau berdasarkan departemen/SMF atau berdasarkan area/ruangan atau berdasarkan periode waktu. Sedangkan
kriteria eksklusi perlu ditetapkan untuk mempermudah dalam melakukan seleksi pasien atau kasus yang akan
disampling. Beberapa kondisi tertentu dapat dipertimbangkan sebagai kriteria eksklusi antara lain: kondisi
pasien immonocompromise, seperti pasien HIV&AIDS, pasien TBC, pasien anak usia <16 tahun yang dirawat
di bagian bedah dan penyakit dalam jika area samplingnya di SMF bedah atau SMF penyakit dalam.

6. Jumlah Sampel
Jumlah sampel atau target sampel tergantung pada kapasitas dan kemampuan pelaksanaan surveilans
masing-masing rumah sakit, dapat diambil seluruh pasien pada periode tertentu (jumlah populasi) atau diambil
berdasarkan metode sampling data minimal 5- 10% dari jumlah populasi pasien KRS periode survei.

7. Alur Pengambilan Data

B. Analisis penggunaan antibiotik kuantitatif


2. Pasien KRS pada periode waktu tertentu sesuai kriteria inklusi atau sampai tercapai target sampel yang
diinginkan metode sampling, baik yang menggunakan antibiotik atau tidak menggunakan antibiotik.
Kemudian disalin datanya pada form pengumpulan data PPRA (Lampiran 1)
Data yang perlu dicatat dalam form ini meliputi:
• Nomor rekam medis
• Nama pasien
• Jenis kelamin
• Usia
• Diagnosis

• Tanggal MRS
• Tanggal KRS
• Lama hari perawatan
• Penggunaan antibiotik (ya atau tidak)
Pencatatan data tersebut dapat berguna untuk melacak pasien (nomor rekam medik, nama pasien)
informasi demografi pasien (jenis kelamin, usia), distribusi kasus (diagnosis), data penting untuk
perhitungan DDD seperti lama hari perawatan dan riwayat penggunaan antibiotik.
3. Mencatat data pasien terkait riwayat penggunaan antibiotik, meliputi: nomor kode pasien, nama
antibiotik (kode antibiotik), regimen dosis, jumlah dosis per-hari, rute pemberian, lama terapi antibiotik,

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 11


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
total dosis, tanggal MRS, tanggal KRS, lama hari rawat inap, kode DDD Antibiotik, untuk
memudahkan perhitungan DDD bisa menggunakan aplikasi atau cara pengolahan data tertentu
(Microsoft excel, SPSS)
4. Melakukan analisis data
• Perhitungan prosentase jumlah pasien yang menggunakan antibiotik, meliputi:
Total jumlah pasien (n), jumlah pasien yang mendapatkan terapi antibiotik (n,%), jumlah pasien
yang tidak mendapatkan terapi antibiotik (n, %)
• Gambaran distribusi kasus secara deskriptif
• Perhitungan DDD/100 patient days (rawat inap)
Analisis data menggunakan Microsoft excel. Dari perthitungan DDD format excel, dilanjutkan
perhitungan yang meliputi:
Kode DDD (ATC classification), nama antibiotik, total DDD setiap antibiotik, dan DDD/100
patient days.
5. Laporan hasil
• Penyajian laporan dalam tabel dan gambar
• Laporan hasil mencantumkan: lokasi (SMF/ruangan), distribusi kasus, periode audit (bulan dan
tahun), jumlah sampel pasien pada periode survei, prosentase pasien yang menggunakan antibiotik
pada periode survei, total lama hari rawat inap seluruh sampel, total lama hari rawat inap seluruh
sampel pasien periode survei.
• Laporan hasil analisis disusun berdasarkan masing-masing bagian SMF dan menyebutkan periode,
misal: pola konsumsi antibiotik kuantitatif di bagian Bedah RS. YY periode Oktober 2018.
C. Audit penggunaan antibiotik kualitatif
1. Pasien KRS pada periode waktu tertentu sesuai kriteria inklusi atau sampai tercapai target sampel yang
di inginkan berdasarkan metode sampling, baik yang menggunakan antibiotik ataupun tidak disalin pada
form pengumpulan data PPRA (Lampiran 1) seperti halnya pada audit penggunaan antibiotik kuantitatif.
2. Kasus yang mendapatkan antibiotik dilakukan ekstrak data dari RM ke form pengumpulan data PPRA
(Lampiran 1). Data yang perlu di salin dari rekam medik ke form LPD menggambarkan kondisi harian
pasien sejak awal MRS sampai dengan KRS, antara lain:
• Data demografi pasien (nama, usia, jenis kelamin, alamat, pembiayaan)
• Diagnosis saat MRS dan diagnosis saat KRS
• Rekap harian termasuk pencatatan tanda vital, penemuan fisik yang penting, tindakan yang
dilakukan misalnya: operasi, pemeriksaan penunjang, misalnya pemeriksaan laboratorium,
radiologi, pemeriksaan kultur darah, dan penggunaan antibiotik meliputi: nama antibiotik, dosis,
interval, rute, saat lama serta penggunaan jenis antibiotik (empiric/defmitive/profilaksis).

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 12


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
3. Penggunaan antibiotik profilaksis disalin pada form pengumpulan data PPRA (Lampiran 1) Antibiotik
profilaksis untuk mendapatkan data yang lebih spesifik.
Data yang perlu disalin meliputi: diagnosis, prosedur operasi, jenis operasi, kelas operasi, jam mulai
operasi (saat insisi), jam selesai operasi, jumlah pendarahan, nama jenis antibiotik profilaksis, rejimen
dosis, rute, saat pemberian (jam pemberian antibiotik). Melakukan review data kualitatif menggunakan
metode Gyssens flowchart (Lampiran 2) disalin pada Form Evaluasi Kualitas Penggunaan Antibiotik
(Lampiran 3). Form ini untuk memudahkan tim reviewer dalam menganalisis atau dapat juga digunakan
dalam menganalisis atau dapat juga digunakan untuk merekap hasil analisis yang dilakukan oleh tim
reviewer.

D. Analisis Hasil:
a. Indikator : bisa semua golongan antibiotik atau golongan antibiotik tertentu
b. Kategori analisis review yang dilaporkan meliputi: kategori VI,V,VI,III A, III A, II, I, 0 (nol)
c. Review dilakukan oleh tim reviewer internal rumah sakit yang sudah dilatih (tidak boleh oleh
PPDS) dan sebaiknya diverifikasi/divalidasi oleh tim reviewer external
d. Analisis rekapitulasi hasil review Gyssens disajikan dalam tabel dan gambar.

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 13


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
e. Laporkan hasil analisis disusun berdasarkan masing-masing SMF/bagian (misalnya: Analisis
kualitas penggunaan antibiotik di bagian Bedah periode Januari - Desember 2021)
f. Laporan total seluruh bagian di rumah sakit (misalnya: Analisis kualitas penggunaan antibiotik
periode Januari - Desember 2021)

BAB IV

PELAPORAN

Pembuatan laporan surveilans pola penggunaan antibiotik sangat diperlukan untuk monitoring dan
evaluasi gambaran penggunaan antibiotik di rumah sakit, sehingga dapat diketahui besaran masalah konsumsi
dan kualitas penggunaan antibiotik. Dari laporan data audit penggunaan antibiotik dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam mengembangkan program intervensi perbaikan dalam upaya menerapkan penggunaan
antibiotik secara bijak dalam rangka mengendalikan resistensi antimikroba. Format pelaporan secara tertulis
sebagai berikut:
1. Judul
2. Daftar nama tim
3. Latar belakang
4. Tujuan
5. Metode
6. Hasil
7. Pembahasan dan analisis
8. Kesimpulan
9. Saran
10. Daftar referensi
Laporan surveilans audit penggunaan antibiotik secara periodik harus dilaporkan kepada pemangku
kepentingan, meliputi pihak manajemen rumah sakit, para klinis yang menangani pasien dan para penentu
kebijakan di komunitas jika berkaitan dengan surveilans penggunaan antibiotik di komunitas dan terkait
infeksi di masyarakat, seperti Dinas Kesehatan tingkat provinsi dan kabupaten/ kota.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan no.8 tahun 2018 pasal 12 disebutkan bahwa setiap rumah
sakit harus melaporkan pelaksanaan program pengendalian resistensi
Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik ]]
Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
antimikroba kepada kementrian kesehatan secara berkala setiap tahun, dimana salah satu indikator mutu PPRA
adalah adanya perbaikan penggunaan antibiotik secara kuantitatif dan kualitatif yang dapat ditunjukan dari
laporan data surveilans audit penggunaan antibiotik di rumah sakit.

BAB V

PENUTUP

Analisis penggunaan antibiotik kuantitatif dan kualitatif adalah suatu kegiatan surveilans penggunaan
antibiotik yang merupakan salah satu aktivitas kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah
sakit. Data hasil audit ini merupakan salah indikator mutu PPRA yang secara berkala dan periodik sekurang-
kurangnya setiap satu tahun sekali di monitori dan di evaluasi sebagai data evidence untuk intervensi
perbaikan dan sebagai pertimbangan dalam memberikan rekomendasi kepada manajemen rumah sakit untuk
evaluasi dan updating kebijakan serta panduan-panduan terkait penggunaan antibiotik di rumah sakit.
Panduan ini disusun untuk membantu tim PPRA atau KPRA rumah sakit sebagai referensi dalam
memulai pelaksanaan surveilans penggunaan antibiotik di rumah sakit secara standar sesuai regulasi. Semoga
bermanfaat.

DIREKTUR

RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG

Xxxxxxxxx

KEPUSTAKAAN

Kuntaman K, S Santoso , H Wahjono, NM Mertaniasih, ES Lestari , H Farida, R Hapsari, SC Firmanti,


Noorhamdani AS, D Santosaningsih, PB Purwono, D Kusumaningrum (2011). The Sensitivitiy Pattern of

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 12


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
Extended Spectrum Beta Lactamase- Producing Bacteria Againts Six Antibiotik that Routinely Used in
Clinical Setting. J Indon Med Assoc (Majalah Kedokteran Indonesia); Vol. 61 (12):482-486
Kuntaman K, Mertaniasih NM, and Usman Hadi (2006). Multiresistance Pattern of Extended Spectrum B-
Lactamase (ESBL) - Escherichia coli and Klebsiella pneumonia Strains. Folia Medica Indonesia ; Vol.42
No. 1:40-46
Kuntaman K., U Hadi, H Paraton, M Qibtiyah, EB Wasito, EB Koendhori, D Santosaningsih, D Erikawati,
NND Fatmawati, NNS Budayanti, Y Priyambodo, L Saptawati, LIA Mulyani (2013). Survailan multi
senter Klebsiella pneumonia and Escherichia coli penghasilan ESBL di Indonesia Unpublish.
Kuntaman, N. Rachman, and S. Hardjowijoto(1996). Pola penggunaan antimikroba di ruang rawat inap Bedah
Urologi RSUD. Dr. Soetomo Surabaya. Majalah Teknologi Kedokteran Indonesia; 1996; XI (1 ):6-12.
Soegijanto, S. (1998), Disease and the use of antibiotik pattern in department of Child Health Dr. Soetomo
Hospital Surabaya. Folia Medica Indonesiana, Year XXXIV, No 3: 1-4
Santosaningsih D. Santoso S. Budiyanti NS. (2016) Characterization of clinical Staphylococcus aureus isolates
harbouring mecA or Panton Valentine leukocidin genes from four tertiary care hospital in Indonesia.
Trop Med Int Health.; 22:610-618
Struelens MJ, Monnet DL, MargiorakosAP O’Connor FS, Giesecke J, the European NDM-1 Survey
Participants (2010). New Delhi metallo-beta-lactamase 1-producing Enterobacteriaceae: emergence and
response in Europe, European Center for Disease Prevention and Control (ECDC), Stockholm, Sweden
WHO 2014 Global AMR surveillance report.
Tenover FC, McGowan JE, Jr Reasons for the emergence of antibiotik resistance . Am J Med Sci 1996; 311
(1): 9-16
Tenover FC, Hughes JM, The challenges of emerging infectious diseases. Development and spread of
multiply-resistant bacterial pathogens. Jama 1996;275(4):300-4
Hadi U, Gyssens IC, Lestari ES, Duerink DO, Keuter M, Soewondo ES, et al. Quantity and Quality of Hospital
Antibiotik Usage in Indonesia. In preparation 2006.
Palcevski G, Ahel V, Vlahovic-palcevski V, Ratchina S, Rosovic-Bazijanac V, Averchenkova L. Antibiotik
use profile at paediatric clinics in two transitional countries. Phannacoepidemiol Drug saf 2004; 13(3):
181-5.
WHO. Gueidelines for ATC classification and DDD assignment. In; 2017
Gyssens IC. Quality measures of antimicrobial drug use. Int J Antimicrob Agents 2001;17(l):9

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 13


Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
HASIL PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

Hasil (Catat nama Tes Kepekaan Antibiotik


Jenis
Tgl bakteri dan jumah
Tgl Kirim Bahan Kultur
Jadi koloni jika ada) Sensitif Intermediate Resisten
(aerob)

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik 16


Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Lampiran 1, FORM LEMBAR PENGUMPUL DATA PPRA
No.Kode: Nama Usia Diagnosis Tgl MRS Tgl KRS
(L/P) No. RM : Biaya Masuk: Kondisi Kondisi
(catat jam Tgl Pindah Ruangan (catat jam
Alamat : MRS KRS
MRS) KRS)

Diagnosis
Keluar:

Heri ke- 1 2 3
Tanggal
Diagnosis
Kondisi umum
Tanda vital (N, RR, temp)

Penemuan fisik yang penting


Pemeriksaan penunjang:
- Laboratorium (DL,UL,FL, CRP)
- Foto Thorax
- Lain-lain

Pemeriksaan mikrobiologi (kultur)


Antibiotika & Regimen dosis :
(E=Empiris/D=Definitive/P=Profilaksis)

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik


Rumah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
15
Lampiran 2. Gyssens flowcart

llc

Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan


Antibiotik
Rumah Sakit Siti Khodijah
Pekalongan
Lampiran 3. Form Evaluasi Kualitas Penggunaan Antibiotik

(Gyssens flowchart)

Kategori (Gyssens)
Tipe
IV
No Kode Nama Rejimen terapi Tgl Tgl II
Rute Indikasi (A/B/
pasien antibiotik Dosis (P/E/ mulai stop VI V III A III B (A/B/C) I 0
C/D)
EE/D)

Keterangan Tipe Terapi :


P = Antibiotik Profilaksis
E = Antibiotik Empiris
EE = Antibiotik Extended Empiris
D = Antibiotik Definitif
Panduan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Penggunaan Antibiotik
18
Runiah Sakit NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG

Anda mungkin juga menyukai