Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN PELAYANAN KEFARMASIAN

INSTALASI FARMASI RS LESTARI RAHARJA TAHUN 2021

A. PENGERTIAN PELAYANAN KEFARMASIAN


Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan
Kefarmasian di RS Lestari Raharja meliputi :
a. Kegiatan Manajerial berupa :
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi
2. Pengelolaan Alat Kesehatan
b. Kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik berupa :
1. Pengkajian dan pelayanan resep
2. Rekonsiliasi obat
3. Pelayanan informasi obat
4. Konseling
5. Pemantauan terapi obat
6. Monitoring efek samping obat
7. Pembagian obat UDD

B. TUJUAN PELAYANAN KEFARMASIAN


Tujuan Pelayanan Kefarmasian adalah :
a. Menjamin mutu, manfaat, keamanan, dan khasiat sediaan farmasi dan alat kesehatan
b. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian
c. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam
rangka patient safety
d. Menjamin sistem pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat yang lebih aman
(medication safety)
e. Menurunkan angka kesalahan penggunaan obat (medication error)

C. KAJIAN TAHUNAN
Kajian Tahunan meliputi :
a. Pelayanan Kefarmasian Instalasi Farmasi RS Lestari Raharja terkait seleksi dan
pengadaan obat, penyimpanan, peresepan, penyiapan dan penyerahan, serta
pemberian obat
1. SELEKSI DAN PENGADAAN OBAT
Seleksi terhadap Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan
berdasarkan :
a) Formularium Rumah Sakit
b) Pola penyakit
c) Harga
d) Ketersediaan di pasaran
Pada tahun 2021 seleksi Sediaan Farmasi dan BMHP mengacu pada Rencana
Kebutuhan Obat (RKO) 2021 dan buku defekta. Untuk penentuan jumlah atau
volume per item obat disesuaikan dengan anggaran belanja obat untuk tahun
anggaran 2021. Jadi tidak semua item dan jumlah yang ada dalam RKO terpenuhi.
Pengadaan yang dilakukan di RS Lestari Raharja melalui pengadaan langsung
dengan berdasarkan kontrak kerjasama dengan Pihak PBF dari jalur resmi.
2. PENYIMPANAN
Sediaan Farmasi (Obat) dan BMHP di RS Lestari Raharja disimpan pada :
a) Gudang obat yaitu tempat penyimpanan Obat dan BMHP untuk persediaan
dalam jangka waktu tertentu
b) Instalasi farmasi yaitu tempat penyimpanan Obat dan BMHP untuk pelayanan
langsung kepada pasien
Penyimpanan di gudang obat maupun di instalasi farmasi menggunakan metode
FIFO dan FEFO dengan memperhatikan persyaratan penyimpanan sediaan
farmasi dan BMHP seperti stabilitas (suhu) dan keamanan obat seperti,
penggolongan jenis (bentuk sediaan), serta pemberian label LASA dan high alert
pada kemasan obat. Obat-obat high alert dan narkotika psikotropika disimpan di
lemari atau rak khusus.
3. PERESEPAN ATAU PERMINTAAN OBAT
Peresepan atau permintaan obat di RS Lestari Raharja menggunakan sistem
peresepan ODD (One Daily Dose) dan UDD (Unit Dose Dispensing). Untuk
palayanan rawat inap sudah dilakukan penyiapan obat secara UDD oleh petugas
farmasi. Peresepan obat untuk pasien RS Lestari Raharja berpedoman pada
Formularium Nasional serta Formularium rumah sakit. Pada tahun 2021 resep
yang dilayani oleh instalasi farmasi RS Lestari Raharja adalah :
a) Resep rawat jalan : 13012 lembar resep
b) Resep rawat inap : 11015 lembar resep

4. PENYIAPAN DAN PENYERAHAN


Penyiapan obat di RS Lestari Raharja dilakukan berdasarkan peresepan atau
permintaan obat pasien yang tertulis dalam lembar resep. Sebelum penyiapan obat
terlebih dahulu petugas farmasi akan melakukan pengkajian resep yang meliputi
pengkajian administratif, farmasetik dan klinis. Jumlah obat dan BMHP yang
diminta akan disiapkan sesuai dengan yang diresepkan dan yang tersedia di RS
Lestari Raharja dan dilakukan double check oleh dua petugas farmasi yang
berbeda sebelum diserahkan kepada pasien. Untuk Obat-obat oral akan dibuatkan
aturan minum pada etiket obat sesuai instruksi dokter, begitupun dengan obat
untuk pemakaian luar. Penyerahan obat dan BMHP dilakukan oleh Apoteker
namun apabila pada shift tertentu tidak terdapat Apoteker maka penyerahan obat
dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Penyerahan obat dan BMHP
dilakukan di instalasi farmasi.
5. PEMBERIAN OBAT
a) Pemberian obat pasien rawat inap di RS Lestari Raharja dilakukan oleh
perawat dengan memperhatikan Prinsip 7 B Antara lain benar pasien
(nama,RM, tanggal lahir), benar obat, benar dosis, benar indikasi, benar rute
pemberian, benar frekuensi pemberian, benar dokumentasi
b) Pendokumentasian dan pemantauan efek obat
1) Laporan pemakaian narkotika dan psikotropika
2) Laporan pemakaian vaksin HbO
3) Laporan pemakaian obat obat tertentu
Untuk pemantauan efek obat di RS Lestari Raharja, pada tahun 2021 sudah
dilakukan namun masih terbatas pada ruangan VIP, hal ini disebabkan karena
keterbatasan tenaga kefarmasian.
c) Kesalahan penggunaan obat (medication error)
Kesalahan pelayanan kefarmasian pada umumnya berupa kesalahan
pemberian obat. Selama tahun 2021 terdapat 1 kejadian kesalahan pemberian
obat. Dari kejadian tersebut, semua dikategorikan dalam Kejadian Tidak
Cedera (KTC) karena saat ketahuan terjadinya kesalahan maka pada saat itu
juga dilakukan perbaikan dimana petugas farmasi langsung meminta Dokter
penulis resep untuk menulis kembali resep yang benar/sesuai. Upaya yang
dilakukan untuk mencegah atau menurunkan angka kejadian adalah sebagai
berikut :
1) sosialisasi SPO pelayanan resep dan diingatkan kepada semua petugas
pelayanan resep untuk selalu melakukan double check.
2) Evaluasi pelayanan secara keseluruhan. Hasil evaluasi pada umumnya
dikeluhkan bahwa pada saat kejadian, kondisi antrian resep dalam keadaan
ramai dan keterbatasan petugas pelayanan resep sehingga tidak bisa
dilakukan double check.
3) Kebutuhan pendidikan dan pelatihan. Dalam rangka peningkatan
pelayanan kefarmasian Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian tentu
membutuhkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi.
Kepala Instalasi farmasi telah mengusulkan ke bagian managemen agar
tenaga farmasi khususnya apoteker diberikan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan farmasi klinik guna meningkatkan pengetahuan apoteker dalam
pelayanan farmasi klinik. Dari kajian ini, diharapkan rumah sakit dapat
memahami kebutuhan dan prioritas perbaikan sistem berkelanjutan dalam
hal peningkatan mutu, keamanan, manfaat serta khasiat obat.

Kepala Instalasi Farmasi


RS Lestari Raharja Magelang
apt. Lusi Maryani, S.Farm.
446.21/011/SIPA/330/2020

Anda mungkin juga menyukai