Anda di halaman 1dari 39

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMBERSIHAN RUANGAN

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 2


KLINIK SMTB PEMBERSIHAN DAN SANITASI RUANGAN No. 1

1. Tujuan
Supaya ruang pelayanan mempunyai tingkat kebersihan yang sesuai dalam menunjang pelayanan kefarmasian yang memenuhi syarat.

2. Bahan Pembersih Yang Digunakan


* Air Bersih
* Larutan desinfektan
* Cairan pembersih kaca

3. Alat Pembersih
* Ember Plastik
* Lap Pel Gagang
* Lap Bersih

4. Ruang Lingkup
* Ruang tunggu
* Ruang Pelayanan

5. Bagian Yang Dibersihkan


* Lantai
* Dinding
* Meja
* Lemari
* Rak
* Jendela
* Langit-langit

6. Prosedur
A. Lantai dan Dinding
1. Menyiapkan larutan desinfektan kedalam ember warna biru
2. Menyisi ember warna merah dengan air biasa, untuk membilas lap pel yang telah digunakan
3. Mencelupkan lap pel kedalam ember warna biru
4. Mengepel lantai dan melap dinding dengan bersih ( dengan arah dari dalam keluar)
5. Membilas atau mencelupkan pel lantai atau lap yang telah digunakan ke dalam ember warna merah, bilas dan peras
6. Masukan kembali kedlaam ember warna biru dan pel lantai atau lap dinding yang belum dibersihkan
7. Melakukan proses diatas berulang ulang sampai semua lantai dan dinding bersih
8. Mmebuang air ( ember warna merah ) dan cairan desinfektan (ember warna biru) yang telah digunakan
9. Mnecuci dan membersihkan ember merah dan biru, serta alat pel dan lap yang telah digunakan
10. Menyimpan ember dan alat pembersih pada tempatnya, sambil ditiriskan
B. Meja
1. Buang kotoran yang ada diatas meja kedalam tong sampah
2. Semprot dengan alkohol 70% dan lap dengan lap bersih (dengan satu arah)
3. Atau bersih kan dengan lap yang telah dbasahi dengan alkohol 70%
C. Lemari
1. Memindahkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dibagian yang akan diebrsihkan kedalam kotak/box
2. Membuang kotoran yang ada dibagian lemari kedalam tong sampah
3. Menyemprot dengan alkohol 70% dan lap dengan kap bersih (dari bagian dalam baru diluar)
4. Atau memberishkan dengan lap yang telah dibasahi dengan alkohol 70%
5. Mengembalikan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan kebagian yang telah dibersihkan
D. Rak
1. Memindahkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dibagian yang akan dibersihkan kedalam kotak/box
2. Membuang kotoran yang ada dibagian rak kedalam tong sampah
3. Menyemprot dengan alkohol 70% dan lap dengan kap bersih (dari bagian dalam baru diluar)
4. Atau memberishkan dengan lap yang telah dibasahi dengan alkohol 70%
5. Mengembalikan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan kebagian yang telah dibersihkan
E. Jendela
1. Menyemprot kaca dengan alkohol 70% atau cairan pembersih kaca dan lap dengan lap bersih
2. Atau membersihkan dengan lap yang telah dibasahi dengan alkohol 70%
F. Langit-langit
1. Membersihkan dengan lao
2. Kemudian bersihkan dengan lap yang telah dibasahi dengan alkohol 70% (untuk yang cat nya menggunakan epoxy)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERSIHAN KULKAS

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PEMBERSIHAN KULKAS

1. Tujuan
Supaya kulkas mempunyai tingkat kebersihan yang sesuai dalam penunjang pelayana kefarmasian yang memenuhi

2. Bahan Pembersih Yang Digunakan


* Air Bersih
* Deterjen

3. Alat Pembersih
* Ember Plastik
* Lap Bersih

4. Bagian Yang Dibersihkan


* Bagian dalam dan bagian luar kulkas

6. Prosedur
1. Mematikan kulkas sebelum dibersihkan
2. Segera memindahkan sedian farmasi ke kotak/box yang disediakan
3. Setelah kulkas kosong bersihkan bagian dalam kulkas dengan lap basah untuk menghilangkan kotoran dan noda.
Bila dipandang perlu gunaan deterjen
4. Melanjutkan dengan membersihkan bagian luar kulkas dengan lap basah
5. Menutup pintu kulkas dan hidupkan kulkas
6. Setelah kurang lebih setengah jam periksa suhu dalam kulkas menggunakan termometer
7. Segera mengatur kembali sediaan farmasi kedalam kulkas sesuai suhu yang diperlukan
8. Segera menutup kembali pintu kulkas dan catat kegiatan pembersihan ini pada buku catatan
DUR OPERASIONAL
HAN KULKAS

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


EMBERSIHAN KULKAS No. 1

nunjang pelayana kefarmasian yang memenuhi syarat

basah untuk menghilangkan kotoran dan noda.

nggunakan termometer
suhu yang diperlukan
ihan ini pada buku catatan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan sedian farmasi dan perbekalan keseha
mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan perbekalan k
pelayanan

2. Penanggung Jawab
Apoteker

3. Prosedur
1. Melakukan review terhadap : pola pemyakit, kemampuan daya beli masyarakat serta kebiasaan masyarakat setem
2. Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan
3. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang akan diadakan
4. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk menjamin keabsahan distribu
bahwa sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang diadakan memenuhi persyaratan mutu
5. Menyusun prakiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dan prakiraan membelian
distributor serta frekuansi pengadaan sediaan farmasi dna perbekalan kesehatan
UR OPERASIONAL
SI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


IAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN No. 1

canaan sedian farmasi dan perbekalan kesehatan sehingga


etersediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan disarana

masyarakat serta kebiasaan masyarakat setempat

yang akan diadakan


esehatan untuk menjamin keabsahan distributor dan menjamin
menuhi persyaratan mutu
erbekalan kesehatan dan prakiraan membelian kemasing-masing
n kesehatan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERSIHAN DAN SANITASI MORTIR DAN STAMFER

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PEMBERSIHAN DAN SANITASI MORTIR DAN STAMFER

1. Tujuan
Mortir dan Stamfer selalu dalamkeadaan bersih setelah pemakaian, sehingga bebas dari bahan-bahan yang digunakan

2. Perhatian
* Mortir dan Stemper harus segera dibersihkan setelah digunakan agar tidak terjadi pengerakan dan noda yang sulit
* Pembersihan Mortir dan Stamfer harus segera dilaksanakan setelah terlihat label " INSTRUKSI UNTUK DIBERS
* Setelah selesai pembersihan pada Mortir dan Stamfer ditempel label "BERSIH" dan segera dilaporkan pda Superv
pemeriksaan.

3. Bahan Pembersih Yang Digunakan


* Air Bersih
* Aquadest
* Alkohol

4. Alat Pembersih
* Spon
* Lap kering yang tidak berserat/ lap basah

5. Tempat Untuk Membersihkan


Tempat cuci alat.

6. Bagian Yang Dibersihkan


Bagian dalam dan luar mortir.

7. Prosedur
7.1 Mencuci seluruh bagian dalam dan luar mortir dan stamfer dibersihkan sampai sisa-sisa bahan menjadi hilang da
menggunakan spon/alat cuci.
7.2 Tiriskan dirak pengering alat.
7.3 Dilap dengan kain lap kering.
7.4 Selanjutnya dibilas dengan alkohol 70% dan setelah kering dan yakin bersih, tempelkan label " BERSIH" dan la
Supervisor untuk diperiksa tingkat kebersihannya.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


UR OPERASIONAL
ASI MORTIR DAN STAMFER

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


N DAN SANITASI MORTIR DAN STAMFER No. 1

gga bebas dari bahan-bahan yang digunakan sebelumnya.

tidak terjadi pengerakan dan noda yang sulit dibersihkan


erlihat label " INSTRUKSI UNTUK DIBERSIHKAN".
"BERSIH" dan segera dilaporkan pda Supervisor, untuk dilakukan

kan sampai sisa-sisa bahan menjadi hilang dan bersih

kin bersih, tempelkan label " BERSIH" dan laporkan kepada

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehat
jumlah dan jenis sesuai kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di sarana p

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
3.1 Sediaan famasi dan perbekalan kesehatan yang diadakan harus memiliki izin edar atau nomer registrasi.
3.2 Mencatat sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang sisa persediaanya sudah sampai jumlah persediaan pas
3.3 Dalam menetapkan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan selalu dengan pertimbangan pen
dan ketersediaan anggaran atau dengan menggunakan analisa Pareto-ABC atau analisa EOQ-ABC.
3.4 Membuat Surat Pesanan minimal rangkap 2 (dua) kepada masing-masing distributor dengan jenis dan jumlah se
perbekalan kesehatan didasarkan pada data perencanaan yang telah dibuat dan data monitoring distributor.
3.5 Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Pengelola Apotek.
3.6 Untuk pesanan Narkotika Menggunakan form khusus Surat Pesanan Narkotika.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


EDUR OPERASIONAL
ASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


AAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN No. 1

adaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sehingga mendapatkan


farmasi dan perbekalan kesehatan di sarana pelayanan.

miliki izin edar atau nomer registrasi.


ediaanya sudah sampai jumlah persediaan pasa TITIK PESAN.
an kesehatan selalu dengan pertimbangan penggunaan obat, harga
o-ABC atau analisa EOQ-ABC.
masing distributor dengan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan
dibuat dan data monitoring distributor.

an Narkotika.

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KES

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN
KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA KESEHATAN

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan dan penyimpanan sediaan farmasi dan perbekal

2. Penanggung Jawab
Kepala Gudang/Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan penerimaan dan penyi
perbekalan kesehatan.

3. Prosedur
3.1 Memeriksa kesesuaian nama, kebenaran harga, keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggal kadaluarsa serta ke
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan pada faktur dan surat jalan dengan surat pesanan.
3.2 Memberi paraf dan stempel pada faktur penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
3.3 Mencatat jumlah, nomr batch dan tanggal kadaluarsa sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang diterima d
3.4 Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang diterima pada rak yang sesuai berdasarka aspek far
bentuk sediaan, secara alphabetis atau, penyimpanan khusus, dll.
3.5 Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan harus mengikuti prinsip FIFO (pertama masuk-pe
(pertama kadaluarsa-pertama keluar), dan harus dicatat didalam kartu persediaan sediaan farmasi dan perbekalan
3.6 Memasukkan bahan baku obat kedalam wadah yang sesuai, membuat etiket yang memuat nama obat, nomor ba
3.7 menyimpan bahan obat pada kondisi yang sesuia, layak dan mampu menjamin mutu dan stabilitasnya pada rak a
3.8 Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan.
3.9 Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan pada kartu stok da
merah dibawah jumlah penerimaan dan pengeluaran dan di bubuhi paraf petugas di setiap akhir bulan.
3.10 Menyediakan tempat khusus diluar ruangan peracikan untuk menyimpan komoditi yang rusak kadaluarsa.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
IAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


YIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN
KESEHATAN No. 1

n penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.

anaan dan pengawasan penerimaan dan penyimpanan sediaan farmasi dan

kebenaran label, tanggal kadaluarsa serta kesesuaian jumlah


an dengan surat pesanan.
si dan perbekalan kesehatan.
asi dan perbekalan kesehatan yang diterima didalam kartu stok.
ma pada rak yang sesuai berdasarka aspek farmakologi,

us mengikuti prinsip FIFO (pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO


rtu persediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
uat etiket yang memuat nama obat, nomor batch, dan tanggal kadaluarsa.
u menjamin mutu dan stabilitasnya pada rak alfabetis.

dan perbekalan kesehatan pada kartu stok dan memberi garis dengan warna
paraf petugas di setiap akhir bulan.
yimpan komoditi yang rusak kadaluarsa.

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasanpemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
3.1 Melakukan inventaris sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang akan dimusnakan.
3.2 Menyiapkan administrasi ( berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan sediaan famasi dan perbekalan keseha
3.3 Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan.
3.4 Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan.
3.5 Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang sekurang-kurangnya memuat :
* Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
* Nama jumlah sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang dimusnakan.
* Nama Apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
* Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
3.6 Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalankesehatan yang ditanda tangani oleh Apoteker dan
(Berita acara terlampir).

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
MASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


AAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN No. 1

diaan farmasi dan perbekalan kesehatan.

ang akan dimusnakan.


snahan sediaan famasi dan perbekalan kesehatan).

ehatan yang sekurang-kurangnya memuat :


perbekalan kesehatan.

ekalan kesehatan.
perbekalan kesehatan.
hatan yang ditanda tangani oleh Apoteker dan saksi dalam pemusnahan

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLA RESEP

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PENGELOLA RESEP

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pencatatan, pengarsipan, penyiapan laporan dan penggunaan lapora
sediaan farmasi.
2. Penanggung Jawab
Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan pengelola resep.

3. Prosedur
3.1 Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan sesuai nomor resep.
3.2 Resep yang berisi Narkotika dipisahkan atau diberi garis dengan tinta merah.
3.3 Resep yang berisi Psikotropika diberi garis dengan tinta biru.
3.4 Resep dibendel sesuai kelompoknya, setiaphari dan dibendel per bulan.
3.5 Bendel resep diberi tanggal, bulan, dan tahun yang mudah dibaca dan disimpan di tempat yang telah di tentukan
3.6 Penyimpan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga memudahkan untuk penelurusuran res
3.7 Resep yang diambil dari bendel pada saat penelurusuran harus dikembalikan pada bendel semula tanpa merubah
3.8 Resep yang telah disimpan selama 3 (tiga) tahun atau lebih, dimusnakan sesuai tata cara pemusnahan.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
ELOLA RESEP

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


PENGELOLA RESEP No. 1

an, penyiapan laporan dan penggunaan laporan untuk mengelola

wasan pengelola resep.

kan sesuai nomor resep.

dan disimpan di tempat yang telah di tentukan.


hingga memudahkan untuk penelurusuran resep.
embalikan pada bendel semula tanpa merubah urutan.
snakan sesuai tata cara pemusnahan.

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DISPENSING TABLET DAN KAPSUL

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA DISPENSING TABLET DAN KAPSUL

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hew

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
Penyimpanan Sediaan Farmasi
* Menyiapkan tablet atau kapsul sesuai permintaan dalam resep
Untuk Tablet dalam kaleng : Menyiapkan kaleng obat sesuai dengan permintaan pada resep
Mencuci tangan dan keringkan dengan lap bersih.
Buka kaleng obat dan letakkan kaleng disebelah kiri dan tutup kaleng disebelah kanan.
Mengambil obat dengan menggunakan sarung tangan/ alat/ spatula/ sendok.
* Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikan ke tempat semula.
* Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
* Menyiapkan etiket warna putih.
* Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan permintaan pada resep
Penyerahan Obat
* Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep)
* Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
* Memeriksa identitas dan alamat pasien.
* Memberikan obat yang disertai pemberian informasi obat.
* Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan.
* Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker.
* Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
* Mendokumentasikan semua tindakan Apoteker dalam PMR ( Patient Medication Record)
* Monitoring ke pasien tetang keberhasilan terapi, efek samping dsb.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
TABLET DAN KAPSUL

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


PENSING TABLET DAN KAPSUL No. 1

ertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan.

permintaan pada resep

g disebelah kanan.

kan ke tempat semula.

rmintaan pada resep

uaian antara penulisan etiket dengan resep)

t Medication Record)

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DISPENSING PUYER

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA DISPENSING PUYER

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hew

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
Penyimpanan Sediaan Farmasi
* Menyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep.
* Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum.
* Mengambil obat dan pembawanya dengan menggunakan sarung tangan/alat/spatula/sendok.
* Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikan ke tempat semula (untuk tablet dalam kal
* Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
* Bahan baku obat ditimbang pada timbangan yang sesuai.
* Untuk bahan obat yang jumlahnya lebih kecil dari 30mg maka harus dibuat pengenceran dengan zat netral.
* Jika memungkinkan selalu dibuat bobotnya 0.5gram.
* Dengan memperhatikan faktor inkompatibilitas obat, lakukan penggerusan dan campur hingga homogen.
* Serbuk dibagi-bagi menurut penglihatan, tetapi sebanyak-banyaknya 10 bungkus. Untuk serbuk yang akan dibagi
dari 10 bungkus, serbuk dibagi dengan jalan menimbang dalam sekian bagian, sehingga dari setiap bagian sebanya
dibuat 10 bungkus serbuk. Penimbangan satu per satu diperlukan jika pasien memperoleh dosis yang lebih dari 80
untuk sekali atau dalam 24jam.
* Serbuk dikemas dengan kertas perkamen atau dalam kapsul.
* Menyiapkan etiket warna putih.
* Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket seaui dengan permintaan pada resep.
Penyerahan Obat
* Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep)
* Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
* Memeriksa identitas dan alamat pasien.
* Menerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
* Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan.
* Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker.
* Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
* Mendokumentasikan semua tindakan Apoteker dalam PMR ( Patient Medication Record)
* Monitoring ke pasien tetang keberhasilan terapi, efek samping dsb.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


Dibuat Oleh Diperiksa Oleh
SEDUR OPERASIONAL
NSING PUYER

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


DISPENSING PUYER No. 1

ertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan.

n permintaan pada resep.

gan/alat/spatula/sendok.
kan ke tempat semula (untuk tablet dalam kaleng)

dibuat pengenceran dengan zat netral.

erusan dan campur hingga homogen.


10 bungkus. Untuk serbuk yang akan dibagi dalam jumlah lebih
n bagian, sehingga dari setiap bagian sebanyak banyaknya dapat
a pasien memperoleh dosis yang lebih dari 80% takaran maksimum

mintaan pada resep.

uaian antara penulisan etiket dengan resep)

Medication Record)

Disetujui Oleh
Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DISPENSING SEDIAAN FARMASI/ PERBEKALAN KESEHATAN TERTENT

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA DISPENSING SEDIAAN FARMASI/ PERBEKALAN KESEHATAN TERTENTU

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hew

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
Penyimpanan Sediaan Farmasi
* Menyiapkan sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep.
*Mengambil sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan.
* Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
* Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam dan warna biru untuk obat luar.
* Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan permintaan pada resep
Penyerahan Obat
* Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep)
* Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
* Memeriksa identitas dan alamat pasien.
* Meminta pasien masuk keruang konsultasi.
* Apabila pasien pertamakali menggunakan sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan tersebut, berikan cara penggu
* Menyerahkan sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan yang disertai pemberian informasi obat.
* Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan.
* Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker.
* Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
* Mendokumentasikan semua tindakan Apoteker dalam PMR ( Patient Medication Record)
* Monitoring ke pasien tetang keberhasilan terapi, efek samping dsb.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
I/ PERBEKALAN KESEHATAN TERTENTU

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


FARMASI/ PERBEKALAN KESEHATAN TERTENTU No. 1

ertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan.

an permintaan pada resep.

uk obat luar.
rmintaan pada resep

uaian antara penulisan etiket dengan resep)

kalan kesehatan tersebut, berikan cara penggunaannya.


ai pemberian informasi obat.

Medication Record)

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN RESEP NARKOTIKA

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PELAYANAN RESEP NARKOTIKA

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hew

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
Penyimpanan Sediaan Farmasi
* Menyiapkan sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep.
* Untuk obat racikan, Apoteker menyiapkan obat jadi yang mengandung narkotika atau meninmbang bahan baku n
* Untuk bahan baku obat narkotika, setelah mengambil sebagian untuk ditumbang, segera menutup dan mengembal
* Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
* Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan permintaan pada resep
* Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali kesesuaian jenis dan jumlah obat dengan permintaan dalam
Penyerahan Obat
* Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep)
* Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
* Memeriksa identitas dan alamat pasien.
* Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
* Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan.
* Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker.
* Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan. Mendokumentasikan semua tindakan Apoteker dalam
PMR ( Patient Medication Record)
* Monitoring ke pasien tetang keberhasilan terapi, efek samping dsb.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
N RESEP NARKOTIKA

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


LAYANAN RESEP NARKOTIKA No. 1

ertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan.

an permintaan pada resep.


ng narkotika atau meninmbang bahan baku narkotika.
k ditumbang, segera menutup dan mengembalikan wadah pada tempatnya.

rmintaan pada resep


is dan jumlah obat dengan permintaan dalam resep.

uaian antara penulisan etiket dengan resep)

kumentasikan semua tindakan Apoteker dalam

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMUSNAHAN RESEP

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PEMUSNAHAN RESEP

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pemusnahan resep yang tealh disimpan 3 (tiga) tahun atau lebih.

2. Penanggung Jawab
Apoteker dibantu oleh personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan pemusnahan resep.

3. Prosedur
3.1 Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan farmasi dan perbekalan keseha
3.2 Menetapkan jadwal , metoda, dan tempat pemusnahan.
3.3 Menyiapkan tempat pemusnahan.
3.4 Tata cara pemusnahan :
* Resep Narkotika dihitung jumlahnya.
* Resep lain ditimbang.
* Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar.
3.5 Membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang-kurangnya memuat :
* Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep.
* Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnakan.
* Nama Apoteker pelaksana pemusnahan resep.
* Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep.
3.6 Membuat berita Acara Pemusnahan (format terlampir) yang ditanda tangani oleh Apoteker dan saksi dalam pela

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
SNAHAN RESEP

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


PEMUSNAHAN RESEP No. 1

g tealh disimpan 3 (tiga) tahun atau lebih.

pelaksanaan pemusnahan resep.

nahan Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan).

a tangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelakanaan pemusnahan resep.

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
SWA MEDIKASI

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA SWA MEDIKASI

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang ingin melakukan swa medikasi.

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
3.1 Mendengarkan keluhan penyakit pasien yang ingin melakukan swa medikasi.
3.2 Menggali informasi dari pasien meliputi :
* Untuk siapa obat tersebut.
* Tempat timbulnya gejala penyakit.
* Seperti apa rasanya gejala penyakit.
* Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya.
* Sudah berapa lama gejala dirasakan.
* Ada tidaknya gejala penyerta.
* Pengobatan yang sebelumnya telah dilakukan.
* Obat lain yang dikonsumsi untukpengobatan penyakit lainnya.
3.3 Buatlah keputusan profesional : merujuk ke dr/RS/memberikan terapi obat,dsb.
3.4 Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi pasien dengan menggunakan obat bebas
obat wajib apotek.
3.5 Memberikan informasi obat yang diberikan kepada pasien meliputi : Nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai,
efek samping yang mungkin akan timbul, cara penyimpanan serta hal-hal lain yang harus dilakukan maupun yang
untuk menunjang pengobatan. Bila sakit berlanjut/ lebih dari 3 hari, supaya menghubungi dokter.
3.6 Melayaniobat untuk pasien, setelah pasein memahami hal-hal yang diinformasikan.
3.7 Mendokumentasikan data pelayan swa medikasi yang telah dilakukan pada PMR.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
A MEDIKASI

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


SWA MEDIKASI No. 1

a pasien yang ingin melakukan swa medikasi.

api obat,dsb.
nomi pasien dengan menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas, dan

: Nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya pengobatan,


al-hal lain yang harus dilakukan maupun yang harus dihindari oleh pasien
, supaya menghubungi dokter.
diinformasikan.
an pada PMR.

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KONSELING

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA KONSELING

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan konseling sesuai dengan kondisi pasien

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
3.1 Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/ keluarga pasien.
3.2 Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh dokter kepada pasien dengan meto
* Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini?
* Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian?
* Apa yang diharapkan dokter dalam pengobatan ini?
3.3 Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu (inhaler, suppositoria, dll).
3.4 Melakukan verifikasi akhir meliputi :
* Mengecek pemahaman pasien.
* Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk mengopti
3.5 Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
ONSELING

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


KONSELING No. 1

n kondisi pasien

atakan oleh dokter kepada pasien dengan metode open- ended question:

ertentu (inhaler, suppositoria, dll).

dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi.

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBUATAN PATIENT MEDICATION RECORD

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PEMBUATAN PATIENT MEDICATION RECORD

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan mencatat sejarah penyakit dan pengobatan pasien yang dapat memba
untuk mengidentifikasikan efek samping yang potensial.

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
3.1 Memasukkan data pasien secara detil ke blanko PMR.
* Nama Lengkap
* Alamat
* Umur
* Jenis kelamin
3.2 Mencatat keadaan pasien.
3.3 Mencata secara detil obat yang dikonsumsi pasien selama setaun terakhir atau lebih.
* Nama obat
* Potensi
* Dosis pemakaian
* Lama Pemakaian
3.4 Mecatat reaksi alergi atau hypersensitivity pasien terhadap obat tertentu.
3.5 Mencatat adanya efek samping atau adanya drug interction.
3.6 Mencatat apakah ada ketergantungan obat tertentu.
3.7 Mencatat adanya kebiasaan pasien mengonsumsi minuman keras, rokok,teh, kopi, dsb.
3.8 Mencatat adanya kesulitan pasien untuk mengonsumsi bentuk sediaan tertentu.
3.9 Blanko PMR terus diupdate setiap kedatangan pasien tersebut.
3.10 Mengarsipkan blanko pasien berdasarkan nama pasien secara alfabetis.
3.11 Menyimpan data dan informasi yang berkaitan dengan pasien yang sifatnya rahasia dan hanya dapat diakses ol
3.12 Data dapat diberikan kepada dokter hanya atas permintaan pasien.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
ENT MEDICATION RECORD

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


TAN PATIENT MEDICATION RECORD No. 1

kit dan pengobatan pasien yang dapat membantu Apoteker

erakhir atau lebih.

rokok,teh, kopi, dsb.


aan tertentu.

ng sifatnya rahasia dan hanya dapat diakses oleh orang/ institusi tertentu.

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN TANGGAL KADALUWARSA

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA PEMERIKSAAN TANGGAL KADALUWARSA

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk menghindari pemakaian oba
terjamin mutu, stabilitas, potensi dan keamanannya.

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
3.1 Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala (1,2 atau 3 bulan sekali)
3.2 Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2 (dua) cara yaitu:
* Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk masing-masing obat.
* Melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada tahapan penyiapan obat.
3.3 Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala :
* Menetapkan petugas yang ditunjuk bertanggung jawab terhadap pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
* Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untu masing-masing obat pada satu bagian rak.
* Untuk obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (1-3 bulan sebelum kadaluwarsa) beri perhatian khusus agar
kadaluwarsa.
* Menyisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat tersendiri dengan diberi label/tulisan obat kada
* Melakukan prosedur diatas kembali untuk bagian rak yang lain.
* Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku tersendiri.
3.4 Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada saat pengambilan obat :
* Pada saat pengambilan obat utuk pelayanan harus selalu melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
* Sisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat tersendiri dengan diberi label/ tulisan obat kadaluw
*Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku tersendiri.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
ANGGAL KADALUWARSA

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


KSAAN TANGGAL KADALUWARSA No. 1

daluwarsa untuk menghindari pemakaian obat yang tidak

tau 3 bulan sekali)

n penyiapan obat.

pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.


g obat pada satu bagian rak.
um kadaluwarsa) beri perhatian khusus agar didistribusi sebelum tanggal

ersendiri dengan diberi label/tulisan obat kadaluwarsa.

an pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.


ndiri dengan diberi label/ tulisan obat kadaluwarsa.

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN YANG TELAH K

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL


PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN YANG
KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA TELAH KADALUWARSA

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang telah ka

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
3.1 Menyediakan tempat khusus untuk menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang telah kadaluwar
3.2 Tempat khusus penyimpanan komoditi harus terpisah dari tempat peracikan.
3.3 Meberi label KOMODITI KADALUWARSA DILARANG DIJUAL pada tempat khusus.
3.4 Menunjuk petugas yang bertanggung jawab mengelola komoditi ini.
3.5 Sebelum memasukkan komoditi yang telah kadaluwarsa pada tempat khusus terlebih dahulu dicatat dalam buku
3.6 Melakukan pemusnahan komoditi sesuai tata cara yang berlaku.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


SEDUR OPERASIONAL
BEKALAN KESEHATAN YANG TELAH KADALUWARSA

OSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


N FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN YANG
TELAH KADALUWARSA No. 1

masi dan perbekalan kesehatan yang telah kadaluwarsa.

n perbekalan kesehatan yang telah kadaluwarsa.

AL pada tempat khusus.

pat khusus terlebih dahulu dicatat dalam buku.

Disetujui Oleh
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
HIGIENE PERORANGAN

INSTALASI FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


KLINIK SANTA MARIA TAK BERCELA HIGIENE PERORANGAN No. 1

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan menjaga kebersihan karyawan selama melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan
pelayanan kefarmasian.

2. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

3. Prosedur
3.1 Mencuci tangan dengan sabun atau cairan desifektan sebelum masuk ruang pelayanan/peracikan. Mencuci tangan dilakukan setiap
dirasakan kotor, setelah dari kamar kecil, setelah makan, dll.
3.2 Memakai pakaian kerja yang bersih dan rapih.
3.3 Tidak makan dan minum diruang peracikan, tidak makan permen dan merokok selama bekerja.
3.4 Selalu menjaga kebersihan dan panjang kuku, tidak menggunakan cat kuku.
3.5 Jangan menggunakan pakaian kerja sebagai lap/ untuk mengeringkan tangan.

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

Anda mungkin juga menyukai