INSTALASI FARMASI
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Pedoman
Organisasi Laboratorium RSU Wisata UIT Makassar ini.
Dengan adanya pedoman ini, diharapkan bahwa setiap staf yang ada didalam
Instalasi Laboratorium mampu untuk memposisikan diri sesuai dengan tugas dan
kewenangannya dalam bekerjasama dengan unit/departemen lain di RSU Wisata UIT
Makassar ataupun pihak lainnya.
Semoga melalui buku pedoman ini dapat memberikan gambaran secara
khusus mengenai Tata Kelola antara Instalasi Laboratorium dengan Unit-unit
lain/departemen lain di RSU Wisata UIT Makassardan juga dengan pihak eksternal
sehingga Instalasi Laboratorium dapat memberikan pelayanan dan kualitas yang
terbaik.
Tim Penyusun:
DAFTAR ISI
KATA PENNGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................
BAB II
BAB III
IFRS
BAB IV
BAB V
BAB VI
URAIAN JABATAN........................................................................................
BAB VII
KEGIATAN ORIENTASI.................................................................................
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT...................................................................................
BAB XI
PELAPORAN...................................................................................................
BAB XII
PENUTUP........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.l. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan perorangan yang
memegang perananpenting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
khususnya dalam upaya kuratif, rehabilitatif, dan didukung oleh upaya promotif
dan preventif. Selama ini, upaya pelayanan kuratif dan rehabilitatif masih
merupakan pelayanan utama di rumah sakit yang didukung oleh teknologi dan
ilmu kedokteran dan keperawatan yang berkembang sangat pesat. Perkembangan
teknologi dan ilmu kedokteran yang pesat ini menyebabkan rumah sakit menjadi
institusi yang padat modal dan padat karya dengan jumlah dan jenis tanaga yang
sangat bervariasi yang bekerja dalam struktur vertikal dan horizontal yang sangat
kompleks. Kompleksitas tata kelola rumah sakit menuntut visi, misi dan tujuan
yang jelas dan mudah dipahami oleh seluruh pegawai rumah sakit serta harus
menjadi budaya individu sehingga rumah sakit bisa dikelola dengan efektif dan
efisien, dengan kualitas pelayanan yang tinggi dan aman, dalam lingkungan
strategis perumahsakitan yang selalu berubah.
Sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat,
maka diperlukan suatu sistem pengorganisasian masing-masing unit kerja.
Pimpinan staf medis dan keperawatan menciptakan struktur organisasi yang
sesuai dan efektif untuk menjalankan tanggung jawab ini. Struktur organiasi ini
dan proses terkait yang digunakan untuk melaksanakan tanggung jawab dapat
memberikan staf profesional tunggal yang terdiri dari dokter, perawat dan
lainnya atau truktur staf medis dan keperawatan yang terpisah.
I.2.TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Meningkatkan tata kelola rumah sakit agar tercipta pelayanan rumah sakit
yang berkualitas tinggi, menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan jenis
pelayanan yang luas dan dilandasi niat luhur yang diberkati oleh Tuhan Yang
Maha Esa.
1.2.2. Tujuan khusus
1. Terbentuknya pedoman pengorganisasian instalasi farmasi
2. Terbentuknya struktur Tata kelola dan hubungan kerja dengan unit lain
I.3. MANFAAT
Dengan disusunnya pedoman pengorganisasian instalasi farmasi RSU Wisata
Makassar akan didapatkan beberapa manfaat yaitu:
1. Terbentuknya struktur organisasi masing-masing instalasi yang digunakan
oleh pimpinanmedis, keperawatan dan pimpinan lainnya untuk melaksanakan
tanggung jawab dan kewenangan mereka,
2. Memperjelas komunikasi antar profesi dalam satu unit,
3. Mendukung perencanaan klinik dan mendukung pengawasan atas berbagai isu
etika serta mendukung pengawasan atas mutu pelayanan
4. Memperjelas tata kelola dan hubungan kerja serta pendelegasian kerja antara
instalasi farmasi dan unit lain.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI
II.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Wisata UIT
Rumah Sakit Umum Wisata Universitas Indonesia Timur dibangun sejak
tahun 2007 dan diresmikan pada tanggal 3 November 2014 oleh Wali Kota
Makassar Bapak Dani Pomanto. Rumah Sakit Umum Wisata Universitas
Indonesia Timur resmi beroperasi dan menerima pasien
pada tanggal
Desember 2014, dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang tidak dimiliki
oleh rumah sakit lain di kelasnya.
Rumah Sakit Umum Wisata Universitas Indonesia Timur hadir sebagai
pelopor rumah sakit di kawasan timur indonesia yang memiliki fasilitas
terlengkap dan di dukung dengan alkes dengan teknologi terbaru. Selain itu
Rumah Sakit Umum Wisata Universitas Indonesia Timur juga di dukung oleh
tenaga medis yang berkompeten di bidangnya masing masing.
Rumah Sakit Umum Wisata Universitas Indonesia Timur menyediakan
fasilitas rawat inap mulai dari kelas III, II, I , VIP, Super VIP, Pavilium dan
President Suite dengan jumlah terbanyak. Ini menjadikan Rumah Sakit Umum
Wisata Universitas Indonesia Timur adalah rumah sakit terbesar di Asia Tenggara
dari segi fasilitas kamar.Semua fasilitas didesain dengan mengacu pada konsep
hotel dan wisata.Ini di maksudkan agar pasien yang dirawat di Rumah Sakit
Umum Wisata Universitas Indonesia Timur merasa seperti berada di rumah
sendiri atau sedang berlibur.
3)
4)
5)
6)
d) Pesawat telephone
7) Inst. Rawat Inap Kelas III : 40 Tempat Tidur
a) 6 tempat tidur pasien
b) 1 kamar mandi
c) 1 AC
d) Pesawat telephone
8) Inst. Pelayanan Intensif
a) ICU
b) ICCU
c) NICU/PICU
c. Sarana Penunjang Medis
1) Inst. Bedah Sentral
2) Inst. Radiologi
3) Inst. Laboratorium
4) Inst. Farmasi
5) Inst. Gizi
6) Rehabilitasi Medic
7) Pelayanan Ambulance
d. Sarana Penunjang Non Medis
1) Pelayanan Rekam Medis
2) Pengolahan Limbah
3) Pelayanan Andiminstrasi manajemen
4) Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
5) Pelayanan Laundry
6) Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
II.4 Gambaran Umum Instalasi Farmasi RS
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumahsakit yang
menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebutdiperjelas dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit,yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah
bagianyang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakityang
berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yangbermutu, termasuk
pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Instalasi farmasi rumah sakit (IFRS) merupakan suatu unit di rumah sakit
dengan fasilitas penyelenggaraan kefarmasian di bawah pimpinan seorang
pasien
dan
masyarakat
akan
mutu
pelayanan
f.
g.
h.
i.
(PTO),
j. Melakukan evaluasi penggunaan obat(EPO)
k. Melakukan pencatatan setiap kegiatan
l. Melaporkan setiap kegiatan
2) Farmasi non-klinik mencakup kegiatan Pengelolaan Perbekalan Farmasi,
meliputi:
a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit yang
merupakan proses kegiatan sejak meninjau masalah kesehatan yang terjadi
di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan
kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi
sampai menjaga dan memparbaharui standar obat.
b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal yang
merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan harga
perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk
menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan
antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan
epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah
dibuat sesuai ketentuan yang berlaku
d. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang merupakan kegiatan membuat, mengubah
bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril dan nonsteril untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang
berlaku
f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
kefarmasian
g. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit
BAB III
VISI, MISI, NILAI DASAR RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI
III.1 Visi, Misi dan Nilai Dasar Rumah Sakit Umum Wisata UIT
a. Visi
Rumah sakit Pemberi layanan yang bernuansa Wisata
b. Misi
1) Pemberian pelayanan kesehatan secara terpadu (promotif, preventif,
kuaratif dan rehabilitatif)
2) Pemberian layanan kuratif dan rehabilitatife senantiasa bernuansa
wisata (one stop service)
3) Pengembangan kemitraan dalam pembiayaan kesehatan
4) Dan pengembangan RSU Wisata Indonesia Timur sebagai RS
pendidikan (teaching hospital bagi fakultas kedokteran)
c. Nilai Dasar
Nilai Dasar (Core Values) selalu memfokuskan kegiatannya untuk
menghasilkan nilai-nilai bagi penerima pelayanan dan senantiasa
melakukan improvement terhadap sistem dan proses dalam memberikan
pelayanan.
Dengan demikian, untuk memenuhi dua tuntutan tersebut rumah sakit
perlu menanamkan dan menjujung tinggi nilai-nilai dasar yaitu WISATA.
W = Welcome
Kami Menerima dengan hati yang terbuka dan penuh keramahan segala
pelayanan kesehatan yang mengutamakan 5 S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan dan Santun).
pelayanan,
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAGIAN
PENUNJANG
DAN REKAM
PELAYANAN
MEDIK
BIDANG
MEDIKKEPERAWATAN
SMF
BAGIAN
TATA
USAHA MEDIK BIDANG
SEKSI
KEPERAWATAN
PROGRAM DAN
PENUNJANG
KEUANGAN
MEDIKSEKSI
DAN NON
MEDIK
RAWAT
JALAN
DANASUHAN
DARURAT
SEKSI
RAWAT INAP
SEKSI
DAN
PENGEMBANGAN
INTENSIF
DAN MUTU
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
REKAM MEDIK DAN
INFORMASI
1
2
BAB V
Pelayanan
Kefarmasian
Apoteker/D3Farmasi/Asisten
Apoteker
Manajemen
Mutu
BAB VI
URAIAN JABATAN
Berikut merupakan uraian tugas berdasarkan Struktur Organisasi Instalasi Farmasi :
a. Kepala Instalasi Farmasi
1. Bertanggung jawab atas hasil kerja satu orang atau lebih dari suatu organisasi
2. Penentu kebijakan
3. Motivator farmasis guna mendapatkan hasil kinerja yang baik
4. Memonitor perkembangan farmasis
5. Membuat plan kerja untuk mengembangkan farmasi di Rumah Sakit untuk menjamin
digunakan pasien.
c. Melakukan kunjungan ke pasien rawat inap
d. Memonitoring efek samping obat yang digunakan pasien
e. Memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien.
f. Bertanggung jawab terhadap pelayanan kemoterapi.
Depo Farmasi
a. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi di setiap depo
b. Mengevaluasi dan mengontrol permintaan-permintaan perbekalan farmasi melalui
resep atau buku permintaan
c. Mengawasi dan mengontrol kebenaran jumlah barang melalui kartu stok
d. Melaporkan jumlah penggunaan obat dan bhp di setiap depo.
d. Pelayanan kefarmasian
1. Memimpin, merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan dan mengawasi
kegiatan dalam lingkungan apotek.
2. Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab petugas apotek
3. Bersama dengan apoteker pendamping bertanggung jawab terhadap seluruh
kelancaran kegiatan di apotek
4. Melaporkan kejadian atau hal-hal yang menghambat pelaksanaan tugas baik
secara lisan maupun tertulis kepada kepala instalasi farmasi
5. Bersama apoteker pendamping membuat laporan penggunaan narkotik,
psikotropika dan prekursor
6. Melaporkan penggunaan obat dan alat kesehatan
7. Mengendalikan kinerja lapangan
8. Menyusun rencana kegiatan apotek
e. Manajemen mutu
1. Menjaga dan meningkatkan mutu kemampuan tenaga kesehatan farmasi melalui
pendidikan dan pelatihan-pelatihan
2. Memastikan bahwa pelatihan awal berkesinambungan bagi tenaga kesehatan
farmasis dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan
3. Pengendalian mutu sebagai dasar setiap langkah pelayanan untuk peningkatan
mutu
4. Mewujudkan sistem informasi manajemen tepat guna, mudah dievaluasi dan
berdaya guna untuk pengembangan
5. Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan
6. Melaporkan medication error dan kejadian nyaris cedera pada panitia mutu
keselamatan pasien.
7. Mengawasi / membimbing pelajar/mahasiswa yang melakukan PKL/magang
diinstalasi farmasi
8. Melakukan penelitian yang berkaitan dengan kefarmasian
9. Melakukan pemantauan, penilaian, tindakan, evaluasi dan umpan balik dalam
pengendalian mutu
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Berikut adalah skema dalam tata hubungan kerja instalasi farmasi dengan pihak yang terkait
lainnya :
SEMUA INSTALASI
MANAGEMEN RSU WISATA
Internal
DOKTER
FARMASI
PASIEN
Eksternal
PEMERINTAH
REKANAN
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Berikut ini merupakan pola ketenagaan instalasi Farmasi
Pola Ketenagaan Farmasi
JABATAN
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker Pendamping
Asisten apoteker
Administrasi dan kasir
KUALIFIKASI
Apoteker, sarjana farmasi
Apoteker, sarjana farmasi
Sarjana farmasi, D3 Farmasi
-
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Kegiatan dan Sumber Daya Manusia
atas
obat
resep,
dan
mampu
menjelaskan
tentang
obat
pada
b.
c.
d.
Pada pelaksanaannya, apoteker dibantu oleh tenaga ahli madya farmasi dan
tenaga menengah farmasi.
e.
Kepala instalasi farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap segala aspek
hukum dan peraturan-peraturan baik terhadap pengawasan distribusi maupun
administrasi barang.
f.
Setipa saat harus ada apoteker di tempat pelayanan untuk melangsungkan dan
mengawasi pelayanan kefarmasian dan harus ada pendelegasian wewenang yang
bertanggung-jawab jika kepala farmasi berhalangan hadir.
g.
h.
i.
Penilaian terhadap staf harus dilakukan berdasarkan tugas yang terkait dengan
pekerjaan fungsional yang diberikan dan juga pada penampilan kerja yang
dihasilkan dalam meningkatkan mutu pelayanan.
Surat Izin Asisten Apoteker adalah bukti tertulis atas kewenangan yang
diberikan kepada pemegang Ijazah Sekolah Asisten Apoteker atau Sekolah
Menengah Farmasi, Akademi Farmasi dan Jurusan Farmasi, Politeknik
Kesehatan, Akademi Analis Farmasi dan Makanan, Jurusan Analis Farmasi serta
Makanan Politeknik Kesehatan untuk menjalankan Pekerjaan Kefarmasian
b.
Distribusi Ketenagaan
Instalasi Farmasi RSU Wisata UIT di dalam melaksanakan pelayanan farmasi
dibagi menjadi 3 (tiga)shift pelayanan dalam waktu 24 jam. Distribusi tenaga farmasi
ditempatkan pada 2 ( dua ) depo pelayanan yaitu depo farmasi IGD dan rawat jalan
dan depo farmasi rawat inap serta pelayanan gudang farmasi. Masing-masing
depopelayanan dan gudang farmasi di pimpin oleh apoteker.
Jenis Pelayanan
Pelayanan IGD (Instalasi Gawat Darurat)
Pelayanan rawat inap
Pelayanan rawat jalan
pelayanan gudang farmasi
7
Kualitas Kerja
Kuantitas Kerja
Disiplin Kerja
Kecakapan
Tanggung Jawab
Loyalitas
Inisiatif
Kejujuran
Motivasi
Kerjasama
Komunikasi
Absensi
Evaluasi kinerja tersebut dilakukan setiap akhir tahun dan bersifat terbuka dan
D. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga bagian Instalasi Farmasi dilaksanakan
melalui inhouse training dan outside training
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Instalasi Farmasi dalam melakukan koordinasi baik internal maupun eksternal melalui
rapat-rapat, diantaranya :
Nama Rapat/Pertemuan
Rapat Bulanan
Jadwal
Setiap bulan
Keterangan
Rapat internal , membahas semua proses
dan
kegiatan
di
instalasi
farmasi,
melakukan
diskusi
selanjutnya
dibuatkan
program/action plan.
Berkoordinasi bersama dengan semua
Manajemen
10
BAB XI
PELAPORAN
1. LAPORAN HARIAN
2. LAPORAN BULANAN
3. LAPORAN TAHUNAN
11
BAB XII
PENUTUP
Dengan ditetapkannya pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi di Rumah
Sakit, maka keberhasilan pelaksanaan Pelayanan Farmasi di rumah sakit perlu
komitmen dan kerjasama yang lebih baik antara instalasi farmasi dengan semua unit
yang terkait dengan pelayanan pasien sehingga pelayanan rumah sakit pada umumnya
akan semakin optimal, dan khususnya pelayanan farmasi di rumah sakit akan
dirasakan oleh pasien/masyarakat.
Untuk keberhasilan pelaksanaan Standar Pelayanan Farmasi di RSU WISATA
UIT Makassar yang merupakan penjabaran dari Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit,
perlu komitmen dan kerjasama yang lebih baik antara seluruh jajaran di RSU
WISATA UIT, sehingga pelayanan rumah sakit pada umumnya akan semakin
optimal, dan khususnya pelayanan farmasi akan dirasakan oleh pasien/masyarakat.
12