Anda di halaman 1dari 6

POLRI DAERAH JAWA TIMUR

BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


RS. BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU

LAPORAN PELAKSANAAN SUPERVISI UNIT FARMASI

RS. BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU

BULAN APRIL

RS BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU

2018
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU

LAPORAN PELAKSANAAN SUPERVISI UNIT FARMASI

RS. BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kefarmasian sebagai salah satu unsur dari pelayanan utama di
rumah sakit, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
pelayanan di rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien,
penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Praktek pelayanan kefarmasian
merupakan kegiatan terpadu, dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah
dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan obat dan kesehatan.
Supervisi adalah upaya pekerjaan dan kegiatan yang bertujuan untuk
menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu terhadap suatu
pelaksanaan kegiatan.
b. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Terciptanya sistem pelayanan farmasi di rumah sakit dengan
memperhatikan berbagai aspek kefarmasian dan penyakit, serta
merupakan bagian dari pelayanan,kesehatan secara menyeluruh untuk
meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan farmasi di Rumah
Sakit.
2. Tujuan Khusus :
a. Terlaksananya kegiatan pelayanan farmasi sesuai perencanaan
dan anggaran kebutuhan bahan obat, alkes dan bahan habis
pakai di Instalasi Farmasi.
b. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada
kebutuhan dan kepuasan pasien maupun konsumen untuk
menunjang pelayanan kesehatan sesuai standart dan kebijakan
direktur.
c. Tersedianya obat, alkes dan bahan habis pakai untuk pasien
sesuai standart dan kebijakan direktur.
d. Terlaksananya pelayanan Kefarmasian di Ruang Rawat Inap.
e. Terlaksananya pelayanan Kefarmasiandi Ruang Rawat Jalan.
f. Terlaksananya kegiatan penyuluhan farmasi dan promosi
kesehatan rumah sakit.
g. Terlaksananya evaluasi dan pelaporan semua kegiatan.
h. Meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan farmasi di
rumah sakit.
i. Terlaksananya pelayanan kefarmasian, keselamatan pasien dan
keselamatan kerja.
3. Sasaran
a. Pasien
b. Keluarga
c. Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dalam
suatu kesatuan prosedur kerja yang telah ditetapkan.
d. Tercapainya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian di Rumah sakit Bhayangkara Hasta Brata Batu
II. PELAKSANAAN
a. Waktu dan Tempat
1. Tanggal : 1-30 April 2018
2. Tempat : RS Bhayangkara Hasta Brata Batu
b. Teknik Evaluasi
Mengisi Form Supervisi Farmasi yang telah ditetapkan di Rumah Sakit
Bhayangkara Hasta Brata Batu, yang di dalamnya berisi ruang lingkup, supervisi
yang dilakukan, tanggal dilakukannya supervisi, masalah yang ditemukan, dan
tindak lanjut yang dilakukan untuk memperbaiki masalah yang terjadi.

III.HASIL MONITORING PELAYANAN KEFARMASIAN


a. Hasil monitoring pelayanan farmasi di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu
bulan April 2018, sebagai berikut :
ANALISA HASIL MONITORING
Berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan, bahwa pelayanan
kefarmasian masih ditemuakan yang belum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu. Ruang lingkup pengadaan,
kesesuaian kemasan, Kesesuaian jumlah, tidak ada temuan. Dalam ruang
lingkup pengandaan ditemukan masalah yaitu barang yang datang tidak
sesuai ketentuan yang di tetapkan Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata
Batu, barang yang datang masih dengan expired date kurang dari 1 tahun.
Dalam ruang lingkup penyimpanan, ditemukan obat high alert yang belum
diberi label high alert. Kesesuaian jumlah stok yang ada di ruang farmasi
masih belum sesuai dengan yang ada di kartu stok obat, hal ini dikarenakan
adanya pertugas yang lupa atau lali belum melakukan penulisan pada kartu
stok obat. Di troli emergensi IGD ditemukan pembukaan troli emergensi
yang tapi tidak dikonfirmasi kepada petugas farmasi dan tidak mengisi form
berita acara pembukaan troli emergensi, hal ini bisa saja dikarenakan
kelalaian petugas yang sedang jaga sifth.
IV. REKOMENDASI
1. Dilakukan pengembalian produk kepada penyedia karena tidak sesuai
dengan ketentuan yang di tetapkan oleh Rumah Sakit.
2. Memperbaiki sistem perencanaan dan pendataan obat-obatan yang fast
moving dan slow moving sehingga meminimalisir terjadinya obat yang
expired date, dan pengecekan disaat penerimaan untuk bagian gudang
farmasi tentang expired date obat, alat kesehatan, BMHP sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit yaitu minimal satu tahun.
3. Melakukan kontrak dengan penyedia yang mengatur tentang retur atau
pengembalian obat yang sudah mendekati tanggal expired date.
4. Dilakukan peningkatan kedisiplinan dari anggota farmasi dengan
diadakannya sosialisasi tentang pelabelan obat high alert, penulisan kartu
stok obat
5. Melakukan edukasi dan sosialisasi ulang tentang penatalaksanaan troli
emergensi atau kotak emergensi di ruangan.
V. TINDAK LANJUT
1. Melakukan edukasi dan sosialisasi kepada petugas farmasi
2. Memperbaiki sistem perencanaan dan pendataan obat
3. Melakukan sosialisasi tentang penatalaksanaan troli emergensi kepada
seluruh petugas.
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU

DOKUMENTASI KEGIATAN SUPERVISI UNIT FARMASI

Anda mungkin juga menyukai