& Rekonsiliasi
Clinical
Pharmaceu5cal Pharmacy
Models iMAP
Care
(Maddux, 2012)
Clinical Pharmacy in the Hospital SeRng
1. WARD-Based
2. Non-WARD-Based
• Interview Riwayat
Pengobatan • Pelayanan Informasi
Obat (PIO)
• Pengkajian Resep
• Drug Product Selec5on • Konseling
• Monitoring • DUE/DUR
• Penyediaan Info Obat • Farmakoekonomi
• Konseling
• Ward round
• Visite
• Distribusi Obat 4
Pergeseran Paradigma Pelayanan
Farmasi
Pelayanan Pelayanan
Berorientasi Berorientasi
Kepada Kepada
Produk Pasien
Dokter
Analis Apoteker
Laboratorium
Pasien &
Keluarga
Fisioterapi Radiografer
Ahli Gizi
Dokumentasi
• Metode S-O-A-P
• Bila 5dak ada dokumentasi dianggap belum
melaksanakan pelayanan.
PHARMACEUTICAL CARE (APhA, 1995)
Pharmaceu5cal Care is a pa5ent-centered, outcomes oriented
pharmacy prac5ce that requires the pharmacist to work in
concert with the pa5ent and the pa5ent's other healthcare
providers to promote health, to prevent disease, and to
assess, monitor, ini5ate, and modify medica5on use to assure
that drug therapy regimens are safe and effec5ve.
REKONSILIIASI,INTERVIEW
ASESMEN E. The pharmacist reviews, monitors,
D. The pharmacist assures that the
PLAN and modifies the therapeu5c plan as
pa5ent has all supplies, informa5on
necessary and appropriate, in
and knowledge necessary to carry DISTRIBUTION, KIE concert with the pa5ent and
out the drug therapy plan.
MONITOR healthcare team.
FOLLOW-UP
Pelaksanaan Pharmaceu5cal Care
Penyusunan Data
Base
S,O
Berkesinambungan
• Populasi • Evaluasi proses
berisiko • Perencanaan • Evaluasi
• Penggunaan • Tindak lanjut keluaran
obat tertentu
Iden5tas
Subyek5f
pasien
Terapi
Obyek5f
Obat
Monday, April 22, 19 15
Data
Subyektif (S) Obyektif (O)
§ Bersumber dari pasien/ § Bersumber dari hasil
keluarga in5 observasi, pengukuran yang
dilakukan oleh profesi
§ Tidak bisa dikonfirmasi kesehatan lain
kebenarannya § Contoh: TTV, Hasil Lab,
bacaan X-Ray,CT-
§ Dapat berupa keluhan Scan,USG,dll
gg obat § Terkait obat, problem medik
§ Riwayat obat/penyakit/ yang akan mempengaruhi
alergi yang diperoleh obat (misal:CH,CKD)
dari pengakuan pasien § Data Farmakokinetik:
t1/2,ikatan protein
dapat pula dituliskan § Physical signs and clinical
pada data subyek5f. symptoms relevant to the
patient’s drug therapy.
Monday, April 22, 19 16
Tujuan dilakukannya rekonsiliasi, yaitu :
Memas5kan informasi yang akurat tentang obat yang digunakan pasien
Mengiden5fikasi ke5daksesuaian akibat 5dak terdokumentasinya instruksi
dokter
Mengiden5fikasi ke5daksesuaian akibat 5dak terbacanya instruksi dokter
REKONSILIASI
• Saat pasien masuk rumah sakit
• Pasien mengalami perpindahan bangsal atau unit layanan lain dalam suatu
instansi rumah sakit yang sama (contoh: dari bangsal rawat inap menuju
ke Intensive Care Unit; dari UGD menuju bangsal rawat inap)
• Perpindahan dari rumah sakit menuju rumah atau rumah sakit lain
Cara:
§ Pengumpulan Data
§ Komparasi
§ Melakukan konfirmasi kepada dokter jika menemukan
ke5daksesuaian dokumentasi
Kasus 1
• Tn HG 62th, 162cm, 84kg, MRS dengan nafas
cepat seper5 terengah-engah disertai kaki
bengkak. Mengaku memiliki riwayat Gagal
Jantung dengan obat: Lisinopril 10mg/24jam,
Bisoprolol 5mg/24 jam, Aspilet 1tab/24 jam, CPG
1 tab/24 jam, Spironolakton 25mg/24jam.
• Saat MRS RR 32x/menit, TD 80/60mmHg.
• Tx: Valsartan 80mg/24jam; Spironolakton 25mg/
24jam; CPG 1tab/24jam; Furosemide 5mg/jam
EVALUASI INFORMASI OBAT DAN
MEDIK = ASESMEN
• Tujuan : menemukan Drug Related Problem
• Dokumentasi di CPPT pada Asesmen (A)
• Pada CPPT langsung dituliskan DRP yang
ditemukan
• Gunakan kalimat yang 5dak menjus5fikasi/
menghakimi klinisi
• Sebaiknya 5dak menuliskan klasifikasi DRP
• Hindari kata: error, 5dak tepat, inadequate
• Bila DRP (-) ditulis: saat ini 5dak dijumpai/ada
permasalahan terkait obat
ASESMEN
Data Subyektif
Data Obyektif
EBM
PM- DRP
OBAT
Guidelines
Pharmaco
therapy
Principles
Asesmen
• Proses asesmen
Rekomendasi
Terapi terkait Monitoring Konseling
DRP
Plan
• Untuk Rekomendasi ditulis dengan didahului
kata “disarankan”
• Harus menjawab DRP, mengusulkan solusi
untuk DRP
• Monitoring: dicantumkan parameter yang
terkait monitoring efek5vitas terapi, ESO,
interaksi. Terbagi: Kondisi Klinis; TTV; Lab.
• Parameter monitoring BUKAN untuk
memonitor progress penyakit.
• Konseling/KIE terkait cara minum, efek obat.
Kasus
• Tn MB 45th, 63kg, 167cm MRS dengan keluhan mual,
muntah 3 hari berturut-turut. Mengaku memiliki
riwayat DM 7 tahun dan sudah mendapat insulin
Humulin N 14 U malam hari sejak 1 bulan lalu. Pasien
mengaku malas sun5k karena sakit sejak 5 hari lalu.
Hasil observasi perawat temperatur 37,8oC, TD
135/80mmHg, Nadi 82x/menit. RR 38x/menit. Hasil
Lab GDA 580mg/dl, HbA1C 9,2%, WBC 12.000/mm3,
Na 121 meq/L, K 2,9 meq/L.
Dokter mendiagnosa PRE-KAD dan mendapat terapi
Humulin N 16U malam, Novorapid 3x12U s.c.; RL :D5%
(2:2), Ondansetron 3 x 8mg iv.
Laki2, 45th, Mual, muntah 3 GDA 580mg/dl, Humulin N 16U 1. Non-
63kg, 167cm hari, HbA1C 9,2%, malam, adherence
DM 7tahun RO: Humulin N, Na 121 meq/L, K Novorapid 2. Pemilihan
5 hari 5dak 2,9 meq/L. 3x12U s.c.; insulin
sun5k RL :D5% (2:2), kurang tepat
Ondansetron 3 3. Ondansetro
x 8mg iv. n 5dak tepat
pada pre-
Monday, April 22, 19 KAD 29
Asesmen
• 1. Non-adherence (kurang patuh)
• 2. Terapi insulin sebaiknya secara intravena
• 3. Ondansetron diindikasikan untuk PONV dan
paska kemoterapi