Anda di halaman 1dari 17

PEMBERIAN OBAT (ADMINISTRATION)

DALAM STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT

YULIA TRISNA

Disampaikan pada Kelas Online WIA Training, 8-9 Februari 2022


MEDICATION ERROR
Bates et al: JAMA; 274:29-34

PRESCRIBING ERROR

DISPENSING ERROR

ADMINISTRATION ERROR MONITORING ERROR

KNC

“Near Miss” KTC, KTD


PEMBERIAN OBAT

Menyiapkan
Memverifikasi
obat dan
Mengkaji kesesuaian obat Memverifikasi
Cek instruksi memberikan Observasi
kondisi klinis dari farmasi kesesuaian obat
pengobatan obat respon pasien
pasien dengan instruksi dengan pasien
(administration)
pengobatan
kepada pasien
ADMINISTRATION ERROR

Menyiapkan
Memverifikasi
obat dan
Mengkaji kesesuaian obat Memverifikasi
Cek instruksi memberikan Observasi
kondisi klinis dari farmasi kesesuaian obat
pengobatan obat respon pasien
pasien dengan instruksi dengan pasien
(administration)
pengobatan
kepada pasien

SALAH: pasien, obat, dosis, waktu,


Omission, commission
rute pemberian, kecepatan infus,
kontraindikasi
dokumentasi
STANDAR PEMBERIAN OBAT

 Staf yang melakukan pemberian obat kompeten dan berwenang dengan pembatasan
yang ditetapkan.
 Verifikasi dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien minimal meliputi: identitas
pasien, nama obat, dosis, rute, dan waktu pemberian.
 Double checking dilakukan untuk obat high alert.
 Pasien diberi informasi tentang obat yang akan diberikan.
 Dilakukan penilaian obat yang dibawa pasien dari luar rumah sakit untuk kelayakan
penggunaannya di rumah sakit.
 Edukasi dilakukan kepada pasien/keluarga jika obat akan digunakan secara mandiri.
 Memantau pelaksanaan penggunaan obat secara mandiri sesuai edukasi.
SAFE ADMINISTRATION

DOUBLE CHECK
UNTUK OBAT HIGH ALERT

Menyiapkan
Memverifikasi
obat dan
Mengkaji kesesuaian obat Memverifikasi
Cek instruksi memberikan Observasi
kondisi klinis dari farmasi kesesuaian obat
pengobatan obat respon pasien
pasien dengan instruksi dengan pasien
(administration)
pengobatan
kepada pasien

Cek: nama Cek identitas Informasikan


TTV, riwayat obat, pasien di gelang kepada
alergi, data lab, kekuatan, sesuai dengan Reaksi
pasien obat
pengkajian fisik, bentuk identitas pasien alergi, ESO
yang akan
1. Memiliki Surat Penugasan Klinik skala nyeri sediaan, dosis, di etiket obat diberikan
2. Sesuai dengan Rincian rute, waktu
Kewenangan Klinik (RKK) yang
dimiliki
5 BENAR 10 BENAR

1 BENAR PASIEN 6 BENAR EDUKASI

2 BENAR OBAT 7 BENAR PENOLAKAN

3 BENAR DOSIS 8 BENAR PENGKAJIAN

4 BENAR WAKTU 9 BENAR EVALUASI

5 BENAR RUTE PEMBERIAN 10 BENAR DOKUMENTASI

PRINSIP “BENAR” PEMBERIAN OBAT


CONTOH
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA
PROSES PEMBERIAN OBAT (MULAI DARI MENYIAPKAN SAMPAI OBAT
DIBERIKAN KEPADA PASIEN)

 Hindari melakukan
aktivitas lain karena
dapat mengganggu
konsentrasi

 Kondisikan tidak ada


interupsi dan gangguan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA
PROSES PEMBERIAN OBAT (MULAI DARI MENYIAPKAN SAMPAI OBAT
DIBERIKAN KEPADA PASIEN)

 Jangan membawa obat


untuk beberapa pasien
sekaligus ke bed pasien
(one patient one
administration)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA
PROSES PEMBERIAN OBAT (MULAI DARI MENYIAPKAN SAMPAI OBAT
DIBERIKAN KEPADA PASIEN)

TIDAK BOLEH DIGERUS!!!

 Pemberian obat oral


ER atau XR = Extended Release
pada pasien terpasang  LA = Long Acting
NGT/PEG, minta SR =Sustained Release
farmasi menyiapkan  MR = Modified Release
SA = Sustained Action
bentuk puyer  TD atau TR = Time Delay / Timed Release
OROS = Osmotic Release Oral System
 Contin = Continuous
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA
PROSES PEMBERIAN OBAT (MULAI DARI MENYIAPKAN SAMPAI OBAT
DIBERIKAN KEPADA PASIEN)

 Bila pasien mengalami


reaksi alergi/ESO, segera
lapor ke dokter, catat di
CPPT, formulir pemberian
obat, formulir MESO
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA
PROSES PEMBERIAN OBAT (MULAI DARI MENYIAPKAN SAMPAI OBAT
DIBERIKAN KEPADA PASIEN)

 Untuk pasien dengan reaksi alergi


pasang klip/gelang merah di gelang
identitas pasien, tulis nama obat
penyebab alergi di cover depan
rekam medis
OBAT YANG DIBAWA PASIEN DARI RUMAH

• ED?
RISIKO • Mutu?
• Indikasi?

• Sumber obat
PENILAIAN
KELAYAKAN • Cek mutu obat secara organoleptik
PENGGUNAAN • Hasil rekonsiliasi obat

• DPJP
INFORMASIKAN
KE PPA DAN • Dokter terkait
SATELIT • Perawat
FARMASI
• Staf farmasi

• Obat yang dapat digunakan


INFORMASI/EDUKASI • Obat yang tidak dapat digunakan
KE PASIEN/KELUARGA • Serah terima obat
PENGGUNAAN OBAT OLEH PASIEN SECARA MANDIRI

TUJUAN

 Memberdayakan pasien dalam menggunakan obat secara mandiri


 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obatnya
 Meningkatkan kepatuhan
 Menyiapkan pasien/keluarga/caregiver sebelum pulang dari RS
 Memantapkan support system setelah pasien pulang dari RS

 PRINSIP: Pemberian obat pasien rawat inap menjadi


tanggung jawab RS PATIENT
 Pemberian obat yang dilakukan oleh pasien SAFETY
sendiri/keluarga/care giver harus dilakukan asesmen risiko
terlebih dahulu untuk menentukan kelayakannya.
ASESMEN RISIKO KELAYAKAN PENGGUNAAN OBAT
OLEH PASIEN SECARA MANDIRI

Pasien dewasa Pasien dapat menggunakan obat


secara mandiri

Tidak ada gangguan mental,  Obat tersedia di meja/laci dekat


T pasien
I kesadaran, visual, motorik
 Lakukan edukasi cara penggunaan
PEMBERIAN OBAT Y
D obat
OLEH PERAWAT Pasien sudah biasa A  Edukasi tentang apa yang harus
A
K menggunakan obat secara dilakukan pasien jika terjadi terlupa
mandiri dosis, mengalami efek samping
 PPA memonitor kemungkinan adanya
perubahan kemampuan pasien
Pasien bersedia menggunakan obat secara mandiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai