Anda di halaman 1dari 7

INTISARI

EVALUASI KESESUAIAN PENYIMPANAN OBAT


DI GUDANG FARMASI RSD IDAMAN BANJARBARU

Rizkiyah1, Riza Alfian2, Ayu Soraya3

Penyimpanan obat perlu diperhatikan karena banyak kejadian obat rusak dan
kadaluarsa yang membuat kerugian besar bagi rumah sakit. Penyimpanan obat yang salah
dapat membuat obat yang dikonsumsi pasien menjadi tidak efektif. Perlu dilakukan
evaluasi terhadap penyimpanan obat untuk menjaga kualitas obat yang ada di gudang
farmasi dan mempermudah dalam pendistribusian obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penyimpanan obat yang ada di
gudang farmasi RSD Idaman Banjarbaru dengan standar yang telah ditentukan. Penelitian
ini tergolong ke dalam jenis penelitian non eksperimental yaitu survei. Data hasil penelitian
yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni
2018 di gudang farmasi.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa 1 parameter yang tidak sesuai dari 12
parameter yang diobservasi. Parameter yang diobservasi diantaranya penyimpanan obat
berdasarkan kelas terapi, bentuk dan jenis sediaan, alfabetis, FIFO dan FEFO, penyimpanan
obat LASA tidak ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus, tempat
penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang lainnya, penyimpanan
narkotika dan psikotropika pada lemari khusus, terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah
dipindahkan, mempunyai dua buah kunci yang berbeda, kunci dikuasakan oleh Apoteker
penanggungg jawab, dan tempat penyimpanan narkotika dan psikotropika tidak bercampur
dengan barang lain. Gudang farmasi RSD Idaman Banjarbaru belum melakukan
penyimpanan berdasarkan kelas terapi. Persentase kesesuaian penyimpanan di gudang
farmasi RSD Idaman Banjarbaru yang memenuhi standar 91,67 % dari 12 parameter yang
di observasi dan yang tidak memenuhi standar 8,33 % dari 12 parameter yang di observasi.

Kata Kunci: Evaluasi, Penyimpanan Obat, Gudang Farmasi, RSD Idaman Banjarbaru.
1
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
2
Instalasi Farmasi RSD Idaman Banjarbaru
ABSTRACT

EVALUATION OF SUITABILITY STORAGE DRUG


IN WAREHOUSE PHARMACEUTICAL RSD IDAMAN BANJARBARU

Rizkiyah1, Riza Alfian2, Ayu Soraya3

Drug storage needs to be considered because of the many occurrences of damaged


and expired drugs that make a big loss to the hospital. Incorrect drug storage can make the
medicine consumed by the patient ineffective. It is necessary to evaluate the storage of
drugs to maintain the quality of existing drugs in pharmaceutical warehouses and to
facilitate the distribution of drug.
This study aims to determine the suitability of drug storage in the pharmacy
warehouse hospital Idaman Banjarbaru with a predetermined standard. This research
belongs to non experimental research type ie survey. The result of research data obtained is
presented in the form of descriptive.
The results of this study found that one parameter that is not suitable from the 12
parameters that are observed. Observed parameters such as storage based on therapeutic
classes, shapes and types of dosage, alphabetical, FIFO and FEFO, storage of alkalis are
not placed adjacent and should be marked specifically, drug storage is not used for other
goods, narcotics and psychotropic torage in special cabinets, of strong material, not easily
transportable, have two different keys, the key is authorized by the responsible pharmacist,
and the storage of narcotics dan psychotropic substances are not mixed with other goods.
Pharmacy warehouse hospital Idaman Banjarbaru has not done storage based on the therapy
class. The percentage of storage suitability in the hospital Idaman Banjarbaru pharmacy
warehouse that meets the standard of 91,67% from 12 observed parameters and which does
not meet the 8.33% standard of the 12 observed parameters.

Keywords: Evaluation, Drug Storage, Pharmaceutical Warehouse, RSD Idaman


Banjarbaru
1
Academy of pharmacy ISFI Banjarmasin
2
Pharmaceutical installation RSD Idaman Banjarbaru
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dan menyediakan pelayanan rawat inap,

rawat jalan, serta gawat darurat. Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit. Pelayanan

kefarmasian di rumah sakit meliputi dua kegiatan yaitu pelayanan farmasi klinik dan

pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, serta bahan medis habis pakai (Kemenkes,

2016).

Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai

dilakukan oleh instalasi farmasi rumah sakit yang berperan penting dalam pelayanan

kesehatan di rumah sakit (Qiyaam, 2016). Salah satu tahap pengelolaan sediaan farmasi

yaitu tahap penyimpanan. Tahap penyimpanan sediaan farmasi merupakan bagian dari

pengelolaan obat yang menjadi sangat penting dalam memelihara mutu obat-obatan,

menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga kelangsungan

persediaan, memudahkan pencarian dan pengawasan, mengoptimalkan persediaan,

memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang, serta mengurangi resiko

kerusakan dan kehilangan (Sabilillah, 2017).


Penyimpanan obat perlu diperhatikan karena banyak kejadian obat yang

kadaluarsa, obat yang rusak serta tidak efektifnya obat saat dikonsumsi pasien akibat sistem

penyimpanan obat yang salah (Akbar, 2016). Keselamatan pasien merupakan upaya yang

harus diutamakan dalam penyediaan pelayanan kesehatan. Pasien harus memperoleh

jaminan keselamatan selama mendapatkan pelayanan kesehatan dari berbagai kesalahan

tindakan medis (medication error) maupun kejadian yang tidak diinginkan (Wirawan dan

Maziyyah, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Retno Palupiningtyas (2014) di Rumah Sakit

Mulya Tanggerang menunjukkan bahwa sistem penyimpanan di rumah sakit tersebut masih

belum cukup efektif. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa komponen seperti input

(SDM, anggaran, sarana/prasarana), proses (penerimaan obat, pengaturan penyimpanan

obat, pengeluaran obat, stock opname obat), dan kriteria efisiensi sistem

penyimpanan/output (kesesuaian jumlah stok obat, persentase obat kadaluarsa/rusak, death

stock & kesesuaian sistem pengeluaran obat) yang belum sesuai dengan pedoman Dirjend

Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Wirawan

dan Maziyyah (2015) menyatakan bahwa sistem penyimpanan obat di gudang farmasi RSD

Banyumas belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Menteri kesehatan Nomor

1197/Menkes/SK/X/2004. Penyebab tidak maksimalnya penyimpanan di gudang farmasi

RSUD Banyumas terjadi karena penyimpanan obat golongan narkotika diletakkan di rak

yang bersamaan dengan obat lainnya. Penyimpanan obat narkotika seharusnya disimpan di

tempat khusus yang terbuat dari bahan yang kuat.


Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru adalah salah satu rumah sakit

yang didalamnya terdapat pelayanan kefarmasian. Obat di RSD Idaman Banjarbaru

disimpan di gudang farmasi. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang evaluasi penyimpanan obat di gudang farmasi RSD Idaman

Banjarbaru pada tahun 2018. Hal ini perlu dilakukan melihat pentingnya proses

penyimpanan obat agar mutu obat dapat terpelihara.


REFERENSI

Akbar, N.H., Kartinah, N., Wijaya, C., 2016, Analisis Manajemen Penyimpanan Obat di
Puskesmas Se-Kota Banjarbaru, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi,
Vol.6 No. 4.
Arista, S., 2013, Laporan Praktikum Stabilitas Obat, Fakultas Farmasi Universitas Muslim
Indonesia, Makasar, Indonesia.
Diana, Lisnawaty, 2016, ‘Kesesuaian Penyimpanan Obat Hight Alert di Instalasi Farmasi
RSUD Ulin Banjarmasin’, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Farmasi ISFI
Banjarmasin, Banjarmasin.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2010, Pedoman Pengelolaan
Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, Jakarta, Kesehatan Republik Indonesia.
Fatimah, H. 2014, ‘Studi Evaluasi Pengelolaan Penyimpanan Obat di UPTD Gudang
Farmasi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin’, Karya Tulis Ilmiah, Akademi
Farmasi ISFI Banjarmasin, Banjarmasin.
Kementerian Kesehatan, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 72, tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,
Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan, 2015, Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 3, tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Perkursor, Jakarta, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Larasati, I., Susilo, H., Riyadi., 2013, Analisis Sistem Informasi Manajemen Persediaan
Obat, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.1 No.2.
UU RI, 2009, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tentang Rumah Sakit.
Palupuningtyas, R. 2014,‘Analisis Sistem Penyimpanan Obat di Gudang Farmasi Rumah
Sakit Mulya Tanggerang Tahun 2014’, Skripsi, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Qiyaam, N., 2016, Evaluasi Manajemen Penyimpanan Obat Di Gudang Obat Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong Lombok Timur,
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 61-70.
Roy., et al., 2015, Material managements In Pharmaceutical Industry-A Review, World
Journal Of Pharmaceutical Research 4: 1012-1031.
Sabilillah, L.M.I. 2017, ‘Evaluasi Penyimpanan Sediaan Farmasi di Gudang Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah X Tahun 2016’, Karya Tulis Ilmiah, Universitas
Muhammadiyah, Yogyakarta.
Sari, K.A. 2017. ‘Evaluasi Penyimpanan Obat di Gedung Farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin Banjarmasin’, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Farmasi ISFI
Banjarmasin, Banjarmasin.
Sauri, I. 2016, ‘Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyimpanan Obat di Gudang
Farmasi Rumah Sakit Permata Medika Semarang Tahun 2016’, Skripsi,
Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.
Satibi., 2015, Manajemen Obat di rumah Sakit, Gadjah Mada University Press Yogyakarta,
Indonesia.
Sheina, B., Umam, M .R., Sholikhah., 2010, Penyimpanan Obat Di Gudang Instalasi
Farmasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I, Jurnal KES MAS UAD, Vol
1 : 1978-0575.
Susanto, A.K., Citraningtyas, G., Lolo, W.A., 2017, Evaluasi Penyimpanan Dan
Pendistribusian Obat Di Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Manado,
Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 6 No. 4:2302.
Wirawan, A.S., dan Maziyyah, N., 2015, Evaluasi Penyimpanan Sediaan Farmasi Di
Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, Naskah Publikasi Karya
Tulis Ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai