Anda di halaman 1dari 34

TUGAS KELOMPOK D1 (SORE UNDANG-UNDANG & REGULASI FARMASI

PERBANDINGAN PERSYARATAN DAN PROSES PERIZINAN SESUAI PER-UU-AN UNTUK


MEMPEROLEH IZIN EDAR ANTARA OBAT DAN PKRT

Aditya Inggrayni Ririh Zikriah


Dina Mungki Febriani Riska Amalia Oktaviani
Ernawati Sarah Amelia
Mariyana Sanusi Winda Apriliyani

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS


PROGRAM STUDI APOTEKER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
2020
ASPEK REGULASI YANG DIGUNAKAN
Regulasi yang
digunakan Obat PKRT
Registrasi 1. UU 419/1949 Tentang Ordonasi Obat 1. UU 25/2009 Tentang Pelayanan Publik
2. 2.UU 5/1997 Tentang Psikotropik 2. UU 36/2009 Tentang Kesehatan
3. UU 8/1999 Tentang Perlindungan Kosumen 3. PP 72/1998 Tentang Pengamanan Sediaan
4. UU 35/2009 Tentang Narkotika
Farmasi dan Alat Kesehatan
5. UU 36/2009 Tentang Kesehatan
6. PP 72/1998 Tentang Pengamanan Sediaan 4. PP 21/2013 Tentang Jenis Dan Tarif Atas
Farmasi Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang
7. PMK 1010 MENKES/PER/XI/2008 Tentang Berlaku Pada Kementrian Kesehatan
Regitrasi Obat diubah jadi 5. PMK NO.1189/MENKES/PER/VIII/2010
1120/MENKES/PER/XII/2008 Tentang Tentang Produksi Alat Kesehatan Dan PKRT
Registrasi Obat 6. MK NO. 1190/MENKES/PER/VIII/2010
8. PerKaBPOM RI No. 24 Tahun 2017 tentang Tentang Izin Edar Alat Kesehatan Dan PKRT
Kriteria dan tatalaksana registrasi obat 7. PMK No. 62 Tahun 2017 tentang Izin Edar
9. PerKaBPOM RI
No.HK.03.1.23.12.11.10217 Tahun 2011
Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In
Tentang Obat Wajib Uji Ekivalensi Vitro Dan Perbekalan Kesehatan Rumah
10. PerKa BPOM No. HK. 00.05.1.23.3516 Tangga
Tentang Izin Edar Produk Obat, Obat 8. Peraturan KaBPOM HK 02.03/1/769/’14
Tradisional, Kosmetik, Suplemen Makanan (BINFAR)Tentang pedoman pelayanan izin
Dan Makanan Yang Bersumber, edar perbekalan kesehatan rumah tangga
Mengandung Dari Bahan Tertentu Dan Atau
Mengandung Alkohol
Regulasi yang
digunakan Obat PKRT
Prosuksi 1. 1.UUD No 36 Tahun 2009 1. PERMENKES
Tentang Kesehatan No.1189/MENKES/PER/VIII/201
2. 2.PerBPOM NO 43 Tahun 0 Tentang Produksi Alat
2008 Tentang Pedoman Cara Kesehatan Dan Perbekalan
Pembuatan Obat Yang Baik Kesehatan Rumah Tangga.
3. 3.PERMENKES RI No 2. 2.PERMENKES No.
1799/MENKES/PER/XII/201 1184/MENKES/PER/X/2004
0 Tentang Industri Farmasi Tentang Pengamanan Alat
4. 4.PP RI No 72 Tahun 1998 Kesehatan Dan Perbekalan
Tentang Pengamanan Sediaan Kesehatan Rumah Tangga
Farmasi Dan Alat Kesehatan 3. 3.PERMENKES No.20 TAHUN
2017 Tentang Cara Pembuatan
Alat Kesehatan Dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga Yang
Baik
ASPEK DEFINISI/ KATA KUNCI
Defini/ kata
kunci Obat PKRT
Produksi Tahapan kegiatan dalam menghasilkan obat Kegiatan atau proses menghasilkan,
meliputi pengadaan bahan awal dan bahan menyiapkan, mengolah,
pengemas, produksi, pengemasan, dan/atau mengubah bentuk alat kesehatan
pengawasan mutu, dan pemastian mutu dan/atau perbekalan kesehatan
sampai diperoleh obat untuk didistribusikan. rumah tangga. PMK No.1189 th 2010
PMK No.1799 th 2010.
Registrasi izin untuk Alat Kesehatan, Alat Kesehatan
Prosedur pendaftaran dan evaluasi obat Diagnostik In Vitro dan PKRT yang diproduksi
untuk mendapatkan izin edar untuk dapat oleh Produsen, dan/atau diimpor oleh PAK atau
diedarkan diwilayah Indonesia. PMK No. importir yang akan diedarkan di wilayah Negara
1010 th 2008. Republik
  Indonesia, berdasarkan penilaian terhadap
keamanan, mutu, dan kemanfaatan. PMK No.62
2017
ASPEK JENIS / KATEGORI
PRODUK
Jenis Kategori
Produk Obat PKRT

Registrasi PerKa BPOM No.24 Tahun 2017 Kemenkes RI, No HK. 02.03/I/769/2014

A. Registrasi Baru 1. Izin edar PKRT kelas I ( Tiga puluh hari


Terdiri dari kategori, yaitu : kerja )
1. Registrasi obat baru dan produk biologi, 2. Izin edar PKRT kelas II ( Enam puluh hari
termasuk produk biosimilar. kerja )
2. Registrasi obat generic dan obat bermerk. 3. Izin edar PKRT kelas III ( Sembilan puluh
3. Registrasi sediaan lain yang mengandung hari kerja )
obat dengan teknologi khusus, dapat
berupa transdermal patch, implant, dan
beads.

B. Terdiri dari kategori :


4. Registrasi variasi Major
5. Registrasi variasi Minor
6. Registrasi variasi Notifikasi
7. Registrasi Ulang Masuk dalam kategori 7
Jenis Kategori
Produk Obat PKRT

Produksi PP RI No. 72 Tahun 1998 PMK RI No. 1189/2010

1.Produksi sediaan farmasi dan alat 1. Jenis produk yang diizinkan untuk
kesehatan harus dilakukan dengan produksi harus sesuai dengan
cara produksi yang baik. lampiran sertifikat produksi.
2.Cara produksi yang baik 2. Penambahan jenis produk
sebagaimana dimaksud dalam ayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(1) ditetapkan oleh Menteri. dapat dilakukan dengan addendum
sertifikat untuk perluasan produksi.
ASPEK PERSYARATAN & PROSES
Aspek
Persyaratan & Obat PKRT
Proses

Registrasi 2/4 TATA LAKSANA REGISTRASI 6. persyaratan khusus terdiri atas izin dari kementerian
Pasal 25 yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
1. Registrasi terdiri dari: bidang pertanian sebagai pestisida rumah tangga;
• tahap praregistrasi; dan 7. persyaratan penandaan terdiri atas contoh dan
• tahap registrasi. penjelasan penandaan, serta petunjuk penggunaan,
2. Permohonan praregistrasi dan registrasi peringatan, perhatian, dan keterangan lain; dan data
sebagaimana diajukan oleh Pendaftar secara pendukung klaim.
tertulis kepada Kepala Badan dengan
melampirkan dokumen praregistrasi dan dokumen Proses registrasi
registrasi. A. Umum
3. Dokumen praregistrasi dan dokumen registrasi 1. Pemohon harus mendaftarkan perusahaan untuk
harus menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa mendapatkan USER ID dan PASSWORD melalui
Inggris. registrasi online pada alamat
4. Permohonan praregistrasi dan registrasi dapat http://www.regalkes.depkes.go.id
diajukan secara elektronik sesuai dengan 2. Pemohon harus mengisi semua persyaratan secara
ketentuan yang berlaku. lengkap melalui registrasi online
5. Dalam hal Registrasi secara elektronik belum 3. Pemohon yang melakukan proses perizinan di Unit
dapat dilaksanakan atau sistem elektronik tidak Layanan Terpadu harus membawa Kartu Pengenal (ID
berfungsi, Card) dari Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat
6. Registrasi dilakukan secara manual. Kesehatan atau surat kuasa dari perusahaan.
Aspek
Persyaratan & Obat PKRT
Proses

Registrasi 3/4 Pasal 26 B. Tahapan Perizinan


  Proses Perizinan PKRT dibagi 2 (dua) tahap yaitu:
1. Terhadap permohonan praregistrasi dan registrasi 1. Tahap Proses Penentuan Kelas
dikenai biaya sebagai penerimaan negara bukan a. Melakukan verifikasi
pajak sesuai dengan ketentuan peraturan b. mengisi formulir permohonan dan formulir A-E
perundang-undangan. sesuai persyaratan melalui website
2. Biaya sebagaimana dimaksud dibayarkan paling http://www.regalkes.depkes.go.id
lama 10 (sepuluh) Hari terhitung sejak tanggal c. Evaluator akan melakukan verifikasi kelas PKRT
Surat Perintah Bayar-Layanan Publik (SPB-LP) paling lambat 7 hari.
diterbitkan. d. Pemohon mendapat surat pemberitahuan biaya
3. Pendaftar wajib melakukan konfirmasi PNBP dan mengupload bukti pembayaran max 10
pembayaran SPB-LP dan menyerahkan dokumen hari sesudah surat persetujuan selesai
praregistrasi atau dokumen registrasi paling lama praregristasi.
3 (tiga) Hari terhitung sejak tanggal pembayaran. e. Pada tahap praregistrasi belum dilakukan evaluasi
4. Dalam hal Pendaftar tidak melakukan konfirmasi dan verifikasi terhadap kelengkapan data.
pembayaran SPB-LP dan menyerahkan dokumen 2. Tahap Proses Evaluasi
5. praregistrasi atau dokumen registrasi sebagaimana Tahap proses evaluasi yaitu melakukan evaluasi dan
dimaksud pada ayat (3), permohonan dinyatakan verifikasi terhadap persyaratan keamanan, mutu dan
batal. manfaat untuk mendapat izin edar.
Hasil evaluasi dapat berupa: Persetujuan izin edar,
Notifikasi tambahan data dan Surat Penolakan
Aspek
Persyaratan & Obat PKRT
Proses

Registrasi 4/4 Tahap Evaluasi


1. Pemohon yang telah membayar dan mengupload bukti
bayar harus datang ke loket untuk menyerahkan berkas
(hardcopy) dan mendapatkan tanda terima tetap di Unit
Layanan Terpadu.
2. Berkas (hardcopy) yang perlu diserahkan sebagai
berikut:
a. Sertifikat Produksi (untuk produk dalam negeri)
b. LoA (Letter of Authorization) legalisasi KBRI
untuk produk impor atau legalisasi notaris untuk
produk dalam negeri
c. CFS (Certificate of Free Sale)
d. SIUP dan NPWP untuk Importir PKRT
e. Penandaan yang telah disetujui berwarna
rangkap 3 (tiga)
f. Bukti pembayaran PNBP asli dan fotocopy
rangkap 3 (tiga)
g. Persyaratan lain diluar poin 1) – 6) dapat diminta
apabila dibutuhkan untuk verifikasi lebih lanjut
h. Khusus untuk produk kelas III harus
melampirkan SK
Aspek
Persyaratan & Obat PKRT
Proses

Produksi 1/4 PerKaBPOM 34 Tahun 2018 PMK No 20 Tahun 2017


Aspek Cara Pembuatan PKRT yang Baik
   
CPOB mencakup Produksi dan Pengawasan Mutu. Prinsip A. Sistem Manajemen Mutu
dasar CPOB adalah: 1. Persyaratan Umum
a. semua proses pembuatan obat ditetapkan secara jelas, a. Perusahaan harus mempunyai sertifikat produksi yang
dikaji secara sistematis berdasarkan pengalaman dan masih berlaku sesuai dengan kategori PKRT yang
terbukti mampu menghasilkan obat yang memenuhi diproduksi.
persyaratan mutu dan spesifikasi yang ditetapkan secara b. Perusahaan harus :
konsisten; 1) Mengidentifikasi dan menetapkan proses yang
b. tahap kritis dalam proses pembuatan, dan perubahan dibutuhkan untuk CPPKRTB.
signifikan dalam proses divalidasi; 2) Menentukan urutan dan interaksi dari proses di atas.
c. tersedia semua fasilitas CPOB yang diperlukan 3) Menentukan kriteria dan metode yang dibutuhkan
mencakup: untuk menjamin efektivitas implementasi dan kendali
• personel terkualifikasi dan terlatih; dari proses.
• bangunan-fasilitas dengan luas yang memadai; 4) Menjamin ketersediaan sumber daya dan informasi
peralatan dan sarana penunjang yang sesuai; yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan dan
• bahan, wadah dan label yang benar; pemantauan proses ini.
• prosedur dan instruksi yang disetujui sesuai Sistem 5) Memantau, mengukur dan menganalisis proses ini.
Mutu Industri Farmasi; dan 6) Mengimplementasikan tindakan yang dibutuhkan
• tempat penyimpanan dan transportasi memadai. untuk mencapai hasil yang direncanakan dan
d. prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk instruksi mempertahankan keefektifan proses ini. Menentukan
dengan bahasa jelas, tidak bermakna ganda, dapat bagian-bagian atau fungsi-fungsi pada perusahaan
diterapkan secara spesifik pada fasilitas yang tersedia; yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang
ditetapkan secara jelas dan tegas.
Aspek
Persyaratan & Obat PKRT
Proses

Produksi 2/4 e. prosedur dan instruksi dilaksanakan dengan benar dan


operator diberi pelatihan untuk menerapkannya; c. Apabila perusahaan memilih untuk menyerahkan kepada
f. pencatatan dilakukan selama pembuatan baik secara pihak lain sebagian proses yang mempengaruhi kesesuaian
manual dan/atau dengan alat pencatat yang menunjukkan produk dengan persyaratan, maka perusahaan harus menjamin
bahwa semua langkah pembuatan dalam prosedur dan keseluruhan proses kendali yang dimaksud dan tercantum
instruksi yang ditetapkan benar-benar dilaksanakan dan dalam surat perjanjian kerja sama. Proses kendali yang
bahwa jumlah serta mutu produk sesuai yang diharapkan; diserahkan kepada pihak lain tersebut harus diidentifikasi
g. setiap penyimpangan signifikan dicatat dengan lengkap, dalam CPPKRTB.
diinvestigasi dengan tujuan untuk menentukan akar d. Perusahaan harus menetapkan, mendokumentasikan
masalah dan pelaksanaan tindakan korektif dan tindakan mengimplementasikan, dan memelihara CPPKRTB dan
pencegahan yang tepat; mempertahankan keefektifannya sesuai dengan persyaratan
h. catatan pembuatan termasuk distribusi obat yang CPPKRTB
memungkinkan ketertelusuran riwayat bets, disimpan
dalam bentuk yang komprehensif dan mudah diakses; Proses Produksi
i. Cara Distribusi Obat yang Baik memperkecil risiko yang
berdampak pada mutu obat; e. Pengendalian Produksi
j. sistem penarikan bets obat dari peredaran tersedia; dan Perusahaan harus merencanakan dan melaksanakan
k. keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab prosuksi dalam kondisi terkendali.
cacat mutu diinvestigasi serta tindakan tepat diambil b. Kebersihan prosuk dan kendali kontaminasi
terkait cacat produk dan pencegahan keberulangan Kondisi lingkungan di ruang produksi harus dipantau dan
keluhan. dikendalikan karena dapat mempengaruhi produk yang akan
diproduksi. Luas area kerja dan area penyimpanan bahan atau
produk yang sedang dalam proses hendaklah memadai dan
memungkinkan penempatan peralatan dan bahan secara teratur dan
sesuai dengan alur proses produksi.
Aspek
Persyaratan & Obat PKRT
Proses

Produksi 3/4 c. Identifikasi dan mampu telusur


1) Identifikasi
Perusahaan harus mampu mengidentifikasi produk dengan cara
yang sesuai untuk smua prosuk yang direalisasikan dan harus
menetapkan prosedur wajib untuk identifikasi produk yang
dimaksud.

Perusahaan harus menetapkan prosedur terdokumentasi untuk


menjamin bahwa PKRT yang dikembalikan ke perusahaan
telah diidentifikasi dan dibedakan dari produk yang memenuhi
standar.

Perusahaan juga harus mengidentifikasi status produk untuk


memastikan bahwa hanya produk yang lulus persyaratan
inspeksi dan pengujian yang dikirim dan digunakan.

2) Mampu Telusur
Perusahaan harus menetapkan prosedur wajib untuk
ketertelusuran. Prosedur yang dimaksud harus mendefinsikan
cakupan ketertelusuran produk dan rekaman yang disyaratkan.
Jika ketertelusuran adalah suatu persyaratan, perusahaan harus
mengendalikan dan merekam identifikasi unik produk
Aspek
Persyaratan & Obat PKRT
Proses

Produksi 4/4 d. Pelanggan


Perusahaan harus menjalin hubungan baik dengan
pelanggan. Jika milik pelanggan hilang, rusak atau
ditemukan tidak layak pakai, hal ini harus dilaporkan
kepelanggan. Milik pelanggan dapat mencangkup
kekayaan intelektual.

e. Pengamanan Produk
Pengamanan produk ini harus mencakup identifikasi,
penanganan, pengemasan, penyimpanan dan proteksi.

f. Pengendalian alat pengujian mutu dan alat ukur


Perusahaan harus menetapkan pemantuan dan pengukuran
yang dilakukan dan alat pemantauan dan alat ukur yang
dibutuhkan untuk membuktikan kesesuaian produk
terhadap persyaratan yang telah ditetapkan.
 
Perusahaan harus menetapkan prosedur wajib untuk
menjamin bahwa pemantauan dan pengukuran dapat
dilakukan secara konsisten dengan persyaratan pemantauan
dan pengukuran.
ASPEK SDM YANG DIPERLUKAN
SDM yang
diperlukan Obat PKRT
Registrasi Menteri, Kepala Badan, Komite Nasional Pimpinan Perusahaan, penanggung jawab Teknis,
Penilai Obat, Panitia Direktur Jenderal, Kementrian Kesehatan
Penilai Khasiat-Keamanan dan Panitia Penilai
Mutu, Teknologi, Penandaan dan Kerasionalan
Obat, Registation officer/pemohon.
Produksi Apoteker penanggung jawab produksi, Apoteker
penanggung jawab pengawasan mutu, Apoteker 1. Perusahaan yang memproduksi Alat Kesehatan
penanggung jawab pemastian mutu, Menteri, dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Kepala Badan, Komite Nasional Penilai Obat, harus memiliki penanggung jawab yang bekerja
Panitia Penilai Khasiat-Keamanan dan Panitia penuh sesuai dengan produk yang dihasilkan.
Penilai Mutu, Teknologi, Penandaan dan 2. Penanggung Jawab Teknis memiliki pendidikan
Kerasionalan Obat, Registation (Apoteker, Sarjana lain yang sesuai atau
officer/pemohon. memiliki sertifikat, serta ATEM untuk Alat
Kesehatan Elektromedik) untuk kelas A.
Berpendidikan minimal D3 (Farmasi Kimia,
Teknik yang sesuai dengan bidangnya) untuk
kelas B. Untuk kelas C berpendidikan Asisten
Apoteker atau tenaga lain yang sederajat sesuai
dengan bidangnya.
ASPEK DOKUMEN YANG
DIPERLUKAN
Dokumen yang
diperlukan Obat PKRT
Registrasi PerKa BPOM 24/2017 PMK 1190/2010
Dokumen registrasi terdiri dari empat bagian sebagai berikut: 1. Surat kuasa sebagai Agen Tunggal/Distributor Tunggal/Distributor
1. Bagian I : Dokumen Administratif dan Informasi Produk terdiri Eksklusif
dari:
A. Daftar Isi Keseluruhan 2. Certificate of Free Sale (CFS) dari lembaga yang berwenang (produk
B. Dokumen Administratif Impor)
C. Informasi Produk dan Label 3. Dokumen quality management system (ISO 9001, GMP)
4. Sertifikat merek (jika ada)
2. Bagian II : Dokumen Mutu terdiri dari: 5. Hasil Pengujian Laboratorium (Certificate of Analysis (CoA), uji stabilitas)
A. Ringkasan Dokumen Mutu (RDM)  
B. Dokumen Mutu
Persyaratan izin edar PKRT terdiri dari persyaratan administrasi dan
C. Daftar Pustaka
persyaratan teknis yang dilampirkan dalam 4 (empat) formulir yaitu:
3. Bagian III : Dokumen Nonklinik terdiri dari: 1. Formulir AA yaitu informasi formula dan prosedur pembuatan
A. Tinjauan Studi Nonklinik 2. Formulir BB yaitu informasi spesifikasi bahan baku dan wadah
B. Ringkasan dan Matriks Studi Nonklinik 3. Formulir CC yaitu informasi spesifikasi dan stabilitas produk
C. Laporan Studi Nonklinik (jika perlu) jadi
D. Daftar Pustaka 4. Formulir DD yaitu informasi kegunaan dan cara penggunaan
Produk
4. Bagian IV : Dokumen Klinik terdiri dari:
A. Tinjauan Studi Klinik
B. Ringkasan Studi Klinik
C. Matriks Studi Klinik
D. Laporan Studi Klinik
E. Daftar Pustaka
 
PerKA BPOM No.15 Tahun 2019
Dokumen registrasi:
a. Dokumen administratif, Informasi Produk dan Label.
b. Dokumen mutu.
c. Dokumen nonklinik
d. Dokumen klinik.
Dokumen yang
diperlukan Obat PKRT
Registrasi 1/2 PerKaBPOM 34 tahun 2018 PMK 20 tahun 2017
1. Spesifikasi
Hendaklah tersedia spesifikasi bahan awal, bahan pengemas, Dokumen teknis terkait produk yang diproduksi
produk antara dan ruahan, serta produk jadi : Dokumen teknis PKRT yang diproduksi meliputi:
1. spesifikasi bahan baku.
a. Spesifikasi bahan baku, yang memuat: 2. spesifikasi produk jadi.
• nama dan kode produk yang ditentukan dan digunakan oleh 3. alur proses untuk produksi dan pengemasan.
perusahaan 4. spesifikasi bahan pengemas.
•  nama dan kode yang diberikan oleh pemasok 5. formula, komposisi atau komponen penyusun, jika ada.
• Pemerian, karakteristik fisika dan karakteristik kimia serta 6. desain label (penandaan) produk daftar peralatan yang
standar mikrobiologi, jika ada digunakan dalam produksi.
• rujukan monograf atau metode pengujian yang digunakan 7. prosedur pengambilan sampel untuk pengujian.
untuk pemeriksaan dan pengujian spesifikasi atau farmakope 8. pengujian mutu produk.
yang digunakan 9. cara penyimpanan bahan baku, produk ruahan, produk jadi.
• frekuensi pengujian ulang terhadap bahan yang di simpan, jika 10. umur guna dan/atau masa kadaluarsa, jika ada.
perlu
• jenis pengujian spesifik yang diperlukan dalam rangka
penilaian ulang terhadap bahan yang sudah daluwarsa untuk
menentukan kemungkinan perpanjangan masa
kadaluwarsanya
• kondisi penyimpanan atau tindakan pengamanan lainyang
diperlukan
• masa pakai jika diperlukan
• nama pemasok yang disetujui
• tanggal diterbitkan spesifikasi

b. Spesifikasi bahan pengemas

c. Spesifikasi produk antara, produk ruahan dan obat jadi.


Dokumen yang
diperlukan Obat PKRT
Registrasi 2/2 2. Dokumen produksi Dokumen terkait regulasi yang berlaku:
Dokumen yang esensial dalam produksi adalah:
1. Sertifikat Produksi PKRT;
 Dokumen produksi induk yang berisi 2. Dokumen Standar/Referensiproduk PKRT;
3. Surat Izin edar produk;
formula produksi dari suatu produk dalam
4. Surat keterangan ekspor-impor (jika ada)
bentuk sediaan dan kekuatan tertentu. 5. Salinan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
 Prosedur produksi induk, terdiri dari tentang
prosedur pengolahan induk dan prosedur 6. Salinan Peraturan Menteri Kesehatan
pengemasan induk. Nomor1189/MENKES/PER/VIII/2010 tentang
 Catatan produksi batch, terdiri dari catatan Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan
pengolahan batch dan catatan Kesehatan Rumah Tangga.
7. Salinan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
pengemasan batch, yang merupakan
1190/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Izin
reproduksi dari masing-masing prosedur Edar Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
pengolahan induk dan prosedur pengemasan Rumah Tangga.
induk, dan berisi semua data dan informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan produksi
dari suatu batch produk
ASPEK RINCIAN TAHAPAN
KEGIATAN YANG ADA
Rincian
kegiatan yang Obat PKRT
ada
Registrasi 1/2 PMK 1010 Tahun 2008 PMK 62 TAHUN 2017
Pasal 9 (1)
1. Registrasi diajukan kepada Kepala Badan Permohonan Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik
2. Kriteria dan tata laksana registrasi ditentukan In Vitro, dan PKRT dalam negeri diajukan oleh:
Kepala Badan a. Produsen;
b. Produsen yang memberi Makloon; Produsen yang melakukan
3. Terhadap registrasi dikenakan biaya Perakitan;
4. Dokumen registrasi yang sudah memenuhi syarat c. PAK Pemilik Produk yang memiliki surat perjanjian kerja
dievaluasi sesuai kriteria pada pasal 4. sama dengan Produsen; ataU
d. Produsen yang memproduksi Alat Kesehatan, Alat Kesehatan
5. Dalam evaluasi dibentuk Komite Nasional Penilai Diagnostik In Vitrodan PKRT yang melakukan OEM.
Obat, Panitia Penilai Khasiat –Keamanan, Panitia
Penilai mutu, Teknologi, Penandaan dan Pasal 10
Permohonan Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik
Kerasionalan Obat (Tugasnya di tentukan oleh In Vitro, dan PKRT Impor diajukan oleh:
Kepala Badan) e. Agen Tunggal/Distributor Tunggal/Distributor Eksklusif;
6. Kepala Badan memberikan izin edar berdasarkan f. PAK atau Importir PKRT yang memiliki surat penunjukandari
rekomendasi Komite Nasional Penilai Obat, Pabrikan atau Prinsipal dan diberi kuasa untuk mendaftarkan
Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT
Panitia Penilai Khasiat –Keamanan, Panitia di Indonesia;
Penilai mutu, Teknologi, Penandaan dan g. PAK atau Importir PKRT Pemilik Produk yang memiliki surat
Kerasionalan Obat. perjanjian kerja sama dengan Pabrikan;
h. PAK yang melakukan Perakitan; atau
7. Kepala badan melaporkan izin edar yang i. PAK yang melakukan Pengemasan Ulang
dimaksud kepada Menteri satu tahun sekali.
Rincian
kegiatan yang Obat PKRT
ada
Registrasi 2/2 f. Agen Tunggal/Distributor Tunggal/Distributor Eksklusif;
g. PAK atau Importir PKRT yang memiliki surat penunjukandari
Pabrikan atau Prinsipal dan diberi kuasa untuk mendaftarkan
Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT
di Indonesia;
h. PAK atau Importir PKRT Pemilik Produk yang memiliki surat
perjanjian kerja sama dengan Pabrikan;
i. PAK yang melakukan Perakitan; atau
j. PAK yang melakukan Pengemasan Ulang

Proses Kegiatan dalam permohonan Izin edar :


1. Permohonan izin edar dilakukan secara online melalui portal
Indonesia National Single Window atau situs web
regalkes.kemkes.go.id
2. Permohonan dilengkapi dengan persyaratan administrasi dan
teknis
3. Direktur jenderal melakukan penelitian dan verifikasi
persyaratan.
4. Jangka waktu penilaian dan verifikasi PKRT dalam negri
dilakukan paling lama, Kelas I : 10 (sepuluh) hari, Kelas II :
20 (dua puluh) hari, Kelas III : 30 (tiga puluh) harI
5. Jangka waktu penilaian dan verifikasi PKRT Impor dilakukan
paling lama : Kelas I : 15 (lima belas) hari, Kelas II : 30 (tiga
puluh ) hari, Kelas III : 45 (empat puluh) hari
6. Direktur Jenderal menerbitkan surat penerimaan ataupun
penolakan.
7. Izin edar diterbitkan dalam bentuk elektronik.
Rincian
kegiatan yang Obat PKRT
ada
Produksi 1/2 1. Untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Alat Kesehatan
• PerKa BPOM No. 34 Tahun 2018 dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga,
1. Produksi hendaklah dilakukan dan disupervisi Perusahaan Pemohon harus mengajukan pemohonan
oleh personel yang kompeten. tertulis kepada Menteri mellaui Kepala Dinas
2. Seluruh penanganan bahan dan produk jadi, Kesehatan Propinsi setempat, dengan menggunakan
seperti penerimaan dan karantina, contoh formulir.
pengambilan sampel, penyimpanan, 2. Tim Pemeriksaan Bersama selambat-lambatnya 12 (dua
penandaan, penimbangan, pengolahan, belas) hari kerja melakukan pemeriksaan dengan
pengemasan dan distribusi hendaklah menggunakan contoh formulir Berita Acara
dilakukan sesuai prosedur atau instruksi Pemeriksaan.
tertulis dan bila perlu dicatat. 3. Apabila telah memenuhi persyaratan Kepala Dinas
3. Seluruh bahan yang diterima hendaklah Kesehatan Propinsi selambat-lambatnya 6 (enam) hari
diperiksa untuk memastikan kesesuaiannya kerja setelah menerima hasil pemeriksaan dari Tim
dengan pesanan. Wadah hendaklah Pemeriksaan Bersama meneruskan kepada Direktur
dibersihkan di mana perlu dan diberi Jenderal.
penandaan dengan data yang diperlukan. 4. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) sampai dengan ayat (4) tidak dilaksanakan
4. Kerusakan wadah dan masalah lain yang
pada waktunya Perusahaan pemohon yang
dapat berdampak merugikan terhadap mutu
bersangkutan dapat membuat surat pernyataan siap
bahan hendaklah diselidiki, dicatat dan melaksanakan kegiatan kepada Direktur Jenderal
dilaporkan kepada Bagian Pengawasan Mutu. dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan
5. Bahan yang diterima dan produk jadi Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
hendaklah dikarantina secara fisik atau setempat dengan menggunakan contoh formulir.
administratif segera setelah diterima atau
diolah, sampai dinyatakan lulus untuk
pemakaian atau distribusi.
Rincian
kegiatan yang Obat PKRT
ada
Produksi 2/3 5. Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja
6. Produk antara dan produk ruahan yang sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) Direktur
diterima hendaklah ditangani seperti Jenderal dapat melakukan tindakan yang dianggap
penerimaan bahan awal. perlu dalam rangka penundaan atau penolakan
7. Semua bahan dan produk jadi hendaklah permohonan Sertifikat produksi dengan meg-gunakan
disimpan pada kondisi seperti yang contoh formulir.
ditetapkan pabrik pembuat dan disimpan 6. Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah
secara rapi dan teratur untuk memudahkan diterima laporan hasil pemeriksaan sebagaimana yang
segregasi antar bets dan rotasi stok. dimaksud pada ayat (4), Direktur Jenderal
mengeluarkan Sertifikat Produksi Alat Kesehatan dan
8. Pemeriksaan hasil nyata dan rekonsiliasi
atau perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dengan
jumlah hendaklah dilakukan sedemikian menggunakan contoh formulir.
rupa untuk memastikan tidak ada 7. Terhadap penundaan sebagaimana dimaksud dalam
penyimpangan dari batas yang telah ayat (6) diberi kesempatan utnuk melengkapi
ditetapkan. persyaratan yang belum dipenuhi selambat-lambatnya
9. Pengolahan produk yang berbeda tidak boleh 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya surat penundaan.
dilakukan secara bersamaan atau berurutan 8. Sertifikat produksi berlaku 4 (empat) tahun sejak
dalam ruang kerja yang sama kecuali tidak tanggal dikeluarkan.
ada risiko terjadi kecampurbauran ataupun
kontaminasi silang.
10. Produk dan bahan hendaklah dilindungi
terhadap kontaminasi mikroba atau
kontaminasi lain pada tiap tahap pengolahan.
Rincian
kegiatan yang Obat PKRT
ada
Produksi 3/3 11. Bila bekerja dengan bahan atau produk kering, hendaklah dilakukan
tindakan khusus untuk mencegah debu timbul serta penyebarannya. Hal ini
terutama dilakukan pada penanganan bahan yang sangat berbahaya,
mencakup bahan yang sangat aktif atau menyebabkan sensitisasi.
12. Selama pengolahan, semua bahan, wadah produk ruahan, peralatan atau
mesin produksi dan bila perlu ruang kerja yang dipakai hendaklah diberi
label atau penandaan dari produk atau bahan yang sedang diolah,
kekuatan (bila ada) dan nomor bets. Bila perlu, penandaan ini hendaklah
juga menyebutkan tahap proses produksi.
13. Label pada wadah, alat atau ruangan hendaklah jelas, tidak berarti ganda
dan dengan format yang telah ditetapkan. Label berwarna sering kali
sangat membantu untuk menandakan status (misal: karantina, diluluskan,
ditolak, bersih dan lain-lain).
14. Pemeriksaan hendaklah dilakukan untuk memastikan pipa penyalur dan
alat lain untuk transfer bahan dan produk dari satu ke tempat lain telah
terhubung dengan benar.
15. Penyimpangan terhadap instruksi atau prosedur hendaklah sedapat
mungkin dihindarkan. Bila terjadi penyimpangan maka hendaklah ada
persetujuan tertulis dari kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
dan bila perlu melibatkan bagian Pengawasan Mutu.
16. Akses ke bangunan-fasilitas produksi hendaklah dibatasi hanya untuk
personel yang berwenang.
ASPEK YANG BERBEDA DAN PENJELASAN

REGISTRASI OBAT DAN REGISTRASI PKRT

1. Peraturan registrasi obat diatur sampai dengan peraturan Badan POM,


sedangkan PKRT registrasi diatur hanya sampai Permenkes.
2. Pegajuan Izin Edar Obat diajukan Kepada Badan POM sedangkan
PKRT kepada Kementrian Kesehatan.obat disertasi sertifikat CPOB
dari Kepala Badan, sedangkan PKRT tidak disertai Sertifikat CPOB,
tetapi menggunakan sertifikat produksi.
3. Pengajuan Registrasi Obat kepada Kepala Badan sedangkan PKRT
diajukan kepada Kementria Kesehatan
4. Permohonan izin edar obat tidak dapatdilakukan secara online,
sedangkan PKRT dapat dilakukan secara online.
ASPEK YANG BERBEDA DAN PENJELASAN

PRODUKSI OBAT DAN PRODUKSI PKRT


ASPEK YANG SAMA DAN PENJELASAN
REGISTRASI OBAT DAN REGISTRASI PKRT

1. Izin edar obat dan PKRT sama-sama dalam bentuk


Registrasi
2. Cepat atau lambatnya keputusan hasil izin edar
dipengarungi oleh kategori produk yang didaftarkan.
ASPEK YANG SAMA DAN PENJELASAN
PRODUKSI OBAT DAN PRODUKSI PKRT

Anda mungkin juga menyukai