Anda di halaman 1dari 14

PRODUKSI FARMASI RUMAH SAKIT

SOP PENYIAPAN SEDIAAN KAPSUL


KELOMPOK 2 :
ELZA FITRIANA 1908062142
AULIA YULFA BRILIAN 1908062144
RESTI OCTAPERMATASARI 1908062147
YENI ALFIANA RATNASARI 1908062148
ALMIRA DIELLA 1908062150
ELSA PUTRI SALSABILA 1908062151
NUR KHOLIFAH ZULFA SARI 1908062152
UMI HANIK PUJIASTUTI 1908062152
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
SOP ADALAH SERANGKAIAN
INSTRUKSI TERTULIS YANG DIBAKUKAN
MENGENAI BERBAGAI PROSES
PENYELENGGARAAN AKTIVITAS
ORGANISASI, BAGAIMANA DAN
KAPAN HARUS DILAKUKAN, DIMANA
DAN OLEH SIAPA DILAKUKAN
(PERMEN PAN DAN RB NO. 35 TAHUN 2012)
• Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
TUJUAN obat racikan yang dimasukkan kapsul
• Tercapainya pelayanan dispensing kapsul yang bermutu

RUANG • Instalasi Farmasi Rumah Sakit


LINGKUP

TARGET • Waktu tunggu pelayanan obat racikan (kapsul)


MUTU maksimal 30 menit
DEFINISI

Dispensing adalah proses sejak diterimanya resep sampai


obat diberikan kepada pasien diikuti dengan pemberian
informasi yang memadai.

Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam


cangkang keras atau lunak yang mudah larut. Cangkang
umumnya terbuat dari gelatin, tetapi bisa juga terbuat dari pati.
DIDISTRIBUSIKAN KEPADA
• Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit
PENANGGUNGJAWAB
• Apoteker penanggungjawab Instalasi Farmasi Rumah
Sakit
PROSEDUR
Memastikan bahwa semua obat bisa diracik (digerus)

Untuk obat-obat yang tidak bisa digerus seperti lepas lambat, obat salut, dll. Tidak boleh digerus,
dilakukan konfirmasi pada dokter penulis resep.

Menyiapkan obat-obat yang akan diracik berdasarkan resep yang diterima.

Menulis etiket meliputi nomor resep, tanggal, nama pasien, aturan penggunaan obat dan paraf
penulis etiket.

Etiket langsung ditempatkan di wadah pengemas (plastik klip) agar tidak tertukar dengan resep lain.

Petugas peracik obat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi sarung tangan dan masker

Sebelum dipakai, mortir dan stamper harus dicuci terlebih dahulu dan dikeringkan.
Obat-obat yang akan diracik dikeluarkan dari kemasannya, setelah semua obat terbuka dari kemasannya
digerus sampai halus dan homogen.

Kemudian membagi serbuk-serbuk tersebut sama banyak sesuai dengan jumlah puyer yang akan dibuat.

Memilih ukuran kapsul yang sesuai, ukuran kapsul terlampir.

Kemudian serbuk tersebut dimasukkan pada cangkang kapsul sama banyak

Setelah semua serbuk masuk pada cangkang kapsul tutup kembali dengan tutup kapsul bagian atasnya
sambil ditekan-tekan agar kapsul tertutup dengan rapat kemudian dibersihkan dengan tisu.

Menghitung kembali jumlah kapsul yang dibuat berdasarkan resep.

Masukkan pada plastik klip yang sudah diberi etiket.


APOTEK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 2
No. Revisi: 004 Nomor: 004
CARA MEMBERSIHKAN
Tanggal revisi: MORTIR DAN STEMPER Mulai Berlaku:

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pembersihan mortir dan stemper dengan tujuan untuk
membersihkan mortir dan stemper dari sisa-sisa obat dan bahan lain yang digunakan dalam proses
peracikan sehingga mortir dan stemper dapat siap digunakan untuk proses peracikan berikutnya.

1. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

1. ALAT DAN BAHAN


1. Air dan sabun untuk mencuci dan membilas
2. Lap bersih dan kering atau tisu untuk mengelap
3. Lap bersih dan kering sebagai alas
4. Kapas
5. Alkohol 70%
6. Korek api
PROSEDUR

• Untuk mortir dan stemper peracikan sediaan oral (puyer, kapsul, suspensi, emulsi, dll).
• Bersihkan mortir dan stemper dari kotoran yang melekat.
• Cuci mortir dan stemper dengan air di tempat pencucian hingga tidak ada kotoran yang tersisa.
• Lap mortir dan stemper dengan lap kain yang bersih dan kering.
• Alasi tempat penyimpanan mortir dan stemper dengan lap kain lain yang bersih dan kering.
• Simpan mortir dan stemper yang telah di lap pada tempat penyimpanan dengan posisi mortir telungkup.
• Jika mortir dan stemper akan digunakan untuk peracikan, sterilkan mortir dulu dengan cara swap mortir
dan stemper dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol 70% kemudian bakar (beri api).
Biarkan api padam dengan sendirinya.

EVALUASI
• Melakukan evaluasi terhadap kebersihan stemper setelah proses pembersihan maupun sebelum
digunakan untuk proses peracikan.
APOTEK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 2
No. Revisi: 004 Nomor: 005
PENGGUNAAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI
Tanggal revisi: Tanggal terbit:

1. PENGERTIAN : Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh petugas
laboratorium untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya atau kecelakaan kerja

2. TUJUAN : Prosedur ini dibuat sebagai langkah-langkah petugas untuk menggunakan alat pelindung
diri agar tidak tertular penyakit dan terhindar dari kecelakaan kerja.

3. ALAT DAN BAHAN


1. Jas laboratorium
2. Sarung tangan
3. Masker
4. Air dan sabun untuk mencuci tangan
5. Tissue
PROSEDUR

• Petugas (operator) menyiapkan alat pelindung diri (APD).


• Operator mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menggunakan APD.
• Operator menggunakan masker dengan tepat.
• Operator menggunakan jas laboratorium yang terstandar.
• Operator memakai sarung tangan saat melakukan tindakan kerja.
• Operator laboratorium melepas semua APD sesuai dengan prosedur. Bila operator memakai ketiga APD (jas
laboratorium, sarung tangan dan masker) maka urutan melepaskan APD yang pertama adalah sarung
tangan, masker dan terakhir jas laboratorium.
• Operator melakukan cuci tangan dengan sabun sesuai dengan ketentuan cuci tangan.

UNIT TERKAIT
• Laboratorium

Good laboratory practice, 2008).


REFERENSI

PEDOMAN PRAKTIK APOTEKER INDONESIA 2013


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai