Yulia Trisna
Disampaikan pada KOL Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
WIA Training, 8 – 9 Februari 2022
STANDAR PEMANTAUAN TERAPI OBAT
TATALAKSANA
1. Seleksi pasien
2. Pengumpulan data
pasien
3. Identifikasi DRP
4. Rekomendasi terapi
5. Rencana pemantauan
6. Tindak lanjut
SELEKSI PASIEN (1/2)
Kondisi pasien:
• Pasien yang masuk rumah sakit dengan multi penyakit sehingga
menerima polifarmasi.
• Pasien kanker yang menerima terapi sitostatika.
• Pasien dengan gangguan fungsi organ terutama hati dan ginjal.
• Pasien geriatri dan pediatri.
• Pasien hamil dan menyusui.
• Pasien dengan perawatan intensif
SELEKSI PASIEN (2/2)
Obat:
Pasien yang mendapatkan obat risiko tinggi (sitostatika,
indeks terapi sempit, nefrotoksik, obat yang dapat
menimbulkan efek samping serius,)
Kompleksitas regimen (variasi frekuensi, rute)
PENGUMPULAN DATA PASIEN
Sumber data:
• Rekam medis.
• Profil pengobatan pasien/pencatatan
penggunaan obat.
• Wawancara dengan pasien, anggota
keluarga, dan tenaga kesehatan lain.
ASESMEN
• Mengobati (cure)
• Menghilangkan/meredakan gejala (simptomatis)
• Memperlambat progress penyakit
• Mencegah terjadinya penyakit
• Cost-effective
• Mencegah/meminimalkan reaksi obat tidak
diharapkan
• Pasien memahami penggunaan obat yang benar
JENIS MASALAH TERKAIT OBAT (DRP= Drug Related Problem)
INDIKASI EFEKTIVITAS
DRP
KEPATUHAN
SAFETY
(ADHERENCE)
JENIS MASALAH TERKAIT OBAT (DRP= Drug Related Problem)
INDIKASI EFEKTIVITAS
Terapi obat tidak diperlukan Diperlukan sediaan obat lain yang berbeda
___ Tidak ada indikasi medis ___ tersedia obat lain yang lebih efektif
___ Duplikasi ___ Refrakter denga obat yang diberikan
___ Terapi non obat ___ Bentuk sediaan tidak tepat
___ Mengobat ESO yang dapat dicegah ___ Obat tidak efektif
___ Adiksi Dosis terlalu rendah
Memerlukan penambahan terapi obat ___ Salah dosis
___ Kondisi klinis yang belum diobati ___ Frekuensi tidak tepat
___ Sebagai profilaksis ___ Interaksi obat
___ Diperlukan efek sinergis/potensiasi ___ Durasi terlalu singkat
JENIS MASALAH TERKAIT OBAT (DRP= Drug Related Problem)
Monitoring
• Efek terapi
• Efek samping
RENCANA PEMANTAUAN
• Spontaneous
• Metode Trigger Tools
Pemantauan dan Pelaporan efek samping obat dikoordinasikan oleh Tim Farmasi
dan Terapi RS.
Pelaksana pemantauan dan pelaporan efek samping obat adalah dokter, perawat,
apoteker di ruang rawat / Poliklinik
Obat yang diprioritaskan untuk dipantau efek sampingnya adalah obat baru/obat
yang baru masuk formularium RS atau obat yang terbukti dalam literatur
menimbulkan efek samping serius.
Laporan Efek Samping Obat dikirimkan ke Tim Farmasi dan Terapi untuk
dievaluasi.
Tim Farmasi dan Terapi melaporkan hasil evaluasi pemantauan ESO kepada
Direktur RS dan menyebarluaskannya ke seluruh unit pelayanan di RS sebagai
umpan balik/edukasi.
Hasil evaluasi laporan efek samping obat dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengeluarkan obat dari formularium
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT
Dokter/Perawat/Apoteker Tim Farmasi dan Terapi Direktur RS Unit Pelayanan Badan POM
Menelusuri literatur
Identifikasi ESO tentang ESO dan
menetapkan skor
algoritma Naranjo
Mencatat data:
pasien, manifestasi
ESO, obat yang Tindaklanjut bersama
digunakan/dicurigai Tim Profesional Pemberi
Asuhan (PPA)
Mengirimkan
Laporan ESO
Kompilasi dan Evaluasi Hasil Kajian ESO Hasil Kajian ESO
Laporan ESO
https://e-meso.pom.go.id/
ALGORITMA NARANJO Ya Tidak Tidak Skor
tahu
1. Apakah ada laporan penelitian sebelumnya tentang +1 0 0
reaksi ini ?
2.Apakah reaksi muncul setelah obat yang dicurigai +2 -1 0
diberikan ?
3. Apakah reaksi ini berkurang saat obat dihentikan atau +1 0 0
antagonis obat yang spesifik diberikan ?
4. Apakah reaksi muncul kembali saat obat digunakan +2 -1 0
kembali ?
5. Apakah ada penyebab alternatif (selain obat) yang -1 +2 0
dapat menyebabkan reaksi ini ?
6. Apakah reaksi muncul kembali saat diberikan placebo ? -1 +1 0
7. Apakah obat terdeteksi dalam darah (atau cairan lain) +1 0 0
dalam konsentrasi yang diketahui toksik ?
8. Apakah reaksi lebih berat saat dosis dinaikkan, atau +1 0 0
berkurang saat dosis diturunkan ?
9. Apakah pasien mempunyai reaksi yang mirip pada obat +1 0 0
yang sama atau mirip pada pemaparan sebelumnya
10.Apakah reaksi dikonfirmasi dengan suatu bukti obyektif +1 0 0
?
Total skor:
DOKUMENTASI
ASUHAN Fungsi:
KEFARMASIAN
DI REKAM MEDIS • Komunikasi antar tenaga kesehatan
• Bukti pelayanan
• Reimbursement (dipersyaratkan oleh asuransi)
• Bukti hukum
Waktu kurang
Tidak dapat/kurang akses terhadap informasi klinis pasien
Ketidaklengkapan data
Data yang tidak akurat, contoh: salah tulis, data tidak up to date
Sistematika
Duplikasi pendokumentasian
Narasi/redaksional
Dokumentasi apoteker tidak dibaca oleh DPJP/profesional pemberi asuhan lain
Dokumentasi apoteker tidak ditindaklanjuti DPJP/profesional pemberi asuhan lain
Belum dilakukan kajian terhadap dampak secara klinis dan finansial dari pendokumentasian
asuhan kefarmasian
CATATAN UNTUK PENULISAN DI CPPT YANG SUDAH BAIK
CATATAN UNTUK PENULISAN DI CPPT YANG SUDAH BAIK
CATATAN UNTUK PENULISAN DI CPPT
YANG MASIH PERLU PERBAIKAN
TERIMA KASIH